paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

38
PERALATAN PEKERJAAN TANAH 1. ALAT- ALAT GUSUR 1.1. Bulldozer Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai tempat dudukan dengan penggerak utamanya, jadi berupa attachement .Tetapi sudah menjadi kebiasaan umum bahwa bila kita bulldozer , Dalam hal in yang disebut dozer attachment itu kemudian lebih dikenal berupa blade (pisau) yang berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang ada didepannya, perlu dikemukaakan disini untuk memberikan pengertian bahwa ada kalanya bulldozer ini juga dipasang pada prime mover lain seperti truk-truk berat atau grader. Terutama bulldozer ukuran kecil .untuk timbangan ekonomis. a. Macam –macam pisau dozer Beberapa jenis pisau yang digunakan pada bulldozer atau angle dozer ada beberapa jenis , Antara lain sebagai berikut : 1. Universal Blade (U_Blade) , adalah pisau yang digunakan untuk efektifitas produksi .Hal ini memungkinkan bulldozer dapat mendorong / membawa muatan lebih banayak karena kehilangan muatan yang relative lebih kecil dalam jarak angkut yang cukup jauh Kebanyakan blade tipe ini

Upload: untirta

Post on 18-Jan-2015

5.396 views

Category:

Technology


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

PERALATAN PEKERJAAN TANAH

1. ALAT- ALAT GUSUR 1.1. Bulldozer

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai

tempat dudukan dengan penggerak utamanya, jadi berupa

attachement .Tetapi sudah menjadi kebiasaan umum bahwa bila kita

bulldozer , Dalam hal in yang disebut dozer attachment itu kemudian lebih

dikenal berupa blade (pisau) yang berfungsi untuk mendorong atau

memotong material yang ada didepannya, perlu dikemukaakan disini untuk

memberikan pengertian bahwa ada kalanya bulldozer ini juga dipasang pada

prime mover lain seperti truk-truk berat atau grader. Terutama bulldozer

ukuran kecil .untuk timbangan ekonomis.

a. Macam –macam pisau dozer

Beberapa jenis pisau yang digunakan pada bulldozer atau angle dozer

ada beberapa jenis , Antara lain sebagai berikut :

1. Universal Blade (U_Blade) , adalah pisau yang digunakan untuk

efektifitas produksi .Hal ini memungkinkan bulldozer dapat

mendorong / membawa muatan lebih banayak karena kehilangan

muatan yang relative lebih kecil dalam jarak angkut yang cukup jauh

Kebanyakan blade tipe ini dipakai untuk pekerjaan reklamasi tanah,

pekerjaan penyediaan bahan (stock pilling) dan lain-lain

2. Straight Blade ( S-Blade ) ,adalah pisau yang digunakan dan cocok

untuk segala jenis medan .Blade ini merupakan modifikasi dari U-

Blade. Dengan pisau ini maneuver lebih mudah dan dapat membawa

material lebih mudah.

3. Angling Blade ( A-Blade ), adalah pisau yang digunakan untuk

posisi lurus dan menyudut

4. Cushion Blade (C-Blade), adalah Blade yang dilengkapi dengan

rubber cushion (bantalan karet ) sebagai peredam tumbukan .

Page 2: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

5. Bowldozer , adalah pisau yang dibuat untuk membawa/mendorong

material dalam jumlah kehilangan yang sedikit mungkin .Hal ini

dimungkinkan karena adanya dinding-dinding baja pada sampingan

danbagian bawah .

6. Light Material U Blade , ( U Blade untuk material ringan ), adalah

pisau yang direncanakan untuk pekerjaan yang nonkohesif, atau

material lepas yang rinagn mialnya stock pile.

7. Straight Tilt Dozer ,adalah blade yang dapat di tinggikan sebelah,

untuk mendapatkan kemiringan hasil pemotongan. Disamping itu

pada medan tanah lembek, blake dengan tilt ini dapat bekerja efektif.

8. Rake Blade , Adalah blade berbentuk garpu terpasang pada bagian

depan unit bulldozer. Fungsi untuk mencabut sisa akar pohon

sehingga kerusakan top soil jauh lebih kecil dibandingkan dengan

blade biasa.

