outline kredentialing

Download outline kredentialing

If you can't read please download the document

Upload: atehkritiez

Post on 30-Jun-2015

134 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STUDY IMPLEMENTASI PROGRAM DOKTER KELUARGA DENGAN PENDEKATAN KREDENTIALING

Latar Belakang Sebagai perusahaan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, PT. Askes (Persero) dituntut untuk selalu dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pesertanya. Oleh sebab itu guna mengintegrasikan antara pelayanan kesehatan yang bermutu dan rasionalitas biaya, maka sejak tahun 1978 telah dikembangkan pola pelayanan managed care concept, dimana peserta Askes mendapatkan pelayanan kesehatan secara berjenjang dari tingkat pertama hingga lanjutan. Pelayanan tingkat pertama berperan sentral sebagai gate keeper yang menentukan sejauhmana peserta membutuhkan pelayanan pada tingkat lanjutan sesuai kebutuhan medis, sehingga Primary Care Provider (PCP) seharusnya dapat menjalankan peran sebagai penjaga mutu layanan dan pengontrol biaya. Pada awalnya Puskesmas merupakan PCP utama bagi peserta Askes, dimana atas dasar Keputusan Menteri Kesehatan ditentukan setiap puskesmas secara langsung berperan menjadi pemberi pelayanan kesehatan bagi peserta Askes. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, seiring dengan peran Puskesmas sebagai penyangga upaya kesehatan masyarakat, muncul keluhan-keluhan peserta menyangkut pelayanan khususnya pelayanan kuratif yang diberikan oleh Puskesmas diantaranya ; sedikitnya kesempatan peserta untuk ditangani langsung oleh dokter, terbatasnya waktu pelayanan hanya pada pagi hari, keterbatasan pelayanan obat, dan sebagainya. Untuk merespon gejala tersebut, maka sejak tahun 2003 pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) mulai diperluas pada PCP Dokter Keluarga, dengan harapan tercapainya peningkatan kepuasan peserta Askes, serta optimalisasi peran PCP sebagai gate keeper. Disamping itu, dengan perluasan PCP Dokter Keluarga juga diharapkan terjadi peningkatan hubungan antara Dokter dengan peserta Askes selaku pasien, untuk dapat bekerja sama .secara professional dan harmonis dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi pasien itu sendiri beserta keluarganya. Dokter Keluarga (DK), adalah dokter praktek umum, hanya dalam prakteknya menggunakan pendekatan kedokteran keluarga. Pendekatan kedokteran keluarga itu prinsip pokoknya ada 4, pelayanan yang bersifat personal (invidual) bukan keluarga, pelayanan yang bersifat primer artinya hanya melayani sebatas dokter pelayanan

primer, lalu komprehensif artinya DK sebagai Dokter praktek umum melayani 4 ranah pelayanan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Lalu yang ke empat adalah kontinyu, ini yang sering dilupakan para dokter prakter umum padahal hal tersebut sangat penting, the continuity of care atau kesinambungan pelayanan. Jangan sampai seseorang itu dilayani oleh banyak dokter, sehingga mengulang pelayanan lagi, pemeriksaan lagi, obatnya jadi double-double dan seterusnya. Demikian pula DK akan mengontrol, dalam tanda kutip tindakan spesialistis, mana yang perlu dan mana yang tidak. Sejak memulai program ini pada September 2009, PT Askes (Persero) KCU Semarang baru memiliki 50 dokter keluarga di Kota Semarang yang rata-rata menangani 600 peserta Askes. Dari 179.155 peserta baru sekitar 30.000 orang yang mengikuti program tersebut. PT Askes (Persero) KCU Semarang memiliki 371.226 peserta yang tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Kendal, dan Grobogan. PT Askes (Persero) KCU Semarang menargetkan, pada tahun 2010 mendatang, terdapat 290 dokter keluarga yang menangani peserta di lima daerah tersebut. Sebagai asuransi kesehatan yang menerapkan pola managed care, pelayanan yang berikan PT Askes (Persero) tidak hanya bersifat kuratif (pengobatan) namun juga memperhatikan aspek promotif, preventif, dan rehabilitatif. Sistem managed care dalam penyelanggaraan asuransi kesehatan ini juga mengintegrasikan sistem finansial dan sistem pelayanan kesehatan dengan unsur-unsur seleksi dan standarisasi provider, program peningkatan mutu dan utilization review yang berkesinambungan. Karena adanya seleksi provider dan program peningkatan mutu DK dianggap mampu secara optimal menerapkan fungsi gate keeper di RJTP. Pilar dari managed care adalah gate keeper, sedangkan gatekeeper dalam managed care didefinisikan sebagai dokter yang berwenang mengatur pelayanan kesehatan bagi peserta, sekaligus bertanggung jawab dalam rujukan pelayanan kesehatan lanjutan apabila dibutuhkan peserta. Jika hal ini terintegrasi dengan baik, maka mutu pelayanan yang diberikan oleh pihak asuransi melalui provider-nya akan terus meningkat dan peserta akan menerima manfaat sebesar-besarnya.

