makalah p2

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri, manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut, di mulai dari kelompok terkecil ke kelompok yang besar ,mulanya hidup dalam keluarga selanjuntya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat, bangsa dan negara yang bersatu untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang sama. Atas persamaan itulah terbentuk bangsa dan negara, yang masing - masing memiliki arti yang berbeda tetapi bermakna sama. bangsa dan negara adalah orang orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta berpemerintahan sendiri dan mempunyai kepentingan yang sama. Dewasa ini, kita telah terbiasa dengan berbagai aspek kehidupan baik itu dalam lingkup keluarga, 1

Upload: sultan-ageng-tirtayasa

Post on 05-Dec-2014

8.918 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah p2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri, manusia

senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara

berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan

mengarahkan tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut, di mulai dari kelompok

terkecil ke kelompok yang besar ,mulanya hidup dalam keluarga selanjuntya mereka

membentuk kelompok lebih besar lagi seperti suku, masyarakat, bangsa dan negara

yang bersatu untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang sama.

Atas persamaan itulah terbentuk bangsa dan negara, yang masing - masing

memiliki arti yang berbeda tetapi bermakna sama. bangsa dan negara adalah orang

orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah serta

berpemerintahan sendiri dan mempunyai kepentingan yang sama.

Dewasa ini, kita telah terbiasa dengan berbagai aspek kehidupan baik itu

dalam lingkup keluarga, masyarakat ataupun bangsa. Berkaitan dengan hal ini maka

penyusun menyadari bahwa begitu pentingnya upaya untuk menjaga kelestarian

budaya hidup antar masyarakat dalam suatu negara yang aman, nyaman , tentram dan

sejahtera.

Serta dalam hidup bermasyarakat harus disadari bahwa adanya keterikatan

kita dengan norma – norma yang berlaku pada saat itu. Misalnya di lingkungan

daerah masih ada yang namanya adat istiadat atau kebiasaan yang secara turun

temurun melekat pada diri setiap orang tua kita, tentunya pada kita sendiri. Adat

istiadat tersebut harus dipenuhi karena telah disepakati oleh masyarakat terdahulu.

1

Page 2: Makalah p2

Tetapi pada kenyataannya norma atau adat istiadat tersebut belum sepenuhnya

dilaksanakan, karena mungkin adanya modernisasi baik itu dalam hal budaya,

ideologi, ataupun dalam bidang lain. Oleh karena itu kita harus mempunyai filter

dalam menghadapi globalisasi zaman tersebut supaya hal yang positif dapat kita

ambil dan tetap melestarikan budaya hidup berbangsa dan bernegara yang baik.

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah – satu

tugas Ujian Akhir Semester ( UAS ) mata kuliah Pancasila pada khususnya, serta

untuk mengetahui tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara pada

umumnya.

1.3 Rumusan Masalah

Makalah tentang “ Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara “ , mencakup

beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara?

2. Apa sajakah norma- norma yang ada dalam hidup berbangsa?

3. Bagaimana hubungan norma yang satu denagn norma yang lainnya?

4. Apakah hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara yang sebenarnya?

5. Bagaimana peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

2

Page 3: Makalah p2

1.4 Sistematika Penulisan

Karya tulis ini terdiri dari tiga Bab dengan sistematika penulisan sebagai

berikut :

Bab I : Pendahuluan, yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan

sistematika penulisan.

Bab II : Pembahasan, berisikan tentang pengenalan, hakikat, norma – norma serta

peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan berbangsa.

Bab III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

3

Page 4: Makalah p2

BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

Seorang ahli / negarawan mengatakan bahwa manusia dinamakan Zoon

Politicon yang artinya manusia selalu mempunyai keinginan untuk hihup secara

bersama – sama. Untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut, maka manusia harus

saling berhubungan, komunikasi, saling menolong satu sama lain. Jadi setiap

manusia, baik sebagai individu atauanggota masyarakat selalu membutuhkan bantuan

orang lain. Dalam interaksi sosial tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan

kedudukan, status sosial, dan peran yang mereka masing-masing. Tindakan manusia

dalam interaksi sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku di

masyarakat.

Di dalam TAP MPR RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan

Berbangsa dan Bernegara. dijelaskan tentang pengertian etika kehidupan 1998, serta

kaitannnya dengan pancasila yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara .

Dalam hal ini juga harus adanya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Keterbukaan artinya memberikan peluang pihak luar untuk

masuk dan menerima berbagai hal dari luar masuk, baik di bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi, kebudayaan, ideology, paham, dan aliran maupun ekonomi.

