p2 asper.docx

Upload: irkham-dekil

Post on 19-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    1/17

    Percobaan 2

    (Dioda sebagai Penyearah)

    3.1 Tujuan Percobaan

    1. Mengetahui karakteristik dioda sebagai penyearah

    2. Mengetahui cara kerja dioda sebagai penyearah

    3. Mengenal sifat-sifat yang dimiliki oleh dioda sebagai penyearah

    4. Dapat merangkai rangkaian dioda sebagai penyearah

    5. Mengetahui pengaruh tapis terhadap rangkaian dioda penyearah

    3.2Dasar Teori

    3.2.1 Dioda Sebagai Penyearah

    Penyearah gelombang (rectifer) adalah bagian dari powersupply catu daya yang ber!ungsi untu" mengubah sinyaltegangan #$ (#lternating $urrent) men%adi tegangan D$ (Direct$urrent). &omponen utama dalam penyearah gelombang adalahdiode yang di"onfguarsi"an secara !orward bias. Dalam sebuahpower supply tegangan rendah' sebelum tegangan #$ tersebut diubah men%adi tegangan D$ ma"a tegangan #$ tersebut perlu diturun"an mengguna"an trans!ormator stepdown. #da 3 bagian

    utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supplyyaitu' penurun tegangan (trans!ormer)' penyearah gelombang rectifer (diode) dan flter ("apasitor).

    Gambar 2.1 onsep !enyearah "elombang

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    2/17

    3.2.2 ang"aian Penyearah Setengah elombang (*al! +a!e)

    #ebagai penyearah dioda berfungsi menyearahkan$merubah

    tegang input yang ac %bolak-balik& menjadi dc %searah&. 'egangan ac

    merupakan gelombang sinus bolak-balik( yang akan berganti dari

    gelombang positif ke negati)e terus menerus. #eperti terlihat pada gambar

    di ba*ah ini merupakan rangkaian penyearah setengah gelombang dengan

    menggunakan satu buah diode. +esistor dipasang sebagai tahan beban

    rangkaian. !rinsip kerja rangkaian dapat dijelaskan sebagai berikut,

    Gambar 2.2+angkaian penyearah setengah gelombang

    #aat titik mendapatkan tegangan positif %& dan / negati)e %-&( Dioda

    dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif.arena diode dalam kondisi 0n( maka rus akan mengalir dari titik

    Dioda + dan kembali ketitik /-. karena arus mengalir mele*ati +( maka

    pada + akan timbul tegangan sebesar in .36. 'egangan yang timbul

    pada + merupakan tegangan output %out&. #aat titik mendapatkan

    tegangan negati)e %-& dan / positif %&( Dioda dalam kondisi dipanjar

    terbalik karena kaki anoda mendapat tegangan negatif. #ehingga diode

    dalam kondisi off( maka tidak ada rus yang mengalir .ondisi menyebakan

    tegangan pada keluaran$output sama dengan $tidak ada.

    Gambar 2.3 "elombang eluaran !enyearah setengah gelombang

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    3/17

    !ada a*alnya tegangan 7 %sinusoidal& memiliki dua polaritas

    yang berubah secara periodik. #aat gelombang dengan polaritas

    positif mengenai anoda dioda( maka dioda nyala dan meneruskan

    arus(sedangkan gelombang polaritas negatif tidak menyalakan dioda(

    sehingga tidak ada arus yang mengalir. kibatnya arus yang

    diteruskan hanya pada satu polaritas saja %positif&.

