kelenjar pituitari

44
Kelenjar Pituitari (Kelenjar Hipofisis) Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis terletak pada dasar otak besar. Kelenjar pituitari merupakan kelenjar utama yang menghasilkan bermacam-macam hormon danmengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjarpituitari (hipofisis) disebut kelenjar pengendali (master of gland). Pituitari adalah kelenjar endokrin yang kira-kira sebesar kacang yang terletak di dasar tulang tengkorak dan di bawah otak. Kelenjar hipofisis mengeluarkan bermacam-macam hormon, termasuk hormon yang mempengaruhi kelenjar lainnya, sehingga disebut kelenjar kepala bagi kelenjar endokrin lainnya. Hipofisis terdiri dari tiga bagian, yaitu lobus anterior, lobus anterior, lobus intermedia dan lobus posterior. Kelenjar pituitari (hipofisis) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah dan bagian posterior. Pituitari/Hipofisis bagian anterior Hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari/hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Upload: wahyu-nur-wibowo

Post on 30-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kelenjar pituitari adalah

TRANSCRIPT

Page 1: Kelenjar Pituitari

Kelenjar Pituitari (Kelenjar Hipofisis)

Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis terletak pada dasar otak besar. Kelenjar pituitari

merupakan kelenjar utama yang menghasilkan bermacam-macam hormon danmengatur

kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjarpituitari (hipofisis) disebut kelenjar

pengendali (master of gland).

Pituitari adalah kelenjar endokrin yang kira-kira sebesar kacang yang terletak di dasar

tulang tengkorak dan di bawah otak. Kelenjar hipofisis mengeluarkan bermacam-macam

hormon, termasuk hormon yang mempengaruhi kelenjar lainnya, sehingga disebut kelenjar

kepala bagi kelenjar endokrin lainnya. Hipofisis terdiri dari tiga bagian, yaitu lobus anterior,

lobus anterior, lobus intermedia dan lobus posterior.

Kelenjar pituitari (hipofisis) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian

tengah dan bagian posterior.

Pituitari/Hipofisis bagian anterior

Hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari/hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat

dilihat pada tabel berikut ini. 

No Hormon yang Dihasilkan Fungsi

1 Somatotrophic Hormone (STH)

atau hormon pertumbuhan

Mengendalikan pertumbuhan tubuh, kelebihan

hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa,

sedangkan kekurangan hormon ini mengakibatkan

kekerdilan.

2 Thyroid Stimulating Hormone

(TSH) atau hormon perangsang

tiroid

Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk

menghasilkan hormon tiroksin.

Page 2: Kelenjar Pituitari

3 Adrenocorticotrophic Hormone

(ACTH)

Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam

menghasilkan glukokortikoid.

4 Follicle Stimulating Hormone

(FSH) atau hormon perangsang

pembentuk folikel

Wanita: mengatur perkembangan ovarium (pemasak

folikel)

mpengatur perkembangan testis dan spermatogenesis.

5 Lutenizing Hormone (LH) Wanita: mempengaruhi ovulasi dan membentuk

korpus luteum.

Pria: mengatur sekresi dari hormon testosterone

dan aldosteron pada testis.

6 Hormon prolaktin (PRL) Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu.

7 Melanocyte Stimulating Hormon Menyintesis melamin (pigmen warna).

8 Antidiuretic Hormon (ADH) Mencegah urin terlalu banyak.

Pituitari/Hipofisis bagian posterior

Kelenjar pituitary bagian belakang (posterior) menghasilkan dua jenis hormon, yaitu:

Hormon antidiuretik (ADH) berfungsi mengatur kadar air dalam tubuh melalui

pembentukan urin dan mencegah pengeluaran urin yang terlalu banyak.

Hormon oksitosin berfungsi untuk kontraksi otot dalam proses kelahiran.

Pituitari/Hipofisis bagian intermediet

Kelenjar pituitari bagian tengah (intermediat) menghasilkan Melanosit Stimulating

Hormon(MSH) yang berfungsi untuk menaikkan pigmentasi kulit (warna kulit). Hormon

pituitary bagian intermediate ini juga banyak di jumpai pada beberapa jenis hewan.

Pituitary terdiri dari anterior besar (adenohypophysis) dan posterior kecil

(neurohyphysis). Terletak di kantung kecil dari tulang dasar otak yang disebut sella turcica

yang berbentuk seperti sadel pada tulang sphenoid. Sella Turcica terletak didalam tengkorak

didasar otak.

Hipofisis (Yunani hypo, dibawah, + physis, pertumbuhan), atau Kelenjar Pituitari,

beratnya sekitar 0.5 gram, dan dimensi normalnya pada manusia sekitar 10 x 13 x 6 mm.

Kelenjar ini berada di rongga tulang sphenoid—sella turcica—. Selama embriogenesis,

hipofisis berkembang sebagian dari ectoderm oral dan sebagian lagi dari jaringan saraf.

Page 3: Kelenjar Pituitari

Komponen neural muncul sebagai sebuah evaginasi dari dasar diencephalon dan tumbuh ke

arah caudal sebagai batang tanpa melepaskan diri dari otak.

Karena berasal dari dua sumber, hipofisis sebenarnya terdiri dari dua kelenjar yang bersatu

secara anatomis tapi mempunyai fungsi yang berbeda:

neurohipofisis  (bahasa Inggris: posterior pituitary, neurohypophysis, neural pituitary)

Neurohipofisis yang berkembang dari jaringan saraf, terdiri dari bagian yang besar, pars

nervosa, dan yang lebih kecil infundibulum. Infundibulum terdiri atas stem dan eminentia

mediana.

Neurohipofisis merupakan perpanjangan dari hipotalamus yang terbentuk dari

sekelompok akson dari hypothalamic neurosecretory neuronsyang berselingan dengan

sel glia.

adenohipofisis  (bahasa Inggris: anterior pituitary, adenohypophysis, glandular

pituitary)

adenohipofisis merupakan bagian dari hipofisis yang muncul dari oral ectoderm dan terdiri

dari tiga bagian: pars distalis, atau lobus anterior; bagian cranial, pars tuberalis, yang

mengelilingi infundibulum; serta pars intermedia.

Dari studi mikroskopik terhadap adehipofisis, ditemukan tiga jenis sel

yaitu asidofil, basofil dan kromofob.

Kelenjar pituitari adalah nama lain dari hipofisis yang merupakan master kelenjar

endokrin karena mensekresikan hormon-hormon yang mengontrol kelenjar endokrin lainnya.

