osis.man2kotamalang.sch.idosis.man2kotamalang.sch.id/.../2020/11/xi-biologi.docx · web viewatau...

61
Biologi Kelas 11 Sem. 1 Sel Sejarah Penemuan Sel 1. Robert Hooke (1665): Buku Micrographia, mengamati berbagai benda, salah satunya sel-sel gabus tumbuhan Quercus S. 2. Antonie van Leeuwenhoek (1676): Menemukan protozoa pada air rendaman jerami pada saat itu disebutnya sebagai animalcules. Menyempurnakan mikroskop Robert Hooke. 3. Robert Brown (1812): Menemukan benda kecil yang terapung dalam protoplasma, dikenal dengan nukleus 4. Schleiden, Schwann (1830): Mulai mengembangkan teori sel modern. Ada 2 poin inti: 1) Semua kehidupan tersusun dari 1 atau lebih sel, 2) Sel merupakan unit struktural fundamental makhluk hidup. 5. Robert Remak: Semua sel berasal dari sel lain (plagiasi Virchow anying) 6. Felix Dujardin (1835): Menemukan cairan yang ada di dalam sel (protoplasma) 7. Johannes Purkinje (1837): Menemukan sel-sel saraf bercabang dan kompleks di cerebellum otak. Mengemukakan bahwa protoplasma merupakan cairan hidup yang terdapat di sel (sel sebagai unit fungsional) 8. Max Schultze (1845): Mengemukakan teori bahwa sel adalah unit fungsional terkecil setelah melakukan penelitian terhadap protoplasma (protoplasma merupakan struktur dasar organisme). 9. Rudolph Virchow (1855): Menyimpulkan hasil penelitian Robert Remak menjadi poin ke-3 teori sel modern, yaitu: 3) Semua sel berasal dari sel lain (omnis cellula e cellula) atau teori: sel merupakan unit pertumbuhan. 10. Dengan perkembangan teknologi, diketahui lagi bahwa Sel merupakan unit hereditas. Komponen Kimiawi Sel Hierarki organisasi kehidupan dimulai dari atom. Atom merupakan bagian terkecil materi yang masih mempertahankan sifat unsur. Atom menyusun materi

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Biologi Kelas 11 Sem. 1

Sel

Sejarah Penemuan Sel

1. Robert Hooke (1665): Buku Micrographia, mengamati berbagai benda, salah satunya sel-sel gabus tumbuhan Quercus S.

2. Antonie van Leeuwenhoek (1676): Menemukan protozoa pada air rendaman jerami pada saat itu disebutnya sebagai animalcules. Menyempurnakan mikroskop Robert Hooke.

3. Robert Brown (1812): Menemukan benda kecil yang terapung dalam protoplasma, dikenal dengan nukleus

4. Schleiden, Schwann (1830): Mulai mengembangkan teori sel modern. Ada 2 poin inti: 1) Semua kehidupan tersusun dari 1 atau lebih sel, 2) Sel merupakan unit struktural fundamental makhluk hidup.

5. Robert Remak: Semua sel berasal dari sel lain (plagiasi Virchow anying)

6. Felix Dujardin (1835): Menemukan cairan yang ada di dalam sel (protoplasma)

7. Johannes Purkinje (1837): Menemukan sel-sel saraf bercabang dan kompleks di cerebellum otak. Mengemukakan bahwa protoplasma merupakan cairan hidup yang terdapat di sel (sel sebagai unit fungsional)

8. Max Schultze (1845): Mengemukakan teori bahwa sel adalah unit fungsional terkecil setelah melakukan penelitian terhadap protoplasma (protoplasma merupakan struktur dasar organisme).

9. Rudolph Virchow (1855): Menyimpulkan hasil penelitian Robert Remak menjadi poin ke-3 teori sel modern, yaitu: 3) Semua sel berasal dari sel lain (omnis cellula e cellula) atau teori: sel merupakan unit pertumbuhan.

10. Dengan perkembangan teknologi, diketahui lagi bahwa Sel merupakan unit hereditas.

Komponen Kimiawi Sel

Hierarki organisasi kehidupan dimulai dari atom. Atom merupakan bagian terkecil materi yang masih mempertahankan sifat unsur. Atom menyusun materi kimia kehidupan. Materi terendah adalah senyawa mikromolekul, kemudian makromolekul.

Berdasarkan analisis abu oleh Sachs, di dalam sel ditemukan banyak unsur. Kehidupan membutuhkan kira-kira 25 jenis unsur. Unsur tersebut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu unsur makro (unsur utama), unsur mikro, dan unsur tambahan

Prokariotik dan Eukariotik

Ada 3 perbedaan utama antara sel Prokariotik dan sel Eukariotik, yaitu:

1. Eukariotik ada membran nukleus, Prokariotik tidak memiliki membran nukleus dan hanya ada area bernama Nucleoid,

2. Prokariotik tidak memiliki organel yang terikat membran nukleus seperti mitokondria dan golgi apparatus,

3. DNA Eukariotik berbentuk multi-stranded (kromosom) sedang DNA Prokariotik berbentuk circular

Sedangkan setidaknya ada 4 organella yang terdapat baik di sel Eukariotik dan Prokariotik, seperti:

1. Membran Plasma (pembatas antara area luar dan dalam sel),

2. Sitosol/Sitoplasma (daerah berbentuk cairan di antara membran sel dan nukleus),

3. DNA (materi genetik sel), dan

4. Ribosom (tempat untuk sintesis protein).

Untuk klasifikasinya:

Prokariotik tergolong Eubacteria dan Archaebacteria,dan Cyanobacteria.

Sedang sisanya kebanyakan Eukariotik.

Side Note: RNA diproduksi di nucleolus

Membran Plasma

Baik sel prokariotik maupun sel eukariotik, keduanya memiliki membran plasma. Membran plasma merupakan pemisah antara lingkungan luar dan dalam sel yang tersusun dari 2 lapisan lipid yang disebut phospholipids bilayer atau Fosfolipid. Fosfolipid tersusun dari 2 bagian, yaitu kepala yang menghadap keluar sel dan bersifat hidrofilik (fosfat), dan ekor yang menghadap ke dalam sel dan bersifat hidrofobik (asam lemak).

Seperti yang tampak pada gambar, Protein juga memiliki peranan penting dalam struktur fosfolipid. Beberapa jenis protein ada yang terletak menembus membran (protein integral) dan berfungsi sebagai saluran atau reseptor sinyal, dan beberapa ada yang hanya terletak di ujung-ujung saja (protein poriferal). Pada membran plasma juga terdapat karbohidrat yang berikatan dengan protein (glikoprotein) dan karbohidrat yang berikatan dengan fosfolipid (glikolipid).

Fungsi dari Membran Plasma diantaranya:

1. Mengontrol/mengendalikan pertukaran zat

2. Sebagai tempat reaksi, misalnya reaksi cahaya reaksi oksidasi dan respirasi.

3. Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar

4. Pelindung sel

Sitoplasma

Pengertian sitoplasma antara sel prokariotik dan eukariotik sedikit berbeda. Pada sel prokariotik, sitoplasma adalah keseluruhan area yang terletak di dalam membran plasma. Sedang pada sel eukariotik, sitoplasma adalah area yang terletak antara membran plasma dan nukleus.

Salah satu komponen utama sitoplasma adalah Sitosol--larutan berbasis air yang mengandung ion, mikromolekul (asam lemak, asam amino, nukleotida, glukosa) dan makromolekul (karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat). Selain itu terdapat juga sitoskeleton yang merupakan jaringan serat pendukung dan pemberi bentuk sel, menjaga kekuatan mekanis, dan mengatur pergerakan kromosom saat pembelahan sel.

Ciri-ciri sitoplasma lainnya:

· Memiliki senyawa anorganik, seperti Asam (HNO3), Basa (NaOH, KOH), Garam mineral (NaCl, CaSO4, MgCl2, KH2PO4, NaHCO3, NaH4H2PO4)

· Memiliki senyawa organik atau ikatan Karbon dan Hidrogen, seperti:

a. Karbohidrat

Karbohidrat dibagi 3 golongan, yaitu monosakarida, disakarida (mikro) dan polisakarida (makro).

b. Lipid/lemak

Meliputi beberapa jenis senyawa seperti lemak, fosfolipid, steroid, lilin, kolesterol, dan pigmen-pigmen tertentu. Memiliki 3 macam susunan kimia, yaitu lemak sederhana (lemak dan minyak), lemak campuran/majemuk (fosfolipid, fosfatid, lipoprotein), dan lemak turunan (asam lemak, sterol, kolesterol, pelarut vitamin D).

c. Protein

Protein merupakan makromolekul sel, rata-rata 50% bobot kering sebagian besar sel. Polimernya terbangun dari kumpulan 20 asam amino (polipeptida).

d. Asam Nukleat

Berbentuk polimer (Polinukleotida), monomernya disebut nukleotida. Ada 2 jenis, yaitu DNA (Deoxyribonucleic acid) dan RNA (Ribonucleic acid). Setiap nukleotida tersusun dari 3 komponen utama yaitu Basa Nitrogen, pentosa, dan gugus fosfat.

Selebihnya di Powerpoint

· Memiliki ciri-ciri fisik

1. Semi transparan, kenyal, bisa berubah dari gel ke sol dan sebaliknya

2. Memiliki sifat-sifat:

a. Gerak Brown: gerak terus menerus

b. Gerak Siklosis: pergerakan sitoplasma dalam gerak arus melingkar

c. Gerak Amoeboid: gerakan memanjang/pendek sitoplasma

d. Efek Tyndall: sifat memantulkan cahaya larutan koloid

e. Elektroforesis: kemampuan molekul menghantarkan listrik

f. Koloid: campuran heterogen dengan partikel terdispersi cukup besar

g. Viskositas: resistensi pada aliran fluida.

Sel Prokariotik

Pro berarti ‘sebelum’, kary berarti ‘nukleus'.

Sel Prokariotik adalah sel yang didalamnya tidak terdapat membran-membran yang memisah bagian-bagian sel menjadi kompartemen tertentu, yang ada hanyalah 1 ruangan terbuka dengan nucleoid di tengah yang mengandung DNA.

