makalah untuk irma

Upload: arinidamay

Post on 09-Jan-2016

238 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jjj

TRANSCRIPT

MODUL ORGAN KADIOVASKULARWanita 16 tahun dengan keluhan kedua kaki bengkak dan sesak nafas

KELOMPOK III030.08.237T. Rini Puspasari030.08.239Thresia030.08.255Vivi Puspitasari M030.09.029Arini Damayanti030.09.071Dimas Widi Anugrah030.09.108Haryo Ganeca Widyatama030.09.123Irmawati Marlia Rohim030.09.143Margo Sebastian Chandra030.09.185Prasada Wedatama030.09.251Tasya Rahmani030.09.252Teresa Shinta Prameswari030.09.267Widya Rahayu Arini Putri

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTIJAKARTA 25 NOVEMBER 2011BAB IPENDAHULUAN

Penyakit kelainan katup bisa diakibatkan banyak hal.Bisa terjadi akibat congenital maupun didapat.Penyakit ini biasa terjadi dikarenakan terdapat suatu kondisi yang melatarbelakanginya. Demam rematik merupakan penyakit yang bila bermanifestasi pada jantung akan menyebabkan kematian. Kelainan pada katup bisa terjadi pada semua katup.Terkadang kelainan pada katup menjadi permulaan terjadinya infeksi pada daerah jantung itu sendiri. Oleh karena itu, pada makalah ini kami akan berusaha membahas penyakit kelainan katup terutama katup bicuspid dengan berdasar pada hasil diskusi kasus yang telah kami lakukan. Pembahasan bermula dari etiologi hingga penatalaksanaan yang diberikan pada pasien dengan gangguan katup mitral akibat dari suatu infeksi.

BAB IILAPORAN KASUS

Kasus Sesi ISaudara sedang bertugas di UGD RS Trisakti, datang seorang wanita , Nn B, 16 tahun dengan keluhan utama kedua kaki bengkak dan sesak napas. Sesak napas biasanya timbul bila beraktivitas cukup berat misalnya olah raga di sekolah.Tapi sejak 3 hari terakhir sesak semakin berat dan timbul pada aktivitas yang lebih ringan.Lebih enak tidur dengan 2-3 bantal.Sering terbangun karena sesak napas, sehingga harus duduk terlebih dahulu.Nn B sering tidak masuk sekolah dan tidak kuat mengikuti pelajaran olah raga.Kedua kaki bengkak sejak beberapa bulan terakhir.Tidak terasa nyeri.Beberapa hari terakhir sering terbatuk dengan sputum kemerahan.Beberapa minggu yang lalu nyeri tenggorokan. Pada usia 6 tahun terdapat riwayat lutut dan pergelangan kaki kiri bengkak dan sakit sampai tidak bisa berjalan. Sering demam dan sakit menelan.Pada pemeriksaan fisik didapatkan:TD: 100/70 mmHgHR: 28x/menit, OrthopnoeNadi: 120x/menit,reguler,kadang tidak teraturSuhu: 380CJVP: 5+4 cm, dilatasi, hepatojugular reflux (+)Thorax simetrisIctus cordis: ICS V, 2 jari lateral garis midclavicularis kiri, aktivitas right ventricle meningkat, S1-S2 regular kadang timbul irreguarity dan cepat, M1 intensitas keras, OS (+), P2 keras, Middiastolik murmur sesudah OS di apeks dan Pansistolik murmurgrade III/6 pada parasternal kiri. Hepatomegali : 3 jari dibawah arcus kosta, tepi tumpul, nyeri tekan (+), permukaan licin.Shifting dullness : ( - )edema tungkai bilateralLaboratorium klinik:Hb: 10 g/dlLekosit: 16000Hematokrit : 30 %LED : 40 mm/jamUreum: 18 mg/dlKreatinin: 0,8 mg/dlGDS: 118 mg/dlASTO: 400 IU CRP : 12 mg/L

Kasus Sesi IIEKG

Foto Thorax

EchocardiogramMitral valve area 1.2 cm2 saat diastolik.

