oleh : dr. nurdin, s.sos, m - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446rakor...

28
ARAH KEBIJAKAN PENATAAN KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAHDAN REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M.Si Kasubdit Wilayah I Direktorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Disampaikan pada Workshop Pemetaan Urusan Persandian Dalam Rangka Fasilitasi Pelaksanaan Kelembagaan Perangkat Daerah Bidang Persandian Jakarta, 6 April 2016

Upload: truongthuy

Post on 01-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

ARAH KEBIJAKAN PENATAAN KELEMBAGAAN

PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN AMANAT

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014

TENTANG PEMERINTAHAN DAERAHDAN REVIS I

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN

2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT

DAERAH

oleh :DR. NURDIN, S.Sos, M.Si

Kasubdit Wilayah IDirektorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah

Direktorat Jenderal Otonomi Daerah

Disampaikan pada

Workshop Pemetaan Urusan Persandian Dalam Rangka Fasilitasi Pelaksanaan

Kelembagaan Perangkat Daerah Bidang Persandian

Jakarta, 6 April 2016

Page 2: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

I . TAHAPAN PERKEMBANGAN BIROKRASI

Fase pertama adalah birokrasi konvensional. memiliki ciri-ciri antara lain; memposisikan diri hanya sebagai regulator (rule driven), lebihbanyak berperan untuk mengatur masyarakat, membatasi ruang partisipasi bagimasyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan, sistem manajemen SDM berbasis pada kolusi dan nepotisme, serta tidak memiliki standar kinerja.

Fase kedua adalah reformasi birokrasi. Mulai mempergunakan paradigma “New Public Administration” dimana pengelolaan mekanisme kerja dan pengambilan keputusan banyak mempergunakan pendekatan ilmu manajemen, seperti penggunaan standar kinerja, pengukuran kinerja, adanya penyusunan standar kompetensi bagi SDM, serta senantiasa mendasarkan diri pada tuntutan dan kebutuhan masyarakat (customer driven) dalam setiap pengambilan keputusan.

Fase ketiga adalah birokrasi profesional. Pada fase ini, birokrasi memiliki ciri seperti yang banyak ditemukan di negara-negara maju, mengembangkan pendekatan “Open Government Partnership” dimana kinerja birokrasi senantiasa mendasarkan pada keterbukaan informasi dan partisipasi masyarakat sehingga tercipta adanya sinergi kebijakan. Sistem manajemen SDM birokrasi dirancang bukan hanya didasarkan pada penerapan dan penilaian standar kompetensi, tapi pada penciptaan inovasi-inovasi kerja dan layanan berbasis teknologi informasi guna meningkatkan daya saing negara di kompetisi global.

Page 3: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

II. Arah Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untukmempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui:• peningkatan pelayanan, • pemberdayaan, dan• peran serta masyarakat, serta• peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip

demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerahdalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antara Pemerintah Pusat dengan daerah dan antardaerah, potensi dan keanekaragaman daerah, serta peluang dan tantangan persaingan global dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan

negara

Page 4: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

I I I . KONDISI PERANGKAT DAERAH SAAT IN I

Daerah Kecil (Nilai <40):

1. Setda: paling banyak 3 (tiga) asisten;

2. Sekretariat DPRD;3. dinas paling banyak 12

(dua belas); 4. lembaga teknis daerah

paling banyak 8 (delapan).

Daerah Besar (Nilai >70):

a. Setda, terdiri dari paling banyak 4 (empat) asisten;

b. sekretariat DPRD;c. dinas paling banyak 18

(delapan belas); dan.lembaga teknis daerah

paling banyak 12 (duabelas).

Daerah Sedang (Nilai 40-70):

1. Setda paling banyak 3 (tiga) asisten;

2. Sekretariat DPRD;3. Dinas paling banyak 15

(lima belas); 4. lembaga teknis daerah

paling banyak 10 (sepuluh).

