oleh:

101

Upload: jereni

Post on 08-Feb-2016

83 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENGEMBANGAN SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. (KTSP). Oleh:. Ade Nurhudaya. PENDAHULUAN. Program Pembelajaran dapat dicapai bila direncanakan dengan baik 3 pokok dalam perencanaan kegiatan pembelajaran: 1. Materi yang akan diajarkan - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh:
Page 2: Oleh:

PENDAHULUANPENDAHULUAN Program Pembelajaran dapat dicapai bila

direncanakan dengan baik 3 pokok dalam perencanaan kegiatan

pembelajaran:1. Materi yang akan diajarkan2. Bagaimana cara mengajarkan3. Bagaimana cara mengetahui bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung dan sejauh mana siswa berhasil menguasainya

Page 3: Oleh:

LanjutanLanjutanMateri dan cara pembelajarannya

direncanan dalam bentuk SILABUS, yang dijabarkan menjadi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Cara untuk mengetahui keberlangsungan dan keberhasilan proses pembelajaran direncanakan dalam bentuk SISTEM PENILAIAN

Page 4: Oleh:

Silabus disebut juga,Silabus disebut juga, Pola Dasar Kegiatan

Belajar Mengajar (PDKBM)

Garis-Garis Besar Isi Program Pembelajaran (GBIPP)

(Dahulu biasa kita sebut GBPP)

Page 5: Oleh:

PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSIBERBASIS KOMPETENSI

PENGERTIAN SILABUS: Silabus adalah penjabaran lebih lanjut

dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, serta materi pokok yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Page 6: Oleh:

LANGKAH LANGKAH POKOK PENGEMBANGANSILABUS DAN SISTEM PENILAIAN

STANDARKOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

PENILAIAN

PENDEKATAN/STRATEGI

INDIKATOR

TEKNIK

ALOKASI WAKTUSUMBER BELAJAR

KEGIATANPEMBELAJARA

N

METODE

BNT INST

CTH INS

Page 7: Oleh:

STRATEGISTRATEGIDALAM PENGEMBANGAN SILABUSDALAM PENGEMBANGAN SILABUS

1. Bagi sekolah yang mampu dapat menyusun silabus:- Secara mandiri atau bersama-sama dengan MGMP (sekolah, kecamatan)

- Berkoordinasi dengan pihak Kodya2. Bagi sekolah yang belum mampu, dapat: - Menggunakan model silabus yang disusun

oleh sekolah lain atau pihak lainnya. - Menggunakan contoh yang telah disiapkan

oleh Direktorat Pend. Lanjutan Pertama (Dit. PLP)

Page 8: Oleh:

PRINSIP-PRINSIPPRINSIP-PRINSIPPENGEMBANGAN SILABUSPENGEMBANGAN SILABUS

Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:

a. Ilmiah, agar silabus yang dihasilkan valid, memenuhi kebenaran ilmiah. Perlu melibatkan pakar/ahli di bidang keilmuan masing2

b. Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa dari sisi: cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajiannya.

c. Sistematis (tiap materi saling berkaitan)d. Relevansi, terdapat keterkaitan dengan kehidupan

siswa sehari-hari.e. Konsistensi (antara Kompetensi Dasar, Materi

Pembelajaran dan Pengalaman Belajar)f. Kecukupan (cakupan materi memadai untuk

mendukung tercapainya standar kompetensi)

Page 9: Oleh:

Tahap-tahap Pengembangan Tahap-tahap Pengembangan SilabusSilabus Perencanaan:

Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi media dan internet.

Pelaksanaan: Dalam melaksanakan penyusunan silabus, penyusun silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti Standar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Page 10: Oleh:

Perbaikan: Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orang tua peserta didik , dan peserta didik itu sendiri.

Pemantapan: Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria rancangan silabus dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

Penilaian silabus: Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan mengunakaan model-model penilaian kurikulum.

Page 11: Oleh:

KOMPONEN SILABUSKOMPONEN SILABUSSilabus memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini.

Identitas Silabus Standar Kompentensi Kompetensi Dasar Materi Pokok/Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

Page 12: Oleh:

SILABUSSILABUS

Sekolah : SMPKelas : ......Mata Pelajaran : ........Semester : .......Standar Kompetensi : 1........... 2............

Page 13: Oleh:

Kompetensi

Dasar

MateriPokok/

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajar

an

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber Belaj

ar

Teknik

Bentuk

Instrumen

ContohInstrume

n

1.1.

