paper kesadaran hukum

24
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Sekarang ini media transportasi dan prasarananya telah sangat berkembang.Untuk menuju suatu daerah, sekarang ini bukanlah hal yang sulit bagi kita. Kita cukup mengakses jalan yang telah tersedia. Untuk mewujudkan keamanan saat perjalanan, dibuatlah suatu peraturan hukum dan suatu tanda yang harus dipatuhi yang sering disebut rambu-rambu lalu lintas. Akan tetapi, walaupun telah dibuat suatu hukum kendaraan dan aturan sedemikian rupa masih banyak saja terjadi kecelakaan di jalan raya. Mulai kecelakaan antarkendaraan sampai kecelakaan antara dengan para pejalan kaki. Tidak tanggung-tanggung, bahkan banyak di antara kecelakaan ini sampai merenggut korban jiwa. Banyak faktor yang melatarbelakangi kecelakaan di jalan raya. Mulai kondisi jalan yang tidak baik, kurangnya pengadaan rambu-rambu lalu lintas, kelalaian pengendara, kelelahan, sampai karena pelanggaran hukum dan rambu-rambu lalu lintas. Dari sedemikian banyak faktor tersebut kecelakaan berlalu lintas sering dipicu karena pelanggaran hukum dan peraturan berlalu lintas. B. Perumusan Masalah 1

Upload: chazani

Post on 18-Jun-2015

2.581 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

BAB I PendahuluanA. Latar Belakang Sekarang ini media transportasi dan prasarananya telah sangat berkembang.Untuk menuju suatu daerah, sekarang ini bukanlah hal yang sulit bagi kita. Kita cukup mengakses jalan yang telah tersedia. Untuk mewujudkan keamanan saat perjalanan, dibuatlah suatu peraturan hukum dan suatu tanda yang harus dipatuhi yang sering disebut rambu-rambu lalu lintas. Akan tetapi, walaupun telah dibuat suatu hukum kendaraan dan aturan sedemikian rupa masih banyak saja terjadi k

TRANSCRIPT

Page 1: paper kesadaran hukum

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sekarang ini media transportasi dan prasarananya telah sangat

berkembang.Untuk menuju suatu daerah, sekarang ini bukanlah hal yang sulit

bagi kita. Kita cukup mengakses jalan yang telah tersedia. Untuk mewujudkan

keamanan saat perjalanan, dibuatlah suatu peraturan hukum dan suatu tanda

yang harus dipatuhi yang sering disebut rambu-rambu lalu lintas. Akan tetapi,

walaupun telah dibuat suatu hukum kendaraan dan aturan sedemikian rupa

masih banyak saja terjadi kecelakaan di jalan raya. Mulai kecelakaan

antarkendaraan sampai kecelakaan antara dengan para pejalan kaki. Tidak

tanggung-tanggung, bahkan banyak di antara kecelakaan ini sampai

merenggut korban jiwa.

Banyak faktor yang melatarbelakangi kecelakaan di jalan raya. Mulai

kondisi jalan yang tidak baik, kurangnya pengadaan rambu-rambu lalu lintas,

kelalaian pengendara, kelelahan, sampai karena pelanggaran hukum dan

rambu-rambu lalu lintas. Dari sedemikian banyak faktor tersebut kecelakaan

berlalu lintas sering dipicu karena pelanggaran hukum dan peraturan berlalu

lintas.

B. Perumusan Masalah

Kecelakaan di jalan raya sudah menjadi bumbu penyedap dalam berlalu

lintas di jalan. Bahkan setiap harinya selalu saja ada kecelakaan berlalu lintas.

Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi sampai memakan korban jiwa.

Pemerintah telah membuat suatu kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut

dalam bentuk peraturan dan rambu-rambu lalu lintas. Akan tetapi, masih

banyak saja kecelakaan yang terjadi. Sebenarnya apa yang sering menjadi

pemicu terjadinya kecelakaan berlalu lintas ? kenapa peraturan yang telah ada

dan rambu-rambu yang telah tersedia seolah-olah tidak bisa mengurangi

kecelakaan berlalu lintas ?