JENIS PISAU GAMBAR

Universal Blade

Straight Blade

Angling Blade

Cushion Blade

Page 3: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Bowldozer

Light Material U Blade

Straight Tilt Dozer

Rake Blade

Gambar 1.1.1 Pisau dozer

b. Operasi dengan Dozer

Untuk meningkatkan produksi , ada beberapa cara operasi menggunakan

Bulldozer, antaralain sebagai berikut .

1. Slot Dozing , ialah dengan melakukan beberapa lintasan dan

membiarkan tanah yang bececeran di kiri-kanan dozer, hal ini

merupakan penghalang terhadap tercecernya tanah pada lintasan –

lintasan berikutnya .Cara ini akan menambah produksi hingga 20 %.

2. Side by side dozing,atau blade toblade dozing, inilah cara kerjanya

dengan dua Dozer berdampingan ,sehingga ujung blade dozer yang

Satu dengan yang lain hamper bersentuhan dan berjalan pada arah yang

sama .Cara itu dapat menaikkan produksi yakni berkisar antara 15% -

25%.

Gambar 1.1.2.Slot Dozing Gambar 1.1.3 Side by side dozing

Page 4: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

c. Produksi Bulldozer

Untuk menghitung produksi Bulldozer ,beberapa pabrik pembuat alat

berat memberikan table estimasi untuk model bulldozer tertentu.Misalnya

pada gambar 3-1 adlah prakiraan produksi dozing dengan menggunakan

Universal blade dan straight blade untuk bulldozer tipe D7 sampai D 10

Catterpilar .U adalah Universal blade dan S adalah Straight blade ,

sedangkan pada gambar tersebut pproduksi didasarkan atas kondisi sebagai

berikut.

a. Efisiensi kerja 100% (60 menit/ jam )

b. Fixed time (waktu tetap untuk pindah gigi )0.05 menit

c. Berat volume tanah yang digusur 1790 kg/m atau 1370 kg/m3 (LM)

d. Sweel 30% atau load factor = 0.769

e. Keoefisien traksi, track = 0.5 atau lebih sedangkan wheel = 0.4

f. Blade dengan hydraulic controlled

Gambar 1.1.4 Grafik perkiraan produksi bulldozer Caterpillar

Page 5: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Beberapa factor koreksi perlu diberikan jika kondisi kerja dan ada faktor-faktor

lain yang tidak sesuai seperti pada gambar 3.2 dibawah ini

No. Uraian Crawler Wheel

1 Operator :

a Baik sekali 1,0 1,0

b Sedang 0,75 0,75

c Buruk 0,60 0,60

2 Bahan :

a Stock pile 1,20 1,20

b

Sulit di’’cut’’/digusur

Dengan tilt silinder

Tanpa tilt silinder

Dengan kabel kendali

0,80

0,70

0,60

0,75

-

-

c

Keras dipotong/digusur

(kering nonchesive

soil)

0,80 0,80

d Batu hasil ledakan 0,60-0,80 -

3 Dengan metode dozing (celah) 1,20 1,20

4 Dengan metode berdampingan (side by side dozing) 1,15-1,25 1,15-1,25

5 Jarak pandang terganggu (berdebu, kabut, gelap, hujan) 0,80 0,70

6 Efisiensi kerja :a 50 menit/jam 0,84 0,84

b 40 menit/jam 0,67 0,67

7 Direct drive transmission (fix time 0,1 menit) 0,80 -

8 Type bulldozer

a A-blade 0,50-0,75 -

b C-blade 0,50-0,75 0,50-0,75

c D5 (sempit) 0,90 -

d U-blade 1,20 1,20

e Bowl blade 1,30 1,30

Gambar 1.1.5 Faktor koreksi kondisi kerja

Selain faktor tersebut diatas , ada satu faktor lagi yang harus dihitung ,faktor

tersebut adalah grade correction , adalah koreksi yang diakibatkan oleh

landainya jalan yang ditempuh yang ditunjukan dalam gambar 1.6 dibawah ini

Page 6: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Gambar 1.1.6 Grafik faktor grade

Untuk lebih jelasnya , ada beberapa contoh .

Contoh 1.1.1

Sebuah bulldozer D8U dengan tilt slinder bekerja pada tanah lempung keras .

