npgf resmi melantai di bursa artha sekuritas

1
Direktur Utama Wijaya Karya atau Wika Agung Budi Waskito menjelaskan, anak usaha seperti Wika Realty saat ini dalam proses menjadi induk holding hotel BUMN. Pihaknya optimistis hold- ing tersebut bisa launching pada Mei tahun ini. Selanjutnya, sambil menunggu sektor pariwisata pulih, Wika Realty akan melakukan peningkatan fasilitas dan renovasi hotel-hotel di dalam holding. “Pada 2021, pariwisata kemungkinan masih kurang baik, sehingga selama 2021-2022, kami lakukan renovasi hotel dan kami upgrade yang awalnya bintang 3 menjadi 4 dan yang bintang 4 menjadi 5,” kata dia dalam webinar, Rabu (14/4). Menurut Agung, dengan peningkatan fasilitas tersebut, hotel-hotel di dalam holding akan mem- berikan kontribusi pendapatan yang baik bagi Wika Realty. Pihaknya memperkirakan 22 hotel dalam holding akan memberikan tambahan nilai aset Wika Realty sekitar Rp 4,7 triliun. Alhasil, Wika Realty bisa siap menggelar IPO pada awal 2023. Seperti diketahui, Wika Realty resmi ditunjuk oleh Kementerian BUMN pada akhir tahun lalu untuk menjadi induk holding hotel. Hal tersebut ditandai dengan kesepakatan perjanjian komit- men jual beli saham antara Wika Realty dengan PT Aero Wisata, PT Hotel Indonesia Natour (Persero), dan PT Patra Jasa, serta perjanjian komitmen jual beli aset dengan PT Pegadaian. Pada tahap pertama, terdapat 22 hotel yang akan terkonsolidasi dalam pembentukan hold- ing hotel BUMN, yaitu 11 hotel milik Hotel Indo- nesia Natour, 1 hotel milik Aero Wisata, 1 hotel milik Patra Jasa, dan 9 hotel milik Pegadaian. Sementara itu, anak usaha seperti Wikon terlebih dahulu meningkatkan kapasitas produksi sekitar 100 ribu ton per tahun pada 2021, sebelum menggelar IPO pada 2022. Se- cara umum, bisnis Wikon mencakup fabrikasi baja, pabrik plastik, pressing, dan casting baja. Tak ketinggalan, Wika menargetkan IPO WRK dan Wika Bitumen masing-masing pada 2023 dan 2024. Perseroan juga berharap Wika Bitumen bisa terlebih dahulu meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 700 ribu ton per ta- hun pada 2023. Wika Bitumen merupakan bisnis pelengkap jasa Wika yang memiliki pabrik aspal. Kereta Cepat Biaya pengerjaan proyek kereta cepat Jakar- ta-Bandung yang membengkak dari anggaran awal membuat Wika menempuh negosiasi den- gan pihak Tiongkok untuk mengurangi kepe- milikan saham dalam megaproyek tersebut. Konsorsium BUMN Indonesia di bawah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) memiliki 60% saham proyek Kereta Cepat, sedangkan konsorsium Tiongkok di bawah Beijing Yawan HSR Co Ltd sebesar 40%. Dalam konsorsium BUMN, kepemilikan PT Wijaya Kar ya mencapai 38% atau kepemilikan terbesar di PT PSBI. Sisanya dimiliki oleh PT Kereta Api (Persero) sebesar 25%, PT Perke- bunan Nusantara VII sebesar 25%, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 12%. “Memang kereta cepat akan terjadi over run cost, saat ini masih dihitung oleh PT Kereta Ce- pat Indonesia China (KCIC) besarnya pastinya. Tapi kurang lebih 20%,” kata Agung. Menghadapi situasi ini, lanjut Agung, Wika berupaya melakukan negosiasi dengan pihak Tiongkok agar porsi Indonesia di proyek kere- ta cepat  bisa dipangkas lebih kecil dari 60%. Sementara itu, Wika menargetkan nilai kontrak baru tahun ini mencapai Rp 40,12 triliun atau melonjak 71,7% dari tahun lalu yang sebanyak Rp 23,37 triliun. Dengan demikian, kontrak yang dihadapi akan menjadi Rp 115,02 triliun dari sebelumnya Rp 98,08 triliun. Oleh Farid Firdaus JAKARTA – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyiapkan rencana penawaran umum perdana ( initial public offering/IPO) saham empat anak usahanya selama periode 2022-2024. Empat anak usaha tersebut adalah PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (Wikon), PT Wijaya Karya Realty, PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WRK), dan PT Wijaya Karya Bitumen. REKOMENDASI DISCLAIMER