oleh : direktur pengembangan permukiman direktorat jenderal cipta karya

13
KEBIJAKAN DITJEN CIPTA KARYA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN/MINAPOLITAN DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Oleh: Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Agropolitan Provisi Jawa Timur Tahun 2013 Surabaya, 13 & 14 Mei 2013 1

Upload: tekla

Post on 24-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

KEBIJAKAN DITJEN CIPTA KARYA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN/MINAPOLITAN DI JAWA TIMUR TAHUN 2013. Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Agropolitan Provisi Jawa Timur Tahun 2013 Surabaya, 13 & 14 Mei 2013. Oleh : Direktur Pengembangan Permukiman - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

KEBIJAKAN DITJEN CIPTA KARYA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN

KAWASAN AGROPOLITAN/MINAPOLITAN DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Oleh: Direktur Pengembangan PermukimanDirektorat Jenderal Cipta KaryaKementerian Pekerjaan Umum

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Agropolitan Provisi Jawa Timur Tahun 2013

Surabaya, 13 & 14 Mei 2013

1

Page 2: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

DAFTAR ISIDASAR KEBIJAKAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN P.U. PADA KAWASAN AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN

ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN P.U. 2010 – 2014 DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERDESAAN POTENSIAL

PROGRAM DUKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA TERHADAP KAWASAN AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN

RENCANA AKSI DITJEN CIPTA KARYA 2010 – 2014

IMPLEMENTASI PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PADA KAWASAN AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN

KRITERIA KESIAPAN KAWASAN/READINESS CRITERIA

2

1

2

3

4

5

6KAWASAN AGROPOLITAN & MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR T.A. 20137

Page 3: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

DASAR KEBIJAKAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN P.U. PADA KAWASAN AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN

3

1

Butir 24Disebutkan bahwa Agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hirarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.

Butir 23

Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

1. UU No 26/2007 tentang Penataan Ruang Pasal I1. UU No 26/2007 tentang Penataan Ruang Pasal I

Butir 30

Kawasan Strategis Kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan atau lingkungan.

Page 4: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

DASAR KEBIJAKAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN P.U. PADA KAWASAN AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN

1

4. Pedoman Umum Minapolitan, Tahun 20104. Pedoman Umum Minapolitan, Tahun 2010

3. SK Penetapan Lokasi dari Kementerian Pertanian tahun 2002 3. SK Penetapan Lokasi dari Kementerian Pertanian tahun 2002

Penyelenggaraan pengembangan lingkungan hunian perdesaan mencakup antara lain peningkatan efisiensi potensi lingkungan hunian perdesaan dengan memperhatikan fungsi dan peranan perdesaan; dan peningkatan kelestarian alam dan potensi sumber daya perdesaan.

2. UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman2. UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kawasan Minapolitan adalah suatu bagian wilayah yang mempunyai fungsi utama ekonomi yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa dan/atau kegiatan pendukung lainnya.5. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan

dan Pedoman Program Rintisan Pengembangan Kawasan Agropolitan, Tahun 2003

5. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Pedoman Program Rintisan Pengembangan Kawasan Agropolitan, Tahun 2003

4

Page 5: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

DASAR KEBIJAKAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN P.U. PADA KAWASAN AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN

1

7. Perjanjian Kerjasama (PKS), antar Dirjen: Dirjen Perikanan Tangkap, dan Dirjen Perikanan Budidaya, dan Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP, dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, No. PKS.01/DJPT/2011, No. 01/DPB/KKP/PKS/V/2011, No. PKS.02/P2HP/HK.140/ 2011, No. PR.0103-DO/PKS/16 tentang Pembangunan Infrastruktur dasar Permukiman pada Kawasan Minapolitan

7. Perjanjian Kerjasama (PKS), antar Dirjen: Dirjen Perikanan Tangkap, dan Dirjen Perikanan Budidaya, dan Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP, dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, No. PKS.01/DJPT/2011, No. 01/DPB/KKP/PKS/V/2011, No. PKS.02/P2HP/HK.140/ 2011, No. PR.0103-DO/PKS/16 tentang Pembangunan Infrastruktur dasar Permukiman pada Kawasan Minapolitan

8. KEPMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN RI No. KEP. 39/MEN/2011 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan (223 Kab/Kota yang menjadi wilayah pengembangan minapolitan)

8. KEPMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN RI No. KEP. 39/MEN/2011 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan (223 Kab/Kota yang menjadi wilayah pengembangan minapolitan)

6. Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian PU dan Kementerian Kelautan dan Perikanan No. 06/MEN-KP/KB/VI/2010 tentang Pengembangan Kawasan Ekonomi Berbasis Kelautan dan Perikanan dengan Konsep Minapolitan

6. Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian PU dan Kementerian Kelautan dan Perikanan No. 06/MEN-KP/KB/VI/2010 tentang Pengembangan Kawasan Ekonomi Berbasis Kelautan dan Perikanan dengan Konsep Minapolitan

5

Page 6: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN P.U. 2010 – 2014 DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERDESAAN POTENSIAL

2

Mengembangkan sentra pendukung ketahanan pangan dengan strategi dukungan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman untuk pengembangan potensi pertanian skala besar, membuka akses ke daerah-daerah tertinggal, pulau-pulau kecil, dan pengembangan kawasan agropolitan.

(Renstra Kementerian P.U. 2010 – 2014, Bab 4 Arah Kebijakan dan Strategi, halaman 46)

...pembangunan infrastruktur perlu didorong dalam rangka mendukung kelancaran arus barang dan efektivitas kinerja sistem logistik nasional, termasuk jaringan transportasi multimoda, dengan meningkatkan keterpaduan jaringan jalan nasional, provinsi, kabupaten, dan perdesaan, yang menghubungkan berbagai simpul moda transportasi ke pusat produksi, distribusi, dan logistik wilayah.

(Renstra Kementerian P.U. 2010 – 2014, Bab 4 Arah Kebijakan dan Strategi, halaman 77)

Pembangunan infrastruktur PU dan permukiman juga perlu diselaraskan untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi utama lainnya seperti industri, pertanian, kelautan dan perikanan, yang sekaligus juga untuk mendorong berkembangnya pusat pertumbuhan dalam konteks pengembangan wilayah dan mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah Jawa dan luar Jawa.

(Renstra Kementerian P.U. 2010 – 2014, Bab 4 Arah Kebijakan dan Strategi, halaman 77)

6

Page 7: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN P.U. 2010 – 2014 DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERDESAAN POTENSIAL

2

...pengembangan kawasan perdesaan dilakukan melalui pengembangan kawasan agropolitan. Dukungan terhadap pengembangan kawasan agropolitan tersebut dapat berupa penyiapan rencana induk pengembangan dan dukungan sarana dan prasarana PU seperti air baku, jalan, serta peningkatan kualitas lingkungan dan permukiman.

(Renstra Kementerian P.U. 2010 – 2014, Bab 4 Arah Kebijakan dan Strategi, halaman 78)

Terkait dengan sektor kelautan dan perikanan, mengingat besarnya jumlah rumah tangga nelayan dan merupakan kelompok penduduk berpenghasilan rendah, maka dukungan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman dibutuhkan dengan koordinasi dan integrasi dengan sektor terkait dalam hal penyediaan sarana jalan, air bersih, sanitasi, dan permukiman.

(Renstra Kementerian P.U. 2010 – 2014, Bab 4 Arah Kebijakan dan Strategi, halaman 78)

Salah satu kebijakan yang dijalankan dalam Rencana Aksi Nasional Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur perkotaan dan perdesaan untuk mengurangi potensi banjir/genangan, krisis air dan sanitasi.

(Renstra Kementerian P.U. 2010 – 2014, Bab 4 Arah Kebijakan dan Strategi, halaman 81)

7

Page 8: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

PROGRAM DUKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA TERHADAP KAWASAN AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN

3

Ditjen Cipta Karya mendukung kawasan agropolitan/minapolitan melalui pendekatan:

Pengembangan Desa Potensial Agropolitan/Minapolitan,yaitu pembangunan kawasan melalui pengembangan sektor/komoditas unggulan pertanian/perikanan, dengan tujuan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lokal berbasis agribisnis sehingga dapat menjadi lokomotif penggerak perekonomian lokal di kawasan tersebut dan daerah belakangnya.

