paper irma susanti.docx

15
1 Pemanfaatan Tanaman Mengkudu (Morinda citrifolia L. ) sebagai Tanaman Obat untuk Analgesik dalam Bentuk Kapsul Irma Susanti Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia email : [email protected] Abstrak Penduduk Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) termasuk dalam tumbuhan obat yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional di Indonesia salah satunya sebagai analgesik. Ekstrak daunnya dapat mengurangi sensitivitas nyeri lebih baik bila dibandingkan obat analgesik seperti tramadol. Rasa nyeri merupakan gejala yang sering dirasakan pada seseorang dengan penyebab dan gejala beraneka ragam, lokasi, kualitas, durasi rasa nyeri, frekuensi, sifat serta gejala penyertanya. Pembuatan jus sebagai aplikasi pemanfaatan dari ekstrak daunnya kurang disukai oleh masyarakat karena rasa pahit dan bau yang tidak enak. Kapsul merupakan salah satu alternatif pemanfaatan mengkudu untuk mengurangi rasa pahit yang ada dalam tanaman bagi konsumen obat. Kapsul digunakan karena kepraktisannya untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen obat. Kata kunci : Mengkudu, Analgesik, Obat, kapsul PENDAHULUAN

Upload: irmasusanti

Post on 27-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Mengkudu

TRANSCRIPT

3

Pemanfaatan Tanaman Mengkudu (Morinda citrifolia L. ) sebagai Tanaman Obat untuk Analgesik dalam Bentuk KapsulIrma SusantiJurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Negeri Semarang, Indonesiaemail : [email protected]

AbstrakPenduduk Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) termasuk dalam tumbuhan obat yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional di Indonesia salah satunya sebagai analgesik. Ekstrak daunnya dapat mengurangi sensitivitas nyeri lebih baik bila dibandingkan obat analgesik seperti tramadol. Rasa nyeri merupakan gejala yang sering dirasakan pada seseorang dengan penyebab dan gejala beraneka ragam, lokasi, kualitas, durasi rasa nyeri, frekuensi, sifat serta gejala penyertanya. Pembuatan jus sebagai aplikasi pemanfaatan dari ekstrak daunnya kurang disukai oleh masyarakat karena rasa pahit dan bau yang tidak enak. Kapsul merupakan salah satu alternatif pemanfaatan mengkudu untuk mengurangi rasa pahit yang ada dalam tanaman bagi konsumen obat. Kapsul digunakan karena kepraktisannya untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen obat.Kata kunci : Mengkudu, Analgesik, Obat, kapsul