Page 14: Oleh:

SILABUSSILABUS Nama Sekolah :.................................... Mata Pelajaran :.................................... Kelas/Semester :.................................... 1. Standar Kompetensi : ....................... 2. Kompetensi Dasar : ....................... 3.Materi Pokok/Pembelajaran : ....................... 4. Kegiatan Pembelajaran : ....................... 5. Indikator : ....................... 6. Penilaian : ....................... 7. Alokasi Waktu : ....................... 8. Sumber Belajar : .......................

Page 15: Oleh:

CatatanCatatan: : Kegiatan Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang

spesifik yang dilakukan peserta didik untuk mencapai SK dan KD

Alokasi waktu: termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan pembelajaran (n x 40 menit)

Sumber belajar: buku teks, alat, bahan, nara sumber,atau lainnya.

Page 16: Oleh:

Langkah-langkah Langkah-langkah Pengembangan SilabusPengembangan Silabus

Mengisi identitas Silabus Identitas terdiri dari nama sekolah,

kelas, mata pelajaran, dan semester. Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.

Page 17: Oleh:

Menuliskan Standar KompetensiMenuliskan Standar Kompetensi Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik

yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.

Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:

– urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD;

– keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

– keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

Standar Kompetensi dituliskan di atas matrik silabus di bawah tulisan semester.

Page 18: Oleh:

Menuliskan Kompetensi DasarMenuliskan Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan

minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.

Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

– urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar;

– keterkaitan antar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran; dan

– keterkaitan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antarmata pelajaran.

Page 19: Oleh:

Mengidentifikasi Materi Mengidentifikasi Materi Pokok/PembelajaranPokok/Pembelajaran

Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan:

relevansi materi pokok dengan SK dan KD; tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional,

sosial, dan spiritual peserta didik; c. kebermanfaatan bagi peserta didik; d. struktur keilmuan;

– kedalaman dan keluasan materi;– relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan

tuntutan lingkungan; dan– alokasi waktu.

Page 20: Oleh:

Selain itu harus diperhatikan:Selain itu harus diperhatikan: kesahihan (validity): materi memang benar-benar

teruji kebenaran dan kesahihannya; tingkat kepentingan (significance): materi yang

diajarkan memang benar-benar diperlukan oleh peserta didik diperlukan oleh peserta didik ;

kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;

layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;

menarik minat (interest): materinya menarik minat peserta didik dan memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.

Page 21: Oleh:

Mengembangkan Kegiatan Mengembangkan Kegiatan PembelajaranPembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.

Kegiatan pembelajaran dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Page 22: Oleh:

Kriteria dalam mengembangkan kegiatan Kriteria dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.pembelajaran sebagai berikut.

Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.

Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student-centered). Guru harus selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar peserta didik memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.

Page 23: Oleh:

Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar.

Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.

Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi tertentu).

Rumusan pernyataan dalam Kegiatan Pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembeljaran peserta didik , yaitu kegiatan dan objek belajar.

Page 24: Oleh:

Pemilihan kegiatan pembelajaran Pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

memberikan peluang bagi peserta didik untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;

mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan mata pelajaran;

disesuaikan dengan kemampuan peserta didik , sumber belajar dan sarana yang tersedia;

bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal; dan

memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual peserta didik seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi peserta didik yang bersangkutan.

Page 25: Oleh:

Merumuskan IndikatorMerumuskan Indikator Untuk mengembangkan instrumen penilaian, terlebih

dahulu diperhatikan indikator. Oleh karena itu, di dalam penentuan indikator diperlukan kriteria-kriteria berikut ini.

Kriteria indikator adalah sebagai berikut. Sesuai tingkat perkembangan berpikir peserta didik . Berkaitan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-

hari (life skills). Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar

peserta didik secara utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor).

Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan. Dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati. Menggunakan kata kerja operasional.

Page 26: Oleh:

PenilaianPenilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen.

Page 27: Oleh:

Teknik Penilaian Teknik Penilaian Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik nontes.Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah, sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah.

Page 28: Oleh:

Dalam melaksanakan penilaian, penyusun silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.

Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal.

Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.

Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

Page 29: Oleh:

Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik .

Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program remedi. Apabila peserta didik belum menguasai suatu kompetensi dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, dan bila telah menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan.

Peserta didik yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.

Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.

Page 30: Oleh:

Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan berbagai model penilaian, baik formal maupun nonformal secara berkesinambungan.

Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.

Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar peserta didik .

Page 31: Oleh:

Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikan gambaran mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.

Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik , baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari proses pembelajaran.

Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil dengan melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

Page 32: Oleh:

Bentuk InstrumenBentuk Instrumen

Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik:

Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian, menjodohkan dan sebagainya.

Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi,

tes simulasi, dan uji petik kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja prosedur dan produk.

Page 33: Oleh:

Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.

Observasi yaitu dengan menggunakan lembar observasi.

Wawancara yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara

Portofolio dengan menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi peserta didik .

Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri

Page 34: Oleh:

Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian beserta Ragam Bentuk Instrumennya

Teknik Bentuk Instrumen Tes tulis Tes isian

Tes uraianTes pilihan gandaTes menjodohkanDll.

Tes lisan Daftar pertanyaanTes unjuk kerja Tes identifikasi

Tes simulasiUji petik kerja produkUji petik kerja prosedurUji petik kerja prosedur dan produk

Penugasan Tugas proyekTugas rumah

Observasi Lembar observasiWawancara Pedoman wawancaraPortofolio Dokumen pekerjaan, karya, dan/atau prestasi peserta

didik Angket KuesionerPenilaian diri Lembar penilaian diri

Page 35: Oleh:

Contoh InstrumenContoh Instrumen

Setelah ditetapkan bentuk instrumennya, selanjutnya dibuat contohnya. Contoh instrumen dapat dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia. Namun, apabila dipandang hal itu menyu lit kan karena kolom yang tersedia tidak mencukupi, selanjutnya contoh instrumen penilaian diletakkan di dalam lampiran.

Page 36: Oleh:

Menentukan Alokasi WaktuMenentukan Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan:

minggu efektif per semester,alokasi waktu mata pelajaran, danjumlah kompetensi per semester.

Page 37: Oleh:

Menentukan Sumber BelajarMenentukan Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya.

Page 38: Oleh:

Langkah-langkah Penyusunan Rencana Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mencantumkan identitas– Nama sekolah– Mata Pelajaran– Kelas/Semester– Standar Kompetensi– Kompetensi Dasar– Indikator– Alokasi Waktu

Catatan:– RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.– Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip

dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan– Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu

kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

Page 39: Oleh:

Mencantumkan Tujuan PembelajaranMencantumkan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar.

Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

Page 40: Oleh:

Mencantumkan Materi PembelajaranMencantumkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

Page 41: Oleh:

Mencantumkan Metode Mencantumkan Metode PembelajaranPembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

Page 42: Oleh:

Pendekatan, Model, dan Pendekatan, Model, dan MetodeMetode

Pendekatan Pembelajaran: Melihat pembelajaran sebagai proses belajar siswa yang sedang berkembang untuk mencapai perkembangannya

Model Pembelajaran: melihat pembelajaran sebagai suatu disain yang menggambakan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa

Metode Pembelajaran: berfokus pada proses belajar-mengajar untuk bahan ajaran dan tujuan pembelajaran tertentu yang lebih terbatas

Page 43: Oleh:

Pendekatan dan Model Pendekatan dan Model Pembelajaran KompetensiPembelajaran Kompetensi

Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBI) Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Langsung (DI) Pembelajaran kontekstual Pembelajaran mencari dan bermakna Pembelajaran berbasis pengalaman Pembelajaran terpadu Pembelajaran latihan inkuiri dan lain-lain

Page 44: Oleh:

A

B

C

D

1

54

2

3

JIGSAW

Page 45: Oleh:

13

24

5

Contra jigsaw

Page 46: Oleh:

Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan PembelajaranPembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

Page 47: Oleh:

Mencantumkan Sumber BelajarMencantumkan Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

Page 48: Oleh:

Mencantumkan PenilaianMencantumkan Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat ituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

Page 49: Oleh:

Format Rencana Pelaksanaan Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP/MTs : ................................... Mata Pelajaran : ................................... Kelas/Semester : ................................... Standar Kompetensi: ................................... Kompetensi Dasar : ................................... Indikator : ................................... Alokasi Waktu : … jam pelajaran (… x

pertemuan)

Page 50: Oleh:

Tujuan Pembelajaran : ................................... B. Materi Pembelajaran : ................................... C. Metode Pembelajaran : .................................. D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1: .................................................. Pertemuan 2: ................................................. dst. E. Sumber Belajar : ................................... F. Penilaian : ...................................

