dialog nasional tik bppt 12/11/'14 - presentasi kemenpan rb
TRANSCRIPT
Kebijakan Pelayanan Publik Secara Elektronik (E-Government)
Jakarta, 12 November 2014
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
NAMA : DRS . RAHMAT FAJRI . M.SI NIP : 197312271992021002PANGKAT /GOLONGAN : PEMBINA UTAMA MUDA ( IV/C)TEMPAT TANGGAL LAHIR : BENGKULU, 27 DESEMBER 1973PENGALAMAN PENUGASAN :
1. LURAH PASAR LAIS2. KASUBBAG UMUM KEPEGAWAIAN3. KASUBBAG PENGEMBANGAN KARIER4. KASUBBAG TATA PRAJA5. KASUBBAG PEMERINTAHAN DESA6. CAMAT KOTA MUKOMUKO7. KABAG KEPEGAWAIAN8. KABAG PEMERINTAHAN9. STAF AHLI BUPATI BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN10. KEPALA BPMD11. KEPALA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI12. ASISTEN I SETDAKAB13. ASISTEN II SETDAKAB14. KEPALA BAPPEDA15. ASISTEN DEPUTI PENGADUAN MASYARAKAT DAN PEMBERANTASAN KORUPSI16. ASISTEN DEPUTI ASESMEN DAN KOORDINASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN I 17. ASISTEN DEPUTI PERUMUSAN DAN KOORDINASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN E- GOV.
3
TANTANGAN GLOBAL PEMERINTAHAN
• Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dunia yang cepat dan massif
• Globalisasi: Berkembangnya zona-zona perdagangan bebas (Free Trade/Economic Zones), Perpindahan barang dan jasa serta orang antar negara yang berkembang sangat pesat.
• Terbatasnya sumber daya alam; permintaan akan SDA semakin tinggi namun ketersediaan semakin menurun dan sangat rendah.
4
TREND PERKEMBANGAN MASYARAKAT DUNIA
PERAN PEMERINTAH
Kemajuan TIK dan Gaya Hidup: Personal computing, internet, mobile phones, cloud computing, social networking
Ekspektasi Publik:Transparansi, Akuntabilitas, Partisipasi publik dalam penentuan kebijakan publik
Demokrasi dan Pasar Terbuka:Open Government, Decentralization, Open market competition
Tren Demographic:Kelas menengah yang berkembang pesat, masyarakat yang lebih terdidik, peran lebih besar untuk wanita
5
TRASFORMASI PEMERINTAHAN
Rule based Administration
Vision and Performance based Administration
Dynamics Governance
2013
2018
2025
Perubahan pola kerja Pemerintah di era modern untuk menjadi pemerintahan yang dinamis, diarahkan untuk membangun konektivitas, nilai dan budaya, menumbuhkan inovasi dan mengembangkan knowledge.
6
Pelaksanaan eGov yang Masih Silo Based
Setiap Instansi (K/L, Provinsi, Kab/Kota) membangun sistem eGovernment mereka sesuai kepentingan masing-masing. Tidak
dilakukan analisa kebutuhan secara cermat.
Pulau-pulau Sistem Elektronik Pemerintahan dalam satu instansi,
sehingga terjadi pemborosan belanja infrastruktur eGovt
Setiap Instansi membangun aplikasi masing-masing, meskipun Instansi leading sektornya telah menyediakan aplikasinya dan diberikan secara gratis. Hal ini menyebabkan tidak terintegrasinya aplikasi tersebut, menghasilkan pulau-pulau. Duplikasi app ini menyebabkan duplikasi anggaran dengan potensi duplikasi hingga 65% secara nasional
Dampak dari Silo Base e-Government
Inefisiensi• Duplikasi belanja anggaran, Pemborosan anggaran• Utilitas sistem eGovernment rendah• Biaya operasional tidak terkendali• Manajemen resiko tidak diperhatikan• Terjadi ketimpangan sumberdaya TIK, ada yang memiliki sumberdaya besar, ada yang
sangat miskin sumberdaya TIK• Dominasi pada punishment, miskin rewards
Inefektifitas• Belanja Infrastruktur tidak terkendali• Resiko keamanan informasi • Interkoneksi rendah, integrasi antar sistem nyaris tidak terwujud• Tidak ada standarisasi & serifikasi kelaikan operasi layanan eGovernment• Kualitas layanan relatif rendah
Membangun Sistem Pemerintahan Elektronis
• Permasalahan terkait dengan electronic component
• Permasalahan terkait dengan isu-isu dalam sistem birokrasi dan masalah kewenangan
• Seluruh Instansi Pemerintah harus mampu melaksanakan perubahan paradigma dan budaya
• Diperlukan political will and proses aktif pemerintah dalam pengembangan E-Gov
• Dari Silo Based menuju Interkonektivitas
Dimensi e-Goverment
E-Government
Government
Business
Employee
Citizen
G2G
G2E
G2BG2C
e-Government
Tata Kelola yang Baik
Public Value Oriented
Government
Fokus Area e-Government
G2G• Efficiency and
Effectivity• Improve
coordination and synergy among government agencies
G2C• CitIzen Centered• Build a system
that provides information to the public
G2B• Condusive
Business Environment
• Creating Business Environment which condusive for the market
G2E• Satisfaction and
Self Improvement
• Improve the satisfaction and comfort of employees in the government
G2G: Government to GovernmentG2C: Government to CitizenG2B: Government to BusinessG2E: Government to Employee
11
Aplikasi Pemerintahan yang Terkoordinasi dan Terintegrasi
Government Internet Exchange (GIX)
e-Health
e-Cultural Heritage
NSW
e-KTP
Software Legal
e-Educatione-
Agriculture
e-Budgeting
e-Procurement
ICT Human Resources
ICT Industry
Palapa Ring
National Cyber Security
Portal Open e-Government Indonesia
Government Integrated Data Center (GIDC)
G2B G2C G2E G2G
Faktor Keberhasilan e-Government
Policies and Regulations
ICT Infrastructure
ICT Governance
ICT Budget
Stakeholders Active Roles
SUPPORTING:Government:
Sectoral Government:
Regional/Local
IMPLEMENTOR
E-GovernmentGood
Governance
E-Government Component
G2G G2C G2B G2E
B2B B2C C2C
13
Target Implementasi E-Government
1. Kepuasan: peningkatan akses; memperpendek proses2. Customization: pelayanan berdasarkan kebutuhan masyarakat3. Interaksi proaktif dengan masyarakat dan partisipasi
masayarakat dalam decision-making
Kualitas Pelayanan Publik
1. Meningkatkan produktifitas dan keahlian PNS2. Meningkatkan kolaborasi dan knowledge-sharing diantara
berbagai level pemerintahan3. Mempertajam proses bisnis pemerintahan
Pemerintahan yang Efektif dan Efisien
1. RB untuk tata kelola pemerintahan yang lebih baik (good governance)
2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas3. Meningkatkan kinerja birokrasi
Reformasi Birokrasi
Pengembangan National Cyber
Security
Pengembangane-Government
Service Bus (Sharing Common Application)
GIX - Government Internet Exchange
(Sharing Government Secured Internet)
GIDC - Government Integrated Data Center (Sharing Common Data)
Strategi Dasar dan Program Prioritas e-Government