Anda melakukan tatalaksana : Bed rest setengah duduk Oksigen nasal kanul 4 L/ menit Benzatin penisilin 1,2 juta unit Furosemid IV 40 mg Aspirin 3x500 mg Prednisone 3x5 mg Digoksin 1x1 tab

BAB IIISTATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIENNama: Nn. BUmur: 16 tahunJenis kelamin: PerempuanStatus Pernikahan: -Agama: -Pekerjaan: PelajarAlamat: -Asal: -Pendidikan terakhir: -Tanggal berobat: -

II. ANAMNESIS Keluhan Utama: Bengkak pada kedua tungkai dan sesak napas. Riwayat Penyakit Sekarang: Sesak napas timbul bila beraktivitas cukup berat, sejak 3 hari terakhir sesak semakin berat dan timbul pada aktivitas yang lebih ringan. Lebih enak tidur dengan 2-3 bantal. Sering terbangun karena sesak napas sehingga harus duduk terlebih dulu. Kedua kaki bengkak sejak beberapa bulan terakhir. Tidak terasa nyeri. Beberapa hari terakhir sering terbatuk dengan sputum kemerahan. Beberapa minggu yang lalu nyeri tenggorokan. Riwayat Penyakit Dahulu: Pada usia 6 tahun terdapat riwayat lutut dan pergelangan kaki bengkak dan sakit sampai tidak bisa berjalan, sering demam dan sakit menelan sehingga sering tidak masuk sekolah dan tidak kuat mengikuti pelajaran olah raga. Riwayat Alergi : - Riwayat Penyakit Keluarga: - Riwayat Pengobatan: - Riwayat Kebiasaan: -III. PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis 1. Tanda vitala. Nadi: 120x/menit,reguler,kadang menjadi tidak teraturb. Tekanan darah:100/70 mmHgc. Pernapasan: 28x/menitd. Suhu: 380 Ce. TB/BB: -/-

2. Status Mentala. Kesadaran: b. Kesan sakit: c. Penampilan pasien : 3. Kulit 4. Kelenjar getah bening 5. Kepala dan wajah 6. Lehera. Kelenjar thyroid:b. Trachea:c. Tekanan vena jugularis :5+4 cm, dilatasid. Arteri carotis:7. Thoraxa. Jantung Ictus cordis :ICS V, 2 jari lateral garis midclavicularis kiri Aktivitas right ventricle: Meningkat S1-S2 : Regular, kadang timbul irregularity dan cepat M1: Intensitas keras OS: (+) P2: Keras Murmur: middiastolic murmur sesudah OS di apeks dan pansystolic murmur grade III/6 pada parasternal kiri

b. Pulmo Ronki basah :Pada kedua lapangan paru terutama bagian basal8. Abdomen a. Hepar :Hepatojugular refluks (+)b. Ascites: (-)c. Shifting dullness: (-)9. Urogenital10. Genitalia eksterna11. Anus dan rectum12. Ekstremitas: Edema tungkai bilateral13. PEMERIKSAAN PENUNJANGa. EKGb. Foto thoraxc. Laboratorium klinik d. Echocardiograf

IV. DIAGNOSIS KERJAa. Diagnosis etiologi: Demam Reumatikb. Diagnosis anatomi: Mitral stenosis, Hipertrofi Ventrikel Kananc. Diagnosis fisiologi: Gagal jantungd. Diagnosis fungsional: NYHA kelas IIIBerdasarkan hal tersebut diagnosis kerja kelompok kami adalah Mitral stenosis e.c penyakit jantung rematik

V. DIAGNOSIS BANDINGMitral stenosis e.c Endocarditis

VI. PENATALAKSANAAN Pertolongan pertama yang diberikan, seperti :1. Bad rest setengah duduk, bertujuan untuk mengatasi sesak napas pada pasien2. O2 nasal kanul 4L/menit, bertujuan untuk mengatasi sesak napas pada pasien3. Benzenatin Penisilin 1,2 juta unit, bertujuan sebagai antibiotika sebagai eradikasi Streptococcus dan sebagai profilaksis sekunder4. Furosemid, bertujuan sebagai diuretic kuat untuk mengatasi edema paru5. Aspirin, bertujuan untuk pencegah trombos, atritis migrant, atritis, altralgia dan demam6. Prednison 3x5 mg, bertujuan untuk mengatasi peradangan7. Digoksin 1x1 tablet, bertujuan untuk menaikan kontraktilitas ( pemberian berdasarkan berat badan pasien ) Dapat juga dilakukan valvuloplasti bila terdapat mitral stenosis.