PENDAHULUAN

Produk herbal dan alami dari obat rakyat telah digunakan selama berabad-abad di setiap kebudayaan di seluruh dunia. Para ilmuwan dan profesional medis telah menunjukkan meningkatnya minat dalam bidang ini karena mereka mengakui benarmanfaat kesehatan dari obat mengkudu. Obat rakyat dalam budaya yang berbeda memiliki sejarah panjang ketika nenek moyang menciptakan obat primitif selama perjuangan mereka melawan bencana alam dan penyakit (Wang et al. , 2014). Penduduk Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) termasuk dalam tumbuhan obat yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional di Indonesia salah satunya sebagai analgesik. Bagian tumbuhan lain seperti akar, daun dan batang juga digunakan sebagai obat. Akarnya digunakan sebagai pewarna kuning atau merah untuk kain dan tikar. Studi yang dilakukan oleh Basar et al.,2010 menunjukkan bahwa mengkudu memiliki aktivitas analgesik maupun anti inflamasi ketika ekstrak murni buahnya diuji dengan tes hot plate pada tikus. Larutan 10 % murni buah mengkudu yang dilarutkan dalam air minum tikus ternyata dapat mengurangi sensitivitas nyeri lebih baik bila dibandingkan obat analgesik seperti tramadol. Rasa nyeri merupakan gejala yang sering dirasakan pada seseorang dengan penyebab dan gejala beraneka ragam, lokasi, kualitas, durasi rasa nyeri, frekuensi, sifat serta gejala penyertanya.Sejauh ini perkembangan pemanfaatan mengkudu masih bersifat tradisional dan hanya berkisar pada pembuatan jus. Namun, tidak sedikit orang yang tidak menyukai jus buah ini karena baunya tidak sedap dan rasanya pahit atau getir, sehingga jus kurang disukai masyarakat. Kapsul merupakan salah satu alternatif pemanfaatan mengkudu untuk mengurangi rasa pahit yang ada dalam tanaman bagi konsumen obat. Selain itu, obat tradisional yang berasal dari tanaman pada umumnya memiliki efek samping yang rendah dibanding obat sintetik, walaupun tidak semua tanaman aman untuk dikonsumsi. Kapsul berbentuk sediaan padat yang terdiri obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang kapsul umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai (Depkes RI, 1995). Kapsul digunakan karena kepraktisannya untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen obat. Obat yang memiliki rasa tidak enak seperti pahoit, anyir, manis dan bau dapat ditutupi jika dibuat dalam bentuk kapsul. Selain itu cangkang kapsul juga berfungsi untuk menjaga bahan aktif dari pengaruh lingkungan sehingga bisa mnjaga stabilitasnya. Cangkang kapsul dapat mewadahi berbagai bentuk obat mulai dari serbuk, granula, cairdan semi padat (Gadri, 2012). Melalui studi ini penulis ingin membuka pengetahuan pembaca agar bisa lebih mengembangkan ekstrak tanaman noni baik dalam bentuk obat seperti kapsul yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas.

GAGASANDeskripsi Tanaman dan Pemanfaatannya

MengkuduMorinda citrifoliaL.

.Nama umumIndonesia:Mengkudu, pace, cengkudu, bentis

Inggris:Noni

Pilipina:Noni, Bankoro, Apatot

Cina:ji shu

Gambar 1. Mengkudu

KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: RubialesFamili:Rubiaceae(suku kopi-kopian)Genus:MorindaSpesies:Morinda citrifoliaL.

