panduan lembaga pelatihan kerja yang akan …

20
1 PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN BERMITRA DENGAN PLATFOM DIGITAL SISNAKER KEMNAKER UNTUK PROGRAM KARTU PRAKERJA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan V2

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

1

PANDUAN

LEMBAGA PELATIHAN KERJA

YANG AKAN BERMITRA DENGAN PLATFOM

DIGITAL SISNAKER KEMNAKER UNTUK

PROGRAM KARTU PRAKERJA

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51

Jakarta Selatan

V2

Page 2: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

2

PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN BERMITRA DENGAN PLATFOM DIGITAL SISNAKER KEMNAKER

UNTUK PROGRAM KARTU PRAKERJA

1. PENGANTAR

Panduan ini merupakan acuan bagi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berisi:

dasar hukum, proses bisnis, tahapan, persyaratan administratif dan teknis, proses

pendaftaran, mekanisme verifikasi, yang harus dipenuhi oleh setiap LPK yang akan

berpartisipasi dalam program kartu prakerja melalui platform digital Sisnaker.

Panduan ini merupakan penyempurnaan dari panduan sebelumnya yang telah

digunakan sejak pertama kali program kartu prakerja di luncurkan pada bulan April

2020.

2. PENDAHULUAN

Program Kartu Prakerja (KpK) merupakan salah satu program pemerintah yang

telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 36/2020 tentang

Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja, pada prinsipnya

program kartu prakerja bertujuan untuk meningkatkan skill dan kompetensi,

produktivitas dan daya saing melalui skilling, re-skilling dan up-skilling. Tentu untuk

mencapai tujuan tersebut harus dilakukan melalui suatu proses yang sistematis

dengan melibatkan berbagai variable, khususnya lembaga pelatihan kerja.

Keberadaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) baik yang dimiliki oleh Pemerintah

maupun Swasta, sangat menentukan keberhasilan dan pencapaian tujuan dari

program KpK. Oleh karena itu suatu lembaga pelatihan kerja harus memiliki

kemampuan untuk melaksanakan pelatihan kerja baik yang dilakukan dengan

metode daring/on-line maupun luring/off-line (tatap muka), atau kombinasi diantara

ke-2 metode tersebut..

Metode pelatihan daring/on-line, mengharuskan peserta pelatihan mengikuti dan

melakukan pelatihan secara digital dari proses awal hingga akhir. Metode ini lebih

menekankan pada kemampuan peserta pelatihan untuk belajar secara mandiri

(kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat kita pada umumnya) dan

kemampuan lembaga pelatihan mendesain program pelatihan yang bersifat digital

dengan tetap berkomitmen kepada peningkatan skill/kompetensi. Penerapan

Page 3: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

3

metode pelatihan daring/on-line harus didukung dengan kemampuan infrastruktur

teknologi informasi yang representatif dan konten digital (program pelatihan,

asesmen, dan lain-lain) khususnya dalam menjamim proses pelatihan dan luaran

pelatihan memenuhi syarat kompetensi yang diperlukan.

Sedangkan metode pelatihan luring/off-line (tatap muka), mengharuskan peserta

pelatihan untuk hadir dan mengikuti pelatihan di tempat/lokasi pelatihan. Metode ini

interaksi antara peserta pelatihan dan fasilitator/instruktur dilakukan secara

langsung di tempat/lokasi, termasuk supervisinya. Metode pelatihan luring/off-line

(tatap muka) lebih menekankan pada aspek skill/kompetensi dan sikap kerja,

sehingga para peserta pelatihan akan lebih banyak mendapatkan penugasan

praktek dibandingkan dengan pengetahuan. Penerapan metode pelatihan luring/off-

line (tatap muka),harus didukung dengan ketersediaan program pelatihan,

fasilitator/instruktur, alat/mesin dan sarana/fasilitas pelatihan yang representatif.

Apapun metode pelatihan yang akan di implementasikan oleh LPK dalam program

KpK, maka kemampuan melaksanakan pelatihan sebagaimana disebutkan diatas

hanya dapat dilakukan jika suatu LPK antara lain memliki program/materi pelatihan,

instruktur/fasilitator, sarana/prasarana pelatihan, media pelatihan, kurikulum/silabus

pelatihan yang diperlukan untuk mencapai suatu skill/kompetensi yang ditetapkan.

Pengembangan program-program pelatihan yang dilakukan oleh setiap lembaga

pelatihan kerja mengacu kepada standar-standar kompetensi kerja yang dibutuhkan

oleh masyarakat atau pengguna tenaga kerja. Hal ini harus menjadi perhatian bagi

lembaga pelatihan kerja, karena diharapkan setelah mengikuti program pelatihan

KpK, para peserta selain telah di bekali dengan skill/kompetensi agar siap untuk

bekerja atau berwirausaha.