Jarak gusur rerata 60 m ,landai naik 10%. Operasi dengan cara slot dozing

Berat volume tanah 1600 kg/m3 (loose). Operator sedang , efisiensi kerja 50

menit /jam. Berapa produksi rerata /jam?

Penyelesaian :

Faktor-faktor koreksi :

a. Lempung keras ,tilt slinder = 0.80

b. Koreksi landai = 0.84

c. Slot dozing = 1.20

d. Operator sedang = 0.75

e. Efisiensi kerja = 0.84

f. Koreksi berat tanah = 1370/1600

= 0.856

Dari gambar 1.1.4 didapat produksi ideal = 410 m3/jam (LM)

Jadi produksi nyatanya adalah = 410 x 0.80 x 0.84 x 1.20 x 0.75 x 0.84 x 0,8

= 178.29 m3 ;jam (LM)

Page 7: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Apabila dari pabrik tidak ada grafik / table yang dapat membantu untuk

estimasi produksi .Oroduksi dapat ditentukan secara teorotis , dengan cara

menghitung kapasitas blade.kemudian produksi rerata dihitung dengan

estimasi jumlah lintasan per jamnya .

Pada gambar 3.5 kedudukan A.Bulldozer mula-mula atau dalam keadaaan

berhenti. Pisau sedikit masuk kedalam tanah dengan tujuan

untukmenggali/menggusur .Dalam keduukan yang demikian ini traktor mulai

dijalankan maju.biasanya harus dalam gigi rendah.

Gambar 1.1.7 Cara kerja bulldozer

Kedudukan B adalah menggusur/mengangkut tanah dengan kecepatan

tetsp,jika dipandang perlu traktor dapat menambah kecepatan dengan pindah

gigi dan hal ini memerlukan waktu tetap yang disebut dengan fixed

time.Kedudukan C adalah posisi membuang muatan pada akhir jalan

angkut ,pisau diangkat naik sehingga tanah dapat lewat dibawah

pisau .Apabila tanah didepan pissau sudah habis tertinggal ,maka traktor

dihentikan ,kemudian dlam posisi pisau masih terangkat traktor dijalankan

mundur menuju ke kedudukan A.

Jalan L adalah jarak angkut dozer ,sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk

menjalani jarak L pulang balik disebut waktu pulang balik atau cycle time

Page 8: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

( roundtrip time) waktu yang dibutuhkan untuk menjalani roundtrip dirinci

sebagai berikut :

1. Waktu tetap ( fixed time), adalah waktu yang diperlukan untuk

melakukan tindakan-tindakan yang selalu harus dijalankan , misalnya

memasukan gigi ,menambah kecepatan ,dan memindah gigi.

2. Waktu tidak tetap (variable time) ,adalah waktu yang bergerak maju

mendorong muatan dan waktu kembali mengambil muatan , waktu ini

biasanya bergantung pada jarak dan kecepatan mgerak dari traktor.

Untuk estimasi produksi dapat digunakan rumus sbb:

Produksi = 60T

× BC × JE × LF M 3/ jam(BM )

Keterangan :

T : cycle time, menit

BC : Kapasitas blade (pisau).m3

JE : Efisiensi kerja

LF : Load factor

Contoh 1.1.2

Estimasikan produksi rerata bulldozer jika ditentukan tanah lempung

berpasir.Volume 2700 lbs/cu-yd(BM).swell 25%.Jarak gusur 100ft .Traktor

72HP.ukuran blade panjang 9.5ft.kecepatan maju/gusur 1.5 mph,mundur

3.5mph .efisiensi kerja 50 menit /jam.

Hitungan:

Kapasitas blade dihitung dengan pendekatan sebagai berikut :

Page 9: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Gambar 1.1.8 ukuran volume blade/ isi blade

Lereng tanah ditentukan 2:1

Kapasitas blade =12

× H ×2 H × L

= 1

2× 2×(3)2× 9.5

= 85.5 cu-ft

= 85.,5

(3)3 = 3.167cu –yd (LM)

Kpapasita blade dalam BM ¿3.167 cu

1.25=2.5336 cu− yd (BM )

Roundtrip time :

Dorong/maju ¿100

1,5× 5.280× 60 = 0.758 menit

Kembali ¿100

3,5× 5.280× 60 = 0.324 menit

Fixed time ¿ 1.382 menit

Page 10: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Produksi = 60

1.382×

5060

× 2.5336=91.664 cu− yd / jam

d. Penggunaan bulldozer

Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi , terutama jalan raya,landasan pesawat

terbang dan sebagainya .bulldozer bersifat serbaguna dan dapat melakukan tugas –tugas

antara lain sebagai berikut in .

