pelatihan rancang bangun desain produk berbahan …
TRANSCRIPT
1
LAPORAN KEMAJUAN
PELATIHAN RANCANG BANGUN DESAIN PRODUK BERBAHAN BAMBU UNTUK PEMBERDAYAAN IKM KERAJINAN KABUPATEN
BANYUWANGI
Tim Pengabdi
Ir. Baroto Tavip Indrojarwo, MSi – NIP: 196409301990021001 – NIDN: 0030096403 Sabar, SE, MSi – NIP: 19700210 2005011001 – NIDN: 0010027005
Andhika Estiyono, ST, MT – NIP: 197001221995121001 – NIDN: 0022017003
JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
3
RINGKASAN
Kegiatan pengabdian masyarakat berjudul Pelatihan Rancang Bangun Desain Produk Berbahan Bambu untuk Pemberdayaan IKM Kerajinan Kabupaten Banyuwangi ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa Jawa Timur, khususnya Kab. Banyuwangi, merupakan daerah yang kaya akan potensi IKM kerajinan berbasis bahan bambu dan potensi sumber daya alam bambu. Bambu merupakan bahan alam yang memiliki banyak keunggulan, diantaranya: pohon bambu dapat tumbuh dengan cepat, bahan bambu memiliki gaya tarik yang tak terhingga, bahan bambu bersifat lentur sehingga cukup mudah dibentuk, dan teknologi pemrosesan bambu dapat dikategorikan tidak rumit. Oleh karena keunggulan tersebut, bambu dapat diolah menjadi berbagai macam produk dan bersifat ramah lingkungan. Produk berbahan bambu dapat berbentuk produk yang besar hingga produk kecil, mulai dari arsitektur/bangunan, elemen arsitektur (dinding, lantai, atap, pintu), mebel/furniture, peralatan rumah tangga, piring, lampu, perlengkapan kamar mandi, sampai produk kemasan, tas, hiasan/elemen dekorasi dan berbagai produk-produk kecil lainnya. Akan tetapi inovasi IKM Jawa Timur dalam berbagai produk-produk bambu tersebut, dirasakan sedikit tertinggal dalam aspek desain dan teknologi baik secara kuantitas (variasi) maupun kualitas, dibandingkan dengan produk IKM dari beberapa negara, misalnya Jepang, Korea dan China.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi desain produk berbahan bambu, yang dapat diaplikasikan kepada IKM kerajinan bambu Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian yang difokuskan pada pencarian berbagai alternatif desain produk peralatan rumah tangga yang berdimensi kecil, mempunyai nilai estetika, fungsional dan dapat diproduksi oleh IKM dengan pemanfaatan teknologi sederhana. Berbagai desain produk bambu hasil penelitian diharapkan akan dapat dikembangkan oleh IKM kerajinan bambu Jawa Timur secara mandiri.
Luaran kegiatan ini adalah: 1) penelusuran masalah desain dan teknologi; 2) konsep dan desain produk peralatan rumah tangga berbahan bambu yang dapat dikembangkan secara produksi menjadi produk unggulan; dan 3) program pelatihan kepada IKM kerajinan yang berisi 3 materi utama, yaitu: a) konsep desain, b) pembuatan desain dan penggambaran produk; dan c) pembuatan produk. Kata kunci: desain produk bambu, peralatan rumah tangga, inovasi produk
4
SUMMARY
Activity titled Training of Product Design based on Bamboo for Small Enterprise of Banyuwangi Municipal based on fact that Banyuwangi is a region that rich with small enterprises crafts and resources of bamboo. Bamboo is a natural material that has advantages: faster growing than wood, unlimited strength force, elastic so that it can easily be bent, and has simple technology of material process. According to that, bamboo can easily form to various product and environmental friendly. Product of bamboo can be formed as small until large dimension, from dishes and accessories until architecture element such as floor, wall, roof and ceiling, from decoration element until structure element. On other hand, product innovation of Indonesia/East Java small enterprises cannot compete to bamboo product of Japan, Korea and China, in aspect of design, tehnology, variation and quality.
This activity aims to enhance innovation of product design of bamboo that can be applied by new design and technology to small enterprises of bamboo craft in Banyuwangi municipal. Focus of product of this activity is small home appliance or office equipment that has function, aesthetic value, marketing value, small dimension and produceable by small enterprises with simple technology or process.
Output of this activity: 1) problem searching of design and technology that faced by small enterprises; 2) concept and design of new bamboo product; 3) training of design and process to small enterprise of bamboo craft at Banyuwangi with focused on,: a) concept and design, b) drawing process; dan c) production process. Keyword: bamboo product design, bamboo craft, small enterprises
5
PRAKATA
Berkat rahmat Allah SWT, Laporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berjudul Pelatihan Rancang Bangun Desain Produk Berbahan Bambu untuk Pemberdayaan IKM Kerajinan Kabupaten Banyuwangi ini dapat diselesaikan dengan baik. Luaran penelitian yang dapat dihasilkan sampai tahap laporan kemajuan ini berupa: 1)hasil penelusuran masalah terhadap produk inovatif yang akan dikembangkan 2); konsep desain, desain berupa gambar desain dan model digital 3 dimensi; 3) program pelatihan desain kepada IKM bambu di Kab. Bayuwangi. Kegiatan ini telah menghasilkan satu jenis produk inovatif yaitu gitar bambu. Rencana selanjutnya dari kegiatan ini adalah membuat desain produk inovatif untuk produk jam meja.
Kami menyadari bahwa laporan kemajuan pengabdian masyarakat ini masih membutuhkan penyempurnaan baik dari aspek isi, metode maupun format. Oleh karena itu masukan dari segenap pemangku kepentingan sangat kami harapkan.
Dalam proses melakukan penelitian dan menyelesaikan laporan ini, kami telah meminta dukungan dari banyak pihak, untuk itu kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Rektor ITS dan Ketua LPPM ITS beserta seluruh jajarannya yang telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kami untuk berkreasi melalui kegiatan ini.
2. Ketua Jurusan Desain Produk Industri ITS beserta seluruh jajarannya yang telah memberi dukungan dan fasilitas kepada tim untuk melaksanakan seluruh aktivitasnya selama ini.
3. Tim pengabdi yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa Desain roduk Industri ITS yang telah bekerja sama dengan baik selama ini.
4. Dinas Perindustrian Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan kesempatan dan informasi tentang potensi, permasalahan dan IKM kerajinan bambu yang berada di lingkungan Jawa Timur.
5. IKM kerajinan bambu di Kab. Banyuwangi.
Akhirnya kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Segala dukungan dan masukan akan sangat berarti bagi kami untuk dapat melanjutkan kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Surabaya, 24 Agustus 2015
Tim Pengabdi
6
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... Error! Bookmark not defined.