1

Page 2: paper kesadaran hukum

C. Tujuan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah :

1. Memahami faktor pemicu terjadinya kecelakaan berlalu lintas.

2. Mendorong pembaca untuk ikut mengambil tindakan dalm mengurangi

terjadinya kecelakaan berlalu lintas.

3. Mengetahui pentingnya tertib berlalu lintas dan mematuhi hukum serta

rambu-rambu yang ada.

4. Menumbuhkan kesadaran hukum dalam berlalu lintas sehingga dapat

mengurangi angka kecelakaan berlalu lintas

D. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat dipetik dalam penyusunan makalah ini adalah :

1.Para pembaca memahami faktor pemicu terjadinya kecelakaan di jalan

raya, sehingga mereka dapat menghindari terjadinya kecelakaan saat

berkendara.

2.Secara tidak langsung mengurangi terjadinya kecelakaan di jalan raya.

3.Secara teoritis dapat menumbuhkan kesadaran hukum sehingga para

pembaca mematuhi peraturan & rambu-rambu dalam rangka menciptakan

kondisi berlalu lintas yang aman.

E. Ruang Lingkup

Hal-hal yang akan diangkat dalam penyusunan makalah ini di antaranya:

1. Angka kecelakaan berlalu lintas.

2. Hal-hal yang memicu kecelakaan jalan raya.

3. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan

berlalu lintas.

4. Pentingnya peraturan dan rambu-rambu lalu lintas.

2

Page 3: paper kesadaran hukum

BAB II METODE PENULISAN

A. Objek Penulisan

Obyek penulisan dalam makalah ini mencakup factor utama pemicu

kecelakaan lalu lintas, upaya yang telah diambil, dan juga mengenai tindakan

yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan

raya. Selain itu juga akan dibahas mengenai kesadaran hukum yang menjadi

faktor utama terjadinya kecelakaan.

B. Dasar Pemilihan Objek

Setiap tahun, kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya mengalami

peningkatan. Kebanyakan yang menjadi faktor utama pemicunya adalah

kurang arifnya para pengguna kendaraan dalam memacu kendaraannya dan

kepatuhan hukum. Sekarang ini pengguna jalan raya kerap melakukan

pelanggaran peraturan dan rambu-rambu lalu lintas. Mereka beranggapan

kalau peraturan yang telah dibuat oleh para otoriter tidaklah penting. Padahal

peraturan itu dibuat dibuat begitu saja tanpa pertimbangan dan tujuan

pembuatannya. Sehingga kesadaran hukum dalam lalu lintas perlu dibahas

karena kita semua juga merupakan para pengguna kendaraan.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam pembuatan makalah ini, metode pengumpulan data yang

digunakan adalah kaji pustaka terhadap bahan-bahan kepustakaan yang sesuai

dengan permasalahan yang diangkat dalam makalah ini yaitu dengan tema

Kesadaran Hukum. Sebagai referensi juga diperoleh dari situs web internet

yang membahas mengenai kesadaran hukum terutama yang mengkaji faktor

utama maraknya kecelakaan lalu lintas.

D. Metode Analisis

Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analistis, yaitu

mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada,

menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya,

serta mencari alternatif pemecahan masalah.

3

Page 4: paper kesadaran hukum

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN

A.Pembahasan

Sejak zaman dahulu manusia senantiasa melakukan perjalanan jauh untuk

menuju ke suatu daerah baru yang ideal. Pada awalnya manusia melakukan

perjalanan dengan berjalan kaki ataupun dengan menggunakan alat transportasi

sederhana yang di tarik dengan bantuan tenaga hewan, seperti sapi, kerbau,

ataupun kuda.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi manusia

menciptakan suatu alat transportasi yang lebih canggih dan cepat. Mereka juga

telah membuat suatu jalan khusus yang telah diaspal, jalan raya, dan membuat

serangkaian aturan untuk menciptakan suatu perjalanan yang aman dan nyaman.

Walaupun telah dibuat suatu jalan yang bagus, peraturan, dan rambu-

rambu yang sesuai, sekarang ini masih saja marak terjadi kecelakaan di jalan raya.

Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya kecelakaan jalan raya. Akan

tetapi, faktor yang paling sering memicu terjadinya kecelakaan yaitu pelanggaran

peraturan dan rambu-rambu lalu lintas akibat kurangnya kesadaran hukum para

pengguna jalan.

A. Angka kecelakaan lalu lintas

Kecelakaan jalan raya sekarang ini semakin marak. Pada hakkikatnya

hanya ada 2 macam kecelakaan jalan raya, yaitu kecelakaan tunggal dan

kecelakaan beruntun. Berdasarkan data, kecelakaan meningkat setiap tahun, 2007

misalnya kasus kecelakaan mencapai 389 kasus, dengan 319 korban meninggal.

Di 2008 kecelakaan menanjak, 588 kasus dan meninggal 218 orang. Terbanyak

menggunakan sepeda motor, tanpa SIM 125 kasus dan dengan SIM C 181 kasus.

Usia produktif mendominasi, dengan 250 kasus. Sementara, beda dengan tahun-

tahun sebelumnya jumlah lakalantas di 2009 turun dibanding 2008 yakni dari 99

kasus jadi 43 atau menurun mencapai 55,56 persen. Di 2008 yang meninggal

dunia akibat kecelakaan lalulintas sebanyak 47 orang sedang 2008 turun jadi 21

orang (turun 55,31 persen), luka berat pada 2008 sebanyak 71 orang dan 2009

4

Page 5: paper kesadaran hukum

hanya 40 orang (turun 43,66 persen), luka ringan di 2008 mencapai 89 orang

sedang pada 2009 64 orang (turun 28,08 persen). Sedang pada arus mudik lebaran

tahun 2009 ini kasus kecelakaan jalan raya menurun. Tercatat ada 1437 kasus

kecelakaan lalu lintas, 1372 diantaranya merupakan kecelakaan motor, dan

tercatat ada 592 korban jiwa.

B. Faktor utama pemicu kecelakaan lalu lintas

Pada tahun 1975, Pusat Penelitian Perhubungan Darat (salah satu

Direktorat Penelitian dari Direktorat Jendral Perhubungan Darat pada waktu itu,

mengadakan suatu penelitian Keselamatan Jalan Raya yang pertama dengan kasus

Pulau Jawa, yang diketuai oleh Soedjadi sebagai Kapuslitbang dan dilaksanakan

di lapangan oleh dua orang staf peneliti, yaitu Ir. Sunaryo Joyopuspito dan Ir.

Djohan Effendi Batubara (almarhum). Dalam penelitian ini dibantu di lapangan

oleh jajaran Kepolisian Lalu Lintas dengan konterpart dari Ditlantas Polri adalah

Kapten Hilman SH.

Dalam pelaksanaan surve ini pihak Puslitbang membuat formulir survei

untuk mencatat sample data kecelakaan yang ada catatannya di setiap Polres di

Kota dan Kabupaten seluruh P. Jawa, kemudian diolah dengan komputer (pada

waktu itu kerjasama dengan ITB dengan komputer Mini S-36, masih dengan

kartu).

Ada 6 faktor utama penyebab kecelakaan, yaitu:

1.Prasana Jalan (Road)

Jalan adalah faktor yang pertama karena kejadian kecelakaan adalah di

jalan raya. Kondisi jalan yang tidak rata dan berlubang dapat memicu terjadinya

kecelakaan jalan raya.

2. Sarana kendaraan (Vehicle)

Kendaraan adalah faktor yang kedua, karena merupakan penyebab

kecelakaan yang utama. Misalnya, kendaraan yang tidak layak operasi bisa

membahayakan. Oleh karena itu, untuk kendaraan pribadi dan umum, harus

dilakukan pengujian kendaraan apa layak atau tidak beroperasi.

