pengaruh konsentrasi naoh terhadap pembentukan … · kadar plumbum (pb) dan cadmium (cd) dalam...

7

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    xxviii | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    PENGARUH KONSENTRASI NAOH TERHADAP PEMBENTUKAN ALFA SELULOSAPADA PEMBUATAN SELULOSA MIKROKRISTALDARI JERAMI PADI VARIETAS IR64I G. N. Jemmy A. Prasetia1), I G. N. A. Dewantara Putra .............................................................................1209

    DETEKSI LOGAM BERAT Pb DAN Cd DAN HUBUNGANNYA DENGAN SGPT/SGOT DARAHSAPI BALI YANG DIPELIHARA DI TPA SUWUNG KOTA DENPASARI Ketut Berata, Ni Nyoman Werdi Susari, I Made Kardena ..................................................................1214

    IDENTIFIKASI MUTASI DAERAH PROMOTER INHA PADA ISOLAT DNAMETAGENOMIK DARI SPUTUM PASIEN MDR-TBSagung Chandra Yowani1,3), I Nengah Wirajana ...................................................................................1219

    IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI ANTOSIANIN EKSTRAK ETANOL 70%DALAM SUASANA ASAM DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) DENGAN KLT-SPEKTRODENSITOMETRINi Putu Linda Laksmiani1), Ni Putu Eka Leliqia1, Ni Nyoman Tria Wiriyanti1),Ida Ayu Putu Chandra Dewi, I Made Agus Gelgel Wirasuta ................................................................1226

    HUBUNGAN MASSA LEMAK TUBUH DENGAN RESISTENSI INSULINPADA POPULASI DENGAN FAKTOR RESIKO DIABETESMade Ratna Saraswati, Ketut Suastika, AAG Budhiarta, I Made Pande Dwipayana ..........................1233

    EKSTRAKSI ZAT WARNA ALAM DARI BONGGOL TANAMAN PISANG(Musa paradiasciaca L.) DAN GOLONGAN SENYAWANYAA. Bawa Putra*, I W. G. Gunawan, dan N. W. Bogoriani ....................................................................1240

    PENGGUNAAN DUA SUHU SENTRIFUGE YANG BERBEDA DAN PHENOL REDPADA SAMPEL BUFFY COAT DALAM PERHITUNGAN JUMLAH CD3 - CD4Rasmaya Niruri1), Inna Narayani2), Wayan T. Artama3),Mantik Astawa 4), Ahmad Hamim Sadewa .........................................................................................1246

    POTENSI DAUN ASHITABA (ANGELICA KEISKEI) SEBAGAI OBAT ANTI VIRUS DILIHATDARI RESPON KEKEBALAN SELULER PADA MENCIT BALB/CSudira I Wayan1), Merdana I Made .......................................................................................................1250

    STATUS PRAESEN SAPI BALI BETINA SELAMA PERIODE KEBUNTINGANI Gusti Ngurah Bagus Trilaksana1), I Nyoman Suartha ................................................................. 1258

    UJI POTENSI PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT ISOLAT 3B HASIL ISOLASIDARI KOLON SAPI BALII Wayan Suardana*) dan I Made Sukada ...............................................................................................1264

    EFEK EKSTRAK PALIASA PADA TINGKAT PERDARAHANPANKREAS TIKUS HIPERGLIKEMIKYuliana1), Sianny Herawati ....................................................................................................................1271

    STATUS KESEHATAN SAPI BALI YANG DIPELIHARA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR Anak Agung Sagung Kendran1* , Nyoman Sadra Dharmawan2,Ida Bagus Komang Ardana3, Luh Dewi Anggreni ................................................................................1274

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    1214 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    DETEKSI LOGAM BERAT Pb DAN Cd DAN HUBUNGANNYA DENGANSGPT/SGOT DARAH SAPI BALI YANG DIPELIHARA DI TPA SUWUNG

    KOTA DENPASAR

    I Ketut Berata, Ni Nyoman Werdi Susari, I Made KardenaLaboratoeium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

    E-mail : [email protected]