RINGKASAN ...................................................................................................................................... 2
SUMMARY ....................................................................................................................................... 4
PRAKATA .......................................................................................................................................... 5
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 6
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. 7
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ 8
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 9
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................... 9
1.2. Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan .......................................................................... 10
1.3. Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan Yang Diharapkan .................................................. 10
1.4. Target Luaran ...................................................................................................................... 11
BAB 2 STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN .......................................................................... 12
2.1. Studi Pustaka: Tren Desain Produk Bambu ......................................................................... 12
2.2. Studi Pustaka: Desain Produk Bambu Berdasarkan Aplikasi Teknologi ............................... 24
2.3. Metode dan Proses Kerja .................................................................................................... 28
2.4. Diagram Alur Kegiatan ........................................................................................................ 30
2.5. Organisasi Tim Pengabdi ..................................................................................................... 31
2.6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .............................................................................................. 31
BAB 3 CAPAIAN SEMENTARA ......................................................................................................... 32
3.1. Proses Desain ...................................................................................................................... 32
3.2. Proses Produksi ................................................................................................................... 39
4.3. Pelatihan Desain ................................................................................................................. 42
BAB 4 KESIMPULAN SEMENTARA DAN RENCANA SELANJUTNYA .................................................. 54
5.1. Kesimpulan ......................................................................................................................... 54
5.2. Saran ................................................................................................................................... 55
5.2. Rencana Selanjutnya ........................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 57
7
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................................... 42
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............................................... 42
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha .............................................. 43
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang Usaha ........................................... 43
Tabel 5. Tabulasi Jawaban Responden tentang Pemateri .................................................. 44
Tabel 6. Tabulasi Jawaban Responden tentang Materi ...................................................... 45
Tabel 7. Hasil Pengujian Validitas ....................................................................................... 46
Tabel 8. Hasil Pengujian Reliabilitas .................................................................................... 46
Tabel 9. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Usia dan Pemateri .............................................. 47
Tabel 10. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Pendidikan dan Pemateri ................................. 48
Tabel 11. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Bidang Usaha dan Pemateri ............................. 49
Tabel 12. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Lama Usaha dan Pemateri ................................ 49
Tabel 13. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Usia dan Materi ................................................ 50
Tabel 14. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Pendidikan dan Materi ..................................... 51
Tabel 15. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Bidang Usaha dan Materi ................................. 52
Tabel 16. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Lama Usaha dan Materi ................................... 52
8
DAFTAR GAMBAR
Gb.1. Arsitektur bambu dari elemen dinding, lantai dan langit-langit serta kolom dan struktur atap bambu yang menyatu. ............................................................... 12
Gb.2. Elemen kolom dan plafon bambu yang menyatu dan rumah prefab bambu yang merupakan salah satu produk unggulan Thailand........................................... 13
Gb.3. Elemen bidang vertical dinding atau pagar dan aplikasinya untuk pagar teras. ...... 14
Gb.4. Desain stall, meja atau tempat duduk, kursi dari keratan bamboo dan kursi malas........................................................................................................................... 15
Gb.5. Desain casing untuk Apple I-Phone yang bergaya Indian Inca dan bergaya polos. .. 16
Gb.6. Casing hanphone dari bambu vynir, earphone dari batang bambu dan casing laptop Asus dari bambu vynir. .................................................................................... 17
Gb.8. Wadah bumbu dan peralatan makan sendok, garpu, pisau dari bahan bambu. ...... 19
Gb.9. Wadah parfum/toiletier, senter dan tempat sampah dari bahan bambu. ............... 20
Gb.10. Lampu gantung, lampu dinding dan lampu meja dari bahan bambu. ................... 21
Gb.11. Tren desain produk tas wanita dari bahan bamboo. .............................................. 22
Gb.12. Desain produk mainan dari bahan bambu batangan. ............................................. 23
Gb.13. Produk dari aplikasi teknologi sederhana: wadah pensil, dudukan kursi dan tempat buah/ptong dari bahan keratan bambu. ......................................................... 24
Gb.14. Produk dari aplikasi teknologi madya berbasis laminasi: boks, meja dan wadah pad dan gadget, keranjang dan perlengkapan kamar mandi. ................................ 25
Gb.15. Produk dari aplikasi teknologi tinggi bermetode pencetakan dari bahan bambu vynir: casing laptop, keyboard dan mouse. ..................................................... 26
Gb.16. Produk dari aplikasi teknologi tinggi: trim interior mobil Lexus dan finishing plafon yang dibuat dari bilah-bilah bambu yang dirangkai dan dibentuk/ditekuk. ... 27
Gb.17. Ide desain gitar bambu yang berawal dari batang bamboo (bumbung) yang digabung-gabung (teknologi madya). .............................................................. 36
Gb.18. Beberapa pengembangan ide desain gitar bambu dengan teknologi tinggi. ......... 37
Gb.19. Hasil desain gitar bambu dalam bentuk model digital 3 dimensi. .......................... 38
Gb.20. Proses pembuatan gitar bambu hasil pengabdian masyarakat. ............................. 39
Gb.21. Produk gitar bambu hasil pengabdian masyarakat. ................................................ 40
Gb.22. Produk jam meja bambu hasil pengabdian masyarakat. ........................................ 41
9
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Provinsi Jawa Timur adalah provinsi yang kaya akan potensi IKM pengrajin berbasis bahan
bambu dan potensi sumber daya alam bambu. Bambu merupakan bahan yang memiliki
banyak keunggulan, diantaranya: 1) pohon bambu merupakan spesies tumbuhan yang
cepat tumbuh dan dapat dibudidayakan, 2) bahan bambu memiliki gaya tarik (kekuatan
tarik) yang tak terhingga, 3) bahan bambu bersifat lentur sehingga cukup mudah
dibentuk, 4) teknologi pemrosesan bambu cukup bervariasi (dari teknologi sedehana
hingga tinggi) dan cenderung ramah lingkungan, dan 5) bambu memiliki spesies yang
cukup banyak. Oleh karena keunggulan-keunggulan tersebut, bambu dapat diolah
menjadi berbagai macam produk yang bersifat ramah lingkungan, baik yang bersifat
memiliki fungsi maupun yang sekedar sebagai elemen dekoratif.
Produk berbahan bambu dapat berbentuk produk yang besar hingga produk kecil, mulai
dari arsitektur/bangunan, elemen interior/arsitektur (dinding, lantai, atap, pintu),
mebel/furniture, peralatan rumah tangga, peralatan makan (piring, sendok, garpu),
lampu, perlengkapan kamar mandi, sampai produk kemasan, tas, hiasan/elemen
dekorasi dan berbagai produk-produk kecil lainnya. Akan tetapi inovasi IKM Jawa Timur
dalam mewujudkan berbagai macam produk-produk tersebut, dirasakan sedikit
tertinggal dalam aspek desain dan teknologi baik secara kuantitas (variasi) maupun
kualitas, dibandingkan dengan produk IKM dari beberapa negara, misalnya Jepang, Korea
dan China.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi desain produk berbahan bambu, yang
dapat diaplikasikan kepada IKM kerajinan bambu di Jawa Timur. Usulan kegiatan ini
diajukan dalam bentuk penelitian yang difokuskan pada pencarian berbagai alternatif
desain produk peralatan rumah tangga yang berdimensi kecil, mempunyai nilai
komersial, mempunyai nilai estetika, fungsional dan dapat diproduksi oleh IKM dengan
pemanfaatan teknologi sederhana. Hasil penelitian yang berupa konsep dan desain
produk berbahan bambu kemudian diajukan menjadi kegiatan pelatihan/pendampingan
10
kepada IKM kerajinan bambu di Jawa Timur, khususnya Kab. Banyuwangi, sehingga
diharapkan akan dapat dikembangkan oleh secara mandiri.
1.2. Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
Kegiatan ini mengangkat rumusan masalah, sebagai berikut:
1. Bagaimanakah membuat konsep dan desain produk peralatan rumah tangga
berbahan bambu yang inovatif, fungsional dan mengandung nilai estetika, tetapi
dapat diproduksi oleh IKM kerajinan bambu di Kab. Banyuwangi?
2. Bagaimanakah menyusun program pelatihan/pendampingan yang efektif dari
hasil penelitian tersebut kepada IKM kerajinan bambu di Kab. Banyuwangi?
Strategi yang direncnakan dalam kegiatan ini adalah:
1. Penelusuran masalah desain dan teknologi yang dihadapi oleh IKM, dengan
mempertibangkan masukan dari Disperindag Prov. Jatim dan Kab. Banyuwangi.
2. Pembuatan konsep dan desain produk baru inovatif yang merupakan jawaban
dari penelusuran masalah dan diperkirakan dapat diproduksi oleh IKM menjadi
salah satu produk unggulan di masa datang.
3. Desain produk berbahan bambu yang akan dikembangkan dan dijadikan materi
pelatihan adalah produk peralatan rumah tangga yang sering digunakan,
berdimensi kecil, fungsional dan mengandung nilai estetika, misalnya: tempat
sendok-garpu, tempat tissue, piring/alas makan, box/kemasan, tempat perhiasan,
tempat pensil, perlengapan meja (desk accessories), perlengkapan kamar mandi
(toileter), tempat sampah, lampu, dll.
4. Pelaksanaan pelatihan yang meliputi: konsep desain produk (bentuk, fungsi,
ergonomic, teknologi produksi/pembuatan, pemasaran produk), pembuatan
desain (gambar) dan pembuatan prototip produk.
1.3. Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan Yang Diharapkan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Membuat konsep dan desain produk peralatan rumah tangga berbahan bambu
yang inovatif, fungsional dan mengandung nilai estetika, tetapi dapat diproduksi
oleh IKM kerajinan bambu di Jawa Timur.
11
2. Mewujudkan hasil penelitian tersebut menjadi program pelatihan /
pendampingan atau pelatihan kepada IKM kerajinan bambu di Jawa Timur, yang
meliputi tiga materi pokok, yaitu: a) pendampingan / pelatihan konsep desain
produk, b) pemahaman dan pembuatan desain produk (gambar sketsa desain dan
gambar teknik); dan c) pembuatan prototip produk.
Sedangkan manfaat dan dampak yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. Bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan khususnya Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Jawa Timur, hasil pengabdian masyarakat ini dapat digunakan
sebagai salah satu acuan/contoh dalam rangka meningkatkan inovasi desain
produk berbahan bambu yang dapat diproduksi oleh IKM.
2. Bagi IKM Jawa Timur, hasil penelitian ini dapat dikembangkan dan diproduksi
sehingga akan dapat meningkatkan variasi dan kualitas produk.
3. Bagi institusi pendidikan, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
masukan bagi pengembangan kurikulum desain produk industri, khususnya desain
produk berbahan bambu yang dapat dikembangkan oleh staf dosen dan diljadikan
obyek perancangan oleh mahasiswa.
4. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai contoh produk
inovatif berbahan bambu yang ramah lingkungan dan dapat dijadikan alternatif
sebagai produk unik diantara produk-produk sejenis berbahan plastik serta
sebagai salah satu sarana peningkatan kecintaan terhadap produk lokal Jawa
Timur
1.4. Target Luaran
Target luaran kegiatan dan hasil pengabdian masyarakat ini adalah:
1. Dokumen desain produk bambu baru yang berupa: konsep, gambar desain dan
model digital 3 dimensi untuk produk baru: gitar dan jam meja yang berbahan
baku utama bambu.
2. Pelatiahan bagi IKM kerajinan bambu dengan mempraktekkan pembuatan desain
produk baru hasil pengabdian masyarakat ini.
3. Hasil post-tes dari program pelatihan, yang dapat digunakan sebagai masukan
bagi pengembangan produk bambu berikutnya.
12
BAB 2 STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN
2.1. Studi Pustaka: Tren Desain Produk Bambu
Salah satu acuan penting dalam kegiatan pengabdian dan pelatihan ini adalah hasil riset
dan tren desain produk berbahan bambu terkini. Tren desain produk berbahan bambu
secara garis besar dapat dikateorikan sebagai berikut:
4.1.1 Tren Desain Produk Bambu untuk Arsitektur
Tren produk arsitektur berbahan bambu diantaranya:
Gb.1. Arsitektur bambu dari elemen dinding, lantai dan langit-langit serta kolom dan struktur atap bambu yang menyatu.