5

Page 6: paper kesadaran hukum

3. Manusia pengendara dan pejalan kaki (Men)

Manusia sebagai pengemudi dan pejalan kaki adalah faktor ketiga, karena

merupakan subyek kecelakaan. Faktor manusia juga sangat menentukan, misalnya

dalam keadaan mabuk, kelelahan setelah lebih dari empat jam mengemudi, cacat

fisik, rabun malam pada waktu berkendara malam, minum obat influenza hingga

menyebabkan kantuk, tidak memiliki SIM, menyeberang jalan tidak pada

tempatnya, dsb.

4. Faktor sekeliling atau cuaca (Physical Environment and Weather)

Berkendara di jalan raya dipengaruhi faktor sekelilingnya, antara lain

adalah komdisi sekeliling dan faktor cuaca. Sehingga apapun jalan yang baik dan

kendaraan yang sempurna akan sangat dipengaruhi kondiri sekeliling, misalnya

pohon yang rindang atau panas tanpa ada pohon, musim hujan yang menyebabkan

jalan menjadi basah dan licin.

5. Rambu dan Peraturan (Sign - Marking and Regulation)

Telah diupayakan agar rambu-rambu dipasang untuk dapat memperingati

pengendara agar hati-hati, misalnya jalan menikung tajam, pendangan terhalang,

jangan mendahului pada tikungan tajam, dlsb. Semua ini, rambu dan marka jalan,

dapat membantu para pengendara agar hati-hati. Di lain pihak, peraturan juga

memberi tahu bahwa jalan ini tidak cocok untuk kendaraan berat misalnya, karena

ada jurang sekitarnya.

6. Pelanggaran hukum

Dari semua faktor itu yang menjadi pemicu kecelakaan yang paling besar

adalah masalah kepatuhan hukum. Rambu dan peraturan yang seyoganya dipatuhi

malah dianggap suatu hal yang sepele dan selalu dilanggar.

C Tindakan pencegahan

Sekarang ini pemerintah melalui aparatur negara marak memberikan

informasi kecelakaan dan kampanye keselamatan jalan raya. Tidak ada perjanjian

global yang merumuskan panduan tentang keselamatan jalan raya, namun

berbagai patokan umum telah dirumuskan untuk mendapatkan kanpanye

pendidikan berlalu-lintas di jalan raya yang baik.

6

Page 7: paper kesadaran hukum

Menurut AKBP Gunawan SIK, Kasubid Gakum Ditlantas Polda Sulut,

dalam suatu dialog mengatakan bahwa tokoh masyarakat dan agama harus

mampu memberikan pencerahan dalam menanggulangi masalah ini. Mengingat,

luasnya wilayah yang harus ditangani polisi. Dengan kekuatan 639 personil lantas,

maka luas wilayah yang harus ditangani mencapai seribu kilometer per personil.

“Polisi tetap hadir mengambil tindakan represif, operasi simpatik, rekayasa lantas,

untuk membina kesadaran hukum,” jelas Gunawan, sembari berharap masyarakat

juga bisa ikut membangun Polri dengan kritik membangun.

Ady Pracoyo, Kasie Angkutan Dishub Sulut menyatakan dalam

mewujudkan keamanan dalam dunia transportasi, maka Dishub intensif

melakukan uji kelayakan kendaraan tiap enam bulan sekali, serta keselamatan

pengguna transportasi jadi tanggungjawab pengusaha, terutama membayar

asuransi.

Akhir-akhir ini pihak Ditjen Perhubungan Darat melalui Proyek

Peningkatan Keselamatan Perhubungan Darat juga telah melakukan Kampanye

Keselamatan Jalan Raya misalnya membagikan stiker dan selebaran serta

pemasangan baliho di tempat-tempat yang strategis mengenai cara pemakaian

helm yang benar, di mana dijelaskan bentuk helm standar yang aman dalam

melindungi kepala kita dan pemakaian helm yang benar, serta santun berkendara

sepeda motor. Kampanye ini disiarkan melalui media TV dan radio khususnya

bagi para pengendara sepeda motor.

Dalam perkembangan selanjutnya diharapkan agar Kampanye ini diperluas

untuk para pejalan kaki, khusus bagi anak-anak muda. Mereka perlu dijelaskan

bagaimana berjalan yang santun guna menghindari kecelakaan. Misalnya para

anak didik di sekolah taman anak-anak dijelaskan dan dibagikan video untuk

memberi penjelasan tentang berjalan di jalan raya yang aman dan santun agar

terhindar dari berbagai kecelakaan yang sewaktu-waktu dapat terjadi pada

mereka.