Materi tulisan ini hanya memberikan informasi dan bukan sebagai ajakan kepada siapapun untuk membeli atau menjual efek tertentu. Keputusan melakukan transaksi saham se- penuhnya menjadi tanggung jawab pemodal. Victoria Sekuritas IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 5.980-6.123 untuk perdagan- gan Kamis (15/4). Analis merekomen- dasikan Buy ERAA (TP 595), TGRA (TP 174), BFIN (TP 765), ACES (TP 1.465), dan BTPS (TP 3.160). Mayori- tas bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan Rabu (14/4), diantaran- ya ASX 200 (+0,66%), HSI (+1,42%), KOSPI (+0,42%), Nikkei (-0,44%), dan SSEC (+0,60%). Pelaku pasar mengapresiasi data inflasi AS bulan Maret yang diumumkan sebesar 2,6% YoY, lebih tinggi dari bulan sebel- umnya sebesar 1,7% YoY maupun konsensus sebesar 2,5% YoY (13/4). Bank Sentral AS, The Fed menyata- kan kesediaannya untuk membiarkan inflasi meninggi dalam beberapa waktu tanpa melakukan perubahan kebijakan akomodatifnya.Sentimen serupa turut menopang pergerakan IHSG yang ditutup menguat sebesar (+2,07%) ke level 6.050,28 pada perdagangan Rabu (14/4). Artha Sekuritas IHSG diprediksi menguat pada perdagangan hari ini dengan bergerak pada kisaran support 5.932-5.991 dan resistance 6.079-6.108. Secara teknikal terlihat candlestick membentuk formasi morning star mengindikasikan potensi penguatan dalam jangka pendek. Investor akan mencermati data Trade Balance Indonesia yang akan segera dirilis. Pada penutupan Rabu (14/4), IHSG ditutup menguat di level 6,050.27 (+2.07%). Pergerakan didorong oleh Finance (+3.07%) dan Misc- Ind (+2.44%). IHSG ditutup menguat setelah melemah signifikan dua hari terakhir didorong aksi bargain hunting investor setelah pergerakan menyen- tuh level jenuh jual. Pergerakan masih dibayangi banyak sentimen negatif. BeritaSatu Photo/Humas BEIed NPGF Resmi Melantai di Bursa Direktur Utama PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPGF) Uus Sudianto (kanan) bersama Komisaris Utama NPGF Ujang Suparman memperlihatkan Sertifikat Pencatatan Saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (14/4/2021). NPGF merupakan emiten ke-15 yang mencatatkan sahamnya di BEI sepanjang 2021 yang dalam penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), melepas 648,04 juta saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran sebesar Rp100. JAKARTA – PT Lima Dua Lima Tiga Tbk, pemilik dan pengelola Lucy in The Sky, ber- encana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan melakukan pena- waran umum perdana (initial public offering/ IPO). Perseroan siap melepas 337,5 juta saham baru atau setara 32,61%. Adapun target dana dari hasil IPO sebesar Rp 40,5 miliar. Perseroan juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 236,25 juta waran. PT Indo Capital Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Masa penawaran awal ber- langsung pada 13-19 April 2021. Pencatatan sa- ham dan waran pada 5 Mei 2021. Saham emiten baru dari industri food and beverage (F&B) ini nantinya akan tercatat di papan akselerasi. “Sektor F&B merupakan salah satu industri yang sangat terdampak pandemi. Namun, Lucy in The Sky mampu bertahan dan bahkan terus bertumbuh karena konsep outdoor restaurant yang kami miliki sejak tahun 2011 mampu beradaptasi kala pandemi Covid-19,” kata Felly Imransyah, presiden komisaris Lima Dua Lima Tiga dalam keterangan tertulis, Rabu (14/4). Dia menegaskan, setelah IPO, pihaknya akan ekspansi dengan membuka tujuh gerai yang menawarkan konsep menarik. “Kami akan agresif untuk membuka tujuh gerai baru den- gan konsep yang lebih segar yaitu, Lucy in The Sky – Rooftop Garden dan Lucy by The Beach dengan suasana tropical bohemian dengan tem- pat duduk outdoor dan semi outdoor,” jelasnya. Selain itu, menurut Felly, pihaknya akan membuka Park by Lucy in The Sky yang juga mengusung konsep outdoor dan semi outdoor yang dapat digunakan untuk berkumpulnya