panduan penggunaan ioms untuk rs dan dinkes
TRANSCRIPT
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 1
Panduan Penggunaan Inventory and Order Management System (IOMS)
untuk Rumah Sakit (RS) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Mei 2011
Subdit AIDS&PMS, Direktorat PPML, Direktorat Jenderal PP dan PL
1. Institusi yang berhak untuk mengakses IOMS ditetapkan berdasarkan surat ketetapan yang
dikeluarkan oleh Direktorat PPML, Direktorat Jenderal PP dan PL.
2. Pendaftaran User untuk Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) atau Dinas Kesehatan (Dinkes) di
Provinsi Non Desentralisasi, yaitu dengan cara :
a. Masing-masing Instistusi mengajukan permintaan Pembuatan User Aplikasi IOMS
dengan menggunakan “Surat Permintaan Pembuatan User Aplikasi IOMS”,
selanjutnya disebut sebagai “Surat Permintaan Pembuatan User”, kepada Ketua
Pelaksana IOMS, dengan format sesuai Lampiran 1.
b. UPK / Dinkes mengirim “Surat Permintaan Pembuatan User”ke Subdit AIDS&PMS.
c. Catatan untuk pembuatan Surat Permintaan Pembuatan User” :
i. Untuk user di UPK, surat ditembuskan kepada Dinkes Kabupaten/Kota.
ii. Untuk user di Dinkes Kabupaten/Kota, surat ditembuskan kepada Dinkes
Propinsi.
iii. Untuk user di Institusi lain, Institusi penerima surat tembusan akan
ditetapkan oleh SubDit AIDS&PMS sesuai dengan tingkat akses yang akan
diberikan oleh SubDit AIDS & PMS.
d. Jumlah maksimum user pada masing-masing Rumah Sakit sebanyak 3 (tiga) orang.
e. Jumlah maksimum user pada masing-masing Dinas Kesehatan Propinsi atau Dinas
Kesehatan Kabupaten dan Kota sebanyak 2 (dua) orang.
f. Jika Institusi telah mencapai jumlah maksimum user, penambahan user baru hanya
dapat dilakukan setelah institusi tersebut menghentikan penunjukan user lama
sejumlah user baru yang akan ditambah.
g. SubDit AIDS&PMS akan memenuhi Permintaan Pembuatan User selambat-
lambatnya 14 hari sejak tanggal Surat diterima atau sesuai dengan tanggal efektif
akses yang diminta
3. Pendaftaran dan Permintaan Penghentian User untuk UPK / Dinkes di Provinsi Desentralisasi
Pengelolaan ARV, yaitu dengan cara :
a. Masing-masing Instistusi mengajukan permintaan Pembuatan User Aplikasi IOMS
dengan menggunakan “Surat Permintaan Pembuatan User Aplikasi IOMS”,
selanjutnya disebut sebagai “Surat Permintaan Pembuatan User”, kepada Dinkes
Propinsi, dengan format sesuai Lampiran 1.
b. UPK / Dinkes Kabupaten Kota mengirim surat permintaan ke Dinas Kesehatan
Provinsi.
c. Untuk user di UPK, surat ditembuskan kepada Dinkes Kabupaten/Kota
d. Jumlah maksimum user pada masing-masing Rumah Sakit sebanyak 3 (tiga) orang.
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 2
e. Jumlah maksimum user pada masing-masing Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota
sebanyak 2 (dua) orang.
f. Jumlah maksumum user pada masing-masing Dinas Kesehatan Provinsi
Desentralisasi adalah 3 (tiga) orang.
g. Berdasarkan “Surat Permintaan Pembuatan User” yang diterima, Dinkes Propinsi
melakukan verifikasi dan validasi dan mengirimkan “Surat Pengantar Permintaan
Pembuatan User” ke Subdit AIDS&PMS, menggunakan format Lampiran 2.
h. Dinkes Provinsi akan memenuhi Permintaan Pembuatan User selambat-lambatnya
14 hari sejak tanggal Surat diterima atau sesuai dengan tanggal efektif akses yang
diminta . Dinkes Provinsi akan bekerja sama dengan Subdit AIDS&PMS untuk
memenuhi target tersebut.