3. DASAR HUKUM

A. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi

Kerja melalui Program Kartu Prakerja.

B. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 3 Tahun 2020

tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020

tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja

Page 4: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

4

C. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tata Cara

Pengalokasian, Penganggaran, Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana Kartu

Prakerja

4. KETENTUAN UMUM LPK

A. Kriteria umum

1) Memiliki kerja sama dengan Platform Digital;

2) Memiliki sistem tata kelola yang mendukung Program Kartu Prakerja;

3) Menyelenggarakan Pelatihan yang mengacu kepada keterampilan, keahlian

dan/atau Kompetensi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;

4) Memiliki kurikulum, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

terstruktur untuk masing-masing program Pelatihan;

5) Mampu menyediakan sarana dan prasarana Pelatihan sesuai dengan

program Pelatihan yang diselenggarakan;

6) Mampu menyediakan tenaga pendidik dengan kualifikasi kompetensi yang

relevan; dan

7) Memiliki sistem evaluasi pembelajaran

8) Lembaga Pelatihan yang dimiliki oleh swasta harus memiliki perizinan

berusaha atau nomor induk berusaha (NIB) yang diterbitkan oleh sistem

online single submission (OSS).

B. Kewajiban Lembaga Pelatihan:

1) Memberikan pelatihan kepada penerima Kartu Prakerja;

2) Memberikan sertifikat kepada peserta yang telah menyelesaikan Pelatihan;

3) Tidak membedakan materi pembelajaran antara peserta pelatihan umum

dengan peserta Kartu Prakerja;

4) Melaporkan pelaksanaan pelatihan kepada platform digital Sisnaker secara

berkala;

5) Melakukan penelusuran kebekerjaan penerima manfaat; dan

6) Menyelesaikan seluruh pelatihan kepada penerima KpK pada waktu yang

telah ditentukan (akan ditentukan kemudian) pada tahun anggaran berjalan.

C. Evaluasi

1) Platform digital Sisnaker melakukan evaluasi atas pelaksanaan pelatihan

yang diselenggarakan LPK Mitra program KpK paling sedikit 6 (enam) bulan

sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Page 5: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

5

2) Evaluasi mencakup:

a. Pemenuhan kewajiban Lembaga Pelatihan;

b. Pelaksanaan pelatihan;dan

c. Penilaian peserta pelatihan terhadap instruktur, sarana prasarana, dan

program Pelatihan.

3) Jika berdasarkan hasil evaluasi, LPK memiliki kinerja buruk, platform digital

Sisnaker dapat memutus kemitraan dengan LPK dalam program KpK.

5. BISNIS PROSES & TAHAPAN KARTU PRAKERJA SISNAKER

6. Platform Digital Sisnaker

Platform digital Sistim Informasi Ketenanagakerjaan (Sisnaker), merupakan salah

satu platform yang ditunjuk oleh manajemen pelaksana (PMO) kartu prakerja dalam

program kartu prakerja. Platform digital Sisnaker sudah terintegrasi dengan layanan

ketenagakerjaan yang lain, seperti informasi lowongan pekerjaan, karir hub, dan

lain-lain.

Page 6: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

6

Bagi LPK yang akan bergabung menjadi mitra platform digital Sisnaker, tidak

dipungut biaya dan tidak ada service fee atau biaya jasa sebagaimana yang diatur

dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No 3 Tahun 2020.

Oleh karena itu diharapkan program pelatihan yang akan ditawarkan oleh LPK

melalui platform digital sisnaker dapat lebih bersaing dengan tetap konsisten

mengedepankan aspek layanan dan kualitas (kompetensi) program pelatihan.

7. PERSYARATAN LPK

Setiap LPK memilih metode pelatihan yang akan digunakan dalam program kartu

prakerja dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan di bawah ini:

NO PELATIHAN DARING/ON-LINE PELATIHAN LURING/OFF-LINE

A

Persyaratan Administratif

1) LPK Swasta

a) Memiliki Ijin Usaha atau Nomor

Induk Berusaha (NIB) yang

diterbitkan oleh sistem online

single submission (OSS)

Nama di NIB: nama badan

hukum perseorangan atau

perseroan sesuai akta

pendirian/ perubahan.

b) NPWP: nomor sesuai badan

hukumnya, atas nama lembaga

pelatihan

c) Memiliki Vocational

Identification Number (VIN) di

website

kelembagaan.kemnaker.go.id

d) Memiliki Nomor Rekening BNI

atas nama Lembaga pelatihan

e) Surat izin operasional/

penyelenggaran pelatihan dari

dinas yang membidangi

Persyaratan Administratif

1) LPK Swasta

a) Memiliki Ijin Usaha atau Nomor

Induk Berusaha (NIB) yang

diterbitkan oleh sistem online

single submission (OSS)