Akibatnya:1. Tidak sinergis kelembagaan daerah dengan Urusan pemerintahan (Misal: Dinas Perhubungan dan Kominfo,

Dinas Perdagangan, Perindustrian, UMKM dan Tenaga Kerja).2. Dengan dibukanya lembaga lain, perangkat daerah berkembang tanpa batas walaupun jumlah dinas dan badan

sudah dibatasi3. Kriteria penentuan nilai dilakukan berdasarkan kriteria besaran daerah, sehingga tidak mencerminkan beban

dari urusan pemerintahan tersebut

• DAPAT DIBENTUK LEMBAGA LAIN Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelaksanaanperaturan perundang- undangan

Page 5: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,
Page 6: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,
Page 7: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,
Page 8: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

I I I . ARAH KEBIJAKAN PENATAAN KELEMBAGAAN

• Penyesuaian harus menjadikan Kelembagaan efektif dalam melaksanakan tugasnya

• Kelembagaan bersifat asimetris yang memungkinkan kelembagaan dari satu daerah berbedadengan daerah yang lain

• Mendorong terwujudnya sinergi kelembagaan antara Pemerintah Pusat dan Daerah agar jelas pemangku kepentingan (stakeholder) dari kementerian/lembaga di Daerah

• Menciptakan sinergi dalam perencanaan pembangunan h untuk mencapai target nasionaldengan akselerasi realisasi target nasional tersebut.

• Memastikan tersedianya dukungan personel yang memadai baik dalam jumlah maupunstandar kompetensi yang diperlukan

• Menata ulang Kelembagaan Pemda sesuai dengan perubahan kewenangan antar susunanpemerintahan sebagai bagian dari penguatan otonomi daerah dan reformasi birokrasi.

MENJADIKAN DAERAH SEBAGAI UJUNG

TOMBAK PELAKSANAAN NAWACITA

Page 9: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

Secara teoritis pengelompokan perangkatdaerah terdiri atas 5 (lima) komponen, yaitu:

• kepala Daerah (strategic apex)

• sekretaris Daerah (middle line)

• dinas Daerah (operating core)

• Badan sebagai fungsi penunjang(technostructure)

• staf pendukung (supporting staff).

IV. KONSEP PENGELOMPOKAN PERANGKAT DAERAH

Perangkat Daerah provinsi:

a. sekretariat daerah;

b. sekretariat DPRD;

c. inspektorat;

d. dinas; dan

e. badan.

Perangkat Daerah Kab/Kota

a. sekretariat daerah;

b. sekretariat DPRD;

c. inspektorat;

d. dinas;

e. badan; dan

f. kecamatan

Dinas dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Badan sebagaimana dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah

(Dinas dan Badan melaksanakan fungsi manajemen (yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengoordinasian, penganggaran, pengawasan, penelitian dan pengembangan, standardisasi, dan pengelolaan informasi)

Page 10: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

V. T IPOLOGI PERANGKAT DAERAH

PADA PRINSIPNYA SETIAP URUSAN PEMERINTAHAN

DILAKSANAKAN OLEH 1 DINAS

PADA PRINSIPNYA SETIAP FUNGSI PENUNJANGDILAKSANAKAN OLEH 1 BADAN

UNTUK MELAKSANAKAN PRINSIP TERSEBUT DI ATAS, DINAS DAN

BADAN DIKATEGORIKAN KE DALAM

•TIPE A (Skor lebih 800)

•TIPE B. dan (Skor 601-800)•TIPE C (Skor lebih dari 400 – 600)

TIDAK LAGI DIKENAL PERUMPUNAN DINAS DAN BADAN, KECUALI

URUSAN YANG SANGAT KECIL SEHINGGA BEBAN TUGASNYA TIDAK

MASUK KATEGORI TIPE C, DIWADAHI DENGAN KRITERIA:

SKOR 300-400, SETINGKAT BIDANGSKOR KURANG DARI 300, SETINGKAT SUB BIDANG

Page 11: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

VI . UPT DAN CABANG DINAS

Pada dinas dan Badan dapatdibentuk UPT dinas untukmelaksanakan kegiatanteknis operasional dan/ataukegiatan teknis penunjangtertentu;

