makalah freeport

26
MAKALAH PT FREEPORT INDONESIA Disusun Oleh : Farhan Prasetyo Wicaksono X IIS 1

Upload: fitriani-yahya-sugianti

Post on 11-Apr-2016

160 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

PT FREEPORT INDONESIA

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Freeport

MAKALAH

PT FREEPORT INDONESIA

Disusun Oleh :

Farhan Prasetyo Wicaksono

X IIS 1

Page 2: Makalah Freeport

PT FREEPORT INDONESIA

A. Latar Belakang Sejarah PT Freeport Indonesia

(1936) Ekspedisi Colijn, termasuk Jean-Jacques Dozy, merupakan kelompok luar pertama yang mencapai gunung gletser Jayawijaya dan menemukan Ertsberg.

(1960) Ekspedisi Freeport dipimpin Forbes Wilson & Del Flint menjelajah Ertsberg.

(1963) Serah terima Nederlands Nieuw-Guinea dari pihak Belanda ke PBB, yang pada gilirannya mengalihkannya ke Indonesia. Rencana proyek tambang ditangguhkan akibat kebijaksanaan pemerintahan Soekarno.

(1970) Pembangunan proyek berskala penuh dimulai. (1972) Uji coba pengapalan pertama ekspor konsentrat tembaga dari

Ertsberg (1980) Tambang bawah tanah GBT mulai beroperasi. (1985) Tambahan cadangan tembaga bawah tanah ditemukan di bawah

tambang bawah tanah GBT. (1990) Pekerjaan konstruksi berlanjut atas perluasan hingga 52.000

ton/hari. (1991) Penandatanganan Kontrak Karya baru dengan masa berlaku 30

tahun berikut dua kali perpanjangan 10 tahun ditandatangani bersama Pemerintah Indonesia. Hingga akhir tahun, total cadangan berjumlah hampir 770 juta ton metrik.

(2000) MoU tentang sumber daya sosial ekonomi, HAM, hak ulayat, dan hak lingkungan hidup diumumkan oleh pimpinan LEMASA (lembaga masyarakat suku Amungme), LEMASKO (lembaga masyarakat suku Kamoro) dan PTFI. Pembangunan tambang bawah tanah DOZ dimulai. Produksi tembaga mencapai rekor dengan lebih 1,64 miliar pon tembaga.

B. Tentang a) PT Freeport Indonesia

Merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. PT. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

Page 3: Makalah Freeport

Kompleks tambang milik PT. Freeport Indonesia di Grasberg merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia, dan mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain cadangan tunggal emas terbesar di dunia. Grasberg berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, di mana kegiatan eksplorasi yang berlanjut membuka peluang untuk terus menambah cadangan PT. Freeport Indonesia yang berusia panjang.

b) Freeport-McMoRanFreeport-McMoRan (FCX) merupakan perusahaan tambang

internasional utama dengan kantor pusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. FCX mengelola beragam aset besar berusia panjang yang tersebar secara geografis di atas empat benua, dengan cadangan signifikan terbukti dan terkira dari tembaga, emas dan molybdenum. Mulai dari pegunungan khatulistiwa di Papua, Indonesia, hingga gurun-gurun di Barat Daya Amerika Serikat, gunung api megah di Peru, daerah tradisional penghasil tembaga di Chile dan peluang baru menggairahkan di Republik Demokrasi Kongo, PT. Freeport Indonesia berada di garis depan pemasokan logam yang sangat dibutuhkan di dunia

Freeport-McMoRan merupakan perusahaan publik di bidang tembaga yang terbesar di dunia, penghasil utama di dunia dari molybdenum – logam yang digunakan pada campuran logam baja berkekuatan tinggi, produk kimia, dan produksi pelumas – serta produsen besar emas. Selaku pemimpin industri, FCX telah menunjukkan keahlian terbukti untuk teknologi maupun metode produksi menghasilkan tembaga, emas dan molybdenum. FCX menyelenggarakan kegiatan melalui beberapa anak perusahaan utama; PTFI, Freeport-McMoRan Corporation dan Atlantic Copper.

C. Visi Dan Misi PT Freeport Indonesiaa) Visi

Menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang menciptakan nilai-nilai unggul dan menjadi kebanggaan bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk karyawan, masyarakat, dan bangsa.

b) MisiBerkomitmen untuk secara kreatif mentransformasikan sumber

daya alam menjadi kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan melalui praktek-praktek pertambangan terbaik dengan memprioritaskan kesejahteraan dan ketentraman karyawan dan masyarakat, pengembangan SDM, tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup, serta keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 4: Makalah Freeport

D. Tata Kelola PT Freeporta) Taati Peraturan, Bermanfaat bagi Lingkungan dan Masyarakat

Komite Kebijakan Publik dari Dewan Komisaris Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. membantu Dewan menjalankan tanggung jawab pengawasannya di dalam perusahaan terkait :

1. Program lingkungan2. Program hubungan dengan pemerintah dan masyarakat3. Kebijakan dan praktik ketenagakerjaan dan hak asasi manusia4. Program kesehatan dan keselamatan dan5. Kontribusi amal dan derma melalui pengembangan dan pelaksanaan

berbagai kebijakan komprehensif.

PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui perusahaan induknya ikut menandatangani Prinsip-prinsip Sukarela tentang Keamanan dan Hak Asasi Manusia dari Kementerian Luar Negeri AS dan Kementerian Luar Negeri Kerajaan Inggris (U.S. State Department-British Foreign Office Voluntary Principles on Security and Human Rights). PT. Freeport Indonesia berkomitmen memastikan bahwa kegiatan PT. Freeport Indonesia dijalankan sesuai dengan Deklarasi Universal PBB tentang Hak Asasi Manusia, undang-undang dan peraturan Indonesia serta budaya dari masyarakat yang merupakan penduduk asli di wilayah operasi perusahaan. PT. Freeport Indonesia mendukung Extractive Industries Transparency Initiative (EITI / Prakarsa Transparansi Industri Ekstraksi) dengan membuat komitmen internasional untuk mengungkapkan pendapatan dan pembayaran-pembayaran kepada pemerintah. PTFI melalui Freeport- McMoRan Copper & Gold Inc. ikut mendukung U.N. Millennium Development Goals (Sasaran Pembangunan Millenium dari PBB) yang tengah PT. Freeport Indonesia evaluasi untuk diselaraskan dengan pendekatan berbasis resiko yang PT. Freeport Indonesia terapkan dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

E. Bagaimana PT Freeport Indonesia BeroperasiSaat ini PT Freeport Indonesia menerapkan dua teknik penambangan,

yakni open-pit atau tambang terbuka yang menggunakan truk pengangkut dan sekop listrik besar di area tambang Grasberg serta teknik ambrukan atau block-caving pada tambang bawah tanah Deep Ore Zone (DOZ).

Bijih yang telah dihancurkan diangkut ke pabrik pengolahan melalui rangkaian ban berjalan dan "ore pass". Gabungan teknik penghancuran digunakan, termasuk penggunaan mesin Semi Autogenous Grinding (SAG) dan Ball Mill untuk menghancurkan bijih tambang menjadi pasir yang sangat halus.

Selanjutnya diikuti dengan proses pengapungan menggunakan reagent, bahan yang berbasis alkohol dan kapur, untuk memisahkan konsentrat yang mengandung mineral tembaga, emas dan perak, di mana konsentrat mineral-mineral tersebut mengapung ke permukaan dan diciduk permukaannya (skimmed-off) sebagai produk akhir. Sisa dari pasir yang tidak memiliki nilai ekonomi mengendap di bagian dasar sebagai tailing, dan

Page 5: Makalah Freeport

dilepaskan melalui arus sungai menuju daerah pengendapan di dataran rendah.

Konsentrat dalam bentuk bubur disalurkan dari pabrik pengolahan menuju pabrik pengeringan di pelabuhan Amamapare, melalui pipa sepanjang 110 km. Konsentrat yang telah dikeringkan disimpan di pelabuhan Amamapare sebelum dijual dan dikapalkan ke pabrik-pabrik peleburan di seluruh dunia.

PTFI berkarya dalam kemitraan dengan Pemerintah Indonesia untuk memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia di samping ikut menyediakan kebutuhan logam dunia.PTFI terus berupaya menjadi model pembangunan ekonomi di Indonesia yang mengolah sumber alam dan memaksimalkan manfaat sosial bagi bangsa secara lebih khusus masyarakat Papua. Perusahaan juga berupaya meminimalkan dampak lingkungan dan bertekad untuk terus memperbaiki setiap aspek operasi.

F. Kebijakan OperasiPT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen kepada tingkat tertinggi

dalam perilaku etis dan ketaatan pada perilaku hukum dalam semua kegiatan bisnisnya.

Prinsip-prinsip Perilaku Bisnis (PBC - Principles Business Conduct) merupakan penegasan kembali akan komitmen PT. Freeport Indonesia terhadap integritas. Prinsip-prinsip ini mendefinisikan bagaimana PT. Freeport Indonesia bekerja dan perilaku yang diharapkan dari PT. Freeport Indonesia semua.