13
Tren produk arsitektur dan interior berbahan bambu sudah diaplikasikan untuk bangunan
arsitektur besar dan arsitektur prefab (arsitektur fabrikasi), seperti contoh berikut.
Gb.2. Elemen kolom dan plafon bambu yang menyatu dan rumah prefab bambu yang merupakan salah satu produk unggulan Thailand.
14
Dalam bentuk komponen arsitektur dan interior, produk bamboo juga mengalami tren
yang semakin berkembang. Sebagai contoh, tren produk elemen interior dan arsitektur
berbahan bambu dapat dilihat seperti contoh berikut:
Gb.3. Elemen bidang vertical dinding atau pagar dan aplikasinya untuk pagar teras.
15
4.1.2 Tren Desain Produk Bambu untuk Furniture/Mebel
Tren produk mebel berbahan bambu diantaranya:
1. Desain produk mebel dari bilah-bilah pipih bambu yang ditekuk dan diikat/dilem
dengan gaya minimalis geometris putar, dapat difungsikan sebagai stall, meja
atau tempat duduk.
2. Kursi dari keratan bambu yang dibagi-bagi menjadi batangan kecil, seperti filosofi
sapu lidi, menjadi desain yang bergaya eklektis modern.
3. Kursi malas yang didesain dari bilah bambu tebal yang dibelah, ditekuk dan dilem,
menjadi kursi bergaya modern.
Gb.4. Desain stall, meja atau tempat duduk, kursi dari keratan bamboo dan kursi malas.
16
4.1.3 Tren Desain Produk Bambu untuk Produk Pendukung IT/Elektronik
Tren produk pendukung IT/peralatan elektronik dari bahan bambu diantaranya:
1. Desain casing untuk Apple I-Phone yang bergaya etnis Indian Inca. Produk ini
menjadi trend setter produk IT yang ramah lingkungan, berdesain baru (new
style) dan mendapatkan penghargaan sebagai desain terbaik pada beberapa ajang
kompetisi desain produk Internasional tahun 2010.
2. Desain casing hanphone bergaya polos yang dibuat dari laminasi keratan-keratan
bambu yang dibentuk sesuai bentuk handpnone.
3. Casing produk laptop dan perlengkapan pendukung seperti headphone yang
berupa laminasi.
Ketiga jenis produk tersebut merupakan jenis pengolahan bambu berteknologi tinggi
yang menghasilkan bahan bambu dalam bentuk vynir (lembaran tipis) dan laminasi
(himpunan dari beberpa kerat bambu yang direkatkan dengan lem bertekanan tinggi)
Gb.5. Desain casing untuk Apple I-Phone yang bergaya Indian Inca dan bergaya polos.
17
Gb.6. Casing hanphone dari bambu vynir, earphone dari batang bambu dan casing laptop Asus dari bambu vynir.
18
4.1.4 Tren Desain Produk Bambu untuk Produk Alat Transportasi
Tren produk alat transportasi berbahan bambu diantaranya:
1. Desain rangka sepeda dari bahan bambu batangan yang disambung dengan join
metal.
2. Desain interior mobil KIA dari bahan bambu vynir yang saat ini mampu menjadi
alternative dari bahan kayu vynir untuk interior mobil.
Gb.7. Rangka sepeda bambu batangan dengan join metal dan Interior mobil KIA dari bambu vynir.
19
4.1.5 Tren Desain Produk Bambu untuk Produk Peralatan Rumah dan Kantor
Tren produk peralatan rumah tangga berbahan bambu diantaranya:
1. Peralatan dapur: wadah bumbu dan rempah-rempah dari bambu batangan utuh
dan sayatan tipis bambu yang ditekuk dan diikat; peralatan makan (sendok,
garpu, pisau) dari bahan bambu yang dikerat/dibentuk sesuai fungsinya.
2. Peralatan kamar mandi: wadah parfum/toiletier dari bahan bambu laminasi yang
diolah bentuknya, senter dari bahan bambu batangan utuh dan tempat sampah
dari bahan bambu bilah yang dirangkai.
3. Lampu: lampu gantung dari bahan bambu laminasi yang diolah bentuknya, lampu
gantung dari bahan anyaman bambu, mirip seperti kreneng buah-buahan tetapi
dengan kerapian tinggi, lampu dinding dari bahan bambu batangan yang
dirangkai, menjadi bentuk yang sederhana tetapi unik, lampu meja dari bahan
bambu batangan utuh yang dipadu dengan spiral metal dan lampu dinding dari
bahan bambu keratan-keratan kecil yang dirangkai.
Gb.8. Wadah bumbu dan peralatan makan sendok, garpu, pisau dari bahan bambu.
22
4.1.6 Tren Desain Produk Bambu untuk Produk Fashion
Tren produk fashion berbahan bambu diantaranya:
1. Tren desain produk tas wanita dari bahan bambu anyaman yang dipadu dengan
kulit dan kain.
2. Tren desain produk tas wanita dari bahan bambu bilah yang dirankai.
Gb.11. Tren desain produk tas wanita dari bahan bamboo.
23
4.1.7 Tren Desain Produk Bambu untuk Produk Mainan
Tren produk mainan berbahan bambu diantaranya:
1. Desain produk mainan balok-susun (lego) bertema kota dari bahan bambu
batangan.
2. Desain produk mainan sepeda dari bahan bambu batangan.
3. Desain produk mainan kuda-kudaan dari bahan bambu batangan
4. Desain produk mainan balok-susun bertema karakter kartun prajurit dari bahan
bambu batangan.
Gb.12. Desain produk mainan dari bahan bambu batangan.
24
2.2. Studi Pustaka: Desain Produk Bambu Berdasarkan Aplikasi Teknologi
Wujud atau bentuk desain produk berbahan bambu dapat dipengaruhi oleh teknologi
proses dan produksinya. Secara umum, jenis desain produk berbahan bambu
berdasarkan aplikasi teknologi dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok besar, yaitu
aplikasi teknologi sederhana, teknologi menengah (hybrid) dan teknologi tinggi (Hi-tech).
2.2.1 Produk bambu berbasis teknologi sederhana
Pengertian teknologi sederhana adalah perlakuan bahan bambu secara tradisional dan
menggunakan peralatan manual. Kategori ini dapat diaplikasikan oleh pengarajin UMKM
yang dapat menghasilkan produk dalam jumlah terbatas. Beberapa cirikhas metode
untuk membuat produk bambu berteknologi sederhana adalah: anyaman, batangan,
pengikatan, dll.
Gb.13. Produk dari aplikasi teknologi sederhana: wadah pensil, dudukan kursi dan tempat buah/ptong dari bahan keratan bambu.
25
2.2.2 Produk bambu berbasis teknologi madya (hybrid)
Pengertian teknologi madya adalah perlakuan bahan bambu dengan cara paduan antara
metode tradisional dan menggunakan peralatan/mesin sederhana. Kategori ini dapat
diaplikasikan oleh pengrajin yang memiliki bengkel/workshop dengan peralatan mesin
berteknologi madya, misalnya mesin press lamination, mesin potong, mesin slicing, dll.
Teknologi madya mampu menghasilkan produk dalam jumlah lebih besar dan lebih
presisi/akurat. Beberapa cirikhas produk bambu berteknologi madya adalah: pintu
laminasi, piring laminasi, mebel laminasi, dll.
Gb.14. Produk dari aplikasi teknologi madya berbasis laminasi: boks, meja dan wadah pad dan gadget, keranjang dan perlengkapan kamar mandi.
26
2.2.3 Produk bambu berbasis teknologi tinggi (hi-tech)
Pengertian teknologi tinggi adalah perlakuan bahan bambu dengan cara menggunakan
peralatan/mesin berteknologi tinggi, misalnya: mesin high-pressure moulding, high
pressure bending, mesin slicing, dll. Kategori ini hannya dapat diaplikasikan oleh
pengarajin yang telah berbentuk industry besar. Metode ini mampu menghasilkan
produk dalam jumlah massal dan presisi/akurat. Beberapa cirikhas produk bambu
berteknologi tinggi, adalah: vynir bambu, elemen panel interior otomotif, elemen interior
lantai, dll.
Gb.15. Produk dari aplikasi teknologi tinggi bermetode pencetakan dari bahan bambu vynir: casing laptop, keyboard dan mouse.
27
Gb.16. Produk dari aplikasi teknologi tinggi: trim interior mobil Lexus dan finishing plafon yang dibuat dari bilah-bilah bambu yang dirangkai dan dibentuk/ditekuk.
28
2.3. Metode dan Proses Kerja
Variabel-variabel yang akan diteliti dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi:
1. Tema dan tren desain produk berbahan bambu
2. Fungsi guna produk berbahan bambu
3. Ergonomi (antropometri) dan dimensi
4. Bentuk desain produk: Proporsi, skala dan komposisi
5. Metode atau teknik produksi dan finishing
Metode penelitian yang akan digunakan penelitian ini adalah:
1. Studi dari hasil riset pendahuluan dan rise-riset sebelumnya tentang desain
produk berbahan bambu.