Page 51: Oleh:

KEGIATAN PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJARANRumusan Kegiatan Belajar perlu memperhatikan hal-

hal berikut: Mengandung pengalaman belajar yang berpusat

pada peserta didik. Mengandung kegiatan yang sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai. Mengelola kegiatan yang bervariasi misalnya

kegiatan belajar perseorangan, pasangan, kelompok dan klasikal

Melayani perbedaan individu Menggunakan sarana yang tersedia atau yang

dapat di sediakan Menunjang berkembangnya kecakapan hidup yang

meliputi percakapan personal, sosial, akademik, pengelolaan emosi

Page 52: Oleh:

Kegiatan Belajar MengajarKegiatan Belajar Mengajar

Berpusat pada peserta didik Mengembangkan kreatifitas Menciptakan kondisi yang menyenangkan

dan menantang Kontekstual Menyediakan pengalaman belajar yang

beragam Belajar melalui berbuat

Page 53: Oleh:

PengertianPengertian

Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara penyampaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah.

Page 54: Oleh:

Standar Kompetensi Standar Kompetensi (SK) merupakan

seperangkat kompetensi yang dibakukan secara nasional dan diwujudkan dengan hasil belajar peserta didik.

Standar harus dapat diukur dan diamati untuk memudahkan pengambilan keputusan bagi guru, tenaga kependidikan lain, peserta didik, orang tua, dan penentu kebijaksanaan.

Page 55: Oleh:

Standar Kompetensi merupakan hasil jabaran dari Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional.

Standar kompetensi terdiri atas: Standar Kompetensi Lintas Kurikulum, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi Mata Pelajaran.

Page 56: Oleh:

SD dan MI SMP dan MTs Sma dan MA

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Nasional

Standar Kompetensi Lintas Kurikulum

Standar Kompetensi Bahan Kajian

Standar Kompetensi Mata Pelajaran

(SD dan MI, SMP dan MTs, SMA dan MA)

Standar Kompetensi Lulusan (TK dan RA, SD dan MI, SMP dan MTs, SMA

dan MA)

Page 57: Oleh:

Standar Kompetensi:Standar Kompetensi:Glosarium:Kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan untuk satu mata pelajaran; kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki oleh siswa; kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran.

Page 58: Oleh:

STANDAR KOMPETENSISTANDAR KOMPETENSIPengertian: Standar kompetensi

merupakan pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran.

Standar Kompetensi mencakup:

1. Standar Isi (content standars)Pernyataan tentang pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dikuasai dalam mempelajari mata pelajaran tertentu

2. Standar Penampilan (performance standars)Pernyataan tentang kriteria untuk menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap standar isi.

Page 59: Oleh:

Contoh kata kerja operasional Contoh kata kerja operasional untuk standar kompetensi:untuk standar kompetensi:

Mendefinisikan Menerapkan Mengkonstruksi Mengidentifikasikan Mengenal Menyelesaikan Menyusun

Page 60: Oleh:

Kompetensi DasarKompetensi DasarGlosarium:Kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan; kemampuan minimal yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk standar kompetensi tertentu dari suatu mata pelajaran

Page 61: Oleh:

KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR Pengertian:

Kemampuan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) minimal untuk mencapai suatu standar kompetensi yang harus mampu didemonstrasikan oleh siswa.

Kompetensi dasar merupakan dasar penentuan materi yg akan disajikan dan pengalaman belajar yg akan ditempuh siswa

Page 62: Oleh:

Contoh Kata Kerja Operasional Contoh Kata Kerja Operasional untuk Kompetensi Dasar:untuk Kompetensi Dasar:

Mengidentifikasikan Menunjukkan Membaca Menghitung Menggambarkan Melafalkan Mengucapkan Membedakan Menyusun Menafsirkan Menerapkan

Menceritakan Menggunakan Menentukan Menyusun Menyimpulkan Menterjemahkan Merumuskan Menyelesaikan Membuat Menganalisis Mensintesis Mengevaluasi

Page 63: Oleh:

INDIKATORINDIKATORKarakteristik, ciri-Ciri, tanda-tanda,

perbuatan, atau respon, yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa itu telah memiliki kompetensi dasar tertentu

Page 64: Oleh:

STRATEGI PEMBELAJARANSTRATEGI PEMBELAJARAN Strategi Pembelajaran dijabarkan menjadi

METODE (Tatap Muka) dan PENGALAMAN BELAJAR (Non Tatap Muka)

Metode berupa aktivitas pembelajaran dilihat dari sudut guru.

