opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 ·...

83

Upload: vocong

Post on 01-Apr-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan
Page 2: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan
Page 3: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan
Page 4: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

LAPORAN HASIL PENELITIAN

D-LPPM Nomor 011

EKSISTENSI PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI PULAU BANGKA

PENELITI:

DR. BAMBANG WAHYUDI, M.Si

IDK KERTA WIDANA, SKM., MKKK

DRS. SUSANTO., M.PSi

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PERTAHANAN

BOGOR

OKTOBER 2016

Page 5: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 ii

HALAMAN PENGESAHAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PERTAHANAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

1. Judul : Eksistensi Pembangunan Perekonomian

Masyarakat Di Pulau Bangka

2. Bidang Keilmuan : Ekonomi Pertahanan

3. Peneliti : 1. Dr. Bambang Wahyudi, M.Si

2. IDK Kerta Widana, SKM., MKKK

3. Drs. Susanto, M.Psi

4. Jumlah Peneliti : 3 (tiga) orang

4. Lokasi Kegiatan : Pulau Bangka Belitung

Bogor, Oktober 2016

Kapuslit ekonomi Pertahanan

IDK Kertawidana, SKM., MKKK Kolonel Kes NRP 516772

Mengetahui:

Ketua LPPM Unhan

Dr. Drs. Sutrimo, M.M., M.Si Pembina Utama Madya IV/d

Page 6: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat, berkah, hidayah serta ridho-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian yang berjudul “Eksistensi Pembangunan

Perekonomian Masyarakat Di Pulau Bangka”.

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sejauh mana

kesiapan dan implementasi para pemangku kepentingan terhadap adanya

Eksistensi Pembangunan Perekonomian Masyarakat Di Pulau Bangka, baik

dari aspek teoritis maupun aspek kebijakan, serta implikasinya dalam

mendukung terwujudnya ketahanan energi nasional. Penelitian ini

dilaksanakan sejalan dengan salah satu dari fungsi Tridharma Perguruan

Tinggi yaitu mengimplementasikan fungsi penelitian ilmiah. Kami berharap,

semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

praktis dalam pemanfaatan pembangunan perekonomian di Pulau lain di

indonesia.

Dengan kerendahan hati, kami menyadari bahwa penelitian ini masih jauh

dari sempurna, disana-sini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena

itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari

semua pihak.

Akhir kata, kami tim peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak khususnya para pihak yang terkait erat dengan

pelaksanaan penelitian ini.

Bogor, Oktober 2016

Ketua Tim Peneliti

Dr. Bambang Wahyudi, M.M., M.Si Kolonel Inf NRP. 1910011710761

Page 7: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 iv

ABSTRAK

Eksistensi Pembangunan Perekonomian Masyarakat di Pulau Bangka

Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan mampu menggali dan mengekplorasi dalam membangun perekonomian masyarakat dengan mengoptimalkan pengelolaan potensi yang ada seperti hasil tambang timah, pertanian dan perkebunan serta meningkatkan kehidupan para nelayan dengan hasil penangkapan ikan dan kekayaan laut yang ada di Pulau Bangka serta meningkatkan taraf kehidupan para pedagang kecil menengah menjadi wirausaha yang mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan bagi pertahanan negara. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan studi literatur.

Penelitian ini menunjukan bahwa keberhasilan sumberdaya perekonomian masyarakat di Pulau Bangka dalam perspektif pertahanan negara dapat dilihat sebagai kesuksesan pembangunan daerah. Indikator pertama adalah produktivitas, yang dapat diukur dari perkembangan kinerja suatu institusi beserta aparatnya. Indikator kedua adalah efisiensi, yang terkait dengan meningkatnya kemampuan tekhnologi/sistem dan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan pembangunan. Terakhir adalah partisipasi masyarakat, yang dapat menjamin kesinambungan pelaksanaan suatu program di suatu wilayah.

Kata kunci : Pembangunan, Perekonomian, Pulau Bangka

Page 8: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 v

ABSTRACT

The Existence of Community Economic Development in Bangka Island

The Development community's economy in Bangka Islands as the leading region, expected able to dig and explore in building the community's economy by optimizing the management of the potential that exists as the result of the tin mines, farms and estates as well as improving the lives of the fishermen with the catch of fish and marine wealth in Bangka Island as well as improving the lives of small and medium traders become an independent entrepreneur. This study aimed to analyze the existence of community economic development in the Bangka Islands as a leading region for national defense. This research was conducted using qualitative approach. Data were collected through interviews, observation and study of literature. This study shows that the success of the economic resources of society in Bangka Island in the country's defense perspective can be seen as a success of regional development. The first indicator is productivity, which can be measured by the development of an institution's performance and their staff members. The second indicator is efficiency, which is associated with increasing the ability of the technology/ systems and the quality of human resources in the development implementation. The ast indicator is community participation, which can ensure the sustainability of the implementation of a program in a region. Keywords: Development, Economy, Bangka Island

Page 9: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

ABSTRACT............................................................................................... v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................... 6

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8

1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

1.4.1. Aspek teoritis ................................................................................ 8

1.4.2. Aspek praktis ................................................................................ 9

1.5. Ruang lingkup dan sistimatika penulisan ......................................... 9

1.5.1. Ruang lingkup penelitian .............................................................. 9

1.5.2. Sistimatika penulisan .................................................................... 9

BAB 2 ............................................................................................................8

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ..................................8

2.1. Tinjauan Pustaka ..........................................................................8

2.1.1 Definisi Konseptual Ekonomi ........................................................8

2.1.2 Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi. ......................................9

2.1.3 Ekonomi Pertahanan ...................................................................13

2.1.4 Konsep Pertahanan Negara ........................................................16

BAB 3 ..........................................................................................................21

METODE PENELITIAN ................................................................................21

3.1. Disain Penelitian ................................................................................21

3.2. Sumber Data/Subyek/Obyek Penelitian .............................................21

3.2.1. Sumber Data ..................................................................................21

3.2.2. Subyek dan Obyek Penelitian .........................................................21

Page 10: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 vii

3.2.2.1. Subyek Penelitian ........................................................................21

3.2.2.2. Obyek Penelitian .........................................................................23

3.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................................23

3.4. Teknis Analisis Data ..........................................................................24

3.5. Prosedur Penelitian ...........................................................................25

3.5.1. Instrumen Penelitian .......................................................................25

3.5.2. Data Primer ....................................................................................26

3.5.3. Data Sekunder ...............................................................................26

3.5. Pengujian Keabsahan dan Keterandalan Data ..................................27

3.6. Definisi Operasional ..........................................................................27

3.8.1. Nara sumber ...................................................................................27

3.8.2. Tenaga Ahli ....................................................................................28

3.8.3 Tenaga Pendukung .....................................................................28

3.9. Sistem Pelaporan ........................................................................28

3.9.1. Laporan Pendahuluan (Inception Report) .......................................28

3.9.2. Konsep Laporan Akhir (Draf Final Report) ......................................28

3.9.3. Laporan Akhir (Final Report) ..........................................................29

3.10. Sistematika Laporan Akhir Kajian ....................................................29

BAB IV .........................................................................................................31

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................31

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................31

4.1.1. Pulau Bangka .................................................................................31

a. Gambaran Pulau Bangka .....................................................................31

b. Sektor Pertanian dan Perkebunan. ......................................................33

c. Sektor Perdagangan ............................................................................33

d. Sektor Kelautan dan Perikanan ............................................................34

e. Sektor Pertambangan ...........................................................................36

f. Sektor Pariwisata ..................................................................................37

g. Sektor Peternakan ................................................................................38

4.2. Hasil Penelitian ..................................................................................38

4.2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perekonomian Masyarakat Kabupaten Bangka ...................................................................................38

Page 11: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 viii

4.2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi ................................................................39

4.2.1.2. Pengurangan Pengangguran .......................................................40

4.2.1.3. Pengurangan Kemiskinan ............................................................40

4.2.2. Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota ...........................40

4.2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengurangan Kemiskinan ................41

4.2.2.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan IPM .............................42

4.2.2.3. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengurangan Pengangguran ...........43

b. Pembangunan Sumberdaya Perekonomian Masyarakat Di Pulau ........44

a. Alokasi sumber daya yang lebih seimbang .......................................44

b. Peningkatan sumber daya manusia di daerah ..................................44

c. Pengembangan Kelembagaan dan Aparat Daerah...........................45

d. Pelayanan masyarakat yang efisien ..................................................46

e. APBD Kabupaten Bangka ....................................................................47

1. Realisasi Pendapatan Daerah ..............................................................47

2. Realisasi Belanja Daerah .....................................................................47

3. Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan ......................................48

4.3. Perkembangan perekonomian di Kepulauan Bangka ........................50

BAB V ..........................................................................................................52

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ..........................................................52

5.1 Kesimpulan .................................................................................52

5.2 REKOMENDASI ..........................................................................53

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................56

Page 12: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 bangsa

Indonesia memperoleh pengakuan dari bangsa-bangsa lain di dunia berupa

kedaulatan wilayah kesatuan nusantara Indonesia. Posisi Negara kepulauan ini

terletak diantara benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan

Samudra Hindia, pada posisi silang yang sangat srategis dan kaya akan sumber

daya alam energi, hayati, dan hewani, serta hasil tambang yang beraneka ragam.

Kondisi tersebut memberikan peluang dan suport dominan dalam pembangunan

Indonesia baik di Pusat maupun Daerah dalam mengisi kemerdekaan.

Sementara luas wilayah laut Indonesia harus disadari sebagai tantangan

nyata untuk dikelola, dijaga dan diamankan sebagai sumber daya yang

berkesinambungan bagi kepentingan bangsa Indonesia. Laut telah berkembang

sebagai aset nasional dan wilayah kedaulatan, ekosistem, sumberdaya yang dapat

bertindak sebagai sumber energi, sumber bahan makanan, sumber daya farmasi,

serta berperan sebagai media lintas laut antar pulau, medan pertukaran sosial

budaya, kawasan perdagangan, pariwisata dan wilayah pertahanan keamanan.

Strategi pembangunan Indonesia harus dititikberatkan kepada

pengembangan pembangunan teknologi kelautan dalam arti luas. Tidak hanya

pembangunan fisik, tetapi lebih ke pembangunan manusia Indonesia yang bervisi

kelautan. kebijakan pembangunan nasional saat ini mulai merujuk kepada

pembangunan pengembangan sumber daya manusia dimana sumberdaya manusia

kelautan Indonesia saat ini masih lemah, dan belum memenuhi standar kualitas

sebagai sumberdaya manusia kelautan yang handal. Hal ini berkaitan erat dengan

lemahnya sistem pendidikan yang tersedia dan paradigm lama yang perlu diubah

Page 13: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 2

dari land based sosio economic development ke maritime socio economic

development (Suwarno, 2005).

Pembangunan pada hakekatnya merupakan perubahan yang disengaja

(intended change) atau perubahan yang direncanakan (planned change)secara

sistimatis, komprehensif (terpadu) dan menyatu (terintegrasi) untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu ( Louhenapessy,2006,242). Hal tersebut dapat dimaknai

bahwa pembangunan merupakan rekayasa sosial maupun teknis sebagai tindakan

interventif untuk mengatasi masalah atau upaya memenuhi kebutuhan masyarakat

dalam berbagai aspek kehidupan.

Eksistensi atau dinamika pembangunan menuntut peran pemerintah pusat

maupun daerah agar dapat memanfaatkan seoptimal mungkin berbagai potensi

yang tersedia. Dalam konteks pemerintah daerah maka pembangunan memerlukan

suatu tata kelola yang tepat dan realistik untuk mengarahkan perubahan-perubahan

dalam masyarakat menuju pencapaian tujuan sebagaimana yang dicita-citakan

melalui penguatan Otonomi Daerah (Otda) sesuai amanat UU RI No 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Otonomi daerah memberikan peluang yang besar pada pada daerah untuk

mengelola potensi dan sumber daya daerah untuk dikembangkan demi kemajuan

pembangunan di daerah. Implementasi Otda belum membawa perubahan yang

signifikan dan menjadikan masyarakat berdaya seperti apa yang dicita-citakan . Hal

tersebut diantaranya disebabkan adanya orientasi pembangunan di daerah lebih

mengedepankan jargon yang sangat utopis dari pada orientasi proses sebagai

syarat tercapainya tujuan pembangunan yang berkesinambungan.

Otonomi daerah (Otda) sebagai buah dari reformasi diharapkan dapat

menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan menciptakan kesejahteraan

masyarakat lokal yang secara agregat diharapkan akan menyumbang kepada

pembentukan masyarakat madani (civil society) dan kesejahteraan bangsa dengan

memanfaatkan otonomi daerah secara optimal sehingga menghasilkan best

practises di Indonesia. Namun secara empiris menunjukkan bahwa masih ada

Page 14: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 3

Pemda yang berkinerja belum optimal dan belum mampu memanfaatkan

momentum otonomi daerah secara bijak sehingga sering menimbulkan tuduhan

munculnya raja-raja kecil yang cenderung menyalah gunakan otonomi daerah untuk

kepentingan pribadi atau kelompoknya. Namun patut kita sadari juga bahwa

otonomi daerah sebagai variant dari demokrasi memerlukan waktu yang sangat

panjang untuk merealisasikannya melalui pembangunan berkelanjutan.

Banyak diantara kita yang lupa bahwa tidak ada negara yang memasuki

proses demokrasi akan berhasil secara cepat. Salah satu masalah dari demokrasi

adalah prosesnya yang lambat dan bahkan sering bertele-tele dalam mewujudkan

citacita demokrasi tersebut yaitu terciptanya masyarakat sejahtera yang berbasis

demokrasi yang diwarnai oleh partisipasi, transparansi dan akuntabilitas dalam

proses pembangunan di daerah. Sehingga implementasi Otda ditujukan pada

masyarakat didaerah, karena sesungguhnya daerah lebih memahami

permasalahan apa yang sebenarnya dirasakan dan skala prioritas kebutuhan dalam

proses pembangunan melalui berbagai dimensi kehidupan termasuk bidang

ekonomi. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa eksistensi pembangunan di daerah,

dhi Provisi Bangka Belitung merupakan sebuah keniscayaan.

Di sisi lain pembangunan di Banka Belitung mempunyai tanggung jawab

untuk ikut serta memberikan kontribusinya kepada kepentingan nasional khususnya

terhadap pertahanan negara. Sebagaimana yang diamanatkan UU RI. No. 3 Tahun

2002, tentang Pertahanan Negara Pasal 20 ( 3), yang menyatakan bahwa

Pembangunan di daerah harus memperhatikan pembinaan kemampuan

pertahanan. Dimana substansinya adalah bagaimana mentransformasikan segala

sumber daya nasional yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alam dan

buatan, nilai-nilai, teknologi, dan dana agar menjadi kekuatan pertahanan dan

dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara.

Sumberdaya manusia memang menjadi kunci utama dalam pembangunan

perekonomian, tidak terkecuali pembangunan masyarakat di Kepulauan Bangka.