Masing-masing pihak yang bekerja di PTFI—teknisi, pengemudi truk, akuntan, operator pabrik, eksekutif, staf pemeliharaan, asisten administrasi, manajer keamanan, staf keamanan—mewakili PTFI. Setiap orang adalah wajah dari PTFI di masyarakat setempat PT. Freeport Indonesia. Siapapun yang melakukan bisnis atas nama PT Freeport Indonesia atau cabang atau afiliasinya tercakup oleh Prinsip-prinsip ini.

Gambar 1: Tambang terbuka Grasberg

PTFI hanya percaya melakukan bisnis dengan pemasok, kontraktor, konsultan dan mitra bisnis lainnya yang menunjukkan standar tinggi dalam

Page 6: Makalah Freeport

etika perilaku bisnis. PT. Freeport Indonesia berupaya menciptakan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan mitra-mitra bisnis yang menunjukkan komitmen mereka terhadap prinsip- prinsip PT. Freeport Indonesia.

Prinsip-prinsip Perilaku Bisnis PTFI dirancang untuk menjadi alat yang bisa digunakan oleh perusahaan. PTFI akan memastikan bahwa seluruh karyawan membaca, memahami dan mengikuti Prinsip-prinsip tersebut dalam segala hal yang dikerjakan. Namun, PBC tidak merinci setiap hukum atau kebijakan yang mungkin berlaku; terdapat terlalu banyak regulasi, situasi dan hukum, untuk dibahas semuanya. Tanggung jawab karyawan adalah mempelajari tentang persyaratan tambahan yang berlaku untuk setiap pekerjaan. Setiap karyawan diminta untuk menghubungi manajer HRD atau kantor HRD untuk melihat kebijakan dan prosedur yang direferensikan dalam PBC.

Memilih karyawan (termasuk manajer tertentu, penyelia dan personel lainnya) diperlukan untuk menjamin pemahaman dan kepatuhan mereka terhadap Prinsip- prinsip Perilaku Bisnis secara tahunan. Manajer dan penyelia mendapat tanggung jawab tambahan untuk memastikan bahwa para karyawan yang melapor pada mereka memahami Prinsip-prinsip ini dan semua kebijakan, prosedur serta hukum yang berlaku.

Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc., perusahaan utama PT. Freeport Indonesia, melakukan bisnis di banyak negara. Banyak hukum, budaya setempat dan standar sosial yang sangat berbeda dari satu tempat dengan tempat lain. Kebijakan PT. Freeport Indonesia adalah untuk tunduk pada hukum negara tempat kita beroperasi, juga untuk melakukan bisnis sesuai dengan Prinsip-prinsip dan nilai-nilai PT. Freeport Indonesia. Jika budaya setempat atau praktik-praktik setempat berbeda dari standar yang tercantum dalam PBC, yang dilakukan adalah mengikuti Prinsip-prinsip dalam PCB. Jika ada konflik yang serius dengan harapan setempat, PT. Freeport Indonesia akan berkonsultasi dengan pejabat Kepatuhan yang ditunjuk untuk menentukan cara yang tepat untuk melakukan bisnis di lokasi tersebut.

PTFI akan melatih semua karyawan dalam Prinsip-prinsip ini. Semua karyawan baru akan menerima pelatihan seperti ini selama masa orientasi mereka di perusahaan dan pelatihan tambahan mengenai Prinsip-prinsip akan diberikan secara berkala.

G. Strategi PT Freeport IndonesiaMenjalin dan mendorong kemitraan pembangunan yang

berkelanjutan, berpartisipasi dalam dialog penting dengan para pemangku kepentingan (stakeholder), serta memastikan adanya efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas guna mengoptimalkan sumber daya yang di alokasikan untuk program pengembangan masyarakat sehingga terciptanya kemandirian dan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Page 7: Makalah Freeport

Gambar 2: Strategi PT Freeport Indonesia

H. Pengelolaan Pertambangan yang Baika) Kerangka Kerja ICMM untuk Pembangunan Berkelanjutan

Melaksanakan Praktik Pertambangan Yang Baik (Good Mining Practices) sesuai dengan komitmen PT. Freeport Indonesia dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui good mining practices, PT. Freeport Indonesia berupaya melakukan aktivitas pertambangan yang menaati aturan, terencana dengan baik, menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir keinginan dan partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Selaku anggota pendiri dari International Council on Mining and Metals (ICMM/Dewan Internasional tentang Pertambangan dan Logam), Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. menganut Kerangka Kerja Pembangunan Berkelanjutan dari ICMM, dan komitmen ini melandasi upaya PT. Freeport Indonesia untuk mengenal dan mengelola berbagai tantangan dan peluang di seluruh operasi PT. Freeport Indonesia. Kerangka kerja tersebut (www.icmm.com) terdiri dari tiga unsur yang wajib dipenuhi oleh anggota korporasi:1) Melaksanakan 10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM di

seluruh kegiatan usaha,2) Membuat laporan sesuai Global Reporting Initiative (GRI /

Prakarsa Pelaporan Global), pedoman G3 serta Mining and Metals Sector Supplement, dan

3) Memberi jaminan secara independen bahwa komitmen PT. Freeport Indonesia dipenuhi.