Sumber : www.plantamor.comTerdapat sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda. Menurut H.B. Guppy, ilmuwan Inggris yang mempelajari Mengkudu sekitar tahun 1900, kira-kira 60 persen dari 80 spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di antaranya Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan Pasifik. Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara lain: Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria dan Morinda citrifolia. Morinda citrifolia L. adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai "Queen of The Morinda". Spesies ini mempunyai nama tersendiri di setiap negara, antara lain Noni di Hawaii, Nonu atau Nono di Tahiti, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu, Pace di Indonesia dan Malaysia.Genus Morinda ( Rubiaceae ) , termasuk spesies mengkudu , terdiri dari sekitar 80 spesies . Mengkudu adalah semak atau pohon kecil , 3-10 m , dengan daun elips lebar berlimpah ( 5-17 cm panjang , lebar 10-40 cm ) . Tabung bunga-bunga putih kecil mengelompok bersama dan menyisip pada batang tersebut. Cabang meninggalkan bekas cincin seperti pada batang dan mahkotanya kehijauan putih (Yanine, 2006). Tanaman Morinda citrifolia L. terutama buahnya telah digunakan banyak negara dalam dunia obat-obatan. Studi yang berbeda, beberapa diantara dengan metodologi kontroversional menunjukkan bahwa buah mengkudu mengandung komposisi yang nutrisional dan fungsional, tetapi hampir kesemuanya belum terhitung. Senyawa yang paling penting diidentifikasi dalam buah noni adalah fenolat, seperti damnacanthal dan scopoletin, asam organik (kaproat dan asam kaprilat), vitamin (asam askorbat dan provitamin A), asam amino seperti asam aspartat, dan mineral. Senyawa bernama xeronine lain, seharusnya alkaloid, telah dilaporkan namun strukturnya tidak pernah dipublikasikan. Di sisi lain, penelitian ilmiah telah membuka beberapa pintu yang menarik, tapi kebanyakan belum dibuktikan nilai gizi atau kesehatan tanaman ini. Sifat fungsional utama terbukti buah noni terkait dengan pengendalian beberapa penyakit. Dalam penelitian in vitro dan percobaan terbatas dengan hewan laboratorium telah menunjukkan noni yang memiliki anti-mikroba, anti-kanker, anti oksidan, anti-inflamasi, analgesik dan aktivitas kardiovaskular. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa gizi dan fungsional mengandung dan menjelaskan mekanisme aksi mereka dalam rangka untuk menentukan potensi sebenarnya dari buah ini dan proses teknologi yang melestarikan sifat ini (Singh et al.,2014). Sejauh ini hanya bagian buah yang dimanfaatkan baik dalam bentuk kapsul, suplemen makanan maupun lainnya. Kapsul yang banyak dibuat selama ini hanya berguna untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan gula darah, menguatkan tulang, melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan kinerja jantung. Penelitian menunjukkan bahwa daun mengkudu mengandung senyawa xeronin yang bersifat analgesik (pereda nyeri). Pengujian analgesik dengan metode geliat dengan asam asetat 0,75% dosis 0,097 mg/ g BB intraperitonial sebagai induktor nyeri. Tujuh kelompok mencit (n=4) terbagi atas kontrol negatif (diberi akuades 1 ml) dan kontrol positif (diberi asetosal 0,065 mg/ g BB per oral). Kelompok Pl sampai P5 diberikan perasan buah mengkudu dosis 0,028; 0,042; 0,056; 0,062; dan 0,084 mg/ g BB secara oral. Hasil pengukuran antioksidan diketahui bahwa aktivitas katalase, askorbat oksidase, dan askorbat dependent peroksidase sebesar 272,4x10-4 unit; 0,002 x 10-4. unit; dan 37 x 10-4. unit. Pengukuran aktivitas analgesik didapatkan perbedaan secara bermakna antara kontrol negatif dengan kontrol positif, P1, P2, dan P3. Disimpulkan bahwa perasan buah mengkudu diduga berperan menghambat jalur analgetik pada dosis minimal 0,028 mg/ g BB per oral (Birawa et al.,2006).Komposisi Kimia Mengkudu Sekitar 200 fitokimia telah diidentifikasi dan diisolasi dari bagian yang berbeda dari tumbuhan. Namun sebagian besar komposisi kimia berbeda sesuai dengan bagian tanaman. Hingga saat ini beberapa kelas metabolit telah terdeskripsi dalam bagian yang berbeda termasuk asam, alkohol, fenol, anthrakuinon, glikosida anthrakuinon, karotenoid, ester, flavonoid, iridoida, keton, lakton, lignan nukleosida, triterpenoid, sterol, dan beberapa komposisi tambahan lainnya. Anthrakuinon adalah komposisi fenol utama yang telah diidentifikasi dari bagian yang berbeda dari tanaman (Singh, 2012). Di antara itu dilaporkan bahwa anthrakuinon dan damnakanthal tampil unik berdasarkan fungsinya untuk anti kanker dan aktivitas HIV-nya (Kamata et al.,2006).