2. Studi kepustakan tentang teori-teroi yang terkait, diantaranya:
a. Trend dan perkembangan desain produk berbahan bambu
b. Teori bentuk dan warna
c. Teknik dan metode produksi perhiasan berbasis kerajinan (handmade)
d. Pemasaran produk
3. Studi existing dan referensi dari jenis-jenis desain produk berbahan bambu yang
telah diproduksi oleh IKM pengrajin Jawa Timur.
4. Perancangan kuesioner untuk mencari tema desain yang sesuai selera pasar dan
masyarakat. Metode kuantitatif ini adakan dilakukan dengan:
a. Sampel: 500 orang
b. Analisis kuantitatif hasil kuesioner melalui perceptual mapping dengan
MDS
5. Wawancara mendalam (depth interview) dan focus group discussion (FGD) untuk
mencari ide yang terkait dengan:
a. Desain produk berbahan bambu
b. Teknik dan metode produksi
c. Aspek pemasaran produk berbahan bambu
Metode kualitatif ini dilakukandengan pakar dan stake holder terkait, yaitu:
a. Pakar desain produk berbahan bambu
b. Pakar pemasaran
c. Pelaku industri dan IKM kerajinan bambu Jawa Timur
29
d. Disperindag, Dinas Koperasi dan UMKM dan Dekranas Prov. Jatim
Analisis hasil wawancara dan FGD dilakukan dangan metode kualitatif.
6. Pembuatan kesimpulan dengan metode kualitatif dari hasil studi dan penelitian
pada poin 1 sampai 5 untuk digunakan sebagai masukan dalam penyusunan
konsep desain.
7. Pembuatan konsep desain yang meliputi variabel-variabel penelitian yang telah
ditetapkan. Pada konsep desain yang berupa konsep visual (sketsa desain)
dilakukan lagi metode kuesioner visual untuk ditinjau lagi agar konsep desain
sesuai dengan variabel yang telah ditetapkan.
8. Pembuatan hasil desain: konsep desain, gambar desain (gambar presentasi
berwarna) dan gambar teknik skala 1:1.
9. Persiapan program pelatihan/pendampingan: a) persiapan tempat, waktu dan
perlengkapan b) sosialisasi dan publikasi kegiatan dan c) perekrutan peserta.
10. Pelatihan/pendampingan yang berisi pemberian wawasan tentang konsep desain
produk, yang meliputi: aspek bentuk, fungsi, ergonomi, teknik
prosukdi/pembuatan dan pemasaran produk.
11. Pelatihan/pendampingan pemahaman dan pembuatan desain produk, meliputi
pembuatan gambar desain dan gambar kerja.
12. Pelatihan/pendampingan pembuatan prototip produk, dengan cara 1 IKM
membuat 1 produk.
30
2.4. Diagram Alur Kegiatan
Diagram alur penelitian ini dapat digambarkan:
Konsep desain
Pelatihan/pendampingan Desain Hasil desain dari penelitian dijadikan topic
pelatihan/pendampingan kepada IKM Kerajinan Jawa Timur dalam aspek: proses desain dan metode pembuatan gambar
Gambar desain
Studi Pustaka: • Tren desain • Teknik produksi • Perilaku/selera
konsumen
Kuesioner: Tema desain Bentuk Fungsi Selera pasar
Studi existing: Hasil desain dari IKM Kerajinan Bambu di
Jawa Timur
Wawancara: Tema desain Selera pasar Marketing Proses produksi
Riset Pendahuluan: Rancang Bangun Kursi Bambu Hasil/Luaran:
Beberapa desain dalam bentuk konseo, gambar dan prototip kursi bambu dengan desain yang disesuaikan dengan kemampuan produksi IKM (berteknologi sederhana)
Usulan Riset: Rancang Bangun Desain Produk Berbahan Bambu untuk Pemberdayaan IKM Kerajinan Jawa Timur
Tujuan:
Hasil desain dapat dimanfaatkan oleh IKM dalam bentuk Pelatihan/Pendampingan
Ruang Lingkup: IKM Kerajinan Jawa Timur
Variabel: • Tema dan tren desain • Fungsi • Ergonomi • Teknik produksi dan finishing • Pemasaran
Pra
Usulan
Riset
Publikasi
Pelat ihan
Pelatihan/Pendampingan Pembuatan Prototip Pembuatan prototip produk bersama IKM Jawa Timur
31
2.5. Organisasi Tim Pengabdi
No. Nama dan Keahlian
Gelar Kesarjaan
Tugas yang Telah Diselesaikan dalam
Penelitian
Pria/Wanita Alokasi Waktu
Unit Kerja Lembaga
1 Baroto Tavip Indrojarwo, Desain dan manajemen
Ir, MSi. • Perencanaan penelitian • Pembagian tugas
peneliti dan teknisi • Survey dan wawancara
pada stakeholder • Konsep dan desain
Pria/ 10 jam/mg
Desain Produk Industri ITS
3 Sabar, Pemasaran dan keuangan
SE, MSi. • Desain Riset dan analisis pasar
• Desain wawancara mendalam
• Dokumentasi, tabulasi, analisis data dan analisis hasil empiris
Pria / 10 jam/mg
Desain Produk Industri ITS
4. Andhika Estiyono, Desain, modeling dan 3D digital modeling
ST., MT • Konsep desain • 3D desain • Mock-up
Pria / 10 jam/mg
Desain Produk Industri ITS
2.6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A Penelitian 1 Persiapan 2 Pelaksanaan riset: a. Studi existing b. Studi acuan dan pustaka c. Survey - kuesioner d. Interview dan FGD e. Analisis Data
3 Penyusunan konsep 4 Pembuatan gambar desain 5 Pelaporan B Pelatihan/Pendampingan 1 Persiapan 2 Materi konsep desain 3 Materi pembuatan desain 4 Materi pembuatan prototip 5 Pelaporan
32
BAB 3 CAPAIAN SEMENTARA
Capaian sementara program pengabdian masyarakat ini adalah dibagi dalam 3 proses,
yaitu: 1. Kegiatan Proses Desain, 2. Kegiatan Proses Produksi dan 3. Kegiatan Pelatihan
untuk satu jenis produk yaitu gitar bambu.
3.1. Proses Desain
Indonesia merupakan negara dengan tingkat keterancaman dan kepunahan spesies yang
tinggi di dunia. Kondisi keanekaragaman hayati Indonesia semakin hari semakin merosot,
baik pada tingkat ekosistem spesies maupun genetik. Indonesia sebagai salah satu pusat
keanekaragaman hayati di dunia, memiliki keanekaragaman jenis bambu. Dari sekitar
1500 jenis bambu yang sudah dikenal di dunia, 147 di antaranya merupakan jenis asli
Indonesia termasuk jenis-jenis bambu yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kekayaan
akan bambu ini harus dicatat sebagai aset yang mempunyai peranan penting bagi
pembangunan dan kehidupan manusia, baik ditinjau dari segi ekonomi, kebudayaan
maupun ekologi. Hal ini, mengharuskan kita untuk dapat melindungi spesies dan genetik
bambu Indonesia, termasuk hasil pemanfaatan dari bambu khas Indonesia.
Bambu mempunyai manfaat yang sangat banyak baik dari segi ekonomi, segi ekologi
maupun sosial budaya. Dari segi ekonomi, kebanyakan etnik nusantara menggunakan
bambu dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu terlihat dari penggunaan bambu untuk
bahan bangunan rumah, peralatan rumah tangga, peralatan kesenian, dan peralatan
berburu, bahkan untuk bahan makanan dan bahan obat-obatan. Dari segi ekologi, bambu
dapat menjaga sistem hidrologis sebagai pengikat air dan tanah. Tanaman bambu yang
rapat dapat mengikat tanah pada daerah lereng, sehingga berfungsi mengurangi erosi,
sedimentasi dan longsor. Tanaman bambu juga mampu menyerap air hujan dan dengan
daun berbentuk jarum yang penguapannya kecil, tanaman bambu berfungsi menyimpan
air. Sementara itu, dalam kaitan dengan upaya mitigasi perubahan iklim, pengembangan
tanaman bambu juga mendukung meningkatkan penyerapan karbon. Dari suatu
penelitian, tanaman bambu dapat menyerap lebih dari 62 ton/Ha/tahun karbon
dioksida).
33
Bambu juga merupakan bagian dalam kehidupan seni dan budaya antara lain sebagai alat
musik (angklung, kulintang bambu, jegog bali, dan lain-lain) dan digunakan dalam banyak
ritual lainnya. Dari segi sosial budaya, bambu bermanfat untuk menciptakan lapangan
kerja, mengurangi pengangguran, mencegah urbanisasi serta mendorong pariwisata.
Oleh sebab itu, guna mengembalikan citra bambu bagi kehidupan masyarakat secara
bersama perlu kita lakukan langkah-langkah:
1. Melakukan inventarisasi dan pemetaan bambu sebagai dasar menentukan
langkah kebijakan pelestarian dan pemanfaatan bambu secara berkelanjutan;
2. Melakukan sistem pengembangan agribisnis dan agroindustri bambu.
Meningkatnya kebutuhan bambu untuk kepentingann pembangunan, perlu
diimbangi dengan upaya pengembangan populasi bambu di lapangan untuk
memenuhi kebutuhan akan bahan baku;
3. Merehabilitasi lahan kritis dengan penanaman bambu karena bambu merupakan
jenis tanaman yang tepat digunakan untuk upaya konservasi tanah-tanah miring
yang rawan longsor, dan lahan kritis;
4. Memasyarakatkan kembali bambu. Pengenalan dan penyebaran informasi
berbagai manfaat ekologi dan ekonomi bambu perlu ditingkatkan sebagai upaya
memperoleh penghargaan masyarakat yang lebih memadai;
5. Melakukan konservasi bambu. Untuk menjalin kelestarian bambu terutama jenis
asli setempat, perlu dibangun suatu taman pelestarian atau hutan bambu;
6. Melakukan pengembangan industri bambu. Dorongan pasar yang kuat akan
produk bambu perlu terus dilakukan dan ditingkatkan;
7. Mengajak masyarakat ikut berhimpun dalam komunitas peduli bambu baik dalam
perspektif konservasi maupun optimalisasi pemanfaatannya.