4. IOMS secara resmi akan digunakan untuk pelaporan Laporan Perawatan Bulanan HIV dan
ART (LPBHA) bulan Juni 2011
5. Alamat web site IOMS adalah http://ioms.depkes.go.id. Akses ke alamat web site ini akan
dibuka tanggal 24 Juni 2011.
6. Alternatif cara pelaporan LPBHA oleh Rumah Sakit (RS) ada tiga cara, yaitu dengan
memasukkan data melalui Web-IOMS, atau dengan mengirimkan melalui email Laporan
dalam format Excel standar, atau mengirimkan Laporan melalui fax.
7. Dianjurkan bahwa RS mengirimkan laporan melalui Web-IOMS. Mekanisme pelaporan
menggunakan format Excel Standar dan fax masih dibuka jika infrastruktur dan sarana
pelaporan belum mendukung.
8. Alur Pelaporan RS dibedakan berdasarkan jenis RS :
a. Rumah Sakit Desentralisasi Didukung Global Fund (GF)
b. Rumah Sakit Non Desentralisasi Didukung GF
c. Rumah Sakit Desentralisasi Tidak Didukung GF
d. Rumah Sakit Non Desentralisasi Tidak Didukung GF
9. Panduan umum pelaporan menggunakan format Excel standar softcopy LPBHA (softcopy
LPBHA) untuk semua Jenis RS :
a. Harus memakai format excel standar SubDit AIDS&PMS yang dapat diupload ke
IOMS (Template LBP HIV dan ART v5.5). Bila RS menggunakan format lain, RS akan
diminta untuk memperbaiki laporannya.
b. Pengiriman sebaiknya selalu menggunakan email standar RS
c. Judul email : LBP HIV dan ART-Kode RS - MMM YYYY
i. Contoh : “LBPHA - RSSNGLH-BA - Agt 2011”
ii. Kode RS adalah kode RS di IOMS, dalam contoh di atas : RSSNGLH-BA adalah
kode untuk RSUP Sanglah, Bali (Kode lengkap per 22 Mei 2011 dapat dilihat
pada Lampiran 3)
iii. MMM menunjukkan bulan yang ditulis dengan tiga huruf yang adalah singkatan
nama bulan. Misalnya Jan, Mar, Jul, Okt.
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 3
iv. MMM YYYY merujuk kepada bulan pelaporan, contoh LBPHA - RSSNGLH-BA -
Agt 2011 adalah laporan bulan Agustus 2011 dari RSUP Sanglah Prov Bali
(periode pelaporan 26 Juli – 25 Agustus 2011)
10. Alur Pelaporan untuk Rumah Sakit Non Desentralisasi Didukung GF
a. Pelaporan melalui aplikasi Web-IOMS
i. RS akan langsung mengentry data Laporan Bulanan HIV dan ART (LPBHA) ke
web, sehingga tidak perlu untuk mengirimkan LPBHA melalui email atau fax ke
Subdit AIDS&PMS.
ii. Untuk laporan ke GF, RS harus mengirim file softcopy LPBHA yang didownload
dari IOMS, dan hardcopy (dapat juga berupa scan file dan dikirimkan melalui
email) yang sudah ditandatangani dengan nama jelas dan distempel dengan
Nama Direktur atau Penanggung jawab RS dikirimkan ke GF-SSR (Dinkes
Kabupaten/Kota). Kemudian GF-SSR yang akan mengirimkan hasil rekapitulasi
dan supporting dokumen laporan ke GF-SR (Dinkes Provinsi) untuk diteruskan
ke PR-GF.
