orde baru 4 - stabilitas sosial politik (artikel 4)

4
8/15/2014 Stabilitas Sosial Politik (Artikel 4) « Forum Kwik Kian Gie – Mari Kita Berdiskusi http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/stabilitas-sosial-politik-artikel-4/ 1/4 Sejak awal Pak Harto mencanangkan landasan dan tonggak-tonggak kebijakannya yang sangat tegas, padat dan memang merupakan pondasi yang kokoh, yaitu Trilogi Pembangunan. Salah satu pondasi, dan menurut saya yang terpenting adalah Stabilitas Sosial Politik. Tanpa ketenangan dan kepastian tidak mungkin kita merencanakan dan melakukan apapun. Namun stabilitas sosial politik saja adalah bangunan kokoh yang belum ada isinya. Karena itu, rumah yang kokoh ini bisa diisi dengan hal-hal yang busuk. Saya khawatir bahwa sejarah akan mencatat era Orde Baru sebagai kehidupan negara bangsa kita yang berlangsung dalam rumah yang kokoh, tetapi kehidupan bernegara dan berbangsa berlangsung dengan menanamkan benih-benih yang sekarang secara sepenuhnya menjadi malapetaka yang membuat kehidupan kita bagaikan tanpa arah, tanpa moral, chaos dan anarki. Bidang ekonomi telah saya kemukakan dalam tiga buah artikel sebelumnya. Dalam bidang stabilitas, ciri pokoknya ialah pemerintahan tangan besi yang diktatorial, menanamkan rasa takut dan bersifat represif. Penanganan yang demikian untuk kondisi yang kalut setelah peristiwa dan kerusuhan G-30-S memang sangat dibutuhkan, dan memang terbukti sangat kondusif dan berhasil pada tahap-tahap awalnya. Buat mereka yang tidak peduli terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara secara keseluruhan, melainkan hanya ingin hidup tenteram, serba kecukupan dan sejahtera, serta tidak mempunyai kebutuhan memperoleh kebebasan menyatakan pendapat dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan penyelenggaraan negara, stabilitas yang demikian dirasa nyaman. Lebih nyaman lagi buat mereka yang sedang memegang kekuasaan. Kenyamanan inilah yang menjadi batu ujian, apakah stabilitas dipakai untuk kepentingan dirinya sendiri ( power tends to corrupt) ataukah kekuasaan dihayati sebagai amanah yang harus digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyatnya secara adil dan beradab. Kalau yang terakhir ini yang menjadi tujuan dari kekuasaan, kita seharusnya segera menyadari bahwa kebebasan yang bertanggung jawab adalah kebutuhan hakiki manusia. Maka pemerintahan tangan besi yang diktatorial dan represif tidak dapat bertahan selama-lamanya. Karena itu, pemerintahan tangan besi dibutuhkan untuk mengembalikan kekalutan pada ketertiban, dan sangat diperlukan guna melakukan pembangunan selama rakyatnya masih belum dapat menggunakan kebebasan secara bertanggung jawab. Sehingga sambil membangun secara perlahan dan terencana rakyat harus dididik, dimatangkan jiwanya dengan maksud memberikan pemahaman bahwa kebebasan tanpa rasa tanggung jawab hanya akan mengakibatkan kekalutan dan anarki. Yang berlangsung selama Orde Baru ialah kurang atau hampir tiadanya kebijakan pendidikan politik kepada rakyat kita yang tujuannya adalah mendemokrasikan kehidupan berbangsa dan bernegara kita secara bertanggung jawab dan beradab. Setelah 32 tahun memang ternyata rakyat tidak dapat menahan lebih lama lagi pemerintahan tangan besi yang opresif, sehingga pecahlah gejolak yang mengakibatkan lengsernya Pak Harto. Dr. BJ Habibie sebagai penerusnya Pak Harto melakukan politik bandul. Dari pemerintahan tangan besi yang otoriter, Presiden Habibie memberlakukan kebijakan politik yang sangat ekstrem bebasnya.