    ABSTRAK

    Sapi bali memiliki keunggulan yaitu memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan dengan bukti dapat hidupbaik pada tempat pembuangan sampah (TPA). Penelitian bertujuan untuk memeriksa pato siologi dikaitkan dengankadar plumbum (Pb) dan cadmium (Cd) dalam darahnya. Pemilihan sampel didasarkan pada umur minimal 2 tahundan sapi lahir di TPA. Sampel darah sapi diambil masing-masing dari 5 ekor dan ditampung sebagian dalam tabungberisi EDTA untuk mencari plasma dan sebagian lagi tanpa EDTA untuk pemeriksaan kadar SGPT/SGOT serum.Hasil pemeriksaan tidak ditemukan logam berat Cd dalam plasma darah. Sedangkan pemeriksaan kadar Pb danSGPT/SGOT) ditemukan masing-masing Pb 10,216 ppm 131/34; Pb 9,295 ppm (76/ 35); Pb 7,390 ppm (73/27); Pb5,616 ppm (83/21); Pb 5,0048 ppm (65/36). Dari hasil pemeriksaan menunjukkan adanya hubungan antara tinggikadar Pb dengan kadar SGPT/SGOT. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ditemukan adanya logam berat Cd.Terdapat hubungan positif antara kadar logam berat Pb dengan kadar SGPT/SGOT pada sapi yang dipelihara diTPA Denpasar.

    Kata-kata kunci : daya adaptasi, logam berat (Pb, Cd), SGPT/SGOT.

    PENDAHULUANSapi bali merupakan plasma nutfah dengan banyak keunggulan dibandingkan jenis sapi

    lainnya. Salah satu keunggulan sapi bali adalah daya adaptasi terhadap lingkungan yang sangat tinggi(Handiwirawan et al., 2007). Hal ini terbukti sapi bali banyak dipelihara di tempat pembuangan akhir(TPA), tumbuh dan berkembang dengan baik. Sapi bali yang dipelihara di TPA Suwung Denpasarberkisar 500 ekor, dengan cara dilepas. Pemeliharaan sapi bali di TPA lain di Bali juga ada, tetapipendataaan mengenai jumlah, belum ada laporan. Sumber pakan dan minum sapi dari bahan buanganTPA tentu telah tercemar oleh limbah yang mungkin saja berbahaya bagi kesehatan ternak sapi dan yangmengkonsumsi dagingnya.

    Kontrol terhadap kesehatan ternak sapi yang dipelihara di TPA sangat penting untuk dilakukanagar daging yang dihasilkan benar-benar sehat. Sebagai indikator dari ternak yang sehat, selain secarapenampilan ( performance) juga dapat didasarkan pada uji fungsi hati dan daya kekebalan sapi terhadapagen infeksius. Hati sebagai pusat metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan mineral, sangatberkaitan dengan bahan-bahan yang dimakan. Pakan yang tercemarbahan berbahaya, jika terserap diusus secara akumulasi dapat menyebabkan penyimpangan metabolisme pada hati (Herscowitz, 1993).Hasil metabolisme yang menyimpang dapat mengakibatkan status kesehatan sapi terganggu dan kualitasdaging yang dihasilkan menjadi tidak sehat. Pato siologis hati secara serologis dapat diukur denganuji fungsi hati. Uji fungsi hati yang paling umum yaitu pengukuran enzim transaminase SGPT (SerumGlutamate Pyruvate dan SGOT( Serum GlutamateOxaloacetat Transminase) (Harper, etal.,). Selain itu pato sologis hati dapat diperiksa terhadap adanya cemaran logam berat seperti misalnyatimah hitam (Pb). Keracunan logam berat Pb umumnya dapat menyebabkan degenerasi otak (Harte,et al., 1991) dan anemia (Sugiharto, 1987) dan pengecilan organ hati disertai adanya badan inklusiintranuklir di hepatosit (Percy, et al., 2007).Tingkat pato sologis berdasarkan variasi kadar SGOT/SGPT dan logam berat, menggambarkan berat ringannya cemaran limbah TPA terhadap status kesehatansapi. Tingkat pato siologis ini juga sangat dipengaruhi olehi variabel-variabel seperti umur, lamanyadipelihara di TPA dan asal sapi. Sedangkan uji patologis hati secara pascamati dapat diukur dengan

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1215

    pemeriksaan patologi anatomi dan histopatologi. Untuk pemeriksaan ini, maka sapi harus dinekropsi(dipotong), hati diperiksa, selanjutnya diambil untuk diproses dalam pembuatan preparat histopatologi.