1. Pembersihan lapanagn pekerjaan dari pepohonan , kayu –kayu dan bingol-

bonggolnya ,puing-puing bekas bangunan dan sebagainya.pekerjaan ini sering

disebut clearing .

2. Pembukaan jalan-jalan kerja darurat menuju ke tempat lokasi pekerjaan

3. Pembukaan atau penggusuran tanah dalam jarak dekat (100 m)

4. Meendorong scraper pada waktu memuat (push)

5. Meratakan timbunan tanah pada daerah fill, mengisi kembali galian atau parit

spreading dan sebagainya

6. Memelihara jalan kerja ,jalan angkut

7. Menyiapkan bahan –bahan dari quarry atau tempat pengambilan material

8. Mengupas tanah bagian atas yang jelek atau stripping

9. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata(finishing)

e. Mengerjakan bukit dengan bulldozer

Pekerjaan pada bukit yanga tanahnya terdiri dari butir yang lepas akan sulit

didaki sampai ke puncak oleh traktor ,karena tanah akan longsor .Untuk merintis jalan

menuju puncak ialah dengan menghadapkan dozer ke tebing yang akan didaki dengan

blade diangkat setinggi mungkin.Dengan kedudukan blade ini traktor digerakan maju

sedemikian rupa sehingga blade masuk ke tebing ,kemudian traktor didigerakan mundur

Page 11: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

agar tidak tertimpa longsoran tebing akibat gerakan mundur tersebut .Bahan longsoran

yang terkumpul pada kaki tebing itu kemudian diratakan dengan cara back blading

,ialah dengan meletakan blade di belakang onggokan bekas longsoran dan menarik

mundur traktor yang akan menghasilkan suatu bidang rata dan mempunyai ketinggian

lebih dari kedudukan semula .Kemudian pekerjaan dimulai dengan mengangkat blade

tinggi-tinggi dan maju ke dapan lalu mundur lagi .

Apabila bukit terdiri dari tanah keras dan berbatu , makam biasanya tidak ada

jalan lain kecuali membuat jalan melingkar (side hill cut ) .Lintasan pertama

digunakan tilt dozing. Kemudian dengan angle dozing agar tanah hasil gusurahn

dapat dibuang ke jurang atau bagain tebing yang rendah .Seandainya harus terpaksa

menggali melalui bukit .Misalnya untuk membuat jalan tembus , maka harus

diperhatikan adanya pola galian seperti pada gambar 1.9 dibawah ini

a) Pola galian

Gambar 1.1.9 Penggalian tebing

Hal ini untuk menghindari agar dozer tidak terjepit di antara dua tebing hasil

galian .Karena pisau dozer tidak jauh lebih lebar antara letak dua track traktor.

Sehingga jika tidaj hati-hati dalam memilih urutan linttasan bukan tidak mungkin dozer

akan terjebak dan sulit untuk keluar.

f. Meratakan timbunan tanah (spreading)

Page 12: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Timbunan tanah yang dimaksud adalah bekas dumping dari truk untuk

pengisian jarak jauh , atau stock pile dari hasil timbunan yang lain. Pekerjaan dimulai

dengan memberikan kedudukan dozer blade cukup tinggi diatas tanah asal agar tidak

terambil terlalu banyak muatan sekaligus .Jika di depan blade sudah tidak cukup

banyak muatan , maka traktor dihentikan dan dijalankan mundur untuk

mengambilMuatan baru , sissa muatan dari pass yang lalu di dorong dengan pass

yang berikutnya.mendorong muatan yang maksimal .Dalam melaksanakan ini tiap kali

harus pindah jalur pada waktu menjalankan masing-masing pass yang berurutan ,

sehingga tanggul-tanggul yang terjadi pada pada lintas-lintas sebelumnya tidak terlalu

berat untuk diratakan kemudian .Naik turunya blade pada kebanyakan dozer adalah

hal yang sukar dikendalikan terutama bagi operator yang belum cukup berpengalaman.