Kelenjar pituitari itu sendiri juga memiliki master yaitu hipotalamus. Hipotalamus

merupakan penghubung utama antara saraf dengan kelenjar endokrin.

Page 4: Kelenjar Pituitari

Kelenjar yang menempel pada infundibulum ini secara anatomis dan fungsional dibedakan

menjadi anterior pituitary (adenohipofisis) dan posterior pituitary (neurohipofisis).

a. Anterior Pituitary

Pelepasan hormon dari anterior pituitary distimulasi oleh releasing hormon dan dihambat

oleh inhibiting hormon dari hipotalamus. Ada lima jenis sel pada anterior pituitary yaitu

somatotrophs, thyrotrophs, gonadotrophs, lactotrophs dan corticotrophs.

Somatotrophs mensekresikan human growth hormone (hGH) atau somatotropin.

Hormon ini bekerja dengan menstimulasi beberapa jaringan (sel hati, otot rangka,

cartilago, maupun ) untuk menghasilkan insulinlike growth factors (somatomedins)

yang selanjutnya dapat menstimulasi pertumbuhan tubuh secara umum dan

meregulasi berbagai aspek metabolisme. IGF menyebabkan sel bertumbuh dan

berkembang seiring dengan ambilan uptake asam amino ke dalam sel dan sintesis

protein yang disiapkan. IGF juga meningkatkan lipolisis pada jaringan adiposa. Selain

itu, hGH dan IGF juga dapat mempengaruhi penurunan uptake glukosa sehingga

penggunaan glukosa untuk pembentukan ATP berkurang.

Thyrotrophs mensekresikan thyroid-stimulating hormone (TSH) atau thyrotropin

yang dapat mengontrol sekresi dan aktivitas lain dari kelenjar tiroid. TSH

menstimulasi sekresi dan sintesis kelenjar tiroid seperti triiodothyronine.

Gonadotrops mensekresikan gonadotropins: Follicle-stimulating hormone (FSH) dan

luteinizing hormone (LH). FSH dan LH menstimulasi sekresi estrogen dan

Page 5: Kelenjar Pituitari

progresterone serta pematangan oosit dalam ovarium serta menstimulasi produksi

sperma maupun sekresi testosteron dalam testis.

Lactotrophs mensekresikan prolaktin (PRL) yang menginisiasi produksi ASI dari

kelenjar mamae.

Corticotrophs mensekresikan adrenocorticotropic hormone (ACTH) atau

corticotropin yang menstimulasi kelenjar adrenal untuk menghasilkan glukokortikoid

seperti kortisol. 

Growth Hormon

Growth Hormone merupakan hormon anabolisme protein dan menghasilkan

keseimbangan nitrogen dan fosfor positif, peningkatan fosfor dalam plasma, dan penurunan

blood urea nitrogen dalam darah serta kadar asam amino. Efek growth hormone dalam

mempengaruhi pertumbuhan, kartilago dan metabolisme protein tergantung dari interaksinya

dengan somatomedins, yang merupakan polipeptida faktor pertumbuhan yang disekresikan

oleh hati dan jaringan lain.

Somatomedins ada dua jenis yaitu IGF-I dan IGF-II. Sekresi IGF-I tidak terpengaruh

oleh growth factor pada saat sebelum lahir. Setelah lahir, sekresi IGF-I distimulasi oleh GH

untuk selanjutnya dapat menstimulasi pertumbuhan setelah lahir. Sementara IGF-II

sekresinya tidak terpengaruh GH. Efeknya pertumbuhan yang diberikan utamanya saat fetus

belum lahir. Pada manusia dewasa, gen untuk IGF-II diekspresikan hanya pada pleksus

koroideus dan meningen.

Growth hormone bersifat diabetogenik karena meningkatkan pengeluaran glukosa

hepatik dan menghasilkan efek antiinsulin di otot. Growth hormon juga bersifat ketogenik

dan meningkatkan kadar asam lemak bebas. Peningkatan asam lemak bebas dapat

memberikan sumber energi siap pakai untuk jaringan selama hipoglikemi, puasa dan adanya

stimulus stress. Growth hormon tidak menstimulasi sel beta pankreas secara langsung, tetapi

meningkatkan kemampuannya merespon stimulus insulinogenik seperti arginin dan glukosa.

Pada orang yang masih muda, yang mana epifisisnya belum berfusi, pertumbuhan distimulasi

oleh hormon ini. Kondrogenesis dipercepat dan saat lempeng epifisisnya meluas, matrik

tulang diberikan pada ujung tulang panjang. Dengan begitu, seseorang dapat bertambah

tinggi.

Page 6: Kelenjar Pituitari

Setelah epifisis menutup, pertumbuhan linear sudah tidak memungkinkan lagi. Pada

kondisi ini, jika terjadi grwoth hormon yang berlebih dapat terjadi akromegali. Ukuran dari

kebanyakan organ dalam membesar, konten protein dalam tubuh naik dan lemak turun.

 Tiroid Stimulating hormone

TSH menstimulasi sintesis dan sekresi dua hormon tiroid, yaitu triiodotironine (T3) dan

tiroksin (T4), yang keduanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Sekresi TSH distimulasi oleh

TRH dari hipotalamus yang tergantung pada kadar T3 dan T4 melalui interaksi feedback

negatif.

Follicle Stimulating Hormone

Pada wanita, ovarium merupakan target dari FSH. Tiap bulan, FSH menginisiasi

perkembangan beberapa folikel ovarium . FSH juga menstimulasi sel folikular untuk

menghasilkan estrogen. Sementara pada pria, FSH menstimulasi produksi sperma di

testis.Sekresi dari FSH ini distimulasi oleh GnRH dari hipotalamus. Pelepasan GnRH dan

FSH ditekan oleh estrogen pada wanita dan testosteron pada wanita melalui sistem feedback

negatif. 1

Luteinizing hormone

Ovulasi dipicu oleh adanya hormon ini. LH akan menstimulasi pembentukan korpus

luteum pada ovarium dan sekresi progesteron oleh korpus luteum. FSH dan LH secara

bersama-sama juga menstimulasi sekresi estrogen oleh sel ovarium. Estrogen  dan

progesteron membantu uterus untuk mempersiapkan implantasi dari ovum yang sudah

dibuahi serta kelenjar mamae untuk sekresi ASI. Sementara pada pria, LH menstimulasi sel

di dalam testis untuk mensekresikan testosteron. Sekresi LH ini dikontrol oleh GnRH.

