panen

40
PANEN Panen pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah segar (TBS) yang masak, memungut/ mengutip/ mengumpulkan brondolan, mengangkut/membawa buah dari pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta pengangkutan buah dari TPH ke pabrik. Panen di perkebunan kelapa sawit merupakan PEKERJAAN UTAMA karena langsung menjadi sumber pemasukan uang ke perusahaan melalui penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS/ kernel). Oleh karena itu tugas utama personil dilapangan adalah mengambil buah (TBS) dari pohon kelapa sawit dan mengantarnya ke pabik se banyak-banyaknya dengan cara dan waktu yang tepat. Waktu dan cara pemanenan buah yang tepat akan mempengaruhi kualitas produksi yaitu ekstraksi/ rendement, sedangkan waktu pengiriman buah yang tepat akan mempengaruhi kualitas produksi yaitu kandungan asam lemak bebas (ALB). Produksi MKS dan IKS per hektar dpat menunjukkan tingkat produksi yang dicapai sudah maksimal atau belum. Produksi yag maksimal hanya dapat dicapai apabila losses (kehilangan) produksi dapat diminimalkan. Dengan demikian pengertian menaikkan produksi adalah memperkecil losses, sehingga inti pekerjaan panen adalah memperkecil losses produksi.

Upload: fahriadi-dfristbluedemonof-obelisk-skyscarber

Post on 25-Jan-2016

56 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sawit

TRANSCRIPT

Page 1: PANEN

PANEN

Panen pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah

segar (TBS) yang masak, memungut/ mengutip/ mengumpulkan brondolan,

mengangkut/membawa buah dari pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta

pengangkutan buah dari TPH ke pabrik.

Panen di perkebunan kelapa sawit merupakan PEKERJAAN UTAMA karena

langsung menjadi sumber pemasukan uang ke perusahaan melalui penjualan minyak

kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS/ kernel). Oleh karena itu tugas utama

personil dilapangan adalah mengambil buah (TBS) dari pohon kelapa sawit dan

mengantarnya ke pabik se banyak-banyaknya dengan cara dan waktu yang tepat.

Waktu dan cara pemanenan buah yang tepat akan mempengaruhi kualitas

produksi yaitu ekstraksi/ rendement, sedangkan waktu pengiriman buah yang tepat akan

mempengaruhi kualitas produksi yaitu kandungan asam lemak bebas (ALB).

Produksi MKS dan IKS per hektar dpat menunjukkan tingkat produksi yang

dicapai sudah maksimal atau belum. Produksi yag maksimal hanya dapat dicapai apabila

losses (kehilangan) produksi dapat diminimalkan. Dengan demikian pengertian

menaikkan produksi adalah memperkecil losses, sehingga inti pekerjaan panen adalah

memperkecil losses produksi.

TUJUAN

Untuk mendapatkan produksi per hektar yang tinggi, biaya per kilogram yang

rendah, randement MKS yang tinggi dan FFA yang rendah.

MEKANISME ( proses seputar panen )

Panen

Panen adalah pengambilan buah kelapa sawit yang telah memenuhi kriteria

matang panen dari pohonnya dan selanjutnya bersama-sama brondolannya dikumpulkan

untuk diangkut ke pabrik

Page 2: PANEN

Kriteria matang panen

Blok dikatakan siap panen apabila 40 % dari tanaman dalam blok telah memenuhi

kriteria matang pohon, berat janjang rata-rata 3,5 kg dan 2 brondolan per janjang.

Kriteria matang panen dipakai adalah apabila dari tandan telah terdapat 2 brondolan

lepas alami per kg tandan (dijumpai 2 butir brondolan lepas secara alami di piring )

Kriteria panen Tandan Buah Segar (TBS) diharuskan pada tingkat kematangan optimal

yaitu Fraksi II dan Fraksi III.

Versi II :

Socfindo 3 Brondolan/ tandan (dipiringan)

Indofood 3-5 Brondolan/ tandan (dipiringan)

Astra 5-10 Brondolan/ tandan (dipiringan)

Kriteria FRAKSI

FRAKSI

Jumlah BRONDOLAN

lepas Derajat kematangan

00 Tidak ada membrondol,

buah warna hitam

Sangat mentah

0 1 – 12 % buah luar

membrondol

Mentah

I 13 – 25 % buah luar

membrondol

Kurang matang

II 26 – 50 % buah luar

membrondol

Matang I

III 51 – 75 % buah luar

membrondol

Matang II

IV 76 – 100 % buah luar

membrondol

Lewat matang I

V Buah lapisan dalam ikut Lewat matang II

Page 3: PANEN

KP = M x 100 % L x Phn

membrondol

VI Semua buah mmbrondol Tandan kosong

Kerapatan Panen( penyebaran panen )

Penyebaran panen adalah tingkat tandan buah matang panen sesuai dengan

kriteria 2 (dua) brondolan setiap kg berat tandan yang akan dipanen pada luasan

(kapveld/ section) tertentu yang diperiksa/ dihitung satu hari sebelum panen.

Atas dasar tingkat kerapatan tandan buah tersebut dapat ditaksir jumlah produksi

esok harinya dari kapveld (section) tersebut.