b. Pelaporan menggunakan softcopy LPBHA
i. RS harus mengirim softcopy LPBHA melalui email ke Subdit AIDS&PMS
ii. Untuk laporan ke GF, RS harus mengirim softcopy LPBHA dan hardcopy LPBHA
(dapat juga berupa scan file dan dikirimkan melalui email) yang sudah
ditandatangani dengan nama jelas dan distempel dengan Nama Direktur atau
Penanggung jawab RS dikirimkan ke GF-SSR (Dinkes Kabupaten/Kota). Kemudian
GF-SSR yang akan mengirimkan hasil rekapitulasi dan supporting dokumen
laporan ke GF-SR (Dinkes Provinsi) untuk diteruskan ke PR-GF.
iii. Subdit AIDS&PMS akan melakukan upload softcopy LPBHA ke IOMS dan
melakukan evaluasi sesuai dengan prosedur standar yang sudah berjalan saat ini.
iv. Softcopy LPBHA dikirimkan ke email [email protected] &
c. Pelaporan melalui Fax
i. RS dapat mengirimkan hardcopy LPBHA melalui fax ke SubDit AIDS&PMS.
ii. Untuk GF, RS hardcopy LPBHA yang sudah ditandatangani dengan nama jelas
dan distempel dengan Nama Direktur atau Penanggung jawab RS dikirimkan ke
GF-SSR (Dinkes Kabupaten/Kota). Kemudian GF-SSR yang akan mengirimkan
hasil rekapitulasi dan supporting dokumen laporan ke GF-SR (Dinkes Provinsi)
untuk diteruskan ke PR-GF.
d. Pengiriman LPBHA paling lambat adalah tanggal 5 bulan berikutnya, baik
memasukkan data LPBHA melalui Web-IOMS, atau dengan mengirimkan melalui
email LPBHA dalam format Excel standar, atau mengirimkan LPBHA melalui fax.
e. Pengiriman hardcopy LPBHA ke GF paling lambat adalah tangal 10 bulan berikutnya.
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 4
f. Bila data hardcopy LPBHA yang dikirimkan berbeda dengan data softcopy LPBHA
dikirimkan melalui Web IOMS/email, maka RS akan diminta untuk memperbaiki
Laporan tersebut.
11. Alur Pelaporan untuk Rumah Sakit Desentralisasi Didukung GF
a. Pelaporan melalui aplikasi Web-IOMS
i. RS akan langsung mengentry data LPBHA ke web, sehingga tidak perlu untuk
mengirimkan LPBHA melalui email atau fax ke Dinkes Provinsi.
ii. Untuk laporan ke GF, RS harus mengirim file softcopy LPBHA yang didownload
dari IOMS, dan hardcopy LPBHA (dapat juga berupa scan file dan dikirimkan
melalui email) yang sudah ditandatangani dengan nama jelas dan distempel
dengan Nama Direktur atau Penanggung jawab RS dikirimkan ke GF-SSR (Dinkes
Kabupaten/Kota). Kemudian GF-SSR yang akan mengirimkan hasil rekapitulasi
dan supporting dokumen laporan ke GF-SR (Dinkes Provinsi) untuk diteruskan
ke PR-GF.
b. Pelaporan menggunakan softcopy LPBHA
i. RS harus mengirim softcopy LPBHA melalui email ke Dinkes Provinsi (Pengelola
Program Desentralisasi obat ARV).
ii. Untuk laporan ke GF, RS harus mengirim softcopy LPBHA dan hardcopy LPBHA
(dapat juga berupa scan file dan dikirimkan melalui email) yang sudah
ditandatangani dengan nama jelas dan distempel dengan Nama Direktur atau
Penanggung jawab RS dikirimkan ke GF-SSR (Dinkes Kabupaten/Kota).