Nama di NIB: nama badan

hukum perseorangan atau

perseroan sesuai akta

pendirian/ perubahan.

b) NPWP: nomor sesuai badan

hukumnya, atas nama lembaga

pelatihan

c) Memiliki Vocational

Identification Number (VIN) di

website

kelembagaan.kemnaker.go.id

d) Memiliki Nomor Rekening BNI

atas nama Lembaga pelatihan

e) Surat izin operasional/

penyelenggaran pelatihan dari

dinas yang membidangi

Page 7: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

7

Ketenagkerjaan

Kabupaten/Kota atau sertifikat

akreditasi dari lembaga

akreditasi lembaga pelatihan

kerja (jika ada dan lebih

disarankan).

2) LPK/ Balai Diklat Pemerintah

a) Jika satker PNBP/BLU memiliki

nomor rekening penerimaan

PNBP/BLU.

b) Jika satker non PNBP/BLU

memiliki Nomor Rekening BNI(*)

(jika nomor rekening baru

khusus Kartu Prakerja a.n.

Lembaga dan terdaftar/

persetujuan di KPPN

setempat).

c) Memiliki Vocational

Identification Number (VIN) di

website

kelembagaan.kemnaker.go.id

d) Nama dan Nomor/Kode

Satker (terdaftar di KPPN)

Ketenagkerjaan

Kabupaten/Kota atau sertifikat

akreditasi dari lembaga

akreditasi lembaga pelatihan

kerja.

2) LPK/ Balai Diklat Pemerintah

a) Jika satker PNBP/BLU memiliki

nomor rekening penerimaan

PNBP/BLU.

b) Jika satker non PNBP/BLU

memiliki Nomor Rekening BNI(*)

(jika nomor rekening baru

khusus Kartu Prakerja a.n.

Lembaga dan terdaftar/

persetujuan di KPPN

setempat).

c) Memiliki Vocational

Identification Number (VIN) di

website

kelembagaan.kemnaker.go.id

d) Nama dan Nomor/Kode

Satker (terdaftar di KPPN)

B Persyaratan Teknis

1) Memiliki program pelatihan yang

bersifat digital.

Program pelatihan di desain

mencakup pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja

yang dapat meningkatkan

kompetensi peserta dalam suatu

bidang pekerjaan/profesi tertentu,

Persyaratan Teknis

1) Memiliki program pelatihan

Program pelatihan di desain

mencakup pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja

yang dapat meningkatkan

kompetensi peserta dalam suatu

bidang pekerjaan/profesi tertentu,

atau dapat mendorong/

Page 8: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

8

atau dapat mendorong/

memotivasi peserta untuk memiliki

kemampuan dan kemauan

berwirausaha.

- Program pelatihan paling

sedikit berisi materi/substansi

pelatihan, tugas/praktek,

asesmen

- Memiliki kurikulum pelatihan,

paling sedikit berisi

materi/substansi pelatihan,

waktu yang diperlukan,

- (**)Durasi waktu pelatihan

(materi program) paling sedikit

4 (empat) jam pelajaran s.d 5

hari (khusus selama masa

tanggap covid-19). ( di

Sisnaker sangat disarankan

minimal 16 s.d 160 jam

pelajaran)

- Setiap program pelatihan

harus dilengkapi dengan

penjelasan/deskripsi singkat

(maksimal 1 paragraf)

- Setiap program pelatihan

memiliki harga yang wajar

(maksimal 1 juta rupiah)

Catatan:

Jika program pelatihan

disampaikan secara interaktif

dengan peserta pelatihan

(seperti untuk pelatihan yang

terjadwal), maka harus

disiapkan instruktur, sarana

dan fasilitas yang relevan

memotivasi peserta untuk

memiliki kemampuan dan

kemauan berwirausaha.

Program pelatihan di susun

berdasarkan kebutuhan pasar

kerja (dunia usaha/industri) atau

berdasarkan standar kompetensi

kerja.

- Program pelatihan paling

sedikit berisi materi/substansi

pelatihan atau unit

kompetensi yang akan

ajarkan, kurikulum pelatihan,

persyaratan peserta

pelatihan, persyaratan

instruktur/ fasilitator, durasi/

waktu pelatihan, tugas/

praktek, asesmen.

- Memiliki kurikulum pelatihan,

paling sedikit berisi

materi/substansi pelatihan,

waktu yang diperlukan,

- Durasi waktu pelatihan paling

sedikit 40 (empat puluh) jam

pelajaran.