Maka eksistensi pembangunan perekonomian di Kepulauan Bangka merupakan

Page 15: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 4

sebuah keharusan bagi tercapainya kesejahteraan/kemakmuran, sehingga akan

tercipta suatu sistem pertahanan negara yang kuat dan kokoh.

Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan setidaknya dapat mencerminkan

tindakan yang mampu melestarikan lingkungan alamnya, pembangunan

berkenjutan memberikan kemungkinan pada kelangsungan hidup dengan jalan

melestarikan fungsi dan kemampuan ekosistem yang mendukung, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Manfaat sumber daya alam dengan

memanfaatkan teknologi yang tidak merusak lingkungan dan memberikan

kesempatan kepada sektor dan kegiatan lainnya untuk berkembang bersama-sama

di setiap daerah, baik kurun waktu yang sama maupun kurun waktu yang berbeda

secara berkesinambungan.Beberapa permasalahan perekonomian masyarakat

yang berkembang saat ini adalah; pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber

daya alam yang perlu dioptimalkan agar eksistensi pembangunan dapat

berkesinambungan baik untuk kepentingan pertahanan maupun kesejahteraan

masyarakat khususnya di Kepulauan Bangka

Fakta menunujukkan bahwa letak geografis saja tidaklah menjamin akan

adanya kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi masih harus digali dan

dimanfaatkan oleh tenaga-tenaga yang terampil yaitu sumber daya manusia (SDM)

yang menguasai teknologi dalam pengelolaan sumbar daya alam. Banyak program

pemerintah yang sudah dilakukan untuk mendorong pembangunan perekonomian

masyarakat pedesaan baik dilakukan masing-masing Kementerian maupun antar

Kementerian pada umumnya masih pada skala pemberian bantuan fisik kepada

masyarakat.

Pemberian bantuan dapat berupa sarana irigasi, bantuan semprotan, mesin

pompa, pembangunan sarana air bersih dan sebagainya. Secara empiris ketika

proyek berakhir maka keluaran proyek tersebut sudah tidak berfungsi atau bahkan

hilang. Hal tersebut diantaranya dipengaruhi oleh; (1) ketidaktepatan antara

kebutuhan masyarakat dan bantuan yang diberikan (2) paket proyek tidak

dilengkapi dengan ketrampilan yang mendukung (3) tidak ada kegiatan monitoring

Page 16: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 5

yang terencana (4) tidak ada kelembagaan di tingkat masyarakat yang melanjutkan

proyek.

Implementasi otonomi daerah dalam proses pembangunan di provinsi

Bangka Belitung perlu mengidentifikasi berbagai permasalahan krusial dalam skala

prioritas di bidang ekonomi, sosial budaya, politik, dan pertahanan keamanan agar

secepatnya di tangani melalui pembangunan secara terintegrasi dan bersinergi

antara pemerintah pusat (K/L) dengan pemerinat daerah Bangka Belitung.

Pembangunan tetap memperhatikan kebebasan dan kearifan untuk menentukan

kebijakan, strategi dan program-program pembangunan daerah sesuai dengan

keunikan dan karakteristik alam serta masyarakat dan budaya Bangka Belitung

sebagai bagian dari bangsa Indonesia dalam kerangka Negara Kesatuan republik

Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Pembanguan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai

wilayah terdepan, diharapkan mampu menggali dan mengekplorasi dalam

membangun perekonomian masyarakat dengan mengoptimalkan pengelolaan

potensi yang ada seperti hasil tambang timah, pertanian dan perkebunan serta

meningkatkan kehidupan para nelayan dengan hasil penangkapan ikan dan

kekayaan laut yang ada di Pulau Bangka serta meningkatkan taraf kehidupan para

pedagang kecil menengah menjadi wirausaha yang mandiri. Sehingga dapat

dikembangkan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana kondisi sumberdaya perekonomian masyarakat di Pulau

Bangka ?

b. Bagaimana pembangunan sumberdaya perekonomian masyarakat di

Pulau Bangka dalam perspektif pertahanan negara ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi pembangunan

perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan bagi

pertahanan negara .

Page 17: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 6

a. Menganalisis bagaimana kondisi sumberdaya perekonomian masyarakat

di Pulau Bangka.

b. Menganalisis bagaimana pembangunan sumberdaya perekonomian

masyarakat di Pulau Bangka dalam perspek.

Pertahanan negara.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ditujuan untuk memberikan manfaat dari aspek teoritis dan

praktis.

1.4.1. Aspek teoritis

Secara Akademik manfaat penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan

dari sisi akademik dan dapat dijadikan acuan dalam penelitian lanjutan terkait

pembangunan perekonomian daerah khususnya dalam konteks pertahanan negara

baik untuk kepentingan pertahanan maupun kesejahteraan.

1.4.2. Aspek praktis

Secara Akademik manfaat penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan

oleh pengambil kebijakan dan keputusan terkait pembangunan perekonomian

masyarakat khususnya di Pulau Bangka dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat sekaligus memperkuat sistim pertahanan nasional.

1.5. Ruang lingkup dan sistimatika penulisan

1.5.1. Ruang lingkup penelitian

Dalam penelitian ini, dibatasi pada menganalisis eksistensi pembangunan

perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan bagi

pertahanan negara pada tahun 2015 sampai dengan Bulan Juni 2016.

1.5.2. Sistimatika penulisan

Bab 1 berisi penggambaran mengenai latar belakang, maksud, tujuan,

sasaran, dan manfaat penelitian.

Page 18: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 7

Bab 2 berisi penggambaran mengenai berbagai konsep, teori dan paradigma

yang berkaitan dengan ekonomi dan manajemen ekonomi pemberdayaan

masyarakat yang menjadi kerangka konseptual teoritik dalam menganalisis

persoalan dan permasalahan tentang Eksistensi Pembangunan Perekonomian

Masyarakat di Pulau Bangka sebagai wilayah terdepan bagi pertahanan Negara.

Bab 3 berisi tentang metode penelitian, pendekatan penelitian, populasi dan

sampling, jenis data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik

analisa data, nara sumber, tenaga ahli dan pendukung.

Bab 4 berisikan penuangan hasil penelitian dan pembahasan serta untuk

menjawab perumusan masalahan yang disajikan diantaranya deskripsi wilayah,

gambaran umum pembangunan ekonomi di Bangka, faktor-faktor yang

mempengaruh, upaya dan strategi pembangunan ekonomi masyarakat di Pulau

Bangka.

Bab 5 berisi kesimpulan dan rekomendasi yang merupakan kesimpulan dan

saran atas hasil penelitian pada bab-bab sebelumnya

Page 19: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Definisi Konseptual Ekonomi

Ekonomi menurut beberapa ahli dapat di definisikan diantaranya

sebagai berikut:

a. M. Manullang ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat

dimana dalam usahanya tersebut untuk mencapai kemakmuran. Keadaan

dimana suatu manusia dapat memenuhi kebutuhan didupnya dari segi

pemenuhan barang dan jasa.

b. Abraham Maslow ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang

mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia

melalui pengembangan segala sumber ekonomi yang ada dengan

berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi.

Pengertian ekonomi secara umum dapat dikatakan bahwa ekonomi adalah

sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu,

masyarakat dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang

dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi,

kosumsi dan atau distribusi.

c. Paul A. Samuelson bahwa ekonomi adalah merupakan cara-cara yang

dilakukan manusia dan sekelompok manusia untuk memanfaatkan sumber-

sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan

mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat. (Kodoatie & Sjarief,

2006, h. 67).

d. Pengertian ekonomi secara umum dapat dikatakan bahwa ekonomi adalah

sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu,

Page 20: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 9

masyarakat dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang

dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi,

kosumsi dan atau distribusi.

Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber

daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegitan produksi, konsumsi dan atau

distribusi. Seperti keadaan nyata ekonomi masyarakat Pulau Bangka dihadapkan

dengan dinamika ekonomi global dengan sumber daya alamnya yang melimpah,

sehingga sumber daya manusia dituntut untuk mengolah dan mengeksplorasi

kekayaan alam yang ada di Pulau Bangka.Hal tersebut dapat ditempuh melalui

beberapa cara sepeti ; pembinaan baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah

dan seleruh stakeholder yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi

masyarakat untuk bersama-sama memajukan ekonomi di masyarakat Pulau

Bangka baik untuk kepentingan pertahanan maupun kesejahteraan.

2.1.2 Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi.

Adam Smith dalam teorinya memaparkan tentang pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi dengan beberapa proposisi sebagai berikut :

1. Adanya hukum alam. Sangat percaya dengan prinsip bahwa hanya individu

sendirilah yang tahu akan kebutuhannya, tidak orang lain apalagi pemerintah.

Dalam torinya Adam Smith beranggapan bahwa adanya kekuatan yang tidak

kentara (invinsible hand) menyebabkan setiap perekonomian akan

memperlakukan individu sesuai dengan harapannya. Jadi bila semua orang

dibebaskan berusaha, maka akan memaksimalkan kesejahteraan mereka

secara aggregate.

2. Peningkatan daya produktivitas tenaga kerja berhubungan dengan

meningkatnya ketrampilan pekerja, penghematan waktu dalam memproduksi

barang dan penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga, kesemuanya itu

Page 21: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 10

berasal dari pembagian kerja.

3. Proses penumpukkan (akumulasi) modal. Menurutnya proses akumulasi modal

meningkat seiring dengan meningkatnya tabungan, dan dari tabunganlah

asalnya investasi, dengan demikian apabila pendapatan naik sementara

konsumsi relatif tetap maka tabungan akan semakin tinggi dan berdampak

pada penyediaan modal yang semakin banyak untuk investasi.

4. Tingkat keuntungan akan semakin menurun manakala tingkat persaingan

semakin tinggi. Padahal persaingan berasal dari kemampuan investasi yang

memajukan perekonomian. Pada masa ini tingkat suku bunga akan semakin

menurun karena meningkatnya kemakmuran, kesejahteraan dan jumlah

penduduk bertambah. Akibat hal ini maka cadangan modal semakin besar

sehingga investasi semakin murah dan akan berdampak pada semakin

murahnya produksi.

5. Petani, pengusaha dan produsen adalah merupakan agen pertumbuhan dalam

perekonomian. Bila pertanian meningkat maka usaha industri dan perniagaan

semakin meningkat dan tentu saja akan memberikan dampak yang bagus bagi

perekonomian karena adanya kebutuhan dan kepentingan.

6. Proses pertumbuhan bersifat menggumpal (mengakumulatif), setiap

peningkatan di bidang pertanian maka akan ada peningkatan dibidang industri

dan perniagaan dan seterusnya sampai terjadi kelangkaan sumber daya

sehingga perekonomian mengalami kondisi stasioner.

Sementara David Richardo membangun teorinya dengan melihat adanya

hubungan antara tuan tanah, kapitalis dan kaum buruh. Menurutnya keseluruhan

pendapatan nasional dibagikan 3 kelompok berupa sewa, keuntungan dan upah.

Sedangkan perekonomian, menurut Richardo memiliki ciri sebagai berikut:

1. Tanah (sumber daya alam) terbatas jumlahnya.

2. Tenaga kerja/penduduk meningkat atau menurun sesuai dengan tingkat

upah batas minimal (tingkat upah alamiah).

Page 22: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 11

3. Akumulasi modal akan terjadi apabila tingkat keuntungan pemilik modal

(pengusaha) meningkat diatas tingkat keuntungan minimal untuk melakukan

investasi.

4. Kemajuan teknologi bersifat given( bagi beberapa kalangan ekonom,

terjemahkan sebagai kemajuan teknologi selalu meningkat akan tetapi berhenti

tanpa perkembangan yang berarti, terutama teknologi efisiensi pangan).

Sedangkan Don Tapscot menyampaikan adanya 12 tema ekonomi baru

yang akan terjadi dan berkembang pada abad 21 yaitu sebagai berikut :

1. Pengetahuan. Tema ini menjelaskan bahwa hampir tidak ada gap antara

produsen dan konsumen. Pengetahuan yang sempurna menyebabkan suatu

produk diproduksi dan dijual sesuai dengan keinginan konsumen dan produsen.

2. Digitalisasi. Ekonomi dewasa ini disemaraki oleh sistem digital. Semua

informasi dilakukan secara digitalisasi. Sistem transaksi produksi dan

komunikasi semuanya disimpan dalam bentuk digital sehingga efisiensi

reproduksi semakin meningkat.

3. Virtuasisasi. Pada masa sekarang dan nanti perusahaan, jenis institusi,

pekerjaan dan lain sebagainya semakin semu, hal ini dapat dilihat semakin

tidak pentingnya wujud perusahaan, lokasi usaha, kualifikasi pekerja dan

bentuk fisik lainnya. Pada saat ini mungkin buku tabungan sudah tidak begitu

penting bagi para penabung asalkan memegang kartu ATM, HP 3 G, dan PIN

internet banking.

4. Molekulisasi. Sekarang setiap individu dan kelompok masing-masing dapat

membentuk dan memiliki nilai sendiri. Setiap perusahaan dapat membentuk

konsumennya sendiri, atau sebaliknya. Setiap produksi membentuk

kelompoknya masing-masing. Perhatikan bagaimana maraknya perkembangan

bisnis properti yang membentuk kota sendiri dengan sistem nilai sendiri (kota

satelit). Produsen menghasilkan produk yang hanya dikonsumsi oleh konsumen

yang dibentuknya misalkan aliran keagamaan dan kepercayaan. Organisasi

menciptakan pasarnya sendiri, sehingga organisasi tidak merasa perlu untuk

promosi yang berlebihan. Perhatikan Rest Area yang jauh di tengah hutan dan

jalan tol tetap dikunjungi para konsumennya.

Page 23: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 12

5. Integrasi. Tema ini menyatakan bahwa ekonomi baru adalah ekonomi jaringan

di mana informasi tersedia dimana-mana, dan bisa diakses dari mana saja

kapan saja. Sistem bisnis sekarang dan akan datang tidak lagi memerlukan

kontak fisik dan batasan aturan, karena semuanya di hubungkan dengan sistem

jaringan baik yang terdigitalisasi maupun karena sistem manajemen.

6. Dis-Intermediasi. Aktifitas ekonomi hampir dipastikan tidak memerlukan para

broker dan agen lagi. Penjual rumah cukup mencantumkan informasi

menjualnya, lalu nomor HP-nya, maka transaksi dapat dilakukan langsung

antara pemilik dan calon pembeli.

7. Konvergensi (satu atap). Ekonomi dan bisnis di masa sekarang dan akan

datang cenderung untuk saling mendukung dan menguntungkan baik untuk

bisnis yang sama ataupun yang berbeda. Model ini sebenarnya sudah lama

dikembangkan dan berkembang dan akan cenderung terus bertahan karena

sistem satu atap akan membuat transaksi menjadi efisien.

8. Inovasi. Sudah ditekankan oleh Schumpeter bahwa inovasi adalah bagian

terpenting dalam perkembangan ekonomi. Dewasa ini dan dimasa yang akan

datang inovasi adalah syarat dalam pengembangan dan kesuksesan produk.