berbagai komunitas. “Kami pastikan konsep ini merupakan yang pertama di Indonesia yang menawarkan pengalaman menyenangkan dan menghibur bagi masyarakat,” tutur dia. (lov) Aset Lancar Kas dan setara kas 63.736.650 31.631.973 Bank garansi 3.219.177 27.193.468 Piutang usaha Pihak ketiga 238.051.321 404.574.468 Pihak berelasi 193.955.082 193.691.352 Piutang lain-lain Pihak ketiga 640.212 1.131.563 Pihak berelasi 279.324 615.756 Persediaan 349.820.263 505.950.582 Pajak dibayar di muka 55.666.873 100.685.448 Uang muka 15.737.170 18.740.488 Biaya dibayar di muka 10.038.590 3.265.143 Jumlah Aset Lancar 931.144.662 1.287.480.241 Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan 32.746.462 22.512.849 Taksiran klaim pajak penghasilan 4.183.777 3.470.190 Aset keuangan tersedia untuk dijual 5.640.000 4.980.000 Aset tetap 539.011.509 569.087.841 Aset tidak lancar lainnya 1.222.731 1.222.729 Jumlah Aset Tidak Lancar 582.804.479 601.273.609 JUMLAH ASET 1.513.949.141 1.888.753.850 LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank 326.222.586 681.623.418 Utang usaha Pihak ketiga 156.945.058 160.970.142 Pihak berelasi 61.930.343 102.117.138 Utang lain-lain 14.024.020 14.638.841 Utang pajak 26.143.017 16.653.854 Uang muka penjualan Pihak ketiga 75.740.655 26.730.910 Pihak berelasi 92.349 57.297 Beban akrual 4.564.326 6.628.589 Liabilitas imbalan kerja 6.622.476 6.638.786 Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank 5.410.000 5.410.000 Sewa pembiayaan 6.278.971 6.795.323 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 683.973 .802 1.028.264.298 Liabilitas Jangka Panjang Utang bank 2.835.387 8.245.387 Utang sewa pembiayaan jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 8.004.433 14.283.592 Liabilitas imbalan kerja 84.084.348 81.828.849 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 94.924.167 104.357.828 JUMLAH LIABILITAS 778.897.969 1.132.622.126 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 600.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 151.200.000 saham 75.600.000 75.600.000 Agio saham 3.900.000 3.900.000 Laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan - 4.580.000 Surplus revaluasi aset tetap 296.543.123 296.543.123 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 25.000.000 18.000.000 Tidak ditentukan penggunaannya 338.012.378 365.479.012 Komprehensif lainnya (3.997.959) (7.938.982) Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 735.057.542 756.163.153 Kepentingan non-pengendali (6.370) (31.429) JUMLAH EKUITAS 735.051.172 756.131.724 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.513.949.141 1.888.753.850 PENJUALAN BERSIH 1.575.004.597 2.926.098.892 BEBAN POKOK PENJUALAN 1.430.708.039 2.575.444.536 LABA KOTOR 144.296.558 350.654.356 BEBAN USAHA Beban penjualan (43.310.126) (77.186.763) Beban umum dan administrasi (48.035.105) (60.107.620) Keuntungan atas penjualan aset tetap 9.568 890.228 Pendapatan bunga 603.798 1.641.107 Beban bunga (27.484.555) (50.453.888) Rugi selisih nilai tukar mata uang asing - Bersih (212.698) 9.294.218 Provisi dan administrasi bank (6.146.804) (11.851.264) (Beban) pendapatan lain-lain - Bersih 1.527.118 (17.909.937) LABA SEBELUM (BEBAN) MANFAAT PAJAK 21.247.754 144.970.437 (BEBAN) MANFAAT PAJAK Pajak kini (8.133.596) (42.462.081) Pajak tangguhan (1.190.046) 9.512 Beban Pajak - Bersih (9.323.642) (42.452.569) LABA BERSIH 11.924.112 102.517.868 PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali imbalan kerja 5.052.595 (7.912.763) Surplus atas revaluasi aset tetap - - Pajak penghasilan yang terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi (1.111.571) 1.978.191 3.941.024 (5.934.572) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual - (420.000) Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak 3.941.024 (6.354.572) JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 15.865.136 96.163.296 Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 11.923.930 102.515.615 Kepentingan non-pengendali 182 2.253 J u m l a h 11.924.112 102.517.868 Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 15.864.954 96.161.043 Kepentingan non-pengendali 182 2.253 J u m l a h 15.865.136 96.163.296 LABA PER SAHAM (dalam angka penuh) 79 678 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 1.871.182.272 3.081.437.271 Pembayaran kas kepada: Pemasok (1.406.029.380) (2.660.040.836) Direksi dan karyawan (121.985.263) (130.510.269) Kas dihasilkan dari operasi 343.167.629 290.886.166 Pembayaran bunga dan beban keuangan (35.695.622) (62.305.152) Beban operasi dan lainnya 28.682.310 (118.474.770) Penerimaan (pembayaran) pajak (34.614.283) (6.428.385) Restitusi pajak pertambahan nilai 80.401.424 64.124.023 Pengembalian (penempatan) uang jaminan 23.974.291 12.018.591 Arus kas bersih tersedia dari aktivitas operasi 405.915.749 179.820.473 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Deposito berjangka - 1.641.107 Perolehan aset tetap (7.316.205) (15.266.678) Hasil penjualan aset tetap 9.568 1.357.549 Pembayaran aset tidak lancar lainnya 1.101.910 400.637 Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (6.204.727) (11.867.385) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) pinjaman utang bank Pembayaran hutang bank jangka pendek (574.400.831) (692.825.775) Penambahan hutang bank jangka pendek 219.000.000 512.000.000 Penambahan hutang bank jangka panjang - - Pembayaran hutang bank jangka panjang (5.410.000) (5.410.000) Pembayaran dividen final tahun 2018 - (44.880.000) Penerimaan (pembayaran) utang sewa pembiayaan (6.795.511) (5.524.237) Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (367.606.342) (236.640.012) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS 32.104.680 (68.686.924) KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 31.631.972 100.318.896 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 63.736.652 31.631.972 Saldo 1 Januari 2019 75.600.000 3.900.000 5.000.000 296.543.123 (2.004.410) 16.500.000 312.585.898 708.124.611 (33.682) 708.090.929 Dividen - - - - - - (45.360.000) (45.360.000) - (45.360.000) Jumlah laba dan penghasilan komprehensif lainnya tahun berjalan - - (420.000) - (5.934.573) 1.500.000 98.253.114 93.398.541 2.253 93.400.794 Saldo 31 Desember 2019 75.600.000 3.900.000 4.580.000 296.543.123 (7.938.983) 18.000.000 365.479.013 756.163.153 (31.429) 756.131.724 Penyesuaian atas penerapan PSAK No. 71 - - (4.580.000) (32.390.565) (36.970.565) - (36.970.565) Saldo 1 Januari 2020 75.600.000 3.900.000 - 296.543.123 (7.938.983) 18.000.000 333.088.448 719.192.588 (31.429) 719.161.159 Penambahan Cadangan - - - - - 7.000.000 (7.000.000) - - - Dividen - - - - - - - - - - Jumlah laba dan penghasilan komprehensif lainnya tahun berjalan - - - - 3.941.024 - 11.923.930 15.864.954 182 15.865.136 Penyesuaian atas porsi NCI - - - - - - - - 24.877 24.877 Saldo 31 Desember 2020 75.600.000 3.900.000 -- 296.543.123 (3.997.959) 25.000.000 338.012.378 735.057.542 (6.370) 735.051.172 Tangerang, 15 April 2021 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk Direksi 2020 2019 ASET 31 Des 2020 31 Des 2019 LIABILITAS DAN EKUITAS 31 Des 2020 31 Des 2019 2020 2019 Catatan : Informasi keuangan konsolidasian diatas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 diambil dari laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan disajikan secara wajar sebagaimana telah tercantum dalam laporannya tertanggal 29 Maret 2021 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 DESEMBER 2020 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal saham Agio saham Laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan Surplus revaluasi aset tetap Pendapatan komprehensif lainnya Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Saldo laba Kepentingan non-pengendali Jumlah ekuitas KAMIS 15 APRIL 2021 | 13