Prolaktin

Prolaktin bersama-sama dengan hormon lain berfungsi untuk menginisiasi dan

menjaga sekresi ASI. Jika bekerja sendiri, efek yang diberikan prolaktin kurang begitu

adekuat. Harus ada pengaruh dari estrogen, progesteron, glukokortikoid, hGH, tiroksin, dan

insulin terlebih dahulu supaya prolaktin dapat menstimulasi sekresi ASI. Sementara untuk

ejeksi dari ASI dipengaruhi oleh oksitosin yang dilepaskan posterior pituitary.

Page 7: Kelenjar Pituitari

Pada wanita, pelepasan prolaktin dihambat oleh prolactin-inhibiting hormone (PIH)

yang merupakan dopamin. Tiap bulan, PIH akan berkurang dan kadar prolaktin dalam darah

akan naik meskipun tidak sampai terjadi produksi ASI. Payudara akan lebih lembut sebelum

menstruasi karena naiknya hormon prolaktin tersebut. Selama kehamilan, kadar prolaktin

naik akibat stimulasi dari PRH (prolactin releasing hormon).Kemudian, pada saat menyusui,

terjadi penurunan sekresi PIH sehingga kadar prolaktin juga tinggi.

Pada pria, fungsi prolaktin tidak diketahui dengan pasti. Namun, hipersekresi

prolaktin dapat menyebabkan disfungsi erektil (impotensi). Pada wanita, hipersekresi

menyebabkan galactorrhea dan amenorrhea. 

Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)

ACTH mengontrol produksi dan sekresi kortisol dan glukokortikoid lain oleh korteks

medulla adrenal. Corticotropin releasing hormone (CRH) dari hipotalamus menstimulasi

sekresi ACTH. Stimulus yang berkaitan dengan stress seperti glukosa yang rendah atau

trauma fisik,  interleukin-1, juga dapat menstimulasi ACTH. Glukokortikoid menghambat

pelepasan CRH dan ACTH melalui feedback negatif.

Melanocyte-stimulating Hormone

MSH meningkatkan pigmentasi kulit pada amifibi, tetapi pada manusia belum

diketahui secara pasti fungsinya. Namun, mengingat reseptornya terdapat pada otak,

kemungkinan besar MSH berperan dalam aktivitas otak. MSH dapat distimulasi oleh CRH. 

b. Posterior Pituitary

Posterior pituitary pada mamalia terdiri dari nerve yang badan sarafnya terletak di

hipotalamus.3 Posterior pituitary atau neurohipofisis tidak mensintesis hormon, tetapi

menyimpan dan melepaskan dua hormon . Nukleus paraventrikular mensintesis hormon

oksitosin dan nukleus supraoptikus menghasilkan antidiuretik hormon (ADH) atau

vasipressin. Sesudah disekresi, oksitosin dan antidiuretik akan dimasukan dalam vesikel

sekretori, yang akan masuk ke pituitari posterior. Di sana, hormon akan disimpan sampai

impuls saraf memicu eksositosis dan melepaskan hormon.

Oksitosin

Page 8: Kelenjar Pituitari

Oksitosin berperan penting dalam meningkatkan kontraksi otot polos pada dinding

uterus pada saat wanita melahirkan sebagai refleks dari birth canal. Sementara saat

menyusui, oksitosin menstimulasi ejeksi ASI dari kelenjar mamae yang terpicu oleh gerakan

menghisap oleh bayi. Pada wanita yang tidak hamil maupun pada pria, fungsi oksitosin tidak

begitu jelas. 

Antidiuretic Hormone (ADH)

ADH berfungsi untuk mengurangi produksi urin. Dengan adanya ADH, ginjal akan

mengembalikan air ke darah sehingga volume urin berkurang. Sekresi ADH dihambat oleh

alkohol sehingga mereka yang mengkonsumsi alkohol dapat buang air kecil dengam jauh

lebih sering. Selain mencegah terbuangnya air lewat urin, ADH juga dapat menyebabkan

konstriksi arteriol sehingga air tidak banyak terbuang melalui keringat. Efek lain yang

muncul adalah peningkatan tekanan darah sehingga disebut juga vasopressin.

Jumlah ADH yang disekresikan bervariasi tergantung tekanan osmotik darah dan volume

darah.

“Tekanan osmotik darah yang tinggi akan menstimulasi osmoreseptor pada

hipotalamus àOsmoreseptor akan mengaktivasi se neurosekretori hipotalamus yang

menstintesis dan melepaskan ADH à eksositosis vesikel berisi ADH dari akson terminal pada

posterior pituitary.” 

Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal merupakan sebuah kelenjar kecil yang menempel pada atap ventrikel

ketiga otak pada bagian midline. Kelenjar ini memiliki massa neuroglia dan sel sekretori yang

disebut pinealocytes. Kelenjar pineal mensekresi melatonin yang diturunkan dari serotinin.

Melatonin penting sekali dalam pengaturan jam biologis tubuh yang dikontrol oleh nucleus

suprachiasmatic hipotalamus (SCN).

Saat gelap, melatonin lebih banyak dilepaskan dibandingkan saat terang sehingga

orang cenderung mengantuk. Kelenjar pineal berespon terhadap rangsang visual yang

nantinya dapat menstimulasi pinealosit untuk mensekresikan melatonin dalam ritme tertentu.

Selama siang hari, kadar melatonin lebih rendah daripada malam hari. Selama tidur, kadar

Page 9: Kelenjar Pituitari

melatonin dapat naik sampai sepuluh kali lipat dan akan turun ke level rendah kembali sesaat

sebelum bangun. Melatonin juga berpotensi menjadi antioksidan.

Anak-anak memiliki kadar melatonin yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa.

Namun,perubahan sekresi melatonin tidak berkorelasi dengan onset pubertas dan maturasi

seksual.

Hormones apa saja yang dihasilkan oleh pituitary?

Thyroid Stimulating Hormone (TSH) TSH berperan dalam pengaturan kecepatan

metabolik melalui hormon tiroid,sedang LH dan FSH berperan dalam pematangan sexual dan

fungsi reproduksi. Insidensi tumor ini sangat jarang sekitar 1% dari seluruh tumor hipofisis.