9. Prosumtion. Pada masa ini dan nanti konsumen terlibat dalam proses produksi

dan hasil akhir konsumen berfugsi sebagai model sekaligus sebagai desainer

konsumen memberikan gambaran produk yang diinginkan, membuat contoh

lain produksi oleh produsen, dan dibeli kembali oleh konsumen.

10. Kesegaran. Ekonomi berbasiskan sistem transaksi kekinian (real time). Sudah

tidak jaman konsumen harus menunggu lama dan nanti. Istilah tidak pakai lama

adalah gambaran real time itu. Pada masa ini daur hidup menjadi perhatian

utama pokok yang menjual makanan sedikit dikunjungi orang pasti cenderung

dihindari karena khawatir makanannya adalah makanan sisa (makanan tidak

laku).

11. Globalisasi. Tema ini adalah tema yang paling top dewasa ini. Di masa datang

tema ini akan menjadi kenyataan, bahwa hampir tidak ada batasan antara

Negara. Pekerjaan dapat dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja dengan

perantara sistem koneksi digital dan sistem integrasi.

Page 24: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 13

12. Perpecahan. Pada akhirnya tetap saja sistem ekonomi sangat menghargai

sistem koneksi dan clique. Model SARA dan rasialisme akan menjadi model

akhir, dan sistem ekonomi yang akan rusak dengan sendirinya karena adanya

kecenderungan orang-orang akan semakin tidak percaya lagi dengan selain

kelompoknya bahkan dengan orang dalam kelompoknya. (Iskandar Putong,

2010, hal. 18-20)

2.1.3 Ekonomi Pertahanan

Ekonomi Pertahanan merupakan cabang ilmu yang menerapkan ilmu

ekonomi pada masalah pertahanan Negara. Seperti halnya ekonomi pembangunan,

ekonomi sumber daya alam, ekonomi politik, maupun ekonomi lingkungan, ekonomi

pertahanan mengaplikasikan ilmu ekonomi yang sudah digunakan jauh ke dalam

bidang-bidang tertentu, dalam hal ini pertahanan Negara. Pengertian ekonomi

secara umum adalah kegiatan mengalokasikan, memproduksi, mendistribusikan,

dan mengonsumsi barang dan jasa yang diperlukan, baik oleh seseorang,

sekelompok orang, masyarakat, maupun Negara.

Menurut Yusgiantoro, bahwa dalam konteks yang lebih luas, pada skala

makro, pengertian ekonomi mencakup masalah alokasi sumber daya nasional,

pendapatan, distribusi pendapatan, pengeluaran, pertumbuhan, inflasi, suplai uang,

likuiditas, dan neraca pembayaran.

Sementara pertahanan secara umum mengandung makna mempertahankan

eksistensi bangsa dan Negara. Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002

tentang Pertahanan Negara, pertahanan negara diartikan sebagai upaya untuk

membangun, menggunakan, dan membina kekuatan negara dalam rangka

menanggulangi ancaman dari dalam dan luar negeri untuk mempertahankan

kedaulatan Negara, keutuhan wilayah suatu negara, dan keselamatan bangsa.

Pengertian yang sama dikemukakan oleh McGuire (1995) bahwa pertahanan

negara adalah upaya untuk menetapkan, memajukan, mengusulkan,

mengedepankan, dan mempertahankan kepentingan negara dalam hubungannya

dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Page 25: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 14

Lebih Lanjut Yusgiantoro Barang dan jasa yang diproduksi oleh kegiatan

pertahanan adalah rasa aman dari ancaman yang timbul. Dengan demikian,

ekonomi pertahanan merupakan ilmu untuk mencari cara terbaik dari alokasi

berbagai sumber daya nasional guna memenuhi kebutuhan akan rasa aman dari

ancaman. Dalam perkembangannya, ancaman terhadap suatu Negara tidak hanya

berasal dari luar negeri, seperti ancaman dari Negara tetangga, kelompok Negara-

negara yang bersekutu, atau teroris internasional; namun juga ancaman dari dalam

negeri seperti separatism dan terorisme. Ancaman dari dalam negeri, sering

menjadi bagian dari kegiatan pengamanan yang termasuk dalam kategori

keamanan ketertiban nasional (Kantibmas), bukan pertahanan Negara. Namun

demikian, apabila ancaman dari dalam negeri sudah meningkat dan menunjukkan

eskalasi pada tingkat tertentu, yang dapat mengancam kedaulatan Negara,

keutuhan bangsa, dan keamanan pendudik; maka aspek pertahanan Negara akan

menjadi bagian dari Keamanan Dalam Negeri (Kamdagri).

Beberapa ahli ekonomi dan social Indonesia menyampaikan pandangan

terkait dengan ekonomi pertahanan berdasarkan latar belakang ilmu pengetahuan

dan pengalamannnya, sebagai berikut:

1. Kodrat Wibowo (FE Unpad) berpendapat bahwa ilmu pertahanan adalah ilmu

multidisiplin yang menggabungkan strategi pertahanan, pemikiran politik, dan

teori ekonomi mikro dan makro dalam mempelajari sebuah system

pertahanan terkait kekuatan militer, baik di masa perang, maupun damai.

Ekonomi pertahanan sebagai suatu multidisiplin ilmu akan membahas

alokasi sumber daya, distribusi pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan

stabilitas politik yang diterapkan pada topic-topik terkait dengan pertahanan.

Ekonomi pertahanan sebenarnya merupakan bidang ilmu yang luas dan

isunya sangat beragam. Ekonomi pertahanan tidak hanya berbicara

mengenai alokasi biaya untuk kebutuhan perang saja, namun juga

pengayaan dan pengembangan ekonomi pertahanan dengan melibatkan

nilai (value) lain, khususnya nilai strategi pertahanan ke dalam analisis

ekonomi pertahanan sebagai contoh adalah nilai bela Negara, nilai

nasionalisme dan patriotism, nilai keadilan, nilai kejuangan, dan nilai

Page 26: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 15

pengabdian. Cakupannya yang luas itulah yang membuat ekonomi

pertahanan bersifat multidisiplin.

2. Firmansyah (FE UI) berpendapat bahwa manajemen pertahanan yang terkait

erat dengan semua aktivitas pertahanan pasti memilki konsekuensi

ekonomis yang timbul dari variable tenaga kerja, modal dan biaya lain.

Namun, saat ini masih sulit untuk menentukan apa yang harus

dipertahankan, karena ancaman lebih beragam dibandingkan pada zaman

perang, belum lagi kesulitan dalam hal membangun pertahanan internal.

3. Firmansyah menekankan bahwa industry dianggap dapat mendorong untuk

membangun dan menyistematiskan pertahanan internal dalam menghadapi

ancaman yang akan datang. Persoalannya adalah, apa yang harus

dipertahankan sekarang ini situasi ancaman sangat beragam.

4. Ryan Kiryanto (Chief Economist BNI 46) berpendapat bahwa industry bisa

menjadi alternative dalam membangun pertahanan nasional tetapi dengan

syarat bahwa kondisi ekonomi dan iklim investasi di dalam negeri juga

kondusif, sehingga investor asing dan juga perbankan nyaman dalam

pembiayaan industry strategis, selain berasal dari Anggaran Pendapatan

Belanja Negara (RAPBN), Badan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

(APBN), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), juga berasal dari pembiayaan

sendiri. Perspektif positif para pelaku pasar terhadap kondisi Negara (tempat

berinvestasi) lebih jauh akan mempengaruhi kondisi ekonomi nasional,

ekonomi akan menjadi baik, jika pertahanan baik.

5. Sonny Yuliar (FISIP Unpad) menyatakan bahwa ekonomi pertahanan perlu

memahami obyektivitas yang ingin dicapai sebagai landasannya. Teknologi

merupakan salah satu komponen ekonomi pertahanan, meskipun masih

belum ditemukan definisi yang pasti tentang teknologi pertahanan. Pada saat

ini, lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi pertahanan menggunakan

istilah teknologi pertahanan dikaitkan dengan perspektif industri.

6. Muhammad Fadhil Nurdin (FISIP Unpad) tidak secara langsung membahas

ekonomi pertahanan, tetapi menjelaskan dari perspektif social politik

mengenai strategi keamanan (nasional security) memiliki tiga unsur utama

Page 27: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 16

yaitu kedaulatan Negara, integritas bangsa, serta keamanan dan

pengamanan pembangunan nasional. Secara prinsip, konsep keamanan

mengandung makna bebas dari rasa takut, bebas dari ancaman, dan adanya

keinginan suatu Negara untuk mencapai tujuan dengan cara tertentu.

(Purnomo Yusgiantoro, 2014)

2.1.4 Konsep Pertahanan Negara

a. Umum

Merujuk pada pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002

tentang Pertahanan Negara, “Sistem Pertahanan Negara adalah sistem

pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara,

wilayah, dan sumber daya nasionalnya, serta dipersiapkan secara dini oleh

pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut

untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan

segenap bangsa dari segala ancaman. Di dalam Pasal 3 ayat (1) juga

ditegaskan bahwa “Pertahanan Negara disusun berdasarkan prinsip

demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup,

ketentuan umum nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional,

serta prinsip hidup berdampingan secara damai”. Secara de jure dan de facto,

persoalan perbatasan Indonesia dengan negara tetangga seperti Pulau

Bangka berbatasan dengan Negara Malaysia tentu saja pembangunan

perekonomian masyarakat akan sangat berpengaruh dengan kehidupan

masyarakat yang hidup sejahtera dan damai akan berpengaruh dengan rasa

nasionalisme dan patriotisem khususnya masyarakat di Pulau Bangka sebagai

wilayah terdepan bagi pertahanan negara Republik Indonesia. Pertahanan

Negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara,

keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk

ancaman militer maupun nonmiliter, baik dari dalam maupun dari luar.

b. Pertahanan Nirmiliter

Pertahanan nirmiliter adalah peran serta masyarakat dan segenap

Page 28: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 17

Sumber daya Nasional (SDN) dalam pertahanan negara, baik sebagai fungsi

pertahanan sipil dalam menghadapi ancaman yang berdimensi idiologi, politik,

ekonomi, social budaya, teknologi, ancaman yang berdimensi keselamatan

umum dan ancaman berdimensi hukum. Salah satu pertahanan Negara yaitu

bidang pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat dan berdampak

pada rasa nasionalisme dan` patriotisme yang tinggi.

Inti pertahanan nirmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak

menggunakan senjata seperti yang dilakukan oleh Lapis pertahanan militer,

tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,

dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian, serta kecerdasan

untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

c. Pertahanan Militer

Pertahanan militer merupakan kekuatan utama pertahanan negara

yang dibangun dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman militer, tersusun

dalam komponen utama serta komponen cadangan dan komponen

pendukung. Pendayagunaan lapis pertahanan militer diwujudkan dalam

penyelenggaraan operasi militer, baik dalam bentuk Operasi Militer Perang

(OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Pertahanan militer sebagai kekuatan bersenjata ditampilkan melalui

SDM dan Alutsista, dibangun, dan dikembangkan secara profesional untuk

mencapai tingkat kekuatan sampai pada standar penangkalan. Namun,

pembangunan kekuatan pertahanan negara harus dipersiapkan untuk

menghadapi setiap ancaman militer yang sewaktu-waktu dapat timbul.

Upaya penangkalan tidak bersifat pasif, tetapi dikembangkan dalam

suatu strategi penangkalan yang memiliki sifat dinamis, melalui kesiapsiagaan

kekuatan pertahanan untuk menghadapi kondisi terburuk, yakni menghadapi

ancaman aktual dalam bentuk perang atau bentuk ancaman militer lainnya.

Dalam konteks “menghadapi ancaman militer”, kekuatan pertahanan

yang dimiliki didayagunakan untuk mengatasi situasi negara yang terancam

oleh suatu serangan militer dari negara lain, atau sedang diperhadapkan

Page 29: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 18

dengan adanya jenis ancaman yang akan mengganggu kepentingan nasional.

2.1.4. Konsep Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi

perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat

diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu

perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan

nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan

pembangunan ekonomi.

Konsep pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan proses peningkatan

output secara konstan dalam jangka panjang (Djojohadikusumo, 1994 :

26). Pertumbuhan ekonomi juga didefinisikan sebagi proses di mana terjadi

kenaikan PDB riil. Dalam pengertian ini perekonomian dikatakan tumbuh

atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Output total riil suatu

perekonomian bisa juga tetap konstan atau mengalami penurunan

(stagnasi).

Perubahan ekonomi meliputi baik pertumbuhan statis atau menurunan

pendapatan nasional riil. Penurunan merupakan perubahan negatif,

sedangkan pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan positif (Widjaja,

1997 : 264-265). Lebih lanjut dinyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi

terjadi bila ada kenaikan output per kapita. Pertumbuhan ekonomi menurut

definisi ini menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per

orang. Pertumbuhan ekonomi terjadi bila tingkat kenaikan output riil total

lebih besar dari tingkat pertumbuhan penduduk.

Di Indonesia, Biro Pusat Statistik melakukan perhitungan

pertumbuhan ekonomi dengan menghitung Produk Domestik Bruto (PDB)

berdasarkan nilai barang dan jasa akhir menurut lapangan usaha atau

sektor-sektor ekonomi, dengan menggunakan harga berlaku dan harga

konstan pada tahun dasar tertentu.

Sektor ekonomi yang dimaksud adalah sektor primer yang terdiri dari

Page 30: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 19

pertanian dan pertambangan, sektor ekonomi sekunder terdiri dari

sektor industri dan bangunan, sektor tersier yang terdiri dari sektor

perdagangan, restoran dan hotel; keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan serta sektor ulilitas yang terdiri dari listrik, gas dan air minum

serta jasa-jasa.

Menurut Arsyad (1999 : 15-16) pendapatan nasional menunjukkan

tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai pada suatu tahun tertentu.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan tingkat kegiatan

ekonomi yang terjadi dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, jika ingin

mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi harus membandingkan

pendapatan nasional dari tahun ke tahun.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa perubahan nilai pendapatan nasional

dari tahun ke tahun bukan saja disebabkan oleh perubahan tingkat kegiatan

ekonomi, tetapi juga oleh kenaikan harga-harga, sehingga untuk mengetahui

apakah suatu perekonomian mengalami perkembangan, perlu ditentukan

perubahan yang sebenarnya terjadi dalam kegiatan ekonomi dari tahun ke

tahun.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pengaruh perubahan harga-harga

terhadap nilai pendapatan nasional pada berbagai tahun harus dihilangkan.

Hal ini dilakukan dengan cara menghitung pendapatan nasional menurut

harga konstan. Pengertian pendapatan nasional dibedakan menjadi dua

yaitu : pengertian pendapatan nasional menurut harga berlaku (pendapatan

nasional nominal) pada tahun yag bersangkutan dan pendapatan nasional

menurut harga konstan (pendapatan nasional riil). Pendapatan nasional riil

dapat ditentukan dengan cara mendeflasikan pendapatan nasinal menurut

harga berlaku yaitu dengan menilainya kembali berdasarkan atas harga

pada tahun dasar tertentu (base year).