Berdasarkan taksasi jumlah produksi tersebut dibuat perencanaan kerja selanjutnya ,

yaitu :

1. Jumlah pemanen yang dibutuhkan

2. Jumlah unit angkutan diperlukan

3. Rencana pengolahan pabrik

Untuk mentaksasi jumlah TBS dipanen, dilakukan pemeriksaan karapatan panen di

lapangan dengan rumus sebagai berikut :

KP = Kerapatan Panen (taksasi panen besok hari)

M = Jumlah buah matang panen dalam block yang diperiksa

L = Luas block dalam (Ha)

Phn = Populasi pohon per Ha

Tujuan mengetahui kerapatan panen :

1. Untuk mengetahui jumlah pemanen yang dibutuhkan

2. Untuk mengetahui jumlah unit angkutan yang diperlukan

3. Rencana pengolahan pabrik

Page 4: PANEN

Rotasi Panen

Rotasi panen adalah jarak interval antara satu perlakuan panen dengan panen

berikutnya yang dinyatakan dalan satuan hari.

Rotasi panen erat sekali hubungannya dengan kecepatan matang buah; perubahan

matang buah akan menimbulkan perubahan terhadap rotasi panen.

Rotasi panen harus tetap terjaga – normal menurut sistem per 7 panen; karena

rotasi panen sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan randement CPO.

Rotasi yang terlambat dapat beresiko terpanen tandan lewat matang (S) berakibat

turunnya rendement minyak & taksasi produksi tidak tercapai; rotasi yang terundur

beresiko terpanen tandan buah mentah (A) berakibat produktivitas turun & ALB tinggi.

Untuk rotasi panen dipergunakan simbol sebagai berikut :

7/7 artinya dalam 7 hari dilakukan 7 x panen

7/6 artinya dalam 7 hari dilakukan 6 x panen

7/5 artinya dalam 7 hari dilakukan 5 x panen

Untuk mencapai hasil yang optimal diberikan suatu modifikasi – rotasi berdasarkan

tingkat kerapatan – kematangan buah sebagai berikut :

Peringkat Panen Periode Kerapatan Panen Rotasi Panen

Panen puncak Musim hujan 25 – 100 % 6/7

Panen sedang Musim sedang 15 – 20 % 6/7

Panen rendah Musim kemarau 5 - 12 % 6/7

Harus diupayakan sedemikian rupa menghindari terjadinya kerugian panen karena

rotasi panen terlambat akibat libur umum, kerusakan pabrik, tenaga panen tidak cukup

tersedia pada panen puncak dan sebagainya.

Hanca Panen (kapveld / seksi panen)

Hanca Panen/ kapveld/ seksi panen adalah pembagian areal panen atau hanca

panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi

panen.

Page 5: PANEN

Hanca panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu degan yang lainnya,

sehingga hanca panen terakhir akan bersambungan dengan yang pertama.

Tujuannya adalah :

1. Memudahkan pengawasan

2. Mengetahui hanca yang tidak selesai dipanen

3. Perencanaan pengangkutan hasil

Hanca panen disusun memanjang dan bersambung sedemikian rupa mengikuti

jalan transportasi .

Sistem hanca panen terbagi menjadi hanca tetap & hanca giring , dapat juga

dilakukan modifikasi setengah hanca giring/ tetap.

Hanca tetap

Pemanen diberi hanca dengan luas tertentu untuk dapat diselesaikan pada hari itu

juga tanpa ada perpindahan dan hanca tersebut dikerjakan terus-menerus oleh orang yang

sama setiap rotasinya (hanca tetap diberikan kepada pemanen pada areal dg kondisi

curam, memudahkan penetapan pemanen pada hanca sulit/ curam serta memudahkan

pemeriksaan kebersihan hanca panen).

Hanca giring

Pemanen diberi hanca dengan luas tertentu yang dipanen ber sama-sama dan bila

telah selesai berpindah ke hanca lain / berikutnya yang ditentukan oleh mandor.

Setengah hanca giring

Pemanen melaksanakan sistem hanca giring pada tahap pertama agar supaya

suplai buah ke pabrik sudah dapat terpenuhi se lambat-lambatnya jam 09.00 pagi;

kemudian diteruskan dengan hanca tetap.

Catatan :

Luas hanca datar 3 hektar, rolling – rawa 2,5 hektar

Untuk memilih sistem mana yang ditetapkan, beberapa faktor sebagai pertimbangan :

1. Kondisi areal

2. Jumlah dan keterampilan pemanen.

3. Sistem Insentif dan Premi.

4. Budaya Kerja Karyawan.

Page 6: PANEN

Tenaga Panen

Tenaga panen yang dibutuhkan harus sudah tersedia 6 bulan sebelum kegiatan

panen dilaksanakan, mengingat tenaga panen memerlukan ketrampilan khusus, untuk

melatih menjadi tenaga panen yang trampil maka sebelumya dilatih dulu menjadi tenaga

tunas sehingga pada saatnya, pemanen sudah siap pakai.

Perhitungan tenaga panen setiap bulan dihitung berdasarkan prediksi penyebaran

panen bulanan yang mengacu kepada sensus produksi semester dan sifat penyebaran

panen 1- 2 tahun sebelumnya.

Sedangkan kebutuhan tenaga panen harian dihitung berdasarkan kerapatan panen

dan out put rata-rata pemanen dengan rumus sebagai berikut :

dimana :

HK = tenaga panen dibutuhkan pada hari tersebut

R = kerapatan panen (dari sensus sehari sebelum panen ,dalam %)

H = luas seksi panen pada hari tersebut

P = populasi pohon pada seksi panen (dari sensus pohon tahunan)

Pr = out put rata-rata pemanen (prestasi) (Kg/ Hk)

Bjr = berat janjang rata-rata (kg/ janjang)

Sarana dan prasarana panen

Tempat Pengumpulan Hasil (TPH)

HK = R x H x P x Bjr Pr

Page 7: PANEN

Tempat yang disediakan bagi pemanen untuk mengupulkan hasil panen berupa

TBS dan brondolan. Ukuran TPH adalah 4 x 7 meter untuk TM-1 s/d TM-25 TPH dibuat

di setiap 3 (tiga) jalan pikul .