Berikut ini adalah kempanye keselamatan jalan raya yang sering dipakai.

1. Kampanye keselamatan jalan raya selalu mengikuti konteks strategis:

Pemasangan iklan kampanye harus dilakukan dengan koordinasi program

keselamatan jalan raya. Kampanye melalui iklan atau publikasi yang tidak saling

7

Page 8: paper kesadaran hukum

berhubungan akan memboroskan keuangan dan tidak mengenai target perbaikan

yang akan dicapai.

2. Analisa keadaan keselamatan jalan raya yang ada sekarang: keputusan bagaimana

iklan menghasilkan yang tepat berdasarkan analisa ilmiah atas keadaan lalu-lintas

dan transport jalan yang dapat diperoleh sekarang, misalnya: statistik kecelakaan,

surve pengamatan, riset terhadap kelakuan berlalu-lintas, sumber riset tentang

keselamatan jalan raya.

3. Identifikasi peranan iklan media massa: peranan media massa secara strategis

harus diidentifikasi, kemungkinan peranan informasi seperti hukum yang baru

atau penindakan kepolisian melalui kegiatan engineering/IT, agenda pelaksanaan,

perubahan kelakuan masyarakat.

4. Menunjang kampanye penindakan kepolisian: Pemasangan iklan yang telah

dievaluasi dan memperlihatkan perubahan berlalu-lintas dari masyarakat dalam

mendukung penindakan kepoliasian. Target pertama dari kepolisian, termasuk

kelakuan yang tidak aman merupakan hal penting dari kampanye. Iklan juga harus

menuturkan pesan khusus tentang target dari pihak kepolisian. Sebagai contoh

misalnya inisiatif 'three in one' merupakan dari bagian penindakan kepolisian.

5. Dasar penelitian: pengembangan materi iklan harus berdasarkan penelitian ilmiah,

termasuk terhadap kelompok target dari pada pemikiran yang baik. Meskipun

demikian penelitian haruslah berorientasi pada: bagaimana kempanye dilakukan,

pesan khusus dari kampanye, pilihan media yang tepat, monitoring kampanye,

dan evaluasi kanpanye.

6. Mempromosikan kelakuan khusus: Promosi yang baik adalah antara lain pada

kecepatam yang tepat, pemakaian sabuk pengaman, pemakaian helm yang benar.

Iklan umum tentang berkendara yang baik sebenarnya tidak tepat karena semua

pengendara merasa sudah baik dalam berkendara.

7. Mempromosikan kelakuan yang positif: Iklan kampanye harus yakin target

kelakuannya benar dan kampanye itu memberikan pesan yang jelas tentang

berkendara yang baik.

8. Memakai azas marketing yang profesional: kampanye yang efektif menggunakan

azas marketing yang profesional dan penggunaan organisasi yang tepat.

8

Page 9: paper kesadaran hukum

9.Evaluasi diperlukan untuk menilai apakah iklan tersebut sudah tepat

sasarannya. Perlu dilakukan mengujian hasil yang tepat, dan harus diketahui

secara luas oleh masyarakat dari program keselamatan berlalu-lintas dan hal lain

yang berkaitan.

Selain itu berbagai kecelakaan yang terjadi telah dicatat tahun demi

tahun, untuk melihat pertumbuhannya apakah meningkat terus, dan terus dipantau

karena masyarakat perlu mendapat informasi keadaannya agar waspada akan

malapetaka ini. Hal ini perlu dipublikasi secara terbuka dan disebarluaskan agar

masyarakat dapat mengetahui keparahan kecelakaan selama ini, termasuk pesan

khusus tentang inisiatif penanggulangan kecelakaan jalan raya.

Sekarang ini telah disediakan berbagai peralatan bantu keselamatan

jalan raya, misalnya:

1. Pemasangan Rambu khusus pada lokasi yang sering terjadi kecelakaan.

Pemasangan rambu ini dimaksudkan agar para pengemudi lebih berhati-hati,

selain juga merubah desain jalan yang bersangkutan.

