panduan model desain pelatihan pendidikan

29
PANDUAN MODEL DESAIN PELATIHAN PENDIDIKAN PNPM MANDIRI PERDESAAN NATIONAL MANAJEMEN CONSULTAN 2014

Upload: ismail-ahmad

Post on 21-Aug-2015

930 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan model desain pelatihan pendidikan

PANDUAN MODEL DESAIN

PELATIHAN PENDIDIKAN PNPM MANDIRI PERDESAAN

NATIONAL MANAJEMEN CONSULTAN

2014

Page 2: Panduan model desain pelatihan pendidikan

Kata Pengantar

Pelatihan dan penyuluhan masyarakat merupakan salah satu kegiatan bagian dari fasilitasi

bidang pendidikan pada Program PNPM Mandiri Perdesaan.Pelatihan yang dilaksanakan

dalam bidang pendidikan merupakan peningkatan kualitas dan peningkatan mutu pendidikan

serta peningkatan kapasitas.Beberapa dari kegiatan pelatihan yang telah dilakukan sudah

memberikan kontribusi kualitas tingkat kemampuan tenaga pendidikan dan kapasitas

masyarakat miskin yang menjadi sasaran program PNPM Mandiri Perdesaan.

Dari total kegiatan bidang pendidikan yang telah dilakukan program PNPM Mandiri

Perdesaan,kegiatan pelatihan jumlah kegiatan lebih banyak usulan dan difasilitasi untuk

didanai oleh program.Pelatihan kegiatan pendidikan yang difasilitasi tersebut dilihat dari

jenisnya cukup banyak baik itu pelatihan untuk pelaku pelaku pendidikan maupun pelatihan

peningkatan kapasitas masyarakat.

Agar pelatihan itu dilihat dari sudut perencanaan dan program sesuai dengan model dan desain

pelatihan yang baik dari sudut tahapan perencanaan maka perlu disusun Panduan model

desain pelatihan pendidikan,sehingga dengan panduan ini diharpkan pelaku pelaku dan

fasilitator memiliki pengetahuan tentang cara menyusun model dan desain pelatihan yang

sesuai standar pelatihan.

Jakarta September 2014

1 | P a g e

Page 3: Panduan model desain pelatihan pendidikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 31.2. Tujuan 41.3. Sasaran dan Ruang Lingkup 4 1.4 Mamfaat 4

2. Kerangka Model Desain Pelatihan 5 3 Penyusunan Kurikulum dan Model Pelatihan 74 Kesimpulan 21 5 Daftar Pustaka

2 | P a g e

Page 4: Panduan model desain pelatihan pendidikan

PANDUAN MODEL DESAIN

PELATIHAN PENDIDIKAN FASILITASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN

BAB I

Pendahuluan

I. Latar Belakang

Keberhasilan upaya peningkatan kualitas hidup manusia sangat ditentukan oleh sumber daya

manusia yang memiliki pengetahuan yang kompetensi dan profesional. Salah satu upaya yang

dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia Pendidikan

yang profesional adalah melalui pelatihan.

Pelatihan di bidang pendidikan telah dilakukan oleh program PPNPM Mandiri Perdesaan

dan dilaksanakan oleh pelaku – pelaku pendidikan yang menjadi sasaran program PNPM

Mandiri Perdesaan. Dalam rangka mengoptimalisasikan dan meningkat mutu pelaksanaan

kegiatan pelatihan bidang pendidikan, maka Tenaga ahli nasional bidang pendidikan program

PNPM Mandiri Perdesaan perlu melakukan penyusunan kerangka model desain yang

memiliki mutu pelatihan sesuai dengan pedoman yang mengatur struktur pelaksanaan

pelatihan tersebut.Dan salah satu cara memberikan bahan masukan dalam pelatihan tersebut

adalah meningkatkan pengetahuan pelaku pelaku dilapangan dalam menyusun komponen

kurikulum dan desain pelatihan yang baik.

Bertolak dari pertimbangan tersebut, maka tenaga ahli nasional bidang pendidikan program

PNPM Mandiri Perdesaan sebagai fungsi memfasilitasi dan momonitoring kegiatan pelatihan

yang dilaksanakan di kabupaten sangat perlu menyusun pedoman dalam kegiatan pelatihan

bidang Pendidikan

II. Tujuan

3 | P a g e

Page 5: Panduan model desain pelatihan pendidikan

Tujuan disusunnya model desain pelatihan pendidikan ini memberikan pengetahuan dan

informasi cara menyusun kerangka yang baik bagi pelaku pelaku di lapangan dalam

merencanakan sebuah pelatihan.