Growth Hormone (GH)

Kelebihan hormon ini pada orang dewasa menyebabkan acromegaly sedang pada anak

yang epiphysealnya belum menutup akan menyebabkan gigantisme

Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)

Definisi: Cushing disease adalah suatu keadan hypercortisolemi yang disebabkan karena

produksi ACTH yang berlebihan dari adenoma hipofisis. Sedang yang dimaksud Cushing’s

syndroma adalah kondisi hypercortisolemia yang disebabkan dari berbagai sumber selain

hipofisis.Hal lain yang timbul oleh karena kelebihan ACTH yaitu Nelson’s syndrome

berpigmentasi oleh karena adanya stimulasi melanin stimulating hormon yang bereaksi silang

dengan ACTH, terjadi pada 10-20% pasien yang menjalani operasi adrenalectomy sebagai

terapi dari cushing’s syndromanya.

·Melanocyte-Stimulating Hormone (MSH)

Prolactin (PRL)

Hormone yang dihasilkan atau dikontrol oleh Hypothalamus?

Oxytocin akan merangsang kandungan dan mengeluarkan susu selama proses

menyusui.

Page 10: Kelenjar Pituitari

Antidiuretic Hormone (ADH) penyerapan kembali dari air ke dalam darah oleh ginjal

dan oleh karena itu ber/kurang produksi air seni. Juga dikenal sebagai Vasopressin.

Bagaimana Lazimnya Tumor Pituitary?

Studi yang paling awal mengambil tempat di 1936, ketika Dr. R.T. Costello dari

Mayo Foundation yang diselenggarakan suatu studi dan menemukan pituitary tumor di 22.4

% dari populasi ( Costello R.T. Subclinical adenoma dari kelenjar pituitari itu. Adalah. J.

Pathol. 1936; 12:205-214).

Mengapa kelainan pituitary sangat sulit dideteksi?

Kelainan pituitary dapat menyebabkan beberapa gejala; baik itu gangguan hormonal

atau ganguan syaraf, oleh karena letaknya dekat dengan otak, yang merupakan jalur dari

syaraf dan pembuluh darah dan juga merupakan pengontrol dari hormone tubuh. Namun

diagnosis dari kelainan pituitary seringkali sulit dilakukan dan lama untuk langsung diketahui

karena seringkali gejalanya berkaitan dengan gejala – gejala dengan penyakit lain; sehingga

sangat tergantung terhadap gejala yang timbul; atau tanda tanda lainya, atau tindakan CT

Scan / MRI terhadap posisi pituitary sangat diperlukan.

Apakah semua Tumor Pituitary sama?

Tidak Ada lebih dari selusin kelainan yang sangat berbeda yang diakibatkan oleh

pituitary dan tumor. Sebagai contoh, jika suatu tumor membentuk di suatu ACTH

mengeluarkan sel pituitaryl, bisa mengakibatkan produksi berlebih dari cortisol ( Disease

Cushing’s) atau kurang produksi dari cortisol ( kelainan t entang ginjal, sering dikenal

sebagai Secondary Addison’s Disease). Cushing’s Adalah suatu kondisi yang ditandai oleh

akumulasi berlebihan yang gemuk di bagian tengah dari badan ( kegendutan, termasuk wajah

yang sangat bulan (moon face)), kencing manis, hipertensi, suatu kalium serum yang rendah,

bruising dan pengenceran dari kulit, dan osteoporosis. Gejala dari kelainan tentang ginjal

meliputi pengeringan, sodium dan tekanan darah yang rendah mengukur, dan berat/beban

kerugian yang berlebihan. Addison’S Disease yang utama disebabkan ketika kelenjar yang

tentang ginjal gagal, yaitu. gagal untuk bereaksi terhadap arah dari pituitary dan

hypothalamus.

Page 11: Kelenjar Pituitari

Jika tumor membentuk dalam suatu hormon pertumbuhan yang memproduksi sel,

dapat berlebih memproduksi hormon pertumbuhan. Tumor yang membentuk dari hormon

pertumbuhan yang memproduksi sel menyebabkan dua gambar-an berbeda klinis. Jika

mereka terjadi di anak-anak plat pertumbuhan di merindukan tulang sudah tertutup, hormon

pertumbuhan yang berlebihan akan menyebabkan gigantism. Jika kelebihan hormon

pertumbuhan terjadi selama kedewasaan ada pelebaran yang berlebihan dari tangan, kaki, dan

rahang, seperti halnya bengkak jaringan/tisu yang lembut dari banyak jaringan ( acromegaly).

Acromegaly dihubungkan dengan suatu kemungkinan dari kencing manis mellitus, serangan

jantung, hipertensi, dan tertentu jenis kanker yang berbahaya.

Penanganan Tumor Pituitary

Page 12: Kelenjar Pituitari

Kelenjar pituitari terdapat di dasar otak. Ini adalah kelenjar induk dan mengendalikan

berbagai kelenjar lain seperti kelenjar tiroid dan adrenal serta sebagian besar fungsi tubuh.

Meskipun sebagian besar tumor pituitari adalah jinak, tapi jika tidak didiagnosa secara

dini dapat membesar dan menyebabkan hilangnya penglihatan, berdampak pada otak dan

pituitari. Tumor harus dibuang apabila menekan otak atau menekan saraf optik.

Tumor pituitari bisa ditangani dengan berbagai cara. Operasi pengangkatan tumor

adalah penanganan pilihan. Bagi pasien yang operasinya gagal, pilihan lainnya adalah bedah-

radio dengan Gamma Knife. Cara ini menggunakan CT/MRI yang terkomputerisasi agar

dokter ahli bedah dapat mengarahkan berkas radiasi kecil yang jumlahnya banyak dari

berbagai sudut yang memusat ke bagian tumor untuk menciutkan dan membunuhnya. Bedah-

radio juga bisa digunakan sebagai tambahan pada operasi yang tidak memungkinkan

pengangkatan seluruh tumor. Pemberian obat juga dapat digunakan untuk menangani tumor.

Operasi pituitari endoskopi

Operasi pengangkatan tumor adalah penanganan pilihan. Operasi pituitari endoskopi

pada umumnya digunakan untuk membuang tumor pituitari dan memasukkan alat ke dalam

otak melalui hidung. Metode dengan invasi minimal ini dikenal sebagai pendekatan

transsphenoidal.

Karena torehan kadang dilakukan pada gusi gigi atas, di balik bibir atas, atau di

belakang hidung, maka tidak meninggalkan bekas luka di bagian luar. Dengan pendekatan

invasi minimal, rasa sakit pasca-operasi berkurang dan rawat-inap di rumah sakit serta waktu

penyembuhan lebih pendek. 

