paper ekonomi

20

Click here to load reader

Upload: merlitanuryowanda

Post on 18-Jun-2015

1.016 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Ekonomi

PERMASALAHAN – PERMASALAHAN EKONOMI :

1. Inflasi

Pengertian inflasi adalah kondisi perekonomian dimana harga-harga umum

meningkat dan diiringi dengan menurunnya daya beli uang.

Faktor-faktor penyebab inflasi :

Meningkatnya jumlah permintaan masyarakat, peningkatan permintaan

masyarakat akan barang dan jasa akan mendorong naiknya harga-harga

barang atau jasa terkait. Hal ini sering terjadi di Indonesia terutama pada saat-

saat menjelang hari-hari besar keagamaan, seperti bulan puasa dan idul fitri,

natal dan tahun baru serta imlek. Gejolak tingkat konsumsi masyarakat

mendorong naiknya harga-harga bahan pokok dan harga-harga umum

Naiknya harga-harga barang input atau naiknya ongkos produksi, kenaikan

harga barang-barang input atau raw material atau bahan baku akan menaikkan

ongkos produksi dan dengan demikian harga jual barang dan jasa tersebut

akan naik

Perubahan nilai kurs, menurunnya nilai tukar mata uang dalam negeri

terhadap mata uang asing akan mendorong naiknya ongkos produksi, terutama

bagi produksi barang yang bahan mentah atau raw material dan mesin serta

teknologinya masih harus diimpor. Karena dengan penurunan nilai kurs mata

uang rupiah terhadap dollar AS akan menaikkan harga barang-barang impor

secara keseluruhan

Surplus perdagangan, dengan adanya surplus perdagangan, pendapatan devisa

Negara dari sector ekspor akan meningkat dan ini akan mendorong

meningkatnya uang masuk ke dalam negeri, dengan demikian jumlah uang

beredar di dalam negeri akan bertambah secara signifikan

Rational expectation atau ekspektasi psikologi pelaku ekonomi akan

kemungkinan terjadinya inflasi dihari-hari yang akan datang, seperti yang

dilakukan sebagian masyarakat Indonesia pada bulan desember 2004 dan

januari serta awal februari 2005, dimana mereka dengan ekspektasi atau

Page 2: Paper Ekonomi

perkiraan akan diambilnya kebijakan oleh pemerintah untuk menaikkan harga

BBM dalam waktu dekat, sehingga dengan ekspektasi tersebut mereka

melakukan kegiatan berjaga-jaga atas barang-barang yang mereka butuhkan

sebagai usaha untuk mengantisipasi kebijakan pemerintah untuk menaikkan

harga BBM, yang umumnya akan langsung diikuti dengan naiknya harga-

harga. Jadi, kegiatan berjaga-jaga rumah tangga tersebut telah mendorong

naiknya harga-harga umum lebih awal

Kondisi alam dan lingkungan juga memiliki andil yang cukup besar untuk

terjadinya inflasi. Dengan hujan yang terus menerus disuatu wilayah dan

akhirnya menimbulkan banjir, membuat kegiatan produksi dan transportasi

atau arus distribusi atas barang dan jasa menjadi sulit atau terputus sama

sekali, akibat terganggunya atau terputusnya jalur distribusi harga komoditas

yang tidak dapat didistribusikan akan naik dan semua ini akan mendorong

naiknya harga barang-barang lainnya. Contohnya bencana alam tsunami pada

tanggal 26 Desember 2004 di Propinsi Aceh, tidak hanya menelan ratusan ribu

jiwa manusia tetapi juga banyak menghancurkan banyak infrastruktur yang

ada di propinsi Aceh. Bencana tersebut selain menimbulkan putusnya jalur

distribusi atas barang dan jasa saja, juga turut menghancurkan dan

memusnahkan banyak sumber daya produktif lainnya, pada akhirnya

menyebabkan harga-harga umum di Aceh membumbung tinggi

Jenis-jenis inflasi :

Cost push inflation

Demand pull inflation

Imported inflation

Tingkatan inflasi :

Creeping inflation

Inflasi merayap sampai 4%

Moderate inflation

Inflasi moderat 5 sampai 10% atau inflasi satu digit

Page 3: Paper Ekonomi

Galloping inflation

Inflasi melonjak 11 sampai 100% atau inflasi dua digit

Hyper inflation

Inflasi diatas 100%

Dampak ekonomi dan sosial dari inflasi :