Maka sebaiknya jika terjadi punuk-punuk diatas permukaan tanah , lebih baik dozer

dihentikan dan mindur mengulangi pass yang sedang dijalani .

g. Menggali tanah keras

Jika dijumpai tanah keras , misalnya tanah liat kering , maka penggalian dapat

dilakukan dengan pisau dozer .Khusus yang disebut ripper (pembajak ) . Alat

ini pada dasarnya tidak lain seperti bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja

sehingga dapat diberikan tekanan yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam

tanah keras . ripper ini ada yang merupakan alat trsendiri yang ditarik ( towed )

oleh traktor .ada juga yang merupakan alat pelengkap (attachement ) yang

dipasang pada traktor sebagai alat penggeraknya .

Page 13: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

a) Parallelogram kaku sudut pisau tetap b) dapat diatur secara hidrolis

c) ripper tunggal kaku d) Parallelogram dapat diatur

Gambar 1.1.10 Macam-macam ripper

Macam-macam ripper pada gambar 1.10 antara lain sebagai berikut :

1. Ripper yang merupakan alat tersendiri ].

2. Ripper yang ditarik traktor

a. Dengan cable controlled (kendali hidrolis )

Page 14: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

b. Dengan hydraulic controlled (kendali hidrolis )

3. Rippper yang merupakan attachement yang dipasang pada traktor sebagai

penggeraknya.

a. Adjustable parallelogram. Giginya sejajan dan dapat diatur / dilepas

macamnya

1) Single shank (gig tunggal )

2) Muliti shank (gigi banyak )

b. Parallelogram gigi sejajar dan kaku

1) Single shank

2) Multi shank

c. Hinge , berbentuk piringan dengan ukuran tertentu

Gigi-gigi ripper inijika aus dapat diganti, hanya harus dijaga agar kehausannya

jangan sampai pada inti giginya , karena penggantinya akan lebih mahal .

Beberapa jenis tanah tertentu tidak dapat dibajak dengan ripper ini untuk

jelasnya dapat dilihat tabel kemampuan ripper pada gambar 1.1.11

Gambar 1.1.11 tabel kemampuan ripper

Page 15: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Pada table berikut terlihat bahwa clay dengan kecepatan rambat antara 3000-

5000ft/detik dapat dibajak ,sedang clay dengan kecepatan rambat suara antara 5000-

6000 ft/detik , merupakan batas kemampuan ripper yang bersangkutan .Kecepatan

rambat suara ini dihuting berdasarkan penyelidikan di lapangan pada jenis material yang

akan dikerjakan .Tabel tersebut tidak mutlak memberikan kepastian dapat tidaknya

material dibajak, karena material dapat dibajak tanpa memperhatikan kecepatan rambat

suara , terutama untuk material yang homogen.Sebaliknya kecepatan rambat suara yang

rendah belum tentu menjamin dapt dibajaknya material , karena joint Fracture yang

ada tidak memungkinkan untuk penetrasi gigi ripper . untuk batuan konglomerat dan

beberapa jenis batuan yang lain kadang-kadang diperlukan bantuan dengan peledakan.

Produksi dapat diestimasikan sebagai berikut .

Contoj 3.3 :

Sebuah ripper dengan single shank yang diarik traktor

Jarak ripping : 0.915 m

Dalam ripping : 0.610 m

Panjang ripping : 91 m

Kecepatan ripping : 1.6 km/jam atau 26.6 m/menit

Waktu kembali : 0.25 menit

Efesiensi kerja : 50 menit / jam

Cycle time :