Prosedur yang memanfaatkan teknologi endoskopi juga memungkinkan dokter ahli

bedah THT untuk secara jelas melihat kelenjar pituitari dan struktur anatomi lainnya,

sehingga reseksi lesi dapat lebih akurat.

Kelenjar pituitari adalah kelenjar endokrin berbentuk oval kecil berlokasi pada dasar otak

hanya di belakang hidung dan di bawah syaraf optic (syaraf yang menuju ke mata). Kelenjar

itu berukuran sebesar kacang dan sangat penting karena mengeluarkan beberapa pesan kimia

yang dikenal sebagai hormon.

Page 13: Kelenjar Pituitari

Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitary membantu untuk mengatur dan

mengendalikan pengeluaran hormone-hormon lainnya dari kelenjar endokrin lain yang

bertanggung jawab untuk pertumbuhan, metabolisme dan pematangan tubuh.

Penyebab

Penyebab tumor pituitary, seperti pada Tumor Otak lainnya, tidak diketahui.

Gejala

1. Mereka yang disebabkan oleh tekanan pada jaringan pituitari normal sehingga tidak

dapat mengantarkan produksi hormon normalnya, seperti, kelemasan dan kelelahan

umum, kelesuan, raut muka pucat, kehilangan menstruasi sebelum menopause dan

kehilangan fungsi seksual. 

2. Mereka yang disebabkan oleh tekanan pada struktur di sekitar pituitari, seperti, Sakit

kepala, kehilangan penglihatan.

3. Mereka yang disebabkan oleh produksi hormone berlebihan:

Hormon Prolaktin: kehilangan menstruasi (menopause) dan produksi susu tidak

sesuai pada payudara (galaktore) dan ketidaksuburan pada wanita; impotensi dan

ketidaksuburan pada pria. 

Hormon Pertumbuhan: gigantisme pada anak, dan dewasa yang sudah mencapai

tinggi badan penuh, kondisi disebut  akromegali dimana tangan, kaki dan rahang

bawah menjadi membesar.  Hormon pertumbuhan berlebihan dapat merangsang

penyakit gula (diabetes melitus), tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. 

Hormon Adreno-Kortikotrophik Berlebihan (ACTH): ini merangsang kelenjar

adrenal untuk membuat dan mengeluarkan  glukokortikoid. Jumlah hormon

glukokortikoid berlebihan  menyebabkan penumpukan lemak di wajah (muka-

bulan), leher,  neck, badan dan tanda guratan mencolok timbul.Tangan dan kaki

tetap kurus. Kulit berambut, tipis dan mudah memar. Jumlah gula dalam darah

berlebihan (diabetes melitus) dan tekanan darah tinggi mungkin terjadi.

Diagnosa

Sejarah Klinis dan Pemeriksaan

Scan CT Kepala / Studi MRI

Evaluasi Endokrin

Page 14: Kelenjar Pituitari

Pemeriksaan daerah pandang

SEKEDAR TAMBAHAN

Kelenjar pituitari adalah sekerat daging kecil berwarna merah jambu sebesar kacang

buncis, dengan berat setengah gram dan dihubungkan ke hipotalamus dalam otak oleh sebuah

batang. Berkat hubungan inilah, pituitari menerima perintah dari hipotalamus untuk

menghasilkan hormon yang diperlukan.

Kelenjar pituitari sebesar buncis ini berpengaruh besar pada tubuh manusia dan

menunjukkan fungsi yang mengagumkan sehingga telah (dan masih) menjadi bahan

penelitian ilmiah selama bertahun-tahun. Sekerat daging kecil ini telah menerima banyak

perhatian di dunia ilmiah. Kelenjar pituitari juga dikagumi karena sifat-sifatnya yang luar

biasa. Misalnya, kelenjar pituitari disebut sebagai “dirijen orkestra endokrin (hormon)”.

Kelenjar ini juga dipuji sebagai “kelenjar utama”. Pada saat yang sama, kelenjar pituitari juga

dikenal sebagai sebuah “keajaiban biologi yang luar biasa”.

Kelenjar pituitari berhak menerima pujian-pujian ini karena ke-12 hormon berbeda

yang dihasilkannya dan kendali yang dilakukannya terhadap sistem hormon. Kelenjar ini

tidak saja menghasilkan hormon yang mempengaruhi sel-sel jaringan tertentu, tetapi juga

mengatur kerja kelenjar-kelenjar hormon lain yang jauh letaknya.

Jika kita mengingat bahwa kelenjar hormon adalah organ yang mengatur kegiatan sel-

sel di dalam tubuh dengan memberi perintah tertentu, pentingnya kelenjar pituitari kian jelas.

Karena tak berhenti memberikan perintah ke berbagai sel di dalam tubuh, kelenjar pituitari

juga memberikan perintah pada kelenjar-kelenjar hormon yang lalu meneruskan perintah itu

ke sel-sel lain dalam tubuh. Dengan demikian, pituitari berfungsi sebagai pemimpinnya para

pemimpin.

Misalnya, pituitari mengirimkan perintah pada kelenjar tiroid saat pelepasan hormon

tiroid dibutuhkan. Dengan cara yang sama, pituitari memberikan perintah pada kelenjar

adrenal, zakar di tubuh laki-laki, serta indung telur dan kelenjar susu pada tubuh perempuan.

Sebuah pertanyaan penting adalah: bagaimana kelenjar pituitari dan sel-sel yang

membentuknya mengetahui “fungsi kelenjar adrenal”, cara “kelenjar itu menjalankan

fungsinya”, dan “tanda yang dibutuhkan untuk mengaktifkannya”?

Page 15: Kelenjar Pituitari

Bagaimanakah sel-sel yang membentuk kelenjar adrenal memahami dan

menerjemahkan perintah yang dikirim kelenjar pituitari, dan mengapa mematuhinya?

Saat merenungkan secara rinci masalah ini, kita akan melihat bahwa dimensi keajaiban

ini makin luas. Sebuah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari dirancang agar sesuai

dengan tempatnya melekat di sel tujuan. Namun, tidak ada sel pituitari yang pernah melihat

kelenjar hormon ke mana pesan dikirim. Sel-sel pituitari tak mungkin mengetahui rancangan

reseptor pada sel-sel yang membentuk kelenjar adrenal. Ini dapat disetarakan dengan

seseorang yang pergi menuju sebuah rumah ribuan kilometer jauhnya di negara lain, yang

lalu menemukan diri di depan pintu yang belum pernah dilihatnya, namun memiliki sebuah

anak kunci yang cocok dengan gemboknya saat pertama dicoba. Bagaimanakah sel yang

membentuk kelenjar pituitari dapat mengetahui cara membuat anak-anak kunci yang sesuai

dengan gembok-gembok yang belum pernah sel-sel itu lihat?