Perkembangan material dari bambu terus meluas, sampai dengan menyentuh peralatan
elektronik, termasuk alat musik berupa guitar. Instrumen musik gitar terus berkembang
dan sudah menjadi instrumen dunia. Jumlah para pemain, pengajar, komposer, dan
pembuat gitar saat ini sangat banyak, sekolah-sekolah dan tempat kursus gitar juga
mudah ditemui disetiap tempat bahkan sekarang juga terdapat majalah-majalah yang
khusus membahas tentang gitar. Seiring dengan kemajuan jaman pula, kebutuhan
34
mobilitas gitaris profesional sangat tinggi. Selain itu, dengan adanya keterkaitan bahan
kayu, sebagai material inti gitar, dengan isu lingkungan hidup, sehingga diperlukan
inovasi-inovasi mulai bentuk hingga material yang dipakai.
1. Profesional
Dawn Guitars sebagai instrumen hasil olahan bambu lapis atau bambu laminasi
merupakan pembaharuan gitar kayu yang telah ada. Gitar ini menggunakan bambu
Petung, karena dagingnya yang tebal hingga sekitar 15 mm sehingga bisa mencapai
volume yang diinginkan setelah diproses dengan mesin planner. Dengan teknik laminasi,
memungkinkan material ini memiliki tingkat kepadatan dan kerapatan yang tinggi
sehingga jika dikorelasikan dengan kayu sebagai bahan pembuatan gitar bisa
diperlakukan sama dan bisa menghasilkan suara yang hasilnya memiliki karakter yang
berbeda dari gitar kayu pada umumnya bahkan profesional.
2. Traveler
Dawn Guitars ini diperuntukkan bagi gitaris profesional dan amatir. Gitaris profesional
menggunakan gitar ini sebagai instrumen saat mobilitasnya tinggi sehingga bisa
digunakan saat mereka touring. Bagi gitaris amatir, gitar ini digunakan saat mereka
melakukan traveling. Dengan desain yang ramping tapi tetap nyaman saat dimainkan,
dibawa dengan mudah, dan dapat disimpan dengan tidak memakan ruang yang banyak
sehingga tepat untuk dibawa dan disimpan di perjalanan. Secara spesifik gitar ini didesain
untuk pengguna berumur 21 tahun ke atas, unisex, yang memiliki karakter casual,
dynamic, fresh dan up to date.
3. Ramah Lingkungan
Dewasa ini yang ketersediaannya melimpah di alam adalah bambu. Selain harganya yang
ekonomis pertumbuhan bambu dibilang sangat cepat. Hanya membutuhkan waktu 3 – 5
tahun bambu sudah siap panen serta dapat tumbuh diberbagai lahan. Jika dibandingkan
dengan kayu yang harus menunggu panen hingga 40 tahun bambu lebih efektif sebagai
bahan pengganti untuk material gitar elektrik karena memiliki nilai karakteristik kuat dari
segi ketahanan, motif dan juga filosofi yang dapat mengangkat nilai kegunaan dan pesan
dari filosofi bambu itu sendiri.
35
4. Eksotik
Sebagai gitar akustik yang mengaplikasikan material alternatif maka secara estetis Dawn
Guitars ini berbeda dengan alat-alat musik modern yang telah ada. Gitar ini sangat serasi
bila disandingkan atau dimainkan bersama dengan instrumen-instrumen tradisional
seperti angklung, calung, dan seruling. Simple light merupakan karakter yang akan
disampaikan, hal ini berawal dari analisa trend yang berkesimpulan bahwa desain gitar
elektrik menggunakan material tekstur bambu dengan trend warna gabungan antara
mustard dan beiger serta terdapat nilai lebih berupa storytelling mengenai bambu
sebagai material ramah lingkungan dan sebagai penyelaras trend disejajarkan dengan
karakter sepatu koleksi English shoes spring/summer 2013.
Dari kesimpulan tersebut kesan dari material bambu adalah tradisional sedangkan kesan
yang ditimbulkan oleh warna mustard dan beige adalah lembut dan kalem, hal ini
kemudian dipadukan dengan karakter simple untuk mewakili konsep ringan, mudah
dibawa saat bepergian dan kesan nusantara .
36
5. Sketsa Ide
Gb.17. Ide desain gitar bambu yang berawal dari batang bamboo (bumbung) yang digabung-gabung (teknologi madya).
41
Produk ke dua yang akan dieksplorasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
produk jam meja berbahan bambu berteknologi laminasi vynir yang dapat dilihat pada
gamabr berikut ini. Teknologi vynir bamboo yang diterapkan diadopsi secara sederhana
yang diperkirakan dapat dikerjakan oleh IKM. Hasil pelatihan dari produk jam meja ini
akan dilengkapai sebagai laporan akhir dari kegiatan ini, dikarenakan kegiatan pelatihan
akan berlangsnung bulan September 2015.
Gb.22. Produk jam meja bambu hasil pengabdian masyarakat.
42
4.3. Pelatihan Desain
4.3.1. Karakteristik
A. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Pada Tabel berikut nampak karakteristik responden berdasarkan usia.
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Prosentase 1 Kurang dari 20 tahun 3 12% 2 21 – 30 tahun 13 50% 3 31 – 40 tahun 6 23% 4 41 – 50 tahun 4 15% 5 Lebih dari 50 tahun 3 12%
Jumlah Total 26 100 Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel 1 di dapat responden tertinggi adalah yang berumur antara 21 – 30
tahun sebesar 13 orang atau 50%. Untuk kelompok umur antara 31 – 40 tahun sebesar 6
orang atau 23%. Selanjutnya untuk kelompok umur antara 41 – 50 tahun sebesar 4 orang
atau 15%. Sedangkan kelompok umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 50 tahun
sebesar 3 orang atau 12%.
B. Karakteristik Repsonden Berdasarkan Pendidikan
Pada Tabel 2 nampak karakteristik responden berdasarkan pendidikan.
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Prosentase 1 SD 10 38% 2 SMP 9 35% 3 SMA 4 15% 4 S1 3 12%
Jumlah Total 26 100% Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel 2 di dapat responden tertinggi yang berpendidikan SD sebesar 10
orang atau 38%. Untuk responden berpendidikan SMP sebesar 9 orang atau 35%.
Selanjutnya responden berpendidikan SMA sebesar 4 orang atau 15%. Sedangkan
responden berpendidikan S1 sebesar 3 orang atau 12%.
43
C. Karakteristik Repsonden Berdasarkan Lama Usaha
Pada Tabel 3 nampak karakteristik responden berdasarkan lama usaha.
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
No Lama Usaha Jumlah Prosentase 1 1 – 5 tahun 17 65% 2 6 – 10 tahun 1 4% 3 11 – 15 tahun 1 4% 4 16 – 20 tahun 2 8% 5 Lebih dari 20 tahun 5 19%
Jumlah Total 26 100% Sumber: data diolah
Pada Tabel 3 disajikan karakteristik responden berdasarkan lama usaha, dimana 17 orang
atau 65% memiliki lama usaha antara 1 – 5 tahun. Responden dengan lama usaha antara
6 – 10 tahun sebesar 1 orang atau 4%. Dilanjutkan responden dengan lama usaha antara
11 – 15 tahun sebesar 1 orang atau 4%. Responden dengan lama usaha antara 16 – 20
tahun sebesar 2 orang atau 8%. Sedangkan responden dengan lama usaha lebih dari 20
tahun sebesar 5 orang atau 19%.
D. Karakteristik Repsonden Berdasarkan Bidang Usaha
Pada Tabel 4 nampak karakteristik responden berdasarkan bidang usaha.
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang Usaha
No Bidang Usaha Jumlah % 1 Anyaman 25 96% 2 Dagang 1 4%
Jumlah Total 26 100% Sumber: data diolah
Pada Tabel 4 disajikan karakteristik responden berdasarkan bidang usaha, dimana 25
orang atau 96% menekuni bidang usaha anyaman. Sedangkan 1 responden atau 4%
menekuni bidang usaha dagang.
44
4.3.2. Deskripsi Jawaban Responden
A. Pemateri
Tabel berikut merupakan tabulasi jawaban responden mengenai pemateri.
Tabel 5. Tabulasi Jawaban Responden tentang Pemateri
No Pertanyaan Skor
Total Mean 1 2 3 4 5 1 Penampilan pemateri menarik 0 0 10 10 6 100 3,85 2 Cara mengajar pemateri menarik. 0 1 5 11 9 106 4,08
3 Pemateri menguasai materi teori dng baik 0 0 6 10 10 108 4,15
4 Pemateri menguasai materi praktek dng baik 0 0 4 11 11 111 4,27
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden antara
skor 2 sampai dengan 5. Skor jawaban responden terbesar terdapat pada skor 4 dan 5
pada item pertanyaan “Cara mengajar pemateri menarik” dan ”Pemateri menguasai
materi praktek dengan baik”, dapat diartikan bahwa sebesar 11 responden dari total
responden menyatakan setuju dengan cara mengajar pemateri dan pemateri mampu
menguasai materi. Rata-rata jawaban tertinggi terdapat pada pertanyaan “Pemateri
menguasai materi praktek dengan baik” dengan rata-rata sebesar 4,27. Rata-rata
jawaban terendah terletak pada pertanyaan “Penampilan pemateri menarik” sebesar
3,85.