Kemudian GF-SSR yang akan mengirimkan hasil rekapitulasi dan supporting
dokumen laporan ke GF-SR (Dinkes Provinsi) untuk diteruskan ke PR-GF.
iii. Dinkes Provinsi akan melakukan upload softcopy LPBHA ke IOMS dan
melakukan evaluasi sesuai dengan prosedur standar Desentralisasi yang sudah
berjalan saat ini.
iv. Softcopy LPBHA dikirimkan ke email yang ditetapkan oleh Dinkes Provinsi dan
GF-SR.
c. Pengiriman LPBHA paling lambat adalah tanggal 1 bulan berikutnya, baik
memasukkan data LPBHA melalui Web-IOMS, atau dengan mengirimkan melalui
email LPBHA dalam format Excel standar, atau mengirimkan LPBHA melalui fax.
d. Pengiriman hardcopy LPBHA ke GF paling lambat adalah tangal 10 bulan berikutnya.
e. Bila data hardcopy LPBHA yang dikirimkan berbeda dengan data softcopy LPBHA
dikirimkan melalui Web IOMS/email, maka RS akan diminta untuk memperbaiki
Laporan tersebut.
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 5
12. Alur Pelaporan untuk Rumah Sakit Non Desentralisasi Tidak Didukung GF
a. Pelaporan melalui aplikasi Web-IOMS
RS akan langsung mengentry data Laporan Bulanan HIV dan ART (LPBHA) ke web,
sehingga tidak perlu untuk mengirimkan LPBHA melalui email ke Subdit AIDS&PMS.
b. Pelaporan menggunakan file softcopy LPBHA
i. RS harus mengirim softcopy LPBHA melalui email ke Subdit AIDS&PMS
ii. Subdit AIDS&PMS akan melakukan upload softcopy LPBHA ke IOMS dan
melakukan evaluasi sesuai dengan prosedur standar yang sudah berjalan saat ini.
iii. Softcopy LPBHA dikirimkan ke email [email protected]
c. Pelaporan melalui Fax
RS dapat mengirimkan hardcopy LPBHA melalui fax ke SubDit AIDS&PMS.
d. Pengiriman LPBHA paling lambat adalah tanggal 5 bulan berikutnya, baik
memasukkan data LPBHA melalui Web-IOMS, atau dengan mengirimkan melalui
email LPBHA dalam format Excel standar, atau mengirimkan LPBHA melalui fax.
13. Alur Pelaporan untuk Rumah Sakit Desentralisasi Tidak Didukung GF
a. Pelaporan melalui aplikasi Web-IOMS
RS akan langsung mengentry data Laporan Bulanan HIV dan ART (LPBHA) ke web,
sehingga tidak perlu untuk mengirimkan LPBHA melalui email ke Dinkes Provinsi.
b. Pelaporan menggunakan softcopy LPBHA
i. RS harus mengirim file softcopy LPBHA melalui email ke Dinkes Provinsi (Pengelola
Program Desentralisasi obat ARV)
ii. Dinkes Provinsi akan melakukan upload softcopy LPBHA ke IOMS dan melakukan
evaluasi sesuai dengan prosedur standar Desentralisasi yang sudah berjalan saat
ini.
iii. Softcopy LPBHA dikirimkan ke email yang ditetapkan oleh Dinkes Provinsi.
c. Pengiriman LPBHA paling lambat adalah tanggal 5 bulan berikutnya, baik
memasukkan data LPBHA melalui Web-IOMS, atau dengan mengirimkan melalui
email LPBHA dalam format Excel standar, atau mengirimkan LPBHA melalui fax.
14. Periode pengiriman laporan dengan format baru dimulai untuk Laporan bulan Juni tahun
2011, yang dimulai pada tanggal 26 Juni 2011.
15. User name dan password akan dikirimkan oleh Tim Admin IOMS Subdit AIDS&PMS sebelum
tanggal 15 Juni 2011, dan hanya diberikan kepada rumah sakit yang aktif mandiri mengirim
LPB HIV dan ART ke Subdit AIDS&PMS atau Dinkes Provinsi Desentralisasi. User name ini
akan langsung dikirimkan ke user yang didaftarkan, dan kemudian oleh Subdit AIDS&PMS
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 6
akan disusulkan Surat pemberitahuan resmi ke institusi terkait yang menyatakan bahwa user
dari institusi tersebut sudah aktif dan dapat mengakses aplikasi IOMS.