2. Pemakaian helm yang benar dengan helm standar. Hal ini telah diterapkan ke

beberapa daerah dengan penegakan hukum yang berlaku, dengan hasil beberapa

daerah ada kemajuan tentang penggunaan helm.

3. Pemakaian sabuk pengaman untuk semua kendaraan bermotor dengan 4 roda

atau lebih, di sini juga diberlakukan di beberapa daerah, dan diambil tindakan

hukum.

4.Menyalakan lampu sepeda motor pada waktu siang hari, ternyata cukup efektif,

di mana kendaraan menjadi terlihat menyolok pada siang hari.

D Pentingnya hukum

Bicara tentang kesadaran hukum pada hakekatnya adalah bicara

tentang manusia secara umum, bukan bicara tentang manusia dalam lingkungan

tertentu atau manusia dalam profesi tertentu seperti hakim, jaksa, polisi dan

sebagainya. Kesadaran hukum ialah sebagai kesadaran atau nilai-nilai yang

terdapat di dalam diri manusia tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang

9

Page 10: paper kesadaran hukum

diharapkan.

Manusia sejak dilahirkan sampai meninggal dari dulu sampai

sekarang, dimana-mana, selalu mempunyai kepentingan. Kepentingan adalah

suatu tuntutan yang diharapkan untuk dipenuhi. Semua itu merupakan

kepentingan-kepentingan manusia yang diharapkan dipenuhi. Akan tetapi, pada

kenyataannya sepanjang sejarah, dimana-mana kepentingan manusia itu selalu

diancam atau diganggu oleh bahaya yang ada disekelilingnya. Oleh karena itu,

manusia menginginkan adanya perlindungan kepentingan-kepentingannya

terhadap ancaman-ancaman bahaya sepanjang masa. Perlindungan kepentingan

terhadap bahaya-bahaya disekelilingnya itu terpenuhi dengan terciptanya antara

lain kaedah (peraturan) hukum. Dengan terciptanya kaedah hukum itu manusia

merasa lebih telindungi terhadap ancaman bahaya di dekelilingnya. Jadi fungsi

kaedah hukum itu adalah melindungi kepentingan manusia dan sesamanya

(masyarakat). Meskipun demikian, bahaya akan selalu mengancam

kepentingannya.

Manusia sadar dan yakin bahwa kaedah hukum itu untuk melindungi

kepentingan manusia dan sesamanya terhadap ancaman bahaya di sekelilingnya.

Oleh karena itu setiap manusia mengharapkan agar hukum dilaksanakan dan

dihayati oleh semua manusia agar kepentingannya dan kepentingan masyarakat

terlindungi terhadap bahaya yang ada di sekelilingnya.

Dengan demikian, kesadaran hukum adalah kesadaran bahwa hukum

itu melindungi kepentingan manusia dan sehingga harus dilaksanakan serta

pelanggarnya akan terkena sanksi. Pada hakekatnya kesadaran hukum adalah

kesadaran akan adanya atau terjadinya “kebatilan” atau “onrecht”, tentang apa

hukum itu atau apa seharusnya hukum itu. Kesadaran hukum adalah sumber

segala hukum.

Dengan perkataan lain kesadaran hukum itu ada pada setiap manusia,

karena setiap manusia berkepentingan kalau hukum itu dilaksanakan, dan dihayati

karena dengan demikian kepentingannya akan terlindungi. Kalau hukum itu

dilaksanakan atau dihayati, tidak dilanggar, maka kepentingan saya, kepentingan

orang lain, kepentingan masyarakat terlindingi. Dengan demikian kesadaran

hukum bukan monopoli dari sarjana hukum saja, bukan hanya harus dimiliki oleh

10

Page 11: paper kesadaran hukum

hakim, jaksa dan polisi saja, tetapi pada dasarnya ada pada diri setiap manusia

baik ia terpelajar maupun tidak.

