omalizumab

3
Omalizumab, sebuah antibodi monoklonal manusia rekombinan disetujui sebagai terapi tambahan untuk asma alergi sedang sampai persisten berat. Omalizumab mengurangi kadar IgE bebas dan reseptor afinitas tinggi untuk region Fc dari IgE (FcεRI), keduanya penting dalam aktivasi basofil dan sel mast. Bukti awal dari penelitian memperlihatkan bahwa omalizumab mungkin efektif pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik yang tetap simptomatik meskipun dengan terapi antihistamin. Data yang diperoleh dari dua penelitian fase 2 multisenter. acak. Tersamar-ganda, kontrol-plasebo yang melibatkan total 139 pasien memperlihatkan bahwa omalizumab, yang telah dikenal aman, memiliki manfaat pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik yang tetap simptomatik meskipun telah menggunakan antihistamin H1. Omalizumab, sebuah antibodi monoklonal manusia rekombinan disetujui sebagai terapi tambahan untuk asma alergi sedang sampai persisten berat. Omalizumab mengurangi kadar IgE bebas dan reseptor afinitas tinggi untuk region Fc dari IgE (FcεRI), keduanya penting dalam aktivasi basofil dan sel mast. Bukti awal dari penelitian memperlihatkan bahwa omalizumab mungkin efektif pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik yang tetap simptomatik meskipun dengan terapi antihistamin. Data yang diperoleh dari dua penelitian fase 2 multisenter. acak. Tersamar-ganda, kontrol-plasebo yang melibatkan total 139 pasien memperlihatkan bahwa omalizumab, yang telah dikenal aman, memiliki manfaat pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik yang tetap simptomatik meskipun telah menggunakan antihistamin H1. Mekanisme bagaimana omalizumab bekerja untuk meningkatkan urtikaria belum sepenuhnya diketahui. Telah dilaporkan bahwa pasien dengan urtikaria idiopatik kronik aktif memiliki fungsi basofil abnormal, termasuk supresi jalur reseptor IgE afinitas tinggi (FcεRI), basopenia darah, dan rekrutmen basofil ke tempat lesi kulit. Pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik saat remisi, basopenia darah dan supresi jalur reseptor IgE afinitas tinggi kembali normal. Pada penelitian sebelumnya, pengikatan IgE yang bersirkulasi oleh omalizumab memperlihatkan pengurangan IgE bebas dalam beberapa jam setelah pemberian dan penurunan regulasi FcεRI pada basophil darah dalam 2 minggu, pada sel mast, pengurangan ekspresi FcεRI, dan degranulasi terjadi setelah 8 minggu. Penelitian ini tidak dibuat untuk

Upload: joseph-sanders

Post on 27-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FK

TRANSCRIPT

Page 1: Omalizumab

Omalizumab, sebuah antibodi monoklonal manusia rekombinan disetujui sebagai terapi tambahan untuk asma alergi sedang sampai persisten berat. Omalizumab mengurangi kadar IgE bebas dan reseptor afinitas tinggi untuk region Fc dari IgE (FcεRI), keduanya penting dalam aktivasi basofil dan sel mast. Bukti awal dari penelitian memperlihatkan bahwa omalizumab mungkin efektif pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik yang tetap simptomatik meskipun dengan terapi antihistamin. Data yang diperoleh dari dua penelitian fase 2 multisenter. acak. Tersamar-ganda, kontrol-plasebo yang melibatkan total 139 pasien memperlihatkan bahwa omalizumab, yang telah dikenal aman, memiliki manfaat pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik yang tetap simptomatik meskipun telah menggunakan antihistamin H1.

Omalizumab, sebuah antibodi monoklonal manusia rekombinan disetujui sebagai terapi tambahan untuk asma alergi sedang sampai persisten berat. Omalizumab mengurangi kadar IgE bebas dan reseptor afinitas tinggi untuk region Fc dari IgE (FcεRI), keduanya penting dalam aktivasi basofil dan sel mast. Bukti awal dari penelitian memperlihatkan bahwa omalizumab mungkin efektif pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik yang tetap simptomatik meskipun dengan terapi antihistamin. Data yang diperoleh dari dua penelitian fase 2 multisenter. acak. Tersamar-ganda, kontrol-plasebo yang melibatkan total 139 pasien memperlihatkan bahwa omalizumab, yang telah dikenal aman, memiliki manfaat pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik yang tetap simptomatik meskipun telah menggunakan antihistamin H1.