Perubahan struktural merupakan pola-pola pembangunan “rata-rata”

di berbagai negara . Hipotesis utama dari model perubahan struktural adalah

bahwa pembangunan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perubahan

yang dapat diamati, yang ciri-ciri pokoknya sama di semua negara.

Page 31: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 20

Model ini juga mengakui bahwa perbedaan dapat saja terjadi di antara

satu negara berkembang dengan yang lain dalam hal langkah-langkah yang

ditempuh serta pola umum pembangunannya, yang semuanya ditentukan

oleh sejumlah faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran proses pembangunan

pada umumnya adalah jumlah dan jenis sumber daya alam yang dimiliki

masing-masing negara, ketepatan rangkaian kebijakan dan sasaran yang

ditetapkan pemerintah setempat, tersedianya modal dan teknologi dari luar,

serta kondisi-kondisi di lingkungan perdagangan internasional (Todaro, 2000

: 107).

Kuznets menyatakan bahwa perubahan struktur atau perubahan

transformasi struktur ditandai dengan adanya perubahan-perubahan

prosentase sumbangan berbagai sektor-sektor dalam pembangunan

ekonomi, yang disebabkan intensitas kegiatan manusia dan perubahan

teknologi (lihat Sukirno, 1985:79).

Lebih lanjut dinyatakan secara umum transformasi struktural biasanya

ditandai dengan peralihan dan pergeseran kegiatan di sektor primer

(pertanian dan pertambangan) menuju sektor produksi sekunder (industri,

manufaktur dan konstruksi). Akibat transformasi struktural akan menimbulkan

perbedaan pada laju pertumbuhan dan produktivitas pada sektor-sektor yang

bersangkutan. Perubahan struktur dari pertanian ke industri, akan

berpengaruh pada PDB dan PDRB, sumbangan sektor pertanian pada PDB

dan PDRB akan semakin menurun, sebaliknya sumbangan sektor industri

terhadap PDB dan PDRB semakin meningkat.

Page 32: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 21

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Disain Penelitian

Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kualitatif dengan

menggunakan studi kasus Eksistensi Pembangunan Prekonomian Masyarakat

di Pulau Bangka sebagai Wilayah terdepan bagi Pertahanan negara.

3.2. Sumber Data/Subyek/Obyek Penelitian

3.2.1. Sumber Data

Sumber data yang digunakan berupa data primer dan sekunder.

Data primer didapatkan melalui wawancara dengan narasumber yang

memahami tentang perekonomian masyarakat di wilayah Pulau Bangka.

Selain itu, juga digunakan data sekunder berupa telaah dokumen, dan data

dari Dinas Perekonomian, dari Dinas Statistik, serta dari Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah di Pulau Bangka.

3.2.2. Subyek dan Obyek Penelitian

3.2.2.1. Subyek Penelitian

Subyek pada penelitian ini adalah pejabat/pegawai yang membidangi

dengan masalah perekonomian di Pulau Bangka, para Pembina dan penyuluh

perekonomian, pihak swasta yang ikut membina dan memberikan bantuan

keuangan/modal kepada masyarakat serta masyarakat yang berkecimpung

dalam pelaku perekonomian dilapangan.

Subyek penelitian berasal dari berbagai instansi, yaitu:

1. Pemerintah Daerah Bangka

Pemberdayaan masyarakat Pulau Bangka tidak terlepas dari

Pemerintah daerah setempat yang secara rutin dan terprogram untuk

pembinaan masyarakat di bidang perekonomian melalui kegiatan penyuluhan-

Page 33: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 22

penyuluhan tentang ekonomi di tingkat desa, kecamatan maupun tingkat

kabupaten.

2. Dinas Pertanian dan Perkebunan

Dengan adanya dinas ini masyarakat petani akan dapat pembinaan

dan penyuluhan tentang pengolahan lahan kebun dan pertanian secara baik

dan benar serta pengadaan pembibitan, pemupukan, masa panen sampai

dengan bagaimana pemasaran (dari hulu ke hilir), dengan demikian

masyarakat petani akan lebih berhasil dalam kegiatan bertani dan berkebun

dengan menghasilkan hasil yang berlimpah dan akan mensejahterakan

keluarganya.

3. Dinas Kelautan dan Perikanan

Dengan adanya dinas ini masyarakat nelayan akan mendapatkan

pembinaan dan penyuluhan tentang bagaimana prosedur menangkap ikan

yang efektif dan efisien dengan pengetahuan yang diberikan akan mengubah

perilaku nelayan menjadi lebih maju dan modern, selain itu dinas ini juga

memberikan peralatan penangkap ikan, menyediakan Tempat Pelelangan

Ikan (TPI) serta memberikan kemudahan dalam masalah ekonomi keluarga

nelayan.

4. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Masyarakat terutama yang terjun di bidang perdagangan baik itu

pedagang kecil dan menengah akan dapat pembinaan dan penyuluhan

tentang ketrampilan berwiswasta dan juga memberikan modal tanpa bunga,

dan modal yang tidak dikembalikan tetapi terus dipantau usahanya oleh

petugas lapangan, setelah mendapatkan kursus ketrampilan berwiraswasta

selama 3 bulan sesuai dengan ketrampilan pilihannya.

5. Dinas Tenaga Kerja

Dinas ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk dilatih di

Balai Latihan Kerja (BLK) di setiap Kabupaten yang selanjutnya mereka akan

Page 34: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 23

mandiri dan berwiraswasta dengan pengetahuan dan ketrampilan yang

didapat dari kursus selama 3 samapai dengan 6 bulan.

6. Dinas Energi Sumber Daya Mineral

Dinas ini bertugas memberikan pedoman dan prosedur tentang aturan

penambangan meliputi penyuluhan bagaimana peralatan tambang, pakaian

untuk menambang, serta segala aturan yang berkaitan dengan penggalian

tambang timah khususnya.

3.2.2.2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian iterapkan adalah seluruh unsur yang terkait dengan

perekonomian di wilayah Pulau Bangka. Penelitian difokuskan pada

pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah Pulau Bangka dalam rangka

eksistensi pembangunan perekonomian masyarakat di Pulau Bangka sebagai

wilayah terdepan bagi pertahanan negara

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan melakukan

telaah dokumen dan literatur serta wawancara mendalam pada subyek

penelitian mengenai obyek penelitian dan observasi. Wawancara mendalam

ini dipilih dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam

tentang data dari narasumber dan fenomena yang terjadi di lapangan, di mana

hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi (Stainback & Stainback, 1988).

Hasil wawancara mendalam selanjutnya dibandingkan dengan obyek

penelitian dan dokumen serta literatur pendukung mengenai perekonomian.

Selain itu juga dilakukan pemantauan ke tempat-tempat yang berhubungan

dengan penelitian.

Observasi, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data

dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

Page 35: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 24

diselidiki baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek

penelitian.

Metode dokumentasi dilakukan dengan mencari data-data berupa

uudokumen, buku, maupun artikel ilmiah. Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan berbagai informasi untuk melengkapi data dari wawancara

dan observasi.

3.4. Teknis Analisis Data

Analisis data dilakukan mulai dari sebelum memasuki lapangan,

selama di lapangan, dan setelah di lapangan. Akan tetapi data selama proses

di lapangan lebih diutamakan bersamaan dengan pengumpulan data. Analisis

data dilakukan secara interaktif hingga data jenuh meliputi data collecting,

data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (Miles &

Huberman, 1984).

Data collecting dilakukan saat proses wawancara mendalam.

Selanjutnya data reduction dan data display adalah proses analisis data yang

ada. Data reduction dilakukan dengan pemilihan data yang sesuai dengan

tujuan penelitian. Untuk mendapatkan data analisis dilakukan pembuatan

catatan kecil saat wawancara yang bersifat penting sehingga data dapat

disajikan secara maksimal.

Analisis juga dilakukan melalui empat tahap yaitu pengolahan data

dari dokumen yang ada, kritisi dokumen, identifikasi perbandingan, dan

analisis perbandingan dokumen (Flick, Kardoff, & Steinke, 2004).

Peneliti menggunakan perbandingan antara program yang ada

dengan keadaan yang ada di lapangan. Selanjutnya peneliti menganalisis

kesenjangan dari keduanya dan menentukan strategi pengembangan

perekonomian.

Data dibuat dalam bentuk tabel untuk setiap variabel obyek penelitian

sehingga terlihat secara jelas perbandingan dari setiap variabel.

Page 36: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 25

3.5. Prosedur Penelitian

3.5.1. Instrumen Penelitian

Peneliti memanfaatkan berbagai instrument untuk membantu proses

penelitian mulai dari pengumpulan data hingga analisis. Instrumen yang

digunakan antara lain alat perekam panduan wawancara, catatan kecil

wawancara, dan kamera. Penelitian dibagi menjadi empat tahap bagian dari

mulai persiapan penelitian, pengumpulan data penelitian, pengolahan serta

analisis data sesuai tujuan utama penelitian, dan kesimpulan hasil akhir

penelitian.

1. Persiapan Penelitian

Peneliti membaca literatur mengenai perekonomian di dunia,

Indonesia dan di Pulau Bangka. Selain itu juga melalukan studi pendahuluan

ke Pulau Bangka untuk mengetahui permasalahan yang ada dilapangan.

Peneliti juga melakukan survai awal ke Kementerian Koordinator

Perekonomian. Pada persiapan penelitian juga dipersiapkan mengenai nara

sumber yang akan diwawancarai.

2. Pengumpulan data penelitian

Data penelitian didapatkan setelah melakukan proses wawancara

mendalam dengan nara sumber. Proses pengumpulan data ini ditargetkan

dalam waktu satu bulan untuk keseluruhan tahapan obyek penelitian. Data

sekunder dikumpulkan secara parallel dengan data primer sehingga dapat

langsung dilakukan proses penelitian selanjutnya.

3. Pengolahan data dan analisis

Data primer hasil wawancara dan data sekunder selanjutnya diolah dengan

melakukan analisis data. Data ini disesuaikan dengan data yang dibutuhkan

untuk mendapatkan jawaban dari tujuan penelitian. Pada saat analisis data

juga dilakukan triangulasi untuk menjamin kredibilitas data.

4. Hasil akhir penelitian

Page 37: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 26

Data hasil analisis selanjutnya dibandingkan dengan tinjauan pustaka yang

mendukung hingga didapatkan kesimpulan akhir penelitian. Hasil akhir ini

harus menjawab pertanyaan penelitian di awal persiapan penelitian.

3.5.2. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari

nara sumber. Pada penelitian ini, data primer di dapat dari hasil wawancara

mendalam dengan nara sumber. Data yang diperlukan antara lain, adalah:

a. Pelaksanaan kebijakan tentang pemberdayaan perekonomian masyarakat

di Pulau Bangka.

b. Peranan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka dalam membangkitkan

perekonomian baik itu masyarakat tingkat menengah dan masyarakat

tingkat bawah.

c. Peranan penyuluh dan Pembina Dinas Pertanian dan Perkebunan dalam

pembinaan dan penyuluhan tentang peningkatan pertaninan dan

perkebunan di wilayah Pulau Bangka.

d. Peranan penyuluh dilapangan Dinas Kelautan dan Perikanan dalam

pembinaan para nelayan dalam mensejahterakan keluarganya.

e. Peranan Penyuluh dan Pembina dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral

Kabupaten Bangka dalam pembinaan dan penyuluhan tentang pedoman

dan prosedur tentang pertambangan timah di wilayah Pulau Bangka.

f. Peranan Dinas Koperasi dan UKM dalam membina pedagang dan

wirausaha dalam perekonomian kecil menengah dengan memberikan

pelatihan tentang ketrampilan berwiraswasta dan bantuan modal.

3.5.3. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari sumber lain yang

telah terpercaya. Data sekunder ini digunakan sebagai data pendukung data

primer yang telah didapatkan. Pada penelitian ini data sekunder dapat berasal

dari Pemerintah Daerah Kapupaten Bangka (Bapeda), Dinas Pertanian dan

Page 38: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 27

Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Energi Sumber Daya

Mineral, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah serta pelaku di

lapangan yaitu para pedagang, petani dan nelayan dan unsur yang terkait

dengan perekonomian di wilayah Pulau Bangka, sebagai data perkembangan

perekonomian masyarakat di wilayah Pulau Bangka.

3.5. Pengujian Keabsahan dan Keterandalan Data

Data penelitian perlu diuji keabsahannya dan keterandalannya.

Proses ini ditujukan untuk mendapatkan kepastian bahwa data hasil penelitian

sudah akurat dari sudut pandang peneliti, nara sumber, dan pembaca umum

(Creswell,2013). Pengujian keabsahan data yang akan dilakukan oleh peneliti

yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan sesama rekan peneliti (peer

debriefing) untuk meningkatkan keakuratan hasil penelitian.

3.6. Definisi Operasional

Definisi operasional yang akan digunakan dalam penelitian mengenai

strategi untuk pengembangan sumber daya perekonomian masyarakat di

Kepulauan Bangka.

a. Strategi adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan dalam

rangka pengembangan sumber daya perekonomian masyarakat di

Kepulauan Bangka.

b. Untuk mengetahui kondisi sumber daya perekonomian masyarakat di

Kepulauan Bangka.

c. Untuk mengetahui pengaruh pembangunan perekonomian masyarakat di

Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan bagi pertahanan Negara.

3.8.1. Nara sumber

Nara sumber kegiatan kajian tentang Eksistensi Pembangunan

Perekonomian Masyarakat di Pulau Bangka sebagai wilayah terdepan bagi

pertahanan Negara adalah:

a. Rektor Unhan

Page 39: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 28

b. Ketua LPPM Unhan

3.8.2. Tenaga Ahli

Tenaga Ahli kegiatan kajian tentang Eksistensi Pembangunan

Perekonomian Masyarakat di Pulau Bangka sebagai wilayah terdepan bagi

pertahanan Negara adalah :

a. Dr. Ir. Rudy Laksmono, M.T.

b. Kolonel.Inf. Dr. Bambang Wahyudi, M.Si

c. Kolonel IDK Kerta Widana, S.K.M., M.K.K.K.

d. Drs. Susanto, M.PSi

3.8.3 Tenaga Pendukung

Tenaga Pendukung kegiatan penelitian ekonomi pertahanan tentang

Eksistensi Pembangunan Perekonomian Masyarakat di Pulau Bangka sebagai

wilayah terdepan bagi pertahanan Negara adalah :

a. Letkol Caj Drs. M. Mualim, M.Pdi

b. Dr. Supandi. S.Sos. M.M

3.9. Sistem Pelaporan

3.9.1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan ini berisi latar belakang, kerangka pemikiran, pendekatan dan

metodologi menjadi suatu rencana kerja yang terstruktur, kebutuhan data dan

instrument, survey lapangan, laporan pendahuluan ini diperbanyak 5 eksemplar.