Pengalaman belajar dilihat dari sudut siswa

Page 65: Oleh:

STRATEGI PEMBELAJARANSTRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi pembelajaran dimaksudkan sebagai bentuk/pola umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Strategi pembelajaran dapat dipilih antara kegiatan tatap muka dan non tatap muka (pengalaman belajar).

Page 66: Oleh:

TATAPTATAP MUKA MUKA

Kegiatan tatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengembangkan bentuk-bentuk interaksi langsung antara guru dengan siswa, seperti :

ceramah, diskusi, presentasi, ujian blok, kuis, dll.

Page 67: Oleh:

MATERI PEMBELAJARANMATERI PEMBELAJARANMerupakan pokok-pokok materi yang

harus dipelajari siswa untuk dapat menguasai kompetensi dasar tertentu.

Berupa pengetahuan, keterampilan, sikap yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip dan prosedur.

Page 68: Oleh:

MATERI MATERI POKOK/PEMBELAJARANPOKOK/PEMBELAJARAN

Arti: Adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari oleh

siswa sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar

Jenis: Pengetahuan, keterampilan, sikap Fakta, konsep, prinsip, prosedur

Urutan Prosedural, hirarkhis, kombinasi

Page 69: Oleh:

MATERI PEMBELAJARANMATERI PEMBELAJARANFakta:

Menyebutkan nama, kapan, berapa, dan dimana

Nama-nama objek Nama tempat Nama orang Lambang Nama bagian Komponen suatu benda

Konsep:

Pengertian Definisi Identifikasi Klasifikasi Ciri-ciri Hakikat Inti Isi

Page 70: Oleh:

MATERI PEMBELAJARANMATERI PEMBELAJARANMateri dapat diperdalam secara

kontekstual dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1. Kebenaran materi secara keilmuan2. Kebermanfaatan materi sesuai usia,

kebutuhan dan potensi peserta didik.3. Menarik minat peserta didik sehingga

dapat mendorong untuk mempelajari lebih lanjut

Page 71: Oleh:

MATERI PEMBELAJARANMATERI PEMBELAJARANPrinsip:

Dalil Rumus Hukum Hipotesis Hub. Atar variabel Paradigma

Prosedur:

Langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut

Page 72: Oleh:

Pengalaman BelajarPengalaman BelajarGlosarium:Menunjukkan aktifitas belajar yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan obyek belajar untuk mencapai kemampuan dasar. Pengalaman belajar dapat dipilih sesuai dengan kompetensinya, dapat dicapai di dalam kelas dan di luar kelasBentuknya dapat berupa kegiatan mendemonstrasikan, mempraktikan, mensimulasikan, mengadakan eksperimen, menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah, dll. Dan bukan kegiatan interaksi guru-murid seperti mendengarkan uraian guru, berdiskusi di bawah bimbingan guru, dll.

Page 73: Oleh:

PENGALAMANPENGALAMAN BELAJAR BELAJAR

Berupa aktifitas belajar yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan obyek belajar dalam upaya mencapai suatu standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pembelajaran tertentu.

Dalam penentuan pengalaman belajar perlu berpedoman pada life skills dan CTL

Page 74: Oleh:

PENGALAMAN BELAJARPENGALAMAN BELAJAR

Menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan objek belajar untuk mencapai kemampuan dasar.

Pengalaman belajar dapat dipilih sesuai dengan kompetensinya, dapat dicapai di dalam kelas dan di luar kelas

Bentuk:Mendemonstrasikan, mempraktikkan, mensimulasikan, mengadakan eksperimen, menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah, dll.

Perlu Memperhatikan:Life Skill dan CTL

Page 75: Oleh:

ContohContoh Siswa diberi tugas membaca di perpustakaan,

selanjutnya diminta merangkum hasilnya. Mengunjungi objek studi yang berada di luar

kelas. Mengamati jalannya sidang perkara pidana di

Pengadilan Negeri. Mengamati cara pengambilan keputusan di DPRD Melakukan observasi ragam tumbuhan pantai

dibandingkan dengan ragam tumbuhan di pegunungan.