Upload: galih-kusuma

Post on 19-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kwik Kian Gie

TRANSCRIPT

8/15/2014 Stabilitas Sosial Politik (Artikel 4) « Forum Kwik Kian Gie – Mari Kita Berdiskusi

http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/stabilitas-sosial-politik-artikel-4/ 1/4

Sejak awal Pak Harto mencanangkan landasan dan tonggak-tonggak kebijakanny a y ang sangat tegas, padat dan

memang merupakan pondasi y ang kokoh, y aitu Trilogi Pembangunan.

Salah satu pondasi, dan menurut say a y ang terpenting adalah Stabilitas Sosial Politik. Tanpa ketenangan dan

kepastian tidak mungkin kita merencanakan dan melakukan apapun.

Namun stabilitas sosial politik saja adalah bangunan kokoh y ang belum ada isiny a. Karena itu, rumah y ang kokoh

ini bisa diisi dengan hal-hal y ang busuk. Say a khawatir bahwa sejarah akan mencatat era Orde Baru sebagai

kehidupan negara bangsa kita y ang berlangsung dalam rumah y ang kokoh, tetapi kehidupan bernegara dan

berbangsa berlangsung dengan menanamkan benih-benih y ang sekarang secara sepenuhny a menjadi malapetaka

y ang membuat kehidupan kita bagaikan tanpa arah, tanpa moral, chaos dan anarki.

Bidang ekonomi telah say a kemukakan dalam tiga buah artikel sebelumny a.

Dalam bidang stabilitas, ciri pokokny a ialah pemerintahan tangan besi y ang diktatorial, menanamkan rasa takut

dan bersifat represif. Penanganan y ang demikian untuk kondisi y ang kalut setelah peristiwa dan kerusuhan G-30-S

memang sangat dibutuhkan, dan memang terbukti sangat kondusif dan berhasil pada tahap-tahap awalny a.

Buat mereka y ang tidak peduli terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara secara keseluruhan, melainkan

hany a ingin hidup tenteram, serba kecukupan dan sejahtera, serta tidak mempuny ai kebutuhan memperoleh

kebebasan meny atakan pendapat dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan peny elenggaraan negara, stabilitas y ang

demikian dirasa ny aman. Lebih ny aman lagi buat mereka y ang sedang memegang kekuasaan. Keny amanan inilah

y ang menjadi batu ujian, apakah stabilitas dipakai untuk kepentingan diriny a sendiri (power tends to corrupt)

ataukah kekuasaan dihay ati sebagai amanah y ang harus digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran raky atny a

secara adil dan beradab.

Kalau y ang terakhir ini y ang menjadi tujuan dari kekuasaan, kita seharusny a segera meny adari bahwa kebebasan

y ang bertanggung jawab adalah kebutuhan hakiki manusia. Maka pemerintahan tangan besi y ang diktatorial dan

represif tidak dapat bertahan selama-lamany a. Karena itu, pemerintahan tangan besi dibutuhkan untuk

mengembalikan kekalutan pada ketertiban, dan sangat diperlukan guna melakukan pembangunan selama

raky atny a masih belum dapat menggunakan kebebasan secara bertanggung jawab. Sehingga sambil membangun

secara perlahan dan terencana raky at harus dididik, dimatangkan jiwany a dengan maksud memberikan

pemahaman bahwa kebebasan tanpa rasa tanggung jawab hany a akan mengakibatkan kekalutan dan anarki.

Yang berlangsung selama Orde Baru ialah kurang atau hampir tiadany a kebijakan pendidikan politik kepada

raky at kita y ang tujuanny a adalah mendemokrasikan kehidupan berbangsa dan bernegara kita secara

bertanggung jawab dan beradab.

Setelah 32 tahun memang terny ata raky at tidak dapat menahan lebih lama lagi pemerintahan tangan besi y ang

opresif, sehingga pecahlah gejolak y ang mengakibatkan lengserny a Pak Harto.

Dr. BJ Habibie sebagai penerusny a Pak Harto melakukan politik bandul. Dari pemerintahan tangan besi y ang

otoriter, Presiden Habibie memberlakukan kebijakan politik y ang sangat ekstrem bebasny a.