16. Bila ada pertanyaan atau kesulitan dalam penggunaan IOMS, silahkan menghubungi :
silahkan mengirim email ke [email protected], atau hubungi salah satu contact person
berikut :
e. Dr. Hariadi Wisnu Wardana (+62 811 210 657),
f. Bpk. Eli Winardi (+08151874454),
g. Bpk. Paruntungan Sihombing (+62 0813 2188 3993),
h. Bpk Prasetya Eka Hardianto (+62 811 840 2925)
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 7
Lampiran 1
SURAT PERMINTAAN PEMBUATAN USER APLIKASI IOMS
...................................... 2011
Nomor : ........... Sifat : Penting Lampiran : - Hal : Permintaan Pembuatan User Aplikasi IOMS Jumlah halaman: 2 halaman Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : NIP : Nama Institusi : Jabatan : Pangkat/Golongan :
Mengajukan permintaan agar Subdit AIDS & PMS dapat memberikan username dan password untuk akes ke Aplikasi IOMS kepada nama-nama dibawah ini:
1. Nama : NIP : Instansi : Pangkat/Golongan : Jabatan/Unit kerja : No HP* : Alamat Email* : Tanggal efektif akses :
2. Nama :
NIP : Instansi : Pangkat/Golongan : Jabatan/Unit kerja : No HP* : Alamat Email* : Tanggal efektif akses :
Kepada Yth. Ka. Subdit AIDS &PMS** di Tempat
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 8
3. Nama : NIP : Instansi : Pangkat/Golongan : Jabatan/Unit kerja : No HP* : Alamat Email* : Tanggal efektif akses :
Demikian surat permintaan ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Terima kasih.
Pimpinan Institusi
Nama:
NIP/NIK:
*Focal Point Aplikasi IOMS akan mengirimkan Nama User dan Password ke No Hp atau Alamat Email
tertulis.
** untuk surat yang ditujukan kepada Dinkes Propinsi Desentralisasi, ditulis : “Pengelola
Desentralisasi obat ARV, Dinas Kesehatan Propinsi …… (tulis nama Propinsi)
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 9
Lampiran 2
SURAT PENGANTAR PERMINTAAN PEMBUATAN USER APLIKASI IOMS
...................................... 2011
Nomor : ........... Sifat : Penting Lampiran : - Hal : Permintaan Pembuatan User Aplikasi IOMS Jumlah halaman: 2 halaman Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : NIP : Nama Institusi : Jabatan : Pangkat/Golongan :
Selaku Pengelola Desentralisasi obat ARV Dinas Kesehatan Propinsi ............., bersama ini mengajukan permintaan agar Subdit AIDS&PMS dapat dapat memberikan username dan password untuk akes ke Aplikasi IOMS kepada nama-nama dibawah ini **:
1. Nama : NIP : Instansi : Pangkat/Golongan : Jabatan/Unit kerja : No HP* : Alamat Email* : Tanggal efektif akses :
2. Nama :
NIP : Instansi : Pangkat/Golongan : Jabatan/Unit kerja : No HP* : Alamat Email* : Tanggal efektif akses :
Kepada Yth. Ka. Subdit AIDS &PMS** di Tempat
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 10
3. Nama : NIP : Instansi : Pangkat/Golongan : Jabatan/Unit kerja : No HP* : Alamat Email* : Tanggal efektif akses :
Demikian surat permintaan ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Terima kasih.
Pimpinan Institusi
Nama:
NIP/NIK:
*Focal Point Aplikasi IOMS akan mengirimkan Nama User dan Password ke No Hp atau Alamat Email
tertulis.
** Daftar dapat ditambahkan sesuai kebutuhan
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 11
Lampiran 3
Kode RS di IOMS sampai tanggal 25 Mei 2011
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 12
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 13
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 14
Panduan Penggunaan IOMS untuk RS dan Dinkes Mei 2011 15