Sel prokariotik memiliki 4 organ dasar, yaitu membran plasma, sitoplasma, DNA, dan Ribosom. Gambar di samping merupakan gambar irisan struktur bakteri. Kebanyakan bakteri memiliki dinding sel berupa lapisan peptidoglikan di luar selnya yang terbuat dari senyawa karbohidrat dan protein. Dinding sel peptidoglikan ini berfungsi untuk menjaga bentuk, melindungi sel, dan mencegah dehidrasi. Selain dinding peptidoglikan juga ada kapsul sel yang berfungsi untuk menempelkan sel ke suatu permukaan/lingkungan. Beberapa bakteri juga memiliki struktur terspesialisasi yaitu flagel yang berfungsi sebagai alat gerak, menempel, dan bertukar materi genetik. Lalu ada fimbriae yang berfungsi untuk menempelkan sel dengan sel inang, dan fili, yang berfungsi sebagai sarana transfer DNA dan alat bantu gerak.

Sel Eukariotik

Eu berarti ‘sesungguhnya’ dan kary berarti ‘nukleus’.

Sedangkan sel Eukariotik adalah sel yang memiliki membran nukleus. Struktur dalam eukariotik terpisah oleh berbagai membran yang membentuk organel-organel lain.

Organel-organel sel eukariotik:

1. Nukleus

Mengendalikan seluruh kegiatan sel, mengandung informasi genetik berupa DNA. Terdiri dari membran inti, Nukleoplasma (gel mengandung ion, protein, enzim, nukleotida, benang-benang kromatin), Nukleolus (kumpulan gen yang memberikan kode RNA ribosom).

2. Ribosom

Terdiri dari RNA ribosom (rRNA) dan protein. Berfungsi mentranslasi mRNA menjadi rantai polipeptida selama proses sintesis protein.

3. Retikulum Endoplasma

Berfungsi dalam perakitan, pemrosesan, dan transportasi senyawa kimia. RE terhubung dengan membran inti yang menghubungkan sitoplasma dengan nukleus. RE ada 2 bentuk: RE Kasar (memiliki ribosom) dan RE Halus (tidak ada ribosom).

4. Badan Golgi

Memiliki membran berlekuk untuk mengkonsentrasi dan membungkus protein. Fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Mengangkat dan mengubah materi yang ada di dalamnya secara kimia.

b. Menghasilkan lilin dan lendir.

c. Transport lemak.

d. Sekresi protein, karbohidrat, lemak, dan glikoprotein.

e. Membentuk lisosom.

f. Membentuk enzim pencernaan yang belum aktif (zimogen).

5. Mitokondria

Tempat berlangsung respirasi aerob sel. Organel terdiri dari membran luar, membran dalam (membentuk krista untuk memperluas permukaan), dan matriks (kaya akan enzim pernapasan/sitokrom), DNA, RNA, dan protein.

6. Lisosom

Organel sel berbentuk kantong agak bulat dan dibatasi oleh sistem membran tunggal. Fungsinya:

a. Mencerna materi yang diambil secara endositosis.

b. Penghancuran struktur-struktur yang tidak dikehendaki dalam sel.

c. Pembebasan enzim ke luar sel.

d. Penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua isi lisosom dalam sel.

7. Badan Mikro

Memiliki dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom.

a. Peroksisom

Banyak mengandung enzim katalase dan oksidase. Enzim katalase berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan akibat Hidrogen peroksida

Peroksisom berfungsi untuk mengoksidasi substrat, metabolisme lemak menjadi karbohidrat, merubah purin.

b. Glioksisom

Terdapat pada tumbuhan. Berfungsi mengoksidasi asam lemak menjadi gula.

8. Kloroplas

Merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau, kuning, merah. Berfungsi untuk melangsungkan fotosintesis. Memiliki pigmen fotosintetik, grana (dibungkus membran tilakoid) dan stroma. Sedangkan pigmen fotosintetik ada dua, yaitu klorofil dan karotenoid.

a. Klorofil: Pigmen hijau. Berfungsi menyerap sinar merah, biru, ungu, dan memantulkan sinar hijau (kecuali jika tertutup oleh pigmen warna lainya).

Klorofil yang digunakan saat fotosintesis: Klorofil a, klorofil b.

b. Karotenoid: Pigmen kuning, oranye, merah, atau coklat. Menyerap sinar gelombang antara ungu-biru. Berfungsi melindungi klorofil saat sinar terlalu kuat, dan mengoksidasi oksigen.

Respirasi Sel

Tahap glikolisis

1 Glukosa -> 2 Asam Piruvat (C3H4O3) + 2 ATP + 2 NADH(anaerob)

Tahap Persiapan (Dekarboksilasi Oksidatif)

2 Asam Piruvat (C3H4O3) + O2 -> 2 asetil-KoA + 2 NADH(aerob)

Tahap Siklus Krebs

2 asetil-KoA + 2 Asam oksaloasetat -> 2 Asam sitrat + 6 NADH + 2 FADH2 + 2 ATP

Tahap Transfer elektron

· 10 NADH -> 30ATP

· 2 FADH2 -> 4 ATP

Total ATP (1 Glukosa)

Tahap glikolisis: 2ATP

Tahap Siklus Krebs: 2ATP

Transfer elektron: 34ATP

Total: 38ATP

Transport zat

Transport zat pada sel terjadi pada membran sel. Transport zat sendiri beberapa diantaranya sebagai berikut

1. Difusi

Difusi adalah gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah lain dengan konsentrasi lebih rendah. Gerakan pada peristiwa difusi disebabkan oleh energi kinetik molekul – molekul tersebut. Hasil akhir dari peristiwa difusi adalah tercapainya tahap keseimbangan. Kecepatan difusi melalui membran sel tergantung pada perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan, daya larut partikel – partikel dalam lipid, dan suhu.

2. Osmosis

Osmosis adalah perpindahan molekul dari larutan berkonsentrasi rendah (hipotonis) menuju konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeabel). Kondisi akhir dari peristiwa osmosis adalah diperoleh larutan isotonis. Isotonis adalah konsentrasi yang sama untuk dua larutan. Walaupun hasil akhirnya nanti akan memiliki volume yang berbeda.

3. Transportasi aktif

Transportasi aktif adalh perpindahan molekul dari larutan konsentrasi terendah ke konsentrasi tertinggi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP

Tekanan Turgor

tekanan turgor adalah tekanan yang mendorong membran sel terhadap dinding sel pada tumbuhan , bakteri yang disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel sehingga menimbulkan tekanan pada dinding sel.

Jaringan tumbuhan

Jaringan meristem

Ciri-ciri: bersifat embrionik, ukuran sel kecil, dinding tipis, nukleus besar, vakuola kecil

Fungsi: titik awal pertumbuhan suatu tumbuhan sehingga jaringan tersebut nantinya berdiferensiasi

Berdasarkan asal pertumbuhannya :

· Promeristem: sel pemula

· M. Primer: berkembang langsung dari sel embrionik.

· M. sekunder: berkembang dari jaringan yang berdiferensiasi. Contoh: jaringan kambium gabus dari parenkim atau kolenkim.

Berdasarkan Letak:

· 1. Meristem apikal pada ujung batang atau akar

· 2. Meristem interkalar di antara jaringan meristem primer dewasa

· 3. Meristem lateral menghasilkan pertumbuhan sekunder (ke samping atau bertambah ‘gemuk’)

Jaringan epidermis (lapisan terluar)

Ciri-ciri: tersusun atas kutin, susunan sel merapat, sel hidup, tidak ada klorofil

Fungsi : sebagai pelindung (kehilangan air, transpirasi, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dll)

Modifikasi:

1. Stomata = mulut daun

2. Trikoma = rambut-rambut, ada trikoma granduler dan trikoma agranduler.

3. Spina = duri di bagian batang tumbuhan (cth: mawar)

4. Velamen = lapisan sel amati epidermis, berfungsi sebagai alat penyimpan air. Contoh pada Anggrek

5. Sel kipas = alat tambahan sebagai penyimpan air. Contoh pada Graminae.

6. Sel kersik = berisi kristal kersik (sel silika). Contoh pada Graminae (tebu)

Jaringan parenkim (dasar)

Ciri-ciri: sel hidup berukuran besar dan tipis, banyak vakuola, ruang antar sel rapat

Fungsi: sebagai jaringan dasar tumbuhan

Berdasarkan fungsinya :

· Klorenkim = sel-selnya mengandung klorofil, contoh: Beta vulgaris

· Aerenkim = di antara sel-selnya terdapat rongga udara besar, khususnya terdapat pada spesies tumbuhan air, contoh: eceng gondok (Eichornia crassipes)

· Aktinenkim = sel-selnya terletak sejajar dengan aksis tumbuhan, bentuk bintang dan mengandung rongga antar sel, contoh: Canna sp.

Jaringan penyokong (menunjang bentuk tumbuhan)

Ciri-ciri: dinding sel tebal dan kuat, sel-selnya telah terspesialisasi

Fungsi: menguatkan tegaknya batang dan daun, melindungi biji, melindungi berkas pengangkut (vaskuler).

Jaringan ini dikelompokkan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim

· Jaringan kolenkim : Menunjang organ muda. bersifat plastis dapat merenggang secara permanen, sel hidup, memiliki dinding primer, lentur tidak berlignin

· Jaringan sklerenkim : sel sel mati

· Serat : sel-sel panjang dan sempit, sering ditemukan sebagai berkas, jalinan atau silinder berongga

· Sklereid : sel keras di antara sel parenkim sekelilingnya, terdapat sebagai idioblas, setelah sel menjadi dewasa sel mati (sel batu).

Jaringan gabus

Pelindung yang dibentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis pada batang dan akar

Fungsi: Sifat gabus yang tahan air dan isolator suhu, sebagai lapisan pelindung permukaan tumbuhan Jaringan ini terdiri atas:

· Felogen (kambium gabus): meristem pembentuk periderm.

· Felem (jaringan gabus): jaringan pelindung yang dibentuk felogen ke arah luar.

· Feloderm: jaringan parenkim yang dibentuk felogen ke arah dalam

Jaringan pengangkut

Jaringan yang mengangkut air dan unsur hara serta mengedarkan hasil fotosintesis.

· Xylem : menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun

· Floem : mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Tersusun atas sel yang berbentuk pyramid.

Kambium

Jaringan meristematik yang aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder (pelebaran batang, terbentuknya lingkaran tahun, dll)

Pada tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium, yaitu kambium vaskuler dan kambium intervaskuler.