Page 16: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Waktu membajak = 91

26.6= 3.42 menit

Waktu kembali = 0.25 menit

_______________________

T = 3.67 menit

Produksi r = 60

3.67× 0.915 ×0.615 ×

5060

× 0.8=6.08 Bm3 // jam

Apabila ada faktor koreksi yang lain seperti kondisi medan , alat dan operator

dapat juga diperhitungkan

h. Clearing

Bulldozer adalah alat yang baik sekali untuk digunakan dalam pekerjaan-

pekerjaan pembersihan permukaan tanah dari tumbuhan –tumbuhan , pohon –

pohonan, sisa pohon , batuan –batuan dan puing-puingbekas bangunan . Apabila

pohon tidak terlalu besar , pisau dimasukan sedikit dibawah permukaan tanah dan

digusur maju sehingga pohon tumbang . Hal ini juga dilakukan untuk semak-semak

belukar , untuk menumbangkan pohon yang agak besar. Blade diangkat sampai

kedudukan kira-kira setengah dari maksimal , sehingga cutting edge blade

menyentuh batang pohon yang akan ditumbangkan . setelah blade menempel pada

batang pohon , dozer digerakan maju pada gig rendah sambil mengangkat blade

ke atas mencapai kedudukan tertinggi .Dengan demikian pohon kecuali terdorong,juga

terjebol dari kedudukannya

Untuk pekerjaan clearing ini dapat dikatakan suatau pekerjaan yang tidak

eksak karena jumlah produksi tidak dapat dipastikan dari pekerjaan yang satu

dengan pekerjaan yang lainnya .Sebagai gambaran diberikan tabel berikut ini

Page 17: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

BahanUkuran Traktor

¿115 DBHP ¿115 DBHP

1. Pohon–pohonkecil,semak(∅<6 inci )

2. Pohon-pohon sedang (∅ 7−12 inci¿

3. Pohon besar (∅ 12−30 inci¿

1000 sq-yd/jam

3-9 mnt /jam

5-20 mnt/jam

1200 sq-yd/jam

2-6 mnt /pohon

5-20 mnt /jam

Catatan: 1sq-yd =0.836 m

Gambar 1.1.12 tabel produksi clearing dengan bulldozer

Beberapa faktor yang memepengaruhi dalam pekerjaan claring antara lain

1. Kelebatan pohon yan akan mempengaruhi dalam pekerjaan clearing antara lain :

2. Penggunaan setelah dikerjakan, missal untuk Dam, jalan raya dan sebagainya

akanmempengaruhi pada metoda clearingnya.

3. Keadaaan dan gaya dukung tanah

4. Topografi

5. Keadaan iklim

6. Kekhususab pekerjaan

Dalam melakasanakan pekerjaan pembersihan medan dibedakan dalam beberapa

metoda yang didasarkan pada start , route yang ditempuh dan akhir pekerjaan sebagai

berikut.

1. Metode siput luar ( out crop ) alat bergerak mulai dari tengah ke arah luar

menyusuri garis siput .

2. Metode siput dalam ( perimeter ), alat bergerak dari luar ke arah tengah

menyusuri garis siput.

3. Metode pegas ulir ( harrowing ), alat bergerak sesuai dengan garis serupa

pegas ulir

Page 18: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

4. Metode zig-zag, alat bergerak dari kiri ke kanan dan sebaliknya menurut

garis lurus , sangat baik untuk tanah relative datar

5. Metode pembakaran , tumbuhan/ tanaman dibakar dari arah lawan angin

baris per baris

6. Metode countour , alat bekerja pada kontur-kontur dengan ketinggian

tempat yang sama , biasanya untuk tanah miring

Metode Gambar Metode

Page 19: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Metode out crop

Metode Perimeter

Page 20: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Metode harrowing

Metode zig-zag

Page 21: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Metode pembakaran

Metode countour

Gambar 1.1.13 .Beberapa metode clearing

1.2 Scraper

Page 22: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Dalam pekerjaan penggusuran tanah , scraper selain digunakan untuk menggali

juga dapat digunakan untuk mengangkut.Pada kenyataannya scraper ada yang

mempunyaui mesin tersendiri dan ada yang ditarik traktor,tetapi secara keseluruhan

scraper dan traktor disebut sebagai scraper saja

a. Macam-macam scraper

Beberapa macam dan tipe scraper dibedakan sebagai berikut

1. Mesin penggerak , ada scraper bermesin tunggal yang power unitnya terletak di

bgian depan berfungsi sebagai penarik bowel dari scrapper. Kemudian ada yang

bermesin ganda yang power unit keduanya , ditempatkan pada bagian belakang bowl

scraper berfungsi untuk mendorong seluruh unit scraper , sedang power unit yang

pertama ada dibagian depan sebagai penarik dan keduanya harus terpadu bekerjanya

2. Tipe scraper dibedakan dalam dua macam , yaitu semi trailer ( dengan dua as)

dan tipe ful, trailer (satu as)