Inflasi atau naiknya harga-harga umum akan menyebabkan menurunnya

daya beli atau turunnya tingkat konsumsi masyarakat atas barang dan jasa. Inflasi

mendorong berkurangnya permintaan akan barang dan jasa sehingga produksi

barang dan jasa akan menurun, dengan demikian kegiatan ekonomi akan melemah

atau melesu, sebagai dampak langsung dari turunnya angka produksi akan terjadi

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), angka pengangguran akan semakin

meningkat dan kemiskinan bertambah, jika inflasi terus berlanjut perekonomian

secara keseluruhan menjadi lesu dan akan mendorong munculnya depresi atau

resesi ekonomi.

Kebijakan untuk mengatasi inflasi :

Untuk mengatasi dampak dari inflasi biasanya pemerintah mengambil

kebijakan stabilisasi dengan menggunakan instrumen-instrumen kebijakan

moneter dan fiscal secara bersamaan, seperti :

Kebijakan moneter

o Menaikkan tingkat suku bunga bank

o Guna menekan permintaan kredit

o Jumlah uang beredar menurun

o Inflasi dapat dikendalikan

Kebijakan fiskal

o Menaikkan tarif dan mendifersivikasi pajak

o Jumlah uang beredar menurun (karena menurunnya tingkat

pendapatan masyarakat dan perusahaan

o Inflasi dapat dikendalikan

o Pengurangan budget

Page 4: Paper Ekonomi

2. Pengangguran

Pengangguran adalah angkatan kerja atau seorang tenaga kerja yang

sedang tidak bekerja dan secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum

mendapatkannya atau seseorang yang kehilangan pekerjaan lamanya dan belum

mendapatkan pekerjaan yang baru.

Faktor-Faktor penyebab pengangguran :

a. Sedikitnya lapangan kerja yang tersedia

b. Rendahnya pendidikan dan skill

c. Perubahan struktur ekonomi

d. Kondisi umum perekonomian

e. Kemajuan teknologi

f. Pertumbuhan penduduk yang tinggi

Jenis-Jenis Pengangguran :

1. Pengangguran Friksional adalah pengangguran yang biasa terjadi apabila

seseorang keluar dari satu pekerjaan untuk pindah ke pekerjaan yang lebih

baik atau pengangguran yang terjadi antara waktu telah selesai mengikuti satu

jenjang pendidikan sampai mendapatkan satu pekerjaan.

2. Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi di satu sector

perekonomian atau satu wilayah,dimana di satu sector atau di wilayah tersebut

terjadi perubahan struktur kegiatan ekonomi, umpamanya dari sector

pertanian berubah menjadi industry. Sector industry memerlukan lebih sedikit

tenaga kerja , sehingga ada tenaga kerja dari sector pertanian yang tidak dapat

diserap oleh industry.

3. Pengangguran Konjungtural adalah pengangguran yang terjadi akibat

penurunan kegiatan perekonomian secara keseluruhan, seperti pengangguran

yang terjadi karena resesi dan krisis ekonomi.

4. Pengangguran Musiman atau pengangguran musiman atau pengangguran

yang terjadi antara dua musim, seperti di sector pertanian bagi para petani

setelah musim tanam sampai menunggu musim panen, mereka menganggur.

Page 5: Paper Ekonomi

5. Pengangguran Terselubung adalah angkatan kerja yang memiliki pekerjaan,

tetapidalam melakukan pekerjaannya tersebut mereka tidak memberikan

kontibusi yang signifikan bagi peningkatan produktivitas tempat dimana

mereka bekerja. Pengangguran terselubung umumnya terjadi di sector

pertanian dan pegawai negri sipil.

6. Pengangguran Demografis adalah pengangguran yang terjadi karena tingginya

pertumbuhan penduduk atau juag sebagai akibat adanya persaingan gender di

pasar tenaga kerja, dimana dengan perkembangan waktu semakin banyak

kaum perempuan yang ingin bekerja diluar rumah, sehingga saingan bagi

kaum lelaki semakin meningkat.