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NPGF Resmi Melantai di Bursa Artha Sekuritas

Direktur Utama Wijaya Karya atau Wika Agung Budi Waskito menjelaskan, anak usaha seperti Wika Realty saat ini dalam proses menjadi induk holding hotel BUMN. Pihaknya optimistis hold-ing tersebut bisa launching pada Mei tahun ini. Selanjutnya, sambil menunggu sektor pariwisata pulih, Wika Realty akan melakukan peningkatan fasilitas dan renovasi hotel-hotel di dalam holding.

“Pada 2021, pariwisata kemungkinan masih kurang baik, sehingga selama 2021-2022, kami lakukan renovasi hotel dan kami upgrade yang awalnya bintang 3 menjadi 4 dan yang bintang 4 menjadi 5,” kata dia dalam webinar, Rabu (14/4).

Menurut Agung, dengan peningkatan fasilitas tersebut, hotel-hotel di dalam holding akan mem-berikan kontribusi pendapatan yang baik bagi Wika Realty. Pihaknya memperkirakan 22 hotel dalam holding akan memberikan tambahan nilai aset Wika Realty sekitar Rp 4,7 triliun. Alhasil, Wika Realty bisa siap menggelar IPO pada awal 2023.

Seperti diketahui, Wika Realty resmi ditunjuk oleh Kementerian BUMN pada akhir tahun lalu untuk menjadi induk holding hotel. Hal tersebut ditandai dengan kesepakatan perjanjian komit-men jual beli saham antara Wika Realty dengan PT Aero Wisata, PT Hotel Indonesia Natour (Persero), dan PT Patra Jasa, serta perjanjian

komitmen jual beli aset dengan PT Pegadaian.Pada tahap pertama, terdapat 22 hotel yang

akan terkonsolidasi dalam pembentukan hold-ing hotel BUMN, yaitu 11 hotel milik Hotel Indo-nesia Natour, 1 hotel milik Aero Wisata, 1 hotel milik Patra Jasa, dan 9 hotel milik Pegadaian.

Sementara itu, anak usaha seperti Wikon terlebih dahulu meningkatkan kapasitas produksi sekitar 100 ribu ton per tahun pada 2021, sebelum menggelar IPO pada 2022. Se-cara umum, bisnis Wikon mencakup fabrikasi baja, pabrik plastik, pressing, dan casting baja.