· Kambium vaskuler : membentuk xylem, floem, dan jaringan meristematik.

· Kambium intervaskuler : membentuk jari jari empulur.

Totipotensi

Teori totipotensi sel (total genetic potencial cell) pertama kali dikemukakan oleh G, heberlandt.

Totipotensi : setiap sel tumbuhan yang hidup memiliki informasi genetic dan perangkat fisiologis lengkap yang berguna untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman utuh.

Totipotensi dalam biologi sel menunjukkan kemapuan sel untuk membagi dirinya menjadi sel yang berbeda dalam suatu organisme.

Kultur jaringan

Kultur jaringan : teknik mengembangbiakan tumbuhan dengan bagian tumbuhan baik sel, jaringan maupun organ dalam kondisi aseptic (bebas kuman). Dilakukan secara in vitro (dalam tabung atau botol).

Dasar : kemapuan totipotensi tumbuhan, yaitu kemampuan sel dan jaringan untuk berkembang menjadi tumbuhan lengkap dalam medium aseptic dan dengan unsur hara yang sesuai.

Cara melakukan kultur jaringan pada tumbuhan :

1. Persiapan : media, tanaman induk, dan lain-lain

2. pembuatan media : tempat tumbuh dan pengambilan nutrisi yg mendukung pertumbuhan jaringan.

3. inisiasi : pengambilan eksplan dari tanaman yg akan dikulturkan.

4. sterilisasi : kegiatan yg harus dilakukan ditempat steril.

5. pengakaran : fase eksplan menunjukan adanya pertumbuhan akar yg menandai kultur jaringan itu berjalan dengan baik.

6. aklimatisasi : kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruang sterilisasi ke bedeng.

AKAR

Fungsi :

· menambatkan tumbuhan pada tanah

· menyerap air dan zat hara

· menyimpan cadangan makanan

Epidermis akar

· sel sel nya rapat dan bersifat semipermeable sehingga mudah dilewati oleh air dan unsur hara.

· Makin jauh dari ujung akar, maka akan semakin menebal dan sulit dilewati oleh air dan zat hara.

Korteks

· Kulit pertama akar, terdiri dari sel yang berdinding tipis dan memiliki banyak ruang antar sel

Endodermis

· Lapisan terdalam korteks

· Sel sel tersusun rapat dan tidak terdapat ruang antar sel

· Endodermis muda dinding selnya tipis.

· Endodermis tua mengalami penebalan yang tampak seperti titik titik gabus yang disebut pita caspary

Stele

Bagian terdalam akar. Yang terdiri dari perisikel/perikambium.

Vasis pembuluh angkut (xylem dan floem)

Jaringan parenkim pengisi ruang antara vasis.

Batang

Batang berasal dari batang lembaga yang terdapat pada embrio di dalam biji. Pada pertumbuhan selanjutnya, batang berasal dari meristem apical. Batang dibagi menjadi 2, batang dikotil dan monokotil.

Batang Dikotil

Batang dikotil berasal dari meristem apikal. Sel-selnya senantiasa membelah, menyebabkan batang selalu tumbuh memanjang disebut titik tumbuh. Bila dibuat sayatan melintang batang dikotil tampak jaringan penyusunnya urut dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks, endodermis, dan stele.

1. Epidermis

Epidermis merupakan pedikel yang terdiri dari lapisan sel tersusun rapat tanpa jarak sedikitpun antara sel dan kutikula. Dan dapat membentuk jaringan epidermis yang akan selalu aktif membelah untuk mengimbangi pada pertumbuhan batang.

Epidermis akan berfungsi pada lapisan sebagai pelindung terhadap risiko infeksi patogen atau mekanis. Dan dengan jaringan endodermal yang bisa diubah menjadi lentisel dengan oksigen dan juga karbon dioksida.

Batang tanaman dikotil mempunyai sebua lapisan endodermik dalam bentuk kulit kayu yang terbentuk dari jaringan gabus. Dan dapat menembus jaringan yang mempunyai celah dalam bentuk sel Lenti untuk mempertahankan pertukaran gas.

2. Korteks

Korteks merupakan jaringan parenkim dikotat korteks yang bisa dikonversi ke jaringan. Berfungsi sebagai lokasi penyimpanan cadangan makanan.

Jaringan lain di korteks merupakan jaringan Kolenkin untuk penguatan tanaman yang mempunyai dinding tipis. Dan diatur secara tidak teratur yaitu dengan jarak yang cukup antara sel-sel.

Sel Korteks mempunyai sebuah jaringan sclerenkim untuk sebagai jaringan penguatan di korteks serebral batang yang tidak mempunyai jaringan penguat di timus.

3. Stele ( Silinder Pusat )

Stele Ini merupakan salah satu lapisan yang berada di dalam lapisan endodermik yang akan berguna prasasti untuk memberikan kekuatan batang. Dengan kandungan kambium dan jaringan transportasi. Di sebelah dalam perisikel terdapat parenkim empulur dan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluhnya terdiri atas xilem dan foem yang tersusun secara kolateral.

4. Kambium Gabus

Kambium Gabus ( Felogen / Phellogen ) merupakan produksi jaringan gabus yang pada lapisan periderm yang berada sebagai untuk mengontrol penetrasi air.

Kambium Gabus juga akan mudah berkembang ketika terbentuk menuju lapisan gabus yang sebagai phelloderm. Maka dalam sel-sel baru di kambium mendorong sel-sel kortikal untuk menuju epidermis.

Jaringan gabus sendiri terdiri dari sel-sel yang dilapisi dengan suberin (zat gabus) yang dengan kandungan air atau udara untuk lapisan pelindung untuk interior lainnya.

Pemahaman lapisan feloderm sel-sel yang hidup dengan jaringan gabus ini artinya bahwa udara yang bisa menembus secara bebas ke dalam sel-sel hidup di dalamnya. Sebagai pertumbuhan batang sekunder yang akan terjadi pada sebuah tanaman dikotil.

5. Empulur

Empulur merupakan struktur sumsum dikotil dari aktivitas kambium yang akan membentuk sebagai batang. Maka dapat menjadi referensi bagi alam yang bisa mengukur umur tanaman yang dengan membetuk lingkaran yang terbentuk sebagai lingkaran sel.

Empulur bisa menunjukkan bahwa tanaman berumur satu tahun akan dipengaruhi oleh kadar air yang tinggi di musim hujan. Dengan kandungan kambium tumbuh akan lebih cepat oleh warna-warna cerah dan lebar.

6. Jaringan Pengangkut

Jaringan Pengangkut pada batang merupakan sebuah struktrur jaringan yang berfungsi untuk mentransfer hasil fotosintesis dari daun yang terdiri dari sel-sel mati dan didukung oleh sel-sel denan metabolisme sel floem.

Jaringan Pengangkut ini bisa menyerap air dan mineral yang berlawanan sebagai batang yang bisa mengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Maka akan diperlukan untuk mendukung proses pertumbuhan dan metabolisme lainnya. Dikotil, untuk xylem dan floemnya tidak tersebar secara acak, namun letaknya bersebelahan, yang xylem bagian dalam, floem bagian luar. Anatara xylem dan floem ada kambium

7. Kambium

Kambium merupakan sebuah struktur yang bisa diamati pada kambium. Dengan jaringan pada tanaman dikotil dengan ada beberapa kambium yang dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya.

· Kambium Pembuluh ( Vascular Cambium )

Adalah untuk pembatas dari kulit kayu, yang berada pada bagian kayu dari dan batang pohon dengan membetuk jaringan floem di luar.

Berikut kandungan kambium sebagai berikut.

A. Kambium intravaskular ( kambium vaskular )

Adalah kambium dengan sel pengangkut yang berada di antara xilem dan floem yang berfungsi sebagai bagian luar untuk membentuk floem sekunder dan bagian yang akan dapat membentuk sekunder.

Batang Monokotil

Meristem apikal batang tumbuhan monokotil kecil. Meristem ini berkembang menjadi bakal daun, tunas ketiak, dan epidermis. Di bawah meristem apikal terdapat meristem primer yang melebar ke sekelilingnya serta menebal, disebut meristem perifer. Meristem perifer ini berkembang menjadi bagian utama dari batang yang berisi ikatan pembuluh.

Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Di bawah epidermis terdapat korteks. Batas korteks dan stele biasanya tidak kelihatan jelas. Stele terisi oleh ikatan pembuluh yang tersebar dan bertipe kolateral tertutup karena di antara xilem dan floemnya tidak ditemukan adanya kambium. Jumlah ikatan pembuluhnya amat banyak. Setiap ikatan pembuluh didampingi atau dilingkari oleh sarung sklerenkim. Di tengah-tengah stele terdapat empulur.

Tidak adanya kambium menyebabkan batang monokotil pada umumnya tidak dapat tumbuh membesar. Oleh karenanya, seluruh jaringan pada batang monokotil merupakan jaringan primer

daun

Anatomi daun

Jaringan Penyusun Daun

Epidermis terdapat pada bagian permukaan atas dan bawah daun. Pada permukaan daun, terdapat lapisan kutikula untuk mencegah penguapan. Ada stomata, yaitu lubang yang dapat berubah bentuk. Sel tersebut disebut dengan sel penjaga.

Untuk tumbuhan darat yang posisi daunnya mendatar, umumnya stomata terdapat pada permukaan bawah daun. Sedangkan untuk daun yang posisinya tegak, stomata terdapat pada kedua sisi permukaan daunnya. Untuk tumbuhan air, stomatanya terdapat pada permukaan atas daun dan biasanya memiliki lebih banyak stomata untuk menambah penguapan air.

Parenkim, terdapat di sebelah bawah epidermis. Parenkim ini dapat dibedakan menjadi parenkim palisade dan spons. Kedua parenkim tersebut merupakan mesofil yang banyak terdapat klorofil

Ikatan Pembuluh, terdiri atas xilem dan floem. Ikatan ini terdapat di dalam tulang-tulang atau urat daun, yang tampak menonjol pada permukaan bawah daun. Ikatan pembuluh ini merupakan lanjutan ikatan pembuluh pada batang dan akan berakhir pada celah kecil yang terdapat pada tepi daun. Celah ini disebut hidatoda.