7. Pengangguran Terbuka adalah pengangguran yang semata-mata terjadi karena

tingginya angka pertumbuhan penduduk tanpa diimbangi oleh penciptaan

lapangan kerja baru secara signifikan. Dengan kata lain dengan minimnya

lapangan kerja yang tercipta dan pertumbuhan penduduk yang tinggi, akan

membuka jalan bagi terjadinya pengangguran terbuka.

Dampak pertumbuhan ekonomidan social dari pengangguran :

a. Dari segi ekonomi pengangguran akan menyebabkan hilangnya pendapatan

dan menurunnya tingkat konsumsi serta menurunnya standart dan kualitas

hidup. Pengangguran juga membawa dampak, seperti turunnya rasa percaya

diri.

b. Dampak social yang ditimbulkan oleh pengangguran adalah suasana

lingkungan pemukiman dimana banyak pengangguran akan menjadi tidak

nyaman dan tidak aman serta adanya kemungkinan meningkatnya tindak

kriminalitas.

c. Dampak pengangguran bagi Negara atau pemerintah adalah pertama

menurunnya pendapatan pemerintah dari sector pajak dan kedua

pengangguran akan mendorong meningkatnya pengeluaran pemerintah untuk

social safety net dan subsidi Sembilan bahan pokok serta peningkatan

pengeluaran pemerinath untuk sector keamanan masyarakat.

Page 6: Paper Ekonomi

d. Masa pengangguran yang lama, lambat laun akanberdampak hilangnya

keahlian dan kepekaan akan suatu bidang kerja yang sebelumnya sudah

dikuasai dan pengangguran yang lama juga akan menjadi sumber konflik di

lingkungan keluarga.

e. Denagn angka pengangguran yang demikian banyak, pengangguran bisa

membawa dampak lanjutan bagi stabilitas Negara secara keseluruhan, karena

dimana banyak pengangguran berada disitu masyaraktnya sangat rentan

terhadap isu dan kerusuhan, hal ini telah terjadi di banyak wilayah di

Indonesia pada bulan mei 1998.

Kebijakan mengatasi pengangguran :

1. Kebijakan moneter dengan menurunkan tingkat suku bunga bank

[ permintaan akan kredit(konsumsi dan investasi) meningkat,permintaan akan

barang dan jasa meningkat, produksi barang dan jasa meningkat, tercipta lapangan

kerja baru, pengangguran berkurang ]

2. Kebijakan fiscal dengan menurunkan tariff pajak pendapatan rumah tangga

dan keuntungan perusahaan

[ daya beli masyarakat dan keuntungan perusahaan meningkat, permintaan atau

tingkat konsumsi masyarakat dan investasi perusahaan bertambah, perluasan

produksi dengan ditandai adanya peningkatan investasi dan penciptaan lapangan

kerja baru angka penganguran berkurang ]

3. Kebijakan fiscal dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah, baik

anggaran belanja rutin dan investasi pemerintah

[ permintaan barang dan jasa secara keseluruhan meningkat, perluasan produksi

barang dan jasa, investasi secara keseluruhan bertambah dan tercipta lapangan

kerja baru, angka pengangguran berkurang ]

4. Mebangun jaringan pusat-pusat informasi atau bursa informasi akan

penawaran lapangan kerja ditiap sudut wilayah yangh membutuhkan. Bursa

informasi penawaran lapangan kerja ini bisa dikelola oleh masyarakat sendiri

atau oleh pemerintah.

Page 7: Paper Ekonomi

3. Hutang Luar Negeri

Hutang luar negeri terjadi karena di latar belakangi kurangnya dana

pembangunan yang dimiliki pemerintah dan tidak mencukupinya tabungan

masyarakat (public saving) di dalam negeri untuk menutupi kebutuhan dana yang

diperlukan pemerintah untuk membiayai program pembangunan yang telah

direncanakan. Karena kondisi keuangan di dalam negeri demikian, maka

pemerintah terpaksa harus meminjam dana atau berhutang ke luar negeri. Hutang

luar negeri yang didapat pemerintah umumnya tidak diberikan dalam bentuk dan

tunai, melainkan dalam bentuk barang modal dan program kerja.