- Program pelatihan terdiri atas

teori dan praktek serta

memiliki komposisi maksimal

30 % teori dan minimal 70 %

praktek

- Setiap program pelatihan

harus dilengkapi dengan

penjelasan/deskripsi singkat

(maksimal 1 paragraf)

- Setiap program pelatihan

memiliki harga yang wajar

Page 9: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

9

dengan program pelatihan.

TIDAK DIPERKENANKAN

membuat program pelatihan

yang tidak dapat diaplikasikan

dalam suatu bidang

pekerjaan/profesi tertentu atau

program pelatihan yang

bersifat hobbi dan tidak

relevan dengan peningkatan

kompetensi kerja.

2) Memiliki link website yang

representatif

Website berisi kumpulan halaman

(setiap halaman berisi konten )

pada suatu domain di

internet yang dibuat dengan

tujuan tertentu dan saling

berhubungan serta dapat diakses

secara luas melalui halaman

depan (home page)

menggunakan sebuah browser

menggunakan URL (Uniform

Resource Locator, www) sebagai

alamat website.

3) Memiliki Learning Manajemen

system (LMS) pada website

Merupakan aplikasi perangkat

lunak on-line untuk program

pelatihan elektronik (e-training),

sejak pendaftaran, proses

pelatihan (penyampaian materi),

ruang kelas virtual, tugas/praktek,

asesmen sampai dengan

(nilainya akan di tentukan

kemudian)

2) Memiliki instruktur/fasilitator

pelatihan yang sesuai dengan

program pelatihan.

Instruktur/fasilitator memiliki

kompetensi baik dari aspek

metodologi maupun teknis, atau

memiliki pengalaman yang

relevan paling sedikit 2 tahun.

3) Memiliki alat/mesin, sarana dan

fasilitas pelatihan yang sesuai

dengan program pelatihan

Alat/mesin dapat digunakan oleh

peserta pelatihan, baik secara

sendiri –sendiri maupun

berkelompok (maksimal 1

kelompok 4 orang)

4) Memiliki ruang teori yang

representatif

Dapat menampung peserta

pelatihan. Antara lain berisi meja,

kursi yang sesuai dengan jumlah

peserta, serta fasilitas untuk

pembelajaran dalam kelas

5) Memiliki ruang/tempat/workshop

untuk praktek yang

representative

Dapat menampung peserta

pelatihan serta alat/mesin.

6) Memiliki link website yang

Page 10: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

10

penerbitan e-sertifikat, dengan

menggunakan layanan self-

service dan self-guided.

4) Memiliki sistem kupon/voucher/

token untuk pembayaran

Kupon/voucher/token merupakan

alat transaksi pembayaran virtual,

yang berisi kode (angka/huruf)

untuk nilai harga tertentu dari

suatu program pelatihan.

representative

Website berisi kumpulan

halaman (setiap halaman berisi

konten ) pada suatu domain di

internet yang dibuat dengan

tujuan tertentu dan saling

berhubungan serta dapat diakses

secara luas melalui halaman

depan (home page)

menggunakan sebuah browser

menggunakan URL (Uniform

Resource Locator, www) sebagai

alamat website.

7) Memiliki sistem kupon/voucher/

token untuk pembayaran

Kupon/voucher/token merupakan

bentuk transaksi pembayaran

virtual, yang berisi kode

(angka/huruf) untuk nilai harga

tertentu dari suatu program

pelatihan.

Catatan (*)

- Lembaga pelatihan pemerintah (milik Kementerian/Lembaga), jika program pelatihannya

berbayar akan terkategori sebagai PNBP, oleh karena itu dapat menggunakan nomor

rekening PNBP/BLU.

- Bagi lembaga pelatihan pemerintah (milik Kementerian/Lembaga) non PNBP/BLU, akan

melakukan perubahan/revisi anggaran (DIPA) terkait dengan rencana target penerimaan.

Proses perubahannya dilakukan sesuai ketentuan Menteri Keuangan.

- Bagi lembaga pelatihan pemerintah (milik pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota),

mekanisme penerimaan anggaran yang bersumber dari anggaran kartu prakerja dilakukan

sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku pada daerah tersebut.

(**)

Seiring dengan situasi yang berkembang saat ini, khususnya dalam masa COVID-19, dengan

adanya protokol kesehatan, kebijakan/peraturan pemerintah yang terkait dengan penanganan

Page 11: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

11

COVID 19, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah dan dampak yang

ditimbulkan oleh penyebaran COVID-19, program pelatihan KpK yang akan dilaksanakan oleh

setiap LPK diprioritaskan dengan menggunakan metode daring/on-line.

Sedangkan untuk yang bersifat luring/offline akan dilaksanakan setelah masa tanggap

pandemik COVID-19 memenuhi syarat untuk dilaksanakan.