Pada tahun 2009 PT. Freeport Indonesia mengembangkan dan melaksanakan pendekatan berbasis risiko terhadap seluruh Portofolio kegiatan PT. Freeport Indonesia dalam rangka lebih menegaskan, mengelola dan memantau tantangan dan peluang pembangunan

Page 8: Makalah Freeport

berkelanjutan yang terpenting bagi pemangku kepentingan PT. Freeport Indonesia, maupun usaha PT. Freeport Indonesia. PT. Freeport Indonesia pun akan memenuhi komitmen jaminan dengan melaporkan hal-hal sebagai berikut:1) Penyelarasan kebijakan keberlanjutan PT. Freeport Indonesia

dengan 10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM maupun persyaratan wajib yang tertuang di dalam pernyataan posisi ICMM;

2) Risiko dan peluang penting pembangunan berkelanjutan yang PT. Freeport Indonesia hadapi berdasarkan tinjauan yang dilakukan terhadap kegiatan usaha PT. Freeport Indonesia maupun informasi dari pemangku kepentingan;

3) Keberadaan dan status berbagai sistem dan pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan risiko dan peluang penting pembangunan berkelanjutan tersebut;

4) Kinerja PT. Freeport Indonesia terkait risiko dan peluang pembangunan berkelanjutan yang telah diidentifikasi;

5) Pengungkapan wajib dalam pengajuan peringkat A+ pada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan dari GRI (G3).

b) 10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM1) Laksanakan dan pertahankan praktik berbisnis yang etis serta sistem

tata kelola korporasi yang sehat2) Padukan pertimbangan pembangunan berkelanjutan ke dalam proses

pembuatan keputusan korporasi3) Tegakkan hak asasi manusia dan hormati budaya, adat dan nilai-nilai

dalam setiap hubungan dengan karyawan maupun pihak lain yang terkena dampak dari kegiatan PT. Freeport Indonesia

4) Lakukan strategi pengelolaan risiko berdasarkan data yang sah dan ilmu pengetahuan yang mumpuni

5) Terus tingkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan6) Terus tingkatkan kinerja lingkungan7) Beri sumbangan terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan

pendekatan terpadu dalam perencanaan tata guna lahan8) Permudah dan dukung rancangan yang bertanggung jawab,

pemanfaatan, pemanfaatan ulang, daur ulang, dan pembuangan dari produk-produk PT. Freeport Indonesia

9) Beri sumbangan terhadap pengembangan sosial, ekonomi dan kelembagaan di masyarakat di mana PT. Freeport Indonesia tengah melakukan kegiatan

10) Lakukan secara efektif dan transparan setiap hubungan, komunikasi, dan pelaporan yang diverifikasi secara independen bersama pemangku kepentingan kita

I. Tambang Terbuka GrasbergPenambangan pada tubuh bijih ("ore body") Grasberg menggunakan

cara penambangan terbuka, metode ini cocok untuk Grasberg karena keberadaan tubuh bijihnya yang dekat dengan permukaan tanah pegunungan (Grasberg).

Page 9: Makalah Freeport

Hampir dikeseluruhan proses penambangan terbuka melalui beberapa tahapan pengeboran, peledakan, pemilahan, pengangkutan, dan penggerusan batuan bijih. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan adalah menjaga stabilitas lereng dan penanaman kembali tanaman asli pada daerah yang sudah tidak ditambang (reklamasi).

Pada tambang terbuka Grasberg peralatan utama yang digunakan berupa bor, "shovel" dan truk besar untuk menambang bahan tambang. Bahan tambang dimaksud termasuk juga yang diklasifikasikan batuan bijih dan batuan penutup tergantung dari nilai ekonomis bahan tersebut. Fungsi alat shovel adalahmengeruk bahan tambang pada daerah-daerah berbeda di area tambang terbuka, dan memuat bahan ke atas truk untuk dibawa keluar area tambang terbuka.

Bijih ditempatkan ke dalam alat penghancur bijih dan diangkut ke pabrik pengolahan (mill) untuk diproses. Batuan penutup (overburden) diatur penempatannya ke daerah-daerah yang telah ditentukan, atau ke dalam alat penghancur OHS pada jalan HEAT untuk ditempatkan di Wanagon Bawah di samping alat penimbun (stacker).