3.9.2. Konsep Laporan Akhir (Draf Final Report)

Konsep Laporan akhir berisikan latar belakang, kerangka pemikiran, pendekatan

dan metodologi, data dan temuan hasil lapangan, data olahan, pembahasan dan

telaahan yang mendalam dan telah mengelaborasi dari berbagai pemikiran yang

berkembang, temuan kajian/ kegiatan. Konsep laporan akhir ini diperbanyak 5

eksemplar.

Page 40: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 29

3.9.3. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan akhir berisikan latar belakang, kerangka pemikiran, pendekatan dan

metodologi, data dan temuan hasil lapangan, data olahan, pembahasan dan

telaahan yang mendalam dan telah mengelaborasi dari berbagai pemikiran yang

berkembang, temuan kajian/ kegiatan, rumusan rekomendasi kebijakan. Laporan

akhir ini diperbanyak 10 eksemplar.

3.10. Sistematika Laporan Akhir Kajian

Laporan akhir ini disusun dalam 5 (lima) bab dengan rincian sebagai berikut

Bab 1 Pendahuluan

Berisi penggambaran mengenai latar belakang, maksud,

tujuan, sasaran, dan manfaat penelitian.

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Berisi penggambaran mengenai berbagai konsep, teori dan

paradigma yang berkaitan dengan ekonomi dan manajemen ekonomi

pemberdayaan masyarakat yang menjadi kerangka konseptual teoritik

dalam menganalisis persoalan dan permasalahan tentang Eksistensi

Pembangunan Perekonomian Masyarakat di Pulau Bangka sebagai

wilayah terdepan bagi pertahanan Negara.

Bab 3 Metode Penelitian.

Berisi tentang metode penelitian, pendekatan penelitian, populasi dan

sampling, jenis data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan

data, teknik analisa data, nara sumber, tenaga ahli dan pendukung.

Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisikan penuangan hasil penelitian serta untuk menjawab

perumusan masalahan yang disajikan diantaranya deskripsi wilayah,

gambaran umum pembangunan ekonomi di Bangka, faktor-faktor

Page 41: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 30

yang mempengaruh, upaya dan strategi pembangunan ekonomi

masyarakat di Pulau Bangka.

Bab 5 Penutup

Berisi kesimpulan dan rekomendasi yang merupakan kesimpulan dan

saran atas hasil penelitian pada bab-bab sebelumnya.

Page 42: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Pulau Bangka

a. Gambaran Pulau Bangka

Pulau Bangka adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah timur

Sumatra, dan termasuk dalam wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Populasinya pada tahun 2015 berjumlah 1.456.809 jiwa. Luas pulau Bangka

ialah 11.693.54 KM2. Bangka menurut bahasa sehari-hari masyarakat

Bangka mengandung arti sudah tua atau sangat tua, sehingga pulau Bangka

dapat diartikan sebagai pulau yang sudah tua. Apabila merujuk pada

kandungan bahan galian yang terdapat di daerah ini, pulau Bangka banyak

mengandung bahan-bahan galian yang terdapat di daerah ini. Kata Bangka

dapat juga berasal dari kata wangka artinya timah. Karena di daerah ini

ditemukan bahan galian timah, maka disebut Pulau Timah. Karena

pergeseran atau bunyi bahasa yang berubah maka masyarakat lebih lekat

memanggil pulau ini dengan pulau Bangka atau pulau bertimah. Menurut

cerita rakyat, pulau Bangka tidak mempunyai penduduk asli, semua penduduk

adalah pendatang dari suku yang diberi nama suku sekak. Masyarakatnya

masih menganut animism. Kemudian masuk bangsa melayu dari daratan

malaka dengan membawa agama Islam yang kemudian berkembang sampai

sekarang.

Kondisi geografis Pulau Bangka terletak di sebelah pesisir timur

Sumatra selatan, berbatasan dengan Laut China selatan, disebelah utara

Pulau Belitung di sebelah timur dan laut jawa di sebelah selatan yaitu 1 20- 3

7 lintang selatan dan 105 – 107 bujur timur memanjang dari barat laut ke

tenggara sepanjang 180 km. Pulau ini terdiri dari rawa-rawa, daratan rendah,

bukit-bukit dan puncak bukit terdapat hutan lebat, sedangkan pada daerah

rawa terdapat hutan bakau. Rawa daratan pulau Bangka tidak begitu berbeda

Page 43: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 32

dengan rawa di pulau Sumatera, sedangkan keistimewaan pantainya

dibandingkan denga daerah lain adalah pantainya yang landau berpasir putih

dengan dihiasi hamparan batu granit.

Luas wilayah Pulau Bangka 11. 693.54 km2, dengan jumlah

penduduk tahun 2015 sebanyak 1.456.809 jiwa. Batas wilayah Pulau Bangka

adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan laut Natuna

b. Sebelah timur berbatasan dengan laut Natuna dan selat Gaspar

c. Sebelah selatan berbatasan dengan kota Pangkal Pinang dan

Kabupaten Bangka Tengah

d. Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Bangka barat, selat

Bangka dan teluk Kelabat.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di pimpin oleh seorang Gubernur

periode 2013-2018 Rustam Effendi dan wakil Gubernur periode 2013-2018

Hidayat Arsani, Provinsi Kepulauan Bangka terdiri dari 5 kabupaten yaitu:

1. Kabupaten Bangka dengan ibukota Sungailiat

2. Kabupaten Bangka Barat dengan ibukota Mentok

3. Kabupaten Bangka Tengah dengan ibukota Koba

4. Kabupaten Bangka Selatan dengan ibukota Toboali

5. Kabupaten Pangkalpinang dengan ibukota Pangkalpinang

Kota Sungai Liat adalah ibukota dari Kabupaten Bangka dan

mempunyai julukan kota Berteman (bersih, tertib, dan aman) kembali meraih

piala Adipura yang ke 8 kali pada tahun 2013 dan salah satu kota kecil

terbersih di Indonesia.

Di bidang ekonomi, Pulau Bangka merupakan salah satu wilayah

penghasil timah terbesar di dunia sejak tahun 1710 Masehi. Proses proyeksi

timah saat ini di kuasai oleh Pemerintah Indonesia. Penemuan timah dan

VOC, sekitar tahun 1909 diketemukan timah, mula-mula di gali di sungai Olin

Page 44: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 33

Kecamatan Toboali oleh orang-orang Johor Malaysia atas pengalaman

mereka di semenanjung Malaka. Dengan diketemukan timah, mulailah Pulau

Bangka di singgahi oleh segala macam perahu dari Benua Asia maupun

Eropa. Perusahaan-perusahaan penggalian timah pun semakin maju,

sehingga Sultan Palembang mengirimkan orang-orangnya ke Semenanjung

Negeri Tiongkok untuk mencari tenaga-tenaga ahli yang sangat diperlukan.

Disektor Pertanian Pulau Bangka pengahsil lada, karet, dan kelapa

sawit. Disektor laut penghasil ikan kerapu tikus dan budidaya rumput laut .

b. Sektor Pertanian dan Perkebunan.

Profil petani di Pulau Bangka Provinsi Bangka Belitung , petani lada

putih mengharapkan bantuan lahan untuk memperluas lahan perkebunan lada

putih untuk meningkatkan produksi komoditas ekspor. Saat ini sebagian besar

lahan perkebunan di kuasai oleh Investor perkebunan kelapa sawit, karet,

perumahan dan pertambangan timah, sehingga lahan untuk perkebunan lada

putih semakin terbatas. Para petani mengaku saat ini luas tanaman lada putih

yang dimilikinya hanya berkisar 1.000 meter persegi dan hanya bisa

menanam 500 batang pohon lada putih. Para petani berharap Pemerintah

Daerah menyediaakan lahan khusus untuk mengembangkan tanaman lada

putih, agar petani bisa memperluas perkebunan lada putih untuk

meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Kabupaten Bangka juga sudah di

bangun pabrik tepung tapiocaterletak didesa Puding Kecamatan Puding besar

Kabupaten Bangka yang mampu memproduksi 250 ton per hari, jadi berapa

banyak yang harus para petani ubi tanam untuk memenuhi produksi itu.

Selain produksi tepung tapioca limbahnya dijadikan biogas untuk pembangki

tenaga listrik yang akan menerangi wilayah disekitas pabrik tepung tapioca.

c. Sektor Perdagangan

Profil pedagang di Pulau Bangka Provinsi Bangka Belitung, Koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum,

Page 45: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 34

koperasi dengan landasan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi yang berdasarkan azas kekeluargaan,

koperasi merupakan sokoguru ekonomi Indonesia. Di Kabupaten Bangka

secara kuantitatif perkembangan koperasi menunjukkan peningkatan dari

tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 jumlah koperasi sebanyak 193 unit yang

meliputi koperasi non KUD sejumlah 184 unit koperasi, dan KUD sebanyak 9

unit dengan jumlah anggota 20.070 orang. Pada tahun 2016 jumlah

SIUP/TDUD di Kabupaten Bangka yang telah dikelurkan sebanyak 398

sertifikat.

d. Sektor Kelautan dan Perikanan

Profil nelayan di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung,

Kabupaten Bangka secara geogravis sebagian besar wilayahnya berbatasan

dengan laut, antara lain; sebelah utara berbatasan dengan laut Natuna, dan

sebelah timur berbatasan dengan laut Cina selatan. Wilayah Kabupaten

Bangka merupakan wilayah pesisir yang panjang dikelilingi oleh pulau-pulau

kecil. Selain memiliki perairan laut yang cukup luas, juga memiliki perairan

payau, rawa, sungai dan kolong (bekas galian timah) yang mempunyai potensi

yang cukup besar dan prospektif apabila dikelola dengan baik akan

bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat nelayan.

Sub sector perikanan, khususnya perikanan laut sangat dominan

untuk mengembangkan budi daya laut antara lain komoditas ikan kakap

merah, kerapu, rumput laut, udang, cumi-cumi kerang, sirip ikan hiu, ikan pari,

tenggiri dan ikan tongkol serta pengembangan wisata bahari. Ir. Budiman

Ginting,Dipl, BE, MM, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bahwa penghasilan nelayan

meningkat setiap tahun.

Ada tiga pola dalam mendistribusikan hasil tangkapan nelayan.

Pertama, nelayan yang baru pulang melaut langsung menjual hasil

tangkapannya di TPI (tempat pelelangan ikan). Di TPI konsumen adalah para

Page 46: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 35

pedagang pengumpul maupun sentra-sentra nelayan. Kedua, nelayan menjual

hasil tangkapannya melalui pedagang pengumpul, setelah itu pedagang

pengumpul mengadakan lelang langsung dimana pembelinya sentra nelayan

yang berjumlah 41 sentra atau diekspor ke luar daerah. Dan ketiga, nelayan

menjual hasil tangkapnnya melalui pedagang pengumpul selanjutnya dari

nelayan langsung ke pasar ikan.

Jumlah nelayan di Kabupaten Bangka pada tahun 2016 berjumlah

7.446 orang nelayan. Program yang telah dijalankan oleh Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Bangka untuk meningkatkan pemberdayaan nelayan

berupa bantuan sarana untuk melaut seperti jenis kapal jarring,

pengembangan sentra –sentra nelayan seperti pembangunan tambat labuh

kapal nelayan dan pembuatan los-los peneduh, penyuluhan-penyuluhan

tentang perikanan dan kelautan, pelatihan-pelatihan yang berhubungan

dengan peningkatan kualitas nelayan pada kelompok nelayan. Dan petugas

terjuan langsung ke lapangan melihat apakah ada kendala dan kondisi yang

dihadapi para nelayan dan keluarganya.

Pemberdayaan terhadap nelayan tradisional, sosialisasi perundang-

undangan tentang perikanan dan kelautan, pembinaan mutu dan kualitas

produksi, pengembangan rantai dingin (olahan es) dan pengadaan fasilitas

penunjang lainnya seperti BBM, pabrik es, air bersih. Jumlah produksi ikan di

Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2014

sebanyak 19.641ton, tahun 2015 20.368 ton dan tahun 2016 sebanyak 22.300

ton. Penghasilan nelayan tiap tahun meningkat tahun 2014 rata-rata 10 juta,

pada tahun 2015 rata-rata 24 juta dan tahun 2016 rata-rata 26 juta. Para

Nelayan rata-rata melaut berjarak 12 mil dari bibir pantai dikarenakan

menggunakan kapal kecil, oleh karena itu apabila ditingkatkan kapal lebih

besar maka hasil tangkapnnya akan lebih besar dan lebih sejahtera.

Potensi perikanan darat juga tak kalah pentingnya, baik perikanan

tangkap maupun budidaya sungai, rawa, dan kolong memiliki potensi untuk

pengembangan perikanan. Komoditas perikanan yang biasa ditangkap dari

Page 47: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 36

perairan tersebut dan merupakan ikan konsumsi bagi masyarakat local namun

memiliki nilai ekonomis adalah ikan Gabus, Baung, Udang galah, lele local,

belida dan lainlain. Ikan-ikan tersebut juga berpotensi untuk dibudidayakan.

Sedangkan ikan-ikan konsumsi yang sudah dibudidayakan di kolam-kolam

dan tambak antara lain adalah ikan patin, ikan lele, ikan gurami, ikan nila, ikan

mujahir, ikan bawal, ikan mas, dan lain-lain. Selain kolam ikan-ikan juga dapat

dibudidayakan di keramba jarring apung di sungai dan kolong.

Di samping ikan konsumsi, Kabupaten Bangka juga berpotensi untuk

pengembangan ikan hias, mengingat lokasi Kabupaten Bangka yang dekat

dengan pasar ikan hias Asia dan akses transportasi yang mudah ke Jakarta

dan Sumatra, ikan hias secara ekonomis mudah dikembangkan antara lain

ikan mas koki, maanvis, kelesuk, cupang, black ghost, lobster air tawar.

Perairan payau seluas 82.274 ha berpotensi untuk pengembangan

bididaya air payau antara lain ikan kakap putih, udang windu, vana meii, dan

ikan nila. Banyaknya hasil perikanan ikut mendorong berkembangnya industry

pengolahan perikanan di Kabupaten Bangka beberapa produk hasil

pengolahan perikanan terkenal antara lain terasi, kerupuk ikan, kerupuk

udang, kerupuk telur cumi (kricu), getas, empek-empek, otak-otak ikan dan

sebagainya.

e. Sektor Pertambangan

Sektor pertambangan merupakan salah satu sector andalan

Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pada tahun 2016

jumlah industry sebanyak 513 industri, industry besar berjumlah 12

perusahaan dengan tenaga kerja 812 orang, industry sedang sebanyak 27

perusahaan dengan tenaga kerja 1.463 orang dan industry kecil rumah tangga

berjumlah 474 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja berjumlah 2.535 orang

tenaga kerja.