Menjaga tetap bersihnya TBS diangkat dari TPH, maka setiap TPH harus dialasi

dengan goni bekas (ex.pupuk) dan brondolan itu sendiri harus dimasukkan dalam goni

bekas.

Jalan Panen dan Tangga panen

Menjelang tanaman akan dipanen (pada TBM-3) jalan panen harus sudah tersedia,

posisi jalan panen adalah 2/1 ( pada setiap 2 barisan tanaman terdapat 1 jalan panen).

Pada areal dengan topografi tertentu, dibuat tanga-tangga panen yang berfungsi sebagai

jalan panen pada areal dengan kemiringan tertentu.

Titi Panen

Apabila jalan panen melewati paret/ sungai, maka harus disediakan titi panen. Titi

panen dapat terbuat dari kayu mutu baik atau beton (permanen) dengan ukuran (lebar x

tebal) 20 cm x 5 – 7 cm, panjangnya tergantung kondisi lebar paret.

Penyebaran panen setiap bulan diprediksi dari sensus produksi semester dan rata-

rata penyebaran panen 1-2 tahun sebelumnya .

Terdapat 3 (tiga) kondisi panen dalam 1 tahun yaitu : panen rendah (low-crop), panen

sedang, panen puncak (pick-crop)

Organisasi Panen

Organisasi panen dibuat agar pelaksanaan panen tertib, jelas tugas dan

kewajibannya; karyawan yang terlibat dalam proses panen jelas garis instruksinya.

Dilaksanakan dengan sistem desentralisasi dimana masing-masing afdeling dibentuk

kelompok / regu pemanen terdiri dari 15 – 20 pemanen per kelompok.

Digambarkan dalam struktur sebagai berikut :

Assisten ( staf )

Mandor I – Panen ( SKU )

Kerani Panen ( SKU )

Mandor Panen ( SKU )

Mandor Panen ( SKU )

Mandor Panen ( SKU )

Kerani Panen ( SKU )

Kerani Panen ( SKU )

Kerani Produksi ( SKU )

Page 8: PANEN

Tugas dan Kewajiban ( Job Description )

Assisten ( Kepala Afdeling )

1. Saat apel pagi, wajib memberikan pengarahan kepada mandor panen & pemanen

mengenai hasil dan kwalitas panen kemarin serta tidak bosan-bosannya

menjelaskan aturan panen yang baik .

2. Setiap hari wajib memeriksa TBS miimum di 10 (sepuluh) TPH untuk setiap blok

panen sebagai hasil panen dari minimum 10 orang pemanen, terhadap

kematangan buah, penyusunan buah di TPH, pemotongan gagang buah dan

penggonian brondolan.

KARYAWAN – PANEN15-20 SKU per Mandor

Page 9: PANEN

3. Setiap hari wajib memeriksa kualitas kerja pemanen (kebersihan hanca panen)

terhadap pengutipan brondolan, pemotongan dan perumpukan pelepah di

gawangan, buah masak tidak dipanen dan buah mentah diperam.

4. Setiap hari memonitor pengangkutan buah dari TPH ke PKS.

5. Memeriksa pelaporan hasil panen yang dibuat mandor panen dan kerani panen.

6. Setiap hari memeriksa perhitungan premi panen yang dibuat oleh kerani panen

atau kerani produksi.

Mandor I – Panen

1. Setiap hari wajib memeriksa TBS yang dihasilkan oleh minimum 2 (dua)

mandoran panen terhadap kematangan buah, penyusunan buah di TPH,

pemotongan gagang buah dan penggonian brondolan.

2. Setiap hari wajib memeriksa kwalitas kerja pemanen minimum pada 2 (dua)

mandoran panen, terhadap pemeriksaan kebersihan hanca panen, pengutipan

brondolan, pemotongan dan penyusunan pelepah di gawangan, buah masak tidak

dipanen, buah mentah diperam di gawangan.

3. Setiap hari memeriksa dan memonitor pengangkutan buah dari TPH ke PKS.

4. Setiap hari (sore hari) memriksa buah-buah yang tidak terangkut ke PKS dan

melapor kepada Assisten pada esok harinya.

5. Setiap hari memeriksa pelaporan hasil panen yang dibuat oleh mandor panen dan

kerani panen.

Mandor Panen

1. Memimpin apel pagi pada kelompok kerjanya sekaligus megabsensi

karyawannya.

2. Menentukan/ membagi hanca panen pagi hari sambil membagikan catatan premi

setiap pemanen (notes potong buah) pada masing-masing pemanen; pembagian

notes tersebut sekaligus sebagai alat kontrol absensi pemanen dan pemanen yang

datang terlambat masuk ke hanca panennya.

3. Mengecek kelengkapan dan kesiapan peralatan panen.

Page 10: PANEN

4. Aktif mengawasi pekerjaan panen yang dilakukan oleh pemanen yang menjadi

bawahannya.

5. Memastikan semua buah yang dipotong diangkut ke TPH, tidak ada yang

tertinggal di piringan atau di jalan pikul.

6. Memastikan semua buah yang matang tidak ada yang tertinggal di pohon (tidak

terpanen).

7. Memeriksa susunan buah di TPH dan pemotongan gagang buah (gagang buah

dipotong sependek mungkin dan berbetuk V/ cangkem kodok).

8. Memastikan tida ada buah mentah yang terlanjur dipanen ditinggal di dalam blok

atau diperam di gawangan (disembunyikan).

