omsk

18
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otitis media supuratif kronik ialah infeksi kronik di telinga tengah lebih dari 2 bulan dengan adanya perforasi membran timpani, sekret yang keluar dari telinga tengah dapat terus menerus atau hilang timbul. Sekret bisa encer atau kental, bening atau berupa nanah. Otitis media supuratif kronik (OMSK) di dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah congek, teleran atau telinga berair. Kebanyakan penderita OMSK menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang biasa yang nantinya akan sembuh sendiri. Penyakit ini pada umumnya tidak memberikan rasa sakit kecuali apabila sudah terjadi komplikasi. Biasanya komplikasi didapatkan pada penderita OMSK tipe maligna seperti labirinitis, meningitis, abses otak yang dapat menyebabkan kematian. Kadangkala suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang virulen pada OMSK tipe bening pun dapat menyebabkan suatu komplikasi. Otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif. Masing-masing mempunyai bentuk akut dan kronis. Pada beberapa penelitian, diperkirakan terjadinya otitis mediasupuratif kronik yaitu 25% pada anak-anak. Infeksi umumnya terjadi dua tahun pertama kehidupan dan puncaknya pada tahun pertama masa sekolah.

Upload: miftakhul-khoery

Post on 16-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

OMSK

TRANSCRIPT

10

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahOtitis media supuratif kronik ialah infeksi kronik di telinga tengah lebih dari 2 bulan dengan adanya perforasi membran timpani, sekret yang keluar dari telinga tengah dapat terus menerus atau hilang timbul. Sekret bisa encer atau kental, bening atau berupa nanah. Otitis media supuratif kronik (OMSK) di dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah congek, teleran atau telinga berair. Kebanyakan penderita OMSK menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang biasa yang nantinya akan sembuh sendiri. Penyakit ini pada umumnya tidak memberikan rasa sakit kecuali apabila sudah terjadi komplikasi. Biasanya komplikasi didapatkan pada penderita OMSK tipe maligna seperti labirinitis, meningitis, abses otak yang dapat menyebabkan kematian. Kadangkala suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang virulen pada OMSK tipe bening pun dapat menyebabkan suatu komplikasi. Otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif. Masing-masing mempunyai bentuk akut dan kronis. Pada beberapa penelitian, diperkirakan terjadinya otitis mediasupuratif kronik yaitu 25% pada anak-anak. Infeksi umumnya terjadi dua tahun pertama kehidupan dan puncaknya pada tahun pertama masa sekolah.Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah infeksi kronis pada telinga tengah dengan perforasi membran tympani dan sekret keluar dari telinga terus menerus atau hilang timbul,. sekret dapat encer atau kental, bening atau berupa nanah. Jenis otitis media supuratif kronis dapat terbagi 2 jenis, yaitu OMSK tipe benigna dan OMSK tipe maligna.Beberapa faktor yang dapat menyebabkan otitis media akut menjadi otitis media kronis yaitu terapi yang terlambat diberikan, terapi tidak adekuat, virulensi kuman yang tinggi, daya tahan tubuh yang rendah (gizi buruk) atau hygiene buruk. Gejala otitis media supuratif kronis antara lain otorrhoe yang bersifat purulen atau mokoid, terjadi gangguan pendengaran, otalgia, tinitus, rasa penuh di telinga dan vertigo. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menganalisis jurnal dengan judul Impact of Educational Program on the Management of Chronic Suppurative Otitis Media among Children

B. Tujuan1. Tujuan UmumMenganalisis jurnal penelitian keperawatan anak yaitu Impact of Educational Program on the Management of Chronic Suppurative Otitis Media among Children2. Tujuan Khususa. Melakukan analisis jurnal internasional hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti.b. Memberikan saran terkait dengan penerapan hasil jurnal penelitian yang dapat diaplikasikan di Indonesia

3. Sistematika PenulisanSistematika penulisan pada makalah ini terdiri dari BAB I Pendahuluan, BAB II Resume Jurnal Penelitian, BAB III Analisis Jurnal Penelitian dan Pembahasan, serta BAB IV Penutup.