Page 48: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 37

f. Sektor Pariwisata

Bupati Pemerintah Kabupaten Bangka bersama pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung dan Kementerian Pariwisata akan membangun

fasilitas pariwisata terpadu dengan disiapkan lahan 500 ha dari pantai Matras

sampai pantai Bedukang atau pilihan kedua dari pantai Bedukang sampai

pantai Tuing, keaadaan pariwisata terpadu ada public area yang sangat

bagus, arena bermain dan fasilitas lainnya. Keapala Dinas Budaya dan

pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung KA. Tajudin mengatakan

bahwa pantai tanjung pesona Sungaiiliat yang berada di wilayah Kabupaten

Bangka yang setiap tahun mengadakan event Sungaiiliat Triathlon ini bukan

hanya untuk jangka pendek tetapi untuk jangka panjang agar orang mengenal

Kabupaten Bangka, sehingga diharapkan dapat menggerakan perekonomian

termasuk ekonomi kreatif bagi masyarakat di Kabupaten Bangka. Event

Sungaiiliat Triathlon ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bangka

mempromosikan daerah ini agar lebih dikenal masyarakat dunia.

Di Pulau Bangka memiliki alam yang luar biasa, ada banyak tempat

wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan antara lain pantai Parai Tenggiri,

pantai Tanjung Pesona, pantai Rebo, pantai Berdauan, pantai Pasir Padi,

pantai Tanjung Ru Sodai, pantai Rambat, pantai Tanjung Kerasak, pantai

Gunung Nomak, pantai Tanjung Kalian, pantai Tungau, pantai Siongan,

pantai Blembang, pantai Pasir Kuning , pantai Tanjung Putat, pantai Pangusuk

dan pantai Matras serta pantai Turun Abon dengan pasir putih, air yang biru

juga terdapat batu-batuan yang alami.

Pantai Romodong berjarak sekitar 77 km dari ibukota Kabupaten

Bangka yaitu Sungaiiliat di pantai ini dapat menyaksikan peristiwa

terbenamnya matahari, dikarenakan lokasi pantainya langsung menghadap

kebarat, panjang pantai sekitar 4 km, lautnya landau, berpasir putih halus,

airnya bening bak Kristal da nada dua batu besar hitam disisi kiri dan kanan

yang mengapit mirip pintu gerbang, serta didukung dengan fasilitas lain dan

penginapan.

Page 49: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 38

Wisata Pha Kak Liang adalah sebuah kawasan yang bergaya cina

yang di bangun di daerah bekas tambang timah, yang luasnya mencapai 2 ha,

terletak di desa Kuto Panji, Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka. Seolah-

olah di Pha Kak Liang para wisatawan berada di kota Hongkong atau di

Negara Taiwan. Dan obyek wisata pantai teluk Uber terletak di desa Rambak

Kelurahan Srimenanti, Kecamatan Sungaiiliat Kabupaten Bangka, pantai ini

mempunyai luas 25 ha denga pemandangan yang indah dan berpasir putih

dilengkapi dengan fasilitas hotel dan makanan kuliner.

g. Sektor Peternakan

Masyarakat Pulau Bangka umumnya usaha di sub sektor peternakan

yang dilakukan masyarakat hanya merupakan peternakan rakyat yang

diusakan secara sambilan. Pada tahun 2016 jumlah populasi ternak sapi

sebanyak 1.270. ekor, kambing 720 ekor, dan babi 27. 862 ekor, kerbau

sebanyak 36 ekor, ayam kampong sebanyak 134.570 ekor, ayam pedaging

sebanyak 536.482 ekor dan itik sebanyak 1.915.825 ekor.

Sementara itu produksi telur ayam kampung dan itik di wilayah Pulau

Bangka pada tahun 2016 produksi telur ayam kampung sebanyak 561.328 kg,

telur itik sebanyak 1.464,297 kg. Untuk produksi daging sapi sebanyak

11.680 kg, kambing 3.800 kg, babi 240.800 kg, kerbau sebanyak 800 kg,

ayam kampong sebanyak 34.519 kg, ayam pedaging sebanyak 100.673 kg,

dan itik sebanyak 2.913 kg.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perekonomian Masyarakat

Kabupaten Bangka

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat di

Pulau Bangka seperti sumber daya manusia yang baik, pemasaran, sistem

manajemen, aturan regulasi pemerintah daerah dan sebagainya. Dan tentu

saja tidak kalah pentingnya faktor modal dan pembiayaan. Setiap kegiatan

Page 50: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 39

usaha, baik usaha besar maupun kecil dan menengah membutuhkan

pembiayaan yang memadai untuk dapat berjalan dan berkembang.

4.2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi

Potensi kekayaan alam di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

melimpah juga merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,

sumber daya alam tersebut berasal dari hasil hutan, perkebunan, pertanian,

perikanan, dan pertambangan. Sektor pertambangan telah mampu

menyumbang cukup besar sekitar 13 persen perekonomian di Kepulauan

Bangka Belitung dengan komoditas utama timah. Selain sektor

pertambangan, kegiatan perekonomian masyarakat dominan pada sektor

pertanian, perkebunan dan perikanan. Pertumbuhan ekonomi Kepulauan

Bangka Belitung terus mengalami perlambatan selama periode 2011 – 2014

(Gambar 1). Selama kurun waktu 2011-2014 kinerja perekonomian Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung memiliki laju pertumbuhan rata-rata 5,58 persen,

pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung melambat salah satunya

disebabkan dari produksi sektor pertambangan yang terus mengami

penurunan.

Berdasarkan Laju Pertumbuhan PDRB di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung selama kurun waktu 2010-2014 pendapatan per kapita cenderung

meningkat, namun masih lebih rendah dari pendapatan per kapita nasional.

Page 51: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 40

Jika pada tahun 2010 rasio PDRB perkapita Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung dan PDB Nasional sebesar 100,44 persen, maka pada tahun 2014

rasionya menurun menjadi 96,31 persen (Gambar 2). Hal ini menunjukkan

pengaruh sektor pertambangan mulai mengalami penurunan bagi peningkatan

pendapatan perkapita di provinsi ini.

4.2.1.2. Pengurangan Pengangguran

Tingkat pengangguran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di

bawah rata-rata tingkat pengangguran nasional. Seiring dengan laju pertumbuhan

ekonomi, tingkat pengangguran wilayah cenderung menurun pada tahun 2008-

2012, namun kembali meningkat pada tahun 2013-2015, yang menunjukkan

peningkatan angkatan kerja baru selama tahun 2008-2015 masih mampu diserap

oleh lapangan kerja yang tersedia. Tingkat pengangguran terbuka Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung tahun 2008-2015 berkurang sebesar 2,44 persen

(Gambar 3).

4.2.1.3. Pengurangan Kemiskinan

Tingginya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

tidak berdampak signifikan terhadap pengurangan tingkat kemiskinan di wilayah ini.

Selama kurun waktu 2008-2015 persentase penduduk miskin di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung telah berkurang sebesar 3,18 persen namun kemiskinan di wilayah

ini masih menempati urutan tertinggi secara nasional (Gambar 4). Kemiskinan

disebabkan karena struktur sosial dalam masyarakat, yaitu kurang mampunya

memanfaatkan pengelolaan sumber daya alam yang melimpah akibat terbatasnya

tingkat pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki. Tingkat kemiskinan di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung tahun 2008-2015 selalu berada di atas ratarata

nasional.

4.2.2. Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota

Kualitas pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kesejahteraan

masyarakat. Pertumbuhan ekonomi biasanya diikuti oleh pengurangan kemiskinan,

peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta perluasan lapangan kerja.

Page 52: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 41

4.2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengurangan Kemiskinan

Persebaran kabupaten dan kota di Provinsi Bangka Belitung menurut rata-

rata pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan tahun 2008 sampai

dengan tahun 2013, dengan penjelasan sebagai berikut. Pertama, Kabupaten

Bangka dan Belitung Timur termasuk kabupaten dengan rata-rata pertumbuhan

ekonomi dan pengurangan kemiskinan di atas rata-rata provinsi. Dengan kata lain,

pertumbuhan ekonomi yang terjadi dapat mendorong pengurangan kemiskinan

secara lebih cepat (pro-growth, pro-poor). Tantangan yang harus dihadapi oleh

pemerintah daerah adalah menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dengan

tetap meningkatkan upaya pengurangan kemiskinan.

Kedua, Kabupaten Bangka Tengah terletak di kuadran II termasuk kategori

daerah dengan pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata, tapi pengurangan

kemiskinan di atas ratarata (low growth, pro-poor). Tantangan yang harus diatasi

oleh pemerintah daerah adalah menjaga efektvititas dan efisiensi kebijakan dan

program pengurangan kemiskinan, dan secara bersamaan mendorong percepatan

pembangunan ekonomi dengan prioritas sektor atau kegiatan ekonomi yang punya

potensi berkembang seperti pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, serta

perdagangand dan jasa.

Ketiga, Kabupaten Bangka Selatan terletak di kuadran III dengan rata-rata

pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan di bawah rata-rata provinsi

(low growth, less pro-poor). Kinerja pembangunan daerah tersebut menegaskan

bahwa pemerintah daerah harus bekerja keras untuk mendorong percepatan

pembangunan ekonomi melalui peningkatan produkvititas sektor atau kegiatan

ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja secara lebih besar dari golongan

miskin. Selain itu, pemerintah daerah juga dituntut untuk meningkatkan efektivitas

dan efisiensi berbagai kebijakan dan program pengurangan kemiskinan.

Keempat, Kabupaten Bangka Barat, Kota Pangkal Pinang dan Belitung

terletak di kuadran IV dengan rata-rata pertumbuhan tinggi di atas rata-rata, tapi

pengurangan kemiskinan di bawah rata-rata (high-growth, less-pro poor). Kondisi ini

Page 53: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 42

menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi di daerah tersebut belum

memberi dampak penurunan angka kemiskinan secara nyata. Tantangan yang

harus dihadapi oleh pemerintah daerah adalah mendorong pengembangan sektor

dan kegiatan ekonomi yang menyerap tenaga kerja relatif tinggi seperti pertanian

dan perkebunan, serta usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Tantangan

lainnya adalah meningkatkan koordinasi sinergi dalam mengoptimalkan kebijakan

dan program penanggulangan kemiskinan.

4.2.2.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan IPM

Distribusi kabupaten dan kota di Provinsi Bangka Belitung berdasarkan rata-

rata pertumbuhan ekonomi dan peningkatan IPM selama tahun 2008-2013.

Pertama, Kabupaten Belitung Timur, Bangka, dan Kota Pangkal Pinang termasuk

daerah dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan peningkatan IPM di atas rata-

rata provinsi. Kondisi ini menyiratkan bahwa pertumbuhan ekonomi sejalan dengan

peningkatan IPM (pro-growth, pro-human development). Dengan kinerja yang baik

ini, tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah adalah menjaga momentum

pertumbuhan dengan tetap meningkatkan produktivitas dan nilai tambah, dan

sekaligus mempertahankan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik di bidang

pendidikan dan kesehatan.

Kedua, Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan terletak di kuadran

III dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan peningkatan IPM di bawah rata-rata

provinsi (low growth, less pro-human development). Kondisi ini menegaskan

perlunya pemerintah daerah membenahi pelayanan publik di bidang pendidikan dan

kesehatan. Selain itu, pemerintah daerah juga harus bekerja keras mendorong

seluruh SKPD untuk memacu pembangunan ekonomi dengan meningkatkan

produktivitas dan nilai tambah sektor dan kegiatan utama daerah.

Ketiga, Kabupaten Belitung dan Bangka Barat terletak di kuadran IV dengan

rata-rata pertumbuhan tinggi di atas rata-rata, tapi peningkatan IPM di bawah rata-

rata (high-growth, less-pro human development). Tantangan bagi pemerintah

Page 54: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 43

daerah adalah menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan

peningkatan mutu pelayanan publik terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.

4.2.2.3. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengurangan Pengangguran

Persebaran kabupaten/kota di Provinsi Bangka Belitung menurut rata-rata

pertumbuhan ekonomi dan pengurangan pengangguran selama tahun 2008-2012.

Pertama, Kota Pangkal Pinang dan Kabupaten Belitung Timur termasuk

kabupaten dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan pengurangan

pengangguran di atas rata-rata provinsi. Kondisi ini menyiratkan bahwa

pertumbuhan ekonomi dapat mendorong perluasan lapangan kerja (pro-growth,

pro-job). Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah adalah menjaga

momentum pertumbuhan dengan tetap meningkatkan produktivitas dan nilai

tambah sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja seperti pertanian, perkebunan,

kelautan dan perikanan.

Kedua, Kabupaten Bangka Tengah yang terletak di kuadran II termasuk

kategori daerah dengan pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata, tapi

pengurangan pengangguran di atas ratarata (low growth, pro-job). Hal ini

mengindikasikan bahwa perluasan lapangan kerja terjadi pada sektor ekonomi

dengan pertumbuhan rendah seperti pertanian dan perikanan.

Ketiga, Kabupaten Bangka Selatan terletak di kuadran III dengan rata-rata

pertumbuhan ekonomi dan pengurangan pengangguran di bawah rata-rata provinsi

(low growth, less pro-job). Hal ini menegaskan bahwa pemerintah daerah harus

bekerja keras untuk memacu pengembangan sektor atau kegiatan ekonomi yang

mampu menyerap tenaga kerja secara lebih besar.

Keempat, Kabupaten Bangka dan Bangka Barat terletak di kuadran IV

dengan rata-rata pertumbuhan tinggi di atas rata-rata, tapi pengurangan

pengangguran di bawah rata-rata (highgrowth, less-pro job). Hal ini menunjukan

bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi di wilayah tersebut, tetapi tidak

dapat menurunkan jumlah pengangguran. Daerah tersebut termasuk daerah

perkebunan, dan daerah perkotaan yang harus menampung migrasi penduduk dari

Page 55: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 44

daerah perdesaan. Tantangan yang harus dihadapi adalah mendorong

pengembangan sektor dan kegiatan ekonomi yang menyerap tenaga kerja relatif

tinggi seperti pertanian dan perkebunan. Tantangan lainnya adalah

mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi yang mampu

menyerap tenaga kerja di sektor informal.

b. Pembangunan Sumberdaya Perekonomian Masyarakat Di Pulau Bangka

Dalam Perspektif Pertahanan Negara

a. Alokasi sumber daya yang lebih seimbang

Berbagai deregulasi di sektor riil dan moneter telah dilakukan Pemerintah

dalam rangka efisiensi di segala bidang. Namun dari berbagai studi yang

dilakukan ternyata upaya tersebut masih cenderung menguntungkan Jawa dan

kawasan¬kawasan cepat berkembang lainnya. Seperti misalnya penambahan

infrastruktur besar-besaran dan pengembangan pertanian di wilayah padat

penduduk seperti Jawa telah menarik investasi modal swasta, serta terjadinya

peningkatan kemampuan tekhnologi dan manajemen hanya di kawasan-

kawasan tersebut.

UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan

Daerah telah membuka kewenangan yang semakin besar bagi pemerintah

daerah dalam merencanakan dan menggunakan sumber-sumber keuangannya.