Keterbukaaan sangat erat kaitanya dengan arus informasi dan komunikasi. Bagi

bangsa bangsa di dunia yang menutup informasi dan komunikasi, mereka akan

4

Page 5: Makalah p2

dikucilkan dari percaturan dunia. Oleh karena itu, mutlak bagi suatu bangsa dan

negara untuk masuk dalam kancah informasi dan komunikasi.

Diantara beberapa faktor yang mendukung kesiapan warga negara untuk

menyongsong perubahan menuju kehidupan yang modern, antara lain adalah suasana

keterbukaan. Negara dan bangsa tidak boleh menutup diri dari segala sesuatu yang

datang dari luar, baik dalam bentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

maupun berbagai pola hidup, pola berpikir, dan konsep yang siap pakai untuk suatau

pembaharuan.

Dalam menghadapi keterbukaan, kita harus tetap bersikap waspada bahwa

tidak semua kemajuan yang berasal dari luar itu cocok dengan kepribadian bangsa

kita. Oleh karena itu, pancasila harus menjadi filter untuk semua karena pancasila

merupakan pandangan hidup bangsa. Suasana keterbukaaan dimaksudkan sebagai

keterbukaaan dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain keterbukaan iklim politik,

yaitu bahwa setiap warga berhak mengemukaakan pendapatnya sejauh tidak

bertentangan dalam Undang Undang Dasar 1945. Jika dimaksudkan untuk

menjujnjung tinggi dasar Negara kita, keterbukaaan itu hendaknya benar benar

ditegakan dalam kesatuan nafas dengan semangat filafat pancasila dan UUD 1945.

Selain itu, dengan adanya keterbukaaan sudah barang tentu semuanya boleh di

ungkapkan ke public (umum). Pornografi yang terlarang misalnya tidak boleh di

publikasikan dengan dallih keterbukaan atau kebebasan. Kita telah bersepakat bahwa

keterbukaaan itu bukan tanpa batas. Keterbukaan tanpa batas dapat memperbesar

peluang timbulnya konflik yang sulit dikendalikan, yang akhirnya menjurus kearah

timbulnya keresahan dan kekacauan, hal itulah yang harus kiata hindari.

Di samping suasana keterbukaan adalah sistem mobilitas sosial terbuka, yakni

Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai

kedudukan yang sama di depan hukum dan pemerintahan dan ini merupakan prinsip

kedaulatan rakyat yang terdapat dalam pasal 27 ayat (1) UUD 1945, 28D ayat (1) dan

5

Page 6: Makalah p2

(2) yang menpunyai ketentuan kesamaan di dalam hukum dan wajib menjunjung

hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya dan setiap orang berhak atas

pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil atau tidak ada

diskriminasi .

Keadilan diartikan sebagai tindakan yang tidak sewenang - wenang. Keadilan

pada hakikatnya adalah memberikan atau memperlakukan seseorang atau suatu pihak

sesuai dengan apa yang menjadi haknya. Karenanya, sesuatu yang menjadi hak setiap

manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat martabatnya, yang sama

derajatnya.

Menegakkan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah

penting karena keadilan merupakan suatu ukuran keabsahan dalam suatu tatanan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu harus ada

jaminan terhadap tegaknya keadilan. Menurut John Rawis jaminan terhadap keadilan

harus diberlakukan dua prinsif yaitu:

a. Prinsif kebebasan yang sama sebesar – besarnya ( principle of the greatest

equallibertty ) atau setiap orang memiliki hak yang sama atas seluruh sistem

kebebasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Prinsip perbedaan ( the difference principle ) serta prinsip persamaaan yang

adil dalam kesempatan baik dalam bidang pemerintahan dll.

Jadi, jaminan keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan

pembagian yang professional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang

mencakup seluruh aspek kehidupan. Hal ini memungkinkan tidak adanya monopoli

dan pemusatan salah satu aspek kehidupan pada suatu kehidupan berbangsa dan

bernegara, dari jaminan yang berlaku ditengah tengah kehidupan berbangsa dan

bernegara itu akan mendorong integritas bangsa yang hakiki .

6

Page 7: Makalah p2

Mereka sebagai warga negara merasa bangga memiliki negara yang benar -

benar mengedepankan keadilan dan norma - norma hukum yang ditetapkan, jaminan

keadilan akan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung ( kondusif ),

sehingga stabilitas nasional diharapkan semakin mantap dalam upaya memajukan

keamanan dan ketertiban dalam berbangsa dan bernegara.

Selain itu juga dibutuhkan norma - norma yang berlaku dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini sangat penting karena berhubungan

dengan segala sesuatu permasalahan yang terjadi di masyarakat pada umummya dan

untuk lebih memudahkan batasan pengertian hukum dan sanksinya.