Asas hukum yang berbunyi “setiap orang dianggap tahu akan undang-

undang” menunjukkan bahwa kesadaran hukum itu pada dasarnya ada pada diri

setiap manusia. Asas hukum merupakan persangkaan, merupakan sebagian dari

cita-cita manusia, sebagai sesuatu yang tidak nyata, suatu asumsi yang banyak

terdapat didunia hukum. Setiap orang dianggap tahu akan undang-undang agar

melaksanakan dan menghayatinya, agar kepentingan kita atau masyarakat

terlindungi terhadap gangguan atau bahaya dari sekitarnya, meskipun

kenyataannya tidak tahu. Bahkan asas hukum tersebut mengasumsikan asas

hukum lain yang berbunyi “ketidak tahuan akan undang-undang tidak merupakan

alasan pemaaf” (“ignorantia leges excusat neminem”). Dipelosok desa yang

terpencil seorang pencuri ayam diajukan dimuka pengadilan. Ia tidak dapat

membela diri untuk tidak dihukum, dengan mengatakan bahwa ia buta huruf dan

tidak tahu kalau ada Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang mengancam

pencuri ayam dengan hukuman penjara. Seorang suami terpelajar melaporkan

isterinya meninggal hanya agar supaya dapat nikah lagi. Dalam hati kecilnya,

kalau ia mau jujur, ia akan menilai perbuatannya itu tidak terpuji dan melanggar

hukum. Seharusnya ia sadar (hukum) bahwa hal itu tidak baik, melanggar hukum,

meskipun ia tidak pernah tahu akan adanya Kitab Undang-undang Hukum Pidana

dan PP no.45 tahun 1990.

Walaupun kesadaran hukum itu ada pada setiap manusia, kesadaran

hukum itu tidak selalu disertai dengan perbuatan positif yang sesuai dengan

kesadaran hukum manusia pada umumnya. Akan tetapi, justru disertai dengan

perbuatan yang tidak terpuji. Sadar bahwa mencuri itu tidak baik tetapi masih juga

mencuri, sadar bahwa korupsi itu tidak baik tetapi masih juga korupsi, sadar

bahwa membunuh itu tidak baik tetapi masih juga mau membunuh,sadar kalau

ngebut itu tidak baik tetapi tetap saja dilakukan. Ini dapat dimaklumi karena

manusia itu pada umumnya mencari benarnya sendiri, tidak mau disalahkan,

kepentingan pribadi atau kelompok lebih menonjol.

Disamping pelanggaran hukum atau undang-undang, terjadi juga

penyalahgunaan hak atau wewenang. Menggunakan hak atau wewenangnya

11

Page 12: paper kesadaran hukum

secara berlebihan itu akan merugikan orang lain. Pelanggaran hukum dan

penyalahgunaan hak dan wewenang menunjukkan tidak adanya kesadaran hukum.

Adanya gerakan reformasi hukum menunjukkan bahwa kesadaran hukum kita

sudah menurun.

Kesadaran hukum telah menurun secara memrihatinkan yang mau

tidak mau mengakibatkan merosotnya kewibawaan pemerintah. Kesadaran hukum

itu berhubungan dengan manusianya bukan dengan hukum. Bukan hukumnyalah

yang harus direformasi. Oleh karena itu, yang harus diperbaiki atau ditingkatkan

adalah manusianya atau sumber daya manusianya. Moral, mental, dan

intelektualitasnya harus ditingkatkan.

Keselamatan di jalan merupakan tanggungjawab bersama, termasuk

para sopir dan pengguna jalan lainnya. Masyarakat jangan hanya taat berlalu lintas

jika melihat polisi, tapi sikap disiplin dan mentaati aturan rambu lalulintas harus

dijadikan suatu budaya. Sikap disiplin dan taat hukum, harus selalu dikedepankan

untuk menanggulangi banyaknya kasus kecelakaan. Maka dari itu, keamanan,

kenyamanan dan kelancaran berlalu lintas harus diprioritaskan. Akan tetapi,

selama ini masyarakat hanya patuh jika ada polisi di jalan.