III. Sasaran dan Ruang lingkup

Sasaran dari penyusunan model desain pelatihan ini adalah pelaku pelaku program dan pendamping lokal serta fasilitator di lapangan.

Pedoman ini mempunyai lingkup bahasan sebagai berikut :

1. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, sasaran, lingkup bahasan, dan manfaat).

2. Kurikulum dan modul dalam manajemen pelatihan.

3. Pola pikir dalam menyusun kurikulum dan modul.

4. Penyusunan kurikulum dan modul pelatihan berorientasi pembelajaran.

IV. Memfaat

1. Bagi penyelenggara pelatihan Dapat menyusun dan mengembangkan kurikulum dan modul

pelatihan secara benar, mudah dan praktis.

2. Bagi fasilitator/ pelatih Adanya acuan yang jelas dalam memfasilitasi proses pembelajaran

sehingga materi pembelajaran dapat disampaikan sesuai dengan tujuan pelatihan.

3. Bagi peserta latih Secara tidak langsung mendapat jaminan mengikuti pelatihan yang

terencana dengan baik.

4 | P a g e

Page 6: Panduan model desain pelatihan pendidikan

BAB II

Kerangka Model Desain Pelatihan

Dalam merencanakan sebuah pelatihan hal yang terpenting yang sesuai harus dilakukan

adalah kebutuhan dilakukannya pelatihan tersebut dan permasalahan berkaitan dengan

Pelatihan pendidikan itu dilakukan baik itu maksud dan tujuan pelaksanaan pelatihan

tersebut.rencana sebuah pelatihan yang harus diperhatikan adalah :

1. Latar Belakang atau alasan dilakukannya pelatihan

2. Tujuan dan maksud yang ingin dicapai

3. Sasaran dan memfaat dari Dilaksanakan Pelatihan

4. waktu Pelaksanaan

5. Peserta

6. Methode Pelatihan

7. Instrument Alat Evaluasi

untuk mengimplementasikan pelaksanaan kegiatan Pelatihan yang harus dilakukan adalah

penyusunan kerangka kurikulum pelatihan dan modul pelatihan. kurikulum pelatihan

merupakan rangkaian isi rencana dari sebuah kegiatan pelatihan dengan rincian materi yang

akan disampaikan dan modul pelatihan sebagai bahan informasi atau materi dari rincian isi dari

kurikulum yang sudah dibuat oleh fasilitator atau nara sumber. Dan terpenting dari perencanaan

sebuah pelatihan tersebut jika kita uraikan dari penjelasan diatas adalah :

a. Kebutuhan Pelatihan (Pelatihan adalah penilaian kebutuhan. Ini mirip dengan langkah

pertama dalam metode ilmiah di mana kita mendefinisikan masalah. Dalam pelatihan,

seperti dalam metode ilmiah). Penilaian kebutuhan adalah proses sistematis yang kita

gunakan untuk mengumpulkan data yang sesuai ketat untuk menentukan masalah yang

tepat dan apakah atau tidak pelatihan adalah memperbaiki yang baik. Jika pelatihan

adalah solusi yang baik untuk masalah tertentu, kebutuhan penilaian kami kemudian

melibatkan menentukan kebutuhan pelatihan khusus.

b. Tujuan adalah pernyataan bahwa peserta pelatihan mampu melakukan setelah

selesainya pelatihan sesuai pekerjaan spesifik dan perilaku yang akan diakukan

5 | P a g e

Page 7: Panduan model desain pelatihan pendidikan

c. . Dengan kata lain, verba tindakan. Kita katakan bahwa trainee kita akan mampu

"menjelaskan" untuk peserta bahwa mereka mampu untuk mengimplementasikan

d. Rencana Pelatihan mengambarkan rincian dari rencana pelatihan dari kapan

dilaksanakan,tempat pelatihan serta siapa yang akan memyampaikan materi pelatihan

e. Rencana Pelajaran merupakan instruksi dari rencana pelatihan itu yang secara rinci

setiap materi yang akan disampaikan berdasarkan sub kegiatan dari pelatihan

tersebut

f. Tranier to Tranining sebelum dilakukan pelaksanaan pelatihan, maka perlu dilakukan

TOT sehingga pemahaman terhadap materi pelatihan lebih konkrit dan jelas.

setelah kita mengambarkan semua kegiatan tersebut barulah kita melakukan selanjutnya

menyusun rencana anggaran biaya pelatihan dan langkah langkah pelaksanaan

pelatihan seperti menyusun kurikulum pelatihan.

6 | P a g e

Page 8: Panduan model desain pelatihan pendidikan

BAB III

Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan

1. Penyusunan Kurikulum

Penyusunan dokumen berisi uraian tentang materi pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu pelatihan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Rumuskan kompetensi yang harus dicapai melalui Training Need Assessment (TNA) atau mempelajari job requirement/tupoksi).

2. Rumuskan tujuan pelatihan3. Kerangka (format) kurikulum adalah sebagai berikut

Judul KurikulumI. Pendahuluan A. Latar belakang B. Filosofi pelatihan

II. Kompetensi

III. Tujuan pelatihan A. Tujuan umum B. Tujuan khusus

IV. Peserta (Jumlah & kriteria peserta)

7 | P a g e

Page 9: Panduan model desain pelatihan pendidikan

V. Struktur program

NoMateri

WaktuL P PL JMLH

1 Materi Inti1.2.3

2 Materi inti

3 Materi Penunjang

Total

VI . Diagram Alur Pembelajaran

8 | P a g e

Page 10: Panduan model desain pelatihan pendidikan

9 | P a g e

PEMBUKAAN

PERKENALAN DAN HARAPAN

Wawasan : kebijakan dan peraturan Evaluasi

Metode sesuai peran pserta

Praktek Kerja Lapangan

Rencana Tindak Lanjut

Evaluasi

Evaluasi

Ketrampilan sesuai materi pembelajaran

Metode sesuai peran pserta

Penutupan

Page 11: Panduan model desain pelatihan pendidikan

VII. Garis Garis Besar Pengajaran ( GBPP)

no Waktu Tujuan Pembelajaran

Pokok bahasan

Sub Pokok Bahasan

Metode

media Ref

VII . Evaluasi

Untuk mengambarkan dari sebuah kurikulum pelatihan,maka berikut ini akan diuraikan

penjelasan terhadap rangkaian kegiatan dan isi kurikulum itu sendiri.adapun penjelasannya

adalah sebagai berikut :

Contoh: I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

rendahnya hasil belajar dan kemampuan guru yang masih rendah ................................................................................................................................................

Untuk memahami permasalahan Pendidikan , perlu dipelajari ilmu mengenai Managemen berbasis sekolah ........................................................................................................................................................................................................................................................................ ......................

Filosofi pelatihan Sampaikan hak-hak peserta yang dapat diperoleh selama proses

pembelajaran, antara lain:

• Cara memandang/ memperlakukan peserta latih

• Apa yang harus dilakukan oleh fasilitator/ pelatih

• Apa yang akan diperoleh peserta latih

10 | P a g e

Page 12: Panduan model desain pelatihan pendidikan

• Proses pembelajaran yang akan dilaksanakan

• Metode pembelajaran yang digunakan

• Evaluasi yang akan dilaksanakan

Contoh: B. Filosofi pelatihan

Peserta pelatihan kesehatan kerja bagi petugas kesehatan ini diselenggarakan dengan

memperhatikan:

1. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:

a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan kesehatan kerja.

b. Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan.

c. Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan.

2. Berorientasi kepada peserta, di mana peserta berhak untuk:

a. Mendapatkan 1 paket bahan belajar tentang MBS.

b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode,

melakukan umpan balik, dan menguasai materi kesehatan kerja.

c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara visual, auditorial maupun

kinestetik (gerak).

d. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masingmasing tentang kesehatan kerja.

e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka

f. Melakukan evaluasi dan dievaluasi

4. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:

a. Mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi yang

diharapkan dalam mengelola kesehatan kerja

b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi yang diharapkan

pada akhir pelatihan.

11 | P a g e

Page 13: Panduan model desain pelatihan pendidikan

5. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:

a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi berbagai kasus kesehatan kerja menggunakan

metode pembelajaran antara lain demonstrasi/ peragaan, studi kasus, dan praktik baik secara

individu maupun kelompok.

b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu.

II. Kompetensi

Jabarkan kompetensi yang harus dicapai melalui pelatihan sesuai dengan hasil TNA atau

melalui cara lain yang dipilih meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Contoh:

II. Kompetensi

Peserta latih mempunyai kompetensi dalam:

a. Merencanakan program kesehatan kerja

b. Menyelenggarakan program kesehatan kerja

c. Memonitor program kesehatan kerja

d. Mengevaluasi program kesehatan kerja

III. Tujuan pelatihan

Dalam merumuskan tujuan pelatihan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Tentukan tujuan pelatihan dengan menguraikan/ menjabarkan kemampuan atau kompetensi

yang akan dicapai oleh peserta latih setelah mengikuti pelatihan.

b. Kompetensi yang akan dicapai meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang berkaitan

dengan tugas yang dimiliki peserta.

c. Rumusan tujuan pelatihan terdiri dari:

12 | P a g e

Page 14: Panduan model desain pelatihan pendidikan

Tujuan Umum: Menggambarkan tentang tujuan yang ingin dicapai pada akhir pelatihan.

Tujuan Khusus: Menjabarkan kompetensi yang dirumuskan pada tujuan umum dalam tahapan

kompetensi yang lebih spesifik dan bisa diukur.

IV. Peserta

Tentukan kriteria peserta berdasarkan:

1 Kesesuaian dengan tugas pokoknya.

2 Latar belakang pendidikan (syarat minimal pendidikan untuk menjadi peserta

pelatihan tersebut).

3 Pengalaman bekerja sesuai dengan pelatihan.

4 Kriteria lain yang perlu dan spesifik untuk pelatihan tersebut.

V. Struktur program

Susun materi yang akan diberikan dalam proses pelatihan dalam bentuk matriks yang terdiri

dari materi dan alokasi waktu.

a. Materi,

yaitu ilmu pengetahuan atau ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sesuai dengan pedoman akreditasi pelatihan, dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

1) Materi dasar adalah materi yang sebaiknya

diketahui oleh peserta, misalnya kebijakan, peraturan-peraturan, keputusan, dan sebagainya.

Penyampaian materi yang sifatnya kognitif ini dilakukan dengan metode interaktif dan

eksploratif. Untuk itu pertimbangkan jumlah jam yang memadai untuk penugasan. Persentase

materi dasar sebesar 15% - 20% dari keseluruhan jumlah jam pelatihan.

2) Materi inti adalah materi yang harus diketahui dan dikuasai oleh peserta, mengarah pada

kompetensi yang ingin dicapai. Penyampaian materi dilakukan dengan berbagai alternatif

13 | P a g e

Page 15: Panduan model desain pelatihan pendidikan

metode yang menyebabkan terjadinya proses eksperimentasi dan eksplorasi oleh peserta.

Dengan demikian jumlah jam penugasan dan praktik lapangan memiliki porsi lebih besar

daripada presentasi teori oleh fasilitator. Persentase materi inti sebesar 60% - 70% dari

keseluruhan jumlah jam pelatihan.

3) Materi penunjang adalah materi yang biasa dikaitkan untuk menunjang materi inti yang terdiri

dari building learning commitment (BLC), Plan of Action (POA)/ Rencana Tindak Lanjut (RTL)

dan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Untuk itu perlu dirancang keterkaitan antara materi di dalam

kelas yang disampaikan dengan metode studi kasus, latihan, dan sebagainya dengan metode

yang sesuai. Persentase materi penunjang sebesar 15% - 20% dari keseluruhan jumlah jam

pelatihan.

b. Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP )

Susunan garis – gari Program Pembelajaran terdiri dari :

Materi pembelajaran

Tuliskan judul materi pelatihan/mata ajaran/pokok bahasan, baik yang menyangkut sikap atau

ketrampilan yang dilatihkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Alokasi waktu

Tuliskan waktu dari masing-masing materi pembelajaran mengacu pada struktur program.

a) Tujuan pembelajaran

Tuliskan tujuan pembelajaran dimana tujuan tersebut merupakan arah yang harus dicapai

setelah sesi materi berakhir. Tujuan pembelajaran meliputi:

