panduan model desain pelatihan pendidikan
TRANSCRIPT
PANDUAN MODEL DESAIN
PELATIHAN PENDIDIKAN PNPM MANDIRI PERDESAAN
NATIONAL MANAJEMEN CONSULTAN
2014
Kata Pengantar
Pelatihan dan penyuluhan masyarakat merupakan salah satu kegiatan bagian dari fasilitasi
bidang pendidikan pada Program PNPM Mandiri Perdesaan.Pelatihan yang dilaksanakan
dalam bidang pendidikan merupakan peningkatan kualitas dan peningkatan mutu pendidikan
serta peningkatan kapasitas.Beberapa dari kegiatan pelatihan yang telah dilakukan sudah
memberikan kontribusi kualitas tingkat kemampuan tenaga pendidikan dan kapasitas
masyarakat miskin yang menjadi sasaran program PNPM Mandiri Perdesaan.
Dari total kegiatan bidang pendidikan yang telah dilakukan program PNPM Mandiri
Perdesaan,kegiatan pelatihan jumlah kegiatan lebih banyak usulan dan difasilitasi untuk
didanai oleh program.Pelatihan kegiatan pendidikan yang difasilitasi tersebut dilihat dari
jenisnya cukup banyak baik itu pelatihan untuk pelaku pelaku pendidikan maupun pelatihan
peningkatan kapasitas masyarakat.
Agar pelatihan itu dilihat dari sudut perencanaan dan program sesuai dengan model dan desain
pelatihan yang baik dari sudut tahapan perencanaan maka perlu disusun Panduan model
desain pelatihan pendidikan,sehingga dengan panduan ini diharpkan pelaku pelaku dan
fasilitator memiliki pengetahuan tentang cara menyusun model dan desain pelatihan yang
sesuai standar pelatihan.
Jakarta September 2014
1 | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 31.2. Tujuan 41.3. Sasaran dan Ruang Lingkup 4 1.4 Mamfaat 4
2. Kerangka Model Desain Pelatihan 5 3 Penyusunan Kurikulum dan Model Pelatihan 74 Kesimpulan 21 5 Daftar Pustaka
2 | P a g e
PANDUAN MODEL DESAIN
PELATIHAN PENDIDIKAN FASILITASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN
BAB I
Pendahuluan
I. Latar Belakang
Keberhasilan upaya peningkatan kualitas hidup manusia sangat ditentukan oleh sumber daya
manusia yang memiliki pengetahuan yang kompetensi dan profesional. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia Pendidikan
yang profesional adalah melalui pelatihan.
Pelatihan di bidang pendidikan telah dilakukan oleh program PPNPM Mandiri Perdesaan
dan dilaksanakan oleh pelaku – pelaku pendidikan yang menjadi sasaran program PNPM
Mandiri Perdesaan. Dalam rangka mengoptimalisasikan dan meningkat mutu pelaksanaan
kegiatan pelatihan bidang pendidikan, maka Tenaga ahli nasional bidang pendidikan program
PNPM Mandiri Perdesaan perlu melakukan penyusunan kerangka model desain yang
memiliki mutu pelatihan sesuai dengan pedoman yang mengatur struktur pelaksanaan
pelatihan tersebut.Dan salah satu cara memberikan bahan masukan dalam pelatihan tersebut
adalah meningkatkan pengetahuan pelaku pelaku dilapangan dalam menyusun komponen
kurikulum dan desain pelatihan yang baik.
Bertolak dari pertimbangan tersebut, maka tenaga ahli nasional bidang pendidikan program
PNPM Mandiri Perdesaan sebagai fungsi memfasilitasi dan momonitoring kegiatan pelatihan
yang dilaksanakan di kabupaten sangat perlu menyusun pedoman dalam kegiatan pelatihan
bidang Pendidikan
II. Tujuan
3 | P a g e
Tujuan disusunnya model desain pelatihan pendidikan ini memberikan pengetahuan dan
informasi cara menyusun kerangka yang baik bagi pelaku pelaku di lapangan dalam
merencanakan sebuah pelatihan.
III. Sasaran dan Ruang lingkup
Sasaran dari penyusunan model desain pelatihan ini adalah pelaku pelaku program dan pendamping lokal serta fasilitator di lapangan.
Pedoman ini mempunyai lingkup bahasan sebagai berikut :
1. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, sasaran, lingkup bahasan, dan manfaat).
2. Kurikulum dan modul dalam manajemen pelatihan.
3. Pola pikir dalam menyusun kurikulum dan modul.
4. Penyusunan kurikulum dan modul pelatihan berorientasi pembelajaran.
IV. Memfaat
1. Bagi penyelenggara pelatihan Dapat menyusun dan mengembangkan kurikulum dan modul
pelatihan secara benar, mudah dan praktis.
2. Bagi fasilitator/ pelatih Adanya acuan yang jelas dalam memfasilitasi proses pembelajaran
sehingga materi pembelajaran dapat disampaikan sesuai dengan tujuan pelatihan.
3. Bagi peserta latih Secara tidak langsung mendapat jaminan mengikuti pelatihan yang
terencana dengan baik.
4 | P a g e
BAB II
Kerangka Model Desain Pelatihan
Dalam merencanakan sebuah pelatihan hal yang terpenting yang sesuai harus dilakukan
adalah kebutuhan dilakukannya pelatihan tersebut dan permasalahan berkaitan dengan
Pelatihan pendidikan itu dilakukan baik itu maksud dan tujuan pelaksanaan pelatihan
tersebut.rencana sebuah pelatihan yang harus diperhatikan adalah :
1. Latar Belakang atau alasan dilakukannya pelatihan
2. Tujuan dan maksud yang ingin dicapai
3. Sasaran dan memfaat dari Dilaksanakan Pelatihan
4. waktu Pelaksanaan
5. Peserta
6. Methode Pelatihan
7. Instrument Alat Evaluasi
untuk mengimplementasikan pelaksanaan kegiatan Pelatihan yang harus dilakukan adalah
penyusunan kerangka kurikulum pelatihan dan modul pelatihan. kurikulum pelatihan
merupakan rangkaian isi rencana dari sebuah kegiatan pelatihan dengan rincian materi yang
akan disampaikan dan modul pelatihan sebagai bahan informasi atau materi dari rincian isi dari
kurikulum yang sudah dibuat oleh fasilitator atau nara sumber. Dan terpenting dari perencanaan
sebuah pelatihan tersebut jika kita uraikan dari penjelasan diatas adalah :
a. Kebutuhan Pelatihan (Pelatihan adalah penilaian kebutuhan. Ini mirip dengan langkah
pertama dalam metode ilmiah di mana kita mendefinisikan masalah. Dalam pelatihan,
seperti dalam metode ilmiah). Penilaian kebutuhan adalah proses sistematis yang kita
gunakan untuk mengumpulkan data yang sesuai ketat untuk menentukan masalah yang
tepat dan apakah atau tidak pelatihan adalah memperbaiki yang baik. Jika pelatihan
adalah solusi yang baik untuk masalah tertentu, kebutuhan penilaian kami kemudian
melibatkan menentukan kebutuhan pelatihan khusus.
b. Tujuan adalah pernyataan bahwa peserta pelatihan mampu melakukan setelah
selesainya pelatihan sesuai pekerjaan spesifik dan perilaku yang akan diakukan
5 | P a g e
c. . Dengan kata lain, verba tindakan. Kita katakan bahwa trainee kita akan mampu
"menjelaskan" untuk peserta bahwa mereka mampu untuk mengimplementasikan
d. Rencana Pelatihan mengambarkan rincian dari rencana pelatihan dari kapan
dilaksanakan,tempat pelatihan serta siapa yang akan memyampaikan materi pelatihan
e. Rencana Pelajaran merupakan instruksi dari rencana pelatihan itu yang secara rinci
setiap materi yang akan disampaikan berdasarkan sub kegiatan dari pelatihan
tersebut
f. Tranier to Tranining sebelum dilakukan pelaksanaan pelatihan, maka perlu dilakukan
TOT sehingga pemahaman terhadap materi pelatihan lebih konkrit dan jelas.
setelah kita mengambarkan semua kegiatan tersebut barulah kita melakukan selanjutnya
menyusun rencana anggaran biaya pelatihan dan langkah langkah pelaksanaan
pelatihan seperti menyusun kurikulum pelatihan.