Mekanisme bagaimana omalizumab bekerja untuk meningkatkan urtikaria belum sepenuhnya diketahui. Telah dilaporkan bahwa pasien dengan urtikaria idiopatik kronik aktif memiliki fungsi basofil abnormal, termasuk supresi jalur reseptor IgE afinitas tinggi (FcεRI), basopenia darah, dan rekrutmen basofil ke tempat lesi kulit. Pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik saat remisi, basopenia darah dan supresi jalur reseptor IgE afinitas tinggi kembali normal. Pada penelitian sebelumnya, pengikatan IgE yang bersirkulasi oleh omalizumab memperlihatkan pengurangan IgE bebas dalam beberapa jam setelah pemberian dan penurunan regulasi FcεRI pada basophil darah dalam 2 minggu, pada sel mast, pengurangan ekspresi FcεRI, dan degranulasi terjadi setelah 8 minggu. Penelitian ini tidak dibuat untuk menjelaskan mekanisme aksi omalizumab pada pasien dengan urtikaria idiopatik kronik.

Methotrexat

Sediaan : Tablet 2,5 mg, vial 5 mg/2ml, vial 50 mg/2ml, ampul 5 mg/ml, vial 50 mg/5ml.

Indikasi : Leukimia limfositik akut, kariokarsinoma, kanker payudara, leher dan kepala, paru, buli-buli, Sarkoma osteogenik.

Mekanisme kerja : Metotreksat adalah antimetabolit folat yang menginhibisi sintesis DNA. Metotreksat berikatan dengan dihidrofolat reduktase, menghambat pembentukan reduksi folat dan timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi purin dan sintesis asam timidilat. Metotreksat bersifat spesifik untuk fase S pada siklus sel. Mekanisme kerja metotreksat dalam artritis tidak diketahui, tapi mungkin mempengaruhi fungsi imun. Dalam psoriasis, metotreksat diduga mempunyai kerja mempercepat proliferasi sel epitel kulit.

Page 2: Omalizumab

Siklofosfamid

Sediaan : Siklofosfamid tersedia dalam bentuk kristal 100, 200, 500 mg dan 1,2 gram untuk suntikan, dan tablet 25 dan 50 gram untuk pemberian per oral.

Indikasi : Leukemia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, Limfoma non Hodgkin, Mieloma multiple, Neuro Blastoma, Tumor Payudara, ovarium, paru, Cerviks, Testis, Jaringan Lunak atau tumor Wilm.

Mekanisme kerja : Siklofosfamid merupakan pro drug yang dalam tubuh mengalami konversi oleh enzim sitokrom P-450 menjadi 4-hidroksisiklofosfamid dan aldofosfamid yang merupakan obat aktif. Aldofosfamid selanjutnya mengalami perubahan non enzimatik menjadi fosforamid dan akrolein. Efek siklofosfamid dipengaruhi oleh penghambat atau perangsang enzim metabolismenya. Sebaliknya, siklofosfamid sendiri merupakan perangsang enzim mikrosom, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas obat lain.

a. Montelukast dan Zafirlukast adalah antagonis receptor leukotrien yang mengindikasikan adanya asma, alergi radang selaput lendir,dan untuk mencegah penyebab asma.

Montelukast is a leukotriene receptor antagonist (LTRA) used for the maintenance treatment of asthma and to relieve symptoms of seasonal allergies. It is usually administered orally. Montelukast blocks the action of leukotriene D4 on the cysteinyl leukotriene receptor CysLT1 in the lungs and bronchial tubes by binding to it. This reduces the bronchoconstriction otherwise caused by the leukotriene, and results in less inflammation. Because of its method of operation, it is not useful for the treatment of acute asthma attacks. Again because of its very specific locus of operation, it does not interact with other allergy medications such as theophylline.

SIKLOSPORIN adalah obat imunosupresif utama yang digunakan untuk mencegah penolakan transpalan organ alogenik. Obat ini adalah suatu molekul peptide siklik yang mengandung 11 asam amino yang ditutupi oleh gugus-gugus samping alifatik sehinnga obat ini sangat lipofilik            Siklosporin secara efektif menghambat respon imun seluler dengan menghambat pembentukan inter-leukin-2, suatu faktor pertumbuhan atau stimulator limfosit T. sel sel T ini bertanggung jawab untuk infiltrasi dan penolakan organ  transpalan yang padat.Siklosporin  menimbulakn efek imunosupresinya dengan mengikat protein intra sel siklofilin, salah satu dari sekelompok  protein serupa yang disebut imunofilin.