9. Memastikan brondolan dikutip bersih dari ketiak pohon, piringan dan yang jatuh

ke gawangan serta dibawa ke TPH dan digonikan.

10. Memeriksa buah di TPH yang tidak terangkut (restan) serta melaporkan kepada

Mandor I atau Assisten.

11. Memeriksa buku Kerani – Panen untuk melihat pemanen yang out putnya rendah,

terutama yang tiak mencapai basis – borong .

12. Menghitung kerapatan buah di seksi yang akan dipanen besok hari serta mengisi

administrasi taksasi potong buah dan rotasi panen di kantor afdeling segera

setelah melakukan perhitungan kerapatan panen.

13. Melaporkan hasil kerja panen setiap hari pada buku kegiatan mandor (BKM) .

14. Melaporkan hasil pemeriksaan mutu buah dan mutu hanca kepada Assisten dan

Mandor I.

Kerani Panen

1. Memeriksa dan menghitung setiap TBS yang sudah diletakkan di TPH mencakup

jumlah dan kualitas buah; dicatat dalam buku penerimaan buah dan dilarang

dicatat pada buku lainnya.

2. Semua TBS yang diperiksa dan diterima ditandai (dicap) pada tangkai buahnya

(memakai kepala gancu bertanda). Setiap buah mentah ditulis ”A” dan nomor

pemanen pada gagangnya dengan pensil merah atau arang (buah mentah

dikenakan penalty/ denda tetapi tetap dihitung sebagai pendapatan).

Page 11: PANEN

3. Kerani panen hanya boleh menerima TBS yang sudah disusun di TPH yang resmi

(ada nomor TPH nya); buah yang dileletakkan diluar TPH tidak boleh dihitung

sebagai pendapatan pemanen (pemberian sangsi dimaksudkan untuk

mendisiplinkan pemanen).

4. Setiap hari mengisi buku notes potong buah setelah pekerjaan panen dan

penerimaan buah selesai.

5. Setiap hari mengecek buah restan dan melaporkan kepada Mandor, Mandor I

panen atau Assisten.

6. Setiap hari mengisi laporan potong buah SKU.

7. Mengisi buku mutu buah dan membuat laporan produksi harian.

8. Setiap hari ber sama-sama mandor panen membuat daftar premi panen untuk

setiap pemanen.

Karyawan Panen

Karyawan panen mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut; terhadap :

Tandan Buah Segar (TBS )

1. Memotong semua buah matang di pohon (tanpa kecuali) dengan basis/ target yang

sudah ditentukan.

2. Mengeluarkan semua buah yang sudah dipanen dari dalam hanca ke TPH yang

sudah disediakan.

3. TBS disusun secara teratur di TPH dan diberi nomor si pemanen.

4. Gagang buah dipotong rapat tetapi jangan sampai terkena tandan, dengan bentuk

V (nyangkem kodok-jw).

Brondolan

1. Brondolan dipungut dan dikumpulkan dari semua tempat setelah pemotongan

buah; di ketiak pelepah, piringan, gawangan, jalan pikul dan yang jatuh ke paret/

tebing.

2. Brondolan dimasukkan kedalam goni ex.pupuk disamping susunan TBS di TPH

(goni didiberikan dari Afdeling); apabila terpaksa tidak tersedia goni, brondolan

harus ditumpuk rapi disamping susunan TBS

3. Brondolan harus bebas dari sampah.

Page 12: PANEN

Pelepah/Cabang

1. Pemanen tidak boleh memotong pelepah berlebihan (diusahakan panen dengan

cara ”curi-buah” yang tidak melukai pelepah). Untuk tanaman yang masih

rendah tidak dibenarkan memotong cabang/ pelepah.

2. Bila terpaksa harus memotong pelepah, harus dipotong rapat / mepet (jw) ke

batang untuk mencegah tersangkutnya brondolan dan menghindarkan kesulitan

panen atau tunas berikutnya.

3. Pelepah ditumpuk memanjang ditengah gawangan mati dan dipotong menjadi 2

(dua) bagian; apabila gawangan di parit atau ada jalan maka pelepah dipotong

menjadi 3 (tiga) atau 4 (empat) bagian dan ditumpuk diantara pohon dalam

barisan.

4. Tidak dibenarkan ada cabang sengkleh .

Pelaksanaan Panen

Memotong buah

- Seksi panen harus disusun sedemikian rupa sehingga areal atas block yang akan

dipanen setiap hari terkonsentrasi (tidak tepencar), harus dihindari adanya

potongan-potongan hanca panen (satu seksi harus selesai dalam satu hari),

dimaksudkan untuk : memudahkan kotrol, meningkatkan out put karyawan panen,

efisiensi transportasi buah dan keamanan produksi dalam satu pengawasan.

- Jumlah pemanen per mandoran antara 15 – 20 orang; jumlah mandoran per

afdeling maksimal 3 (tiga) mandoran, hal ini sangat perlu untuk memperkecil

biaya tak langsung (mandor panen & kerani panen).

- Semua pemanen harus tiba di hanca masing-masing jam 06.30 engan membawa

peralatan yang cukup (dodos/ egrek yang sudah diasah, ganco, pikulan goni/

angkong yang baik. Assisten harus memberikan pengertian kepada pemanen

pentingnya peralatan yang baik agar dapat mencapai basis borong.

- Mandor panen menentukan hanca tiap pemanen harus dimulai dari rintis tengah/

rintis malang .