8. MEKANISME PENDAFTARAN

1. LPK menyampaikan surat untuk melakukan pendaftaran pada platform digital

Sisnaker.

Surat permohonan ditujukan kepada Kepala Badan Perencanaan dan

Pengembangan (Barenbang) Kemnaker, dan ditembuskan kepada Dirjen

Binalattas Kemnaker. Didalam surat permohonan tersebut agar disebutkan,

apakah LPK akan menyelenggarakan pelatihan secara daring/on-line, luring/off-

line atau daring/on-line dan luring/off-line (kedua-duanya).

LPK Swasta

Surat usulan pendaftaran ditandatangani oleh pimpinan/kepala/direktur LPK,

dengan melampirkan:

a. Fotocopi/scan Ijin usaha atau Nomor Induk Berusaha (NIB) atas nama badan

hukum perseorangan atau perseroan sesuai akta pendirian/ perubahan yang

diterbitkan oleh sistem online single submission (OSS). Sangat disarankan

ijin usaha atau NIB sesuai dengan KBLI yg relevan dengan Pelatihan Kerja

(85491-85499)

b. Fotocopi/scan Nomor rekening BNI atas nama lembaga pelatihan, dan nama

kantor cabang BNI

c. Daftar dan jenis program pelatihan online yang diusulkan (pada tahap awal)

d. Ketersedian Learning management System (LMS) pelatihan (dibuktikan

dengan foto LMS pada website)

e. Alamat Link Website

f. Scan VIN Barcode berikut profile LPK

g. Fotocopi/scan NPWP : nomor sesuai badan hukumnya, atas nama lembaga

pelatihan

h. No HP Kontak Person (PIC) LPK dan alamat email LPK

i. Data instruktur dan tenaga pelatihan

j. Daftar rekapitulasi LPK (sebagaimana table)

Page 12: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

12

k. Fotocopi/scan Surat izin operasional/penyelenggaran pelatihan dari dinas

yang membidangi Ketenagkerjaan Kabupaten/Kota (sangat disarankan untuk

pelatihan on-line dan bersifat wajib untuk pelatihan off-line) dan/atau

fotocopi/scan sertifikat akreditasi dari lembaga akreditasi lembaga pelatihan

kerja (sangat disarankan).

LPK Pemerintah

Surat usulan pendaftaran ditandatangani oleh pimpinan/kepala/direktur LPK,

atau pejabat yang memiliki kewenangan terhadap LPK, dengan melampirkan:

a. Bukti satker PNBP (jika merupakan satker PNBP)

b. Fotocopi/scan Nomor rekening BNI atas nama lembaga pelatihan, dan nama

kantor cabang BNI

c. Kode Satker

d. Daftar dan jenis program pelatihan online yang diusulkan (pada tahap awal)

e. Ketersedian Learning management System (LMS) pelatihan (dibuktikan

dengan foto pada website)

f. Alamat Link Website

g. Scan VIN Barcode berikut profile LPK

h. No HP Kontak Person (PIC) LPK dan alamat email LPK

i. Data instruktur dan tenaga pelatihan

j. Daftar rekapitulasi LPK (sebagaimana tabel)

k. Fotocopi/scan sertifikat akreditasi dari lembaga akreditasi lembaga pelatihan

kerja (sangat disarankan)

2. Surat usulan pendaftaran untuk sementara (sampai dengan selesainya

pengembangan sistem aplikasi pendaftaran) disampaikan secara elektronik

melalui email; [email protected] dan di tembuskan ke:

[email protected]; [email protected]

atau disampaikan secara fisik ke Barenbang dan Ditjen Binalattas kemnaker .

3. LPK akan mendapatkan notifikasi melalui email, bahwa surat permohonan telah

diterima.

4. LPK melakukan registrasi pada sisnaker dengan membuat akun Kemnaker.

Page 13: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

13

5. Proses pendaftaran selesai

Catatan-Catatan:

cara membuat akun, VIN dan kupon/voucher

Akun Kemnaker Vocational Identification Number (VIN)

Akun Kemnaker adalah layanan single sign on (SSO) untuk semua layanan ketenagakerjaan yang di sediakan pada portal kemnaker.go.id. Akun Kemnaker terintegrasi dengan data kependudukan yang dapat digunakan untuk menggunakan layanan-layanan yang disediakan oleh Kementrian Ketenagakerjaan RI yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

1. Masuk ke halaman https://account.

kemnaker.go.id/auth/login

2. Masukkan data NIK, nama ibu kandung,

nomor HP, alamat email dan password

3. Tekan tombol daftar sekarang

4. Selesai

1. Pengguna masuk ke

kelembagaan.kemnaker.go.id

2. Klik Pendaftaran lembaga (pojok kanan

atas)