BUnga dan buah

Bungan dan buah merupakan organ tumbuhan hasil modifikasi batang dan daun. Batang bermodifikasi menjadi tangkai bunga sedangkan daun menjadi mahkota bunga, kelopak Bunga, dan alat reproduksi

System pengangkutan pada tumbuhan

Berdasarkan tempat berlangsungnya :

· Pengangkutan ekstravaskuler : terjadi di luar jaringan pembuluh

· Pengangkutan intravaskuler : terjadi di dalam jaringan pembuluh

Jaringan hewan

Jaringan epitel

adalah jaringan yang tersusun atas sel sel epitel yang tersusun sangat rapat dengan sedikit ruang antar sel. Fungsinya sebagai penghalang dan pelindung jaringan tubuh lainnya. Jaringan epitel tidak memiliki pembuluh darah.

Struktur jaringan epitel :

Modifikasi bagian apikal(bagian permukaan) jaringan epitel:

1. Berkeratin: ditemukan di kulit, lapisan keratin pada kulit berfungsi untuk mencegah dehidrasi, keratin adalah jenis filamen intermediet yang ditemukan dalam sel.

2. Mikrovili: bentuknya lebih pendek dan tidak dapat bergerak, terdapat di usus untuk membantu proses penyerapan.

3. Silia: bentuknya lebih panjang dari mikrovili dan bisa bergerak, berfungsi menggerakkan partikel debu pada saluran pernafasan dan menggerakkan sel telur pada organ reproduksi perempuan

4. Stereosilia: bentuknya lebih panjang dari silia dan tidak dapat bergerak, ditemukan di beberapa saluran reproduksi laki laki seperti epididimis dan vas deferens, berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan dan sekresi.

Jaringan epitel berdasarkan fungsi :

1. Epitel pelindung: tersusun atas satu lapis sel atau banyak lapisan sel yang menutupi permukaan atau melapisi rongga rongga organ.

2. Epitel kelenjar: epitel kelenjar merupakan sel epitel yang terspesialisasi untuk mensekresikan zat yang diperlukan dalam proses fisiologi tubuh.

Jaringan epitel berdasarkan lapisan :

1. Selapis

2. Berlapis

3. Berlapis semu

Jaringan epitel berdasarkan bentuk sel :

1. Pipih

2. Kubus

3. Silindris

Jenis jenis jaringan epitel pelindung :

1. Epitel pipih selapis:

i. Lokasi: alveolus, endothelium, pleura, peritoneum, dan mediastinum.

ii. Fungsi: difusi, osmosis, dan filtrasi

2. Epitel kubus selapis:

i. Lokasi: lapisan luar ovarium, folikel tiroid, tubulus rectus, rete testis, tubulus proksimal, distal, dan pengumpul.

ii. Fungsi: absorpsi, sekresi, dan regenerasi

3. Epitel silindris selapis:

i. Lokasi: tuba falopi, endometrium, bronkiolus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus

ii. Fungsi: perlindungan, menggerakkan ovum, absorpsi dan sekresi

4. Epitel pipih berlapis:

i. Lokasi: rongga pipi bagian dalam, permukaan bawah lidah, kerongkongan, vagina, anus, kulit, permukaan atas lidah dan langit langit keras pada rongga mulut

ii. Fungsi: perlindungan, sekresi, dan mencegah kehilangan air

5. Epitel kubus berlapis:

i. Lokasi: kelenjar keringat, kelenjar endokrin, kelenjar parotis, dan kelenjar susu

ii. Fungsi: perlindungan dan sekresi

6. Epitel silindris berlapis:

i. Lokasi: konjungtiva mata

ii. Fungsi: perlindungan dan sekresi

7. Epitel silindris berlapis semu:

i. Lokasi: hidung, trakea, bronkus

ii. Fungsi: perlindungan dan sekresi

8. Epitel transisional:

i. Lokasi: kandung kemih, ureter, uretra, dan kelenjar prostat

ii. Fungsi: distensibilitas

Jens-jenis epitel kelenjar:

· Kelenjar eksokrin : memiliki saluran

· Kelenjar endokrin : tidak memiliki saluran

Struktur kelenjar eksokrin:

· Sederhana:

· Tubular sederhana

· Tubular bercabang

· Tubular bergelung

· Tubular asinar (aveolar)

· Tubular asinar bercabang

· Kompleks:

· Tubular

· Asinar (alveolar)

· Tubuloasiar

Jaringan ikat

adalah jaringan yang mengikat dan menghubungkan jaringan lainnya.

Fungsi :

· Menyediakan matriks yang menghubungkan dan mengikat jaringan.

· Membantu metabolisme

· Sebagai medium difusi

· Sebagai penyokong

· Transportasi zat

· Imunitas tubuh

Komponen jaringan ikat.

· Sel

· Serat

· Bahan dasar

Sel penyusun jaringan ikat

· Fibroblas: sel aktif utama dalam jaringan ikat. Berfungsi untuk menyintesis komponen matriks ekstraseluler pada jaringan ikat.

· Adiposit(sel lemak): sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Adipost ada dua macam yaitu adiposit putih dan coklat. Fungsi adiposit putih adalah utuk menyimpan energi, fungsi adiposit coklat adalah untuk termogenesis.

· Makrofag/histiosit:sel yang berperan untuk fagositosis atau memakan partikel partikel seperti bakteri.

· Sel mast: sel pada jaringan ikat yang banyak mengandung butiran(granula) berisi heparin dan histiamin. Sel mast berfungsi untuk reaksi alergi dan anafilaksis

· Sel plasma: merupakan turunan dari sel limfosit B. berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

· Sel leukosit: memiliki kemampuan diapedesis. Diapedesis adalah kemmapuan sel bermigrasi dari pembuluh darah menuju jaringan ikat.

Serat penyusun jaringan ikat

· Kolagen:

· Terdiri atas protein kolagen

· Berbentuk untai panjang trasparan

· Tebal dan kuat tetapi bersifat fleksibel

· Lokasi: tulang keras, kulit, tulang rawan, otot polos, dan membran basal

· Retikular:

· Terdiri atas protein kolagen yang lebih halus

· Bersifat fleksibel

· Berbentuk jaring jaring bercabang

· Lokasi: hati, kelenjar endokrin, organ hematopoietik

· Elastin:

· Terdiri atas protein elastin

· Serat lebih halus dibanding serat kolagen

· Bersifat fleksibel, elastis, dan dapat merenggang

· Lokasi: dinding pembuluh arteri

Bahan dasar penyusun jaringan ikat

· Glikosaminoglikan

· Proteoglikan

· Asam hialuronat

· Glikoprotein

· Keratin sulfat

· Kondrotin sulfat

Macam macam jaringan ikat

· Jaringan ikat sejati:

· Jaringan ikat longgar:

· Jaringan areolar: pengikat atau pembungkus jaringan lain

· Jaringan lemak: cadangan energi dan termogenesis

· Jaringan retikular: pertahanan tubuh

· Jaringan mukosa: pembentuk tali pusat

· Jaringan ikat padat:

· Jaringan ikat padat irregular: memberikan kekuatan di kulit sehingga tidak mudah robek.

· Jaringan ikat padat regular: menghubungkan otot dengan tulang, dan tulang dengan tulang

· Jaringan ikat elastis: melindungi organ yang sering mengalami peregangan dan perlekukan

· Jaringan ikat penyokong:

· Tulang rawan: mengurangi gesekan, sebagai bantalan sendi untuk menompang berat badan, menghubungkan tulang, misalnya pada tulang rusuk, sebagai pembentuk organ (telinga dan hidung)

· Tulang keras: penopang tubuh, penyimpan mineral, pemberi bentuk tubuh

· Jaringan ikat cair:

· Jaringan darah: transportasi zat, sistem kekebalan tubuh, dan dalam proses pembekuan darah

· Jaringan limfa: sistem kekebalan tubuh

Jaringan otot

adalah sekumpulan sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.

Jenis jaringan otot :

Nama Jaringan

Karakteristik

Cara Kerja

Letak

Jaringan otot polos

- Bentuk sel seperti gelendong

-Inti sel satu di tengah sel

-Kontraksi lambat dan lama,tidak mudah lelah

-Tidak memiliki diskus interkalaris

Involunter (di luar kehendak)

Organ dalam,misalnya saluran pencernaan,saluran pernapasan,kandung kemih, dan pembuluh limfa.

Jaringan Otot lurik

- Bentuk sel silindris

-Inti sel banyak di tepi

-Kontraksi cepat,tidak teratur.dan mudah lelah.

-Tidak memiliki diskus interkalaris

Volunter(di bawah kehendak)

Melekat pada rangka,bibir,lidah, dan kelopak mata.

Jaringan Otot Jantung

- Bentuk sel silindris atau serabut pendek dan bercabang

-Inti sel satu atau dua di tengah

-Kontraksi otomatis,teratur,kuat,

Berirama, dan tidak pernah lelah

-Memiliki diskus interkalaris.

Involunter(di luar kehendak)

Terdapat pada dinding organ jantung.

Jaringan saraf

Terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron berfungsi merespons perubahan lingkungan,membawa impuls-impuls saraf ke pusat saraf atau sebaliknya, dan bereaksi aktif terhadap rangsang.

Struktur Neuron :

1. Dendrit :menerima dan menghantarkan rangsangan dari badan sel.

2. Badan sel :menerima rangsangan dari dendrit kemudian meneruskan rangsangan tersebut ke akson (neurit).mengandung inti sel dan neuroplasma

3. Akson(neurit) :menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor seperti sel otot atau sel kelenjar.

4. Selaput mielin :melindungi sel saraf dari kerusakan dan mencegah bocornya impuls serta mempercepat hantaran impuls yang masuk.

5. Sel schwann :mempercepat jalannya impuls, menyediakan nutrisi bagi neuri dan membantu regenerasi dari neurit.sel yg menyelubungi selaput mielin.

6. Nodus ranvier :sebagai loncatan impuls saraf agar sampai lebih cepat ke tempat tujuan.

7. Sinapsis :menyediakan koneksi antar neuron shg memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar neuron tersebut.

Neuron berdasarkan fungsi :

a. Neuron sensorik

berfungsi menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju ke otak atau sumsum tulang belakang, sering sering dikenal sebagai neuron indera.

b. Neuron motorik

berfungsi membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke otot atau kelenjar. Oleh karena itu, neuron ini sering disebut neuron penggerak. 

c. Neuron Konektor atau Interneuron

Neuron ini banyak terdapat di sumsum tulang belakang dan otak, yang berfungsi meneruskan rangsang dari neuron sensorik ke neuron motorik.