Page 13: PANEN

Urutan pekerjaan pemanen

Memotong semua pelepah rapat dengan batang , tidak boleh ada yang tertinggal

menggantung (sengkleh – jw) dengan ketentuan sebagai berikut :

- Panen awal umur tanaman 3 – 4 tahun, yang dipotong hanya pelepah kering saja.

- Panen umur tanaman 5 – 6 tahun, sisakan 3 (tiga) pelepah dibawah buah paling

rendah (songgo tiga).

- Panen umur tanaman 7 - 10 tahun, sisakan 2 (dua) pelepah (songgo dua) dan

untuk panen tanaman umur 11 tahun keatas sisakan 1 (satu) pelepah (songgo satu)

dari buah paling rendah.

- Potong buah yang masak, sementara biarkan di piringan, jangan dipindahkan ke

pasar rintis; potong gagang buah rapat membentuk huruf ”V” ( nyangkem kodok

– jw ) dan jangan sampai terkena tandan.

- Korek dan ” sogrok ” semua brondolan yang tersangkut terselip di ketiak

pelepah.

- Kumpulkan brondolan, tapi masih tetap di piringan dan bebaskan dari sampah.

- Pindah / maju ke pohon berikutnya.

- Setelah selesai memanen 1 hanca (2 – 4 baris tanaman), pemanen harus langsung

mengeluarkan buah ke TPH, disusun rapi berikut brondolan yang sudah

dikarungi; hal ini perlu agar transport buah sudah dapat dimulai paling lambat jam

09.00

- Kerani panen harus secepatnya memeriksa dan menerima buah di TPH; buah

yang sudah diterima kerani panen harus diberi tanda (cap) dengan alat gancu,

buah yang tidak di cap tidak dibenarkan (belum diterima kerani panen) tidak

dibenarkan diangkut oleh transport.

- Pada saat kerani panen memeriksa & menerima buah sekaligus melakukan

grading – TPH yang tujuannya untuk mengetahui dari awal kwalitas buah yang

dipanen sebelum dilakukan grading buah di loading ramp PKS.

- Basis borong minimum ( sesuai dengan upah rata-rata SKU) adalah 800 Kg/ Hk

(bervariasi antara 700 -1000 Kg/ Hk); sedangkan lebih borong dibayar sesuai

dengan harga yang ditentukan sesuai dengan umur tanaman .

Page 14: PANEN

Penyusunan TBS di TPH

- Tandan disusun 10 buah setiap baris dan enghadap jalan koleksi

- Gagang buah menghadap keatas

- Gagang pajang pada tandan harus dipotong rapat dan berbentuk mulut kodok

(”V”).

- Brondolan dimasukkan kedalam karung (goni ex.pupuk) diujung barisan buah

(sebelah kanan).

Peralatan Panen

Peralatan yang dipakai dalamproses panen kelapa sawit pada umumnya sebagai berikut :

NAMA ALAT SPESIFIKASI PENGGUNAAN

Dodos kecil lebar mata 8 cm,lebar tengah 7

cm,tebal tengah 0,5 cm,tebal pangkal

0,7 cm,diameter gagang dodos 4,5

cm,panjang total 18 cm.

Panen pada tanaman umur 3 – 4

tahun.

Dodos besar lebar mata 14 cm,lebar tengah 12

cm,tebal tegah 05 cm,tebal pangkal

07 cm,diameter gagang 4,5

cm,pajang total 18 cm.

Panen pada tanaman pada umur 5 – 8

tahun.

Pisau egrek Panjang pangkal 20 cm,panjang pisau

45 cm,sudut lengkung dihitung pada

sumbu 135 derajat.

Panen pada tanaman umur > 9 tahun

Agkong Mengangkut dan mengeluarkan buah

dari dalam hanca ke TPH

Kampak Lebar mata 12 cm,lebar tengah 10

cm,tebal tengah 10 cm,tebal pangkal

1,5 cm,panjang total 18 cm.

Memotong tangkai/gagang TBS yang

masih panjang.

Batu asah Batu asah lapisan kasar dan halus Pengasah dodos dan egrek

Ganco Besi beton 3/8 ” dg bntuk seperti

tanda baca ( ? ) ,salah satu ujungya

runcing ,panjangnya sesuai dengan

kebiasaan setempat.

Bongkar dan muat TBS

Tangkai dodos Kayu keras bulat,panjang 2-4

mtr,diameter kayu4,5-5,5 cm.

Logam aluminium yang dirancang

khusus dari pipa galvanis ,diameter 1

Dipasang pada lubang dodos

Tangkai egrek Bambu bulat,panjang > 4 meter,tebal Dipasang pada ujung egrek yang

Page 15: PANEN

1-1,5 cm,diameter pangkal 5-7

cm,diameter ujung 2,5-3 cm.

Logam aluminium yang dirancang

khusus dari pipa galvanis , diameter

1”

berkait.

Karung goni ex.pupuk Mengarungi brondolan di TPH

Memuat brondolan ke alat transport

Alas TPH

Pikulan Kebiasaan setempat Mengeluarkan buah dari dalam hanca

ke TPH

Tali nylon Diameter tali 5 – 8 mm , anyam 3 Pengikat pisau egrek an pikulan buah

Ganco bertanda Besi beton 3/8 ” dg bentuk spt tanda

baca ( ? ) , dipasang stempel ,dibuat

dr besi

Menandai buah yg sudah diterima

kerani panen

Arit kecil Tunas pasir,kastrasi dan sanitasi

Tojok / tombak Pipa galvanis ¾ ” ,panjang 1-1,5

mtr,salah satu ujungnya

runcing ,dibuat dr besi beton 3/8 ”

Bongkar dan muat TBS ke/dari alat

transport

Grading TBS

Sortasi buah disebut juga grading, dilaksanakan setiap hari kerja untuk

mengetahui kwalitas buah yang dipanen. Dilakukan 2 (dua) kali yi di TPH (pada saat

penerimaan buah oleh kerani buah di TPH) dan di PKS (dilaksanakan di loading ramp

sebelum buah dimasukkan ke lori).

Tujuan grading buah adalah untuk mengetahui dan memonitor kwalitas hasil TBS

yang dipanen pada hari itu yang berhubungan langsung dengan randement CPO

dihasilkan; sebagai peringatan dini terhadap pemanen/ kelompok panen untuk panen

besok harinya; randement CPO lebih ditentukan oleh kwalitas buah yang dipanen sesuai

Page 16: PANEN

fraksinya sehingga sortasi/ grading buah mutlak harus dilaksanakn untuk mendapatkan

randement CPO yang tinggi.

Grading TPH

Pelaksanaan grading dilakukan di real yang sedang dipanen (panen hari ini) dan buah

sudah diletakkan di TPH (sudah tersusun dg brondolan di dalam karung); dilakukan oleh

kerani penerima buah. Jumlah grading minimal 40 TPH; dengan teknis pelaksanaan

sebagai erikut :

- Pilih block yang akan di grading

- Buah-buah yang sudah tersusun di TPH dihitung dulu jumlahnya, kemudian

diperiksa kematangannya (ripenes category), ukuran gagang buah (panjang-

rapat), kesegaran buah ( freshnes) dan jumlah brondolan.

- Hasil pemeriksaan dicatat dalam format sortasi yang tersedia untuk counter chek

terhadap grading berikutnya yang dilakukan di loading ramp.

Grading Loading Ramp (PKS)

Sortasi buah di PKS (loading ramp) juga dilakukan setiap hari (buah dipanen hari

ini); dilaksanakan minimal 30 % dari jumlah buah yang masuk ke PKS, dengan

pelaksanaan teknis sebagai berikut :

- Tentukan truck yang membawa buah untuk di sortasi ( setiap afdeling dari

masing-masing kebun diambil contohnya )

- Ambil 100 janjang buah yang akan disortasi secara acak & dihamparkan di

loading ramp.

- Dibuat kelomok-kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 10 tandan.

- Setiap kelompok kecil diperiksa kematangannya, pemotongan gagang buah segar.

- Hasil pemeriksaan dicatat dalam format sortasi yang disediakan dan dilakukan

counter chek terhadap hasil grading di TPH.

- Semua data hasil rotasi dibuat rekapitulasinya dalam format summary grading.

Page 17: PANEN

Premi Panen

Memberikan penghargaan berupa uang untuk kelebihan prestasi kerja – panen pada hari

itu dalam bentuk :

- TBS basis borong ( kg atau janjang ) yang dapat dicapai pada panen hari itu.

- TBS kelebihan basis borong yang diperoleh pada panen hari itu.

Hal ini dilakukan untuk dapat memberi motivasi pemanen untuk meningkatkan

kapasitas dan kualitas panen.

Premi pemanen

Diatur dalam bentuk borong – tandan yang langsung berhubungan dengan BJR kebun

(pada sensus produksi) dan umur tanaman atau produktivitas tanaman (ton

TBS/ha/tahun).

Tarif Premi lebih basis sesuai kelas pemanen diformulasikan sbb: Umur, Bjr,

Basis Borong, Bersifat tetap untuk perubahannya harus disetujui oleh direktur area.

Basis roling 1 sebesar 85 % dari basis datar, basis roling II sebesar 70 % dari

datar. Penetapan basis borong berdasarkan besarnya Bjr/ block dan kondisi topografi

Page 18: PANEN

blok. Tarif premi lebih basis kelas B dijadikan standart dengan rumus (UMR SKU

harian/ Basis Borong Datar) tarif premi lebih basis kelas A sebesar 10 % lebih tinggi dari

tarif premi kelas b. Tarif premi lebih basis kelas C sebesar 10 % lebih rendah dari kelas b.

Aturan Lain :

- Berlaku singel topografi (tidak berdasar topografi ancak), 1 blok hanya boleh 1

type topografi.

- Khusus hari Jumat, Basis borong sebesar 80 % dari basisi hari biasa.

Penetapan Kelas Pemanen ditetapkan secara harian.

2. Premi Pasangan

a. Premi ini diberikan kepada pemanen jika output hariannya > 2 x basis

borong

b. Besarnya premi pasangan Rp 4000/hari panen.

Premi Mandor Panen

Premi Mandor Panen = Jumlah Premi Pemanen x 150 % x FGK

10 orang

Keterangan :

FGK : Faktor Grading Kualitas (Pabrik)

Angka Grading dari Pabrik dengan kriteria :

BM « 3 % , BB « 2%, TP = 0

Bila semua faktor grading dipenuhi maka FGK = 1

Bila salah satu saja faktor grading tidak terpenuhi maka FGK = 0

Berlaku per kemandoran yang di jadikan sample grading di Pabrik

Catatan : Pembagi disamakan sebesar norma anggota per kemandoran yaitu minimal 10 Orang. Maka

pembaginya sesuai dengan riil jumlah pemanen yang dibawa tapi apabila dalam satu hari membawa < 10

orang maka pembaginya tetap 10 orang.

Page 19: PANEN

Premi mandor I

Premi Mandor 1 = Jumlah Premi Mandor Panen x 150 % x FGK

2

Keterangan :

FGK:Faktor Grading Kualitas (Pabrik)

Angka Grading dari Pabrik dengan kreteria :

BM « 3 % , BB « 2%, TP = 0

Bila semua faktor grading dipenuhi maka FGK = 1

Bila salah satu saja faktor grading tidak terpenuhi maka FGK = 0

Berlaku per kemandoran yang di jadikan sample grading di Pabrik

Catatan : Pembagi disamakan sebesar norma yaitu minimal 2 orang, apabila dalam 1 hari membawa lebih

dari 2 orang mandor maka pembaginya sesuai dengan riil mandor yang dibawa. Tapi apabila dalam satu

hari membawa kurang dari2 orang mandor maka pembaginya tetap 2 orang.

Perhitungan Premi Kerani panen QA

Premi QA = Jumlah Premi Pemanen x 125 % x FR

10

Prosentase restan FR

< 5,00 % 1 Keterangan :

5,00 - 10,99 % 0,85 FR = Faktor Restan

11,00 - 30,00 % 0,7

> 30,00 % 0,5

Catatan : Pembagi disamakan sebesar norma anggota per kemandoran yaitu minimal 10 Orang. Maka

pembaginya sesuai dengan riil jumlah pemanen yang dibawa tapi apabila dalam satu hari membawa < 10

orang maka pembaginya tetap 10 orang.

Page 20: PANEN

Perhitungan premi mandor transport

Mandor Transport = Jumlah Premi Kerani Panen x FR

Jumlah Kerani Panen

KRITERIA PENILAIAN PANEN

Page 21: PANEN

Basis Borong

PRODUKTIVITAS ( Ton/Ha/Tahun ) Standard Basis Borong ( Kg TBS/Hk )

<8 250 - 400

8 – 12 400 - 550

13 – 18 550 - 600

19 – 23 600 - 700

23 – 25 700 - 800

> 25 800 - 1000

Basis Borong meurut keadaan topografi

TOPOGRAFI Basis Borong ( Kg TBS / Hk )

Datar 100 % x BB Standard

Bergelombang 95 % x BB Standard

Page 22: PANEN

Berbukit 90 % x BB Standard

Curam 70 % x BB Standard

AKP (Angka Kerapatan Panen)

Sebelum melakukan kegiatan panen terlebih dahulu menentukan

angka kerapatan panen (AKP). AKP adalah sebatan pohon yang dapat

dipanen di suatu hancak tanaman menghasilkan. Mandor panen mempunyai

tugas melakukan taksasi buah yang dpat dipanen esok hari dengan mengukur

presentase kerapatan panennya. Tujuan dari AKP ini adalah untuk

memperkirakan buah yaang akan dipanen besok, menentukan jumlah tenaga

kerja, jumlah unit transport, biaya yang aka dikeluarkan besok dan

menentukan jumlah alat yang diperlukan. Hal yang dapat mempengaruhi

kegiatan panen adalah iklim, panjang rotasi panen, dan topografi lahan

Taksasi sementara adalah kegiatan meramalkan produktifitas kebun

pada 6 bulan kedepan. Taksasi sementara digunakan untuk menentukan

bagdet yang harus dipenuhi oleh setiap divisi.

Taksasi panen harian adalah kegiatan yang dilakukan untuk

memperkirakan produksi TBS yang akan diproleh besok. Hal tersebut juga

bisa memperkirakan jumlah transportasi untuk mengangkut hasil panen.

Buah yang dicirikan dapat dipanen terdapat 3-5 brondolan dipiringan dan

bewarna merah ke orange-orangenan.

Rumus taksasi panen

AKP = jumlah tandan yang matang x 100

Page 23: PANEN

Jumlah tanaman

Pasca Panen

Setelah kegiatan panen selesai dilaksanakan, masih terdapat kegiatan yang

lainnya yaitu; hal – hal yang dilakukan pada kegiatan panen ini yaitu :

1) Perhitungan Buah di TPH

Setelah buah atau janjanng yang telah dipanen dan terkumpul

buah kemudian disusun dan dihitung di TPH (tempat pengumpulan

hasil). Tujuan dari perhitungan buah ini yaitu, untuk mengetahui

jumlah janjang yang telah dipanen. Perhitungan buah mulai

dilakukan pada saat buah mulai disusun oleh para pemanen. Buah

dari setiap TPH pemanen harus dihitung kumudian dari setiap TPH

dijumlahkan untuk mengetahui hasil janjang yang telah dipanen.

2) Pengangkutan Buah dari TPH ke PKS

Buah yang sudah terkumpul di TPH perlu dilakukan

pengangkutan ke PKS. Pengangkutan buah ini dilakukan dengan

tujuan, agar buah yang telah dipanen dapat segera di proses segera

mungkin dalam waktu 1x24 jam setelah dipanen agar FFA rendah

sehingga kualitas CPO terjaga.

Teknis pengangkutan dilakukan dengan cara :

Buah yang berada TPH dimuat kedalam truck.

Menaikan janjangan satu persatu kedalam truck.

Menyusun janjangan yang telah dinaikan.

3) Perhitungan Ritase

Page 24: PANEN

Pada kegiatan pasca panen perlu dilakukan perhitungan

ritase/kebutuhan unit transport yang digunakan untuk pengangkutan

TBS (tandan buah segar). Tujuan dari perhitungan ini yaitu, untuk

mengetahui jumlah angkutan yang akan digunakan. Untuk

menentukan kebutuhan angkutan yang akan digunakan dengan cara

sebagai berikut,

Menghitung jumlah tonase, dengan rumus :

Jumlah janjang x BJR (berat janjang rata)

Untuk mengetahui angkutan yang dibutuhkan dengan cara :

Transport = tonase buah x 100%

Kapasitas miatrata-rata

Rumus Premi Panen

Rumus Premi Panen disusun berdasarkan unsur-unsur yang dinilai yaitu :

HP =hari panen yaitu hari yang dijalani pemanen dalam satu buhan (hari).