3. Masukkan data NIK, nama ibu/bapak

kandung, nomor HP, alamat email dan

password,

4. Tekan tombol daftar sekarang

5. Isi seluruh data LPK hingga 100 %

6. Submit

7. Selesai

VIN akan keluar secara otomatis (by sistem)

terdiri atas nomor VIN (10 digit) dan barcode

Voucher/Kupon/Token

Voucher/kupon/token merupakan alat tukar transaksi/pembayaran virtual yang dibuat oleh

LPK, yang berisi kode (angka dan huruf) yang memiliki makna nilai/harga besaran tertentu

dari suatu program pelatihan. Contoh kode kupon/voucher untuk program pelatihan desain

grafis: dari kode DG.T00001-DG.T05000 (artinya kode ini disiapkan/terdapat kouta untuk

5000 calon peserta pelatihan).

Daftar kode kupon/voucher yang dibuat oleh LPK tersebut harus disampaikan ke Sisnaker

sebagai penyedia platform digital. LPK juga harus memberikan informasi yang jelas dan

detail tentang tatacara penukaran kupon/voucher.

Peserta yang mendaftar dan memilih program pelatihan di sisnaker akan membayar

dengan saldo kartu prakerja akan mendapatkan nomor/kode kupon/token/voucher yang

akan digunakan di web masing-masing LPK. Selanjutnya LPK dapat menkonfirmasi

kesesuaian nomor/kode kupon/token/voucher tersebut.

LPK Pemerintah

Bagi lembaga pelatihan pemerintah (milik Kementerian/Lembaga Pusat) kupon/token/

voucher dapat bernilai 0 (nol) rupiah atau memiliki harga rupiah tertentu (misalnya Rp.

100.000,-). Jika memiliki harga rupiah tertentu, maka sesuai dengan peraturan/ketentuan

yang ada wajib disetorkan ke kas negara sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak

(PNBP), dan selanjutnya dapat digunakan untuk pelaksanaan pelatihan program kartu

prakerja mengikuti mekanisme ketentuan yang sudah baku dari Kementerian Keuangan.

Bagi lembaga pelatihan pemerintah (milik pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota),

mekanisme penerimaan anggaran yang bersumber dari anggaran kartu prakerja dilakukan

sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku pada daerah tersebut

Page 14: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

14

Daftar Rekapitulasi LPK

Standar minimal LMS

Agar pelaksanaan pelatihan on-line yang dilakukan oleh LPK dapat lebih efektif,

maka standar minimum dalam suatu Learning Management System (LMS) Mitra

kartu Prakerja Sisnaker sebagai berikut:

A. Alamat Situs/link sesuai dengan nama lembaga penyelenggara pelatihan

B. Tampilan

1. Halaman Beranda Situs :

a. Halaman beranda situs dapat diakses oleh semua pengunjung;

b. Menampilkan Program Pelatihan yang ditawarkan (Judul, Foto, Deskripsi Singkat,

Harga, Ulasan).

2. Halaman Informasi

a. Deskripsi Pelatihan;

b. Tujuan;

a. Kurikulum;

b. Durasi;

c. Jadwal Pelatihan;

d. Info Instruktur (Nama Instruktur, Pengalaman Mengajar, Kompetensi yang dimiliki);

e. Evaluasi (Tugas, Kuis, Ujian);

f. Sertifikat Penyelesaian.

3. Halaman Pendaftaran

a. Penukaran Kupon Kartu Prakerja (Sisnaker);

b. Daftar/login.

C. Fitur/Fungsi

1. Pendaftaran

2. Materi Pembelajaran Pelatihan

a. Video Pembelajaran sesuai kurikulum;

b. Referensi (e-book, PPT, dll).

3. Penilaian

a. Tugas;

b. Kuis;

c. Ujian.

Page 15: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

15

4. Forum Diskusi dan Tanya Jawab dengan Instruktur

5. Histori login peserta

6. Sertifikat Penyelesaian

Materi Pembelajaran Pelatihan 1. Mengacu pada unit kompetensi/ subjek/substansi pelatihan pada program pelatihan yang

akan di verifikasi/kurasi 2. Dapat disampaikan melalui video atau simulasi pembelajaran yang berisi:

Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja untuk melakukan suatu pekerjaan Praktik kerja atau demonstrasi

3. Kualitas Video minimal 360p, dibuat menarik dan durasi setiap video paling lama 15 menit 4. Penggunaan gambar, foto, video, dll dalam materi pelatihan memperhatikan hak cipta 5. Dilengkapi dengan referensi lainnya (e-book, ppt, dll)

9. MEKANISME VERIFIKASI/KURASI LPK

Verifikasi/kurasi yang akan dilakukan meliputi:

a. Aspek kelembagaan

b. Aspek program pelatihan

c. Aspek penyelenggaraan pelatihan

Proses kurasi dilakukan secara bertahap namun dalam hal-hal tertentu dapat

dilakukan secara simultan. Proses kurasi dapat dilakukan secara interaktif antara

LPK dan tim teknis kurasi Sisnaker.

