oil filtrasi

10
OIL FILTRASI 1. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat : · Memahami proses filtrasi (pembersihan partikel padat pada suatu fluida) dengan menggunakan media penyaring yuang berupa karbon aktikf. · Mengoperasikan alat oil filtrasi yang ada di laboratorium Teknik Kimia POLSRI 2. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan: · Separangkat alat oil filtrasi · Ember · Piknometer · Turbidity Meter · Kertas PH Bahan yang di gunakan : · Minyak Jelanta · Minyak Jernih (bersih) · Air · Karbon Aktif 3. DASAR TEORI Penyaringan atau septum yang diatasnya padatan akan diendapkan. Range filtrasi dalam industry mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan, padatan, atau keduanya.

Upload: lia-januastuti

Post on 21-Apr-2017

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oil Filtrasi

OIL FILTRASI

1.      TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat :

·         Memahami proses filtrasi (pembersihan partikel padat pada suatu fluida) dengan

menggunakan media penyaring yuang berupa karbon aktikf.

·         Mengoperasikan alat oil filtrasi yang ada di laboratorium Teknik Kimia POLSRI

2.      ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan:

·         Separangkat alat oil filtrasi

·         Ember

·         Piknometer

·         Turbidity Meter

·         Kertas PH

Bahan yang di gunakan :

·         Minyak Jelanta

·         Minyak Jernih (bersih)

·         Air

·         Karbon Aktif

3.      DASAR TEORI

Penyaringan atau septum yang diatasnya padatan akan diendapkan. Range

filtrasi dalam industry mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang

kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat

justru limbah padatannya lah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.

Didalam industry, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya

sekedar jejak sampai presentasi yang besar. Sering kali umpan dimodifikasi melalui

beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misalnya dengan

pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaringan seperti

selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dengan material harus disaring

beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan,

Page 2: Oil Filtrasi

beberapa jenis akan dijelaskan dibawah ini. Fluida mengalir melalui media penyaring

karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut .

Penyaring dapat beroperasi pada :

-                      Tekanan diatas atmosfer pada bagian atas media penyaring.

-                      Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.

-                      Vakum pada bagian bawah.

Tekanan diatas atmosfer dapat dilaksanakan dengna gaya gravitasi pada cairan

dalam suatu kolom dengan menggunakan pompa atau blower, dengan gaya sentrifugal.

Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring biasa jadi tidak lebih baik dari pada

saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir.

Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannyha dalam in dustri untuk suatu aliran

cairan Kristal kasar, penjernihan air minum dan pengolahan limbha cair. Penyaring

penjernihan (clarifying) dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue

memisahkan ;pdatan dengna jumlah relative besar sebagai suatu kue Kristal atau

lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan

untuk membersihkan cairan dan padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan

membersihkan sejumlah kecil padatan dan suatu gas atau percikan cairan jernih

semisal minuman. Partikel padat terperangkap di dalam medium penyaring yang atau

diatas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu

memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dan partikel yang akan

disingkirkan.

Didalam penyaring aliran silang, umpan suspense mengalir dengan tekanan

tertentu diatas permukaan tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya

lapisan. Medium penyaring adalah membrane keramik, logam atau polimer dengan pori

yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan

mengalir.

Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau

pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu,

tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-

sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui

peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang

padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak

dihentikan selama peralatan beroperasi.

Page 3: Oil Filtrasi

Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake),

penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring

kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal atau

lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan

untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang. Medium penyaring adalah

membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan

sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai

filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu

penyaring ultra, unit aliran silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil,

digunakan untuk memisahkan dan memekatkan partikel koloid dan molekul besar.