    3.2.3 ang"aian Penyearah elombang Penuh (,ull +a!e)

    !enyearah tegang dengan menggunakan 2 buah diode memerlukantransformator$trafo yang mempunyai terminal 7' %center tep$titik

    tengah&. Dioda akan bekerja secara bergantian. #ehingga tegangan

    pada output akan selalu ada. !rinsip kerja rangkaian bias dijelaskan

    sebagai berikut,

    Gambar 2.4+angkaian penyearah gelombang penuh

    #aat titik mendapatkan tegangan positif %& dan / negati)e

    %-&( Dioda D1 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda

    mendapat tegangan positif dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik

    %off&. arena diode D1 dalam kondisi 0n( maka rus akan mengalirdari titik D1 + dan kembali ketitik 7'. arena arus mengalir

    mele*ati +( maka pada + akan timbul tegangan sebesar in .636.

    'egangan yang timbul pada + merupakan tegangan output

    %out&. #aat titik mendapatkan tegangan negati)e %-&dan / positif

    %&(Dioda D2 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda

    mendapat tegangan !ositif dan D2 dalam kondisi dipanjar maju %0n&.

    arena diode D2 dalam kondisi 0n( maka rus akan mengalir dari

    titik / D2 + dan kembali ketitik 7'. arena arus mengalir

    mele*ati +( maka pada + akan timbul tegangan sebesar in .636.

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    4/17

    'egangan yang timbul pada + merupakan tegangan output %out&. #aat

    titik mendapatkan tegangan positif %& dan / negati)e %-&( Dioda D1

    dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan

    positif dan D2 dalam kondisi dipanjar terbalik %off&. arena diode D1

    dalam kondisi 0n( maka rus akan mengalir dari titik D1 + dan

    kembali ketitik 7'. arena arus mengalir mele*ati +( maka pada +

    akan timbul tegangan sebesar in .636. 'egangan yang timbul pada

    + merupakan tegangan output %out&. #aat titik mendapatkan

    tegangan negati)e %-&dan / positif %&(Dioda D2 dalam kondisi

    dipanjar terbalik karena kaki anoda mendapat tegangan negati)e %off&

    dan D2 dalam kondisi dipanjar maju %0n&. arena diode D2 dalam

    kondisi 0n( maka rus akan mengalir dari titik / D2 + dan

    kembali ketitik 7'. arena arus mengalir mele*ati +( maka pada +

    akan timbul tegangan sebesar in .636. 'egangan yang timbul pada+ merupakan tegangan output %out&.

    Gambar 2.5 "elombang eluaran +angkaian !enyearah "elombang !enuh

    !ada gambar di atas terlihat pengubahan gelombang dari 7

    ke D7 oleh dua dioda. Dioda D1 akan hidup saat gelombang 7

    positif masuk( dan mengalirkan arus( sedangkan D2 mati. emudian

    saat gelombang 7 negatif masuk( dioda D2 menyala dan

    mengairkan arus( sedangkan D1 mati. !olaritas negatif 7 akan

    dibalik pada rangkaian ini sehingga keluarannya ada satu gelombang

    penuh dengan polaritas yang sama.

    3.3 Gambar Rangkaian

    +angkaian penyearah setengah gelombang tanpa tapis.

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    5/17

    ariasi 'ahanan 489( 2k:( 2k:.

    Gambar 2.+angkaian penyearah setengah gelombang tanpa tapis

    +angkaian !enyearah setengah gelombang dengan tapis.

    ariasi 'ahanan 489( 2k:( 2k:.

    Gambar 2.!+angkaian penyearah setengah gelombang dengan tapis

    +angkaian !enyearah gelombang penuh tanpa tapis.

    ariasi 'ahanan 489( 2k:( 2k:.

    Gambar 2."+angkaian penyearah gelombang penuh tanpa tapis

    +angkaian !enyearah gelombang penuh dengan tapis.

    ariasi 'ahanan 489( 2k:( 2k:.