    Penyimpangan metabolisme akibat asupan pakan tercemar akan menyebabkan hewan lebihpeka terhadap penyakit infeksius. Hepatotoksik akibat berbagai sebab, dapat menimbulkan penurunanimunitas terhadap agen infeksius (Abbas, et.al.,2000).Salah satu penyakit infeksius yang menyerang sapibali adalah penyakit Jembrana. Penyakit Jembrana bersifat endemis yang sangat merugikan peternak dannegara, karena sapi bali asal Bali ditolak masuk ke negara-negara tujuan eksport.

    METODE PENELITIAN

    1.1. Rancangan PenelitianPenelitian yang dirancang selama 2 tahun digambarkan langkah-langkah sebagai berikut:Pemilihan sampel secara cross sectional. Kriteria : sapi lahir di lokasi TPAPengambilan darah dan pemeriksaan serum SGOT, SGPT dan PbSebagai kontrol digunakan serum sapi dengan pakan hijauanAnalisis data tingkat pato siologis : kadar SGPT, SGOT dan Pb dalam serum

    1.2. Pemilihan Sampel PenelitianSapi yang dipilih sebagai sampel penelitian untuk tahun pertama adalah sapi-sapi yang berumur 2

    tahun, betina dan sapi yang lahir di lingkungan TPA Kota Denpasar. Hasil pendataan (menurut pemilik)diperoleh jumlah sapi sesuai kriteria berjumlah 26 ekor.

    1.3. Pengambilan dan Pemeriksaan SGOT, SGPT dan Logam Berat PbDarah sebanyak 20 ml diambil dari vena jugularis dan ditampung dalam tabung (vaccum tube

    ) tanpa antikoagulan. Darah dalam tabung dibiarkan dalam suhu kamar selama 2 jam, selanjutnyadisentrifugasi 2.000 rpm selama 10 menit untuk mengeluarkan serum. Serum dibagi atas 3 bagian yaitumasing-masing untuk pemeriksaan SGPT, SGOT dan kadar Pb. Pemeriksaan SGOT,dan SGPT dalamserum dilakukan dengan menggunakan alat Auto analizer (Re oton(R) plus ) Adapun caranya adalahdengan meneteskan satu tetes darah (30µl ) pada batang kit. Setiap parameter menggunakan batangkit yang berbeda, kemudian masukkan ke Auto analyzer. Tunggu beberapa menit, alat akanmembacahasilnya secara otomatis (Kendran, et al, 2012).

    Pengukuran kadar Pb serum dilakukan sesuai metode APHA (1995) menggunakan kit lead testkits (Osumex, USA). Sebagai kontrol digunakan serum dari 3 ekor sapi yang dipelihara secara kereman(dikandangkan) dengan pakan hijauan. Pemeriksaan kadar SGOT, SGPT, dan Pb dalam serum dilakukansetiap 3 bulan, sehingga diperoleh trend antara kadar SGOT, SGPT dan Pb dalam 3 kali pemeriksaanselama 10 bulan.

    3.4. Analisis DataData-data kadar SGPT, SGOT dan Pb dianalisis dengan statistik parametrik sidik ragam dan uji

    lanjut dari Duncan. Hubungan kadar SGPT, SGOT dan Pb dengan variabel lainnya dianalisis dengandeskriftif kualitatif.

    HASIL DAN PEMBAHASANDari hasil pemeriksaan darah dari 11 ekor sapi di TPA diperoleh hasil adanya logam berat Pb

    dalam plasma darah sapi TPA, tetapi tidak ditemukan adanya logam berat Cd. Data sapi dan kadar logamberat Pb serta kadar SGOT/SGPT sapi TPA disajikan pada Tabel 4.1.

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    1216 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan SGOT/SGPT dan Logam Berat Pb dalam Darah Sapi TPA

    No Umur Sapi Kadar Pb Kadar SGOT/SGPT (U/L)

    1 10 bulan 5,0048 ppm Pb 65 / 36

    2 2 tahun 7,390 ppm Pb 73 / 27

    3 3 tahun 10,216 ppm Pb 131 / 34

    4 4 tahun 5,616 ppm Pb 83 / 21

    5 4 tahun 9,295 ppm Pb 76 / 35

    Dari Tabel 4.1 diatas, maka tampak adanya variasi kadar logam berat Pb dan kadar SGOT/SGPT.Secara umum tampak adanya hubungan antara kadar logam berat Pb dengan kadar SGOT, dimana kadarPb = 10,216 ppm pada sapi umur 3 tahun dijumpai kadar SGOT 131 U/L, merupakan kadar tertinggi.Walaupun demikian kadar SGPT tidak mencerminkan adanya hubungan. Hasil statistik menunjukkanbahwa antara kadar Pb dengan SGOT terdapat hubungan, tetapi antara kadar Pb dengan SGPT tidak adahubungan.

