overweight

3
B. Pola Makan Peran nutrisi dimulai sejak masa gestasi. Perilaku makan mulai terkondisi dan terlatih sejak bulan bulan pertama kehidupan yaitu pada saat diasuh orangtua. Pemberian susu botol pada bayi mempunyai kecenderungan diberikan pada jumlah yang berlebihan sehingga risiko menjadi obesitas menjadi lebih besar daripada ASI saja. Akibatnya anak akan terbiasa untuk mengkonsumsi makanan melebihi kebutuhan dan berlanjut ke masa pra sekolah, masa usia sekolah, sampai masa remaja. Peranan diet terhadap terjadinya obesitas sangat besar, terutama diet tinggi kalori yang berasal dari karbohidrat dan lemak. Masukan energi tersebut lebih besar daripada energi yang digunakan. Anak anak usia sekolah mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji (junk foods dan fast foods), yang umumnya mengandung energi tinggi karena 40-50% nya berasal dari lemak. kebiasaan lain adalah mengkonsumsi makanan cemilan yang banyak mengandung gula sambil menonton televisi. Pilihan jenis makanan cemilan bisa dipengaruhi oleh iklan ditelevisi. penelitian yang dilakukan oleh Vanelli dkk (2005) menemukan bahwa melewatkan makanan pagi pada anak anak dapat meningkatkan risiko overweight dan obesitas. Pada anak anak yang melewatkan makan pagi dilaporkan 27,5% overweight dan 9,6% obes (p=0,01 dan p=0,04 berturut-turut) dibandingkan anak anak yang makan pagi (9,1% dan 4,5% berturut-turut). Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Dubois dkk (2006) ditemukan bahwa melewatkan makan pagi meningkatkan risiko overweight hampir dua kali lipat dengan odds ratio = 1,9(1,2- 3,2) 1. Obesitas dan napas pendek Hal yang biasanya dialami penderita obesitas adalah sulit bernapas, dan napasnya cenderung pendek. Ini dikarenakan adanya lemak yang menumpuk di daerah dada dan leher sehingga membuat orang tersebut mengalami kesulitan dalam mengambil ataupun mengeluarkan udara untuk bernapas. 2. Obesitas dan masalah kulit

Upload: amelia-puspitasari

Post on 16-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

B. Pola MakanPeran nutrisi dimulai sejak masa gestasi. Perilaku makan mulai terkondisi dan terlatih sejak bulan bulan pertama kehidupan yaitu pada saat diasuh orangtua. Pemberian susu botol pada bayi mempunyai kecenderungan diberikan pada jumlah yang berlebihan sehingga risiko menjadi obesitas menjadi lebih besar daripada ASI saja. Akibatnya anak akan terbiasa untuk mengkonsumsi makanan melebihi kebutuhan dan berlanjut ke masa pra sekolah, masa usia sekolah, sampai masa remaja. Peranan diet terhadap terjadinya obesitas sangat besar, terutama diet tinggi kalori yang berasal dari karbohidrat dan lemak. Masukan energi tersebut lebih besar daripada energi yang digunakan. Anak anak usia sekolah mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji (junk foods dan fast foods), yang umumnya mengandung energi tinggi karena 40-50% nya berasal dari lemak.kebiasaan lain adalah mengkonsumsi makanan cemilan yang banyak mengandung gula sambil menonton televisi. Pilihan jenis makanan cemilan bisa dipengaruhi oleh iklan ditelevisi.penelitian yang dilakukan oleh Vanelli dkk (2005) menemukan bahwa melewatkan makanan pagi pada anak anak dapat meningkatkan risiko overweight dan obesitas. Pada anak anak yang melewatkan makan pagi dilaporkan 27,5% overweight dan 9,6% obes (p=0,01 dan p=0,04 berturut-turut) dibandingkan anak anak yang makan pagi (9,1% dan 4,5% berturut-turut). Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Dubois dkk (2006) ditemukan bahwa melewatkan makan pagi meningkatkan risiko overweight hampir dua kali lipat dengan odds ratio = 1,9(1,2-3,2)

1. Obesitas dan napas pendekHal yang biasanya dialami penderitaobesitasadalah sulit bernapas, dan napasnya cenderung pendek. Ini dikarenakan adanya lemak yang menumpuk di daerah dada dan leher sehingga membuat orang tersebut mengalami kesulitan dalam mengambil ataupun mengeluarkan udara untuk bernapas.2. Obesitas dan masalah kulitObesitas memicupermasalahan pada kulitakibat beberapa faktor, salah satunya ialah perubahan hormon. Selain itu, timbunan lemak berlebih akan membuat kulit lebih melebar yang akhirnya menciptakan garis-garis halus. Di sisi lain, lipatan lemak membuat jamur dan bakteri tumbuh subur, dan ini bisa memicu infeksi.3. Obesitas dan nyeri lututOrang dengan obesitassering mengalaminyeri pada persendian dan otot kaki. Nyeri lutut yang tak kunjung sembuh dalam jangka panjang dapat memperburuk postur tubuh. Semua ini karena faktor kelebihan berat badan yang bisa menambah beban atau tekanan pada lutut dan pergelangan kaki.4. Obesitas dan asam lambung naikAsam lambung yang naik ke kerongkongan bisa dipicu akibat kelebihan berat badan. Apabila hal tersebut terjadi, umumnya si penderita akan merasakan sensasi terbakar, rasa sakit dan tekanan di sekitar dada dan leher. Penyebabnya karena lemak menekan daerah lambung yang pada akhirnya akan membuat asam lambung menjadi naik.5. Obesitas dan depresiObesitas juga bisamemicu depresisi penderita. Bahkan, walaupun tidakobesitas, orang yang sering berpikir jika dirinya gendut atau kelebihan berat badan juga cenderung lebih mudah stres. Hal ini karena perasaan rendah diri dan malu yang bercampur menjadi satu mendorong orang tersebut menjadi lebih mudah stres dan depresi.6. Obesitas dan mendengkurPenderita obesitas akan meningkatkan risiko apnea tidur atau gangguan tidur yang identik dengan kondisi mendengkur. Hal ini dikarenakan jaringan lemak pada tubuh berkontribusi menyebabkantidur mendengkur.7. Obesitas dan sakit punggungTidak sedikit dari penderita obesitas yang mengeluhkansakit punggung. Lemak yang menumpuk akan menambah beban tulang belakang. Apabila berat badan tidak diturunkan, nyeri punggung berkelanjutan dapat meningkatkan risiko patah tulang dari dalam.8. Obesitas dan hipertensiSalah satu risiko serius yang harus dihadapi penderita obesitas adalah meningkatnya tekanan darah. Banyak kasus dari penderita obesitas yang menderita tekanan darah tinggi atauhipertensidan akhirnya memicu terjadinyapenyakit jantung.9. Obesitas dan datang bulan tidak teraturDatang bulan tidak teratur bisa diakibatkan karena faktor ketidakseimbangannya hormon. Sementara itu, ketidakseimbangan hormon umumnya dipicu oleh kondisiobesitas. Kelebihan lemak dapat mempengaruhi kinerja hormon yang membuatnya tidak berfungsi dengan normal.10. Obesitas dan varisesVarises terjadi saat vena melebar yang diakibatkan karena melemahnya dinding pembuluh darah. Gumpalan pembuluh darah berwarna ungu atau biru menjadi pertanda munculnya varises. Selain karena faktor riwayat keluarga, varises juga bisa diakibatkan karena kelebihan berat badan atau obesitas.