    Gambar 2.# +angkaian penyearah gelombang penuh dengan tapis

    3.4 $%a& 'ahan

    1. 0siloskop

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    6/17

    2. 'ransformator 7' 22$12

    3. Dioda silicon 1; 42

    4. +esistor 48:(2k:( dan 2k:

    5. abel jumper

    6. apasitor nonpolar8. !rotoboard

    3.5 angkah Percobaan

    3.5.1 Penyearah *e&engah Ge%ombang

    3.5.1.1 Tan+a Ta+is

    1. Menyalakan dan mengkalibrasi osiloskop

    2. Merangkai rangkaian sesuai Gambar 2.

    3. Mengatur tegangan masukan dan mengamati gelombangnya

    pada osiloskop4. Mengukur tegangan pada resistor dan mengamati

    gelombangnya pada osiloskop

    5. Mencatat hasil pengukuran

    . Melakukan langkah 1 5 untuk )ariasi resistor yang lain

    3.5.1.2 Dengan Ta+is

    1. Menyalakan dan mengkalibrasi osiloskop

    2. Merangkai rangkaian sesuai Gambar 2.!

    3. Mengatur tegangan masukan dan mengamati gelombangnya

    pada osiloskop4. Mengukur tegangan pada resistor dan mengamati

    gelombangnya pada osiloskop

    5. Mencatat hasil pengukuran

    . Melakukan langkah 1 5untuk )ariasi resistor yang lain

    3.5.2 Penyearah Ge%ombang Penuh

    3.5.2.1 Tan+a Ta+is

    1. Menyalakan dan mengkalibrasi osiloskop

    2. Merangkai rangkaian sesuai Gambar 2."

    3. Mengatur tegangan masukan dan mengamati gelombangnya

    pada osiloskop

    4. Mengukur tegangan pada resistor dan mengamati

    gelombangnya pada osiloskop

    5. Mencatat hasil pengukuran

    . Melakukan langkah 1 5 untuk )ariasi resistor yang lain

    3.5.2.2 Dengan Ta+is

    1. Menyalakan dan mengkalibrasi osiloskop

    2. Merangkai rangkaian sesuai Gambar 2.#

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    7/17

    3. Mengatur tegangan masukan dan mengamati gelombangnya

    pada osiloskop

    4. Mengukur tegangan pada resistor dan mengamati

    gelombangnya pada osiloskop5. Mengukur tegangan pada resistor untuk )ariasi tapis yang

    lain

    6. Mencatat hasil pengukuran

    8. Melakukan langkah 1 6 untuk )ariasi resistor yang lain

    3. Da&a Percobaan

    3..1 Penyearah *e&engah Ge%ombang

    Tabe% 2.1 Data !ercobaan !enyearah #etengah "elombang

    ;o + %9&

    'eganganMasukan

    % VI &

    'egangan

    /eban

    'anpa tapis

    % VL &

    'egangan

    /eban

    Dengan tapis

    % VL &

    1 48 < 8( 8(6

    2 2k

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    8/17

    3.!.1.1 Penje%asan Rumus

    'egangan Maksimal

    vm=V .2

    'egangan efektif

    Veff=vm

    2

    'egangan eluaran

    VDC=Vm

    3.!.1.2 ,on&oh Perhi&ungan

    !ada beban 489

    Tegangan maksimum

    vm=V .2 =

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    9/17

    !ada tabel diatas dapat diamati bah*a hubunganV dan

    VDC pada rangkaian penyearah setengah gelombang tanpa tapis

    adalah berbanding lurus. #emakin besar V makaVout %D7& juga

    semakin besar begitu juga sebaliknya. ?al ini sudah sesuai dengan

    dasar teori yang ada. kan tetapi hasil pengukuran dengan hasil

    perhitungan % VDC & tidak sama. !erbedaan ini disebabkan karena

    beberapa faktor seperti alat yang kurang presisi( kesalahan praktikan

    dalam melakukan praktikum( dll.

    3.!.1.4 Perbandingan gra-ik Terukur dengan Gra-ik dea%

    !erbandingan grafik terukur dengan grafik ideal terlihat pada

    grafik di ba*ah ini

    Gambar 2.1/ !erbandingan "rafik 'erukur dengan "rafik ideal

    Dari grafik di atas terlihat b ah*a grafik terukur dengan grafik

    ideal hampir sama. #emakin besar tegangan input maka semakin besar

    tegangan output. !erbedaan ini disebabkan karena beberapa faktor

    seperti alat yang kurang presisi( kesalahan praktikan dalam melakukanpraktikum( dll.