Jenis-jenis hutang luar negeri :

1. Soft loan adalah pinjaman luar negeri dengan tingkat suku bunga yang rendah

terkadang dibawah 1% dan jangka waktu pembayaran cicilan pokok hutang

dan cicilan bunga yang panjang dengan masa pinjaman antara 20 sampai 30

tahun.

2. Grant adalah bantuan luar negeri yang siaftnya hibah atau Cuma-Cuma, yang

diberikan dengan syarat, bahwa bantuan tersebut akan dipergunakan untuk

program pembangunan tertentu.

3. Commercial loan adalah hutang luar negeri yang diberikan oleh satu

konsorsium bank-bank swasta asing, dengan tingkat suku bunga yang berlaku

dipasar uang dan masa pinjaman untuk jangka waktu tertentu.

4. Stand by loan atau pinjaman siaga yang kapan saja siap untuk dipergunakan

oleh pemerintah negara yang meminjam. Stand by loan diberikan oleh negara-

negara donor hanya dengan syarat-syarat tertentu saja, hal tersebut diberikan

tergantung besar kecilnya dana yang harus disediakan.

Sumber-sumber utama Hutang luar negeri Indonesia :

IMF atau International Monetary Fund adalah Lembaga Keuangan

Internasional yang khusus memberikan kredit kepada negara-negara yang

membutuhkannya, terutama negara-negara yang sedang mengalami kesulitan

liquiditas keuangan.

Page 8: Paper Ekonomi

World Bank atau Bank Dunia

ADB atau Asian Development Bank

Paris Club adalah satu kumpulan pemerintah dari negara-negara industri maju

yang memberikan pinjaman lunak kepada pemerintah negara-negara yangs

sedang berkembang.

Dampak ekonomi dan sosial dari hutang luar negeri :

Meningkatnya ketergantungan negara penghutang kepada negara-negara

donor atau negara pemberi pinjaman, terutama ketergantungan negara sedang

berkembang negara-negara industri maju.

Semakin banyak faktor-faktor produktif dari dalam negeri negara penghutang

yang berpindah ke negara pemberi pinjaman.

Menurunnya kwalitas hidup masyarakat negara peminjam secara keseluruhan

sebagai akibat semakin banyak faktor-faktor produktif dalam negeri yang

berpindah kepemilikan ke luar negeri.

Alternatif solusi mengatasi hutang luar negeri :

Hair cut atau pemotongan sebagian jumlah pokok yang ada.

Moratorium atau penghentian sementara waktu pembayaran cicilan pokok dan

bunga hutang. Moratorium diberikan oleh negara donor bulan Januari 2005

kepada pemerintah Indonesia karena pertimbangan kemanusiaan setelah

terjadinya bencana tsunami di Propinsi Aceh 26 Desember 2004. Dalam

moratorium ini Pemerintah Indonesia dibebaskan sementara dari kewajiban

pembayaran hutang luar negeri sebesar 30 (tiga puluh) triliun rupiah.

Rescheduling atau penjadwalan ulang waktu pembayaran cicilan pokok dan

bunga hutang. Disini penghitungan bunga hutang dan bunga dari bunga

hutang tetap berjalan, tidak seperti moratorium penghitungan hal tersebut

dihentikan sementara.

Debt swap atau penukaran sebagian pembayaran hutang dengan pelaksanaan

satu program pembangunan tertentu, umpamanya penukaran hutang dengan

pelaksanaan proyek pelestarian hutan tropis atau program pendidikan.

Page 9: Paper Ekonomi

4. Monopoli

Monopoli dalam perekonomian dewasa ini telah menjadi satu permasalahan

ekonomi yang serius. Permasalahan monopoli dapat ditemukan dibanyak sektor

perekonomian. Monopoli adalah satu bentuk distorsi pasar atau gangguan yang dapat

mempengaruhi ketidak efisienan jalannya kegiatan ekonomi masyarakat secara

keseluruhan.

Pengertian monopoli sendiri menurut UU Anti Monopoli No.5/1999 adalah

barang siapa yang menguasai 30% atau lebih pangsa pasar atau market share satu

jenis komoditas atau satu jenis barang dan jasa.

Faktor-faktor penyebab terbentuknya monopoli :

1. tingkat kepemilikan modal, pemilik modal besar memiliki kesempatan yang

lebih banyak untuk menjadi monopolis dalam satu petrekonomian

dibandingkan dengan para pemodal kecil.