(Renstra Ditjen. Cipta Karya 2010 – 2014 Bab 3 halaman 3-2)

8

Page 9: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

RENCANA AKSI DITJEN CIPTA KARYA 2010 – 20144

Rencana aksi Ditjen Cipta Karya dalam mendukung kawasan agropolitan/minapolitan pada tahun 2010 – 2014 terdapat pada:

Tujuan no. 3: Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal dan

penanganan kawasan rawan bencana untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Sasaran no. 2: Pengembangan kawasan-kawasan potensial di perdesaan.

Indikator kinerja outcome: a. Tertanganinya kawasan-kawasan pusat pertumbuhan di perdesaan

termasuk agropolitan setara dengan 600 Ha sebanyak 205 kawasan.

b. Terbangunnya infrastruktur sosial ekonomi wilayah di 185 kawasan.

(Renstra Ditjen. Cipta Karya 2010 – 2014 Bab 4 halaman 4-12)

9

Page 10: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

IMPLEMENTASI PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PADA KAWASAN AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN

5

Peningkatan Kapasitas Daerah

1. Pembinaan proses perencanaan pembangunan2. Pendampingan, Pengawasan dan Evaluasi

Meningkatkan Kualitas produksiJalan produksi, jalan poros dalam kawasan atau menghubungkan pusat produksi ke jalan utama menuju pemasaran dan penyediaan air bersih dan air baku untuk pertanian dan perikanan, dalam skala kawasan

Meningkatkan nilai tambah & pemasaranInfrastruktur pendukung pengolahan seperti lantai jemur, Sub Terminal Agribisnis, Tambatan Perahu dan Packing House, serta Infrastruktur pendukung pemasaran seperti pergudangan.

Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan & permukiman Sanitasi Lingkungan seperti persampahan dan drainase dalam skala kawasan

Pembangunan/ Peningkatan Infrastruktur

10

Page 11: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

KRITERIA KESIAPAN KAWASAN/READINESS CRITERIA6

Kawasan agropolitan dan minapolitan dinilai siap dikembangkan infrastrukturnya apabila telah memiliki kriteria berikut ini:

1. SK penetapan lokasi dan Pokja oleh Bupati/Walikota 1. SK penetapan lokasi dan Pokja oleh Bupati/Walikota 2. Rencana pengembangan kawasan (Masterplan, RPIJM) 2. Rencana pengembangan kawasan (Masterplan, RPIJM)

3. Kesiapan lahan 3. Kesiapan lahan

4. Detail Engineering Design (DED) 4. Detail Engineering Design (DED) 5. Tersedia dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan daerah untuk pembiayaan komponen kegiatan sehingga sistem bisa berfungsi

5. Tersedia dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan daerah untuk pembiayaan komponen kegiatan sehingga sistem bisa berfungsi

6. Terdapat lembaga pengelola pasca konstruksi 6. Terdapat lembaga pengelola pasca konstruksi

11

Page 12: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

KAWASAN AGROPOLITAN & MINAPOLITAN PROVINSI JAWA TIMUR T.A. 2013

7

12

No Kabupaten/Kota Kawasan Pekerjaan1 Kab. Bondowoso Kws. Sumberwringin Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya)2 Kab. Trenggalek Kws. Bendungan Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya)3 Kab. Nganjuk Kws. Sukomoro Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya)4 Kab. Madiun Kws. Gedangsari Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya)5 Kab. Tulungagung Kws. Sendang Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya)

No Kabupaten/Kota Kawasan Pekerjaan1 Kab. Lamongan Kws. Minapolitan Glagah Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya)2 Kab. Sumenep Kws. Rubaru Penyediaan P&S Kws. Minapolitan3 Kab. Gresik Kws. Sidayu Penyediaan P&S (jalan dan jembatan) Kws. Minapolitan Kws. Sidayu, Kab. Gresik, Prov. Jawa Timur

Agropolitan

Minapolitan

KAWASAN PERDESAAN POTENSIAL PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2013

Page 13: Oleh :  Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya

TERIMA KASIH

13

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Agropolitan Provisi Jawa Timur Tahun 2013

Surabaya, 13 & 14 Mei 2013