    3.!.2 Penyearah *e&engah Ge%ombang dengan Ta+is

    +angkaian penyearah setengah gelombang dengan tapis bekerja

    dengan cara yang sama dengan rangkaian tanpa tapis. !erbedaannya

    ada pada kapasitor yang dirangkai secara pararel dengan resistor.

    !ada dasarnya gelombang keluaran rangkaian tanpa tapis masih

    memiliki komponen 7. !enambahan kapasitor ini akan mengurangi

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    10/17

    komponen 7 pada tegangan keluaran( sehinngga didapatkan

    gelombang keluaran yang lebih halus.

    3.!.2.1 Penje%asan Rumus

    'egangan Maksimal

    vm=V .2

    'egangan efektif

    Veff=vm

    2

    'egangan eluaran

    VDC=VVl

    2

    3.!.2.2 ,on&oh Perhi&ungan

    !ada beban 489

    Tegangan maksimum

    vm=V .2 =

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    11/17

    3 2k 18,8V 9V (3

    !ada tabel diatas dapat diamati bah*a hubunganV dan

    VDC pada rangkaian penyearah setengah gelombang dengan tapis

    adalah berba nding lurus. #emakin tinggi V %7&( maka Vout

    %D7& cenderung semakin tinggi. !ada percobaan hasil pengukuran

    tidak sama dengan hasil perhitungan hal ini disebabkan karena

    kurang presisinya alat ukur.

    3.!.2.4 Perbandingan gra-ik Terukur dengan Gra-ik dea%

    !erbandingan grafik terhitung dengan grafik ideal terlihat

    pada grafik di ba*ah ini

    Gambar 2.11 !erbandingan "rafik 'erukur dengan "rafik ideal

    Dari grafik di atas terlihat bah*a grafik terukur dengan grafik

    ideal hampir sama. #emakin besar tegangan input maka semakin besar

    tegangan output. !erbedaan ini disebabkan karena beberapa faktor

    seperti alat yang kurang presisi( kesalahan praktikan dalam melakukan

    praktikum( dll.

    3.!.3 Penyearah Ge%ombang Penuh Tan+a Ta+is

    !rinsip kerja penyearah gelombang penuh tanpa tapis adalah

    dengan memanfaatkan dua buah dioda untuk dapat meneruskan

    kedua polaritas listrik 7 sepenuhnya ke listrik D7. etika setengah

    periode pertama %positif&( maka hanya satu dioda %menyala& yang

    dapat meneruskan arus listik ke resistor. emudian pada setengah

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    12/17

    periode berikutnya %negatif&( arus listrik juga akan dialirkan ke

    resistor( tetapi menggunakan dioda lainnya. #ederhananya( kedua

    dioda bekerja %menyala& mengalirkan arus secara bergantian( sesuai

    dengan perubahan polaritas sinyal masukan 7.

    2.!.3.1 Penje%asan Rumus

    'egangan Maksimal

    vm=V .2

    'egangan efektif

    Veff=vm

    2

    'egangan eluaran

    VDC=2Vm

    2.!.3.2 ,on&oh Perhi&ungan

    !ada beban 489

    Tegangan Maksimum

    vm=V .2= 16.6 2 = 22(4

    Tegangan Keluaran Tanpa Tapis

    VDC=2Vm

    =

    44,8

    3,14=14,2V

    3.!.3.3 PerbandinganV '

    VDC

    Tabe% 2.5 !erbandinganV dan

    VDC !enyearah "elombang !enuh tanpa

    'apis

    ;o+esist

    or %9&

    'egangan

    >nput %

    V &

    'egangan

    0utput %

    VDC &

    !engukuran

    'egangan

    0utput %

    VDC &

    !erhitungan

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    13/17

    1 48 16(6 15,8V 14(2

    2 2k 1< 18,4V 16(

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    14/17

    dirangkai pararel dengan beban akan mengurangi komponen 7

    yang ada pada sinyal keluaran pada resistor( sehingga didapatkan

    gelombang keluaran yang lebih halus.