Untuk urusan yang hanya

diotonomikan kepada daerah

provinsi dibentuk cabang dinas

di kabupaten/kota yang

mempunyai urusan tersebut

Kehutanan

Energi dan Sumber Daya

Mineral

Kelautan

Pendidikan Menengah

Page 12: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

VI I . KR ITERIA UPT DAN CABANG DINAS

1. UPT pada dinas Provinsi:• Kelas A, dipimpin oleh

Pejabat Administrator, dengan 1 subbag Tu dan dua Seksi

• Kelas B, dipimpin olehPengawas tanpa kepalaseksi

1. UPT pada dinas Kab/Kota:• Kelas A, dipimpin oleh

Pejabat Pengawas dg satusubbag TU

• Kelas B, dipimpin olehPengawas tanpa subbagTU

1. Cabang dinas Provinsi:• Kelas A, dipimpin oleh

Pejabat Administrator, dengan 1 subbag Tu dan dua Seksi

• Kelas B, dipimpin olehPengawas tanpa kepalaseksi

Page 13: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

V I I I . B E S A R A N D I N A S / B A D A N D A E R A H P R O V I N S I

Administrator: 4

Pengawas : 12

Pelaksana: ?

Administrator: 3

Pengawas : 9

Pelaksana: ?

Administrator 2

Pengawas : 6

Pelaksana: ?

URUSAN PEMERINTAHAN

Page 14: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

I X . B E S A R A N D I N A S / B A D A N D A E R A H K A B / K O TA

Administrator: 4

Pengawas : 12

Pelaksana: ?

Administrator: 3

Pengawas : 9

Pelaksana: ?

Administrator 2

Pengawas : 6

Pelaksana: ?

URUSAN PEMERINTAHAN

Page 15: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

X . B E S A R A N P E R A N G K A T K A B / K O TA ( K E C A M A TA N )

BUPATI/WALIKOTA

SEKRETARIAT DAERAH

Page 16: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

UU 5/2014 SISTEM MERITSEBAGAI STRATEGI UNTUK

MEMBANGUN PROFESIONALISME DAN INTEGRITAS APARATUR SIPIL NEGARA

XIII. INTEGRASI KEBIJAKAN BIDANG KEPEGAWAIAN DALAM PENATAAN KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH

• mengatur fungsi, tugas dan peranan, serta hak dan kewajiban Aparatur Sipil Negara.

• memberi landasan bagi penerapan sistem merit dalam manajemen Aparatur Sipil Negara.

Page 17: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

• Penataan jabatan ( restructuring dan rightsizing) agar semua jabatan jelas kontribusinya terhadappencapaian target kinerja organisasi.

• Penyusunan kualifikasi, standar kompetensi, target kinerja untuk setiap jabatan

• Penerapan sistem penilaian kinerja yang obyektif dantransparan

• Penyempurnaan sistem remunerasi• Penempatankembali pegawai, termasuk redistribusi• Penyusunan rencana pengembangan karier, termasuk