Hal penting lainnya adalah tak boleh terjadi kesalahan dalam sistem ini. Jika anak kunci

yang dibuat tak dapat membuka pintu yang dituju (yaitu, jika hormon yang dihasilkan tidak

melaksanakan fungsinya di daerah yang ditetapkan), terjadilah kematian. Misalkan hormon

yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari tak bekerja pada kelenjar adrenal, tubuh tidak dapat

bertahan.

Untuk memahami lebih lanjut keajaiban sistem ini, kita dapat menggunakan cara

berikut: berdirilah di depan sebuah cermin, letakkan jari Anda pada sebuah titik di antara

kedua mata Anda. Lima sampai enam sentimeter di belakang titik ini, tepat dalam tengkorak

Anda, ada sekerat daging, seukuran kacang buncis, yang disebut kelenjar pituitari.

Kemudian, letakkan tangan Anda yang lain di perut. Tepat di bawah tangan ini, di

dalam perut, terdapat sepasang ginjal. Di atas setiap ginjal, ada sebuah kelenjar seukuran

kenari dengan berat sekitar 4-5 gram yang disebut kelenjar adrenal.

Kedua potong daging ini dapat berkomunikasi satu sama lain. Keduanya bukan

manusia sadar yang dapat bercakap-cakap satu sama lain, melainkan dua kelompok sel.

Selanjutnya, sistem komunikasi ini, bersama dengan akibat-akibat yang dihasilkannya, adalah

hasil teknologi maju yang bahkan tak dimiliki manusia.

Kenyataan bahwa dua potong daging jauh di dalam tubuh kita saling berkomunikasi

dan memahami merupakan keajaiban yang patut direnungkan.

Page 16: Kelenjar Pituitari

Di sisi lain, jika tidak mempelajari biologi, orang tak menyadari bahwa organ seperti ini

ada di dalam tengkoraknya di bawah otak. Sebagian besar orang awam bahkan tidak

mengetahui bahwa kelenjar pituitari adalah sekerat daging yang sangat kecil di bawah otak

yang membuat kita tetap hidup dengan terus-menerus mengirimkan pesan dan memberikan

perintah kepada tubuh. Selain itu, orang benar-benar tak menyadari bahwa semua itu terjadi.

Jika kelenjar ini tak melaksanakan fungsinya, orang ini akan mati dalam waktu singkat. Jika

Anda melihat sejenak dari sudut pandang ini pada orang di sebelah Anda, Anda akan semakin

memahami betapa lemah dan bergantungnya manusia kepada Allah, Sang Pencipta kita.

Hormon-Hormon yang Dihasilkan oleh Kelenjar Pituitari

Sebelum merenungkan lebih lanjut nama-nama hormon pituitari, ada baiknya

mengulangi bahwa tujuan buku ini adalah melihat hal-hal menakjubkan yang terjadi dalam

sistem hormonal yang mengejutkan bahkan dunia ilmiah, dan mengamati lebih dekat

kehebatan ciptaan Allah. Karena alasan ini, lebih baik memusatkan perhatian pada

bagaimana sistem berfungsi daripada pada nama-nama hormon. Istilah-istilah Yunani dan

Latin yang digunakan dalam ilmu kedokteran dan biologi menjadi penghalang bagi banyak

orang. Dan terkadang istilah-istilah Yunani dan Latin ini hanya membuat jalannya sebuah

mekanisme lebih sulit dipahami (atau menghalangi kita menghargai keajaiban yang terjadi

dalam proses-proses yang memukau). Kebanyakan pakar kedokteran dan biologi mungkin

tak memahami keajaiban di dekat mereka justru karena pesona istilah-istilah itu. Misalnya,

mereka mengetahui secara rinci cara kelenjar pituitari terbentuk dan berfungsi, namun tak

pernah memikirkan sumber kesadaran cerdas yang ditunjukkan sepotong kecil daging ini.

Karena alasan itu, kami ulangi bahwa tak perlu menakut-nakuti pembaca yang tidak akrab

dengan bacaan-bacaan kedokteran dengan menyiapkan ruang khusus bagi arti istilah-istilah

ini. Kami hanya akan menyebutkan secara singkat nama-nama hormon dan pada halaman-

halaman selanjutnya kita akan melihat keajaiban besar yang diakibatkan hormon-hormon

itu.

Kelenjar pituitari terdiri atas dua bagian: kelenjar depan (anterior) dan belakang

(posterior). Setiap bagian menghasilkan hormon berbeda.

 

Kelenjar Pituitari Depan (anterior)

Kelenjar pituitari depan menghasilkan enam hormon berbeda yang fungsinya telah

tertentu. Sebagian hormon yang bekerja pada kelenjar hormon lainnya disebut “hormon

Page 17: Kelenjar Pituitari

tropik”. Hormon ini dirancang untuk mengatur sistem hormon. Pada halaman berikut kita

akan mempelajari fungsi-fungsi hormon tropik bersama dengan susunan dan fungsi kelenjar-

kelenjar hormon yang dihasilkannya. Kelompok lain hormon-hormon ini merangsang

jaringan tubuh. Nama-nama hormonnya sebagai berikut:

Hormon yang merangsang kelenjar endokrin/hormon lain (tropik):

1. Hormon perangsang tiroid (TSH)

2. Hormon perangsang kelenjar adrenal (ACTH, hormon adrenokortikotropik)

3. Hormon perangsang folikel (FSH)

4. Hormon Luteneizing (LH).

Hormon-hormon yang bekerja pada jaringan tubuh (non-tropik)

1. Hormon pertumbuhan (GH)

2. Hormon prolaktin (PRL).

Kelenjar Pituitari Belakang (posterior).

Bagian belakang kelenjar pituitari adalah tempat menyimpan hormon yang dihasilkan

oleh hipotalamus. Pada keadaan yang sesuai, hormon-hormon ini dilepaskan dengan

perintah dari hipotalamus. Hormon-hormon itu adalah:

1. Vasopresin (hormon antidiuretik)

2. Oksitosin

Page 19: Kelenjar Pituitari

Tepatnya di otak pada lekukan tulang di dasar otak (sela tursika) di bawah

diencephalon.

