paper kelenjar asesorius

6
. Kelenjar Asesorius (Glandula genitales asesorius) Kelenjar asesorius pada hewan jantan memiliki ciri umum : Kelenjar bermuara pada uretra Pada stroma (kapsula jaringan ikat interstitial, trabekula, septa) sering terdapat otot polos, kontraksi otot tersebut dapat mendorong skreta, khususnya pada proses ejakulasi. Kelenjar berbentuk tubulus bercabang dengan lobulasi cukup jelas. Ada bagian ujung kelenjar yang meluas membentuk sinus koligentes sebagai penampang sekreta. Ini sekedar ciri umum, sudah tentu terdapat beberapa perbedaan untuk setiap jenis hewan. Keempat kelenjar assesorius tidak semuanya terdapat pada setiap hewan jantan, kalaupun ada pertumbuhannya tidak selalu subur. Keempat kelenjar asesorius tersebut adalah : a. Ampula (ampula duktus defrentis) b. Kelenjar vesibulares (glandula vesikulares) c. Kelenjar prostat (glandula prostat) d. Kelenjar bulbo-uretralis (glandula bulbo-uretralis)

Upload: amelia

Post on 25-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas anatomi veteriner pada hewan jantan

TRANSCRIPT

. Kelenjar Asesorius (Glandula genitales asesorius)

Kelenjar asesorius pada hewan jantan memiliki ciri umum :

Kelenjar bermuara pada uretra

Pada stroma (kapsula jaringan ikat interstitial, trabekula, septa) sering terdapat otot

polos, kontraksi otot tersebut dapat mendorong skreta, khususnya pada proses

ejakulasi.

Kelenjar berbentuk tubulus bercabang dengan lobulasi cukup jelas. Ada bagian ujung

kelenjar yang meluas membentuk sinus koligentes sebagai penampang sekreta.

Ini sekedar ciri umum, sudah tentu terdapat beberapa perbedaan untuk setiap jenis hewan.

Keempat kelenjar assesorius tidak semuanya terdapat pada setiap hewan jantan, kalaupun ada

pertumbuhannya tidak selalu subur.

Keempat kelenjar asesorius tersebut adalah :

a. Ampula (ampula duktus defrentis)

b. Kelenjar vesibulares (glandula vesikulares)

c. Kelenjar prostat (glandula prostat)

d. Kelenjar bulbo-uretralis (glandula bulbo-uretralis)

Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap kesuburan kelenjar asesorius dan ciri khas

kelamin jantan (secondary sex characteristic). Kastratsi sebelum datangnya dewasa kelamin

menyebabkan perkembangannya kelenjar tersebut berhenti, sedangkan kastrasi pada umur

dewasa menyebabkan kemunduran secara bertahap kelenjar asesorius. Secara histologi telah

dibuktikan bahwa sel kelenjar mengecil dan aktivitas bersekresi mundur. Selanjutnya parenkim

kelenjar mengalami involusi dan digantikan dengan jaringan ikat.

a. Ampula.

Kelenjar ampula anjing menjulur sampai permulaan dari uretra, kucing tidak memiliki

ampula. Diantara hewan besar seperti babi memiliki ampula paling kecil, kelenjarnya sedikit dan

terbesar pada dindingnya. Sapi, kerbau, domba dan kuda pertumbuhan ampula cukup subur.

Struktur histologi ampula ditandai dengan menebalnya selaput lendir (mukosa) disebabkan

adanya kelenjar. Kedua ampula melewati bagian ventral dari korpus prostat dan bersama dengan

glandula vesikulares bermuara kedalam uretra pada kolikulus seminalis.

Kelenjar bersifat tubulus bercabang, mirip dengan glandula vesikulares dengan ujung

kelenjar yang meluas mirip suatu kantong. Epithelnya berbentuk silindris sebaris, tinggi

rendahnya epithel tergantung dari aktivitas kelenjar tersebut. Dalam lumen kelenjar sering

tampak spermatozoa (slides), bahkan sering dilaporkan adanya konkremen yang dapat berkapur

(kuda dan ruminansia). Kelenjarnya tidak memiliki saluran yang jelas sehingga ujung kelenjar

tampak langsung berhubungan dengan lumen dari ampula.