program Diklat

XIV. Implikasi terhadap Organisasi

Page 18: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

XV. KERANGKA INTEGRASI PENATAAN URUSAN, KELEMBAGAAN DAN

KEPEGAWAIAN PADA PERANGKAT DAERAH SERTA PERENCANAAN DAN

PENGANGGARAN

UrusanPemerintahan

Sub UrusanPemerintahan

Fungsi Dasar/ TugasUrusan Pemerintahan

Indikator

Kriteria Unjuk Kerja

KelembagaanPerangkat

Daerah

Pegawai ASN pdPerangkat Daerah

Peta Jabatan dan Atributnya

Kualifikasi Pegawai ASN pada Perangkat

Daerah

• Kepala• Administrator• Pengawas• JFT• JFU

• JPT/Admnistrator• Administrator• Pengawas• JFT• JFU

Penilaian Kinerja Individu

Pemaketan danPenilaian Kompetensi

Program & Anggaran

IKU

PROGRAM

ANGGARAN

Kewenangan

LangkahKerja

Kinerja Organisasi, Daerah, Program dan K/L di Daerah

Page 19: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

XVI. PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN

KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH

UrusanPemerintahan

Sub UrusanPemerintahan

Jenis Layanan/FungsiDasar/Tugas Urusan

Pemerintahan

JangkauanLayanan/Indikator

KelembagaanPerangkat

Daerah

Peta Jabatan

• Kepala• Administrator• Pengawas• Pelaksana• JFungsional

Kewenangan

TIPELOGI Perangkat

Daerah

Analisis Jabatan

Uraian Jabatan

URAIAN TUGAS

ANALISIS BEBAN KERJA

KEBUTUHAN PEGAWAI

JUMLAH LAYANAN Evaluasi Jabatan

TUGAS UTAMA

TUGAS PENUNJANG

Jabatan Utama

Jabatan Penunjang

Page 20: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

XVII. PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN KOMPETENSI SDM

PERANGKAT DAERAH

UrusanPemerintahan

Sub UrusanPemerintahan

Fungsi Dasar/ TugasUrusan Pemerintahan

Kriteria Unjuk Kerja

KelembagaanPerangkat

Daerah

Pegawai ASN pdPerangkat Daerah

Peta Jabatan dan Atributnya

Kualifikasi Pegawai ASN pada Perangkat

Daerah

JPT/ AdmnistratorAdministratorPengawasJFTJFU

PemaketanKompetensi

Program & Anggaran

IKU

Kewenangan

LangkahKerja KKNIPDN:

AhliSuvervisorOperator

Penilaian Kompetensidan Sertifikasi

Page 21: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

XVIII. PENATAAN URUSAN, KELEMBAGAAN DAN KEPEGAWAIAN PADA

PERANGKAT DAERAH DEGAN PROGRAM DAN PENGANGGARAN

UrusanPemerintahan

Sub UrusanPemerintahan

Fungsi Dasar/ TugasUrusan Pemerintahan

Indikator

Kriteria Unjuk Kerja

Penilaian Kinerja Individu

Program & Anggaran

IKU

PROGRAM

ANGGARAN

Kewenangan

LangkahKerja

Kinerja Organisasi, Daerah, Program dan K/L di Daerah

SPM

Page 22: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

(1) Dalam rangka meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, Perangkat Daerah secara bertahap menerapkan sistem informasi yang terintegrasi antarkabupaten/kota, provinsi, dan Pemerintah Pusat dengan menggunakan infrastruktur dan aplikasi secara berbagi pakai.

(2) Penerapan sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikonsultasikan kepada kementerian yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika.26

XIX. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEPADA

MASYARAKAT

Page 23: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

Evolusi Layanan Pemerintah

Loket Kantor

LoketBergerak

Web Online

Sms Messenger Live Chat

Telephonanalog

Ip-PhoneVideo

Converence

AnjunganLayanan

TelevisiJejaringsosial

21 3

Page 24: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

XXI. TINDAK LANJUT

• Untuk pertama kalinya, pemetaan urusan pemerintahan harussudah selesai dilaksanakan paling lambat bulan April tahun 2016.

• hasil pemetaan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harussudah ditetapkan paling lambat bulan bulan Mei tahun 2016.

• Perda pembentukan perangkat daerah harus sudah ditetapkanpaling lambat akhir Juni 2016.

• Pengisian kepala perangkat daerah dan kepala unit kerja padaperangkat daerah paling lambat awal Desember 2016.

Page 25: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

TINDAK LANJUT

• Dalam hal hasil pemetaan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum ditetapkan, untuk pertama kali, Daerah dapat menetapkan peraturan daerah tentang pembentukan perangkat daerah tanpa menunggu hasil penetapan sesuai jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4).

Page 26: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

SIMULASI PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN

TIPELOGI KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH

BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

http://fasilitasi.otda.kemendagri.go.id

Page 27: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

[email protected]

• 0852 1042 0329

Page 28: oleh : DR. NURDIN, S.Sos, M - simiko.sumbarprov.go.idsimiko.sumbarprov.go.id/data_dokumen/7446Rakor LH Wilayah Barat... · masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan,

28

DI PAPUA TEMPATNYA BURUNG CENDRAWASIH

CUKUP SEKIAN DAN TERIMA KASIH