    SGOT (Serum Glutamic Oxoloacetic Transaminase ) disebut enzim Aspartate Aminotransferase(AST). Enzim ini lebih banyak terdapat di jantung, hati, otot skelet, ginjal, dan sel darah merah. Enzimini sering disebut enzim Aspartate Aminotransferase (AST) dan dilepaskan pada kerusakan sel-sel atauumumnya meningkat pada infeksi akut (Harper, et al , 1977). Kadarnya dalam darah akan meningkat bilaterjadi kerusakan dan iritasi sel. Hasil ini menunjukkan bahwa lobam berat Pb tidak hanya mengiritasijaringan hati, tetapi seluruh sel-sel yang berinti dan sel darah merah. Berdasarkan temuan ini, maka perlupenelitian lebih lanjut tentang distribusi lobam berat Pb dalam berbagai jaringan. Cemaran logam beratPb dalam jaringan terutama yang umum dikonsumsi oleh manusia, merupakan hal yang merugikan bagikonsumen. Keracunan logam berat Pb pada manusia dapat menyebabkan gangguan syaraf pusat ((Harte,et al., 1991).

    KESIMPULAN1. Ditemukan logam berat Pb dengan kadar yang bervariasi antara 5,0048-10,256 ppm pada plasma

    darah sapi yang dipelihara di TPA Denpasar, tetapi tidak ditemukan adanya Cd2. Terdapat hubungan yang signi kan antara kadar Pb plasma darah sapi TPA dengan SGOT, tetapi

    tidak dengan SGPT

    DAFTAR PUSTAKAAPHA, 1995: Standard Methods for Examination of Water and Wastewater, American public health

    association, American water work association and water pollution control federation.Washington,DC, American Public Health Association.

    Barbour, M.T., Gerritsen, J., Snyder, B.D., Stribling,Abbas,A.K., Lichtman,A.H., and Pober, J.S. 2000.Cellular and Molecular Immunology. 4th .Ed. Saunders

    Co.p.Astawa, N.M., Hartaningsih, N., Dharma, D.M.N., Tenaya, W.M., Budiantono, dan Ekaana,W. 2005.

    Replikasi Virus Jembrana pada Kultur Limfosit Darah Tepiasal Sapi Bali. J.Vet.6(4):135-142.Berata, IK, Winaya, IBO, Kardena, IM, Ariana, INT. 2010. Histopathological Changes of the Liver, Kidney,

    and Spleen of Bali Cattle that were Given 2% Concentrate in Grass Feed. Oral Presenter in theInternational Seminar on Conservation and Improvement of World Indigenous cattle.3-4 September2010 at Udayana University

    Berata, IK., Winaya, IBO., Kardena, IM.2012. Perubahan Histologis dan Respons Imunitas Sapi Bali yangDiberikan Pakan Campuran Konsentrat. J.Kedokteran Hewan. FKH Unsyah. Vol.6(2) Sept 2012.Akreditasi Dirjen Dikti

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1217

    Campbell, R.S.F. 1996. The Comparative Pathology of the Lentiviruses. In: Wilcox, G.E., Soeharsono, S.,Dharma, D.M.N., Copland, J.W. Editors. Jembrana Disease and the Bovine Lentiviruses. ACIARProceeding No.75. p.115-123

    Dharma, D.M.N. 1996. The Pathology of Jembrana Disease. In : Wilcox, G.E., Soeharsono, S., Dharma,D.M.N., Copland, J.W., Editors. Jembrana Disease and The Bovine Lentiviruses. ACIAR ProceedingsNo. 75. p. 26-28

    Gibson, G.G. and P.Skett. 1991. Pengantar Metabolisme Obat. Penerjemah: Iis Aisyah B. UI Press. 314hal

    Handiwirawan, E dan Subandriyo. 2007. Potensi dan Ke., Mayes P.A.1977. Review of PhysiologicalChemistry. 17 th .Ed. Lange Medical Pub.

    Harper, H.A., Rodwell, V.W., Mayes, P.A. 1977. Review of Physiological Chemistry. 17th Ed.LangeMedical Pub.

    Hartaningsih, N. 2002. Teknik Enzym Linked Immunosorbent Assay (ELISA) untuk Deteksi AntibodiVirus Jembrana. In Hartaningsih (Ed): Manual Diagnosa Laboratorik Penyakit Jembrana. MateriKursus Peningkatan Metoda Diagnosa Penyakit Jembrana ACIAR-BPPV Denpasar.