Sinaps

adalah sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Penjalaran impuls melewati sinaps berlangsung searah, yaitu dari prasinaps  (neuron sebelum sinaps) ke neuron pascasinaps (neuron yang terletak setelah sinaps) dan melibatkan neurotransmitter (zat penghantar).

Organ dan system organ

1. Organ

adalah gabungan dari bermacam-macam jaringan yang terorganisasi dalam suatu fungsi.

Organ berdasarkan letaknya terbagi menjadi:

1) Organ dalam, yaituorgan yang terletak dalam rongga tubuh.Contoh: lambung, pankreas, ginjal, rahim

2) Organ luar, yaitu organ yang terletak di luar rongga tubuh.Contoh: tangan, kaki, kulit.

2. Sistem Organ

adalah gabungan dari organ-organ yang bekerjasama untuk melakukan tujuan yang sama.

1) Sistem pernapasan :memiliki peran memproduksi oksigen dan mengeluarkan sisa metabolisme yang berupa karbondioksida.

2) Sistem peredaran darah :memiliki peran untuk mengangkut sari-sari makanan hasil pecernaan dari usus halus ke seluruh tubuh hewan.

3) Sistem rangka :memiliki peran untuk melekatkan otot-otot, membentuk tubuh, menyimpan meneral dan melindungi organ bagian dalam yang lebih lunak.

4) Sistem pencernaan :memiliki peran untuk mencerna makanan sehingga sari-sarinya dapat diserap oleh tubuh.

5) Sistem otot :memiliki peran atau fungsi untuk membentuk tubuh, menggerakan bagian mekanik tubuh serta menyimpan glikogen.

6) Sistem saraf :memiliki peran atau fungsi untuk menerima dan merespon rangsangan. Sistem saraf terdiri dari dua macam yakni sistem saraf pusat (otak besar, otak kecil, batang otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi ( 12 pasang saraf otak serta 31 pasang saraf punggung).

7) Sistem reproduksi :memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan.

8) Sistem ekskresi :berperan untuk mengeluarkan sisa-sisa proses metabolisme tubuh hewan sehingga keseimbangan cairan tubuh dapat terjadi.

9) Sistem hormon :berperan untuk menghasilkan hormon yang dibutuhkan oleh tubuh hewan.

System gerak

TULANG

Jenis tulang yang menyusun rangka :

a. Tulang rawan

Ciri – ciri :

· Memiliki kolagen dan sedikit zat kapur

· Matriks berupa kondrin

· Memiliki pembungkus perikondrium yang banyak mengandung kondroblas

Macam – macam :

· Tulang rawan hialin

· Tulang rawan elastis

· Tulang rawan fibrosa

b. Tulang keras

Ciri – ciri :

· Matriks disusun oleh senyawa kalsium dan fosfat

· Memiliki seraput pembungkus periosteum yang berisi osteoblast

Jenis tulang menurut bentuknya

a. Tulang pipa

· Memiliki cakra epifise dengan kemampuan untuk memanjang

· Bagian tengah berisi sum sum tulang

· Contoh : tulang paha ( femur ), tulang betis ( fibula ), tulang hasta ( ulna )

b. Tulang pendek

· Contoh : tulang telapak tangan ( metacarpus ) dan tulang telapak kaki (metatarsus)

c. Tulang pipih

· Contoh : belikat ( scapula ) , pinggul ( pelvis ), dan tempurung kepala

d. Tulang tak beraturan

· Contoh : rahang ( maksila dan mandibular ), ruas tulang belakang

RANGKA

· Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu.

· Rangka terletak di dalam tubuh, terlindung atau terbalut oleh otot dan kulit.

· Rangka yang terdapat di dalam tubuh disebut rangka dalam atau endoskeleton. Komponen utama rangka adalah tulang.

· Fungsi rangka :

a. menunjang tegaknya tubuh,

b. sebagai alat gerak pasif,

c. tempat melekatnya otot rangka,

d. memberi bentuk tubuh,

e. melindungi alat-alat dalam tubuh yang lemah,

f. tempat pembentukan sel-sel darah, dan

g. sebagai tempat penimbunan mineral.

· Rangka manusia terdiri atas 206 tulang dengan bentuk dan ukuran berbeda dan saling berhubungan.

· Ahli anatomi mengelompokkan rangka menjadi dua bagian:

· Kerangka Aksial (poros utama sumbu tubuh), terdiri atas:

Tengkorak

Ruas-ruas tulang belakang

Tulang dada

Tulang iga atau rusuk

· Kerangka Apendikuler (tambahan),terdiri atas:

Tulang-tulang lengan

Tulang tungkai

Tulang telapak kaki

Tulang pinggul

Tulang bahu

NAMA – NAMA LATIN

Nama latin tulang di tengkorak

· Tulang dahi : frontal

· Tulang ubun-ubun : parietal

· Tulang kepala belakang: osipital

· Tulang pelipis : temporal

· Tulang pipi : zigomatik

· Tulang baji : sphenoid

· Tulang rahang bawah : mandibula

· Tulang rahang atas : maksila

· Tulang air mata : lakrimal

· Tulang idung : nasal

Nama Latin Tulang di Rusuk

· Kepala tulang dada : manubrium

· Badan tulang dada : korpus

· Taju pedang : xiphoid prosesus

· Tulang selangka : klavikula

· Tulang belikat : skapikula

Nama Latin Tulang di Lengan

· Tulang lengan atas : humerus

· Tulang pengumpil : radius

· Tulang hasta: ulna

· Tulang pergelangan tangan : karpus

· Tulang telapak tangan : metakarpus

· Tulang jari-jari tangan : falanges

Nama Latin Tulang di Pinggul

· Tulang usus : ilium

· Tulang kemaluan : pubis

· Tulang duduk : iscium

Nama Latin Tulang Anggota Gerak Bawah

· Tulang paha : femur

· Tulang tempurung lutut : patela

· Tulang kering : tibia

· Tulang betis : fibula

· Tulang pergelangan kaki : tarsus

· Tulang telapak kaki : metatarsus

· Tulang jari-jari kaki : falanges (sama dengan jari-jari pada tangan) 

Bagian kepala (os.cranium)

 1 tulang dahi (os.frontale)

Tulang anggota gerak

 

Tulang lengan (os.extremitas anterior)

· 2 tulang lengan atas (os.humerus)

· 2 tulang hasta (os.ulna)

· 2 tulang pengumpil (os.radius)

· 2 X 8 tulang pergelangan tangan (os.carpal)

· 2 X 5 tulang telapak tangan (os.meta carpal)

· 2 X 5 tulang jari tangan (os.phalanges manus)

2 X 14 ruas tulang jari tangan (os.digiti phalanges manus)

Tulang tungkai (os.extremitas posterior)

• 2 tulang paha (os.femur)

• 2 tulang tempurung lutut (os.patella)

• 2 tulang kering (os.tibia)

• 2 tulang betis (os.fibula)

• 2 tulang tumit (os.calcaneus)

• 2 X 7 tulang pergelangan kaki (os.tarsal)

• 2 X 5 tulang telapak kaki (os.meta tarsal)

• 2 X 14 tulang jari kaki (os.phalanges pedis)

• 2 X 14 ruas tulang jari kaki (os.digiti phalanges pedis)

• 2 tulang ubun-ubun (os.parietale)

• 1 tulang kepala belakang (os.occipitale)

• 2 tulang baji (os.sphenoidale)

• 2 tulang pelipis (os.temporale)

• 2 tulang tapis (os.ethmoidale)

Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)

• 2 tulang rahang atas (os.maxilla)

• 2 tulang rahang bawah (os.mandibula)

• 2 tulang pipi (os.zygomaticum)

• 2 tulang langit-langit (os.pallatum)

• 2 tulang hidung (os.nasale)

• 2 tulang mata (os.laximale)

• 1 tulang lidah (os.hyoideum)

• 2 tulang air mata (os.lacrimale)

• 2 tulang rongga mata (os.orbitale)

Badan (os.trunca)

• Ruas tulang belakang (os.vertebrae)

• 7 ruas tulang leher (os.vertebrae cervicale)

• 12 ruas tulang punggung (os.vertebrae thoracalis)

• 5 ruas tulang pinggang (os.vertebrae lumbalis)

• 5 ruas tulang kelangkang (os.vertebrae cacrum)

• 4 ruas tulang ekor (os.vetebrae cocigeus)

Tulang dada (os.sternum)

• Tulang hulu (os.manubrium sterni)

• Tulang badan (os.corpus sterni)

• Taju pedang (os.proccesus xyphoideus)

Tulang rusuk (os.costae)

• 7 pasang tulang rusuk sejati (os.costae vera)

• 3 pasang tulang rusuk palsu (os.costae sporia)

• 2 pasang tulang rusuk melayang (os.costae fluctuantes)

Tulang gelang bahu

• 2 tulang belikat (os.scavula)

• 2 tulang selangka (os.clavicula)

Tulang gelang panggul (os.pelvis verilis)

• 2 tulang usus (os.ichium)

• 2 tulang duduk (os.cosae)

• 2 tulang kemaluan (os.pubis)

· 2 tulang pinggul (os.pelvis)

SENDI

· Carlos Juncueira: Sendi merupakan daerah di mana tulang-tulang ditutupi dan dikelilingi oleh jaringan ikat yang mempertahankan tulang-tulang bersama dan menentukan jenis dan derajat pergerakan di antara mereka.

· Menurut besar dan kecilnya gerak yang terjadi, persendian dapat dibedakan menjadi sinartrosis, amfartrosis, diartrosis

1. Sinartrosis

· Pengertian: bila hubungan antartulang tidak memungkinkan terjadinya gerak atau sedikit sekali pergerakan.

· Dibedakan menjadi:

· Sinfibrosis: tulang-tulang disatukan oleh jaringan tulang dan tidak ada gerakan. Contoh: hubungan antartulang tengkorak.

· Sinkondrosis: tulang-tulang disatukan oleh jaringan kartilago hialin.

Contoh: tulang rusuk pertama ke sternum.

· Sindesmosis: tulang-tulang disatukan oleh ligamen interoseus yang terdiri atas jaringan ikat padat. Contoh : simfisis pubis.