KB = kapasitas borongan yaitu jumlah tandan minimal yang harus

dipanen oleh seorang pemanen.

K = kapasitas panen yaitu kemampuan pemanen dalam satu hari kerja.

NPK = niali premi kerajinan yaitu nilai kerajinan dari seorang pemanen

yang diberikan berdasarkan kapasitas pemanen (Rp/hari).

Page 25: PANEN

NPM = nilai premi mutu yaitu nilai mutu dan hasil panen seorang pemanen

yang diberikan berdasarkan kebersihan ancak panen dan mutu hasil

panen (Rp/kg TBS).

LB = lebih borongan yaitu selisih jumlah tandan antara jumlah tandan

yang dipanen dikurangi basis borong (ton TBS).

Berdasarkan unsur-unsur yang dinilai tersebut maka rumus premi panen

adalah sebagai berikut :

PEMANEN

P= HP (NPK + (K . KB) x NPM

= (HP x NPK) + [HP (K . KB) x NPM]

= HP (K . KB) : LB = maka

P= { (HP x NPK) + (LB x NPM) }

SAPTA DISIPLIN POTONG BUAH

1. Buah Matang Panen dipanen seluruhnya

2. Buah Mentah (A) = 0%

3. Brondolan dikutip bersih seluruhnya

4. Buah Disusun rapi di TPH

5. Cabang/Pelepah disusun rapi dengan system U box

6. Cabang/Pelepah sengkleh tidak ada

7. Admnistrasi di isi dengan benar

Page 26: PANEN

10 DOSA PEMANEN

1. Memotong Buah Mentah

2. Meninggalkan buah masak di pokok

3. Meninggalkan brondolan di ketiak pelepah, piringan dan jalan rintis

4. Pelepah sengkleh tidak di potong

5. Pelepah tidak di susun U box

6. Buah tidak di susun rapi di TPH

7. Brondolan kotor tidak diberi alas

8. Menyimpan buah mentah di piringan

9. Tidak menyelesaikan hancak pada hari tersebut

10.Tidak disiplin (tidak ikut apel pagi, tidak membawa alat kerja, tidak

membawa air minum dalam bontot)

TUGAS KARYAWAN POTONG BUAH

1. Apel pagi dengan mandor panen

2. Pemanen masuk hancak tetap masing-masing

3. Seluruh pemanen memulai kerja dengan arah yang sama

4. Potong pelepah yang menjadi penyangga buah masak

5. Potong buah masak

6. Potong gagang panjang di piringan

7. Membersihkan/menyogrok brondolan di ketiak cabang

8. Membersihkan pokok dari buah busuk

9. Memastikan potongan buah tidak tertinggal di pokok (bunga matahari)

10.Maju ke pokok depannya sampai dengan jalan tengah selanjutnya

pindah ke rintis berikutnya sampai rintis terakhir dalam hancak selesai

11.Angkut dan susun buah di TPH

Page 27: PANEN

12.Tulis Nomor pemanen dari jumlah janjang pada permukaan pada

potongan salah satu buah

13.Pindah ke hancak block berikutnya, demikian dan seterusnya.

14.Wajib menjaga mutu hancak baik hancak sendiri maupun hancak KKP

15.Wajib menghabiskan hancak pada hari itu dan mematuhi jam kerja

16.Bertanggung jawab menyelesaikan hancak KKP

TUGAS MANDOR I

1. Wajib mengikuti apel pagi dengan seluruh mandor

2. Wajib mengikuti apel pagi dengan minimal satu mandoran panen

dilapangan

3. Melakukan pemeriksaan buah restan pada blok-blok panen satu hari

yang lalu, termasuk pemeriksaan kebersihan brondolan di TPH akibat

pengangkutan malam hari

4. Berkoordinasi dengan Transportir untuk mempercepat pengangkutan

TBS di lapangan

5. Melakukan pemeiksaan atas mutu buah dan mutu hancak

6. Monitoring proses evakuasi TBS ke PKS sampai dengan pengangkutan

TBS yang terakhir

7. Melakukan evaluasi atas laporan harian mandor panen

8. Bersama-sam Asisten Divisi membuat Rencana Kerja panen harian untuk

esok hari

TUGAS MANDOR PANEN

1. Mengikuti apel pagi dengan dengan Asisten dan mandor I

2. Melaksanakan apel pagi dengan seluruh karyawan panen di lapangan

3. Memeriksa seluruh perlengkapan kerja pemanen

Page 28: PANEN

4. Memastikan seluruh karyawan telah masuk pada hancak masing-masing

5. Mengawasi proses kegiatan potong buah

6. Melakukan pengecekan mutu buah dan mutu hancak

7. Memastikan hancak kerja selesai dan mengumpulkan notes potong

buah untuk di serahkan ke kerani panen

8. Melaporkan hasil pemeriksaan mutu buah dan mutu hancak pada

Asisten Divisi

TUGAS KERANI PANEN

1. Mengikuti apel pagi dengan Asisten dan mandor I

2. Membagi notes potong buah dan Memuat Laporan Penerimaan buah

setiap hari

3. Memeriksa mutu buah dan brondolan, menghitung jumlah janjang di

panen dan brondolan yang telah diantrikan di masing-masing TPH

4. Membubuhkan cap stempel pada buah yang telah di periksa, di hitung

dan di catat penerimaannya

5. Wajib mengikuti rapat kilat setiap sore dengan Asisten Divisi.