Potensi dalam Tanaman Mengkudu Secara UmumPenelitian yang dilakukan oleh Sasnan et.al. 2014 menunjukkan bahwa 1 gram ekstrak mengkudu yang diberikan secara oral tiga kali sehari secara signifikan mengurangi total kolesterol dan kadar LDL darah. Hal ini terlihat dari konsumsi ekstrak mengkudu ketika dikombinasikan dengan kontrol yang cocok dari beberapa faktor seperti umur, BMI, diet, olahraga, dan lingkungan merokok secara signifikan mengurangi total kolesterol (TC) pada pasien hiperkolesterol.Mineral utama dalam mengkudu adalah potasium, sulfur, kalsium, fosfor dan sedikit selenium. Morinda citrifolia memiliki aktifitas antibakterial terhadap infeksi strain bakteri antara lain Pseudomonas aeruginosa, Proteus morgaii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Salmonella, Shigella. Efek antimikroba tersebut disebabkan adanya komposisi fenolik seperti acubin, L-asperulosida, alizarin dari buah yang komposisinya sama dengan beberapa anthraquinon dalam akar. Ekstrak asetonitril dari buah keringnya dapat menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Bacillus subtilis dan Streptococcus pyrogene. Efek antibakterial ini lebih besar ketika buah matang (Singh, 2012).Ekstrak metanol dan cair mengkudu memiliki aktivfitas antibakteri terhadap Escherichia coli, spesies Streptococcus, Vibrio algynolyticus dan Vibrio harveyi. Selain itu ditemukan pula bahwa ekstrak heksana dan etanol dari buah dapat melindungi dari Mycobacterium tuberculosis. Komponen utama yang teridentifikasi dalam ekstrak heksana adalah E-fitol, sikloartenol, dan stigmasterol (Lee et al., 2008)Ekstrak metanol buah keringnya dapat menghambat pertumbuhan Trycophyton mentagrophytes, Penicillium, Fusarium dan Spesies Rhozopus (Singh, 2014). Menurut West dan Sabin (2012) bahwa Morinda citrifolia bermanfaat untuk kesehatan kulit. Hal ini dibuktikan dari uji klinis selama 6 minggu pada 49 orang wanita usia 38-55 tahun. Aplikasi sehari-hari dari tiga formulasi produk ke wajah dan leher mengakibatkan pengurangan yang signifikan dalam garis-garis halus dan kerutan lateralis canthal (kaki gagak), yang diukur dengan penilaian dan analisis gambar digital oleh teknisi. Perbaikan yang signifikan terjadi dalam munculnya garis-garis halus dan kerutan dan elastisitas dan kekencangan kulit. Ekstrak alkohol dari daun yang dihancurkan menunjukkan aktivitas anticacing yang baik terhadap Ascaris lumbrioides. Aktivitas anticacing ini lebih signifikan daripada ekstrak eter minyak tanah (Singh, 2014). Telah diketahui bahwa penyakit degenerasi pada manusia adalah sebagai akibat dari radikal bebas. Konsumsi tinggi pada sayur dan buah yang mengandung antioksidan fenolik, mencegah oksidasi kolesterol jahat (LDL), sehingga melambatkan proses arterosklerosis, mengurangi resiko kanker dan penyakit lainnya. Hal ini mendorong untuk mengetahui bahwa semua fraksi kromatografi yang diperoleh dari akar, buah dan daun menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi dibandingkan hidroksitoluen butil atau -tokoferol. Ekstrak etil asetat dari buah juga memiliki antioksidan yang tinggi. Bahkan baru-baru ini ekstrak biji Morinda citrifolia diketahui memilik antioksidan yang signifikan terhadap penyerapan radikal bebas (Singh, 2014).Morinda citrifolia dapat mengurangi tingkat di mana makanan keluar perut ketika diminum sebagai jus selama tujuh hari berturut-turut. Meskipun, mekanismenya tidak jelas, mungkin berarti bahwa itu bertindak seperti penekan nafsu makan, yang berguna untuk menurunkan berat badan jika studi masa depan menunjukkan efek yang sama pada manusia. Studi lain (Adrienne dan Pratibha, 2007) menunjukkan bahwa jus noni mengurangi berat badan sebesar 40%, ketika tikus yang diberi diet kontrol dan sedangkan 25% di tinggi lemak-diet (HFD). Hal ini juga mengurangi bobot jaringan adiposa, kadar trigliserida plasma dan toleransi glukosa membaik pada hewan tersebut.Potensi Mengkudu sebagai Anti analgesik (Pereda Nyeri)Analgesik adalah obat yang selektif mengurangi rasa sakit dengan bertindak dalam SSP atau mekanisme nyeri perifer, tanpa mengubah kesadaran secara signifikan. Analgesik dibagi menjadi dua kelompok. Opioid analgesics adalah produk yang diperoleh dari poppy opium; bantuan dari rasa sakit dan depresi SSP; beberapa dari mereka menginduksi tidur. Non opioid analgesics mereka tidak berinteraksi dengan reseptor opioid dan mengurangi rasa sakit tanpa depresi SSP. Namun belum banyak laporan tentang aktivitas anti-inflamasi dan analgesik tanaman daun.Aktivitas analgesik dari tanaman mengudu diujicobakan dengan metode perendaman pada ekor tikus. Kegiatan ini mungkin karena adanya steroid dalam ekstrak. Ekstrak daun menunjukkan adanya aktivitas anti-inflamasi dan analgesik yang mendukung pemanfaatan tradisional (Kummar & Balammal., 2011).Senyawa xeronine yang terdapat pada buah mengkudu diduga mempunyai efek analgesik. Randy dkk. (2013) dalam penelitiannya menggunakan metode rangsang panas berupa suhu 55C pada hewan uji berupa mencit betina yang dibagi dalam lima kelompok masing-masing terdiri dari tiga ekor. Kelompok I kelompok negatif diberi aquades 0,4 ml, kelompok II kelompok positif diberi parasetamol 1000mg/50kgBB, kelompok III kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol buah mengkudu 200mg/kgBB, kelompok IV kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol buah mengkudu 400mg/kgBB dan kelompok V kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol buah mengkudu 800mg/kgBB. Penilaian dilakukan selama satu menit dengan menilai respon mencit berupa melompat dan atau menjilat kakinya sebagai reaksi untuk mengurangi nyeri. Dari hasil percobaan dengan pemberian rangsang panas berupa suhu 55C menunjukkan bahwa respon mencit pada ketiga kelompok perlakuan menurun dibandingkan dengan kontrol positif yang diberi parasetamol. Terbukti bahwa ekstrak etanol buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) memiliki efek analgesik terhadap mencit (Mus musculus).Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, memungkinkan dikembangkannya suatu kapsul dari ekstrak daun Morinda citrifolia L dengan takaran tertentu sehingga memiliki nilai guna lebih untuk masyarakat. Mengingat penemuan positif dari ekstrak daun Mengkudu, hal ini menjadi alasan baik untuk mengantisipasi bahwa studi selanjutnya akan membuktikan menjadikan nilai obat dari mengkudu meningkat seperti dibuatnya kapsul atau obat jenis lain.