Salah satu pihak yang berperan penting dalam menyumbang terjadinya

lakalantas adalah Organda. Seharusnya organda tidak sekadar mencari untung tapi

lebih mengutamakan kualitas, sebagai penyedia jasa transportasi guna menjamin

keselamatan pengguna jasa, mengingat 90 persen kecelakaan disebabkan karena

human error. Kendaraan yang disediakan harus layak, sopir yang mengawaki juga

harus profesional tidak mabuk dan ugal-ugalan di jalan. Sopir juga harus

mengerti aturan, dan mampu mendidik atau memberikan pemahaman yang benar

kepada masyarakat tentang lalu lintas. Tidak sembarang berhenti atau

menurunkan penumpang di tengah jalan.

Kapolda Sulut, Brigjen Pol Bekto Suprapto mengatakan, dalam

menanggulangi banyaknya kasus kecelakaan, maka semua harus bersama-sama

terlibat. “Jangan parsial (suka menang sendiri),” jelas Jenderal Bintang Satu ini,

sembari menambahkan, kecelakaan yang terjadi akibat produk masyarakat itu

sendiri yang tidak disiplin.

12

Page 13: paper kesadaran hukum

Kecelakaan lalu lintas yang terjadi akhir- akhir ini tidak terlepas

dengan maraknya pelanggaran hukum dan rambu-rambu oleh para pengguna

jalan. Para pengguna jalan lebih cenderung seenaknya dalam memacu

kendaraannya. Mereka tidak menghiraukan peraturan yang ada dan menyepelekan

rambu-rambu dan himbauan yang ada. Padahal hal itu dapat memicu terjadinya

kecelakaan. Oleh karena itu, kepatuhan hukum dan kedisiplinan masyarakat dalam

mengendarai kendaraannya harus ditingkatkan agar kasus kecelakaan lalu lintas

dapat ditekan.

B.Kesimpulan dan Saran

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam penyusunan makalah ini : Setiap tahunnya kasus kecelakaan lalu lintas meningkat kecuali pada tahun

2009. Setidaknya ada enam faktor utama terjadinya lakalantas, yaitu faktor

jalan, kendaraan, pengendara dan pejalan kaki, faktor sekeliling, rambu-rambu dan peraturan,serta kesadaran hukum di jalan raya.

Kecelakaan lalu lintas yang marak terjadi sekarang ini kebanyakan dipicu oleh perilaku para pengendara yang tidak disiplin dan melanggar peraturan yang ada.

Banyak tindakan yang telah dilakukan untuk mengurangi kecelakaan. Pemerintah telah gencar mengkampanyekan aman berlalu lintas, dan sekarang ini telah tersedia berbagai macam alat bantu keamanan.

Disiplin dan kepatuhan hukum dalam mengendarai jalan raya sangatlah penting dalam rangka mengurangi lakalantas.

Saran yang dapat penulis berikan kepeda pembaca: Berlaku sabar dan berdisiplin dalam berkendara di jalan raya. Patuhi peraturan dan rambu-rambu ketika berkendara. Memakai peralatan bantu keselamatan jalan raya dalam berkendara. Mengendara dengan tertib dan jangan ugal-ugalan

13

Page 14: paper kesadaran hukum

DAFTAR PUSTAKA

Adjisoedarmo, Soedito dkk. 2007. Jatidiri Unsoed. Purwokerto: Depdiknas Unsoed

KOMPAS .Senin, 25 Februari 2008. Pelanggaran Lalu Lintas Naik Tajam.

14

Page 15: paper kesadaran hukum

Jakarta

http://mdopost.com/news/index.php?option=com_content&task=view&id=10015&Itemid=9

http://id.wikipedia.org/wiki/Keselamatan_Jalan_Raya#Faktor_Penyebab_Kecelakaan_Jalan_Raya

http://mbahsuro99.blogspot.com/ 2009 /.../ pelanggaran-lalu-lintas .html http://www.komi sik epolisianindonesia.com/main.php?page=artikl

TEMAKesadaran Hukum

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah JATIDIRI unsoed

Page 16: paper kesadaran hukum

Disusun Oleh:

Nurul Chasani

HIF009077

 

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2009