leaflet analisis pgn nop '13

3
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR JL. POLISI MILITER, KUPANG 85111 TELP. (0380) 833281, 833470, FAX. (0380) 833159 E-MAIL : [email protected] PENDAHULUAN Pemenuhan pangan bagi setiap individu menjadi salah satu prioritas pembangunan ekonomi dalam sistem ketahanan pangan. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang ketersediaannya harus selalu terjamin secara cukup dari aspek kuantitas maupun kualitas secara merata dan berkelanjutan dengan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman Stabilitas ketersediaan pangan dalam ketahanan pangan memuat berbagai aspek yang berperan antara lain aspek produksi pangan, aspek penggunaan pangan dan aspek cadangan pangan yang berkolaburasi agar pangan dapat tersedia setiap waktu, guna dapat memenuhi kebutuhan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perkembangan pola konsumsi pangan di masyarakat. Peningkatan ketahanan pangan pada aspek produksi harus memperhatikan kualitas agar meningkatkan kuantitas dengan penggunaan pangan yang efisien sehingga mencukupi dan memenuhi pangan yang dibutuhkan, bahkan dapat menyimpan cadangan pangan untuk kebutuhan pada waktu paceklik ataupun ketika ada bencana. Melakukan kajian secara periodik terhadap perkembangan kondisi ketersediaan pangan serta permasalahannya guna dapat dijadikan acuan dalam perumusan bahan kebijakan dan langkah tindak lanjutnya dalam rangka memantapkan ketahanan pangan. Kondisi Umum Wilayah Nusa Tenggara Timur merupakan daerah kepulauan, yang terdiri dari 1.192 pulau besar dan kecil, pulau yang bernama 432 pulau, pulau yang berpenghuni 44 buah dengan luas daratan seluruhnya 47.349,9 km 2 yang sebagian besar atau 96,5 % berupa lahan kering dan lahan basah sekitar 3,5 %, serta luas perairan mencapai 200.000 km 2 . Secara klimatologis tergolong ke dalam daerah semi-arid dengan curah hujan yang rendah. Musim hujan atau bulan basah umumnya berlangsung pendek yaitu sekitar 3 - 4 bulan dengan curah hujan rata-rata terendah 800 mm dan paling tinggi 3.000 mm dengan hari hujan rata-rata 100 hari dalam setahun, dan bulan kering berlangsung 6 (enam) sampai 9 (sembilan) bulan. Terdiri dari 20 kabupaten dan 1 kota, 290 kecamatan dan 2.966 Desa/ kelurahan. Jumlah penduduk : 4.776.485 jiwa (2011), 4. 877.800 (2012) dan 4.975.712 jiwa (angka proyeksi 2013). Pendapatan rata rata per kapita Tahun 2011 kurang lebih 6,1 juta rupiah, jumlah penduduk miskin Tahun 2011 sebanyak : 1.012.900 jiwa (21,23%)

Upload: jessica-angelina

Post on 29-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tytyty

TRANSCRIPT

Page 1: Leaflet Analisis Pgn Nop '13

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHANPROVINSI NUSA TENGGARA TIMURJL. POLISI MILITER, KUPANG 85111

TELP. (0380) 833281, 833470, FAX. (0380) 833159

E-MAIL : [email protected]

PENDAHULUAN

Pemenuhan pangan bagi setiap individu menjadi

salah satu prioritas pembangunan ekonomi dalam sistem

ketahanan pangan. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang ketersediaannya harus selalu terjamin secara cukup dari aspek kuantitas maupun kualitas secara merata dan berkelanjutan dengan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman

Stabilitas ketersediaan pangan dalam ketahanan pangan memuat berbagai aspek yang berperan antara lain aspek produksi pangan, aspek penggunaan pangan dan aspek cadangan pangan yang berkolaburasi agar pangan dapat tersedia setiap waktu, guna dapat memenuhi kebutuhan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perkembangan pola konsumsi pangan di masyarakat.

Peningkatan ketahanan pangan pada aspek produksi harus memperhatikan kualitas agar meningkatkan kuantitas dengan penggunaan pangan yang efisien sehingga mencukupi dan memenuhi pangan yang dibutuhkan, bahkan dapat menyimpan cadangan pangan untuk kebutuhan pada waktu paceklik ataupun ketika ada bencana. Melakukan kajian secara periodik terhadap perkembangan kondisi ketersediaan pangan serta permasalahannya guna dapat dijadikan acuan dalam perumusan bahan kebijakan dan langkah tindak lanjutnya dalam rangka memantapkan ketahanan pangan.

Kondisi Umum Wilayah

Nusa Tenggara Timur merupakan daerah kepulauan, yang terdiri dari 1.192 pulau besar dan kecil, pulau yang

bernama 432 pulau, pulau yang berpenghuni 44 buah dengan luas daratan seluruhnya 47.349,9 km2 yang sebagian besar atau 96,5 % berupa lahan kering dan lahan basah sekitar

3,5 %, serta luas perairan mencapai 200.000 km2.

Secara klimatologis tergolong ke dalam daerah semi-arid dengan curah hujan yang rendah. Musim hujan atau bulan basah umumnya berlangsung pendek yaitu sekitar 3 - 4 bulan dengan curah hujan rata-rata terendah 800 mm dan paling tinggi 3.000 mm dengan hari hujan rata-rata 100 hari dalam

setahun, dan bulan kering berlangsung 6 (enam) sampai 9 (sembilan) bulan.

Terdiri dari 20 kabupaten dan 1 kota, 290 kecamatan dan 2.966 Desa/ kelurahan. Jumlah penduduk : 4.776.485 jiwa (2011), 4. 877.800 (2012) dan 4.975.712 jiwa (angka proyeksi 2013). Pendapatan rata rata per kapita Tahun 2011 kurang lebih 6,1 juta rupiah, jumlah penduduk miskin Tahun 2011 sebanyak : 1.012.900 jiwa (21,23%)

Lahan pertanian terdiri dari lahan basah/sawah dan lahan kering. Potensi lahan sawah 262.407 ha dan yang difungsikan seluas 127.208 ha (48,48 %). Luas lahan sawah yang dapat ditanami 2 kali dalam setahun seluas 59.832 ha, dan satu kali tanam per tahun seluas 29.288 ha. Potensi lahan kering adalah seluas 1.528.258 ha dan yang fungsional seluas 834.761,8 ha (54,62 %) sumber data Distanbun NTT.

Jumlah kelompok tani di NTT sebanyak 18.182 kelompok dengan klasifikasi : Pemula 15.835 kelompok, Lanjut 2.188 kelompok, Madya 159 kelompok dan Gapoktan sebanyak 1.675 kelompok

Jumlah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebanyak 302 unit (177 unit masih dalam kategori baik dan 33 dalam kondisi rusak berat sedangkan yang lainnya yaitu sebanyak 92 unit belum ada bangunan).

Keragaan Penyuluh Pertanian di NTT Tahun 2013 posisi September dengan rincian : Penyuluh PNS 1.315 orang, CPNS 20 orang, Tenaga Honorer 269 orang, THL-TB 926 orang dan sebanyak 321 orang adalah penyuluh swadaya.

Produksi Pangan

Tabel 1. Keragaan Produksi Komoditi Pangan (Ton) Tahun 2011-2013 di NTT

No Komoditi 2011 2012 2013

Page 2: Leaflet Analisis Pgn Nop '13

. (ATAP ) (ATAP) (ARAM 1)1. Padi 591.371 698.566 654.278

a. Padi Sawah 462.195 531.460 522.134b. Padi Ladang 129.176 167.106 132.144

2. Jagung 524.639 629.386 673.6533. Kedelai 1.379 2.781 2.7314. Kacang Tanah 23.685 21.563 15.1315. Kacang Hijau 10.407 11.478 9.6886. Ubi Kayu 962.128 892.145 868.2857. Ubi Jalar 129.728 151.864 114.700

Keterangan : Sumber BPS Prov. NTT, Dinas Pertanian dan Perkebunan Prov. NTT

Grafik 1. Perbandingan Produksi (netto) berdasarkan ARAM 1 2013 dengan Kebutuhan Konsumsi Pangan

Hasil analisa ketersediaan produksi pangan berdasarkan ARAM 1 2013 dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi pangan masyarakat di NTT yaitu komoditi jagung, ubi kayu, kacang

tanah, kacang hijau dan ubi jalar mengalami surplus sedangkan komoditi padi mengalami defisit yaitu beras sebanyak -192.658 ton dan kedelai -5.973 ton.

Angka konsumsi pangan pokok per kapita per bulan penduduk NTT berdasarkan hasil Susenas 2011 yaitu : beras 9,39 kg, jagung 1,65 kg, ubi kayu 1,65 kg, kacang tanah 0,03 kg, kacang hijau 0,06 kg dan konsumsi ubi jalar rata-rata 0,14 kg/kapita/bulan.

Beberapa jenis komoditi pangan lokal dan kandungan gizinya (karbohidrat, protein dan lemak) berdasarkan hasil uji kandungan gizi dalam Tabel 2. sebagai berikut :

No. Komoditi

Kandungan Gizi

Energi (kkal)

Protein

(Gram)

Lemak

(gram)

Karbohi-drat

(gram)

1. Sorghum Lena 395 20,3 8,73 58,8

2. Jagung Rote 385 10,6 7,4 69,0

3. Ubi suweg 98,4 1,69 0,67 23,67

Ketersediaan Energi berdasaarkan Standar PPH

Ketersediaan energi berdasarkan standar Pola Pangan Harapan (PPH) Tahun 2010-2012 disajikan dalam tabel 3, berikut :

Tabel 3. Ketersediaan Energi Tahun 2010-2012 terhadap Standar AKE

No

Kelompok PanganStandar

AKE(Kkal/kap/hr)

Ketersediaan Energi (kkal/kap/hari)

2010(ATAP)

2011(ASEM)

2012(Perkiraan)

1. Padi-padian 1.100 2.244 1.869 2.1042. Umbi-umbian 132 850 788 7323. Pangan Hewani 264 99 102 1024. Minyak dan Lemak 220 220 298 2925. Buah/Biji Berminyak 66 65 65 646. Kacang-kacangan 110 80 81 807. Gula 110 71 92 908. Sayur dan Buah 132 81 118 1169. Minuman dan Bumbu 66 0 0 0

Jumlah 2.200 3.711 3.413 3.578

Kontribusi 9 bahan pangan terhadap ketersediaan energi yang tersedia tahun 2010-2012 untuk dikonsumsi oleh penduduk di NTT telah melebihi standar angka kecukupan energi. Kontribusi ketersediaan energi dari kelompok pangan yang melebihi standar Angka Kecukupan Energi (AKE) pada tahun 2010-2012 adalah berasal dari kelompok padi-padian, umbi-umbian, minyak lemak sedangkan beberapa kelompok pangan lainnya masih kurang yaitu kelompok jenis pangan hewani, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula dan kelompok sayur dan buah.

Persediaan dan Kebutuhan Pangan

Kondisi persediaan pangan di NTT posisi bulan November 2013 yang dihitung berdasarkan hasil pendataan jumlah stok, ditambah prediksi produksi serta pengadaan pangan melalui antar pulau dan dibandingkan dengan prognosa kebutuhan pangan selama sebulan maka tingkat ketahanan pangan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4. Jumlah persediaan dan kebutuhan pangan di NTT

posisi November 2013

No.

Jenis Pangan Persediaan

Kebutuhan

Ketahanan

(Ton) (Ton/bulan) ( bulan)

1. Beras 106.402 40.924 2,6

2. Jagung 120.496 14.176 8,5

3. Umbi-an 40.174 11.816 3,4

4 Kedelai 111 185 0,6 Sumber : Disperindag NTT, Distanbun NTT, BPS diolah

Cadangan Pangan

Persediaan stok/cadangan pangan pemerintah Provinsi NTT disajikan pada Tabel 5. Stok/cadangan pangan tersebut dapat dimanfaatkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan dengan tetap mengacu pada mekanisme yang telah ditetapkan, serta dengan prinsip pemberdayaan masyarakat.

Tabel 5. CPP Provinsi NTT posisi November 2013

No Cadangan Pangan Jumlah (Ton) Keterangan

1. Cadangan Pangan untuk intervensi rawan pangan

: 80,36 BKPP NTT

2. Buffer stok penanggulangan bencana alam

: - Dinsos NTT

3. Cadangan pangan pemerintah (kewenangan Gubernur 2013)

:

53,350 Dinsos NTT

4. Intervensi Rawan Pangan : - Dinsos NTT

Untuk meningkatkan akses pangan bagi masyarakat miskin maka telah dialokasikan pagu raskin Tahun 2013 sebanyak 75.923.820 kg untuk 421.799 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) yaitu sebanyak 15 kg/bulan/RTS. Realisasi penyaluran raskin sampai posisi 30 September 2013, sebanyak 73.976,775 kg (77,95%).

Jumlah stok beras yang dikuasai Divre Bulog NTT pada posisi tanggal 02 November 2013 sebanyak 33.001 ton.