14 | P a g e

Page 16: Panduan model desain pelatihan pendidikan

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) yaitu menggambarkan kompetensi yang harus dapat

dicapai peserta setelah selesai mengikuti sesi materi.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) yaitu merupakan uraian secara spesifik, dapat

diukur, dan menggambarkan hasil yang dapat diamati dari tahapan kompetensi untuk

mencapai tujuan pembelajaran umum.

c. Pokok Bahasan dan atau Sub Pokok Bahasan

Tuliskan pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan dengan mengacu pada tujuan

pembelajaran. Karena itu pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan tersebut harus

mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

d. Metode pembelajaran

Pilih dan tuliskan metode pembelajaran yang akan digunakan dimana dalam proses learning

pemilihan metode harus lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta untuk berperan

lebih aktif.

Metode pembelajaran adalah cara-cara dan teknik komunikasi dan interaksi yang digunakan

oleh fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi

Metode pembelajaran yang digunakan pada pelatihan didalam kelas antara lain yaitu:

• Ceramah singkat/presentasi

• Curah pendapat

• Diskusi

• Studi kasus

• Simulasi

• Role play

15 | P a g e

Page 17: Panduan model desain pelatihan pendidikan

• Demonstrasi

• Permainan/game

• Latihan/exercise

• Coaching/fasilitasi/pembimbingan

• Praktik model

• Seminar/semiloka/lokakarya

e. Alat Bantu Pembelajaran

Pilih dan tuliskan alat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

Alat bantu pembelajaran adalah seperangkat benda/ alat dalam bentuk fisik (hardware) yang

dapat dilihat, didengar dan diraba oleh panca indera, yang digunakan oleh fasilitator/pelatih

dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Dalam memilih alat bantu pembelajaran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu:

• Disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

• Disesuaikan dengan media pembelajaran yang digunakan.

• Menghasilkan efek pembelajaran yang lebih baik.

• Prinsip efektif dan efisien. Disesuaikan dengan kemampuan dari fasilitator/

Pelatihan

Alat bantu pembelajaran yang digunakan pada pelatihan di dalam kelas antara lain sebagai berikut:

• Spidol

• Transparan

• LCD

• OHP

• White board

• Komputer

16 | P a g e

Page 18: Panduan model desain pelatihan pendidikan

f. Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah seperangkat benda/alat yang berfungsi dan digunakan sebagai

“pembantu” fasilitator/pelatih dalam komunikasi dan interaksi suatu proses pembelajaran

dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses penyampaian materi

pembelajaran kepada peserta latih. Media merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran

(di dalam kelas dan di luar kelas) dalam bentuk non fisik (software) yang mengandung ‘pesan’

di dalamnya (isi materi pembelajaran)

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan:

1) Tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

2) Kebutuhan proses pembelajaran dan juga kemampuan peserta latih.

3) Kemampuan yang ada pada fasilitator/elatih dalam menggunakan media pembelajaran

4) Alokasi waktu

Media pembelajaran yang digunakan pada pelatihan di dalam kelas antara lain sebagai berikut:

• OHT

• Software

• Buku referensi

• Modul

• Panduan pelatihan (petunjuk diskusi/kasus/ latihan/protap)

• Film

• Lembar balik

g. Evaluasi Evaluasi adalah proses pengumpulan data yang sistematis untuk mengukur efektifitas

program pelatihan. Evaluasi bertujuan untuk mengukur keberhasilan dan pencapaian

tujuan

17 | P a g e

Page 19: Panduan model desain pelatihan pendidikan

Manfaat evaluasi yaitu:

• Memperoleh informasi tentang kualitas dan kuantitas pelaksanaan program pelatihan.

• Mengetahui relevansi program pelatihan dengan kebutuhan institusi.

• Membuka kemungkinan untuk memperbaiki dan menyesuaikan program pelatihan

sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi. Evaluasi dilakukan terhadap: Peserta:

evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta.

Beberapa jenis evaluasi yang biasa dilakukan yaitu :

• Evaluasi formatif: dirancang untuk memberikan informasi yang dapat digunakan pelatih

untuk melakukan perbaikan. Biasa digunakan sebelum kelas berakhir, sehingga masih terdapat

kesempatan untuk memperbaiki

• Evaluasi sumatif: digunakan pada akhir sesi pelatihan untuk kepentingan dalam

menentukan peringkat, sertifikasi, evaluasi terhadap kemajuan, atau penelitian terhadap

efektivitas kurikulum dan perencanaan pelatihan.