3. Alat kendali dibedakan dalam dua macam , alat kendali hidrolis (hidroulic

controlled) dan alat kendali kabel ( cable controlled)

4. Roda traktor yang digunakan dapat berupa :

a. Roda rantai ( crawler tractor populled )

b. Roda karet ( whell tractor pulled ) yang macamnya ada

1) Single engine (mesin tunggal )

2) Twin engine (mesin ganda)

3) Two bowl tandem (dengan dua bowl bersama-sama)

4) Multi bowl multi engine

5) Elevating scraper

Page 23: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

JENIS SCRAPER

GAMBAR

Scraper

Scraper bermesin ganda

Elevating scraper

Page 24: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Gambar 1.2.1 Jenis scraper

Prinsip kerja scraper ialah dalam keadaan berjalan bowl , diturunkansampai

cutting edge nya masuk ke dalam tanah yang akan digali/digusur .Apron ditarik ke

atas dan ditahan pada kedudukan tertentu supaya tanah dapat masuk ke bowl , jika

bowl belum penuh tapi tanah tidak bias masukhal ini biasanya karena kecepatan

gerak scraper kurang untuk mendorong tanah yang terkumpulmenutup lubang dasar

bowl dan apron.untuk hal semacam ini kadang- kadang perlu dibantu dengan

pushdozer ( bulldozer pendorong) . Apabila bowl sudah penuh , apron ditutup

kemudian diangkut dan dibuang pada tempat yang diinginkan.

Memebuang muatan dari scraper biasanya dengan membuat lapisan urugan

yang t=rata tebalnya .untuk ini bowl diturunkan dan kedudukannya sampai

ketinggian yang dikehendaki diatas permukaan tanah ,kemudian apron dibuka

secukupnya , sehingga muatan keluar oleh berat sendiri dari bowl dan juga bantuan

dorongan ejector yang digerakan maju

Sedangkan pola kerja yang dari scrper akan ditunjukan pada bagian berikut ini ,

yang berupa langkah –langkah kerja mulai dari pengupasan /pengisian bucket

.pengangkutan hingga dumping serta kembali lagi ke titik semula

b. Fungsi scraper

Dalam pekerjaan tanah scraper berfungsi antara lain :

1. Stripping top soil , ialah pengupasan tanah permukaan tanah yang jelek

2. Meratakan kontur sekeliling bangunan

3. Menggali saluran

4. Menggali atau menguruk, misalnya badan jalan

c. Produksi scraper

Kapasitas scraper ditentukan volume material yang dapat dimuat dalam bowl ,

dan ukuran kapasitas ini dinyatakan dalam m 3 atau cu-yd .Ukuran dibedakan dalam

keadaan press ( struck ) dan munjung ( heaped), dan perlu diketahui bahwa ukuran

Page 25: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

tanah yang digali dalam keadaan bank measure , sedang tanah yang termuat dalam

bowl dalam keadaan loose (lepas)

Seperti halnya dengan produksi yang dapat dihitung untuk dozer , maka untuk

scraper dapat dilakukan hitungan-hitungan yang serupa dengan banyak

mendasarkan pada pengalaman di lapangan .Oleh pabrik pembuatannya , biasa di

berikan dua angka untuk kapasitas scraper ,ialah kapasitas struck dan kapasitas

heaped, sedang angka reratanya terletak diantara kedua angka tersebut , karena

biasanya scraper dapat diisi lebih dari kapsitas struck , tetapi jarang sampai

mencapai kapasitas heaped .

Produksi scrape dinyatakan dalam jumlah tanah yang dapat dipindahkan tiap

jamnya, dan untuk menghitung cycle time nya ada dua hal pokok yang harus

dihitung ialah sebagai berikut.