Mengamati kecepatan abrasi pantai untuk memahami pengaruh ombak..

Page 76: Oleh:

Kecakapan Hidup (Life Skills)

Adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mampu memecahkan permasalahan hidup secara wajar dan menjalani kehidupan secara bermartabat tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.

Page 77: Oleh:

Contextual Teaching and Learning

(CTL)Pada hakikatnya merupakan implementasi dalam penentuan materi pembelajaran dan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan/atau daerah

Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik bila apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi di sekelilingnya

Kegiatan dan strategi yang ditampilkan dapat berupa kombinasi dari kegiatan berikut:

1. Pembelajaran otentik (authentic instruction)2. Pembelajaran berbasis inkuiri (inquiry-based learning)3. Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning)4. Pembelajaran layanan (service learning)5. Pembelajaran berbasis kerja (work-based lerning)

Page 78: Oleh:

Prinsip dasar Pembelajaran Kontekstual / CTL

Konstruktivisme (Pengetahuan dibangun sedikit-demi sedikit, Lama Baru

Menemukan inkuiry melalui langkah-langkah:- Merumuskan masalah- Mengamati/Observasi, analisis, menyajikan- Mengkomonikasikan hasil karya

Questioning (menggali informasi, mengecek pemahaman, membangkitkan respon dan keingintahuan siswa

Page 79: Oleh:

Prinsip dasar Pembelajaran Kontekstual /

CTL Mendorong siswa belajar dari satu dengan lainnya dan

belajar bersama (Learning Community) Modeling (pemodelan melalui model yang bisa ditiru) dan Menggunakan penilaian otentik (autentik asessment) Refleksi (refektion) (pernyataan langsung hasil yang

diperoleh, catatan/jurnal, kesan/ssisduksi hasil siswa Questioning (menggali, infomrassi, mengecek pemahaman, membangkitkan respon, membangkitkan keingintauan siswa

Page 80: Oleh:

ALOKASI WAKTUALOKASI WAKTUPerkiraan lamanya siswa mempelajari materi yang telah ditentukanPerkiraan lamanya siswa mempelajari materi yang telah ditentukan

Kriteria Penetapan: Kompleksitas Kedalaman Frekuensi Penggunaan Banyaknya Materi Pentingnya Materi

.

Page 81: Oleh:

SUMBER BAHANSUMBER BAHAN Buku teks Buku Kurikulum Jurnal Hasil Penelitian Penerbitan berkala

(majalah, koran, tabloid, dsb)

Dokumen Negara

Page 82: Oleh:

SUMBER BAHAN / ALATSUMBER BAHAN / ALAT Utama: buku teks dan buku kurikulum, jurnal, hasil penelitian, terbitan

berkala, dokumen negara dll., serta peralatan utama penunjang pembelajaran Lainnya: referensi/literatur, buku, serta peralatan penunjang lainnya.

Page 83: Oleh:

Kerangka Dasar KurikulumKerangka Dasar Kurikulum Kelompok Mata Pelajaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian; kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; kelompok mata pelajaran estetika; kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Page 84: Oleh:

Struktur Kurikulum SMP/MTsStruktur Kurikulum SMP/MTs Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam

satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.

– Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 3.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

– Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

– Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

– Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit. – Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

Page 85: Oleh:

BEBAN BELAJARBEBAN BELAJARA. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk

SD/MI/SDLB: Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran; Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.

B. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam pembelajaran.

C. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran.

Page 86: Oleh:

Tabel 25. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan Pendidikan

Satuan Pendidikan

Kelas Satu jam pemb. tatap muka (menit)

Jumlah jam pemb. Per minggu

Minggu Efektif per

tahun ajaran

Waktu pembelajaran per

tahun

Jumlah jam per tahun (@60

menit)

SD/MI/SDLB

I s.d. III 35 29-32 34-38986-1216 jam pembelajaran(34510-42560

menit)575-709

IV s.d. VI 35 34 34-381156-1292 jam pembelajaran(40460-45220

menit)675-754

SMP/MTs/ SMPLB VII s.d. IX 40 34 34-38

1156-1292 jam pembelajaran(46240-51680

menit)771-861

SMA/MA/ SMALB X s.d. XII 45 38-39 34-38

1292-1482 jam pembelajaran(58140-66690

menit)969-1111,5

SMK/MAK X s.d XII 45 36 38 1368 jam pelajaran(61560 menit)

