outline soa bcep

6
INTEGRASI SISTEM INFORMASI BERBASIS SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) PADA BINUS CENTER EDUCATION PARTNER 1.1 Latar Belakang Penyediaan informasi sebagai pendukung proses administrasi pendidikan pada sebuah lembaga pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak pada era teknologi informasi saat ini. Pembuatan sistem informasi pada sebuah lembaga pendidikan biasanya dilakukan secara bertahap dan dikembangkan secara terpisah, sehingga sub sistem tidak terintegrasi. Keadaan tersebut dapat menimbulkan kesulitan pada saat sistem akan digunakan. Sistem yang tidak terintegrasi juga dapat menyebabkan terhambatnya bisnis proses karena terdapatnya proses-proses yang kurang efisien dalam sebuah sistem. Kemampuan sumber daya manusia untuk melakukan perawatan terhadap sistem yang lama semakin langka (legacy system), sedangkan kebutuhan fungsi sistem yang diperlukan terus berkembang dan kebutuhan user terhadap informasi terbaru yang dapat diterima dengan segera terus meningkat. Oleh karena itu perlu adanya teknologi yang dapat mengintegrasikan semua sistem informasi yang sudah ada. Hal tersebut saat ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi Service Oriented Architecture (SOA). SOA adalah sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan proses bisnis dan mendukung infrastruktur teknologi informasi dan menstandarisasi komponenkomponen layanan yang dapat digunakan kembali dan digabungkan sesuai dengan prioritas bisnis. SOA bersifat

Upload: ade-ismail

Post on 27-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Outline SOA BCEP

TRANSCRIPT

Page 1: Outline Soa Bcep

INTEGRASI SISTEM INFORMASI BERBASIS SERVICE

ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) PADA BINUS CENTER

EDUCATION PARTNER

1.1 Latar Belakang

Penyediaan informasi sebagai pendukung proses administrasi pendidikan

pada sebuah lembaga pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak pada era

teknologi informasi saat ini. Pembuatan sistem informasi pada sebuah lembaga

pendidikan biasanya dilakukan secara bertahap dan dikembangkan secara terpisah,

sehingga sub sistem tidak terintegrasi. Keadaan tersebut dapat menimbulkan

kesulitan pada saat sistem akan digunakan. Sistem yang tidak terintegrasi juga dapat

menyebabkan terhambatnya bisnis proses karena terdapatnya proses-proses yang

kurang efisien dalam sebuah sistem. Kemampuan sumber daya manusia untuk

melakukan perawatan terhadap sistem yang lama semakin langka (legacy system),

sedangkan kebutuhan fungsi sistem yang diperlukan terus berkembang dan

kebutuhan user terhadap informasi terbaru yang dapat diterima dengan segera terus

meningkat.

Oleh karena itu perlu adanya teknologi yang dapat mengintegrasikan semua

sistem informasi yang sudah ada. Hal tersebut saat ini dapat dilakukan dengan

menggunakan teknologi Service Oriented Architecture (SOA). SOA adalah sebuah

kerangka kerja untuk mengintegrasikan proses bisnis dan mendukung infrastruktur

teknologi informasi dan menstandarisasi komponenkomponen layanan yang dapat

digunakan kembali dan digabungkan sesuai dengan prioritas bisnis. SOA bersifat

Page 2: Outline Soa Bcep

loosely coupled (tingkat kebergantungan antar komponen rendah), highly

interoperable (mudah dioperasikan), reusable (dapat digunakan kembali), dan

interoperability (dapat berkomunikasi antar platform). SOA membantu perusahaan

agar dapat melakukan bisnis secara lebih efisien dan mampu beradaptasi terhadap

perubahan dan kompetisi.

Binus Center Education Partner sebagai salah satu lembaga pendidikan yang

menyediakan jasa konsultan teknologi informasi, kurikulum, tenaga pengajar dan

sistem informasi akademik sekolah bagi sekolah-sekolah se-Jabodetabek

membutuhkan sistem yang terintegrasi untuk mempercepat proses bisnis sehingga

layanan yang diberikan akan dapat memuaskan kebutuhan pelanggannya dan

mampu bersaing dengan kompetitor lainnya yang bergerak dalam bidang usaha

yang sama.

Saat ini terdapat beberapa sistem informasi yang berorientasi pada beberapa

service seperti Marketing, Finance, HR dan akademik. Semua sistem itu tidak

saling terhubung sehingga saat dibutuhkan penarikan data dari sistem lainnya perlu

di jalankan proses-proses yang terbilang masih manual. Hal ini tentu sangat

merugikan jika data tersebut dibutuhkan secepatnya. Sistem informasi akademik

melayani proses pengolahan data siswa, nilai dan sertifikat dimana semua proses

dilakukan oleh divisi support akademik dengan cara manual. Semua data tersebut

diperoleh dari guru yang ditempatkan disetiap sekolah. Proses ini awalnya berjalan

dengan baik, namun seiring bertambahnya jumlah siswa pertahunnya, proses ini

tidak dapat dilakukan dengan baik. Sehingga membutuhkan perubahan sistem

dimana data tersebut di input langsung oleh masing-masing guru sekolah.