1. Amfiartrosis

· hubungan antartulang rusuk dengan ruas-ruas tulang belakang,

· memungkinkan terjadinya sedikit gerakan yang terbatas.

· Sendi macam ini sangat erat hubungannya dengan mekanisme pernapasan dada

1. diartrosis

· hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerak, hubungan seperti inilah yang sering disebut sendi.

· Untuk memberikan perlindungan terhadap ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga sendi yang berisikan minyak sendi atau minyak sinovial.

· Macam macam:

· Sendi peluru

· Sendi peluru menghubungkan antara satu tulang yang mempunyai satu ujung bulat yang masuk ke ujung tulang lain yang berrongga seperti mangkok.

· Sendi peluru dapat membentuk gerakan sangat bebas.

· Sendi peluru memungkinkan tulang-tulang yang terhubung dapat diayunkan ke segala arah.

· Contoh sendi peluru adalah sendi antara tulang lengan atas dan tulang belikat, antara tulang pinggul dan tulang paha.

· Sendi engsel

· Sendi engsel gerakan satu arah, ke depan atau ke belakang seperti engsel pintu.

· Sendi engsel memiliki ruang gerak yang lebih sempit dibandingkan sendi peluru.

· Contoh sendi engsel adalah siku dan lutut.

· Sendi putar

· Salah satu tulang berfungsi sebagai poros dan ujung tulang yang lain berbentuk cincin yang dapat berputar pada poros tersebut.

· Contoh sendi putar adalah persendian yang terdapat di antara tulang tengkorak dengan tulang leher.

· Sendi putar itu memungkinkan kepala dapat memutar, mengangguk atau menggeleng.

· Sendi pelana

· Sendi pelana adalah pertemuan antara dua tulang yang berbentuk seperti pelana.

· Sendi ini dapat menggerakkan tulang ke dua arah, yaitu depan-belakang dan ke samping.

· Contoh sendi pelana adalah pada pangkal ibu jari.

· Sendi geser

· Sendi geser menghubungkan antara dua tulang yang memiliki permukaan datar.

· Prinsip kerja sendi geser adalah satu bagian tulang bergerak menggeser di atas tulang lain. Sendi geser memungkinkan tulang bergerak ke depan dan ke belakang.

· Contoh sendi geser adalah sendi pada tulang-tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki dan di antara tulang belakang.

· Sendi ini adalah sendi yang paling sering digunakan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Contoh makan, mengambil barang, naik tangga, dan lain-lain.

· Bagian bagian sendi:

1. Kapsul sendi

Fungsi: menahan ligament yang terdapat dalam sendi tersebut.

1. Minyak sinovial

Fungsi: melumasi sendi-sendi tubuh sehingga mudah bergerak

1. Kartilago sendi

Fungsi: Memungkinkan bergerak dalam rentang gerakan yang dibutuhkan, Menstabilkan sendi selama digunakan

1. Rongga sendi

Fungsi: memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada tempatnya

1. Membrane sinovial

Fungsi: sebagai penutup ujung tulang sendi

GANGGUAN PADA SISTEM GERAK

No

Kelainan/gangguan

Organ yang diserang

Deskrripsi

1

Myasthenia gravis

Otot – otot rangka

Myasthenia gravis menyebabkan melemahnya otot-otot rangka pada tubuh. Penyebabnya adalah adanya gangguan komunikasi antara sel saraf dengan jaringan otot, sehingga menyebabkan gerakan tubuh melemah.

2

Tremor

Tremor umumnya terjadi di tangan dan kepala, tapi bisa juga terjadi di kaki, perut, dan pita suara.

Tremor disebabkan oleh gangguan pada area otak yang berfungsi mengatur pergerakan otot. Tremor bisa terjadi tanpa penyebab yang jelas, namun sering kali kondisi ini merupakan gejala dari suatu penyakit.

3

Parkinson

Seluruh tubuh

Penyakit Parkinson terjadi karena tubuh kekurangan zat dopamin yang berperan dalam mengatur gerakan tubuh. Pada kondisi ini, terdapat kerusakan sel saraf di otak yang mengakibatkan gerakan tubuh menjadi lambat dan tidak normal.

4

Kram Otot

Otot

Biasanya kram berlangsung selama beberapa detik hingga menit. Penyebabnya bisa karena otot terlalu sering digunakan, gangguan sirkulasi darah pada otot, dehidrasi, kurangnya asupan mineral dalam tubuh, dan gangguan saraf.

5

Atrofi

Otot

Atrofi terjadi ketika massa otot menurun atau hilang. Penyebabnya adalah tidak bergerak dalam waktu lama, cedera otot, dan penyakit saraf yang memicu kelumpuhan

6

Arthritis gout

Sendi

Gangguan sendi ini terjadi akibat adanya kelainan metabolisme asam nukleat sehingga menyebabkan penumpukan asam urat pada persendian. Asam urat dapat dikurangi dengan banyak mengonsumsi air mineral. Air akan melarutkan asam urat yang terbentuk dan mengeluarkannya dari dalam tubuh melalui urin. Selain itu olahraga dapat menurunkan ekskresi asam urat dan meningkatkan produksi asam laktat dalam tubuh. Semakin berat latihan yang dilakukan (intensitas), semakin banyak asam laktat yang diproduksi sehingga asam urat dalam tubuh menurun.

7

Osteoarthritis

Sendi

Osteoarthritis merupakan gangguan persendian dimana terjadi perubahan akibat berkurangnya tulang rawan sendi. Gangguan ini berhubungan dengan penuaan, obesitas, dan trauma persendian. Osteoarthritis umumnya muncul ketika individu berusia >40 tahun. Gangguan sendi ini memungkinkan adanya pertumbuhan tulang yang tidak semestinya pada bagian tepi articular sehingga rentan terjadi kerusakan pada cartilago articular.

8

Lupus

Sendi

Kondisi autoimun ini memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, organ dalam, darah, otak, tulang dan persendian. Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat memicu radang sendi, terutama di tangan, siku, bahu, lutut dan kaki.

OTOT

Terdiri atas serabut-serabut halus yang disebut miofbril.Beberapa miofbril bergabung membentuk kumpulan serabut otot (berkas otot).

· Berkas otot dibungkus fasiapropria

· Otot atau daging dibungkus fasia superfsialis.

· Gabungan otot berbentuk kumparan dan menggembung bagian tengahnya, disebut empal atau ventrikel.

· Kedua ujungnya mengecil, keras, dan liat disebut urat atau tendon.

· Ujung tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo, sedangkan yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi.

· Mioglobin adalah senyawa protein yang mempunyai peran mirip hemoglobin pada darah, yaitu mengikat oksigen. Mioglobin lebih kuat mengikat oksigen dibandingkan hemoglobin

MEKANISME GERAK OTOT

· Setiap miofbril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut sarkomer.

· Protein otot yang tersusun atas aktin dan miosin disebut aktomiosin.

· Jika terjadi kontraksi otot, terjadilah pergeseran miosin di dalam ruang lingkaran aktin. Panjang aktomiosin berkurang, zona Z menjadi bertambah panjang, sedangkan zona H menjadi lebih pendek.

STRUKTUR SARKOMER

OTOT BERKONTRAKSI DAN BERELAKSASI

· Otot antagonis : Dua otot yang menggerakkan tulang ke arah yang berlawanan,

· Gerakan otot antagonis :\

1. Fleksi (membengkok) >< Ekstensi (melurus)

1. Adduksi (mendekati poros tubuh) >< Abduksi (menjauhi poros tubuh)

1. Elevasi (mengangkat) >< Depresi (menurun)

1. Supinasi (menengadahkan tangan) >< Pronasi (menelungkupkan tangan)

1. Inversi (membuka telapak kaki kea rah dalam tubuh) >< Eversi (membuka telapak kaki ke arah luar tubuh)

· Gangguan sistem otot :

atrofi (otot mengecil/tidak berkontraksi)

hipertrofi (otot mengembang)

hernia abdominalis

Tetanus

distrofi otot

miastenia gravis (otot lemah => kelumpuhan).

System peredaran darah

Darah

Merupakan salah satu komponen sistem sirkulasi (peredaran darah) yang sangat penting. Darah dan sistem peredaran darah memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Mengedarkan sari makanan (nutrisi) dari sistem pencernaan makanan ke seluruh sel-sel tubuh

2. Transportasi oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh, dan ransportasi karbon dioksida dari sel-sel seluruh tubuh ke paru-paru

3. Pengangkutan sisa metabolisme dari sel-sel tubuh ke organ ekskresi (pengeluaran)

4. Pengangkutan hormon dari kelenjar endokrin ke sel-sel atau jaringan target

5. Membantu keseimbangan cairan tubuh

6. Membantu dalam mengatur suhu tubuh

Komposisi Darah

Komposisi darah dapat diperoleh dengan cara memutar darah dalam suatu tabung dengan kecepatan tinggi. Proses pemutaran darah tersebut dinamakan sentrifugasi. Dari hasil sentrifugasi, darah akan terpisah menjadi dua bagian, yaitu bagian bawah yang padat dan bagian atas berupa cairan. Cairan pada bagian atas adalah plasma darah (55%), sedangkan bagian bawah terdapat sel-sel darah (45%).

a. Plasma Darah

Plasma darah mengisi sekitar 55% dari total volume darah. Salah satu fungsi plasma darah yaitu mengatur keseimbangan osmosis darah di dalam tubuh. Pada manusia, plasma darah tersusun atas air (90%) dan bahan-bahan terlarut (10%). Berikut ini komposisi plasma darah beserta fungsinya.

b. Sel-Sel Darah

Terdapat sekitar 45% sel-sel darah di dalam darah. Sel-sel darah tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Untuk lebih memahami komposisi selsel darah dalam tubuh manusia.

1) Sel darah merah

Sel darah merah (eritrosit) berfungsi mengangkut atau mengedarkan oksigen dan karbon dioksida. Kemampuan mengikat oksigen dan karbon dioksida oleh sel darah merah adalah karena adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah suatu protein yang memiliki daya ikat kuat terhadap O2 dan CO2.