Sarana-sarana utama yang ada pada sekitar lokasi tambang terbuka termasuk bengkel-bengkel perawatan, tambang batu gamping dan pabrik pemrosesan, serta fungsi pendukung lainnya dan perkantoran.a) Pengembangan

Pengembangan tambang terbuka Grasberg dilakukan dengan menambang sejumlah daerah (pushback) secara bersamaan. Setiap pushback merupakan bagian rencana pengembangan jangka panjang untuk menambang cadangan. Beberapa pushback nya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk pemindahan overburden sebelum bijih terpapar.

Di Grasberg, pushback yang penghasil bijih utama saat ini adalah area 7S. Jadwal pelepasan bijih berkadar mineral tinggi berdasarkan pemindahan overburdensesaat sebelum menambang bijih. Ketika satu pushback selesai dikerjakan, kemudian pushback berikutnya overburdennya dikupas terlebih dahulu agar bisa mulai mendapatkan bijih. Penjadwalan proses keseluruhan tambang terbuka dilakukan guna memaksimalkan nilai bersih terkini (net present value) dari sumber daya (mineral) tersebut.

b) Penempatan overburdenOverburden adalah batuan penutup tanpa nilai ekonomis atau nilai

ekonomisnya kecil yang membungkus atau menutupi sebuah cadangan. Sepanjang masa tambang Grasberg, terdapat sekitar 3,4 miliar ton metrik overburden akan ditambang guna menyingkap 1,4 miliar ton metrik bijih yang bernilai ekonomis. Overburden terdiri dari sejumlah jenis batu alam yang berbeda, termasuk batu gamping. Overburden ditempatkan di daerah-daerah yang memungkinkan tambang terbuka dikembangkan sedekat mungkin untuk kepentingan efisiensi sumber daya.

Page 10: Makalah Freeport

Gambar 3: Daerah penempatan Overburden (lubang akhir)

Daerah-daerah utama penempatan batuan penutup (overburden) berada di padang rumput Carstensz dan daerah Wanagon di sebelah barat dan utara. Overburden diangkut menuju daerah penempatan menggunakan saranatruk. Untuk beberapa daerah penempatan tertentu seperti di Wanagon Bawah, truk pengangkut menuangkan batuan penutup yang diangkutke dalam alat penghancur terlebih dahulu, dan kemudian batuan penutup yang sudah dihancurkan dipindahkan ke alat penimbun (stacker) yang akan menempatkan bahan batuan penutup di Wanagon Bawah. Sepanjang masa tambang terbuka, rasio pengupasan (perbandingan overburden yang dipindahkan terhadap bijih) adalah 2,5 di mana dari tahun 1990 - 2005 rasionya adalah 2,8 dan diperkirakan dari saat ini hingga akhir masa tambang terbuka, rasionya 2,2. Saat tambang terbuka selesai dikerjakan, daerah-daerah overburden kelak sudah dihijaukan kembali.

c) Keunggulan operasionalProgram-program perbaikan yang sedang berjalan difokuskan pada

penggerak nilai di tambang PT. Freeport Indonesia, Grasberg. Upaya-upaya awal berhasil menetapkan sasaran produktivitas dari armada truk dan shovel. Fokus sasaran dari inisiatif adalah perbaikan produktivitas truk dan shovel, pengeboran dan peledakan (drilling dan blasting), "scorecard operator", pemeliharaan lokasi, pengurangan inventori, penjadwalan kerja, pelatihan supervisor lapangan, dan penggunaan kendaraan ringan.

Seiring dengan pencapaian sasaran produktivitas, PT. Freeport Indonesia melakukan identifikasi terhadap peluang pengurangan biaya. Salah satunya adalah tenaga kerja yang terpusat pada penyelarasan lokasi kerja, tingkatan penugasan, dan peningkatan pelatihan dari pekerja baru yang direkrut dari lembaga pelatihan PT. Freeport Indonesia.

Pengaturan urutan dalam penambangan "golden horseshoe" di dalam lubang Grasberg dapat menghasilkan beberapa variasi produksi logam dari waktu ke waktu. PT. Freeport Indonesia tetap melakukan analisa rencana jangka yang lebih panjang untuk menilai rancangan optimal terhadap tambang terbuka Grasberg, yang dapat berpengaruh terhadap pengaturan waktu pengembangan block cave Grasberg bawah

Page 11: Makalah Freeport

tanah. Rencana PT. Freeport Indonesia yang terdahulu mencakup transisi dari tambang terbuka Grasberg ke block cave Grasberg pada tahun 2015. PTFI berharap dapat menyelesaikan kajian yang dilakukannya saat ini terhadap rencana berjangka lebih panjang, sebelum akhir tahun 2006.