    2.!.4.1 Penje%asan Rumus

    'egangan Maksimal

    vm=V .2

    'egangan efektif

    Veff=vm

    2

    'egangan eluaran

    VDC=2Vm

    2.!.4.2 ,on&oh Perhi&ungan

    !ada beban 489

    Tegangan Maksimumvm=V .2 = 16.6 2 = 22(4

    Tegangan Keluaran Tanpa Tapis

    VDC=2Vm

    =

    44,8

    3,14=14,2V

    3.!.4.3 PerbandinganV '

    VDC

    Dengan cara yang sama( diperoleh tabel berikut.

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    15/17

    Tabe% 2.!erbandinganV dan VDC !enyearah "elombang !enuh dengan

    'apis

    ;o+esisto

    r %9&

    'egangan

    >nput % V &

    'egangan

    0utput %

    VDC &

    !engukuran

    'egangan

    0utput %

    VDC &

    !erhitungan

    1 48 16(6 16V 14(2

    2 2k 1< 18,4V 16(

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    16/17

    3.!.5 Perbandingan 0in dan 0dc *e&engah Ge%ombang dengan Ta+is dan

    &an+a Ta+is

    Tabe% 2.! Data !ercobaan perbandingan in dan dc!enyearah #etengah

    "elombang

    ;o + %9&

    'egangan

    Masukan

    % VI &

    'egangan

    /eban

    'anpa tapis

    % VL &

    'egangan

    /eban

    Dengan tapis

    % VL &

    1 48 < 8( 8(6

    2 2k

  • 7/23/2019 p2 asper.docx

    17/17

    !ada tabel diatas dapat diamati bah*a hubunganV dan

    VDC pada rangkaian penyearah setengah gelombang adalah

    berbanding lurus. #emakin besar V makaVout %D7& juga semakin

    besar begitu juga sebaliknya. ;ilai tegangan beban tanpa tapis hampir

    sama dengan nilai tegangan dengan tapis.

    3." esim+u%an

    Dari percobaan tentang dioda sebagai penyearah yang telah dilakukan(

    dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya,

    1. Dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus 7 menjadi D7( baik

    penyearah setengah gelombang ataupun gelombang penuh.

    2. @ntuk menyearahkan setengah gelombang( hanya diperlukan 1 buah dioda.

    3. @ntuk menyearahkan satu gelombang penuh( maka diperlukan 2 buah

    dioda yang dirangkai secara paralel satu sama lain.

    4. 'apis kapasitor berfungsi untuk memperhalus sinyal keluaran dari dioda

    dengan mengurangi komponen 7 pada sinyal keluaran.

    5. #emakin besar kapasitas tapis kapasitor yang digunakan( maka gelombang

    keluarannya akan semakin halus.

    6. 'egangan masukan berbanding lurus de ngan tegangan keluaran. #ehingga

    semakin besar tegangan masukkan %7&( maka tegangan keluaran %D7&

    semakin besar.

    8. Dari hasil percobaan( tegangan masukan dan tegangan keluaran pada

    penyearah setengah gelombang maupun gelombang penuh tanpa tapisbernilai sama( belum sesuai dengan keadaan idealnya.

    . +angkaian penyearah setengah gelombang dengan tapis bekerja dengan

    cara yang sama dengan rangkaian tanpa tapis

    -. !rinsip kerja penyearah gelombang penuh tanpa tapis adalah dengan

    memanfaatkan dua buah dioda untuk dapat meneruskan kedua polaritas

    listrik 7 sepenuhnya ke listrik D7.