1. Waktu tetap, ialah waktu yang diperlukan untuk muat , mempercepat

gerak , pindah gigi , membuang muatan , memutar balik , menyiapkan

diri untuk kembali mengambil muatan

2. Waktu tidak tetap, ialah waktu yang diperlukan untuk berjalan menuju

tempat membuang dan kembali mengambil muatan

Untuk mengambil waktu tetap ( fixed time ) sebagai gambaran

dapat diambil pada tabel dibawah ini .

Waktu tetap untuk wheel scraper (menit)

Page 26: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Gambar 1.2.3 Fixed time

Contoh 1.2.1

Sebuah crawler scraper tipe C100, 100HP berat 12ton , rincian DBP sebagai

berikut

GIGI KECEPATAN DBP

1

2

3

4

5

2.36

3.80

4.51

6.45

10.00

9000

5340

4050

2540

1530

Kapasitas bowl 9.6 m, berat kosong 10 ton, panjang pisau 2.5 m.jenis tanah

kepasiran , berat 1300 kg/m3.(BM).SWEEL = 20 %,Kondisi medan datar , jalan angkut

rata , RR untuk ban karet 70 kg/ton , jarak angkut 300 m,urugan tebal tiap lapis 20 cm ,

galian tebal tiap kali muat 10 cm, jika efesiensi kerja 50 menit /jam Berapa po=roduksi

scraper

Page 27: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Hitungan

Volume scraper 9.6 m3 (Lm ) 9.610

=8 m3

Jarak muat = 8

0.10 x2.5=32 m

Jarak buang = 9.60

0.20 X 2.5=19.20 m

Berat scraper = 10 ton

Berat muatan = 10.40 ton

Total = 20,40 ton

DBP yang dibutuhkan untuk menarik scraper + muatan = 20,4x 70 = 1.428

kg .Sedangkan DBP untuk traktor sudah diperhitungkan .Dari tabel di atas terlihat

bahwa traktor dapat berjalan p pada gigi ke 5 , dengan kecepatan 10 km/jam .

1. Waktu tetap

Muat gigi 1 = 32

2.360× 60=0.81 menit

Buang gigi 1 = 19.202.360

× 60=0.49 menit

Putar 2 kali = 2 x 0.40 = 0.80 menit

Pindah gigi , percepatan dll= 1.00 menit

T1 = 3.10 menit

2. Waktu tidak tetap

Waktu angkut = 300

10000X 60=1.80 men¿

Waktu kembali = 300

10000X 60=¿ 1.80 menit

T2 = 3.60 menit

Page 28: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Cycle time = 3.10 + 3.60 = 6.70 menit

Produksi scraper = 60

6.70X 8 X

5090

=59.70 m3/ Jam

d. Scrapper dengan pushdozer

Untuk traktor dengan roda karet , dala mmemperoleh kapasitas angkut yang

maksimal , pada waktu menggali memerlulkan bantuan pushdozer yang

mendorong dari belakang .dalam menghitung produksi dan menghitung jumlah

scraper yang harus dilayani oleh pushdozer sangat tergantung pada masing-

masing cycle time yang diperlukan .Waktu yang t\diperlukan tersebut antara

lain untuk mendorong ,angkut , buang, putar , dan waktu kontak .Berap a cycle

time untuk pushdozer tergantung dari macam – macam operasinya seperti

terlihat pada tabel dibawah ini

Contoh 1.2.2

Sebuah pushdozer bekerja dengan cara back track loading, kondisi

pemutatan sedang, scraperyang dilayani mempunyai cycle time 8

menit .berapakah scraper yang dapat dilayani oleh pushdozrer.

Hitungan :

Dari tabel dibawah ini diperoleh T untuk pushdozer = 25 menit

Jumlah scraper = 8

2.5=3.2 ≈3

a) Bila digunakan 3 buah scraper , maka waktu untuk mendorong = 3 x

2.5 = 7.5 menit , scraper belum dating , sehingga pushdozeer harus

menunggu

b) Bila digunakan 4 buah scraper , maka waktu untuk mendorong = 4 x

2.5 = 10 menit, scraper sudah dating , pushdozer belum selesai

mendorong scraper ke 4

cycle time untuk pushdozer

Page 29: Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)

Gambar 1.2.4 cycle time untuk pushdozer