    Harte, J., Holdren, C., Schneider, R. and Shirley, C. 1991. Toxics A to Z, A Guide to Everyday PollutionHazards. University of California Press.

    Herscowitz, H.B. 1993. Imuno siologi : Fungsi Sel dan Interaksi Seluler dalam Pembentukan Antibodi. In: Bellanti, J.A. Editor. Imunologi III. UGM Press. p.126-171.

    Jovanovic, B., Mihaljev, Z., Maletin, S. and Palic, D. 2011. Assessment of heavy metal loadin chub liver(Cyprinidae – Leuciscus cephalus) from the Nišava River (Serbia).Biologica Nyssana 2(1) 51-58

    Kendran, A.A.S. Damriyasa, I M., Dharmawan, N.S., Ardana, I.B.K., Anggreni, L.D.2012.Pro l Kimia Klinik Darah Sapi Bali. Jurnal Veteriner Vol.13(4). Kertayadnya, G., Wilcox, G.E.,

    Soeharsono, S., Hartaningsih, N., Coelen, R.J.,Cook,R.D., Collins, M.E., and Brownlie, J. 1993. Characteristics of A Retrovirus Associated With Jembrana

    Disease in Bali Cattle. J.of.Gen.Virol.Kiernan, J.A.1990. Histological & Histochemical Methods : Theory & Practice. 2 Pergamon Press.330-

    354.Martojo, H. 2002. A Simple selection program for smalholder Bali cattle farmers. In: Proceeding of an

    ACIAR Workshop on “Strategies to Improve Bali Cattle in Eastern Indonesia”, De npasar Bali,Indone sia.

    Mitchel, R.N., and Kumar, V.,2003. Diseases of Immunity. In: Kumar, V., Cotran, R.S. and Robbins, S.L.Editors. Robins Basic Pathology 7 th Ed. Saunders.p.103-164.

    Payne, W.J.A. and D.H.L.Rollinson. 1973. Bali Cattle. World Animal Review.7:13-and 21Payne, W.J.A. and J.Hodges. 1997.Tropical Cattle :Origin, Breeds and Breeding Policies. Blackwell

    Science.Percy, D.H and S.W.Barthold. 2007. Pathology of Laboratory Rodents and Rabbits.3rd .Ed. Blackwell

    Pub.Putra, A.A.G. and Sulistyana, K.1996. Epidemiological Observations of Jembrana Disease in Bali. Aciar

    Proceding No.75.p.90-95Soesanto, M., Soeharsono, S.,Budiantono, A., Sulistyana, K.,Tenaya, M., Wilcox, G.E. 1990. Studies on

    Experimental Jembrana Disease in Bali Cattle. II.Clinical Signs and Haematological Changes. J.ofComp.Pathol.103. 61-71.

    Steel, R.G.D. and Torrie, J.H.1989. Prinsip dan Prosedur Statistika, Suatu Pendekatan Biometrik. PenerbitPT Gramedia Jakarta.748

    Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Peneglolaan Air Limbah. UI-Press.190 hal Sutika, I K.2013. Nusa PenidaProyek Percontohan Pemurnian Sapi Bali. http://www .antarabali.com/berita/4429/nusa-penida-proyek-percontohan-pemurnian-sapibali

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    1218 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    Wahjuni, RS., and Bijanti, R. 2006. Uji Efek Samping Formula Pakan Komplit terhadap Fungsi Hati danGinjal Pedet Sapi Friesian Holstein. Med.Ked.Hewan. 22(3):174-179

    Wareing, S. 1996. Investigation of The Cell Mediated Immune Response to Jembrana Disease VirusProteins in Cattle. In. Wilcox, G.E., Soeharsono, S., Dharma, DMN, Copland, J.W. Eds. JembranaDisease and Bovine Lentiviruses. ACIAR Proceedings No.75. p.83-84.

    Wareing, S., Hartaningsih, N., Wilcox, G.E., and Penhale, W.J. 1999. Evidence for ImmunosupressionAssociated With Jembrana Disease Virus Infection of Cattle. J.Vet.Microbiol. 68: p.179-185

    Yu, M.H. (2005). "Soil and water pollution: Environmental metals and metalloids".EnvironmentalToxicology: Biological and Health Effects of Pollutants . CRC Press.

    7