6 | P a g e
BAB III
Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan
1. Penyusunan Kurikulum
Penyusunan dokumen berisi uraian tentang materi pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu pelatihan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Rumuskan kompetensi yang harus dicapai melalui Training Need Assessment (TNA) atau mempelajari job requirement/tupoksi).
2. Rumuskan tujuan pelatihan3. Kerangka (format) kurikulum adalah sebagai berikut
Judul KurikulumI. Pendahuluan A. Latar belakang B. Filosofi pelatihan
II. Kompetensi
III. Tujuan pelatihan A. Tujuan umum B. Tujuan khusus
IV. Peserta (Jumlah & kriteria peserta)
7 | P a g e
V. Struktur program
NoMateri
WaktuL P PL JMLH
1 Materi Inti1.2.3
2 Materi inti
3 Materi Penunjang
Total
VI . Diagram Alur Pembelajaran
8 | P a g e
9 | P a g e
PEMBUKAAN
PERKENALAN DAN HARAPAN
Wawasan : kebijakan dan peraturan Evaluasi
Metode sesuai peran pserta
Praktek Kerja Lapangan
Rencana Tindak Lanjut
Evaluasi
Evaluasi
Ketrampilan sesuai materi pembelajaran
Metode sesuai peran pserta
Penutupan
VII. Garis Garis Besar Pengajaran ( GBPP)
no Waktu Tujuan Pembelajaran
Pokok bahasan
Sub Pokok Bahasan
Metode
media Ref
VII . Evaluasi
Untuk mengambarkan dari sebuah kurikulum pelatihan,maka berikut ini akan diuraikan
penjelasan terhadap rangkaian kegiatan dan isi kurikulum itu sendiri.adapun penjelasannya
adalah sebagai berikut :
Contoh: I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
rendahnya hasil belajar dan kemampuan guru yang masih rendah ................................................................................................................................................
Untuk memahami permasalahan Pendidikan , perlu dipelajari ilmu mengenai Managemen berbasis sekolah ........................................................................................................................................................................................................................................................................ ......................
Filosofi pelatihan Sampaikan hak-hak peserta yang dapat diperoleh selama proses
pembelajaran, antara lain:
• Cara memandang/ memperlakukan peserta latih
• Apa yang harus dilakukan oleh fasilitator/ pelatih
• Apa yang akan diperoleh peserta latih
10 | P a g e
• Proses pembelajaran yang akan dilaksanakan
• Metode pembelajaran yang digunakan
• Evaluasi yang akan dilaksanakan
Contoh: B. Filosofi pelatihan
Peserta pelatihan kesehatan kerja bagi petugas kesehatan ini diselenggarakan dengan
memperhatikan:
1. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai kegiatan kesehatan kerja.
b. Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan.
c. Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan.
2. Berorientasi kepada peserta, di mana peserta berhak untuk:
a. Mendapatkan 1 paket bahan belajar tentang MBS.
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode,
melakukan umpan balik, dan menguasai materi kesehatan kerja.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara visual, auditorial maupun
kinestetik (gerak).
d. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masingmasing tentang kesehatan kerja.
e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka
f. Melakukan evaluasi dan dievaluasi
4. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi yang
diharapkan dalam mengelola kesehatan kerja
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi yang diharapkan
pada akhir pelatihan.
11 | P a g e
5. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:
a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi berbagai kasus kesehatan kerja menggunakan
metode pembelajaran antara lain demonstrasi/ peragaan, studi kasus, dan praktik baik secara
individu maupun kelompok.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu.