Tunika muskularis tersusun secara sirkuler dan longitudinal, dimana pada ruminansia

saling beranastomose, lapis paling luar adalah tunia adventitia atau serosa.

b.Glandula vesikulares

Glandula ini jumlahnya sepasang, pada sapi cukup subur dan membentuk lobulasi yang

jelas. Pada kuda dan manusia berbentuk memanjang dan mengantong. Babi, domba dan kambing

pertumbuhan glandulanya cukup baik. Tetapi anjing dan kucing tidak memiliki glandula

vesikulares. Pada sapi saluran glandula tersebut bersatu dengan saluran ampula membentuk

kedua Ostea ejakulatoria yang bermuara kedalam uretra. Bentuk uretra ini bisa berbeda antara

jenis hewan satu dengan yang lainnya.

Struktur histologi glandula, terbagi dalam lobulus, dipisahkan satu dengan yang lain

dengan trabekula atau septa yang mengandung otot polos, pada ruminansia septa cukup tebal.

Dalam tiap lobulus terdapat ujung glandula yang paling luas lumennya, sebagai penampung

sekreta disebut Sinus Colligentes. Epithel dari ujung kelenjar berbentuk silindris sebaris, tetapi

bagi saluran yang cukup besar dan terdapat diluar lobulus, epithelnya banyak lapis. Pada lumen

ujung glandula, khususnya sinus koligentes sering terlihat spermatozoa maupun kristal.

c. Glandula prostat.

Glandula ini jumlahnya sebuah, terletak pada pangkal uretra di daerah leher vesika urinaria.

Pada berbagai hewan piara bentuknya tidak sama, secara umum terdapat bagian yang disebut :

Corpus prostate dan Pars dissiminata prostate atau pars dissiminata. Istilah korpus prostata

hanya tepat untuk babi dan sapi bukan domba dan kambing. Korpus ini kecil posisinya dorsal

dari uretra dekat vesikula urinaria.

Pars disiminata prostata praktis terdapat pada semua hewan piara kecuali kuda, terdiri atas

lobus dekstra dan sinistra dan istmus. Pada ruminansia terdiri atas pars disminata, glandulanya

tersebar hampir sepanjang pars uretra dan pars pelvina. Pada kuda dan karnivora korpus prostata

besar dengan glandula yang subur, sebaliknya pars disminata sedikit dan tersebar sebagai

kelenjar littre. Pada anjing glandula prostat mengelilingi permulaan uretra. Hewan yang memiliki

pars disminata yang subur, kelenjarnya dibalut oleh muskulus uretralis yang terdiri atas otot

kerangka kecuali daerah ujung kranial dari korpus prostata.

Struktur histologi parenkhim glandula berbentuk tubulus majemuk. Stroma yang terdiri dari

kapsula, trabekula dan jaringan interstitial mengandung otot polos. Epithel berbentuk silindris

rendah tergantung pada aktivitas kelenjarnya dan didalamnya banyak terdapat butir sekreta.

Intersellulaer skretorikanalikuli sering tampak pada sapi dan kuda. Sekresi kelenjar bersifat

apokrin adakalanya epithel terlepas bersama bercampur dengan sekreta, yang diduga

menyebabkan terjadinya konrement dalam lumen sinus koligentus disebut Korpura amilasea

(sympexionen), pada babi yang sudah tua sering ditemukan.

Pada rodensia sekreta kelenjar protat dan kelenjar cowper dapat merupakan penyumbat

servik, khususnya bila fertilisasi telah terjadi. Mukus tersebut dapat menetralkan asam susu yang

terdapat dalam vagina. Pada hewan piara sekreta yang bersifat encer dari glandula prostat dapat

menaikkan motilitas dari spermatozoa.

d. Kelenjar Cowper (glandula bubo-uretralis)

Kelenjar cowper ini jumlahnya sepasang, terdapat pada semua hewan piara kecuali

anjing. Kapsula bersifat fibrous murni pada sapi tetapi pada hewan lain mengandung otot polos.

Jaringan ikat interlobuler yang membagi kelenjar menjadi beberapa lobulus mengandung otot

polos. Hanya pada kuda disusun atas otot kerangka, di luar kapsula jelas terdapat otot kerangka.

Epithel kelenjar berbentuk silindris rendah, lumen ujung glandulanya besar, aspeknya

mukeus dengan ujung kelenjar ada yang serous, perimbangannya tergantung jenis hewannya.

Pada setiap lobulus terdapat sinus kelenjar sebagai penampung sekreta. Babi lumen ujung

glandulanya meluas dengan sekreta kental, penting untuk memperkental air mani setelah

ejakulasi. Sekreta kelenjar cowper bermuara kedalam uretra dan dianggap sebagai pembersih

(lubrikan) uretra sebelum air mani lewat. pH sekitar 7,5-8,2 pada ejakulasi tak sempurna air mani

sapi tak mengandung spermatozoa, cairan mana berasal dari kelenjar cowper dan mungkin

sebagian dari prostat.