Suatu tangkai yang menghubungkan antara kelenjar ini dengan diencephalon

disebutInfundibulum.

Walaupun kecil, kelenjar ini merupakan raja dari seluruh kelenjar yang memproduksi

hormon di tubuh manusia (The Master of Gland) .

Page 20: Kelenjar Pituitari

Kelenjar pituitary sering disebut juga dengan Hupophysis Cerebri = kelenjar hypofise

Pertumbuhan dari hypophysa, berasal dari dua macam organ,

1. Adenohypophyse = Anterior Pituitary

2. Neurohypofise = Posterior Pituitary.

Neurohypofise dibentuk dari bagian alas diencephalon (Infundibulum) sedangkan

Adenohypophyse, terbentuk dari perlekukan bagian ektodermal dari rongga mulut

embrio (stomodaeum), disebut kantong hypophyse atau kantung rathke.

Kelenjar ini mempunyai fungsi dan strukturnya merupakan organ tubuh yang sangat

rumit dan sulit,

dua bagian utama berupa adenophipofisa dan neurohipofisa itu berperan dalam sekresi

hormon yang mengatur semua kelenjar endokrin tubuh

Page 21: Kelenjar Pituitari

Adenohipofisa terdiri atas

1. pars distalis

2. pars intermedia,

A. Pars distalis merupakan bagian utama adenohipofisa yang mengandung sel-sel pesekresi

1. Hormon prolaktin (peptida). - Prolaktin rilis menghambat hormon-PIH (dopamin)

(dari inti arkuata dari hipotalamus). memacu keluarnya ASI pada Mamae

2. Hormon adrenocorticotropic (ACTH)/ Kortikotropin melepaskan hormon CRH

3. Hormon Thyrotropin melepaskan hormon TRH (Thyroid Stimulating Hormone)

4. Hormon pertumbuhan (STH-Somatropin),melepaskan hormon peningkatan GHRH

5. Hormon Gonadotropin melepaskan hormon GnRH

Pars intermedia mensekresi hormon pelepas

1. melanosit (Melanocyte Stimulating Hormone), yang mana, pelepasan hormonnya

diatur oleh faktor-faktor yang berasal dari hipotalamus.

Neurohipofisa hanya terdiri atas pars nervosa yang berfungsi mensekresi

1. ocytoxin,

2. arginin vasoticin dan isotocin.

Page 23: Kelenjar Pituitari

Jadi Kelenjar Pituitary / Hypofisa ini sebagai Master of Gland akan mengatur semua

Kelenjar endokrin tubuh dengan mensekresi Hormonnya.

Hormon yang disekresi mudah di tebak dipastikan berakhiran Troph / Tropin

PROLAKTIN

Hormon prolaktin. aksi-aksi prolaktin sehubungan dengan reproduksi dan perawatan

anak serta osmoregulasi.

Pada manusia terbentuk ASI pada kelenjar mamae

Pada ikan mempengaruhi tingkah laku reproduksi yang dipengaruhinya adalah

pembuatan sarang, persiapan migrasi prapemijahan, sekresi vesikula seminalis, dan

lain-lain. Sedangkan, yang berhubungan dengan osmoregulasi adalah ekskresi ginjal,

sekresi mucus kulit.

SOMATOTROP / STH 

Somatotropin (STH). Somatotropin atau disebut juga hormon pertumbuhan,

STH adalah hormon polipeptida yang dilepaskan dari adenohipofisa untuk

menstimulasi hati agar mensintesis somatomedin yang bertugas secara langsung

dalam pertumbuhan, baik pertumbuhan tulang, otot, maupun sel-sel yang lain.

Hormon ini menunda katabolisme asam-asam amino dan memacu inkorporasinya ke

dalam protein-protein tubuh.

Sebagai hormon pertumbuhan, kerja soatotropin dipermudah oleh hormon pancreas,

korteks adrenal, dan tiroid yang bekerja bersama-sama di dalam memacu metabolisme

lemak dan karbohidrat.

produksi dari STH sangat mempengaruhi produksi hormon-hormon lain di dalam

tubuh

Lalu bagaimana STH dapat mempengaruhi organ tubuh?

Hormon pertumbuhan manusia (STH) adalah hormon yang bertanggung jawab atas

pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar.

Setelah manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna,

akan tetapi hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi

yang prima.

Kelenjar yang bertanggung jawab untuk memproduksi HGH adalah kelenjar pituitary.

HGH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pertama-tama mengalir melalui

pembuluh darah menuju ke organ hati.

Page 24: Kelenjar Pituitari

Di dalam hati, HGH dirubah menjadi IGF 1 (insulinlike Growth Factor 1). Lalu

melalui peredaran darah pula, IGF 1 dialirkan keseluruh organ-organ yang ada di

tubuh manusia.

IGF 1 inilah yang bertanggung jawab untuk memelihara seluruh organ-organ di dalam

tubuh manusia.

Oleh karena terpeliharanya organ-organ di dalam tubuh manusia, maka system

imunisasi di dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara.

Tidak heran mengapa seseorang pada usia muda yang dimana produksi HGH-nya

masih banyak, mereka lebih tahan terhadap serangan penyakit dan hampir tidak

dijumpai adanya penyakit-penyakit yang biasa ditemukan pada orang

ACTH ( ADRENO CORTICOTROP)

Kortikotrofin (ACTH) menggiatkan output steroid korteks adrenal, juga merangsang

sintesis melanin.

Hormon ini ternyata serupa dengan MSH.

ACTH merupakan polipeptid rantai lurus yang terdiri atas 39 residu asam amino

dengan serin di ujung-N dan fenilalanin pada asam amino di ujung-N ACTH.

Dengan demikian ACTH dan MSH keduanya mempengaruhi melanofor,

namun MSH merupakan hormon utama yang digunakan di dalam adaptasi warna pada

vertebrata,

ACTH, sasaran utamanya adalah korteks adrenal.

GONADOTROPH (GH) 

Hormon Gonadotropin adalah hormone pituitary yang berperan dalam produksi telur

dan sperma.

Menurut Matty (1985), gonadotropin pada hipofisa ikan adalah FSH (Follikel

Stimulating Hormone) dan semacam LH (Luteinizing Hormone) pada mamalia.