8/15/2014 Stabilitas Sosial Politik (Artikel 4) « Forum Kwik Kian Gie – Mari Kita Berdiskusi

http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/stabilitas-sosial-politik-artikel-4/ 2/4

Timor Timur dilepas dalam waktu sangat singkat tanpa memperhitungkan sama sekali reaksi y ang dapat

ditimbulkan pada para prajurit kita y ang mempertaruhkan jiwany a selama 21 tahun, y ang meny aksikan rekan-

rekanny a tewas dicincang dengan cara-cara y ang sangat kejam dan biadab dalam pertempuranny a melawan

Fretillin. Kita tidak membutuhkan pengetahuan psikologi untuk memahami bahwa setelah 21 tahun lamany a

disuruh mati-matian, memberikan jiwa ragany a mempertahankan Timor Timur, dan lantas mendadak disuruh

meninggalkanny a supay a menjadi negara merdeka y ang lepas dari NKRI, setiap manusia akan sangat gusar y ang

pelampasianny a bisa mengambil bentuk y ang sangat dahsy at.

Inilah y ang terjadi dengan Timor Timur, y ang sambil menarik diri, sambil melakukan bumi hangus. Tidak ada

satupun bangunan y ang utuh di Dilli seperti y ang dikeluhkan oleh Xanana Gusmao kepada Gus Dur di Istana

Merdeka y ang say a hadiri. Ketika itu say a berkesempatan menjelaskan kepada Xanana bahwa pembumi-hangusan

Timtim sebagai akibat kebijakan y ang ekstrem seperti y ang dilakukan oleh Habibie atas tekanan PBB sudah

diramalkan oleh Ibu Megawati (ketika itu hany a Ketua Umum PDIP, belum Wapres atau Presiden). Ceriterany a

adalah sebagai berikut,

Wakil Sekjen PBB y ang khusus ditugasi untuk referendum di Timtim, Jamseed Marker selalu mengajak diskusi

dengan Ibu Mega y ang minta didampingi oleh Laksamana Sukardi dan say a. Demikian juga dengan Menlu

Australia Alexander Downer. Ketika ditany a pendapatny a tentang referendum di Timtim beserta jadwal waktuny a,

Megawati selalu mengingatkan tentang reaksi y ang bisa timbul dari para prajurit y ang 21 tahun lamany a disuruh

mempertahankan Timtim sebagai bagian dari NKRI dengan seluruh jiwa ragany a.

Terny ata Megawati benar. Pembumi-hangusan Timtim berlangsung spontan, bukan atas perintah Jenderal

Wiranto y ang ketika itu menjabat sebagai PANGAB. Beliau sendiri terkejut,taken by surprise oleh pembumi-

hangusan Timtim oleh para prajurit kita. Justru Megawati y ang bisa merasakan sebelumny a.

Say a kemukakan ini untuk membagi pendapat say a dengan para pembaca tentang kekurangan y ang mendasar

dari politik stabilisasi era Orde Baru. Kekurangan itu adalah rencana mendemokrasikan secara bertahap.

Kekurangan itu adalah jiwa besar y ang secara sangat sadar melepaskan kekuasaanny a y ang absolut secara setahap

demi setahap ke arah demokrasi sambil memberikan pendidikan, bahwa kebebasan harus disertai tanggung jawab.

Tidak ada orang y ang mengatakan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara kita dewasa ini, setelah kita

memasuki era dan suasana y ang dinamakan “reformasi” adalah baik dan ny aman, serta berjalan sebagaimana

mestiny a seperti y ang kita inginkan bersama. Semua pemimpin dipilih secra langsung melalui Pilkada di mana-

mana. Setiap 3 hari ada satu Pilkada y ang keseluruhanny a sampai sekarang telah menelan biay a Rp. 200 trily un.

Kebany akan Pilkada mengakibatkan perkelahian oleh pihak-pihak y ang tidak dapat menerima pemenangny a.

Kehidupan bernegara kita menjadi chaos dan anarkis.