B. Materi
Tabel berikut ini merupakan tabulasi jawaban responden mengenai materi.
45
Tabel 6. Tabulasi Jawaban Responden tentang Materi
No Pertanyaan Skor
Total Mean 1 2 3 4 5 1 Materi yang disampaikan berkualitas 0 0 4 8 14 114 4,38 2 Produk bambu yang diajarkan menarik 0 0 3 9 14 115 4,42
3 Produk bambu yang diajarkan mudah dipraktekan 0 0 7 10 9 106 4,08
4 Produk bambu yang diajarkan dapat dibuat oleh peserta secara mandiri di rumah
0 0 4 11 11 111 4,27
5 Detail/ketelitian penyelesaian produk bambu yang diajarkan tidak menyulitkan bagi peserta
0 0 4 12 10 110 4,23
6 Produk bambu yang diajarkan memiliki nilai jual di pasar nantinya 0 0 9 7 10 105 4,04
7 Produk bambu yang diajarkan memiliki nilai jual di pasar nantinya 0 0 3 9 14 115 4,42
8 Produk bambu yang diajarkan akan menarik minat pembeli 0 0 3 16 7 108 4,15
9 Peralatan untuk memproduksi produk bambu tersebut tidak rumit/ mudah didapat
0 0 3 13 10 107 4,28
10 Peserta memiliki ketertarikan untuk memperdalam materi produk bambu 0 0 4 11 11 111 4,27
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden antara
skor 3 sampai dengan 5. Skor jawaban responden terbesar terdapat pada skor 4 pada
item pertanyaan “Produk bambu yang diajarkan akan menarik minat pembeli”, dapat
diartikan bahwa sebesar 16 responden dari total responden menyatakan setuju dengan
produk bambu yang diajarkan mampu menarik minat pembeli. Rata-rata jawaban
tertinggi terdapat pada pertanyaan “ Produk bambu yang diajarkan menarik” dan ”
Produk bambu yang diajarkan memiliki nilai jual di pasar nantinya” dengan rata-rata
sebesar 4,42. Rata-rata jawaban terendah terletak pada pertanyaan “Produk bambu yang
diajarkan memiliki nilai jual di pasar nantinya” sebesar 4,04.
46
4.3.3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Hasil pengujian validitas selengkapnya tersaji pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Pengujian Validitas
Variabel Koefis ien Korelasi Signifikansi Keterangan Pemateri
Q1 0,832 0,000 Valid Q2 0,955 0,000 Valid Q3 0,944 0,000 Valid Q4 0,886 0,000 Valid
Materi Q1 0,713 0,000 Valid Q2 0,712 0,000 Valid Q3 0,848 0,000 Valid Q4 0,899 0,000 Valid Q5 0,903 0,000 Valid Q6 0,816 0,000 Valid Q7 0,916 0,000 Valid Q8 0,921 0,000 Valid Q9 0,879 0,000 Valid Q10 0,899 0,000 Valid
Sumber: data diolah
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat koefisien korelasi yang dinilai signifikansinya
lebih besar dari 5%, sehingga pertanyaan tersebut sah sebagai pembentuk variabel. Hasil
pengujian validitas selengkapnya tersaji pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Reliabilitas >/< α Keterangan Pemateri 0,926 > 0,60 Rel iabel
Materi 0,955 > 0,60 Rel iabel
Sumber: data diolah Hasil pengujian yang tersaji pada Tabel 8 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha
setiap konstruk atau variabel lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan semua
variabel telah reliabel.
4.3.4. Hasil Pengabdian Masyarakat
A. Pemateri
Berdasarkan hasil tabulasi silang (crosstab) antara karaktersitik responden dan
pertanyaan pada pemateri, disajikan pada Tabel-Tabel berikut ini:
47
Tabel 9. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Usia dan Pemateri
Usia * Pemateri Crosstabulation
Pemateri
Total Cukup Setuju Sangat Setuju
Usia < 20 th Count 0 2 1 3
% of Total .0% 7.7% 3.8% 11.5%
21-30 th Count 3 6 4 13
% of Total 11.5% 23.1% 15.4% 50.0%
31-40 th Count 0 2 4 6
% of Total .0% 7.7% 15.4% 23.1%
41-50 th Count 1 3 0 4
% of Total 3.8% 11.5% .0% 15.4% Total Count 4 13 9 26
% of Total 15.4% 50.0% 34.6% 100.0%
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel tersebut dapat disampaikan bahwa dari 26 responden yang berusia
kurang dari 20 tahun sebanyak 3 orang, 2 orang menyatakan setuju dan 1 orang
menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di pemateri. Responden yang
berusia antara 21 sampai dengan 30 tahun sebanyak 13 orang, diantaranya 3 orang
menyatakan cukup, 6 orang menyatakan setuju dan 4 orang lainnya menyatakan sangat
setuju pada pertanyaan-pertanyaan di pemateri. Responden yang berusia antara 31
sampai dengan 40 tahun sebanyak 6 orang, diantaranya 2 orang menyatakan setuju dan
4 orang lainnya menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di pemateri.
Sedangkan responden yang berusia antara 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 4 orang,
diantaranya 1 orang menyatakan cukup dan 3 orang lainnya menyatakan setuju pada
pertanyaan-pertanyaan di pemateri.
48
Tabel 10. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Pendidikan dan Pemateri
Pendidikan * Pemateri Crosstabulation
Pemateri
Total Cukup Setuju Sangat Setuju
Pendidikan SD Count 1 5 4 10
% of Total 3.8% 19.2% 15.4% 38.5%
SMP Count 2 6 1 9
% of Total 7.7% 23.1% 3.8% 34.6%
SMA Count 1 1 2 4
% of Total 3.8% 3.8% 7.7% 15.4%
S1 Count 0 1 2 3
% of Total .0% 3.8% 7.7% 11.5% Total Count 4 13 9 26
% of Total 15.4% 50.0% 34.6% 100.0%
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel tersebut dapat disampaikan bahwa dari 26 responden yang
berpendidikan SD sebanyak 10 orang, 1 orang menyatakan cukup, 5 orang menyatakan
setuju dan 4 orang menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di pemateri.
Responden yang berpendidikan SMP sebanyak 9 orang, diantaranya 2 orang menyatakan
cukup, 6 orang menyatakan setuju dan 1 orang lainnya menyatakan sangat setuju pada
pertanyaan-pertanyaan di pemateri. Responden yang berpendidikan SMA sebanyak 4
orang, diantaranya 1 orang menyatakan Cukup, 1 orang menyatakan setuju dan 2 orang
lainnya menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di pemateri. Sedangkan
responden yang berpendidikan S1 sebanyak 3 orang, diantaranya 1 orang menyatakan
setuju dan 2 orang lainnya menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di
pemateri.
49
Tabel 11. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Bidang Usaha dan Pemateri
B.Usaha * Pemateri Crosstabulation
Pemateri
Total Cukup Setuju Sangat Setuju
B.Usaha Anyaman Count 4 13 8 25
% of Total 15.4% 50.0% 30.8% 96.2%
Dagang Count 0 0 1 1
% of Total .0% .0% 3.8% 3.8% Total Count 4 13 9 26
% of Total 15.4% 50.0% 34.6% 100.0%
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel tersebut dapat disampaikan bahwa dari 26 responden yang memiliki
usaha anyaman sebanyak 25 orang, 4 orang menyatakan cukup, 13 orang menyatakan
setuju dan 8 orang menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di pemateri.
Responden yang memiliki usaha dagang sebanyak 1 orang dan orang tersebut
menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di pemateri.
Tabel 12. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Lama Usaha dan Pemateri
Lama Usaha * Pemateri Crosstabulation
Pemateri
Total Cukup Setuju Sgat Setuju L.Usaha 1-5 th Count 3 10 4 17
% of Total 11.5% 38.5% 15.4% 65.4% 6-10 th Count 0 0 1 1
% of Total .0% .0% 3.8% 3.8% 11-15 Count 0 0 1 1
% of Total .0% .0% 3.8% 3.8% 16-20 th Count 0 2 0 2
% of Total .0% 7.7% .0% 7.7% > 21 th Count 1 1 3 5
% of Total 3.8% 3.8% 11.5% 19.2% Total Count 4 13 9 26
% of Total 15.4% 50.0% 34.6% 100.0% Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel tersebut dapat disampaikan bahwa dari 26 responden yang memiliki
lama usaha antara 1 sampai 5 tahun sebanyak 17 orang, 3 orang menyatakan cukup, 10
orang menyatakan setuju dan 4 orang menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-
pertanyaan di pemateri. Responden yang memiliki usaha antara 6 sampai 10 tahun
50
sebanyak 1 orang dan orang tersebut menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-
pertanyaan di pemateri. Responden yang memiliki usaha antara 11 sampai 15 tahun
sebanyak 1 orang dan orang tersebut menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-
pertanyaan di pemateri. Sedangkan responden yang memiliki usaha antara 16 sampai 20
tahun sebanyak 2 orang dan orang tersebut menyatakan setuju pada pertanyaan-
pertanyaan di pemateri. Serta responden yang memiliki usaha lebih dari 21 tahun
sebanyak 5 orang, diantaranya 1 orang menyatakan cukup, 1 orang menyatakan setuju
dan 3 orang menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di pemateri.
