pakan dan nutrisi

1
Pakan dan Nutrisi Secara garis besar, pakan yang diberikan pada tiap jenis ikan sama, perbedaan pakan tergantung pada usia ikan. Pakan yang digunakan dalam budidaya dapat dibedakan menjadi pakan buatan dan pakan alami. Pakan buatan tersedia dalam bentuk pelet, sedangkan pakan alami terdiri dari Chlorella (Nanochloropsis), Rotifera, dan Artemia. Rotifera didapatkan dengan kultur berkelanjutan secara pribadi, sedangkan Artemia berasal dari bentuk padat atau kalengan yang kemudian dikultur dalam air. Pakan yang diberikan di C.V Mina Makmur Sentosa untuk pembenihan dan pembesaran ikan kerapu yaitu dibedakan berdasarkan umur ikan kerapu tersebut. Pemberian pakan selama pemeliharaan larva, pertama kali diberikan setalah 58 jam telur menetas atau umur 2 hari (D2) sampai dengan larva berumur 5 hari dengan pemberian phytoplankton. Rotifer (5-30 ind./ml) diberikan saat larva berumur 5-24 hari. Pakan buatan/pelet diberikan saat larva berumur 10-40 hari dengan jenis pelet yang disesuaikan dengan ukuran bukaan mulut larva ikan. Pada kultur Rotifer, sebelum Rotifer diberikan ke larva ikan kerapu, terlebih dahulu Rotifer diberi pakan Algamax, yaitu untuk meningkatkan kualitas nutrisi dan mineral Rotifer sebagai pakan larva ikan kerapu. Semua jenis induk kerapu diberi pakan alami, yaitu cumi-cumi dan ikan rucah. Pakan yang diberikan 30% dari berat indukan. Sedangkan, untuk benih kerapu diberi pakan pelet komersil. Udang rebon/jembret diberikan saat larva berumur 27-40 hari. Kualitas air yang baik dan terkontrol dalam media pemeliharaan larva merupakan faktor yang sangat menunjang keberhasilan pembenihan. Cahaya merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pemeliharaan larva kerapu. Intensitas cahaya sebaiknya 1.000- 1.500 lux atau setara dengan lampu TL berdaya 40 watt dalam luasan 6-8 m 2 dengan ketinggian lampu 30-50 cm di atas permukaan air bak larva. Pengelolaan ukuran benih Grading bertujuan untuk mencegah sifat kanibal (ikan kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar). Grading dilakukan pada umur ikan D31 -D40, dengan cara memasang shelter (tempat pelindung) pada bak pemeliharaan.

Upload: dede-mulyaman

Post on 17-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pakan Dan Nutrisi

TRANSCRIPT

Page 1: Pakan Dan Nutrisi

Pakan dan Nutrisi

Secara garis besar, pakan yang diberikan pada tiap jenis ikan sama, perbedaan pakan tergantung pada usia ikan. Pakan yang digunakan dalam budidaya dapat dibedakan menjadi pakan buatan dan pakan alami. Pakan buatan tersedia dalam bentuk pelet, sedangkan pakan alami terdiri dari Chlorella (Nanochloropsis), Rotifera, dan Artemia. Rotifera didapatkan dengan kultur berkelanjutan secara pribadi, sedangkan Artemia berasal dari bentuk padat atau kalengan yang kemudian dikultur dalam air.

Pakan yang diberikan di C.V Mina Makmur Sentosa untuk pembenihan dan pembesaran ikan kerapu yaitu dibedakan berdasarkan umur ikan kerapu tersebut. Pemberian pakan selama pemeliharaan larva, pertama kali diberikan setalah 58 jam telur menetas atau umur 2 hari (D2) sampai dengan larva berumur 5 hari dengan pemberian phytoplankton. Rotifer (5-30 ind./ml) diberikan saat larva berumur 5-24 hari. Pakan buatan/pelet diberikan saat larva berumur 10-40 hari dengan jenis pelet yang disesuaikan dengan ukuran bukaan mulut larva ikan. Pada kultur Rotifer, sebelum Rotifer diberikan ke larva ikan kerapu, terlebih dahulu Rotifer diberi pakan Algamax, yaitu untuk meningkatkan kualitas nutrisi dan mineral Rotifer sebagai pakan larva ikan kerapu. Semua jenis induk kerapu diberi pakan alami, yaitu cumi-cumi dan ikan rucah. Pakan yang diberikan 30% dari berat indukan. Sedangkan, untuk benih kerapu diberi pakan pelet komersil. Udang rebon/jembret diberikan saat larva berumur 27-40 hari. Kualitas air yang baik dan terkontrol dalam media pemeliharaan larva merupakan faktor yang sangat menunjang keberhasilan pembenihan. Cahaya merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pemeliharaan larva kerapu. Intensitas cahaya sebaiknya 1.000-1.500 lux atau setara dengan lampu TL berdaya 40 watt dalam luasan 6-8 m2 dengan ketinggian lampu 30-50 cm di atas permukaan air bak larva. Pengelolaan ukuran benih Grading bertujuan untuk mencegah sifat kanibal (ikan kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar). Grading dilakukan pada umur ikan D31 -D40, dengan cara memasang shelter (tempat pelindung) pada bak pemeliharaan.