Mengapa? Kita ibaratkan raky at Indonesia adalah puluhan juta per (pegas) y ang sangat kuat. Per-per ini ditindas

oleh lempengan-lempengan besi y ang masing-masing setebal 1 0 cm. Memberi kelonggaran kepada per-per y ang

tertindas supay a bisa mekar secara teratur dan terkendali ialah dengan cara mengambil satu lempengan. Dengan

demikian, per-per itu bergerak naik, memperoleh ruang setebal 1 0 cm. Kita saksikan dan rasakan apakah kebebasan

y ang 1 0 cm ini sudah bisa dinikmati dengan tanggung jawab y ang sepadan. Setelah itu kita ambil satu lempeng

lagi, sehingga kebebasanny a menjadi 20 cm. Maka ketika kebebasan sudah dianggap memadai, per-per tersebut

tetap di tempat masing-masing, tetapi dalam suasana y ang bebas dan demokratis.

8/15/2014 Stabilitas Sosial Politik (Artikel 4) « Forum Kwik Kian Gie – Mari Kita Berdiskusi

http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/stabilitas-sosial-politik-artikel-4/ 3/4

Yang dilakukan oleh pimpinan bangsa, baik legislatif maupun eksekutifny a ketika memasuki era reformasi ialah

dengan sekaligus mengambil seluruh lempengan besi y ang menekan dan menindas berpuluh juta per itu, sehingga

serta merta puluhan juta per y ang tidak lain adalah raky at Indonesia (atau sebagian dari raky at y ang v okal dan

aktif) itu berlompatan ke semua penjuru tanpa arah, tanpa kendali dan tanpa tujuan. Akibatny a y ang terjadi

adalah chaosdan anarki. Itulah y ang sedang kita alami sekarang, dan y ang setiap hariny a semakin parah.

Ironisny a, dalam situasi dan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara kita seperti ini, orang mulai

mendambakan adany a pemerintahan y ang kuat. Dalam berbagai percakapan dan diskusi, y ang diartikan dengan

pemerintahan y ang kuat adalah pemerintahan tangan besi y ang otoriter, karena kondisi seperti ini hany a dapat

ditertibkan melalui tangan besi terlebih dahulu.

Tetapi elit kita tidak bodoh. Maka sambil mengatakan bahwa kita butuh pemimpin dan sistem pemerintahan y ang

tangan besi untuk mengembalikan suasana chaos dan anarki ini pada katertiban, sekaligus juga mengatakan

bahwa sang diktator y ang akan meny elamatkan bangsa ini, dan y ang harus mulai dengan tangan besi, haruslah

orang y ang bisa memahami dan menghay ati sejarah dengan maksud belajar dari sejarah. Apa itu?

Jadilah Soeharto, tapi y ang sejak awal sudah merencanakan mendemokrasikan kembali secara bertahap, sambil

mendidik raky atny a supay a bisa berdemokrasi secara bertanggung jawab. Dan (ini y ang paling penting) y ang

mengerti bahwa demokrasi tidak univ ersal. Demokrasi sangat terikat dengan latar balakang buday a dan nilai dari

setiap bangsa. Bangsa Indonesia tidak akan mungkin dapat mengadopsi demokrasi ala Amerika y ang diterapkan

oleh National Democratic Institute dan The Ohio Mafia di bawah piminan Prof. Bill Liddle.

Demokrasi Indonesia adalah demokrasi dengan kelembagaan dan sistem y ang telah dengan matang direncanakan

oleh para founding fathers kita y ang para intelektual betulan, bukan pseduo intelektual. Mereka belajar sangat

serius berdekade-dekade sebelum Indonesia merdeka. Mereka (terutama Prof. Supomo) sudah sangat lama

sebelumny a merenung, mengkombinasikan semua falsafah demokrasi Barat dengan kebuday aan dan nilai-nilai

Indonesia y ang tertuang dalam UUD 1 945.

Maka setelah kesasar sebentar menjadi Negara Federal dan kesasar memberlakukan konstitusi lain, Bung Karno

mendekritkan kembali ke UUD 1 945 y ang asli. Pak Harto memahami hal tersebut dan tetap mempertahankanny a.