Upaya PembudidayaanTanaman obat mengkudu mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia, karena selain lahan dan iklim yang sesuai juga ditunjang oleh sumber daya manusia yang cukup banyak dan relatif murah. Pabrik industri pengolahan mengkudu berkem-bang pesat dan hasil olahan mengkudu Indonesia telah dipasarkan ke berbagai negara. Dukungan penelitian ke arah peningkatan produktivitas, mutu dan efisiensi dari semua aspek budidaya masih diperlukan, sehingga produk olahan mengkudu Indonesia mampu bersaing di pasaran Internasional. Berkaitan dengan hal-haltersebut di atas, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik melakukan pengumpulan aksesi tanaman obat termasuk tanaman mengkudu dari berbagai daerah di Indonesia dan telah melakukan penelitian-penelitian mengenai komponen budidayanya. Dari hasil penelitian didapatkan 3 tipe meng-kudu yang memiliki keunggulan produksi. Selain itu pemberian pupuk kandang atau bokasi 15-20 kg/tanaman/ tahun dapat meningkat-kan produksi dan mutu buah mengkudu. Pengembangan budidaya mengkudu perlu diarahkan ke daerah yang sesuai yaitu pada daerah yang beriklim A, B1, dan B2 (Oldeman), jenis tanah Latosol, Andosol, Regosol dan Podsolik, kedalaman tanah efektif >150 cm, tekstur lempung berpasir, berkerikil, berhumus atau lempung liat berpasir kwarsa, drainasenya cukup baik, kemasaman tanah 5,5-6,5, curah hujan 2.000-3.000 mm/th dengan hari hujan 150-170 hari/th. Pengembangan mengkudu akan lebih menguntungkan bila dikembangkan dengan sistim pola tanam tumpangsari dengan tanaman lain (Djauhariya dan Rosihan).