Seleksi provider atau yang lebih dikenal dengan Credentialing Dokter Keluarga dilaksanakan dengan menggunakan format penilaian PPK (form credentialing) yang meliputi kriteria standar Dokter Keluarga:

Standar Sarana dan Prasarana meliputi : bangunan atau gedung, peralatan medis dan non medis meliputi komputer serta jaringan internet

Standar Cakupan Program meliputi penyediaan obat-obatan, cakupan layanan, dan pelayanan penunjang dilakukan

Standar Sumber Daya Manusia meliputi jumlah tenaga yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan sistem pembinaan sumber daya manusia yang ada di lingkungan fasilitas Dokter Keluarga tersebut.

Proses kredensialing menetapkan apakah Dokter Keluarga mampu memenuhi persyaratan program pemantauan kualitas yang di gunakan oleh PT. Askes (Persero) untuk memberikan pelayanan kepada pesertanya. Pola praktek Dokter Keluarga dievaluasi secara periodik dengan standar yang telah ditetapkan dalam proses seleksi kembali (re-credentialing) untuk menilai kinerja Dokter Keluarga selama kurun waktu tertentu.

Pelaksanaan credentialing oleh PT. Askes (Persero) terdiri dari 4 tahap yaitu pemilihan, kontrak, pemantauan kualitas, dan re-credentialing atau perpanjangan kontrak. Sebagai pelaksana program Dokter Keluarga, PT. Askes (Persero) KCU Semarang melaksanakan proses credentialing dan re-credentialing untuk memudahkan pemilihan fasilitas kesehatan yang efisien dan berkualitas. Proses ini tentulah memiliki implikasi terhadap sistem kesehatan yang sudah ada sekarang, termasuk lembaga pemerintah seperti puskesmas, klinik swasta, dan masyarakat yang terkait dengan pelaksanaannya.

Sebagai program yang baru berjalan, perlu diketahui bagaimana proses credentialing dalam menetapkan Dokter Keluarga sebagai PCP, sehingga dapat diketahui kelemahan dan hambatan yang ada untuk segera daiatasi dalam upaya pengembangan selanjutnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :

bagaimana proses credentialing dalam pelaksanaan program Dokter Keluarga oleh PT.Askes (Persero) KCU Semarang

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian mengenai implementasi program Dokter Keluarga dengan pendekatan credentialing adalah:

Mengetahui proses awal credentialing Dokter Keluarga yang dilaksanakan oleh PT.Askes (Persero) KCU Semarang

Mengetahui pelaksanaan Credentialing Dokter Keluarga yang dilaksanakan oleh PT.Askes (Persero) KCU Semarang

Mengetahui pelaporan dari Credentialing Dokter Keluarga yang dilaksanakan oleh PT.Askes (Persero) KCU Semarang

Mengetahui hambatan yang muncul selama proses Credentialing Dokter Keluarga yang dilaksanakan oleh PT.Askes (Persero) KCU Semarang

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus mengenai implementasi program Dokter Keluarga dengan pendekatan Credentialing dan bersifat deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada pemegang program dan Dokter Keluarga. Selanjutnya disajikan dalam bentuk narasi, tabel, maupun kutipan langsung. Untuk menjamin validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi.