oecd principle v-kasus pt pgn

3
OECD Principle V Kerangka tata kelola perusahan harus memastikan pengungkapan yang akurat dan aktual harus dibuat pada semua permasalahan material terkait perusahan, termasuk kondisi finansial, kinerja, kepemilikan, dan tata kelola perusahaan A. Pengungkapan harus meliputi, tetapi tidak terbatas pada, informasi material terkait: 1. Keuangan dan hasil operasi perusahaan. 2. Tujuan perusahaan. 3. Kepemilikan saham mayoritas dan hak voting. 4. Kebijakan remunerasi bagi anggota dewan dan eksekutif, dan informasi terkait anggota dewan, termasuk kualifikasi, proses seleksi, kepemimpinan di perusahaan lain dan apakah mereka dianggap independen oleh dewan atau tidak. 5. Transaksi pihak yang berelasi. 6. Faktor risiko yang diperkirakan. 7. Isu terkait karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. 8. Struktur dan kebijakan tata kelola, khusunya, isi dari setiap kode atau kebijakan tata kelola perusahaan dan proses bagaimana penerapannya. B. Informasi harus dipersiapkan dan diungkapkan dengan standar kualitas akuntansi dan keuangan dan pengungkapan nonkeuangan. C. Audit tahunan harus dilaksanan oleh auditor yang independen, kompeten, dan berkualitas dalam rangka menyediakan sebuah assurance eksternal dan objektif kepada dewan dan pemegang saham bahwa laporan keuangan telah merepresentasikan posisi keuangan dan kinerja perusahaan dalam segala aspek materiil dengan baik. D. Auditor eksternal harus bertanggung jawab terhadap pemegang saham dan melaksanakan kewajiban pada perusahaan untuk melaksanakan proses audit secara professional. E. Saluran untuk menyebarkan informasi harus dapat memberikan akses kepada pengguna secara adil, aktual, dan efisien.

Upload: aimbrhm

Post on 09-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Kasus PT PGN CG

TRANSCRIPT

OECD Principle VKerangka tata kelola perusahan harus memastikan pengungkapan yang akurat dan aktual harus dibuat pada semua permasalahan material terkait perusahan, termasuk kondisi finansial, kinerja, kepemilikan, dan tata kelola perusahaanA. Pengungkapan harus meliputi, tetapi tidak terbatas pada, informasi material terkait:1. Keuangan dan hasil operasi perusahaan.2. Tujuan perusahaan.3. Kepemilikan saham mayoritas dan hak voting.4. Kebijakan remunerasi bagi anggota dewan dan eksekutif, dan informasi terkait anggota dewan, termasuk kualifikasi, proses seleksi, kepemimpinan di perusahaan lain dan apakah mereka dianggap independen oleh dewan atau tidak.5. Transaksi pihak yang berelasi.6. Faktor risiko yang diperkirakan.7. Isu terkait karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.8. Struktur dan kebijakan tata kelola, khusunya, isi dari setiap kode atau kebijakan tata kelola perusahaan dan proses bagaimana penerapannya.B. Informasi harus dipersiapkan dan diungkapkan dengan standar kualitas akuntansi dan keuangan dan pengungkapan nonkeuangan.C. Audit tahunan harus dilaksanan oleh auditor yang independen, kompeten, dan berkualitas dalam rangka menyediakan sebuah assurance eksternal dan objektif kepada dewan dan pemegang saham bahwa laporan keuangan telah merepresentasikan posisi keuangan dan kinerja perusahaan dalam segala aspek materiil dengan baik.D. Auditor eksternal harus bertanggung jawab terhadap pemegang saham dan melaksanakan kewajiban pada perusahaan untuk melaksanakan proses audit secara professional.E. Saluran untuk menyebarkan informasi harus dapat memberikan akses kepada pengguna secara adil, aktual, dan efisien.F. Kerangka tata kelola perusahaan harus dilengkapi dengan pendekatan yang efektif dalam menangani dan memastikan ketersedian analisis atau nasihat oleh analis, broker, rating agencies, dan lainnya yang relevan terhadap keputusan investor, bebas dari konflik kepentingan materiil yang mungkin dapat menodai integritas dari analisis atau nasihat yang mereka berikan.

Analisis Kasus PT PGNInsider trading yang terjadi di dalam tubuh PT PGN telah melanggar Prinsip Tata Kelola Perusahaan No. 5 yang dikeluarkan oleh OECD, yaitu:The corporate governance framework should ensure that timely and accurate disclosure is made on all material matters regarding the corporation, including the financial situation, performance, ownership, and governance of the company.Penurunan harga saham sebesar 23,32% dan transaksi sebanyak 186,2 juta saham menggambarkan adanya informasi materiil yang tidak diungkapkan. Tidak diungkapnya informasi materiil ini dapat merugikan banyak pemangku kepentingan.Keterlambatan pengungkapan informasi terkait tindakan yang dilakukan perusahaan melanggar elemen timely pada prinsip ke-5 OECD dan Poin E prinsip ke-5 yang mengatakan Saluran untuk menyebarkan informasi harus dapat memberikan akses kepada pengguna secara adil, aktual, dan efisien..Pemberian keterangan yang secara materiil tidak benar tentang rencana volume gas yang dapat dialirkan melalui proyek SSWJ (South Sumatra-West Java) juga melanggar elemen accurate pada prinsip ke-5 OECD.