Untuk itu, perlu pula dilakukan reformasi fiskal yang mendukung alokasi sumber

daya yang lebih baik terutama ke kawasan-kawasan yang belum berkembang,

termasuk diantaranya reformasi di bidang perpajakan. Deregulasi sektor riil juga

perlu memperhatikan perkembangan kemampuan daerah.

b. Peningkatan sumber daya manusia di daerah

Pembangunan selama ini telah menurunkan angka buta huruf, meningkatkan

taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat di daerah. Namun demikian, kualitas

manusia di kawasan-kawasan tertinggal umumnya masih di bawah rata-rata

Page 56: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 45

kualitas nasional. Untuk itu, pendekatan pembangunan sektoral yang telah

meningkatkan standard kualitas manusia Indonesia sampai pada taraf tertentu,

pada masa mendatang perlu diikuti oleh pendekatan pembangunan yang lebih

memperhatikan kondisi dan aspirasi wilayah, bukan oleh pendekatan yang

bersifat uniform. Strategi pembangunan manusia di masa mendatang harus

mampu mengidentifikasi jenis pendidikan dan pelatihan yang dapat

menempatkan tenaga kerja dan lulusan terdidik dalam pasar peluang kerja yang

senantiasa menuntut adanya peningkatan keahlian.

c. Pengembangan Kelembagaan dan Aparat Daerah

Struktur kelembagaan dan aparat pemerintah daerah selama ini

mencerminkan sistem pemerintahan berjenjang. Walaupun propinsi dan

kabupaten juga berfungsi sebagai daerah otonom, yang mempunyai

kewenangan dalam mengatur daerahny sendiri, namun dalam berbagai

implementasi pelaksanaan pembangunan selama ini daerah lebih kepada

“menunggu” petunjuk dari Pusat. Proses pengambilan keputusan yang demikian

kemudian berkembang menjadikan aparat daerah lebih melayani aparat Pusat

daripada melayani masyarakat daerahnya.

Dalam era demokratisasi yang semakin berkembang seperti sekarang ini,

yang ditunjang oleh berbagai peraturan perundangan mengenai desentralisasi

yang lebih lengkap, pemerintah daerah dituntut untuk lebih mampu

melaksanakan kewenangan yang semakin besar dalam menata pembangunan

daerahnya. Semakin lengkapnya perangkat peraturan dan perundang-undangan

mengenai penataan ruang di setiap propinsi dan kabupaten/kota dapat menjadi

acuan aparat daerah dalam untuk mengelola berbagai unsur ruang (seperti

sumber daya alam, manusia dan buatan) secara optimal, serta mengembangkan

konsep pembangunan yang berkelanjutan.

Page 57: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 46

d. Pelayanan masyarakat yang efisien

Untuk kepentingan stabilitas ekonomi dan politik selama ini pemerintah

memegang kendali yang lebih besar terhadap sumber-sumber penerimaan

dan berbagai kebijaksanaan pelayanan masyarakat. Hal ini dilakukan

mengingat kebutuhan dasar masih sangat kurang, resiko investasi masih

sangat besar, dan tingkat pendidikan rata-rata manusia di daerah masih

rendah.

Dengan semakin meningkatnya kemampuan kelembagaan dan kualitas

aparat di daerah, sudah masanya sekarang untuk memperbesar kewenangan

daerah dalam menata pembangunan di daerah. Keterlibatan pihak swasta

sebagai mitra kerja sekaligus sebagai pelaku pembangunan perlu diperbesar,

sejalan dengan kewenangan daerah yang semakin besar dalam merencanakan

dan melaksanakan pembangunan daerahnya. Hal ini ditujukan agar pelayanan

kepada masyarakat menjadi lebih efisien dan efektif.

Ada tiga indikator keberhasilan pengembangan wilayah yang dapat dilihat

sebagai kesuksesan pembangunan daerah. Indikator pertama adalah

produktivitas, yang dapat diukur dari perkembangan kinerja suatu institusi beserta

aparatnya. Indikator kedua adalah efisiensi, yang terkait dengan meningkatnya

kemampuan tekhnologi/sistem dan kualitas sumber daya manusia dalam

pelaksanaan pembangunan. Terakhir adalah partisipasi masyarakat, yang dapat

menjamin kesinambungan pelaksanaan suatu program di suatu wilayah.

Ketiga indikator keberhasilan tersebut terkait erat dengan faktor-faktor yang

menjadi ciri suatu wilayah dan membedakannya dengan wilayah lainnya seperti

kondisi politik dan sosial, struktur kelembagaan, komitmen aparat dan

masyarakat, dan tingkat kemampuan/pendidikan aparat dan masyarakat. Pada

akhirnya, keberhasilan pengembangan suatu wilayah bergantung pula pada

kemampuan berkoordinasi, mengakomodasikan dan memfasilitasi semua

kepentingan, serta kreativitas yang inovatif untuk terlaksananya pembangunan

Page 58: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 47

yang aspiratif dan berkelanjutan.

e. APBD Kabupaten Bangka

1. Realisasi Pendapatan Daerah

Realisasi pendapatan sampai dengan triwulan II 2015 sebesar

Rp543,10 miliar yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar

Rp57,09 miliar atau sebesar 10,51% dari total pendapatan dan pendapatan

transfer sebesar Rp486,01 miliar atau 89,49% dari total pendapatan.

Pendapatan transfer terdiri dari transfer pemerintah pusat berupa dana

perimbangan sebesar Rp407,02 miliar atau 83,75%, transfer pemerintah pusat

lainnya sebesar Rp50,19 miliar atau 10,33% dan transfer pemerintah provinsi

sebesar Rp28,80 miliar atau 5,93% total pendapatan transfer. Realisasi dana

perimbangan terbesar adalah Dana Alokasi Umum (DAU) yang mencapai

Rp291,67 miliar atau 71,16% dan dana bagi hasil bukan pajak (SDA) sebesar

Rp76,14 miliar atau 18,71%.

2. Realisasi Belanja Daerah

Sementara itu, realisasi belanja sebesar Rp300,95 miliar terdiri dari

belanja operasi sebesar 91,25%, belanja modal sebesar 8,39% dan belanja

tak terduga sebesar 0,36%. Belanja operasional terbesar merupakan belanja

pegawai yang mencapai 60,60% dari total belanja operasional.

Page 59: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 48

URAIAN Realisasi s. d. Triwulan I

( Januari - Maret )

Realisasi s. d. Semester I

( Januari - Juni )

PENDAPATAN 255,799,282,528.38Rp 543,103,053,029.25Rp

PENDAPATAN ASLI DAERAH 27,842,768,115.64Rp 57,090,509,026.44Rp

Pajak Daerah 6,049,632,066Rp 11,923,960,737.17Rp

Retribusi Daerah 2,846,452,147Rp 6,575,853,189.00Rp

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4,096,651,771Rp 4,577,102,271.28Rp

Lain-lain PAD yang Sah 14,850,032,131Rp 33,013,592,828.99Rp

PENDAPATAN TRANSFER 227,956,514,412.74Rp 486,012,544,002.81Rp

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN 188,308,894,247.00Rp 407,024,537,826.00Rp

Dana Bagi Hasil Pajak 4,300,881,450Rp 8,694,819,800.00Rp

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 691,659,797Rp 76,137,726,026.00Rp

Dana Alokasi Umum 166,668,732,000Rp 291,670,281,000.00Rp

Dana Alokasi Khusus 16,647,621,000Rp 30,521,711,000.00Rp

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA 22,601,836,000.00Rp 50,191,310,400.00Rp

Dana Otonomi Khusus Rp - 7,254,610,400.00Rp

Dana Penyesuaian 22,601,836,000Rp 42,936,700,000.00Rp

TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 17,045,784,165.74Rp 28,796,695,776.81Rp

Pendapatan Bagi Hasil Pajak 17,045,784,166Rp 28,796,695,776.81Rp

Pendapatan Bagi Hasil Lainnya Rp - Rp -

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Rp - Rp -

Pendapatan Hibah Rp - Rp -

Pendapatan Dana Darurat Rp - Rp -

Pendapatan Lainnya Rp - Rp -

BELANJA 109,400,858,631.94Rp 300,950,585,676.98Rp

BELANJA OPERASI 105,077,334,631.94Rp 274,608,562,184.98Rp

Belanja Pegawai 73,140,806,371Rp 166,399,253,292.29Rp

Belanja Barang 3,151,852,861Rp 97,779,348,892.69Rp

Bunga Rp - Rp -

Subsidi Rp - 150,000,000.00Rp

Hibah Rp - 8,466,960,000.00Rp

Bantuan Sosial 418,000,000Rp 1,813,000,000.00Rp

BELANJA MODAL 4,323,524,000.00Rp 25,259,771,342.00Rp

Belanja Tanah Rp - Rp -

Belanja Peralatan dan Mesin 1,487,691,000Rp 8,062,820,900.00Rp

Belanja Gedung dan Bangunan 2,535,070,000Rp 8,355,766,984.00Rp

Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 115,740,000Rp 7,984,685,458.00Rp

Belanja Aset Tetap Lainnya 185,023,000Rp 856,498,000.00Rp

Belanja Aset Lainnya Rp -

BELANJA TAK TERDUGA Rp - 1,082,252,150.00Rp

Belanja Tak Terduga Rp - 1,082,252,150.00Rp

TRANSFER 2,466,684,000.00Rp 20,069,398,443.00Rp

Bagi Hasil Pajak ke Kab/ Kota/ Desa Rp - 799,544,057.00Rp

Bagi Hasil Retribusi ke Kab/ Kota/ Desa Rp - Rp -

Bagi Hasil Lainnya ke Kab/ Kota/ Desa Rp - 439,098,943.00Rp

Transfer Lainnya ke Kab/ Kota/ Desa 2,466,684,000Rp 18,830,755,443.00Rp

BELANJA DAN TRANSFER 111,867,542,631.94Rp 321,019,984,119.98Rp

SURPLUS/ DEFISIT 143,931,739,896.44Rp 222,083,068,909.27Rp

PEMBIAYAAN 116,200,098,863.54Rp 116,386,107,444.54Rp

PENERIMAAN PEMBIAYAAN 116,200,098,863.54Rp 116,386,107,444.54Rp

Penggunaan SILPA 116,200,098,864Rp 116,195,096,952.54Rp

Pencairan Dana Cadangan Rp - Rp -

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Rp - Rp -

Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah Rp -

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Rp - 191,010,492.00Rp

PENGELUARAN PEMBIAYAAN Rp - Rp -

Pembentukan Dana Cadangan Rp - Rp -

Penyertaan Modal ( Investasi ) Daerah Rp - Rp -

Pembayaran Pokok Utang Rp - Rp -

Pemberian Pinjaman Kepada Daerah Rp - Rp -

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 260,131,838,759.98Rp 338,469,176,353.81Rp

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bangka

Tabel 4.5 Realisasi APBD Kabupaten Bangka

3. Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Selain bersumber dari APBD, pendanaan pembangunan di daerah juga

bersumber dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (TP). Dana

Page 60: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 49

Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh

Gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan

pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dan yang

dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah. Sedangkan TP adalah

penugasan-penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari

pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta dari

pemerintah kabupaten, atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu

dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaannya

kepada yang menugaskan.

Pagu Dana Dekonsentrasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar

Rp156,18 miliar dan Tugas Pembantuan Rp 205,18 miliar. Sehingga totalnya

sebesar Rp361,98 miliar.

Tabel 4.6 Pagu dan Realisasi Anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Jan Feb M aret April M ei Juni

Dekonsentrasi 156.18 0.02 0.04 1.13 3.57 4.60 6.15 15.52 9.94

Tugas Pem bantuan 205.80 0.06 0.27 5.26 2.18 4.22 7.05 19.04 9.25

Jum lah 361.98 0.08 0.31 6.40 5.75 8.82 13.20 34.56 9.55

Kewenangan Pagu (M iliar Rp)Realisasi Bulanan 2015 Jum lah Realisasi

(M iliar Rp)

% Realisasi

sd Juni

Sumber : Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bangka Belitung

Realisasi dana dekonsentrasi hingga triwulan II 2015 tercatat sebesar

Rp15,52 miliar atau 9,94% dari pagu. Sedangkan realisasi tugas pembantuan

Rp19,04 miliar atau 9,25% dari pagu. Sehingga total realisasi dana dekonsentrasi

dan tugas pembantuan sebesar Rp34,56 miliar atau 9,55% dari total pagu sebesar

Rp361,98 miliar.

Masih relatif rendahnya penyerapan anggaran ditengarai karena masih

belum banyak terealisasinya kegiatan dengan sumber pendanaan dari APBN

tersebut pada triwulan I dan II 2015. Realisasi anggaran diharapkan dapat

terlaksana pada triwulan III dan IV sebagai stimulus dan penggerak perekonomian

daerah.

Page 61: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 50

4.3. Perkembangan perekonomian di Kepulauan Bangka

Perkembangan perekonomian di Kepulauan Bangka Belitung secara makro

relatif baik meskipun belum diikuti perkembangan kualitas sumber daya manusia

dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Tingkat kesenjangan konsumsi

masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (indeks gini) selama periode

2008-2013 mengalami sedikit peningkatan dari angka 0,26 menjadi 0,31, lebih

rendah dari angka nasional yang sebesar 0,35 pada tahun 2008 menjadi 0,4 pada

tahun 2013. Kesenjangan output antarkabupaten/kota di

Kepulauan Bangka Belitung tergolong rendah secara nasional sehingga

mendukung dalam menjaga stabilitas perekonomian wilayah. Percepatan

pengembangan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung diperkirakan akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah secara keseluruhan. Perbaikan

kinerja ekonomi yang cukup signifikan terjadi dengan faktor pendorong utama

datang dari komponen ekspor luar negeri. Manfaat dari proyek-proyek infrastruktur

utama di kota-kota pusat pertumbuhan diperkirakan tak hanya memberi manfaat

kota bersangkutan tetapi juga wilayah sekitarnya. Berdasarkan modal

pembangunan yang dimiliki dan semakin meningkatnya kinerja pembangunan,

prospek pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 dalam

mendukung pencapaian target RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Sasaran pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung dalam RPJMN

2015-2019 sebesar 5,5 – 7,5 persen dimungkinkan dapat tercapai dengan

meningkatkan optimalisasi potensi sumberdaya yang dimiliki daerah, sejalan

dengan peningkatan pembangunan infrastruktur. Secara keseluruhan

perekonomian tahun 2016 membaik didukung oleh seluruh provinsi. Perbaikan

ekonomi terutama didorong oleh peningkatan investasi seiring dengan realisasi

berbagai proyek infrastruktur berskala besar di daerah. Paket kebijakan

ekonomi yang disertai agenda pembangunan infrastruktur pemerintah telah

memberi persepsi positif terhadap ekspektasi kondisi ekonomi ke depan, serta

diprakirakan mendorong perbaikan konsumsi rumah tangga.

Page 62: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 51

2. Upaya menurunkan tingkat kemiskinan di Kepulauan Bangka Belitung harus

dilakukan dengan optimal agar sesuai dengan Buku III RPJMN 2015-2019.