1026 (standar

minimum)

Page 87: Oleh:

Struktur kurikulum SMP/MTs disajikan pada Tabel 3Tabel 3. Struktur Kurikulum SMP/MTs

Komponen Kelas dan Alokasi WaktuVII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Bahasa Inggris 4 4 45. Matematika 4 4 46. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 47. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 48. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2

10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi

2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 32 32 32

Page 88: Oleh:

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran Khusus DKI Jakarta Terpadu terintegrasi ke semua mata pelajaran

Page 89: Oleh:

PERBEDAAN KURIKULUM 1994 PERBEDAAN KURIKULUM 1994 DENGAN KURIKULUM 2004DENGAN KURIKULUM 2004

KURIKULUM19941. Jam belajar: 1.400 jam

pertahun atau 42 jam/minggu atau 240 hari/tahun

2. Silabus disusun Depdiknas

3. Guru mengajar berdasarkan silabus Depdikna

4. Murid Cenderung pasip5. Penilaian terlalu kognitif

KURIKULUM 2004 Jam belajar: 1.100

jam/tahun atau 38 jam/minggu atau 200 s/d 240 hari/tahun

Silabus disusun Guru

Guru Bisa berinovasi

Murid lebih aktif

Penilaian, Paduan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik

Page 90: Oleh:

Perbedaan Kurikulum 1994 dengan Perbedaan Kurikulum 1994 dengan Kurikulum 2004Kurikulum 2004

Aspek Kurikulum 1994 Kurikulum 2004Kewenangan Pengembangan

Kurnas 80%Kur Lokal 20%

Kurnas 20% Kur Lokal 80%

Filosofi Struktur keilmuan isi mapel seperangkat tujuanKeberhasilan diukur melalui keberhasilan guru menyampaikan semua bahan ajarKecepatan belajar siswa relatif sama

Struktur keilmuan, perkembangan Psikologi siswa, kebutuhan lapanganKompetensi lulusan Kompetensi mapel Kompetensi dasarKecepatan Belajar Siswa tidak sama

Tujuan Menguasai materi seperti pada silabusMendorong guru mengajarkan semua materi

Memiliki kompetensi dasar semua mapelMendorong guru menambah/mengurangi kompetensi dasar yang akan dicapai menurut kondisiStandar kelulusan 75.

Page 91: Oleh:

Aspek Kurikulum 1994 Kurikulum 2004

Substansi Semua materi ditetapkan pemerintah, sekolah melaksanakanSama untuk semua sekolahPenentuan materi lebih pada struktur keilmuan

Pemerintah menetapkan standar kompetensi-kompetensi dasar- materi pokokSekolah menyesuaikanBerdasarkan struktur keilmuan, karakteristik mapel, perkembangan siswa dan kebutuhan lapangan

Cara Pembelajaran

Bersifat klasikalPenggunaan metode pada keberhasilan menyampaikan semua bahan ajar dominan ceramahCenderung berpusat pada guru

Individual ditonjolkan berdasarkan kecepatan belajarMetode mengajar bervariasi sesuai pengalaman belajarBerpusat pada siswa

Cara Penilaian

Bentuk Penilaian

KognitifTes formatif dan SumatifAnalisis tes pada tingkat kesulitanTes tertulis, terutama pilihan ganda

Kognitif, Keterampilan, dan SikapPenilaian berbasis kelasPortofolio, Hasil Karya (produk), Penugasan (Proyek), Kinerja (Performance), dan tes tertulis

Page 92: Oleh:

Aspek Kurikulum 1994 Kurikulum 2004

Persiapan Mengajar

AMP, SP, RP dengan format baku

Silabus yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, Indikator, Materi Pembelajaran, Pengalaman Belajar, Alokasi Waktu, Media/Sumber Bahan, Penilaian/lembar penilaian, LKS

Target Kurikulum

Selesai mengajarkan semua pokok bahasan/Konsep

Siswa memiliki semua kompetensi sebagai hasil belajar dan dapat digunakan untuk belajar kompetensi berikutnya

Sumber Belajar

Orientasi Ilmu

Buku PelajaranGuru

Ilmu/Disiplin ilmu dipelajari sebagai produkPenekanan: Learning what to be learn

Beragam sumber belajar, misalnya buku, lingkungan, internet

Ilmu/Disiplin ilmu dipelajari sebagai prosesPenekanan: Learning how to learn

Page 93: Oleh:

SK : 3. Mengaplikasikan konsep keanekaragaman m.h berdasarkan ciri-ciri kehidupan

Kompetensi Dasar

Materi pembelaj Pengalaman Belaj.