2. ketentuan UU atau peraturan pemerintah, satu perusahaan dapat memonopoli

akan komoditas tertentu apabila ada ketentuan UU atau Peraturan Pemerintah

BBM dikelola secara monopoli oleh Pertamina.

3. Pengusaan tekhnologi satu perusahaa, monopoli ini dapat terjadi apabila

satuperusahaan mematenkan tehnologi atau penemuan yang dikuasainya,

maka perusahaan tersebut memiliki hak monopoli atas tehnologi atau

penemuan yang mereka telah patenkan.

4. Penguasaan sumber daya produktif tertentu dapat mendorong satu perusahaan

memonopoli bidang produksi komoditas tertentu dari bahan baku yang

mereka kuasai.

Dampak monopoli bagi perekonomian :

1. Adanya persaingan tidak sehat antara jenis usaha yang sama, terutama antara

yang bermodal besar dengan yang bermodal kecil.

2. Harga barang yang dimonopoli akan ditentukan secara sepihak oleh si

monopolis.

Page 10: Paper Ekonomi

3. Entry barrier atau kesulitan untuk masuk bagi para pendatang baru di jenis

usaha yang sama.

4. Dengan penguasaan modal yang besar dan penguasaan tehnologi, si

Monopolis cenderung akan lebih banyak menggunakan peralatan mesin untuk

kegiatan produksi perusahaan-perusahaan mereka, sehingga akan terjadi

efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja, sehingga akan terjadi pemutusan

hubungan kerja ( PHK ) dengan demikian angka pengangguran akan

meningkat.

5. Pencemaran dan Pengrusakkan Lingkungan Hidup

Pertambahan penduduk yang demikian pesat mendorong perlunya

peningkatan produktifitas akan produksi barang dan jasa untuk memenuhi

kebutuhan hidup masyarakat yang semakin banyak.

Sector pertanian pada dasarnya memiliki keterbatasan atas lahan pertanian,

karena keterbatasan dari lahan pertanian yang ada, maka diusahakan agar lahan

tersebut dapat menghasilkan produk pertanian yang lebih banyak, sehingga lahan

pertanian tersebut harus dipacu produktifitasnya baik dengan bantuan rekayasa

kimia maupun penggunaan alat-alat berat untuk mengolahnya. Akibatnya adalah

lahan lambat laun penuh dengan bahan kimia dan bahan kimia tersebut meresap

masuk kedalam tanah sampai ke air tanah. Selain itu dengan penggunaan alat-alat

berat, massa tanah menjadi semakin padat dan menjadi tidak produktif lagi.

Demikian juga di sector industry, guna memenuhi permintaan masyarakat

yang treus bertambah dan semakin beragamnya kebutuhan mereka serta semakin

tingginya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh para pengusaha, industriawan

atau produsen berusaha memproduksi barang yang dibutuhkan masyarakat

tersebut sedemikian rupa sehingga murah atau secara massal,dengan

memproduksi seperti ini mereka sering mengabaikan cara-cara berproduksi yang

ramah lingkungan. Pengabaian yang mereka lakukan terutama adalah

mengabaikan ketentuan-ketentuan akan tata cara pembuangan limbah dari pabrik

atau perusahaan mereka. Pembuangan limbah yang dilakukan secara sembarangan

menjadi penyebab utama pencemaran linkungan didaerah lokasi sekitar pabrik.

Page 11: Paper Ekonomi

Pertambahan penduduk yang sedemikian cepat identik dengan pertambahan

akan kebutuhan hidup yang cepat, baik kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder

maupun kebutuhan akan barang tersier. Untuk itu semakin banyak lahan yang

dibutuhkan untuk dijadikan daerah pemukiman dan dibutuhkan juga lahan untuk

lokasi mendirikan pabrik-pabrik untuk memproduksi kebutuhan-kebutuhan

masyarakat yang terus bertambah, sebagai akibatnya semakin beralih fungsi.

Banyak areal pertanian yang tadinya cukup luas di satu daerah lambat laun

menjadi semakin sempit, karena telah berubah manjadi pemukiman atau pabrik.