Jenis –jenis penyaring :

1.         Filter klasifikasi

Filter ini dikenal juga sebagai filter hamparan tebal (deep bed filter), karena

partikel-partikel zat padat diperangkap di dalam medium filter dan biasanya tidak ada

lapisan zaat padat yang terlihat dari permukaan medium Filter ini biasanya digunakan

untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya kecil dan menghasilkan gas yang bersih

atau zat cair yang bening, seperti minuman.Klarifikasi berbeda dengan penapisan

karena pori medium filter ini jauh lebih besar dari diameter partikel harus

dipisahkan.partikel-partikel itu ditangkap oleh gaya-gaya permukaan dan dibuat tidak

bisa bergerak di dalam saluran aliran dan walaupun mengakibatkan diameter efektif

saluran itu menjadi lebih kecil, namun biasanya tidak sampai menyebabkan saluran itu

buntu.

2. Filter Ampas (Cake Filter)

Filter ampas digunakan untuk memisahkan zat padat yang

kuantitasnya besar dalam bentuk ampas atau kristal ataupun Lumpur.

Biasanya filter ini diperlengkapi untuk pencucian zat padat dan untuk

mengeluarkan sebanyak-banyaknya sisa zat cair dari zat padat itu sebelum

zat padat itu dikeluarkan dari filter. Medium filter pada filter ini relatif lebih

tipis dibandingkan dengan yang digunakan dalam medium filter Klarifikasi.

Pada awal filtrasi sebagian partikel padat masuk ke dalam pori medium dan

tidak dapat bergerak lagi, tetapi segera setelah itu bahan itu terkumpul pada

permukaan septum. Setelah periode pendahuluan yang berlangsung

beberapa saat itu, zat padat itulah yang melakukan filtrasi, bukan septum

Page 4: Oil Filtrasi

lagi. Ampas itu terlihat mengumpul sampai ketebalan tertentu pada

permukaan itu dan harus sewaktu-waktu dikeluarkan.

3. Filter putar-kontiniu (Continuous rotary filter)

Kerugian pada filter plat-dan-bingkai umumnya pada semua proses

batch dan tidak bisa digunakan untuk proses yang berkapasitas besar.

Aplikasi Dalam Industri Rotary vacuum Filter

·      Industri perminyakan

·      Pengolahan Air dan Limbah

·      Kimia dan Farmasi

·      Pengolahan Logam Mulia

·      Pembuatan Kertas

·      Industri Batubara

·      Industri Kimia

·      Industri pupuk

·      Industri mesiu

 

4.      LANGKAH KERJA

§  Mencuci tabung berisi yang berisi karbon aktif sebanyak tiga (3) kali dengan air yang

telah di panaskan sampai suhu 60 – 700C.

§  Mengeringkanya sampai dengan sempurna

§  Memasukan minyak jelantah sebanyak 2000 ml ke dalam tabung F1 dan menutupnya

dengan rapat.

§  Menghubungkanya dengan sumber listrik.

§  Mengoperasikan Filter 1 (F1) :

o   Membuka katup-katup V1, V3, V9 dan V10 secara sendiri-sendiri

o   Menutup katup-katup V2,V4, V5, V6, V7 dan V8

o   Memutar knop pompa G1 pada posisi 1

o   Mengatur kecepetan feding flow dengan menggunakan potensiometer

§  Melakukan penyaringan sebanyak 5 kali sampai densitas minyak jelantah mendekati

densitas minyak murni.

5.      DATA PENGAMATAN

Page 5: Oil Filtrasi

§  pengamatan awal

Bahan pH Densitas (gr/ml)

Minyak Murni 9 1.072

Minyak Jelantah 5 0,9459

§  pengamatan setelah proses filtrasi

Proses ke- pH Densitas (gr/ml)

1 5 0.9749

2 5 0.9999

3 5 1.0377

4 5 1.0596

5 5 1.0689

6.      PERHITUNGAN

Diketahui :

Berat piknometer kosong = 32,9432 gram

Volume piknometer = 23,623 ml

§  Perhitungan sebelum proses filtrasi

a.       Minyak murni (berat pikno + isi = 58,2682 gram)