PT. Freeport Indonesia mempunyai dua sarana tram dari pabrik pengolah ke tambang. Yang pertama dibuat pada tahun 1971,saat ini digunakan untuk membawa peralatan, bahan, dan orang, selain untuk mengangkut bijih dari tambang ke mill. Ketika dibangun, tram tersebut merupakan tram udara dengan jarak bentangan terpanjang di dunia. Tram kedua dibangun pada tahun 1989. Setelah pembangunan system ore pass pada tahun 1989, PT. Freeport Indonesia tak lagi menggunakan tram untuk mengirim bijih ke mill.

d) Peralatan tambang yang dipakai

Type Size #Shovel

O&K RH200 30m3 8Bucyrus 495 42m3 4P&H 4100 42m3 4P&H 2800 34m3 6

Haul TruckCAT 785 135mt 11CAT 793 220mt 98Komatsu 930E 290mt 27CAT 797 320mt 12

Alat PendukungPT. Freeport Indonesia juga menggunakan CAT 777 untuk bongkar muat dan kegiatan pendukung lainnyaPT. Freeport Indonesia menggunakan beberapa alat bergerak untuk kegiatan pendukung; loader, dozer, excavator, grader, truk servis, crane, drill, dll

J. Tambang Bawah TanahBlock caving merupakan cara penambangan bawah tanah dengan

efisiensi sumberdaya yang tinggi untuk melakukan penambangan, di mana blok-blok besar bijih di bawah tanah dipotong dari bawah sehingga bijih tersebut runtuh akibat gaya beratnya sendiri.

Setelah runtuh, bijih yang dihasilkan "ditarik" dari drawpoint (titik tarik) dan diangkut menuju alat penghancur.

Pada block cave DOZ, alat LHD (loader) memindahkan lumpur bijih ke dalam ore pass menuju saluran pelongsor. Selanjutnya lumpur bijih pada saluran tersebut mengisi truk-truk angkut AD-55 untuk dipindahkan keke alat penghancur. Dari sana, bijih yang telah dihancurkan dikirim ke pabrik pengolah (mill) melalui ban berjalan (conveyor).

Page 12: Makalah Freeport

Gambar 4. Penambangan bawah tanah dengan cara block caving

a) Tambang Bawah Tanah DOZPembangunan tambang bawah tanah DOZ (kapasitas 25.000

ton/hari) diselesaikan 18 bulan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Tidak lama setelah produksi DOZ mencapai 25.000 ton/hari, selanjutnya perluasan menjadi 35.000 ton/hari pun segera selesai di muka jadwal dan tepat anggaran.

Gambar 5: Grafik profil produksi

PT. Freeport Indonesia menyelesaikan perluasan ekspansi produksi tambang DOZ hingga 50.000 ton/hari dengan memasang alat penghancur yang kedua serta ventilasi tambahan maupun percepatan berbagai kegiatan pengembangan tertentu. yang biayanya mencapai kurang lebih $60 juta AS. PT. Freeport Indonesia mengantisipasi peningkatan peningkatan produksi hingga 80.000 ton/hari. Peningkatan tersebut dapat mempercepat perolehan kandungan bijih berkadar tinggi dari tambang bawah tanah. Tampaknya angka-angka awal menunjukkan keuntungan ekonomis yang sangat menarik.

b) Fasilitas UmumSebagai bagian dari rencana pengembangan jangka panjang, PT.

Freeport Indonesia telah memprakarsai pekerjaan berhubungan dengan jalan masuk yang diperlukan untuk menuju ke badan bijih di bawah tanah Grasberg dan Kucing Liar. Tambang bawah tanah ini seharusnya mempunyai profil operasional yang menarik dibanding tambang lain di dunia.

Page 13: Makalah Freeport

Pengembangan dari badan bijih tersebut akan membuka peluang untuk merealisasikan nilai yang signifikan setelah usia tambang terbuka Grasberg berakhir, sehingga memungkinkan secara operasional untuk mensinergikan sarana dan infrastruktur pabrik pengolah yang ada serta menyediakan penambahan arus kas dalam jangka panjang.

c) BIG GOSSANPT. Freeport Indonesia tengah mengupayakan pengembangan

cadangan Big Gossan, yang letaknya relatif dekat dengan sarana pabrik pengolah yang ada. Dikarenakan bentuk geometri dari cadangan tersebut, Big Gossan paling sesuai untuk ditambang secara selektif dengan menggunakan metode "open stope with paste backfill". Bijih yang ditambang diangkut ke pengolahan dengan memakai sarana pabrikyang sudah ada sebelumnya sama seperti bijih dari DOZ. "Stope" adalah galian yang terbentuk ketika mengambil bijih. Sebagian besar stope di Big Gossan kurang lebih akan memiliki dimensi: panjang 40 m, tinggi 15 m, dan lebar 20 m.

