oseanografi.ppt
DESCRIPTION
OCEANOGRAFITRANSCRIPT
1
ASPEK BUDAYA BERBASIS TANAH (DARAT)
BUDAYA BERBASIS AIR (LAUT)
KERUANGAN (CIRI BENTANGAN)
PEMATANG
TANPA PEMATANG
TEKNOLOGI PRODUKSI
PUPUK PENGAIRAN PENANAMAN PEMANENAN
TANPA PUPUK TANPA PENGAIRAN TANPA PENANAMAN PENANGKAPAN
TEBAL KEDALAMAN MEDIA AKTIVITAS
LAPISAN HUMUS
LAPISAN MIXING (SAMPAI THERMOCLINE)
AKTOR TUAN TANAH (KEPEMILIKAN TANAH)
PENGGARAP
PUNGGAWA (KEPEMILIKAN MODAL) SAWI
KETERGANTUNGAN PADA DINAMIKA AIR
CURAH HUJAN HIDROLOGI DAS
ARUS GELOMBANG
PENGHIDUPAN MENUMBUHKAN PROCESSING KEMITRAAN BERSAING MATA RANTAI PANJANG
MENUNGGU MENGUMPULKAN KEMITRAAN BERBAGI MATA RANTAI PENDEK
KEHIDUPAN KOMPLEXITAS KETIDAKPASTIAN INDIVIDUAL SELEKTIF
KOMPLEXITAS KETIDAKPASTIAN KOLEKTIF TERBUKA
TANTANGAN & RESIKO
TERPOLA TAHUNAN
MENDADAK HARIAN
PROLOG:PENGELOLAAN SUMBERDAYA PANTAI TERPADU: MEMADUKAN SOIL-BASED CULTURE DENGAN WATER-BASED CULTURE
2
DAMPAK KEGIATAN PADA KONDISI HIDRO-OSEANOGRAFI PANTAI
PPLH Universitas Hasanuddin
3
Aspek Hidrodinamika dan
Hidrologi Pantai
Aspek Ekologi Pantai
Analisa Probabilitas Resiko, Desain dan Kerangka kerja
Manajemen yang Terintegrasi
Aspek Morphologi dan
Morphodinamika Pantai
Penerapan dan Pertambahan Daerah Pantai untuk tujuan
Sosial Ekonomi
Pemeliharaan dan Peningkatan Lingkungan
Hidup dan Ekosistem
Perlindungan terhadap pantai mencakup struktur (hard dan soft) untuk menanggulangi erosi dan banjir, dan tindakan non struktural
Keterkaitan Berbagai Aspek dalam Pengelolaan Pesisir
4
5
6
0 0 1 102 104 106 108 1010
1
102
104
108
Turbulensi dan Vortex
Gelombang dan gelombang yang
menginduksi arus
Arus pasang surut
Arus skala besar
Skal
a ru
ang
(m)
1010 1 102 104 106 108
Initiat ion of motion
Angkutan lintas pantai
Angkutan susur pantai
Angkutan (sed.) skala besar
1 102 104 106 108 1010
Mikro-morfologi (ripple,..)
Meso-Morfologi (sand bars, beach
profile, beach cusps)
Makro-Morfologi (sand bank, tidal flats)
Mega-Morphologi (Proses Geologi)
Skala waktu (s)
Morfodinamika (Erosi, Angkutan Sedimen, akrasi)
Morfologi (kenampakan pantai, topografi dasar laut)
Hidrodinamika (Ombak, pasang surut, arus laut, angin)
Angkutan skala kecil
Skala ruang dan waktu dari Hidrodinamika, Morfodinamika dan Morfologi
7
Interaksi berbagai unsur penting di dalam dinamika mintakat hempasan
8
Proses-proses hidrodinamika secara umum di
perairan dangkal
9
Konstanta harmonis pasang surut Perairan Pantai Makassar
S0 S2 M2 N2 K1 O1 P1 M4 MS4 unit
A 157,1 8,4 11 4,1 35,6 22,7 11,7 0,3 0,5 cm
- 232 145 221 172 122 172 353 68 deg. V - 30,00 28,98 28,44 15,04 13,94 14,96 57,97 58,98 deg/h
Karakteristik level Pasut
Formula Level (cm)
Tunggang Pasang (cm)
HHWS MSL+(AK1+AO1)+(AM2+AS2) +77,7
MHWS MSL+(AK1+AO1) +58,3
MHWN MSL+(AK1-AO1) +12,9
MSL 0 25,8 116,6
MLWN MSL-(AK1-AO1) -12,9
MLWS MSL-(AK1+AO1) -58,3
LLWS MSL-(AK1+AO1)-(AM2+AMS2) -77,7
Neap tide Spring
tide
10
Konstanta harmonis pasang surut Perairan Pantai Maros
S0 S2 M2 N2 K1 O1 P1 M4 MS4 unit
A 186,66 12,42 14,7 2,06 29,74 20,47 9,81 1,45 0,57 Cm
- 92 219 309 294 275 294 330 99 deg. V - 30,00 28,98 28,44 15,04 13,94 14,96 57,97 58,98 deg/h
Karakteristik level Pasut
Formula Level (cm)
Tunggang Pasang (cm)
HHWS MSL+(AK1+AO1)+(AM2+AS2) +77,33
MHWS MSL+(AK1+AO1) +50,21
MHWN MSL+(AK1-AO1) +9,27
MSL 0,00 18,54 100,42
MLWN MSL-(AK1-AO1) -9,27
MLWS MSL-(AK1+AO1) -50,21
LLWS MSL-(AK1+AO1)-(AM2+AMS2) -77,33
Neap tide
Spring tide
11
Proses terjadinya erosi tanah dari hutan sampai ke laut
Hutan
JUMLAH TOTAL EROSIErosi Permukaan Erosi Lembah Pencucian Massa
dan Selokan (Lahan Miring)