Densitas = (berat pikno + isi ) – berat pino

kosong

Volume piknometer

= 58,2682 gram 32,9432 gram

23,623 ml

= 1.072 gram/ml

b.      Minyak jelantah (berat pikno + isi = 55,2884 gram)

Densitas = (berat pikno + isi ) – berat pino

kosong

Volume piknometer

= 55,2884 gram 32,9432 gram

23,623 ml

= 0,9459 gram/ml

Page 6: Oil Filtrasi

§  Perhitungan setelah proses filtrasi

a.       Minyak jelantah (berat pikno + isi = 55,9739 gram)

Densitas = (berat pikno + isi ) – berat pino

kosong

Volume piknometer

= 55,2739 gram 32,9432 gram

23,623 ml

= 0,9749 gram/ml

b.      Minyak jelantah (berat pikno + isi = 56,5655 gram)

Densitas = (berat pikno + isi ) – berat pino

kosong

Volume piknometer

= 56,5655 gram 32,9432 gram

23,623 ml

= 0,9999 gram/ml

c.       Minyak jelantah (berat pikno + isi = 57,4571 gram)

Densitas = (berat pikno + isi ) – berat pino

kosong

Volume piknometer

= 57,4571 gram 32,9432 gram

23,623 ml

= 1,0377 gram/ml

d.      Minyak jelantah (berat pikno + isi = 57,9750 gram)

Densitas = (berat pikno + isi ) – berat pino

kosong

Volume piknometer

= 57,9750 gram 32,9432 gram

23,623 ml

= 1,0596 gram/ml

e.       Minyak jelantah (berat pikno + isi = 58,1956 gram)

Page 7: Oil Filtrasi

Densitas = (berat pikno + isi ) – berat pino

kosong

Volume piknometer

= 58,1956 gram 32,9432 gram

23,623 ml

= 1,0689 gram/ml

7.      ANALISI PERCOBAAN

Pada percobaan ini dapat dianalisa bahwa pengolahan minyak dapat dilakukan

dengan filtrasi menggunakan karbon aktif. Karbon aktif dapat memperbaiki kekeruhan

minyak goreng bekas karena pada pori-pori dari karbon aktif akan menyerap senyawa-

senyawa organic yang terdapat pada minyak bekas

Pada penyaringan 1 sampai 5 densitasnya semakin naik dan kekeruhan semakin

menurun. Hal ini disebabkan karena sisa-sisa minyak yang terdapat pada karbon aktif

belum bersih meskipun telah dibersihkan pada percobaan awal dengan mengalirkan air

panas pada karbon aktif

Laju alir pada saat mengalirkan air panas dan minyak jelanta berbeda. Hal ini

disebabkan karena viskositas minyak jelanta lebih besar sehingga laju alir menjadi lebih

kecil. Laju alir filtrasi juga dipengaruhi oleh temperatur.

Karbon aktif sebagai media penyaring harus diregenerasi melalui pencucian

dengan air panas agar pori–pori yang terdapat pada karbon aktif dapat berfungsi

dengan baik lagi, kerena bila karbon aktif digunakan secara terus menerus maka pori-

pori pada karbon aktif akan tersumbat sehingga tidak efisien lagi jika digunakan untuk

filtrasi

8.      KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan dapat di simpulkan bahwa :

a.       Filtrasi adalah pemisahan partikel padat dari suatu fluida dan melewatkannya pada

medium penyaringan atau septum yang diatasnya padatan akan diendapkan.

b.      Didapat data :

§  Proses ke 1 dengan pH 5 dan densitas 0.9749 gram/ml

§  Proses ke 2 dengan pH 5 dan densitas 0.9999 gram/ml

§  Proses ke 3 dengan pH 5 dan densitas 1,0377 gram/ml

Page 8: Oil Filtrasi

§  Proses ke 4 dengan pH 5 dan densitas 1.0596 gram/ml

§  Proses ke 5 dengan pH 5 dan densitas 1.0689 gram/ml

http://tipsbloggerdancomputer.blogspot.com/2013/03/cara-download-buku-di-google-book.html