Pengembangan pada tahun 2005-2009 diperkirakan menghabiskan biaya $225 juta AS. Tambang mulai berproduksi pada tahun 2009 dan mencapai produksi tertinggi 7.000 ton/hari pada tahun 2011. Big Gossan diharapkan menghasilkan logam tambahan sebesar kurang lebih 135 juta pon Cu dan 65.000 ons Au setiap tahun.

d) Cara Penambangan

Gambar 6: Stope terbuka dengan Paste Backfill

Page 14: Makalah Freeport

Gambar 7: Stope terbuka dengan Paste Backfill

Dibangun drift pada berbagai tingkatan. Stoper dibor dan diledakkan dari atas. Bijih ditambang dari bawah dan dijatuhkan kedalam ore pass menuju alat penghancur. Terhadap rongga dilakukan backfill untuk menjaga stabilitas dan rongga kembali padat.

Stope ditambang dengan urutan tertentu, dengan stoping aktif pada berbagai tingkatan untuk memelihara stabilitas geoteknis dan memaksimalkan pengambilan bijih Metode ini memiliki biaya operasional tinggi karena terhadap semua bijih dilakukan peledakan & rongga harus di "backfill".

e) Peralatan Tambang

Type Size #

Pembelah batuan tidak bergerak 8

CAT Elphinstone LHD 3, 6, 8 cu yards 43

CAT Elphinstone Haul Truck 16

Development Jumbos 8

Tamrock Commando (pemecah sekunder) 7

f) Alat PendukungArmada peralatan pendukung seperti manhaul, scissor lift, grader,

bolter, dan lain-lain.

Page 15: Makalah Freeport

Gambar 8: LHD loader, Jumbo drill, dan AD55 truck.

K. Pengeringan & PengapalanPortsite merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan PT.

Freeport Indonesia, sarana menerima bahan-bahan dan perlengkapan yang diperlukan serta mengirimkan konsentrat PT. Freeport Indonesia dengan kapal.

Gambar 9: Kegiatan di Portsite

a) Pengeringan Dan Penyimpanan Konsentrat

Gambar 10: Alur Pengeringan Slurry Konsentrat

Page 16: Makalah Freeport

Slurry (bubur) konsentrat dikeringkan dengan 3 unit rotary vacuum disc filter dan satu unit filter pressure yang baru. Konsentrat yang mengeras (cake) dari rotary vacuum disc filter selanjutnya dikeringkan dengan 3 buah pembakar rotary kiln. Konsentrat kering dengan kandungan air sekitar 9% disimpan di dalam gudang konsentrat yang berkapasitas total sekitar 135.000 ton metrik. Ruang penyimpanan tambahan tersedia pada pads di samping pabrik pengering.

b) Pengapalan Konsentrat

Gambar 11: Filter Pressure Dryer

Sebagai proses akhir, konsentrat dari gudang dimuat ke kapal dengan menggunakan ban berjalan (conveyor). Kapal konsentrat dimuat sebagian pada dermaga 'concentrate jetty' dan selanjutnya kapal berlabuh di Sea Buoy A (lepas pantai) untuk menyelesaikan sisa pemuatan dengan menggunakan kapal tongkang. Penggunaan tongkang diperlukan karena kedalaman air yang tidak memungkinkan kapal angkut untuk pemuatan penuh secara langsung. Setiap tahun PT. Freeport Indonesia mengapalkan konsentrat lebih dari 100 kapal.

c) Pembangkit ListrikPLTU berbahan bakar batubara dengan kapasitas 195MW

(3x65MW) terletak di Portsite. Pengiriman batubara dari kapal diterima dan dipindahkan ke tongkang batubara sebelum dibongkar di 'coal jetty' PT. Freeport Indonesia dan disimpan di dalam gudang batubara. Listrik dari PLTU disalurkan ke pabrik pengolah melalui jaringan distribusi 230KV sepanjang 115 km.

d) Cargo DockBahan dan perlengkapan diterima dan dibongkar di cargo dock

untuk diangkut ke berbagai daerah operasional PT. Freeport Indonesia di lokasi. Daerah cargo dock di Portsite berfungsi sebagai lokasi pusat distribusi barang untuk pengangkutan ke seluruh lokasi.