2) Sel darah putih

Sel darah putih (leukosit) berfungsi dalam pertahanan dan kekebalan tubuh. Leukosit akan mempertahankan tubuh dari serangan penyakit. Fungsi tersebut didukung oleh kemampuan leukosit untuk bergerak amoeboid (seperti Amoeba) dan sifat fagositosis (memangsa atau memakan). Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasmanya, leukosit dibagi menjadi leukosit tidak bergranula (agranulosit) dan leukosit bergranula (granulosit).

– Agranulosit

Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada sitoplasmanya. Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan monosit. Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki satu inti sel. Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi. Limfosit berukuran antara 8–14 μm. Monosit berukuran lebih besar daripada limfosit, yaitu 14–19 μm. Monosit memiliki inti berbentuk menyerupai ginjal.

– Granulosit

Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada sitoplasmanya. Berdasarkan sifat-sifat granul yang dimilikinya, granulosit dibedakan menjadi tiga, yaitu neutrofil, basofil, eosinofil

c. Keping darah

Keping darah disebut juga dengan trombosit. Trombosit berbentuk bulat, lonjong, bahkan berbentuk tidak beraturan. Trombosit tidak memiliki inti dan berukuran lebih kecil dibandingkan eritrosit. Jumlah trombosit sekitar 250.000–400.000 dalam setiap milimeter kubik darah. Trombosit dapat hidup selama delapan hari. Trombosit berfungsi dalam proses penggumpalan darah.

Mekanisme Pembekuan Darah

Pembekuan Darah adalah proses alami yang membuat darah membentuk gumpalan sel darah dan fibrin (anyaman) untuk mengehentikan pendarahan ketika pembuluh darah sobek atau rusak

Proses pembekuan darah

1. Pembuluh Darah Mengecil

Tahapan pertama dalam proses pembekuan darah dimulai dengan mengecilnya diameter pembuluh darah. Saat darah keluar, pembuluh darah akan menyempit untuk mengontrol jumlah darah yang keluar agar berkurang dan tidak terlalu banyak.

2. Sumbatan Platelet

Setelah pembuluh darah menyempit, tubuh akan membuat platelet aktif untuk merespon luka. Nah, platelet ini nantinya mengeluarkan semacam sinyal kimia untuk menarik sel-sel tubuh ke area yang luka. Kemudian, platelet dan sel tubuh akan menggumpal untuk menyumbat luka. Proses ini membutuhkan bantuan dari protein yang bernama faktor von Willebrand, yang mana berperan membuat platelet saling menempel dan menggumpal.

3. Helai Fibrin Terbentuk

Proses pembekuan darah selanjutnya adalah terbentuknya helai fibrin. Saat pembuluh darah luka, maka koagulasi dalam darah menjadi aktif yang mana protein-protein ini mendorong produksi fibrin. Fibrin merupakan helai protein yang sangat kuat dan saling terjalin. Mereka berperan untuk menutup luka. Jaringan fibrin ini terbentuk selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu sampai luka tertutup dan sembuh sepenuhnya.

4. Berhentinya Mekanisme Pembekuan Darah

Setelah itu darah sudah membeku dan pendarahan bisa terkendali, terjadilah pemberhentikan mekanisme pembekuan darah. Saat itu, protein lain akan menghentikan faktor pembekuan agar gumpalan ikut berhenti dan tidak berlanjut.

5. Tubuh Membuang Sumbatan

Tahapan yang terakhir adalah kondisi di mana tubuh perlahan membuang sumbatan. Saat jaringan kulit yang rusak sudah sembuh, maka sumbatan tidak lagi dibutuhkan. Oleh sebab itu, helai fibrin akan hancur dan darah mengambil kembali trombost beserta sel darah dari pembekuan darah tersebut

Golongan Darah

· Sistem ABO

Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:

1. Golongan darah A : Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b.

2. Golongan darah B : Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a.

3. Golongan darah AB : Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung agglutinin.

4. Golongan darah O : Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b.

· Sistem Rhesus

Terdapat dua jenis rhesus yaitu rhesus positif dan rhesus negative.

1. Gol darah Rh+, dalam eritrositnya mengandung antigen Rhesus, pada plasmanya tidak dibentukantibodi terhadap antigen Rhesus.

2. Gol darah Rh-, dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada plasmanya dapat dibentuk antibody terhadap antigen RhesusImage

Uji Golongan Darah

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Ditentukan berdasarkan jenis antigen dan aglutinin atau senyawa antibody yang terkandung dalam plasma darahnya. Golongan darah dibagi menjadi 4, yaitu golongan darah A, B, AB, O. cara agar kita mengetahui apa jenis golongan darah kita adalah dengan melakukan uji golongan darah.

Uji golongan darah dilakukan dengan menggunakan serum tertentu.

· Uji golongan darah sistem ABO menggunakan serum anti-A, anti-B, dan anti-A.

Dengan golongan darah A yang memiliki antigen A, golongan darah B yang memiliki antigen B, golongan darah AB yang memiliki antigen A dan B, golongan darah O yang tidak memiliki antigen A maupun B.

· Uji golongan darah sistem Rh (rhesus) menggunakan serum anti-D (anti-Rho)

Dengan (Rh+) memiliki memiliki antigen Rh di permukaan sel darah merahnya, sedangkan (Rh-) tidak memiliki antigen Rh.

Pengujian golongan darah ini dilakukan dengan mengambil sedikit sampel darah seseorang, kemudian di letakkan pada 4 bagian lancet yang nantinya akan ditetesi dengan serum yang berbeda-beda. Setelah itu diaduk menggunakan tusuk gigi. Hasil pengadukan yang berbentuk gumpalan itulah yang menunjukkan golongan darah orang tersebut. Aglutinogen pada sel darah tersebut digumpalkan oleh aglutinin dlam plasma darh. Sehingga yang berbentuk gumpalan pada pengujian adalah aglutinogen.

Transfusi Darah

Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis untuk menyelamatkan jiwa seseorang, seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah. Darah yang ditransfusikan bisa dalam bentuk komponen darah secara keseluruhan (whole blood), atau salah satu komponen darah saja, antara lain:

· Sel darah merah (packed red cell/PRC). Merupakan komponen darah yang paling sering ditransfusikan. Sel darah merah berfungsi mengalirkan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh serta membuang karbon dioksida dan zat-zat sisa tubuh. Transfusi ini biasa dibutuhkan oleh orang yang mengalami thalasemia, anemia aplastik, atau anemia karena perdarahan.

· Trombosit (thrombocyte concentrates/TC). Berperan dalam menghentikan perdarahan. Transfusi ini biasa dibutuhkan oleh orang yang mengalami perdarahan atau dicurigai akan mengalami perdarahan karena memiliki gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia, trombositopenia atau kanker karena kekurangan trombosit.

· Faktor pembekuan (cryoprecipitate). Sama seperti trombosit, berperan dalam menghentikan perdarahan.

· Plasma darah (fresh frozen plasma/FFP). Plasma darah merupakan komponen darah yang bersifat cair, yang mengandung faktor pembekuan, protein, vitamin, kalsium, natrium, kalium, dan hormon. Transfusi ini dibutuhkan jika seseorang mengalami infeksi berat, penyakit liver atau luka bakar parah.

Orang yang memberikan darahnya disebut donor, sedangkan yang menerima darah disebut resipien. Pada saat transfusi darah diberikan, plasma darah dari pendonor diencerkan oleh plasma darah resipien sehingga aglutinin (antibodi) pendonor tidak dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan). namun, aglutinogen (antigen) pada sel donor sangat penting dalam transfusi. Jika golongan darah pendonor tidak sesuai dengan golongan darah resipien, maka aglutinin (antibodi) dalam plasma darah resipien akan menggumpal dan pembuluh darah kecil akan tersumbat.

Golongan darah O disebut donor universal karena tidak memiliki agutinogen (antigen) untuk digumpalkan sehingga dapat diberikan pada resipien semua golongan darah dengan volume sedikit. Golongan darah AB disebut resipien universal karena tidak memiliki aglutinin (antibodi) dalam plasma darahnya yang akan menggumpalkan darah sehingga dapat menerima darah dari donor semua golongan darah.

Organ Peredaran Darah

1. Jantung

Jantung manusia terdiri atas 4 ruang, 2 serambi (atrium) yaitu serambi kiri dan kanan dan 2 bilik (ventrikel) yaitu bilik kiri dan bilik kanan. Sekat yang memisahkan jantung menjadi bagian kiri dan kanan disebut Septum Cordi dan sekat uang memisahkan atrium dan ventrikel disebut Septum Atrio Ventriculorum. Antara serambi kiri dan bilik kiri dihubungkan oleh katup berkelopak dua (valvula biskuspidalis), antara serambi kanan dan bilik kanan dihubungkan oleh katup berkelopak tiga (valvula trikuspidalis). Katup-katup tersebut diperkuat oleh korda tendinae.

2. Macam-macam pembuluh darah:

a. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Terdiri dari:

· Arteri pulmonalis : Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru.

· Aorta : Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah.

b. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung. Dibagi menjadi 3, yaitu :

· Vena Pulmonalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung

· Vena cava inferior yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.

· Vena cava superior yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung

c. Pembuluh darah kapiler, yaitu pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.

Mekanisme Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia atau sistem kardiovaskular adalah sebuah sistem yang berguna untuk menyalurkan oksigen, dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh, mengeluarkan zat diaoksida dan sisa metabolisme tubuh melalui paru-paru. Menyalurkan hormon, dan suhu tubuh secara merata ke seluruh tubuh. Serta mempertahankan sistem kinerja organ, dan membantu tubuh pulih. Sistem peredaran darah dibagi menjadi 2 yaitu :

· Sistem peredaran darah sistemik (peredaran darah besar), yaitu sistem peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.

Mekanismenya : ventrikel berkontraksi - katup biskupid tertutup - katup semilunar aorta terbuka - darah kaya O2 dari ventrikel kiri masuk ke aorta - darah kaya O2 dibawa oleh aerti diedarkan ke seluruh tubuh kecuali paru-paru - darah melepaskan O2 dan mengambil CO2 dari seluruh jaringan tubuh - darah kaya CO2 dibawa oleh vena kava - menuju ke atrium kanan - ventrikel relaksasi - katup trikuspid terbuka - darah mengalir ke vantrikel kanan.

· Sistem peredaran darah pulmonalis (peredaran darah kecil), yaitu sistem peredaran darah dari jantung, menuju ke paru-paru, dan kembali ke jantung.