II. Kompetensi
Jabarkan kompetensi yang harus dicapai melalui pelatihan sesuai dengan hasil TNA atau
melalui cara lain yang dipilih meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Contoh:
II. Kompetensi
Peserta latih mempunyai kompetensi dalam:
a. Merencanakan program kesehatan kerja
b. Menyelenggarakan program kesehatan kerja
c. Memonitor program kesehatan kerja
d. Mengevaluasi program kesehatan kerja
III. Tujuan pelatihan
Dalam merumuskan tujuan pelatihan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Tentukan tujuan pelatihan dengan menguraikan/ menjabarkan kemampuan atau kompetensi
yang akan dicapai oleh peserta latih setelah mengikuti pelatihan.
b. Kompetensi yang akan dicapai meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang berkaitan
dengan tugas yang dimiliki peserta.
c. Rumusan tujuan pelatihan terdiri dari:
12 | P a g e
Tujuan Umum: Menggambarkan tentang tujuan yang ingin dicapai pada akhir pelatihan.
Tujuan Khusus: Menjabarkan kompetensi yang dirumuskan pada tujuan umum dalam tahapan
kompetensi yang lebih spesifik dan bisa diukur.
IV. Peserta
Tentukan kriteria peserta berdasarkan:
1 Kesesuaian dengan tugas pokoknya.
2 Latar belakang pendidikan (syarat minimal pendidikan untuk menjadi peserta
pelatihan tersebut).
3 Pengalaman bekerja sesuai dengan pelatihan.
4 Kriteria lain yang perlu dan spesifik untuk pelatihan tersebut.
V. Struktur program
Susun materi yang akan diberikan dalam proses pelatihan dalam bentuk matriks yang terdiri
dari materi dan alokasi waktu.
a. Materi,
yaitu ilmu pengetahuan atau ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sesuai dengan pedoman akreditasi pelatihan, dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1) Materi dasar adalah materi yang sebaiknya
diketahui oleh peserta, misalnya kebijakan, peraturan-peraturan, keputusan, dan sebagainya.
Penyampaian materi yang sifatnya kognitif ini dilakukan dengan metode interaktif dan
eksploratif. Untuk itu pertimbangkan jumlah jam yang memadai untuk penugasan. Persentase
materi dasar sebesar 15% - 20% dari keseluruhan jumlah jam pelatihan.
2) Materi inti adalah materi yang harus diketahui dan dikuasai oleh peserta, mengarah pada
kompetensi yang ingin dicapai. Penyampaian materi dilakukan dengan berbagai alternatif
13 | P a g e
metode yang menyebabkan terjadinya proses eksperimentasi dan eksplorasi oleh peserta.
Dengan demikian jumlah jam penugasan dan praktik lapangan memiliki porsi lebih besar
daripada presentasi teori oleh fasilitator. Persentase materi inti sebesar 60% - 70% dari
keseluruhan jumlah jam pelatihan.
3) Materi penunjang adalah materi yang biasa dikaitkan untuk menunjang materi inti yang terdiri
dari building learning commitment (BLC), Plan of Action (POA)/ Rencana Tindak Lanjut (RTL)
dan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Untuk itu perlu dirancang keterkaitan antara materi di dalam
kelas yang disampaikan dengan metode studi kasus, latihan, dan sebagainya dengan metode
yang sesuai. Persentase materi penunjang sebesar 15% - 20% dari keseluruhan jumlah jam
pelatihan.
b. Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP )
Susunan garis – gari Program Pembelajaran terdiri dari :
Materi pembelajaran
Tuliskan judul materi pelatihan/mata ajaran/pokok bahasan, baik yang menyangkut sikap atau
ketrampilan yang dilatihkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Alokasi waktu
Tuliskan waktu dari masing-masing materi pembelajaran mengacu pada struktur program.
a) Tujuan pembelajaran
Tuliskan tujuan pembelajaran dimana tujuan tersebut merupakan arah yang harus dicapai
setelah sesi materi berakhir. Tujuan pembelajaran meliputi:
14 | P a g e
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) yaitu menggambarkan kompetensi yang harus dapat
dicapai peserta setelah selesai mengikuti sesi materi.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) yaitu merupakan uraian secara spesifik, dapat
diukur, dan menggambarkan hasil yang dapat diamati dari tahapan kompetensi untuk
mencapai tujuan pembelajaran umum.