B. Materi
Berdasarkan hasil tabulasi silang (crosstab) antara karaktersitik responden dan
pertanyaan pada Materi, disajikan pada Tabel-Tabel berikut ini:
Tabel 13. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Usia dan Materi
Usia * Materi Crosstabulation
Materi
Total Cukup Setuju Sangat Setuju Usia < 20 th Count 0 2 1 3
% of Total .0% 7.7% 3.8% 11.5% 21-30 th Count 2 6 5 13
% of Total 7.7% 23.1% 19.2% 50.0% 31-40 th Count 0 1 5 6
% of Total .0% 3.8% 19.2% 23.1% 41-50 th Count 1 2 1 4
% of Total 3.8% 7.7% 3.8% 15.4% Total Count 3 11 12 26
% of Total 11.5% 42.3% 46.2% 100.0% Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel tersebut dapat disampaikan bahwa dari 26 responden yang berusia
kurang dari 20 tahun sebanyak 3 orang, 2 orang menyatakan setuju dan 1 orang
menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di materi. Responden yang
berusia antara 21 sampai dengan 30 tahun sebanyak 13 orang, diantaranya 2 orang
menyatakan cukup, 6 orang menyatakan setuju dan 5 orang lainnya menyatakan sangat
setuju pada pertanyaan-pertanyaan di materi. Responden yang berusia antara 31 sampai
dengan 40 tahun sebanyak 6 orang, diantaranya 1 orang menyatakan setuju dan 5 orang
51
lainnya menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di materi. Sedangkan
responden yang berusia antara 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 4 orang,
diantaranya 1 orang menyatakan cukup, 2 orang menyatakan setuju dan 1 orang
menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di materi.
Tabel 14. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Pendidikan dan Materi
Pendidikan * Materi Crosstabulation
Materi
Total Cukup Setuju Sangat Setuju
Pendidikan SD Count 1 4 5 10
% of Total 3.8% 15.4% 19.2% 38.5%
SMP Count 1 6 2 9
% of Total 3.8% 23.1% 7.7% 34.6%
SMA Count 1 0 3 4
% of Total 3.8% .0% 11.5% 15.4%
S1 Count 0 1 2 3
% of Total .0% 3.8% 7.7% 11.5% Total Count 3 11 12 26
% of Total 11.5% 42.3% 46.2% 100.0%
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel tersebut dapat disampaikan bahwa dari 26 responden yang
berpendidikan SD sebanyak 10 orang, 1 orang menyatakan cukup, 4 orang menyatakan
setuju dan 5 orang menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di materi.
Responden yang berpendidikan SMP sebanyak 9 orang, diantaranya 1 orang menyatakan
cukup, 6 orang menyatakan setuju dan 2 orang lainnya menyatakan sangat setuju pada
pertanyaan-pertanyaan di materi. Responden yang berpendidikan SMA sebanyak 4
orang, diantaranya 1 orang menyatakan cukup dan 3 orang lainnya menyatakan sangat
setuju pada pertanyaan-pertanyaan di materi. Sedangkan responden yang berpendidikan
S1 sebanyak 3 orang, diantaranya 1 orang menyatakan setuju dan 2 orang lainnya
menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di materi.
52
Tabel 15. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Bidang Usaha dan Materi
Bidang Usaha * Materi Crosstabulation
Materi
Total Cukup Setuju Sangat Setuju
B.Usaha Anyaman Count 3 11 11 25
% of Total 11.5% 42.3% 42.3% 96.2%
Dagang Count 0 0 1 1
% of Total .0% .0% 3.8% 3.8% Total Count 3 11 12 26
% of Total 11.5% 42.3% 46.2% 100.0%
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel tersebut dapat disampaikan bahwa dari 26 responden yang memiliki
usaha anyaman sebanyak 25 orang, 3 orang menyatakan cukup, 11 orang menyatakan
setuju dan 11 orang menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di materi.
Responden yang memiliki usaha dagang sebanyak 1 orang dan orang tersebut
menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di materi.
Tabel 16. Hasil Tabulasi Silang (Crosstab) Lama Usaha dan Materi
Lama Usaha * Materi Crosstabulation
Materi
Total Cukup Setuju Sangat Setuju
L.Usaha 1-5 th Count 2 8 7 17
% of Total 7.7% 30.8% 26.9% 65.4%
6-10 th Count 0 0 1 1
% of Total .0% .0% 3.8% 3.8%
11-15 Count 0 0 1 1
% of Total .0% .0% 3.8% 3.8%
16-20 th Count 0 2 0 2
% of Total .0% 7.7% .0% 7.7%
> 21 th Count 1 1 3 5
% of Total 3.8% 3.8% 11.5% 19.2% Total Count 3 11 12 26
% of Total 11.5% 42.3% 46.2% 100.0%
Sumber: data diolah
53
Berdasarkan Tabel tersebut dapat disampaikan bahwa dari 26 responden yang memiliki
lama usaha antara 1 sampai 5 tahun sebanyak 17 orang, 2 orang menyatakan cukup, 8
orang menyatakan setuju dan 7 orang menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-
pertanyaan di materi. Responden yang memiliki usaha antara 6 sampai 10 tahun
sebanyak 1 orang dan orang tersebut menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-
pertanyaan di materi. Responden yang memiliki usaha antara 11 sampai 15 tahun
sebanyak 1 orang dan orang tersebut menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-
pertanyaan di materi. Sedangkan responden yang memiliki usaha antara 16 sampai 20
tahun sebanyak 2 orang dan orang tersebut menyatakan setuju pada pertanyaan-
pertanyaan di materi. Serta responden yang memiliki usaha lebih dari 21 tahun sebanyak
5 orang, diantaranya 1 orang menyatakan cukup, 1 orang menyatakan setuju dan 3 orang
menyatakan sangat setuju pada pertanyaan-pertanyaan di materi.
54
BAB 4 KESIMPULAN SEMENTARA DAN RENCANA SELANJUTNYA
5.1. Kesimpulan
Berdasar pada uraian di atas, maka dapat disimpulkan:
1. Bambu mempunyai manfaat yang sangat banyak baik dari segi ekonomi, segi ekologi
maupun sosial budaya. Dari segi ekonomi, kebanyakan etnik nusantara menggunakan
bambu dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu terlihat dari penggunaan bambu untuk
bahan bangunan rumah, peralatan rumah tangga, peralatan kesenian, dan peralatan
berburu, bahkan untuk bahan makanan dan bahan obat-obatan. Dari segi ekologi,
bambu dapat menjaga sistem hidrologis sebagai pengikat air dan tanah. Tanaman
bambu yang rapat dapat mengikat tanah pada daerah lereng, sehingga berfungsi
mengurangi erosi, sedimentasi dan longsor. Tan aman bambu juga mampu menyerap
air hujan dan dengan daun berbentuk jarum yang penguapannya kecil, tanaman
bambu berfungsi menyimpan air.
2. Bambu juga merupakan bagian dalam kehidupan seni dan budaya antara lain sebagai
alat musik (angklung, kulintang bambu, jegog bali, dan lain-lain) dan digunakan dalam
banyak ritual lainnya. Dari segi sosial budaya, bambu bermanfat untuk menciptakan
lapangan kerja, mengurangi pengangguran, mencegah urbanisasi serta mendorong
pariwisata.
3. Persepsi reponden rata-trata adalah baik dan sangat baik atas kinerja pemateri. Skor
jawaban responden terbesar terdapat pada skor 4 dan 5 pada item pertanyaan “Cara
mengajar pemateri menarik” dan ”Pemateri menguasai materi praktek dengan baik”,
dapat diartikan bahwa sebesar 11 responden dari total responden menyatakan setuju
dengan cara mengajar pemateri dan pemateri mampu menguasai materi. Rata-rata
jawaban tertinggi terdapat pada pertanyaan “Pemateri menguasai materi praktek
dengan baik” dengan rata-rata sebesar 4,27. Rata-rata jawaban terendah terletak
pada pertanyaan “Penampilan pemateri menarik” sebesar 3,85.
4. Rata jawaban responden atas materi yang disampaikan adalah baik dan sangat baik.
Skor jawaban responden terbesar terdapat pada skor 4 pada item pertanyaan
“Produk bambu yang diajarkan akan menarik minat pembeli”, dapat diartikan bahwa
sebesar 16 responden dari total responden menyatakan setuju dengan produk
55
bambu yang diajarkan mampu menarik minat pembeli. Rata-rata jawaban tertinggi
terdapat pada pertanyaan “ Produk bambu yang diajarkan menarik” dan ” Produk
bambu yang diajarkan memiliki nilai jual di pasar nantinya” dengan rata-rata sebesar
4,42. Rata-rata jawaban terendah terletak pada pertanyaan “Produk bambu yang
diajarkan memiliki nilai jual di pasar nantinya” sebesar 4,04.
5.2. Saran
Untuk dapatnya mengembalikan citra bambu bagi kehidupan masyarakat secara bersama
perlu kita lakukan langkah-langkah:
1. Melakukan inventarisasi dan pemetaan bambu sebagai dasar menentukan langkah
kebijakan pelestarian dan pemanfaatan bambu secara berkelanjutan.