Dengan semakin banyaknya lahan-lahan pertanian yang beralih fungsi atau

semakin smepitnya lahan pertanian, membuat semakin sedikit jumlah produk

pertanian yang dihasilkan.

Kebutuhan-kebutuhan pokok untuk daerah yang lahan pertaniannya banyak

beralih fungsi, mereka terpaksa harus datangkan dari daerah lainnya. Untuk

mendatangkan barang kebutuhan tersebut tidak jarang dari wilayah yang sangat

jauh, sehingga dibutuhkan alat transportasi dan bahan bakar. Mengakibatkan

frekuensi transportasi angkutan kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya, baik

yang dilakukan melalui jalan darat, laut maupun melalui angkutan udara, dari hari

ke hari terus mengalami peningkatan, pada akhirnya dibutuhkan juga lahan untuk

pembuatan jalan-jalan raya. Transportasi barang yang semakin meningkat turut

mendorong semakin banyaknya ahli fungsi lahan pertanian dan mendorong

semakin tingginya pengrusakkan lingkungan, meningkatnya polusi udara dan

tingginya tingkat kebisingan suara serta pencemaran lingkungan lainnya.

Jenis-jenis pencemaran dan pengrusakkan lingkungan hidup :

1. Polusi udara akut yang mengarah rusaknya lapisan pengaman sinar ultra violet

dan pembentukkan ozon, sebagai akibat semakin banyaknya penggunaan

kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya serta semakinh banyaknya

pabrik-pabrik yang beroperasi.

2. Pencemaran sumber daya air, baik pencemaran yang terjadi pada saluran

irigasi, saluran air masyarakat,maupun pencemaran air sungai sebagai akibat

dari pembuangan limbah pabrik.

Page 12: Paper Ekonomi

3. Penebangan hutan secara liar yang mengakibatkan rusaknya struktur tanaman

di hutan, sehingga tidak terserapnya curah hujan, yang pada akhirnya

mengakibatkan daerah sekitar mudah terkena banjir pada saat musim hujan

tiba.

4. Intrusi air laut adalah satu bentuk pengrusakkan lingkungan yang terjadi,

sebagai akibat penggunaan air tanah yang berlebihan seperti yang dialkukan

oleh pengusaha perhotelan dan industry di kota-kota besar, sehingga

ketersediaan air tanah semakin menipis dan hali ini menyebabkan air laut

merembes untuk mengisi kekosongan ruang di bawah tanah yang sebelumnya

terisi air tanah.

5. Pencemaran air tanah sebagai akibat pembuangan limbah pabrik yang

sembarangan dan penggunaan bahan kimia dalam pengolahan lahan-lahan

pertanian.

6. Ketidak seimbangan ekosistem disatu wilayah sebagai dampak dari alih fungsi

lahan-lahan pertanian atau lahan-lahan produktif lainnya yang menjadi daerah

pemukiman atau lokasi pabrik atau yang menjadi sarana transportasi.

7. Tingkat kebisingan suara yang meningkat terutama untuk daerah pemukiman

disekitar jalan-jalan raya dan pusat-pusat kegiatan ekonomi serta pelabuhan

udara.

Dampak ekonomi dan social dari pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup:

1. Menurunnya standart dan kualitas hidup masyarakat

2. Meningkatnya gangguan kesehatan baik mental maupun kejiwaan yang harus

dialami masyarakat, sehingga turut mempengaruhi tingkat produktifitas kerja

mereka.

3. Meningkatnya ketergantungan satu wilayah pada wilayah lain dalam

pemenuhan kebutuhan hidup.

4. Semakin berkurangnya kesempatan kerja bagi penduduk disatu wilayah yang

lingkungan hidup mereka telah rusak atau tercemar.

Page 13: Paper Ekonomi

Alternative solusi mengatasi masalah pencemaran dan pengrusakan lingkungan

hidup :

1. Pembatasan perluasan daerah pemukiman dan lokasi pabrik dengan metode

pembangunan flat atau tempat tinggal bertingkat dan inovasi teknologi untuk

memproduksi barang.

2. Pembatasan emisi gas buang kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya

serta pembatasan emisi gas buang dari pabrik-pabrik.

3. Pengolahan limbah pabrik sebelum disalurkan atau di buang kesaluran air

umum atau ke sungai