• Portofolio: catatan, kumpulan hasil karya peserta latih yang didokumentasikan secara

baik dan teratur. Dapat berbentuk tugas, jawaban peserta atas pertanyaan fasilitator, catatan

hasil observasi fasilitator dan laporan kegiatan peserta

Sebelum melakukan evaluasi tentunya diperlukan sebuah pertanyaan pertanyan yang mudah

dicerna oleh peserta pelatihan,Kriteria pertanyaan harus disusuaikan dengan tingkatan

kemampuan dari peserta dalam menyerap pelatihan yang dimulai dari kemampuan dari sudut

pengetahuan,penerapan dan menganalisis suatu persoalan yang ada disekitar mereka.dalam

teori pendidikan ada 3 tingkatan yaitu Behavior ( Pengetahuan ),Psikomotor ( Penerapan) dan

efektif ( analitik ).

18 | P a g e

Page 20: Panduan model desain pelatihan pendidikan

Untuk menyusun pertanyaan pertanyaan dalam mengevaluasi sebuah materi dalam

menyampaikan materi materi pelatihan maka perlu disusun sebuah kisi kisi pertanyaan.adapun

kisi kisi tersebut adalah sebagai berikut :

Contoh

Kisi Kisi Pertanyaan

NoTujuan Butir

Soal

Tingkatan Kemampuan

Behavior Psikomotor Efektif

Muda

h

Sedan

g

Suka

r

Muda

h

Sedang Suka

r

Mudah Sedang Sukar

1

2

3

Disamping perlunya dibuat kisi kisi pertanyaan dalam melakukan evaluasi dan sangat penting

dalam melakukan pelatihan adalah pemberian pembobotan dalam penilaian terhadap

pertanyaan yang diberikan kepada peserta pelatihan pendidikan.Pembobotan terhadap

penguasaan materi pelatihan dilakukan dengan mengukur penguasaan materi dengan nilai

akhir diberikan kepada peserta pelatihan.

iasanya pemberian bobot penilaian terhadap materi yang diberikan adalah untuk mengukur

terhadap penguasaan materi dan melanjutkan materi berikut dalam satu pelatihan.adapun

rumusan pembobotan dalam memberikan pertanyaan pada materi pelatihan pendidikan adalah

sebagai berikut :

19 | P a g e

Tingkat penguasaan =

Page 21: Panduan model desain pelatihan pendidikan

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang

20 | P a g e

Page 22: Panduan model desain pelatihan pendidikan

BAB IV

Kesimpulan

A. Kesimpulan

Dari Kerangka desain dan penyusunan kurikulum pelatihan ini dapat memberikan kontribusi

terhadap pelaksanaan pelatihan yang akan dilakukan oleh pelaku pelaku program PNPM

Mandiri Perdesaan dan fasilitator dilapangan dalam merancang dan mendasain sebuah

pelatihan pendidika.Perencanaan pelatihan yang baik akan menunjukkan kualitas dari sebuah

perencanaan kegiatan program

Model dan desain pelatihan yang disusun baik tentu akan secara jelas dan terinci setiap

tahapan sebuah pelatihan.pelaku –pelaku program dan fasilitator dilapangan dengan adanya

desain pelatihan akan mudah dan praktis merancang perencanaan pelatihan.

21 | P a g e

Page 23: Panduan model desain pelatihan pendidikan

Daftar Pustaka

1) Balitbang Kemendiknas,2011.Panduan Penyelenggaraan Pelatihan Pendidikan

Berkarakter,Batlibang Kurikulum dan Perbukuan.Jakarta

2) Bray,Tony.2009.Training design Mnual : complete practical guide to creating effective

and suceesful traing program,Kogan Page London

3) Hudson,B, 2008, Didactical Design Research,Routledge New York

4) Van den Akker,J,et al ,2006 , Introducing Educational Design Research,Rouledge,New

York

5) Soebagio Atmodiwirio,2002 Manajemen Pelatihan,ardadirya Jaya,Jakarta

6) Kirkpatrick,Donald L 1998,Evaluating Training Program,Berret Koehler Publisher,San

Fransisco

22 | P a g e