Daftar Pustaka

Adrienne N, Pratibha N. 2007. Effects of Morinda citrifolia (Noni) on Obesity and Glucose Tolerance in C57BL/6 Mice. FASEB J. 781(21):14. Barani K, Manipal S, Prabu D, Ahmed A, Adusumili P, Jeevika C. 2014. Anti-fungal activity of Morinda citrifolia (noni) extracts against Candida albicans: an in vitro study. Indiant J Dent Rest. 25(2) : 188-90Basar S.,Uhlenhut K., Hgger P., Schne F., Westendorf J. 2010. Analgesic And Antiinflammatory Activity of Morinda Citrifolia L. (Noni) fruit. Phytother Res . 24(1) : 28-42. Biworo A., Nur Qamariah, Eko S., Bambang Setiawan, Amelia Ulfah. 2006. Aktivitas Antioksidan Enzimatik Perasan Buah Mengkudu Dan Potensinya Sebagai Analgetik. Jurnal Obat Bahan Alam (Journal of Natural Medicine). Vol 5 (2) . hal 56-63.Djauhariya dan Rosihan. Tt. Status Perkembangan Teknologi Tanaman Mengkudu. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.

Gadri, Amalia & S.E. Apriani. 2012. Stabilitas Kadar dan Laju Disolusi dalam Sediaan Kapsul Gelatin dan HPMC-Karagenan. Bandung : Prosiding SnaPP.Kamata M, W u RP, An DS, Saxe JP, Damoiseaux R, Phelps ME, Huang J, Chen IS (2006). Cell-based chemical genetic screen identifies damnacanthal as an inhibitor of HIV-1 Vpr induced cell death. Biochem. Biophys. Res. Commun. 348(3):1101-1106.Lee S.W., Najiah Musa, Chuah T.S., Wendy W.,and Noor Azhar S.H. 2008. Antimicrobial Properties of Tropical Plants Against 12 Pathogenic Bacteria Isolated from Aquatic Organism. Malaysia. Afr.J. Biotechnol. Vol 7(13). pp 2275-2278.Randy N.L., Henoch A & Jimmy P. 2013. Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada Mencit (Mus musculus). Manado : Jurnal e-Biomedic (eBM). 1(2) : 765-770. Sasnan, G.S., Endang Hanani & Jusuf K. 2014. Effect of Morinda Citrifolia Fruit Extract Capsule on Total Cholesterol Levels in Patiens with Hypercholesterolemia. Nigeria. Tropical Journal of Pharmaceutical Research. 13(8): 1319-1326. Singh, D.R. 2012. Morinda citrifolia L. (Noni) : A Review Of The Scientific Validation For Its Nutritional And Therapeutic Properties. Journal of Diabetes and Endocrinology Vol. 3 (6), pp. 77-91.West B.J. and Rachel A. Sabin. 2012. Efficacy of a Morinda citrifolia Based Skin Care Regimen. USA : Journal of Biological Sciences. 4(3) : 310-314. Yanine C.B.,Fabrice V., Ana M.P., Max Reynes, J.M. Bryoulet & Pierre Brat. 2006. The Noni Fruit (Morinda citrifolia L. ) : A Review of Agricultural Research , Nutritional, and Theurapic Properties. France. Journal of Food Composition and Analysis. 19 : 645-654.