operasi pertambangan freeport. rizky kurnia

6
THE OPERATION MINING OF FREEPORT PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. . Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil konstentrat emas dan tembaga terbesar di dunia melalui tambang Grasberg . Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua , masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura , Kabupaten Mimika , Provinsi Papua. Dalam sejarah dan perkembangannya, PT. Freeport Indonesia (PTFI) memulai operasional penambangannya setelah diresmikan melalui penanda tanganan Kontrak Karya dengan pemerintah Indonesia, yang lalu berkembang hingga konstruksi skala besar yang lalu dilanjutkan hingga ekspor perdana konsentrat emas dan tembaga yang pada saat itu operasional penmabngan masih dilakukan di areal bijih Ertsberg. Berkembangnya industri penambangan PTFI ini semakin melejit setelah ditemukannya cadangan – cadangan bijih baru kelas dunia seperti Grasberg oleh para geologist. Dengan demikian PT. Freeport Indonesia secara langsung telah memberikan nilai plus dalam devisa Negara Indonesia, dalam bentuk dividend dan royalty yang besar melalui pembayar pajaknya. PTFI juga memberikan manfaat yang tidak langsung dalam bentuk upah, gaji, dan tunjanngan serta reinvestasi dalam negeri, pembelian barang dan jasa, serta pembangunan daerah donasi. A. OPERATIONAL COMPANY The Operation Mining Of Freeport 1

Upload: rieztq

Post on 19-Jun-2015

424 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Semua Tentang Freeport

TRANSCRIPT

Page 1: operasi pertambangan Freeport. Rizky Kurnia

THE OPERATION MINING OF FREEPORT

PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya

dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar

kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil konstentrat emas dan tembaga terbesar di

dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di

Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan

Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Dalam sejarah dan perkembangannya, PT. Freeport Indonesia (PTFI) memulai operasional

penambangannya setelah diresmikan melalui penanda tanganan Kontrak Karya dengan pemerintah

Indonesia, yang lalu berkembang hingga konstruksi skala besar yang lalu dilanjutkan hingga ekspor

perdana konsentrat emas dan tembaga yang pada saat itu operasional penmabngan masih dilakukan di

areal bijih Ertsberg. Berkembangnya industri penambangan PTFI ini semakin melejit setelah

ditemukannya cadangan – cadangan bijih baru kelas dunia seperti Grasberg oleh para geologist.

Dengan demikian PT. Freeport Indonesia secara langsung telah memberikan nilai plus dalam

devisa Negara Indonesia, dalam bentuk dividend dan royalty yang besar melalui pembayar pajaknya.

PTFI juga memberikan manfaat yang tidak langsung dalam bentuk upah, gaji, dan tunjanngan serta

reinvestasi dalam negeri, pembelian barang dan jasa, serta pembangunan daerah donasi.

A. OPERATIONAL COMPANY

Dalam operasi pertambangan PT. Freeport Indonesia diterapkan 2 sistem motde penambangan

yaitu Penambangan Terbuka (Surface Mining) dan Pertambangan Bawah Tanah (Undergroun

Mining).

OPERASIONAL TAMBANG TERBUKA GRASBERG

Tubuh bijih Grasberg ditambang dengan menggunakan cara penambangan terbuka, yang

cocok untuk Grasberg karena keberadaannya yang dekat dengan permukaan. Dengan

penambangan terbuka, maka dimungkinkan pengerahan peralatan berat untuk pekerjaan tanah

yang sangat besar, yang mampu mencapai tingkat penambangan yang tinggi pada biaya

satuan yang paling rendah.

Pada tambang terbuka Grasberg digunakan peralatan shovel dan truk besar untuk

menambang bahan. Bahan tersebut termasuk klasifikasi bijih atau limbah, tergantung dari

nilai ekonomis bahan tersebut.

The Operation Mining Of Freeport 1

Page 2: operasi pertambangan Freeport. Rizky Kurnia

Alat shovel menggali bahan pada daerah-daerah berbeda di dalam tambang terbuka, dan

memuat bahan ke atas truk angkut untuk dibawa keluar tambang terbuka. Bijih ditempatkan

ke dalam alat penghancur bijih dan diangkut ke pabrik pengolahan (mill) untuk diproses.

Batuan limbah (overburden) dibuang dengan truk ke daerah-daerah penempatan yang telah

ditentukan, atau ke dalam alat

penghancur OHS pada jalan HEAT

untuk ditempatkan di Wanagon

Bawah di samping alat penimbun

(stacker).

Sarana-sarana utama yang ada

pada lokasi tambang terbuka

termasuk operasional kereta

gantung, bengkel-bengkel

perawatan, tambang batu gamping

dan pabrik pemrosesan, serta

fungsi pendukung lainnya dan

perkantoran.

OPERASIONAL TAMBANG BAWAH TANAH

PTFI menggunakan teknik ambrukan pada sistem tambang bawah tanah

(Underground Mining) , metode ini biasa disebut dengan metode Block Caving. Block

Caving adalah metode penambangan yang bertujuan untuk memotong bagian bawah dari

blok bijih pada level undercut sehingga blok bijih tersebut mengalami keruntuhan.