BAB IIRESUME JURNAL PENELITIAN

Judul : Impact of Educational Program on the Management of Chronic Suppurative Otitis Media among ChildrenPeneliti: Yousseria Elsayed Yousef,1 Essam A. Abo El-Magd,2 OsamaM. El-Asheer,3 and Safaa Kotb4Tahun Penelitian: 2013-2014Latar Belakang. Kronis otitis media supuratif (OMSK) tetap menjadi salah satu penyakit menular kronis yang paling umum pada anak di seluruh dunia, dan paling berpengaruh pada kelompok ras dan budaya yang beragam di negara berkembang dan industri. TujuanTujuan dari studi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak dari program pendidikan tentang pengelolaan anak-anak dengan OMSK. Metode PenelitianSubyek dan Metode. Desain penelitian menggunakan eksperimental design. Penelitian melibatkan 100 anak-anak dari kedua jenis kelamin dari 2 tahun atau kurang dengan OMSK. Anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok pertama disebut kelompok I: melibatkan 50 anak-anak dengan OMSK menerima program pendidikan yang dirancang; kelompok kedua disebut kelompok kontrol: melibatkan 50 anak-anak yang berada di bawah perawatan tradisional dan gagal untuk merespon; sedangkan kelompok ketiga disebut Kelompok II: anak-anak dalam kelompok kontrol diberi program pendidikan dan ditindaklanjuti dalam cara yang sama seperti kelompok I. Alat ukur I yang digunakan yaitu dengan kuesioner berisi lembar wawancara terstruktur untuk ibu yang terdiri dari empat bagian: (1) karakteristik pribadi dan sosiodemografi anak dan (2) data tentang faktor-faktor risiko otitis media (3) penilaian praktek ibu tentang perawatan anak-anak dengan supuratif otitis media (4) kriteria diagnostik untuk otitis media supuratif. Alat ukur ke II adalah program pendidikan: program pendidikan dikembangkan oleh para peneliti berdasarkan pengetahuan dan praktek. Penelitian ini dilakukan melalui periode 9 bulan mulai dari bulan September 2013 sampai Mei 2014. Program pendidikan dilaksanakan untuk ibu dari anak-anak dengan OMSK dalam bentuk 5 sesi yang dijadwalkan pada saat diagnosis dan dievaluasi setelah satu minggu, 1, 3, dan 6 bulan. HasilAda perbedaan yang signifikan antara anak-anak yang menerima program dan kelompok kontrol pendidikan mengenai respon terhadap pengobatan setelah satu dan 3 bulan. Persentase kesembuhan lengkap meningkat secara progresif 32%, 60%, dan 84% setelah 1, 3, dan 6 bulan di kelompok I sementara sebesar 24%, 44%, dan 64% pada kelompok II. Penilaian masing-masing kelompok: Cure (perforasi kering) adalah 64%, 36%, dan 12% di antara anak-anak dari kelompok I setelah 1, 3, dan 6 bulan sementara itu 64%, 44%, dan 24% pada kelompok II. Selanjutnya persentase kepatuhan terhadap program pendidikan ditingkatkan dengan waktu pada kedua kelompok: 44%, 64%, dan 80% pada kelompok I dan 32%, 48%, dan 56% pada kelompok II setelah 1, 3, dan 6 bulan. Persentase penyembuhan secara statistik signifikan lebih tinggi di antara anak-anak dengan kepatuhan lengkap dengan program pendidikan pada kedua kelompok dibandingkan dengan kepatuhan tidak lengkap (P = 0,000 untuk keduanya). Kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas anak-anak dengan OMSK memiliki satu atau lebih faktor risiko terjadinya penyakit; program pendidikan yang efektif untuk pengelolaan OMSK (apakah obat atau penyembuhan lengkap); semakin tinggi kepatuhan ibu dengan program maka tingkat respon kesembuhan lebih tinggi pula.