FSH dan LH bekerja sama untuk menstimulasi pematangan folikel dan pelepasan

estrogen pada individu betina, serta menstimulasi pematangan folikel dan pelepasan

estrogen pada individu betina, serta menstimulasi pelepasan androgen oleh sel-sel

interstitial pada individu jantan untuk mematangkan sperma.

TIROTROPH (TSH) 

Tirotrofin (TSH). Aksi utam TSH adalah merangsang kelenjar tiroid untuk

membentuk dan melepaskan hormon-hormon tiroid.

Page 25: Kelenjar Pituitari

PITUITARY NEUROHYPOFISE 

Neurohypophyse memiliki struktur berupa serabut-serabut yang sejajar, berasal dari

hypothalamus di dalam otak.

Fungsi dari bagian hypophysa ini mengeluarkan hormon ke dalam hypothalamus dan

diteruskan ke neurohypophyse oleh sel-sel neorosekresi dan masuk ke dalam aliran

darah.

Neurosekresi dan hypothalamus (oxyytocyn dan vasetocyn) disimpan dan dikeluarkan

oleh neurohypofise. Sekresi ini berperan dalam osmoregulasi.

Arginin vasotocin menyebabkan peningkatan produksi urine pada ikan air tawar,

sedangkan oxytocin berperan dalam produksi vasoconstriction pada pembuluh darah

insang.

Di dalam darah, AVT berpengaruh terhadap kontraksi otot polos dinding pembuluh

darah, juga berperan dalam kontraksi otot polos ovarian dan oviduct. 

Kelenjar pituitary sering diberi gelar kelenjar induk (master gland) karena banyak

mempengaruhi kegiatan kelenjar lainnya.

Page 26: Kelenjar Pituitari

Jadi mekaniseme kerja sistem hormon (Endokrin) dapat dipahami sebagai berikut

Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran, yang

menyalurkan sekresi hormonnyadarah. 

Hormon tersebut memberikan efeknya ke organ atau jaringan target. 

Beberapa hormon seperti insulin dan tiroksin mempunyai banyak organ target. 

Hormon lain seperti kalsitonin dan beberapa hormon kelenjar hipofisis, hanya

memiliki satu atau beberapa organ target. langsung ke dalam anatomi fisiologi

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang

menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk

mempengaruhi organ-organ lain. 

Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke

berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut

menjadi suatu tindakan. 

Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar

keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. 

Page 27: Kelenjar Pituitari

 Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari 

1. kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary glanrl yang terletak di dalam

rongga kepala dekat dasar otak

2. kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian

depan

3. kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid;

4. kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan;

5. pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas

6. kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita 

Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan

hormon. 

Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar dari kacang tanah terletak terlindung di

dasar tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian, bagian depan dan bagian

belakang. 

Bagian belakang merupakan kelanjutan dari hipotalamus (bagian dari otak). 

Kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan 

1. Growth hormone / Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa

pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu

dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak

menjadi sangat tinggi.

2. Hormon perangsang tiroid (TSH)

3. Perangsang gonad (FSH), dan lain-lain. 

4. Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di

bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu

menelan. Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat

disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium

hingga produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Produksi

hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila

berlarut-Iarut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan turun, serta

mata menonjol seperti ikan koki. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot nodule dan

yang tidak aktif disebut cold nodule.

Page 28: Kelenjar Pituitari

5. Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar calcium

darah. Kelenjar ini berukuran sebesar beras, beIjumlah 4, terletak di sudut-sudut

kelenjar tiroid, karena itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu

terjadi, bagi yang bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2

kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami

kejang otot karena gangguan kadar calcium darah.

6. Kelenjar suprarenal, bagian pinggir (cortex) dan tengah (medulla). Bagian

cortexmenghasilkan hormon pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

(adrenocorticotrophichormone, ACTH) dan vital untuk kehidupan. Bagian medulla

menghasilkan adrenalin dan juga merupakan bagian dari sistem simpatis. Kelenjar

suprarenal juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.

Organ utama dari sistem endokrin adalah:

1. Hipotalamus

2. Kelenjar hipofisa

3. Kelenjar tiroid

4. Kelenjar paratiroid

5. Pulau-pulau pankreas

6. Kelenjar adrenal 

7. Buah zakar

8. Indung telur

 

Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin. 

Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa

diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan

hormon hipofisa.

Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa

mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.

Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana

mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya

Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme

umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal

kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.

Page 29: Kelenjar Pituitari

Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya

memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di

dalam darah:

1. Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam

lemak.

2. Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat

3. Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap

perangsangan langsung dari sistem sarafparasimpatis.

Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak

disebut sebagai bagian dari sistem endokrin.

Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya,

sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah. 

Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada

sistem saraf.

NOTE  

Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau

organ, yangmempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.

Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan

panjangyang berbeda-beda. 

Sisanya merupakans ter oid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat darikolesterol. 

Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas. 

Hormon terikat kepadar es eptor di permukaan sel atau di dalam sel. 

Ikatan antara hormon danreseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah

fungsi sel. 

Pada akhirnya hormone mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan. 

Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan

ciri-ciri seksual. 

Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi

Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.

Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, 

Sedangkan hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya,TSH

dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid.

Page 30: Kelenjar Pituitari

Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini

mempengaruhi sel-seldi seluruh tubuh. 

Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula,

protein serta lemak di seluruh tubuh.

Pengendalian Endokrin

Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam

darah bisamenjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.

Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur

dalam batas-batas yang tepat.

Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau

lebih sedikit hormon. 

Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan

bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. 

Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di

kelenjar target.

Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan

kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka

berhenti melepaskan hormon.

Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali

hipofisa.

Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang

memiliki jadwal tertentu. 

Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresiLH dan FSH

oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. 

Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-

naik setiap bulannya.

Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadapbior itm ik

ini masihbelum dapat dimengerti. 

Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.

Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon.

Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar

susu di payudara menghasilkan susu. 

Page 31: Kelenjar Pituitari

Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak

prolaktin. 

Isapan bayi juga meningkatkan pelepasanoksitosin yang menyebabkan mengkerutnya

saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.

Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah

kendali hipofisa. 

Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih

banyak atau lebih sedikit hormon. 

Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah

gula dari makanan. 

Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah. 

Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. 

Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan

terendahpada senja hari. 

Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan

fungsi tubuh. 

Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. 

Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan

karakteristik tertentu. 

Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari

saraf (neural). 

Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini

sebagian diambil alih oleh sistem saraf.