Sasaran pengurangan tingkat kemiskinan dalam Buku III RPJMN 2015-2019

adalah 3,9 – 2,7 persen, sedangkan pada tahun 2014 tingkat kemiskinan di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 5,36 persen, untuk itu diperlukan

upaya konsisten untuk menurunkan tingkat kemiskinan di provinsi ini. Selama

kurun waktu 2015-2019 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus

menurunkan persentase penduduk miskin sebesar 2,66 poin persentase atau

0,53 poin persentase per tahun.

3. Peluang untuk mempercepat penurunan kemiskinan terbuka bila dilakukan

pembenahan pada produktivitas sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan

industri kecil, di mana konsentrasi penduduk miskin biasanya berada.

Pemerintah daerah perlu menyiapkan koordinasi horisontal dan vertikal untuk

mengantisipasi kemungkinan hal ini terjadi, terutama menyiapkan jaring-jaring

pengaman untuk memperkecil dampak yang diterima penduduk miskin dan

hampir miskin.

Page 63: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 52

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Kondisi sumber daya perekonomian masyarakat di Pulau Bangka dari

uraian pada bagian pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Potensi sumber daya perekonomian masyarakat di Pulau Bangka meliputi

sektor pertanian, sektor perkebunan, sektor kehutanan, sektor peternakan,

sektor perikanan, sektor kelautan, sektor pertambangan dan energi, sektor

pariwisata, sektor perdagangan dan sektor koperasi dan usaha mikro, kecil dan

menengah yang sudah diperdayakan, serta merangkul pihak swasta

(stakeholder) yang berkaitan dengan perekonomian dan pemberdayaan

masyarakat.

b. Berdasarkan kualitas pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangka, Pemerintah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beserta kepala Dinas mempunyai

Kebijakan pembangunan, pengeloaan keuangan dan aset daerah serta hasil

pencapian pembangunan perekonomian dan dalam proses realisasi berjalan

dalam meningkatkan sumber daya perekonomian masyarakat di Pulau Bangka

seperti

c. Pembangunan perekonomian masyarakat di Pulau Bangka sebagai wilayah

terdepan bagi pertahanan Negara sangat berpengaruh pada kesejahteraan

rakyat, keamanan wilayah serta kesadaran bela Negara masyarakat Pulau

Bangka.

Pembangunan sumberdaya perekonomian masyarakat di Pulau Bangka

dalam perspektif pertahanan negara

Keberhasilan sumberdaya perekonomian masyarakat di Pulau Bangka

dalam perspektif pertahanan negara dapat dilihat sebagai kesuksesan

Page 64: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 53

pembangunan daerah. Indikator pertama adalah produktivitas, yang dapat diukur

dari perkembangan kinerja suatu institusi beserta aparatnya. Indikator kedua

adalah efisiensi, yang terkait dengan meningkatnya kemampuan

tekhnologi/sistem dan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan

pembangunan. Terakhir adalah partisipasi masyarakat, yang dapat menjamin

kesinambungan pelaksanaan suatu program di suatu wilayah.

Indikator keberhasilan tersebut terkait erat dengan faktor-faktor yang menjadi

ciri suatu wilayah dan membedakannya dengan wilayah lainnya seperti kondisi

politik dan sosial, struktur kelembagaan, komitmen aparat dan masyarakat, dan

tingkat kemampuan/pendidikan aparat dan masyarakat. Pada akhirnya,

keberhasilan pengembangan suatu wilayah bergantung pula pada kemampuan

berkoordinasi, mengakomodasikan dan memfasilitasi semua kepentingan, serta

kreativitas yang inovatif untuk terlaksananya pembangunan yang aspiratif dan

berkelanjutan bagi pertahanan negara.

5.2 REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas direkomendasikan hal-hal sebagai

berikut:

a. Meningkatkan peran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dan Para dinas perekonomian yang terkait dengan perekonomian serta pihak

swasta melalui efektivitas Topoksi masing-masing dan sinergitas seluruh

stakeholder dalam pembinaan baik itu pelatihan, pendidikan dalam

perekonomian bagi masyarakat maupun bantuan modal dan sarana yang

menunjang kemajuan perekonomian.

b. Meningkatkan peran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dan dinas serta pihak swasta selalu memantau perkembangan dalam

pembinaan perekonomian secara terpadu, berlanjut dan sampai tumbuh

Page 65: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 54

berkembang mencapai kemajuan yang signifikan.

c. Meningkatkan peran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

melalui peran Dinas Kelautan dan Perikanan dalam membinan para nelayan

dan keluarga pesisir untuk diberikan pembinaan tentang bagaimana

menangkap ikan secara efektif dan efisien serta memberikan sarana

penangkapan ikan yang lebih modern seperti kapal penangkap ikan yang lebih

besar, bantuan BBM serta sarana lain yang dibutuhkan oleh para nelayan.

d. Meningkatkan peran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

melalui peran Dinas Koperasi dan UKM dalam membina para pedagang kecil

dan menengah baik itu penyediaan tempat untuk berdagang seperti pasar

tradisional maupun pasar modern, serta bantuan modal untuk berdagang.

e. Meningkatkan peran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

melalui Dinas Pertaninan dalam membina petani untuk meningkatkan hasil

pertanian dengan memberikan penyuluhan tentang memilih tanaman produktif

menghasilkan panen yang besar untuk kesejahteraan keluarganya, serta

memberikan bantuan bibit tanaman, menyediakan pupuk dan memasarkan

hasil panen dari hulu ke hilir.

f. Meningkatkan peran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

melalui Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam

membina masyarakat melalui bantuan ketrampilan agar masyarakat hidup

mandiri dan sejahtera.

g. Meningkatkan peran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

melalui Dinas Koperasi UMKM dengan membina koperasi dan masyarakat

dalam berwiraswasta dan saling gotong royong untuk kesejahteraan bersama.

h. Meningkatkan peran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Page 66: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 55

melalui Dinas Pertambangan dan Energi untuk membina para penambang dan

pemilik tambang untuk menambang dan menggali sesuai dengan aturan demi

melestarikan lingkungan alam yang ada di Pulau Bangka.

i. Meningkatkan peran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk membina masyarakat ekonomi

kreatif untuk membangun perekonomian di sektor pariwisata serta menata dan

membenahi pariwisata yang lebih indah dan lestari.

j. Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Pulau Bangka akan

mempengaruhi peningkatan rasa bela Negara bagi masyarakat di Pulau

Bangka sebagai pulau terdepan.

Page 67: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 56

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R, 2005. Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Ambardi, U.M dan Socia, P. 2002. Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah.

Pusat Pengkajian Kebijakan Pengembangan Wilayah, Jakarta.

Arsyad, Lincolin, 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi

Daerah. BPFE, Yogyakarta.

Boediono, 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. BPFE, Yogyakarta.

Creswell, J. W. 2013. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Flick, U., Kardoff, E. v., & Steinke, I. 2004. A Companion to Qualitative Research.

London: Sage Publications Ltd.

Iskandar Putong, Economics Pengantar Mikro dan Makro(Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2010), hal. 3, 18-20.

Jhingan, ML, 2002. Ekonomi Pembangunan. Penerbit Rajawali, Jakarta.

Kodoatie & Sjarief, Pengantar Ilmu Ekonomi (Jakarta: Gramedia, 2006) h. 67.

Kuncoro, M, 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah; Reformasi, Perencanaan,

Strategi dan Peluang. Erlangga, Jakarta.

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), hal. 26.

Miles, M., & Hubermen, A. 1984. Qualitative Data Analysis: A Source Book of New

Methods. California: SAGE Publications.

Pearce, JA. (2008). Strategic management : Formulation, Implementation and

Control sl. Mc Grow Hill.

Purwaningsih, 2009. “Analisis Struktur Ekonomi dan Penentuan Sektor Unggulan

Kabupaten Parigi Moutong”, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 68: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 57

Purnomo Yusgiantoro, Ekonomi Pertahanan Teori dan Praktek, (Jakarta: Gramedia,

2014), hal. 7.

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung : Pustaka Setia, 2002), hlm.

45 - 47.

Stainback, S., & Stainback, W. 1988. Understanding and Conducting Qualitative

Research. USA: Kendall/Hunt Publisher.

Stephanie, K. Marrus. (2002) .Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta:

Rajawali Press

Sjafrizal, 2008. Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi. Badouse Media, Cetakan

Pertama, Padang.

Soepono, Prasetyo, 1993. Analisis Shift-Share Perkembangan dan Penerapan,

JEBI, No.1, Tahun III.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Yogyakarta:

Alfabeta.

Sukirno, Sadono, 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar

Kebijakan. LPFEUI, Jakarta.

Suryana, 2000. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi, Ekonomi Pembangunan: Teori,

Masalah dan Kebijakan. UPP AMP YKPN Yogyakarta.

Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Wilson Bangun, Teori Ekonomi Makro, ( Bandung: Refika Aditama, 2010), hal.1

Karya Ilmiah

Fachrurrazy, 2009. “Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah

Kabupaten

Aceh Utara dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB”. Tesis, Sekolah Pasca

Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Page 69: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 58

Ghufron, Muhammad. 2008. “Analisis Pembangunan Wilayah Berbasis Sektor

Unggulan

Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur”.Skripsi, Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Gravitiani, Evi, 2006. “Analisis Shift-Share Dinamik pada Perekonomian

Yogyakarta”.FE-UGM, Yogyakarta.

online

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2008. Undang-Undang No. 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah,

http://www.Bappenas.go.id/node/123/3/uu-no32-tahun-2004-tentang-

pemerintahan-daerah/, diakses pada tanggal 27 Maret 2012.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2008.Undang-Undang No. 33 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah http://www.Bappenas.go.id/node/123

/3/uu-no33-tahun-2004-tentang-pemerintahan-daerah/, diakses pada tanggal

27 Maret 2012.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bone, 2008. Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2008-2013 Kabupaten

Bone http://www.bone.go.id/download/PERDA%20RPJMD.pdf, diakses

tanggal 4 April 2012.

Laporan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone, 2011. Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Bone 2011. Pemerintah Kabupaten Bone, Watampone.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone, 2011. Kabupaten Bone dalam Angka.

Pemerintah Kabupaten Bone, Watampone.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, 2011. Produk Domestik Regional

Bruto

Page 70: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 59

Kabupaten Bone 2011. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar.

Basuki, Agus Tri, 2005. “Peranan Kabupaten Way Kanan dalam Pembentukan

PDRB Provinsi Lampung Tahun 1999-2002”, Universitas Sriwijaya,

Palembang.

Page 71: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 60

LAMPIRAN

4. Panduan Wawancara untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka.

Data Responden

Instansi

Alamat

Nama

Jabatan/Pangkat

No. Kontak/email

Hari dan Tanggal

Lokasi Wawancara

Mulai Wawancara

Selesai Wawancara

Gambaran Situasi (What,Where,Who,When, How)

1. Apakah pedoman yang digunakan oleh Pemda untuk mengembangkan

sumber daya perekonomian masyarakat di Kabupaten Bangka?

2. Bagaimanakah koordinasi antara Pemda dengan Dinas terkait tentang

perekonomian di Kabupaten Bangka?

3. Apakah program yang ada di Pemda Kabupaten Bangka tidak bertabrakan

dengan program yang ada di Dinas perekonomian yang saling berkaitan?

Page 72: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 61

4. Siapakah yang seharusnya mengadakan koordinasi dengan Pemda dan

Dinas yang berkaitan dengan pemberdayaan perekonomian di wilayah

Kabupaten Bangka?

1. Bagaimanakah kerja sama antara Pemda Kabupaten Bangka dengan

Dinas-dinas yang berkaitan dengan pemberdayaan sumber daya

perekonomian masyarakat di Kabupaten Bangka?

2. Apa saja yang telah dilaksanakan Pemda Kabupaten Bangka dalam

rangka peningkatan perekonomian di Kabupaten Bangka?

3. Bagaimanakan respon masyarakat setelah diberikan penyuluhan

dan pembinaan dari Dinas perekonomian?

4. Bagaimanakah cara memantau perkembangan setelah di berikan

penyuluhan?

5. Apa kendala yang di hadapi penyuluh di lapangan di hadapkan

dengan berbagai karakter manusia?

6. Apakah ada evaluasi setiap tahun, dan apa tindak lanjut dari

evaluasi itu?

Page 73: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 62

DOKUMENTASI PENELITIAN EKSISTENSI PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

DI PULAU BANGKA

Peta Kandungan Bijih Timah P. Bangka Tambang Timah Sudah Sejak Zaman Dahulu

Eksplorasi Timah dengan Kapal Keruk Hasil Industri Kreatif Kerajinan Timah

Produk Timah berbentuk Bola Produk Timah Berbentuk Batangan

Lampiran

Page 74: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 63

DOKUMENTASI PENELITIAN EKSISTENSI PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

DI PULAU BANGKA

Tanaman Lada yang Subur Perkebunan Lada sampai ke Pelosok

Petani Lada yang memberi Harapan Menikmati Hasil Panen Lada Putih

Kualitas Lada Putih Bangka diakui di Dunia Hutan Pelawan yang terkenal dan Madunya

Page 75: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 64

Diterima Ka. Biro Perekonomian Prov Babel

DOKUMENTASI PENELITIAN EKSISTENSI PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

DI PULAU BANGKA

Wawancara dengan Ka. Biro Perekonomian

Diterima Ka. Biro Pembangunan Prov Babel

Wawancara dengan Kahumas Pemprov Babel

Wawancara dengan Ka. Biro Pembangunan

Penyerahan Cinderamata dari Unhan

Page 76: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 65

DOKUMENTASI PENELITIAN EKSISTENSI PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

DI PULAU BANGKA

Peneliti berkunjung ke Pemprov Kep. Babel Peneliti diterima Sekda Pemprov Kep Babel

Wawancara dengan Sekda Pemprov Kep Babel Wawancara dengan Bapeda Pemprov Kep Babel

Peneliti Mengunjungi Bapeda Pemprov Babel Wawancara dengan Bapeda Pemprov Kep Babel

Page 77: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 66

+

DOKUMENTASI PENELITIAN EKSISTENSI PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

DI PULAU BANGKA

Peneliti Mengunjungi Bakesbangpol Babel Pemprov Babel

Wawancara dengan Bakesbangpol Babel Pemprov Babel

Potensi Pariwisata menyokong Perekonomian Pantai dengan Hamparan Pasir Putih nan Elok

Negeri Serumpun Sebalai Memiliki Potensi pariwisata

Pantai yang begitu mempesona

*****

Penyerahan Cinderamata Unhan kepada Danrem

Korem Mendukung Pemb. Perekonomian

Page 78: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 67

Lampiran

Page 79: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 68

Page 80: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 69

Page 81: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 70

Page 82: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 71

Page 83: opac.lib.idu.ac.idopac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/36e... · 2018-10-23 · Pembangunan perekonomian masyarakat di Kepulauan Bangka sebagai wilayah terdepan, diharapkan

Laporan Hasil Penelitian LPPM Unhan 2016 72