Untuk itu, setiap LPK harus mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Seluruh dokumen/data/informasi yang menjadi lampiran surat permohonan

(dalam bentuk softcopy)

b. Personil yang memahami secara teknis menginput data dalam suatu aplikasi

c. Hubungan jaringan internet

Proses verifikasi/kurasi

No Aspek Verifikasi/

Kurasi

Aktivitas LPK Subjek Kurasi

Notifikasi (*)

1 Kelembagaan 1. Masuk ke akun

kelembagaan.kemnaker.go.id

dengan login ID NIK, nomor HP

atau alamat email & password

atau dapat melihat panduan di

channel youtube

Konfirmasi notifikasi melalui email [email protected]

Page 16: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

16

https://youtu.be/flQS4rgceLA

2. Seluruh Instruktur LPK harus

memiliki akun kemnaker masing

masing.

3. Jika sudah memiiliki VIN kirimkan

data/dokumen:

a. NIB/Kode Satker

b. Norek BNI dan Cabang BNI

c. Akreditasi LPK (sangat

disarankan)

Ke email PIC

[email protected]

d

4. Jika belum memiiliki VIN, harus

membuat VIN terlebih dahulu.

sesuai/tidak

sesuai/tidak

sesuai/tidak

Proses kurasi

paling lama 1

(satu) hari.

LPK yang memenuhi

kesesuaian akan

mendapatkan Tag/tanda

sebagai mitra kartu

prakerja

2 Program

Pelatihan

1. Mendapatkan konfirmasi dari

admin/PIC program melalui email

LPK

2. Masuk ke proglat.kemnaker.go.id

dengan login ID (NIK, nomor HP

atau alamat email & password)

yang sama saat membuat

kelembagaan.kemnaker.go.id.

3. Input/masukan data yang memuat

informasi:

a. Nama/judul program

b. Deskripsi/tujuan program

pelatihan

c. unit kompetensi/

subjek/substansi pelatihan

yang akan di pelajari

d. Durasi/waktu pelatihan

e. Persyaratan instruktur

f. Persyaratan siswa

g. Alat dan bahan yang

dibutuhkan

4. Upload data/dokumen:

a. Cover/gambar program

pelatihan

b. Program/ kurikulum pelatihan

c. Materi pelatihan

sesuai/tidak

sesuai/tidak

sesuai/tidak

sesuai/tidak

ada/tidak ada

ada/tidak ada

ada/tidak ada

ada/tidak ada

ada/tidak ada

sesuai/tidak

Menunggu koreksi

Tolak

Terbit

Konfirmasi notifikasi

melalui email:

pelatihanprakerja@kemn

aker.go.id

Page 17: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

17

d. Materi tugas praktek

e. Materi asesmen/ujian

5. Kirim data/informasi dan

dokumen ke admin/PIC,

sebagaimana sistem yang

tersedia (penting)

sesuai/tidak

sesuai/tidak

Proses kurasi

paling lama 2

(dua) hari.

Namun dalam

hal tertentu

dapat lebih

dari itu

(tergantung

jumlah

program

pelatihan

yang

diusulkan)

3 Penyelenggaraan

Pelatihan

1. Input/masukan data

a. Link website

b. LMS

c. Harga program

d. Nomor/kode kupon/ voucher

e. Mekanisme penukaran

kupon/ voucher

f. Call Center

berfungsi/tidak

ada/tidak

sesuai/tidak

ada/tidak

ada/tidak

ada/tidak

Termasuk

Validasi kurasi

Kelembagaan

dan program

pelatihan

Proses kurasi

paling lama 2

(dua) hari.

Memenuhi syarat

Perlu perbaikan

Konfirmasi notifikasi

melalui email:

pelatihanprakerja@kemn

aker.go.id

(*) Dalam tahap pengembangan aplikasi.

Untuk sementara seluruh informasi notifikasi akan dilakukan melalui email.

10. PENAMBAHAN PROGRAM PELATIHAN

Penambahan atau perubahan program pelatihan, dapat dilakukan setelah LPK telah

menyelenggarakan pelatihan (secara daring) minimal 3(tiga) minggu dan telah diikuti

Page 18: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

18

oleh peserta pelatihan, atau LPK telah menyelenggarakan pelatihan (secara luring)

minimal 1 (satu) bulan dan telah diikuti oleh peserta pelatihan.