c. Pokok Bahasan dan atau Sub Pokok Bahasan
Tuliskan pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan dengan mengacu pada tujuan
pembelajaran. Karena itu pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan tersebut harus
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
d. Metode pembelajaran
Pilih dan tuliskan metode pembelajaran yang akan digunakan dimana dalam proses learning
pemilihan metode harus lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta untuk berperan
lebih aktif.
Metode pembelajaran adalah cara-cara dan teknik komunikasi dan interaksi yang digunakan
oleh fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi
Metode pembelajaran yang digunakan pada pelatihan didalam kelas antara lain yaitu:
• Ceramah singkat/presentasi
• Curah pendapat
• Diskusi
• Studi kasus
• Simulasi
• Role play
15 | P a g e
• Demonstrasi
• Permainan/game
• Latihan/exercise
• Coaching/fasilitasi/pembimbingan
• Praktik model
• Seminar/semiloka/lokakarya
e. Alat Bantu Pembelajaran
Pilih dan tuliskan alat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Alat bantu pembelajaran adalah seperangkat benda/ alat dalam bentuk fisik (hardware) yang
dapat dilihat, didengar dan diraba oleh panca indera, yang digunakan oleh fasilitator/pelatih
dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Dalam memilih alat bantu pembelajaran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu:
• Disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
• Disesuaikan dengan media pembelajaran yang digunakan.
• Menghasilkan efek pembelajaran yang lebih baik.
• Prinsip efektif dan efisien. Disesuaikan dengan kemampuan dari fasilitator/
Pelatihan
Alat bantu pembelajaran yang digunakan pada pelatihan di dalam kelas antara lain sebagai berikut:
• Spidol
• Transparan
• LCD
• OHP
• White board
• Komputer
16 | P a g e
f. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah seperangkat benda/alat yang berfungsi dan digunakan sebagai
“pembantu” fasilitator/pelatih dalam komunikasi dan interaksi suatu proses pembelajaran
dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses penyampaian materi
pembelajaran kepada peserta latih. Media merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran
(di dalam kelas dan di luar kelas) dalam bentuk non fisik (software) yang mengandung ‘pesan’
di dalamnya (isi materi pembelajaran)
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan:
1) Tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2) Kebutuhan proses pembelajaran dan juga kemampuan peserta latih.
3) Kemampuan yang ada pada fasilitator/elatih dalam menggunakan media pembelajaran
4) Alokasi waktu
Media pembelajaran yang digunakan pada pelatihan di dalam kelas antara lain sebagai berikut:
• OHT
• Software
• Buku referensi
• Modul
• Panduan pelatihan (petunjuk diskusi/kasus/ latihan/protap)
• Film
• Lembar balik
g. Evaluasi Evaluasi adalah proses pengumpulan data yang sistematis untuk mengukur efektifitas
program pelatihan. Evaluasi bertujuan untuk mengukur keberhasilan dan pencapaian
tujuan
17 | P a g e
Manfaat evaluasi yaitu:
• Memperoleh informasi tentang kualitas dan kuantitas pelaksanaan program pelatihan.
• Mengetahui relevansi program pelatihan dengan kebutuhan institusi.
• Membuka kemungkinan untuk memperbaiki dan menyesuaikan program pelatihan
sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi. Evaluasi dilakukan terhadap: Peserta:
evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta.
Beberapa jenis evaluasi yang biasa dilakukan yaitu :
• Evaluasi formatif: dirancang untuk memberikan informasi yang dapat digunakan pelatih
untuk melakukan perbaikan. Biasa digunakan sebelum kelas berakhir, sehingga masih terdapat
kesempatan untuk memperbaiki
• Evaluasi sumatif: digunakan pada akhir sesi pelatihan untuk kepentingan dalam
menentukan peringkat, sertifikasi, evaluasi terhadap kemajuan, atau penelitian terhadap
efektivitas kurikulum dan perencanaan pelatihan.
