obat gangglion kuliah fk

7/23/2019 Obat Gangglion Kuliah Fk

1/18

OBAT GANGGLION

SETYO S. RAHARDJO

Lab. Farmakologi FK UNS

2006


2/18

The Nervous System

Peripheral nervous system Central nervous system

Autonomic nervous system Somatic nervous system

Parasympathetic nervous system Sympathetic nervous system

Components of the nervous system


3/18

Sistem Saraf Otonom


4/18

Transmisi neurokimia pada sistem saraf otonom


5/18


6/18

OBAT GANGLION :

Merangsang :

1. Nikotin, lobelin

2. Muskarin, metakolin, antikolinesterase

Menghambat :

1. Merangsangsang lalu menghambat : NIKOTIN

2. Langsung menghambat : Heksametonium, trimetafan


7/18

I. OBAT YANG MERANGSANG GANGLION : NIKOTIN

1. FARMAKODINAMIK

Ganglion

- Kerja sangat luas thd ganglion simpatis maupun parasimpatis

- Efek bifasik

Otot rangka

- Efek bifasik

- Efek perangsangan ditutupi efek paralisis


8/18

SSP

- Perangsang SSP yg kuat

Sistem Kardiovaskuler

- Perangsangan tonus simpatis- Takikardi dan vasokonstriksi

Saluran Cerna

- Perangsangan tonus parasimpatis

- Peristaltik meninggi, muntah

Kelenjar Nikotin

-Salivasi (perangsangan sekresi air liur, bronkus


9/18

2. FARMAKOKINETIK

- Dapat diserapdari semua tempat (termasuk kulit)

- Di lambung absorpsi lebih sedikit dibanding intestinal

- Metabolisme di hati, paru (kotinin dan nikotin-1-N-oksid)

dan ginjal

- Bisa mengalami ekskresi lewat air susu (0,5 mg/l)


10/18

3. INTOKSIKASI

Intoksikasi Akut

- Dosis fatal 60 mg

- Gejala keracunan : mual dan salivasi , kolik usus , muntah dandiare selanjutnya keringat dingin, sakit kepala, pusing,

pendengaran/penglihatan terganggu, otot melemah.

- Frekwensi nafas meninggi, TD naik, nadi lambat lalu cepat,

pupil miosis kemudian midriasis.

- Sebelum kematian TD turun, nafas dangkal, kematian dlm bebe-rapa menit.

- Tx : simptomatik (bilas lambung, nafas buatan)


11/18

Intoksikasi Kronik

- Terjadi pada perokok berat

- Asap rokok mengandung 500 zat kimia (nikotin, piridin, asam ygmudah menguap, bahan ter dan fenol, CO, HCN dll).

- Mudah terjadi faringitis, sindrome pernafasan perokok, Cabronkus, merangsang kelenjar air liur, mengurangi lapar.

- Ekstrasistol, takikardi, nyeri jantung.

- Sindroma Buerger

- Tremor, insomnia


12/18

II. OBAT PENGHAMBAT GANGLION

- Heksametonium (C6), Pentolinium (C5), Tetraetilamonium(TEA),Klorisondamin, Mekamilamin dan Trimetafan.

- Efek penghambatan tak didahului perangsanagn

- Hambatan secara kompetitif dng menduduki reseptor asetilkolin

1. FARMAKODINAMIK

- Hambatan pada ganglion simpatis dan parasimpatis

- Bergantung pada tonus otonom semula


13/18

DOMINASI TONUS OTONOM DAN EFEK PENGHAMBATAN GANGLION DIBERBAGAI ALAT

Tempat Dominasi tonus otonom Efek penghambatan ganglion

arteriol simpatis vasodilatasi, peningkatan alirandarah dan hipotensi

vena simpatis dilatasi, pengumpulan darah di vena, penurunanaliran balik vena, penurunan curah jantung.

Jantung sehat parasimpatis takikardi

iris parasimpatis midriasis

otot siliar parasimpatis sikloplegia

saluran cerna parasimpatis pergerakan berkurang, konstipasi

kandung kemih parasimpatis retensi urin

kelenjar liur parasimpatis xerostomia

kelenjar keringat simpatis anhidrosis


14/18

Sistem Kardiovaskuler

- Vasodilatasi dan pengurangan alir balik vena

- Hipotensi ortostatik, takikardi ringan

- Aliran darah ke alat dalam dan ginjal menurun

Saluran Cerna dan Saluran Kemih

- Sekresi lambung, pankreas dan serta air liur menurun

- Tonus dan peristaltik lambung, usus kecil dan kolon dihambat

- Retensi urin dan kesulitan berkemih


15/18

Efek lain

- Pupil midriasis, kelenjar keringat dihambat

- Efek kurariform terhadap sambungan otot-saraf

- Trimetafan menyebabkan penglepasan histamin

2. FARMAKOKINETIK

- Absorpsi oral tidak teratur, kecuali mekamilamin

- Ekskresi oleh ginjal dalam bentuk asal


16/18

3. EFEK SAMPING

- Hipotensi ortostatik, sembelit (ileus paralitik), retensi urin

- midriasis, kesukaran akomodasi, mulut kering, impotensi, sukarberkemih, obstipasi, diare, mual, anoreksia, sinkop.

4. SEDIAAN DAN POSOLOGI

- Mekamilamin klorida : tablet 2,5 mg dan 10 mg

- Trimetafan kamsilat : injeksi 50 mg/ml dng cara tetes intravenasebagai larutan 1% dalam 5% dekstrosa


17/18

5. INDIKASI

- Penggunaan sebagai antihipertensi sudah ditinggalkan

- Kecuali pada acute disecting aorta aneurism

- Hiperefleksi otonomkarena


18/18

PUSTAKA

Darmansjah, I. and Gan, S., 1995, Obat Ganglion dalam Farmakologi Dan Terapi, Ed 4,Bagian Farmakologi FK UI, Jakarta, hal. 103-8.

Katzung, B.G., 2001, Pengantar Farmakologi Otonom (Basic & Clinical Pharmacology),

Ed 1, terjemahan Bagian farmakologi FK Airlangga, Penerbit Salemba Medika, Jakarta,hal. 133-155.

Bylund, D.B., 1998, Physiology and Biochemistry of the Peripheral Autonomic NervousSystem dalam Human Pharmacology Molecular to Clinical, Eds. Brody, T.M., Mosby-YearBook Inc, Missouri, pp. 87-100.

Ehlert, F.J., 1998, Drugs Affecting the Parasympathetic Nervous System and AutonomicGanglia dalam Human Pharmacology Molecular to Clinical, Eds. Brody, T.M., Mosby-Year

Book Inc, Missouri, pp. 101-18.

Tan, H.C., and Rahardja, K., 2002, Obat Susunan Saraf otonom dalam Obat-ObatPenting Khasiat, penggunaan dan Efek-Efek sampingnya, Ed. 5, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, hal. 449-484.

obat gangglion kuliah fk

Documents