Erosi Oleh Hujan
LapisanTanah baru
Re-Erosi
Sedimen tak TerlarutMasuk ke Sungai
Transportasi
PinggirSungai
Deposisi
Erosi
Lumpur Berkonsentrasi(Salinitas) Rendah di Teluk
Transportasi
Lapisan DasarSungai
ProduksiSedimen Lautan
Sedimen Tak Terlarut Masukke Teluk
Percampuran (Arus danGelombang)
Suspensi
Deposisi
Resuspensi
Deposisi
Lapisan Sedimenpada Karang
Resuspensi
PinggirSungai
Pengangkutan
Deposisi SedimenPada Terumbu
Karang
DampakTerhadapTerumbuKarang
Kerang Mati / Pasir
Penutupan Kerang Hidup
TerumbuKarang
Ikan TerumbuKarang Biomassa
danKeanekaragaman
KetergantunganKarang
Ikan PelagisContoh : Tuna
(Larva dan Juveni)
Makanan
LangsungTak langsung
Aktivitas Bakteria
Karang Mati
DeposisiSedimen
Kerang Mati / Pasir /Pasir Lumpur
Penutupan Kerang Hidup
InduksiKeanekaragaman
ReduksiPenutupan
Ikan TerumbuKarang
Ikan Pelagis
MakananKetergantunganKarang
Dahuri dkk. (1996) Pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu
12
Lingkungan hidup
Faktor Ekonomi Faktor Ekologi
Pemuasan material Keberlanjutan
Hubungan antara faktor ekonomi dan ekologi dan dampak terhadap lingkungan hidup
13
Beberapa penyebab erosi garis pantai
• Fluktuasi atau penyusutan suplai sedimen pada muara sungai
• Penghalangan transpor pasir susur pantai yang diakibatkan oleh keberadaan penghalang alami atau buatan
• Transpor sediment ke arah lepas pantai secara terus menerus
• Penambangan/pengerukan pasir
• Peristiwa badai, dll.
14
Qin=0 Qout=0
Keseimbangan
Pantai CCD Sel Sedimentasi
Pantai OCD
Pantai Tererosi Pantai Terakresi
Qin>0 Qout>0
Qout=Qin
Pantai Q-CCD
Qin>0 Qout>0
Qout>Qin
Qin>0 Qout>0
Qout<Qin
Qin=0 Qout>0
Qin>0 Qout=0
Skematisasi sistem keseimbangan garis pantai dalam tinjauan sel-sel sedimentasi
15
b
a
d
0
0.2
0.4
0 0.1 0.2d/b
a/b
T. MerdekaT. bunga
0
0.2
0.4
0 10 20
a/b
T. MerdekaT. bunga
Geometri Pocket beach
Kurva Stabilitas Pantai Tanjung Merdeka dan Tanjung Bunga berdasarkan data historis tahun 1989, 1995, 1997, dan 2001
16
Kecenderungan dan alternatif stabililisasi Pantai Delta Jeneberang
17
Tipologi Pantai
TIPOLOGI PESISIR PARAMETER GEOGRAFIS A B C D E
Pesisir Terbuka Pesisir Teluk/ Semi Tertutup 1
Kenampakan Garis Pantai
Pesisir Laguna/ Tertutup Datar Landai 2
Kemiringan Dasar Pesisir
Terjal Kerikil Pasir 3
Materi Pembentuk Pesisir
Lumpur Datar Berawa Datar Berkuala 4
Bentang Lahan ke arah Darat
Berbukit H1/3 2 meter 1 H1/3 2 meter 5
Tinggi Ombak Signifikan
H1/3 1 meter
T 15 tahun
5 T 15 tahun 6 Kerapatan Kejadian Badai
T 5 tahun Harian Campuran 7 Tipe Pasang Surut Setengah harian
v 1 meter/detik 0.5 v 1 meter/detik 8 Arus-arus Pantai
v 0.5 meter/detik
18
Tujuan Pengembangan
Tipe P
elab
uah
an
Kot
a T
epia
n
Hut
an
Man
gro
ve d
an
Pan
tai
Bud
iday
a A
ir P
ayau
Eko
turis
me
Per
muk
ima
n
Zon
a In
dust
ri
Mar
ikul
tur
A B C D E Catatan: : Layak, : Layak, tetapi butuh teknologi, : Tidak Layak
Contoh Pemanfaatan Tipologi Pesisir
19
Bencana alam
Secara fisis ‘(mara) bahaya’ sebagai potensi ‘(mala) petaka merupakan suatu tandon fisis energi dan/atau materi yang setiap saat siap menunggu picu:
1. Konversi energi menjadi emisi energi dan/atau massa sehingga lingkungan serba berkelimpahan baik energi maupun massa
2. Menyerap (atau melesap) energi dan/atau materi, sehingga lingkungan serba berkekurangan baik energi dan/atau massa
(DAS, 2000)
• Proses alam itu senantiasa berlangsung jujur dalam kebiasaan dan sejarahnya
• Petaka alam itu bersifat sebagai peringatan terhadap hiruk-pikuk peradaban manusia, dan selalu muncul pada saat manusia sendiri melupakannya
T. Terada & Y. Tsuchiya (1994)Finish