Page 3: Outline Soa Bcep

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ditemukan masalah utama yang akan

dikaji adalah bagaimana mengintegrasikan sistem informasi di Binus Center

Education Partner sesuai dengan SOA. Pengintegrasian dilakukan agar layanan

yang dapat digunakan oleh unit pendukung yang lain dapat di akses dengan mudah

oleh setiap unit yang membutuhkan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah prototype

perangkat lunak dengan menggunkan SOA untuk pengintegrasian sistem informasi.

Adapaun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah.

1. Mengidentifikasikan kebutuhan layanan informasi yang diharapkan oleh

pengguna

2. Mengidentifikasikan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi

3. Membuat sebuah model proses pengintegrasian sistem informasi dengan

menggunakan SOA

4. Mengimplementasikan hasil rancangan dengan sebuah modul perangkat

lunak untuk mengintegrasikan sistem informasi

1.4 Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini antara lain adalah

sebagai berikut.

1. Membantu mengidentifikasikan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi

Page 4: Outline Soa Bcep

2. Membantu menyediakan kebutuhan layanan informasi yang dibutuhkan

user

3. Membantu mempercepat proses bisnis dengan sistem yang terintegrasi

sehingga perusahaan dapat bersaing dengan kompetitor

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang menjadi batasan-batasan permasalahan dalam penelitian

ini adalah.

1. Penelitian terfokus pada pemanfaatan sistem informasi akademik yang

melayani proses pengolahan data siswa, nilai siswa dan percetakan

sertifikat pada Binus Center Education Partner

2. Pengembangan sistem informasi akademik menghasilkan sebuah

prototype aplikasi yang terintegrasi dengan sistem lainnya.

1.6 Metodologi Penelitian

Pengembangan sistem informasi akademik akan menerapkan SOA dengan

metode pengembangan linear sequential model. Proses pengembangan sistem

dibagi menjadi 4 tahap utama, yaitu tahap analisis, tahap perancangan, tahap

implementasi dan tahap pengujian. Natara tahap yang satu dengan tahap lain saling

berhubungan. Pada saat beradapa pada suatu tahap, dapat melanjutkan ke tahap

selanjutnya apabila tahap tersebut dianggap selesai atau kembali ke tahap

sebelumnya jika terdapat perubahan atau penambahan proses baru. Tahapan ini

dapat dilihat pada gambar (Pressman, 2001)

Page 5: Outline Soa Bcep

Gambar 1 Linear sequential model

Tahap Analisis

Adalah melakukan analisis untuk menentukan kebutuhan

(requirement) dalam proses pengembangan sistem. Setelah diperoleh

kebutuhan dalam pembangunan suatu sistem aplikasi, kemudian disusun

diagram konteks. Hasil dari tahapan ini adalah deskripsi umum sistem,

analisis kebutuhan dan diagram konteks.

Tahap Perancangan

Adalah menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan yang didefiniskan

pada tahap analisis ke dalam bentuk model presentasi sistem aplikasi.

Pada tahap ini dirancang arsitektur perangkat lunak, antar muka, input,

proses dan output dalam menggunakan aplikasi.

Tahap Implementasi

Adalah mengimplementasikan rancangan yang telah disusun pada

tahap perancangan menjadi intruksi-intruksi program. Dalam tahap ini,

antarmuka dibuat agar dapat dimengerti untuk memudahkan pengguna

dalam menggunakan sistem ini.

Page 6: Outline Soa Bcep

Tahap Pengujian

Hasil implementasi kemudian diuji dan di evaluasi, selanjutnya

pengujian dibandingkan dengan hasil uji yang diharapkan. Apabila tidak

sesuai dengan yang diharapkan akan dilakukan perbaikan kemudian diuji

kembali sampai memenuhi hasil yang diharapkan.

1.7 Daftar Pustaka

1. Eric Newcomer, G. L. (2004). Understanding SOA with Web Services.

Addison-Wesley Professional.

2. Erl, T. (2005). Service-oriented architecture : concepts, technology,

and design. Prentice Hall .

3. Pressman, R. S. (2001). Software Engineering: A Practitioner's

Approach Fifth Edition. New York, USA: McGraw-Hil.

4. Rosen, M., Lublinsky, B., Smith, K. T., & Balcer, M. J. (2008). Applied

SOA: Service-Oriented Architecture and Design Strategies.

Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.