Alokasi Waktu

Sumber Bahan

3.1 Mendes- kripsikan ciri-ciri makhluk hidup

Ciri-ciri Makhluk hidup

8 JP Buku 2 dan Buku 3

Melakukan pengamatan objek-objek, berupa makhluk hidup di sekitar sekolah, untuk menangkap gejala tentang ciri-ciri (umum) makhluk hidup

Identitas (SMP/MTs, MP:Sains-Bio, Kelas VII Sem 1)

Diskusi (memfasilitasi siswa untuk mendiskusikan temuan mereka mengenai ciri-ciri makhluk hidup)

Metode (Ttp muka)Strategi Pembelajaran

Page 94: Oleh:

Identitas (nama sekolah, MP, Kelas, Smt)Identitas (nama sekolah, MP, Kelas, Smt) Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Materi pembelajaran Indikator

Teknik Penilaian

Memuat kemampuan dasar hasil penjabaran dari standar kompetensi yang telah dirumuskan (1 SK dijabarkan dalam 2-6 KD)

Memuat materi pembelajaran dan Uraiannya, hasil penjabaran masing-masing kemampuan dasar yang telah dirumuskan

Memuat model penilaian yang dipakai, ialah tes atau non tes. (Untuk tes, tes formatif, sumatif, atau lainnya)

Memuat alternatif kegiatan belajar yang dipilih yang dapat dipakai untuk mencapai penguasaan kemampuan dasar yang dirumuskan

Tipe Bentuk No.

Memuat bentuk-bentuk dari tes atau nontes yang dipakai. (Untuk tes bisa pilihan ganda, essay, dsb.)

Memuat nomer atau kode yang menunjukkan letak instrumen ini berada. (Untuk pendetailannya)

Page 95: Oleh:

CONTOH FORMAT SILABUS DAN SISTEM PENILAIANCONTOH FORMAT SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN (Penggabungan)(Penggabungan)

Nama Sekolah : ……………………………………………………..Mata Pelajaran : ……………………………………………………..Kelas/Sem : ……………………………………………………..Standar Kompetensi :……………………………………………………………………………

KompetensiDasar

Materi Pokok/

Pembelajaran

Strategi Pembelajaran Aloka

si Wakt

u

Sumber Bahan /

Alat

Indikator Pencapaia

n

Penilaian

Jenis Tagihan

Bentuk Instrume

n

Contoh Instrume

nTatap Muka Pengal

aman Belajar

Page 96: Oleh:

Berisi cara-cara dan instrumen untuk menilai kemampuan siswa, menilai hasil belajar siswa

Page 97: Oleh:

Kemampuan Dasar

Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar

Indikator Pengujian

Jenis Bentuk soal

Contoh soal

KISI-KISI SISTEM UJIAN BERKELANJUTANKISI-KISI SISTEM UJIAN BERKELANJUTAN

Kelas: ………………… Semester: ……………………Kelas: ………………… Semester: ……………………

Standar Kompetensi: …………………………………………………………….Standar Kompetensi: …………………………………………………………….

Page 98: Oleh:

RANCANGAN PENGUJIANRANCANGAN PENGUJIAN

No. Kemampuan Dasar

Juli Agustus September Oktober

Blok 1

Blok 2

Blok 3

Page 99: Oleh:

RANCANGAN PEMBERIAN TUGASRANCANGAN PEMBERIAN TUGAS

No. Kemampuan Dasar

Juli Agustus September Oktober

K1

PR 1 K2

PR 2

k3

K4

PR 3

Page 100: Oleh:

TERIMA KASIHTERIMA KASIHSelamat Bekerja, Semoga Sukses

Page 101: Oleh:

PENGEMBANGAN SILABUS DAN SISTEM PENILAIANPENGEMBANGAN SILABUS DAN SISTEM PENILAIANKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKANKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)(KTSP)

Farid Makrup08121952666

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTADINAS PENDIDIKAN DASAR

SMP NEGERI 19 JAKARTAJl. Bumi Blok E No. 21 Keb. Baru Telp. 7250219 Jakarta Selatan

Disampaikan dalam kegiatan sosialisasi Kurikulum KTSP Dikdas DKI Jakarta