Mekanismenya : ventrikel berkontraksi - katup triskupid tertutup - katup semilunar arteri paru-paru terbuka - darah kaya CO2 dari ventrikel kanan dibawa oleh arteri pulmonalis - menuju ke paru-paru kanan dan kiri - di paru-paru darah melepaskan CO2 - darah mengambil O2 di paru-paru - darah kaya O2 dibawa oleh vena pulmonalis - menuju ke atrium kiri - ventrikel relaksasi - katup biskupid terbuka - darah mengalir ke ventrikel kiri.

Pada sistem peredaran darah terdapat :

1. Sirkulasi Portal : aliran darah vena yang berasal dari lambung, usus, pankreas dan limpa menuju ke hati dan membentuk sistem kapiler.

2. Sirkulasi Koroner : peredaran darah di dalam jantung berfungsi memberikan darah untuk memenuhi nutrisi seluruh bagian jantung.

3. Peredaran darah pada janin (fetus) : ketika masih dalam kandungan, janin akan mendapatkan oksigen dan zat nutrisi dari plasenta yang banyak mengandung pembuluh darah sebagai tempat pertukaran zat.

4. Pengukuran tekanan darah arteri (sistole dan distole) : tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua rah pada dinding bagian dalam jantung dan pembuuh darah. Sistole adalah angka yang menunjukkan tekanan darah ketika jantung berkontraksi untuk memompa darah ke arteri dan nadi, normalnya 120 mmHg. Diastole adalah angka yang menunjukkan tekanan darah ketika jantung relaksasi atau tekanan darah balik dari arteri dan nadi ke jantung.

5. Denyut nadi : pemeriksaan denyut pada pembuluh nadi atau arteri yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri pada saat terjadi gerakan atau aliran darah akibat kontraksi jantung. Biasanya kita dapat mengukur denyut nadi pada pergelangan tangan (arteri radialis), leher (arteri karotis), lengan atas (arteri brakialis), belakang lutut (arteri plopiteal), kaki (arteri tibialis posterior) dan arteri dorsalis pedis.

Faktor yang memengaruhi denyut nadi antara lain usia, jenis kelamin, irama sirkadian (proses yang saling berhubungan dalam tubuh), bentuk tubuh, aktivitas, stres dan emosi, suhu tubuh, volume darah, dan obat-obatan.

Sistem Limfa

Suatu sistem sirkulasi yang sekunder dengan fungsi mengalirkan getah bening atau limfa dalam tubuh. Limfa, berasal dari plasma yang keluar ke jaringan sekitarnya melalui sistem kardiovaskular. Kemudian, cairan berkumpul dengan menggunakan fungsi sistem limfa melalui proses difusi pada jaringan serta kembali ke dalam sistem sirkulasi tubuh.

Fungsi Sistem Limfa :

· Mengembalikan kelebihan cairan jaringan

· Mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan

· Mengeluarkan zat zat toksin dan sel yang rusak

· Mengangkut lemak yang sudah berbentuk emulsi dari usus

· Mengangkut limfosit dari kelenjar limfa ke sirkulasi darah

· Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi

1) Organ Limfa

a. Nodus Limfa

b. Kelenjar Timus

c. Kelenjar amandel ( tonsil )

d. Limpa ( lien )

2) Pembuluh Limfa

Terdapat di seluruh tubuh berupa vena kecil yang memilki banyak katup serta berdinding transparan dan sangat permeable sehingga partikel yang sangat besar dapat masuk ke dalam jaringan

3) Cairan Limfa ( getah bening )

Cairan jaringan yang di absorpsi ke dalam kapiler limfa, berwarna kekuning kuningan, serta mengandung plasma protein, limfosit, keeping darah, fibrinogen, lemak, dan sedikit oksigen. Cairan limfa tidak mengandung sel darah ,merah dan karbondioksida

Aliran Limfa

Dua macam saluran limfa utama

· Duktus limfatikus sinistra : Mengumpulkan cairan dari seluruh tubuh ( kecuali kuadran kanan atas ) serta menerima cairan limfa dari pembuluh limfa yang berasal dari kepala kiri, leher kiri, dada sebelah kiri, anggota gerak bawah, dan alat alat dalam rongga perut.

· Duktus limfatikus dekstra : Merupakan pembuluh limfa yang pendek serta menerima cairan limfa dari pembuluh limfa yang berasal dari kepala kanan, leher kanan, dada kanan, lengan sebelah kanan, dan trunkus bronkomediastinal kanan.

Gangguan Sistem Peredaran Darah

1. Anemia, yaitu keadaan di mana jumlahsel darah merah (hemoglobin) atau eritrosit di dalam hemoglobin di bawah batas normal.

2. Hemofilia adalah kelainan yang ditandai dengan sulitnya darah untuk membeku. Penyakit keturunan ini disebabkan oleh defisiensi faktor pembeku darah.

3. Talasemia adalah kelainan pada bentuk eritrosit. Akibatnya, eritrosit di dalam tubuh penderita akan mudah untuk rusak, rapuh, dan kurang optimal dalam mengikat oksigen.

4. Hipotensi adalah keadaan di mana tekanan darah arteri menurun sampai di bawah batas normal, misalnya 90/60 mmHg untuk sistol/diastol.

5. Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah arteri meningkat sampai di atas normal, misalnya 140/99 mmHg. Keadaan ini biasa disebut tekanan darah tinggi.

6. Trombus adalah kelainan di mana terdapat gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah.

7. Varises adalah kelainan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh vena. Pelebaran biasa terjadi di anggota tubuh bagian bawah, contohnya betis. Disebabkan oleh menurunnya elastisitas pembuluh vena.

8. Leukimia adalah gangguan produksi leukosit yang terlalu banyak.

9. Siklemia (penyakit sel sabit) adalah penyakit genetik akibat mutasi gen yang menyebabkan sel darah memiliki hemoglobin abnormal (hemoglobin S) sehingga kekurangan jumlah oksigen dan berbentuk seperti bulan sabit.

10. Arteriosklerosis adalah penyakit degeneratif arteri yang menyebabkan sumbatan bertahap sehingga mengurangi aliran darah.

11. Embolus adalah umpalan bekuan darah yang bergerakdi dalam sirkulasi dan terjepit di dalam pembuluh darah kecil

12. Jantung koroner adalah tersumbatnya arteri koroner sehingga aliran darah yang mencapai sel-sel otot jantung hanya berjumlah sedikit.

13. Hemoroid (wasir) adalah pelebaran pembuluh darah vena di sekitar anus. Biasanya disebabkan saat sulit buang air besar tetapi tetap dipaksakan mengeluarkannya.

14. Limfangitis adalah nfeksi dan peradangan pembuluh limfa sehingga tampak garis-garis merah dibawah kulit.

15. Edema adalah akumulasi volume abnormal cairan interstisial pada ruangan di antara sel. Disebabkan oleh peningkatan filtrasi dalam kapiler (akibat gagal jantung), atau penurunan tekanan osmosis plasma (akibat penyakit ginjal dan kekurangan protein).

16. Infark Miokard (IM) atau serangan jantung terjadi ketika sekelompok otot jantung mati karena penyumbatan mendadak dari arteri koroner.

Teknologi Sistem Peredaran Darah

a. Teknologi Elektrokardiograf (ECG)

Elektrokardiograf ini memiliki fungsi guna mengetahui struktural dari sistem peredaran darah manusia, mendiagnosis akan adanya sebuah gumpalan darah di dalam aliran pembuluh darah, arah aliran darah dalam tubuh, hingga mendeteksi aliran darah dari jantung serta pembuluh darah besar. Alat ini memanfaatkan gelombang ultrasonic sehingga akan muncul sebuah bayangan. Diterapkan pada orang yang memilki gejala   penyakit Aterosklorosis

b. Teknologi Angioplasti

Teknologi ini di gunakan umtuk masalah / gangguan iskemia yang disebabkan oleh penyempitan maupun tersumbatnya aliran peredaran darah karena tertimbun banyaknya lemak maupun zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Metode ini memanfaatkan sebuah balon khusus yang kemudian di masukkan ke dalam kateter. Setelah itu, kemudian dimasukkan ke dalam bagian sistem peredaran darah tubuh yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. Diterapkan pada bagian jantung.

c. Teknologi Transplatasi Jantung

Transplantasi jantung merupakan salah satu tindakan medis yang perlu diambil apabila seseorang mengalami kerusakan pada bagian jantung. Caranya adalah dengan mencari seseorang yang mau mendonorkan jantung miliknya pada seseorang yang akan melakukan transplantasi jantung tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah tidak semua jenis jantung akan sama dengan penerima donor jantung tersebut. Oleh sebab itu, sebelum mendonorkan jantung, maka cek terlebih dahulu apakah jantung pendonor akan sama dengan jantung penerima donor jantung tersebut

d. Teknologi Terapi Gen

Tata cara terapi gen ini bekerja adalah dengan cara menumbuhkan pembuluh darah dan kemudian pembuluh darah yang tengah tumbuh tersebut akan menggantikan peran dari pembuluh darah yang telah rusak atau tidak berfungsi secara semestinya. Oleh sebab itu, terapi gen ini merupakan salah satu dari metode klinis yang diambil untuk mengatasi masalah pada sistem peredaran darah tubuh manusia dengan tingkat keamanan yang cukup baik dan sering kali dipilih karena minimnya resiko yang mungkin dialami oleh pasien

e. Teknologi Scanning Radioactive

Scanning Radioactive atau pemindaian sistem peredaran darah dengan menggunakan bahan radioaktif. Digunakan apabila seorang pasien mengalami masalah yang cukup serius pada bagian sistem peredaran darah terbuka yang terfokus pada bagian jantung. Dengan melakukan tindakan scanning radioactive ini maka dokter ahli dapat mengetahui tentang adanya gangguan gangguan yang mungkin dialami oleh pasien terutama pada bagian jantung. Teknologi ini memilki resiko yang cukup besar

f. Teknologi Pacemaker

Pacemaker merupakan sebuah alat bantu untuk detak jantung manusia yang kemudian alat tersebut dipasangkan ke dalam organ jantung manusia sehingga pacemaker ini membantu pasien untuk tetap dapat mengalirkan aliran darah ke seluruh tubuh secara sempurna meskipun dengan kondisi jantung yang bermasalah. Jadi, alat pacemaker ini menggantikan peran jantung dalam hal memompa peredaran darah dalam tubuh.