Dalam hal LPK akan melakukan penambahan atau perubahan program pelatihan,

maka LPK harus membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Kepala Badan

Perencanaan dan Pengembangan (Barembang) Kemnaker, dan ditembuskan

kepada Dirjen Binalattas Kemnaker.

a. Untuk penambahan program pelatihan

Dengan melampirkan:

1) Daftar program pelatihan yang akan ditambahkan (+ dokumen persyaratan

teknis yang diperlukan untuk proses verifikasi/kurasi program pelatihan)

b. Untuk Perubahan program pelatihan

Dengan melampirkan:

1) Daftar program yang akan dirubah (dari semula… menjadi) ((+ dokumen

persyaratan teknis yang diperlukan untuk proses verifikasi/kurasi program

pelatihan).

No Semula Menjadi Alasan perubahan

1.

2.

3.

dst

Baik untuk penambahan program maupun untuk perubahan program pelatihan,

akan dilakukan proses verifikasi/kurasi sebagaimana disebutkan pada angka 9

(kecuali aspek kelembagaan) diatas.

11. PENYAMPAIAN DAN KURASI LPK KE PMO

Seluruh dokumen LPK yang memenuhi syarat dan telah di verifikasi/kurasi oleh tim

teknis sisnaker sebagaimana proses yang dilakukan pada angka 9 diatas, akan

disampaikan secara resmi ke manajemen pelaksana (PMO) kartu prakerja untuk

dilakukan kurasi. Hasil kurasi dari PMO, dapat berupa; persetujuan, perlu perbaikan

atau tidak disetujui. Hasil kurasi tersebut akan disampaikan kembali ke Sisnaker.

Page 19: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

19

Selanjutnya Sisnaker akan menyampaikan hasil kurasi PMO ke LPK yang

bersangkutan, paling lama 1 (satu) hari setelah mendapatkan informasi dari PMO

untuk ditindaklanjuti.

Jika hasil kurasi dari PMO, pihak LPK berkeberatan, dapat dilakukan sanggahan

melalui platform Sisnaker.

12. PENANDATANGAN PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

LPK yang memenuhi syarat dan telah dikurasi oleh PMO sebagai mitra kartu

prakerja di platform digital Sisnaker, sebelum LPK dan program pelatihannya di

tayangkan/dipublikasi harus melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama

(PKS) antara Sisnaker dengan LPK. Pada dasarnya PKS ini berisi hak dan

kewajiban dan menjadi dasar/acuan dari masing-masing pihak untuk melakukan

aktivitas.

13. LPK & PROGRAM PELATIHAN SIAP TAYANG DI SISNAKER

Setelah penandatangan PKS, LPK dan seluruh program pelatihan yang telah

dikurasi oleh PMO ditayangkan di Sisnaker, untuk dapat di akses oleh peserta

program kartu prakerja.

LPK dilarang untuk melakukan perubahan sekecil apapun yang terkait dengan

program pelatihan kartu prakerja, khususnya pada website LPK sendiri sehingga

menimbulkan perbedaan antara data/informasi di LPK-Sisnaker dan PMO. Jika hal

tersebut terjadi, maka data/informasi yang digunakan adalah data/informasi di

sisnaker dan PMO, dan hal tersebut akan menyebabkan kerugian di sisi LPK

sendiri.

14. TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS

Seluruh proses pelayanan program kartu prakerja melalui platform sisnaker

dilakukan oleh tim teknis yang ditunjuk oleh Kementerian Ketenagakerjaan secara

professional dan bertanggungjawab.

Untuk itu LPK atau pihak lainnya khususnya yang terkait dengan pelayanan

program kartu prakerja DILARANG untuk menjanjikan atau memberikan sesuatu

dalam bentuk apapun kepada tim teknis di Sisnaker.

Page 20: PANDUAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA YANG AKAN …

20

15. KOMUNIKASI & TANYA JAWAB

Seluruh komunikasi antara pihak tim teknis sisnaker dengan LPK (untuk saat ini)

dilakukan melalui email resmi [email protected];

[email protected]; [email protected]

atau dapat juga melalui https://bantuan.kemnaker.go.id, untuk pengaduan/komplain.

Perhatian: Sangat diharapkan agar LPK senantiasa memonitor perkembangan

proses pendaftaran dan kurasi melalui email masing-masing.

Sedangkan jika terdapat pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum yang terkait

dengan kartu prakerja dapat dilihat pada FAQ melalui :

https://bantuan.kemnaker.go.id/support/solutions/

16. PENUTUP

Demikian panduan ini disusun untuk dipergunakan oleh LPK sebagai acuan dalam

dalam mempersiapkan LPK dan melakukan proses pendaftaran serta verifikasi/

kurasi yang dilakukan oleh platform digital Sisnaker.

Jakarta, Mei 2020

Tim Teknis Sisnaker