Say ang seribu say ang bahwa dengan munculny a para pseudo filosoof dan pseudo intelektualy ang sangat dangkal,

UUD 1 945 diobrak-abrik, seperti halny a per-per y ang berlompatan ke semua penjuru.

Apa sistem UUD 1 945 itu? Esensiny a Presiden tidak dipilih secara langsung, tetapi melaluigetrapte democratie, y aitu

y ang memilih MPR. Sebagian dari anggota MPR diplilih secara langsung untuk belajar demokrasi. Tetapi sebagian

diseleksi (bukan dipilih) dari kaum profesional y ang disebut kelompok-kelompok fungsional (functionele groepen).

Sekali lagi, diseleksi secara cermat y ang berkualitas, bermoral tinggi dan bijaksana. Sebagian lain adalah wakil-

wakil daerah y ang mengerti betul kondisi setiap daerah dari Indonesia y ang demikian luasny a, dan y ang dihormati

serta mempuny ai wibawa di daerahny a masing-masing.

Dengan demikian perwakilan kita y ang akan memilih Presiden terdiri dari kombinasi antara keinginan raky at

(y ang melalui pemilu), dan y ang diseleksi sebagai de wijze mannen van het volk.

8/15/2014 Stabilitas Sosial Politik (Artikel 4) « Forum Kwik Kian Gie – Mari Kita Berdiskusi

http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/stabilitas-sosial-politik-artikel-4/ 4/4

Lantas sistem musy awarah mufakat y ang harus diperjuangkan mati-matian. Hany a kalau benar-

benar deadlock dengan akibat tanpa keputusan y ang bisa mengakibatkan kekosongan y ang lantas menjurus

pada chaos, maka pemungutan suara baru diberlakukan. Ini telah mentradisi y ang dengan terharu say a alami

sendiri di tahun 1 987 ketika berfungsi sebagai anggota Badan Pekerja MPR. Terharu, betapa Golkar y ang bisa

memungut suara dan langsung bisa menggilas aspirasiny a PDI dan PPP toh tidak mau melakukanny a. Golkar

menanggapi setiap pendapat dan argumentasiny a PDI dan PPP dengan bersungguh-sungguh, berargumentasi dan

mey akinkan PDI dan PPP supay a keputusan diambil secara bulat. Mengapa?

Bung Karno mengatakan, apakah 51 % y ang memenangkan y ang 49% dengan perbedaan 2% saja itu sudah

kehendak raky at? Sudahkan itu dianggap sebagai Vox Populi Vox Dei?

Say a sendiri meny aksikan parlemen Inggris y ang sedang menduduki may oritas langsung keluar sidang ngobrol

ketika partai minoritas mengajukan usulan beserta argumentasiny a. Sama sekali tidak didengarkan. Hany a ketika

pemungutan suara, partai may oritas masuk ruang, menggunakan hak suarany a y ang may oritas untuk menggilas

minoritas tanpa mengetahui apa y ang dikehendaki minoritas. Sangat mungkin untuk kebaikan seluruh bangsa,

termasuk may oritas itu juga y ang adalah anak bangsa. Toh a priori tidak didengar dengan maksud digilas pada

waktu pemungutan suara. Inikah demokrasi?

Para founding fathers kita telah mengenali ekses seperti ini jauh sebelum Indonesia merdeka. Parlemen Inggris sudah

tidak seperti itu lagi perilakuny a sekarang. Namun kesadaran mereka bahwa y ang demikian itu bukan demokrasi

setelah para founding fathers kita mengenaliny a, dan memasukkan ke dalam UUD 1 945 cara pengambilan

keputusan y ang melalui “sistem musy awarah untuk mencapai mufakat y ang dibimbing oleh hikmah

kebijaksanaan”.

Demikianlah refleksi say a tentang kebijakan politik di era Orde Baru. Mohon dibantah, supay a kita saling asah, asih

dan asuh menjadi bangsa y ang pandai dan bijaksana.