BAB IIIANALISIS JURNAL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Jurnal PenelitianNoElemen Kritik RisetUlasan Kritik Riset

1.Dimensi substansi dan teori

Tingkat kepentingan masalahMasalah yang diteliti dalam jurnal ini sangat penting dan menarik karena meneliti tentang dampak pendidikan tentang pengelolaan anak-anak dengan Otitis Media Supuratif Kronis terhadap penyembuhan anak dengan Otitis Media Supuratif KronisKepentingan untuk perawat anak, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu tindakan keperawatan dengan Otitis Media Supuratif Kronis

Kekuatan konsepKonsep yang ada pada jurnal sudah cukup kuat menjelaskan teori yang mendasari penelitian yang mengacu pada pendidikan tentang pengelolaan anak-anak dengan Otitis Media Supuratif Kronis

Kreativitas dan kelayakan kerangka konsep teoriKreativitas dan kelayakan kerangka konsep teori cukup jelas. Dimana referensi teori yang digunakan banyak dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pertanyaan memahami fenomenaPertanyaan memahami fenomena sudah baik yaitu untuk mengevaluasi dampak program pendidikan yang dirancang pada penyembuhan anak dengan OMSK.

2.Dimensi metodologi

DesainPeneliti menggunakan desain penelitian studi eksperimentalAnak anak dibagi menjadi 3 kelompok, terdiri dari1. Kelompok I: Intervensi dengan program pendidikan yang dirancang2. Kelompok control: dengan perawatan OMSK secara tradisional3. Kelompok II: kelompok control yang gagal sembuh setelah 3 bulan, kemudian ditindaklanjuti dengan intervensi program pendidikan yang dirancang

SampelSampel dalam penelitian ini adalah anak-anak dengan dengan OMSK yang datang di klinik rawat jalan dari departemen of Pediatric dan THT, Assiut University Hospital sebanyak 100 anak dari kedua jenis kelamin dengan umur 2 tahun atau kurang.Kekurangan: Tidak dicantumkan criteria inklusi dan eksklusi dan cara pengambilan sampel.

MetodeAnak yang datang ke klinik THT didiagnosis OMSK oleh dokterIbu dengan anak OMSK mengisi data-data terkait dengan kondisi anak kemudian separuh sampel diberi pendidikan tentang cara pengelolaan anak dengan OMSKAnak- anak dengan OMSK dibagi menjadi 3 kelompok:Peneliti menggunakan desain penelitian studi eksperimentalAnak anak dibagi menjadi 3 kelompok, terdiri dari1. Kelompok I: Intervensi dengan program pendidikan yang dirancang2. Kelompok control: dengan perawatan OMSK secara tradisional3. Kelompok II: kelompok control yang gagal sembuh setelah 3 bulan, kemudian ditindaklanjuti dengan intervensi program pendidikan yang dirancangEvaluasi dilakukan di bulan I, bulan ke tiga, dan bulan ke 6Kekurangan: tidak dijelaskan hasil terkait dengan kelompok control setelah 3 bulan karena di jurnal hanya mencantumkan hasil penelitian kelompok I dan II, dimana kelompok II adalah kelompok control yang gagal dalam penyembuhan. Di tabel dituliskan jumlah sampel di kelompok II sebanyak 50 anak, hal ini menunjukkan bahwa semua sampel di kelompok II gagal dalam penyembuhan setelah 3 bulan

Analisis statistikAnalisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS-17 paket perangkat lunak statistik dan Excel untuk angka. Data disajikan dengan menggunakan statistik deskriptif dalam bentuk frekuensi dan persentase untuk variabel kualitatif dan sarana dan standar deviasi untuk variabel kuantitatif. Data kontinu kuantitatif dibandingkan dengan menggunakan t-test dalam kasus perbandingan antara nilai rata-rata dari kelompok belajar. Variabel kualitatif belajar dibandingkan dengan menggunakan uji Chi-kuadrat. Signifikansi statistik dianggap pada p value