2.2 Hakikat Norma, Kebiasaan, Adat Istiadat dan Peraturan yang berlaku

Di masyarakat

Setiap manusia atau negara diikat oleh norma yang menjamin keamanan,

ketertiban demi kelangsungan hidupnya. Manusia dilahirkan dan hidup tidak

terpisahkan satu sama lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini

merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga untuk

mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang datang

dari luar. Setiap manusia akan terdorong melakukan berbagai usaha untuk

menghindari atau melawan dan mengatasi bahaya - bahaya itu.

Dalam hidup berkelompok itu terjadilah interaksi antar manusia.

Kalian juga senantiasa mengadakan interaksi dengan teman-teman kalian, bukan?

Interaksi yang kalian lakukan pasti ada kepentingannya, sehingga bertemulah dua

atau lebih kepentingan. Pertemuan kepentingan tersebut disebut “kontak“.

Menurut Surojo Wignjodipuro, ada dua macam kontak, yaitu :

1. Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingan - kepentingan yang bertemu

saling memenuhi. Misalnya, penjual bertemu dengan pembeli.

7

Page 8: Makalah p2

2. Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang

bertemu bersaingan atau berlawanan. Misalnya, pelamar yang bertemu dengan

pelamar yang lain, pemilik barang bertemu dengan pencuri.

Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan antar pribadi, tidak

mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena kepentingannya saling

bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak terganggu dan setiap orang merasa

merasa aman, maka setiap bentuk gangguan terhadap kepentingan harus dicegah.

Manusia selalu berusaha agar tatanan masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan

damai, yang menjamin kelangsungan hidupnya.

Sebagai manusia yang menuntut jaminan kelangsungan hidupnya,

harus diingat pula bahwa manusia adalah mahluk sosial. Menurut Aristoteles,

manusia itu adalah Zoon Politikon, yang dijelaskan lebih lanjut oleh Hans Kelsen

“man is a social and politcal being” artinya manusia itu adalah mahluk sosial yang

dikodratkan hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan

mahluk yang terbawa oleh kodrat sebagai mahluk sosial itu selalu berorganisasi.

Kehidupan dalam kebersamaan (ko-eksistensi) berarti adanya hubungan

antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Hubungan yang dimaksud

dengan hubungan sosial (social relation) atau relasi sosial. Yang dimaksud hubungan

sosial adalah hubungan antar subjek yang saling menyadari kehadirannya masing -

masing. Dalam hubungan sosial itu selalu terjadi interaksi social yang

mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial (a web of social relationship) yang disebut

sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku

antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu ketertiban.

Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain-lainan karena

norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak

sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota

8

Page 9: Makalah p2

masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada

dan hidup dalam masyarakat.

2.2.1 Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan Peraturan

Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan

individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh

adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain

sebagainya.

Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa

gangguan, maka bagi tiap manusia perlu menjadi pedoman bagi segala tingkah laku

manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat

terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban

masing-masing. Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma

(berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran. Norma adalah kaidah atau aturan

yang berlaku sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari – hari.

Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud:

perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi

norma tersebut? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu

oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan

kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya

dipandang tidak baik. Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat.

Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu:

9

Page 10: Makalah p2

a. Norma Agama :

Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah - perintah,

larangan - larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa

berupa “siksa” kelak di akhirat. Contoh norma agama ini diantaranya ialah:

a) “Kamu dilarang membunuh”.

b) “Kamu dilarang mencuri”.

c) “Kamu harus patuh kepada orang tua”.

d) “Kamu harus beribadah”.

e) “Kamu jangan menipu”.

b. Norma Kesusilaan :

Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia.

Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan.

Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat

manusia. Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”.

b) “Kamu harus berlaku jujur”.

c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”.

d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”.

10

Page 11: Makalah p2

c. Norma Kesopanan :

Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk

mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat

menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya,

karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang

berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama

atau adat istiadat.

Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan

bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan

masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat,

mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus

dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi”.

b) “Jangan makan sambil berbicara”.

c) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.

d) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”.

d. Norma Hukum :

Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan

negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan

segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan

perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan

norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman

11

Page 12: Makalah p2

hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum

bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu

kekuasaan negara. Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum

karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”.

b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan

mengganti kerugian”, misalnya jual beli.

c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.

Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau

disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional

maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk

membuatnys.Oleh karena itu,norma hukum sangat mengikat bagi warga negara.

Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima

sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan

adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulangulangmengenai

sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai aturan hidup . Kebiasaan dalam

masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat.

Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam

masyarakat dengan maksudmengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat

istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat

istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan

berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan

tidak merupakan tradisi rakyat.

12

Page 13: Makalah p2

2.2.2 Hubungan Antar Norma

Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga

diatur oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah

lainnya. Kaidah-kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota

masyarakat di mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah

sosial lainnya itu saling mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia

dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi,

juga saling memperkuat. Suatu kaidah hukum, misalnya “kamu tidak boleh

membunuh” diperkuat oleh kaidah sosial lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat

juga berisi suruhan yang sama.

Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah

ada larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk

“pencurian”, “penipuan”, dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma

agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan

karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara

hati (insan kamil). Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang

bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan perundang-undangan.

2.3 Peranan Mahasiswa Dalam kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar kata”mahasiswa”,

mungkin tidak .hanya satu jawaban yag akan terucap dari banyak orang dengan

beranekaragam latar belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang

13

Page 14: Makalah p2

disandang seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan

tinggi. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat

sebagai mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya

mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi

mutlak apabila kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata dbalik

statusnya itu, masih banyak sekali peranan seorang yang menyandang status

mahasiswa untuk menunjukkan peranannya pada kehidupan masyarakat terlebih lagi

pada tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian

rezim yang diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan

mahasiswa bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat, parpol dan

ABRI dalam menyuarakan TriTura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil

menggantikan rezim kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada

haluan kiri. Kemudian bagaimana peristiwa Malari (Petaka Lima Belas Januari) yang

dimotori oleh Hariman Siregar yang notabene sebagai mahasiswa kedokteran

Universitas Indonesia, dan masih membekas diingatan kita ketika kekuatan

mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde baru yang otoriter yang telah berkuasa

selama 32 tahun.

Itu merupakan bukti-bukti nyata dimana mahasiswa menunjukkan peranannya

dikancah perpolitikan nasional yang tentunya untuk menciptakan keselarasan menuju

masyarakat yang makmur sentosa, meskipun sampai sekarang buah tangan dari

perjuangan mahsiswa tersebut masih jauh panggang dari api. Sehinnga dapat

disimpulkan bahwa kekuatan mahasiswa dalam kancah perpolitikan nasional menjadi

patut diperhitungkan sebagai gerakan yang murni membela kepentingan rakyat

semata.

Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang, Amien Rais

pernah mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung

14

Page 15: Makalah p2

mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini,

kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan

yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya

tempat-tempat hiburan malah disesaki para mahasiswa. Penulis tidak melarang

tentunya sebatas itu tidak melanggar syariat, karena sebagai manusia tentunya kita

juga butuh yang namanya hiburan. Tetapi hal itu juga harus disaring dengan kekuatan

iman kita.

Kembali kepada kualitas gerakan kemahsiswaan masa sekarang yang

cenderung menurun, maka sadar atupun tidak itu merupakan efek dari masuknya era

globalisasi ke indonesia tanpa diharmonisasi dengan manajemen waktu dan diri yang

baik. Untuk membangun citra mahasiswa sebagai agen pembaharu ataupun kaum

intelektual yang mana dipundaknya ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan

dimana, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan dan senantiasa meningkatkan

keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu tentunya kita perlu membangun konsep

intelektual dalam gerakan yang sinergi dan terarah menuju masyarakat yang adil dan

makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak hanya dikenal lewat aktivitasnya ketika

menjalani perkuliahan saja, tetapi sebagai elemen bangsa yang peka terhadap kondisi

permasalahan disekitarnya .

15

Page 16: Makalah p2

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seperti kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social yang saling

membutuhkan satu sama lain, maka dalam menjalin silahturahmi dengan sesama

haruslah harmonis meskipun terdapat berbagai macam perbedaan atau konflik. Secara

umum kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting karena ini yang menjadi

salah – satu factor untuk mendukung berbagai macam kegiatan Negara demi

kepentingan bersama dan kemajuan bangsa Indonesia. Tetapi pada masa kini

kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mulai sedikit pudar, itu

dicontohkan dengan adanya tawuran antar masyarakat di berbagai daerah.

Jadi dapat dikatakan kesadaran masyarakat akan kehidupan berbangsa dan

bernegara tersebut masih kurang. Oleh karena itu, setiap individu haruslah lebih

menyadari akan manfaat kerukutan hidup bangsa agar dapat menciptakan lingkungan

hidup bangsa yang aman, nyaman, tentram.

3.2 Saran

Didalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak sekali

kekurangan, maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun guna memperbaiki dalam penyusunan makalah saya berikutnya.

16