2. Melakukan sistem pengembangan agribisnis dan agroindustri bambu. Meningkatnya
kebutuhan bambu untuk kepentingann pembangunan, perlu diimbangi dengan upaya
pengembangan populasi bambu di lapangan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan
baku.
3. Merehabilitasi lahan kritis dengan penanaman bambu karena bambu merupakan
jenis tanaman yang tepat digunakan untuk upaya konservasi tanah-tanah miring yang
rawan longsor, dan lahan kritis.
4. Memasyarakatkan kembali bambu. Pengenalan dan penyebaran informasi berbagai
manfaat ekologi dan ekonomi bambu perlu ditingkatkan sebagai upaya memperoleh
penghargaan masyarakat yang lebih memadai.
5. Melakukan konservasi bambu. Untuk menjalin kelestarian bambu terutama jenis asli
setempat, perlu dibangun suatu taman pelestarian atau hutan bambu.
6. Melakukan pengembangan industri bambu. Dorongan pasar yang kuat akan produk
bambu perlu terus dilakukan dan ditingkatkan. Pengembangan bidang desain produk
berbasis bambu perlu terus dilakukan.
56
5.2. Rencana Selanjutnya
Rencana selanjutnya dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah:
1. Melanjutkan pembuatan desain produk inovatif bamboo lainnya, setelah gitar
bamboo, yaitu: jam meja dan piring yang dikembangkan dari metode laminasi dan
vynir dengan teknologi sederhana.
2. Pembuatan dokumen desain yang berupa gambar desain, gambar teknik, spesifikasi
teknis (RKS) dan perhitungan biaya (RAB) untuk produk-produk tersebut di atas.
Dokumen desain sangat diperlukan untuk pengembangan produk pada tahap
produksi dan standarisasi.
3. Pengurusan HAKI yang dapat berupa hak desain industri, hak cipta dan hak paten
berdasarkan dokumen desain tersebut di atas yang dihasilkan dari kegiatan
pengabdian masyarakat ini.
57
DAFTAR PUSTAKA
Atelier Swarovski (2011), Trend Design of Jewelry 2012-2013, akses tgl.: 30 September 2012
Awal Sholeh (2010), Proses dan Metode Pembuatan Master Lilin (Wax Models), Cetakan
Karet untuk Perhiasan (Jewelry Rubber Mould) dan Souvenir, akses tgl.: 14 Januari 2013
Barberich, Christene dan Piera Gelardi (2011), Five Mainstreams of the 2011-2012
Jewelry Design Trend, California, Sage Publication, Pvt. Ltd. Baroto Tavip, dkk, 2012, Pemetaan Masalah Desain Produk Perhiasan Batu Mulia Khas
Indonesia untuk Mendukung Pertumbuhan Industri Kreatif pada UMKM Gemopolis Kab. Pacitan, Penelitian Laboratorium ITS 2012, LPPM ITS.
Bishop, Kal (2004), Creativity Theory, Managing Creativity, London. Boden, Margaret A. (1994), Précis of the Creative Mind: Myths and Mechanisms,
Behavioural and Brain Sciences. Gala Silver, 2000, Metode dan Proses Produksi Perhiasan Perak, akses tgl.: 10 Januari
2013. De Luca, Paola (2011), Less is More for the 2011-2012 Jewelry Design Trend, California,
Sage Publication, Pvt. Ltd. Denzin, Norman K., Yvonna S. Lincoln (2009), Handbook of Qualitative Research,
California, Sage Publication, Pvt. Ltd. Snyder, Tina Wojtkielo (2011), Into the Light: the 2012-2013 Jewelry Design Trend,
California, Sage Publication, Pvt. Ltd. Yonick, Deborah A. (2011), 2012-2013 as the Innovation Year of the Jewelry Design Trend,
akses tgl.: 4 Januari 2012.
58
Lampiran
Hasil Crosstabs Pendidikan dengan Pemateri
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
Pendidikan * Pemateri 26 100.0% 0 .0% 26 100.0%
Pendidikan * Pemateri Crosstabulation
Pemateri
Total Cukup Setuju Sangat Setuju Pendidikan SD Count 1 5 4 10
% of Total 3.8% 19.2% 15.4% 38.5% SMP Count 2 6 1 9
% of Total 7.7% 23.1% 3.8% 34.6% SMA Count 1 1 2 4
% of Total 3.8% 3.8% 7.7% 15.4% S1 Count 0 1 2 3
% of Total .0% 3.8% 7.7% 11.5% Total Count 4 13 9 26
% of Total 15.4% 50.0% 34.6% 100.0%
Hasil Crosstabs Usia dengan Pemateri Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
Usia * Pemateri 26 100.0% 0 .0% 26 100.0%
Usia * Pemateri Crosstabulation
Pemateri
Total Cukup Setuju Sangat Setuju Usia < 20 th Count 0 2 1 3
% of Total .0% 7.7% 3.8% 11.5% 21-30 th Count 3 6 4 13
% of Total 11.5% 23.1% 15.4% 50.0% 31-40 th Count 0 2 4 6
% of Total .0% 7.7% 15.4% 23.1% 41-50 th Count 1 3 0 4
% of Total 3.8% 11.5% .0% 15.4% Total Count 4 13 9 26
% of Total 15.4% 50.0% 34.6% 100.0%
59
Hasil Crosstabs Bidang Usaha dengan Pemateri Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
B.Usaha * Pemateri 26 100.0% 0 .0% 26 100.0%
B.Usaha * Pemateri Crosstabulation
Pemateri
Total Cukup Setuju Sangat Setuju B.Usaha Anyaman Count 4 13 8 25
% of Total 15.4% 50.0% 30.8% 96.2% Dagang Count 0 0 1 1
% of Total .0% .0% 3.8% 3.8% Total Count 4 13 9 26
% of Total 15.4% 50.0% 34.6% 100.0%
Hasil Crosstabs Lama Usaha dengan Pemateri Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
L.Usaha * Pemateri 26 100.0% 0 .0% 26 100.0%
L.Usaha * Pemateri Crosstabulation
Pemateri
Total Cukup Setuju Sangat Setuju L.Usaha 1-5 th Count 3 10 4 17
% of Total 11.5% 38.5% 15.4% 65.4% 6-10 th Count 0 0 1 1
% of Total .0% .0% 3.8% 3.8% 11-15 Count 0 0 1 1
% of Total .0% .0% 3.8% 3.8% 16-20 th Count 0 2 0 2
% of Total .0% 7.7% .0% 7.7% > 21 th Count 1 1 3 5
% of Total 3.8% 3.8% 11.5% 19.2% Total Count 4 13 9 26
% of Total 15.4% 50.0% 34.6% 100.0%
60
Hasil Crosstabs Pendidikan dengan Materi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
Pendidikan * Materi 26 100.0% 0 .0% 26 100.0%
Pendidikan * Materi Crosstabulation
Materi Total Cukup Setuju Sangat Setuju
Pendidikan SD Count 1 4 5 10 % of Total 3.8% 15.4% 19.2% 38.5%
SMP Count 1 6 2 9 % of Total 3.8% 23.1% 7.7% 34.6%
SMA Count 1 0 3 4 % of Total 3.8% .0% 11.5% 15.4%
S1 Count 0 1 2 3 % of Total .0% 3.8% 7.7% 11.5%
Total Count 3 11 12 26 % of Total 11.5% 42.3% 46.2% 100.0%
Hasil Crosstabs Bidang Usaha dengan Materi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
B.Usaha * Materi 26 100.0% 0 .0% 26 100.0%
B.Usaha * Materi Crosstabulation
Materi
Total Cukup Setuju Sangat Setuju B.Usaha Anyaman Count 3 11 11 25
% of Total 11.5% 42.3% 42.3% 96.2% Dagang Count 0 0 1 1
% of Total .0% .0% 3.8% 3.8% Total Count 3 11 12 26
% of Total 11.5% 42.3% 46.2% 100.0%
61
Hasil Crosstabs Usia dengan Materi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
Usia * Materi 26 100.0% 0 .0% 26 100.0%
Usia * Materi Crosstabulation
Materi Total Cukup Setuju Sangat Setuju
Usia < 20 th Count 0 2 1 3 % of Total .0% 7.7% 3.8% 11.5%
21-30 th Count 2 6 5 13 % of Total 7.7% 23.1% 19.2% 50.0%
31-40 th Count 0 1 5 6 % of Total .0% 3.8% 19.2% 23.1%
41-50 th Count 1 2 1 4 % of Total 3.8% 7.7% 3.8% 15.4%
Total Count 3 11 12 26 % of Total 11.5% 42.3% 46.2% 100.0%
Hasil Crosstabs Lama Usaha dengan Materi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
L.Usaha * Materi 26 100.0% 0 .0% 26 100.0%
Lama Usaha * Materi Crosstabulation
Materi Total Cukup Setuju Sangat Setuju
L.Usaha 1-5 th Count 2 8 7 17 % of Total 7.7% 30.8% 26.9% 65.4%
6-10 th Count 0 0 1 1 % of Total .0% .0% 3.8% 3.8%
11-15 Count 0 0 1 1 % of Total .0% .0% 3.8% 3.8%
16-20 th Count 0 2 0 2 % of Total .0% 7.7% .0% 7.7%
> 21 th Count 1 1 3 5 % of Total 3.8% 3.8% 11.5% 19.2%
Total Count 3 11 12 26 % of Total 11.5% 42.3% 46.2% 100.0%