Metode ini diterapkan terutama pada blok badan bijih yang besar karena tingkat

produksinya yang lebih tinggi. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang sudah di

tentukan di ledakan pada tahap level Undercut sehingga massa batuan yang berada

diatasnya akan runtuh. Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom bijih

menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut keatas sampai semua bijih diatas level

undercut hancur menjadi ukuran yang sesuai untuk proses selanjutnya dikirim ke pabrik

pemroses (mill). PTFI menerapkan Sistem Block Caving ini pada zona – zona tertentu

antara lain Gunung Bijih Timur (GBT), Intermediate Ore Zone (IOZ), Deep Ore Zone

(DOZ), Mill Level Zone (MLZ), East Stockwork Zone (ESZ).

The Operation Mining Of Freeport 2

Page 3: operasi pertambangan Freeport. Rizky Kurnia

B. PENGOLAHAN BIJIH (EXTRACTION)

Pengolahan bijih (extraction) ini dilakukan di pabrik pengolahan bijih yang mana

menghasilkan konsentrat emas dan tembaga dari bijih yang ditambang dengan memisahkan

mineral berharga dari mineral pengotor yang menutupinya. Langkah – langkah utamanya

adalah penghancuran, penggilingan, pengapungan, dan pengeringan.

Pengahcuran danpenggilingan mengubah besaran bijih menjadi ukuran yang lebih

kecil (pasir halus)guna membebaskan dan memisahkan butiran mineral yang mengandung

mineral berharga dengan pengotor yang lalu dilanjutkan ke proses selanjutnya.

Pengapungan (Floatasi) adalah pemisahan yang digunakan unutuk menghasilkan

konsentrat tembaga dan emas. Bubur konsentrat (Slurry) terdiri dari bijih yang sudah halus

(berukuran pasir halus) setelah dilakukannya penhancuran dan penggilingan sebelumnya dan

dicampur air dan reagen yang dimasukkan kedalam serangkaian tangki pengaduk (sel flotasi).

C. PENAMPUNGAN DAN PEMASARAN

Tempat pelabuhan (Portsite) merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan

PTFI, untuk menerima bahan-bahan dan perlengkapan yang diperlukan serta mengirimkan

konsentrat PTFI dengan kapal. Konsentrat dimuat ke kapal dengan menggunakan conveyor.

Kapal pemuat konsentrat pada sebagian dermaga, dan selanjutnya kapal berlabuh di lepas

pantai (Sea Buoy) untuk pemasaran konsentrat bijih.

D. SARANA DUKUNG OPERASIONAL PERUSAHAAN

Tentunya dalam kegiatan operasional perusahaan, PTFI mempunyai beberapa sara

dukung antara lain : Pembangunan Pembangkit Daya Listrik, Perkotaan dan Camp,

Penerbangan, Sarana Perbengkelan dan Perawatan, Logistik, dan juga Jasa Boga. Uniknya,

PTFI juga mempunyai fasilitas kereta gantung, sebagai sarana transportasi ke areal tambang.

E. KERJA SAMA SOSIAL

PTFI berkomitmen untuk mengelola kembali lingkungan yang baik dengan menyediakan

sumber daya yang layak dan bermanfaat serta perbaikan kesinambungan sosial kerja sebagai

bentuk tanggung jawab perusahaan. Sehingga tercipta kesinambungan sosial yang baik.

The Operation Mining Of Freeport 3

Page 4: operasi pertambangan Freeport. Rizky Kurnia

Macam – macam bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia adalah :

Sosialisasi Lingkungan

PTFI melkukan kegiatan Sosialisasi Lingkungan, mencari informasi kerja dan

lingkungan terkini sehingga dapat mengidentifikasi peluang – peluang

perbaikan.

Program Pengelolaan Tailing ( Program Air Bersih)

Pasca penambangan, tentunya akan menghasilkan limbah, pencemaran ke

lingkungan air dan juga tanah, maupun air tanah. Dalam program air bersih

ini, masyarakat tidak perlu khawatir akan jaminan kesehatan. PTFI telah

menggunakan teknologi canggih, dengan cara memisahkan antara konsentrat

mineral yang dikandung oleh air. Pemisahan ini dilakukan tanpa pengunaan

merkuri maupun sianida. Dengan ini kualitas air pun sudah memenuhi baku

mutu air bersih tanpa merubah ekosistem lingkungan air dan terbunuhnya

biota air. Hal ini sesuai peraturan Pemerintah Indonesia dan USEPA

(Lembaga Perlindungan Lingkungan AS)

Reklamasi (Penghijuan Kembali)

PTF berkomitmen menjadikan kawasan lingkungan yang rusak atau tak berguna

menjadi lebih baik dan bermanfaat. Pasca pertambangan tentunya akan menyebabkan

kerusakan lingkungan dan tata guna tanah. Tetapi dengan ini, tujuan dilakukannya

reklamasi oleh PTFI adalah melakukan penghijauan kembali, mengembalikan tata

guna tanah, bahkan lebih baik dari sebelumnya. Juga menanam Sumber Daya yang

berguna dan bermanfaat yang baik untuk dikonsumsi.

Pengelolaan Overburden dan Air Asam Tambang

Pengelolaan dan Daur Ulang Limbah

The Operation Mining Of Freeport 4