VII. PROGNOSISAd vitam: dubia ad bonamAd sanationam:ad malamAd fungtionam: ad malam

BAB IVPEMBAHASAN

I. Pembahasan Masalaha. Permasalahan yang didapat dari anamnesis Keluhan bengkak pada kedua tungkai (edema tungkai bilateral)Edema tungkai bilateral merupakan salah satu akibat dari gagal jantung kanan. Pada pasien ini ditemukan mitral stenosis yang etiologinya adalah demam rematik. Pada mitral stenosis terjadi penyempitan katup mitral yang menghalangi aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri selama fase diastolik ventrikel. Untuk mengisi ventrikel dengan adekuat dan mempertahankan curah jantung, atrium harus menghasilkan tekanan yang lebih besar untuk mendorong darah melampaui katup yang sempit. Oleh karena itu, terjadi peningkatan perbedaan tekanan antara kedua ruang tersebut. Dalam keadaan normal, perbedaan tekanan tersebut minimal. Peningkatan tekanan dan volume atrium kiri dipantulkan ke belakang , kedalam pembuluh darah paru yang menyebabkan tekanan dalam vena pulmonalis dan kapiler paru meningkat. Pada akhirnya tekanan arteri pulmonalis harus meningkat akibat peningkatan kronis resistensi vena pulmonalis. Namun demikian, hipertensi pulmonalis meningkatkan resistensi ejeksi ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis. Ventrikel kanan tidak dapat memenuhi tugas sebagai pompa bertekanan tinggi dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu ventrikel kanan akhirnya tidak dapat berkontraksi lagi sebagai pompa. Kegagalan ventrikel kanan dipantulkan kebelakang kedalam sirkulasi sistemik menimbulkan kongesti pada vena sistemik dan edema perifer. Pada pasien juga ditemukan bahwa edematungkai bilateral sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, disebabkan ventrikel kanan tidak dapat memenuhi tugas sebagai pompa bertekanan tingggi dalam jangka waktu yang lama.2

Sesak nafas (dyspnoe) dan batuk Dispenea (atau kesulitan bernapas) adalah meningkatnya usaha bernapas yang terjadi akibat kongesti pembuluh darah paru dan perubahan kemampuan pengembangan paru. Dispnea ditandai dengan suatu pernapasan abnormal dengan ciri napas tidak menyenangkan, napas sukar dan menyadari akan pernapasannya.3Dispnea merupakan kelainan utama pada mitral stenosis. Keluhan ini disebabkan tekanan tinggi pada atrium kiri dan pembuluh kapiler sehingga terjadi bendungan paru kronik disertai episode utama alveolus, keluhan ini reda apabila heart rate meningkat. Apabila terjadi mitral stenosis, maka aliran darah dari atrium kiri tidak dapat disalurkan ke dalam ventrikel kiri.Hal ini menimbulkan bendungan pada atrium kiri yang menyebabkan kenaikan tekanan pada atrium kiri tersebut.Kenaikan tekanan di atrium kiri kemudian mempengaruhi tekanan pada vena pulmonalis dan paru-paru berupa kenaikan tekanan. Hal ini bertujuan supaya darah tetap dapat mengalir. Akan tetapi kenaikan tekanan pada paru-paru menyebabkan terjadi kongesti di paru akibat cairan ekstrathoracic ke dalam intrathoracic compartment, sehingga terjadilah oedem pada alveolus dan terjadilah sesak napas. Dan hemoptisis( batuk dengan sputum berbuih kemerahan) terjadi karena ruptura pembuluh darah kapiler pada edema paru, ditandai dengan sputum berbuih berwarna pink.

Saat kanak-kanak sering demam, sakit menelanHipotesis dari demam dan sakit menelan pada pasien diperkirakan adalah demam rematik. Perjalanan alamiah demam rematik pada fase infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus grup A paling sering pada nasofaring. Adapun faringitis oleh Streptococcus Beta Hemolyticus grup A dapat dikenali secara klinik, yaitu demam, sakit tenggorokan, nyeri tekan kelenjar leher, tonsilofaringitis, ptechie palatum, erosi kerak lubang hidung.

b. Permasalahan yang didapat dari pemeriksaan fisikJenis pemeriksaanHasilNormalInterpretasi

Tanda vital

Tekanan darah100/70 mmHg