• Portofolio: catatan, kumpulan hasil karya peserta latih yang didokumentasikan secara
baik dan teratur. Dapat berbentuk tugas, jawaban peserta atas pertanyaan fasilitator, catatan
hasil observasi fasilitator dan laporan kegiatan peserta
Sebelum melakukan evaluasi tentunya diperlukan sebuah pertanyaan pertanyan yang mudah
dicerna oleh peserta pelatihan,Kriteria pertanyaan harus disusuaikan dengan tingkatan
kemampuan dari peserta dalam menyerap pelatihan yang dimulai dari kemampuan dari sudut
pengetahuan,penerapan dan menganalisis suatu persoalan yang ada disekitar mereka.dalam
teori pendidikan ada 3 tingkatan yaitu Behavior ( Pengetahuan ),Psikomotor ( Penerapan) dan
efektif ( analitik ).
18 | P a g e
Untuk menyusun pertanyaan pertanyaan dalam mengevaluasi sebuah materi dalam
menyampaikan materi materi pelatihan maka perlu disusun sebuah kisi kisi pertanyaan.adapun
kisi kisi tersebut adalah sebagai berikut :
Contoh
Kisi Kisi Pertanyaan
NoTujuan Butir
Soal
Tingkatan Kemampuan
Behavior Psikomotor Efektif
Muda
h
Sedan
g
Suka
r
Muda
h
Sedang Suka
r
Mudah Sedang Sukar
1
2
3
Disamping perlunya dibuat kisi kisi pertanyaan dalam melakukan evaluasi dan sangat penting
dalam melakukan pelatihan adalah pemberian pembobotan dalam penilaian terhadap
pertanyaan yang diberikan kepada peserta pelatihan pendidikan.Pembobotan terhadap
penguasaan materi pelatihan dilakukan dengan mengukur penguasaan materi dengan nilai
akhir diberikan kepada peserta pelatihan.
iasanya pemberian bobot penilaian terhadap materi yang diberikan adalah untuk mengukur
terhadap penguasaan materi dan melanjutkan materi berikut dalam satu pelatihan.adapun
rumusan pembobotan dalam memberikan pertanyaan pada materi pelatihan pendidikan adalah
sebagai berikut :
19 | P a g e
Tingkat penguasaan =
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang
20 | P a g e
BAB IV
Kesimpulan
A. Kesimpulan
Dari Kerangka desain dan penyusunan kurikulum pelatihan ini dapat memberikan kontribusi
terhadap pelaksanaan pelatihan yang akan dilakukan oleh pelaku pelaku program PNPM
Mandiri Perdesaan dan fasilitator dilapangan dalam merancang dan mendasain sebuah
pelatihan pendidika.Perencanaan pelatihan yang baik akan menunjukkan kualitas dari sebuah
perencanaan kegiatan program
Model dan desain pelatihan yang disusun baik tentu akan secara jelas dan terinci setiap
tahapan sebuah pelatihan.pelaku –pelaku program dan fasilitator dilapangan dengan adanya
desain pelatihan akan mudah dan praktis merancang perencanaan pelatihan.
21 | P a g e
Daftar Pustaka
1) Balitbang Kemendiknas,2011.Panduan Penyelenggaraan Pelatihan Pendidikan
Berkarakter,Batlibang Kurikulum dan Perbukuan.Jakarta
2) Bray,Tony.2009.Training design Mnual : complete practical guide to creating effective
and suceesful traing program,Kogan Page London
3) Hudson,B, 2008, Didactical Design Research,Routledge New York
4) Van den Akker,J,et al ,2006 , Introducing Educational Design Research,Rouledge,New
York
5) Soebagio Atmodiwirio,2002 Manajemen Pelatihan,ardadirya Jaya,Jakarta
6) Kirkpatrick,Donald L 1998,Evaluating Training Program,Berret Koehler Publisher,San
Fransisco
22 | P a g e