L. Infrastruktur Pendukung

a) Daya Listrik Untuk memenuhi kebutuhan operasional terbangunkapasitas pembangkitan sekitar 445MW listrik (250MW kapasitas tetap) terdiri

Page 17: Makalah Freeport

dari PLTU berbahan bakar batubara berkapasitas 195MW di Portsite dan pembangkit diesel (terutama di pabrik pengolahan). Jaringan distribusi memasok listrik dari PLTU menuju Pabrik Pengolahan. Salah satu mitra kerja menyediakan jasa pemeliharaan dan pengoperasian sarana pembangkit listrik PT. Freeport Indonesia.

b) Perkotaan & CampLokasi kota utama karyawan adalah Tembagapura (berikut daerah huniannya ("suburb") Hidden Valley) di daerah dataran tinggi, dan Kuala Kencana di daerah dataran rendah. Ada juga camp-camp di Milepost 38/39, Base Camp (dekat Bandara) dan Ridge Camp. Lokasi kota menyediakan berbagai jasa untuk memenuhi kebutuhan karyawan PT. Freeport Indonesia, mulai dari toko retail, restoran, sarana hunian, sekolah, sarana kesehatan, perpustakaan, bank, jasa pos, sarana pelatihan, hingga sarana rekreasi. Kedua lokasi kota tersebut dilengkapi dengan kolam renang, selain itu Kuala Kencana dilengkapi dengan lapangan golf 18-hole.

c) Klinik Kesehatan & Rumah SakitPT. Freeport Indonesia memiliki rumah sakit untuk karyawan berkapasitas 100 tempat tidur di Tembagapura dan banyak klinik di daerah sekitar. Selain itu, PT. Freeport Indonesia mendanai rumah sakit berkapasitas 74 tempat tidur di Desa Waa-Banti yang berdekatan, dan sebuah rumah sakit berkapasitas 101 tempat tidur di Timika. Infrastruktur tersebut merupakan kunci dalam penyediaan berbagai jasa bagi karyawan PT. Freeport Indonesia berikut keluarganya dan warga setempat, selain dalam rangka pelaksanaan program-program kesehatan masyarakat yang PT. Freeport Indonesia canangkan di wilayah terpencil ini.

d) PenerbanganBandara PT. Freeport Indonesia di Timika merupakan sentra bagi penerbangan ke/dari wilayah proyek PT. Freeport Indonesia. Melalui salah satu mitra, PT. Freeport Indonesia menjalankan penerbangan charter untuk mengangkut karyawan antara Papua dan kota asal mereka di bagian lain Indonesia. Bandara tersebut juga telah menarik beberapa penerbangan komersial. Mitra PT. Freeport Indonesia pun menyediakan pesawat helikopter dan dukungan sarana penerbangan lainnya dalam rangka upaya operasional dan eksplorasi PT. Freeport Indonesia.

e) Pabrik Pengolahan Batu GampingSebagai bagian dari perluasan Konsentrator #4, PT. Freeport Indonesia telah membangun tambang (quarry) dan pabrik pengolahan batu gamping. Pabrik tersebut menghasilkan batu gamping yang dikonsumsi di tambang maupun pabrik pengolahan.

f) Sarana Perbengkelan & PerawatanPT. Freeport Indonesia memiliki sejumlah bengkel berlokasi di wilayah proyek, mulai dari bengkel perawatan peralatan hingga bengkel fabrikasi baja di daerah dataran rendah. Beberapa mitra PT. Freeport Indonesia juga telah mendirikan sarana-sarana di daerah dataran rendah dalam rangka mendukung usaha mereka untuk menyediakan jasa bagi kegiatan operasional PT. Freeport Indonesia.

Page 18: Makalah Freeport

g) LogistikSebagaimana yang berlaku pada setiap kegiatan operasional berkapasitas besar, rantai pasokan dan logistik merupakan hal yang sangat penting bagi usaha PT. Freeport Indonesia. PT. Freeport Indonesia mempunyai jaringan terbukti untuk memasok bahan-bahan ke Portsite - berikut armada kendaraan yang diperlukan untuk mengangkut bahan-bahan dari Portsite menuju lokasi operasional PT. Freeport Indonesia di seluruh wilayah proyek. Salah satu mitra PT. Freeport Indonesia lainnya menjalankan operasi logistik di lokasi dari pelabuhan kepada pengguna, selain kegiatan perawatan tertentu untuk peralatan non tambang, perawatan jalan, dan angkutan bus karyawan.

h) Jasa BogaMengingat jumlah orang yang berada di lokasi, maka salah satu mitra PT. Freeport Indonesia menyediakan jasa boga untuk menyediakan makanan bagi pekerja PT. Freeport Indonesia, selain jasa pengelolaan barak dan pembersihan.

M. Area Operasi PT. Freeport Indonesia

Gambar 13: Area Operasi PT Freeport Indonesia