Tak ketinggalan, Wika menargetkan IPO WRK dan Wika Bitumen masing-masing pada 2023 dan 2024. Perseroan juga berharap Wika Bitumen bisa terlebih dahulu meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 700 ribu ton per ta-hun pada 2023. Wika Bitumen merupakan bisnis pelengkap jasa Wika yang memiliki pabrik aspal.

Kereta CepatBiaya pengerjaan proyek kereta cepat Jakar-

ta-Bandung yang membengkak dari anggaran awal membuat Wika menempuh negosiasi den-gan pihak Tiongkok untuk mengurangi kepe-milikan saham dalam megaproyek tersebut.

Konsorsium BUMN Indonesia di bawah

PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) memiliki 60% saham proyek Kereta Cepat, sedangkan konsorsium Tiongkok di bawah Beijing Yawan HSR Co Ltd sebesar 40%.

Dalam konsorsium BUMN, kepemilikan PT Wijaya Karya mencapai 38% atau kepemilikan terbesar di PT PSBI. Sisanya dimiliki oleh PT Kereta Api (Persero) sebesar 25%, PT Perke-bunan Nusantara VII sebesar 25%, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 12%.

“Memang kereta cepat akan terjadi over run cost, saat ini masih dihitung oleh PT Kereta Ce-

pat Indonesia China (KCIC) besarnya pastinya. Tapi kurang lebih 20%,” kata Agung.

Menghadapi situasi ini, lanjut Agung, Wika berupaya melakukan negosiasi dengan pihak Tiongkok agar porsi Indonesia di proyek kere-ta cepat  bisa dipangkas lebih kecil dari 60%.

Sementara itu, Wika menargetkan nilai kontrak baru tahun ini mencapai Rp 40,12 triliun atau melonjak 71,7% dari tahun lalu yang sebanyak Rp 23,37 triliun. Dengan demikian, kontrak yang dihadapi akan menjadi Rp 115,02 triliun dari sebelumnya Rp 98,08 triliun.

Oleh Farid Firdaus

JAKARTA – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyiapkan rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham empat anak usahanya selama periode 2022-2024. Empat anak usaha tersebut adalah PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (Wikon), PT Wijaya Karya Realty, PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WRK), dan PT Wijaya Karya Bitumen.

REKOMENDASI

DISCLAIMER

Materi tulisan ini ha nya mem berikan informasi dan bukan se ba gai aja k an ke pada sia pa pun un tuk mem beli atau menjual efek tertentu. Ke putusan me lakukan transaksi sa ham se-pe nuh nya men ja di tang gung jawab pe mo dal.

Victoria SekuritasIHSG diperkirakan bergerak pada

rentang 5.980-6.123 untuk perdagan-gan Kamis (15/4). Analis merekomen-dasikan Buy ERAA (TP 595), TGRA (TP 174), BFIN (TP 765), ACES (TP 1.465), dan BTPS (TP 3.160). Mayori-tas bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan Rabu (14/4), diantaran-ya ASX 200 (+0,66%), HSI (+1,42%), KOSPI (+0,42%), Nikkei (-0,44%), dan SSEC (+0,60%). Pelaku pasar mengapresiasi data inflasi AS bulan Maret yang diumumkan sebesar 2,6% YoY, lebih tinggi dari bulan sebel-umnya sebesar 1,7% YoY maupun konsensus sebesar 2,5% YoY (13/4).

Bank Sentral AS, The Fed menyata-kan kesediaannya untuk membiarkan inflasi meninggi dalam beberapa waktu tanpa melakukan perubahan kebijakan akomodatifnya.Sentimen serupa turut menopang pergerakan IHSG yang ditutup menguat sebesar (+2,07%) ke level 6.050,28 pada perdagangan Rabu (14/4).

Artha SekuritasIHSG diprediksi menguat pada

perdagangan hari ini dengan bergerak pada kisaran support 5.932-5.991 dan resistance 6.079-6.108. Secara teknikal terlihat candlestick membentuk formasi morning star mengindikasikan potensi penguatan dalam jangka pendek. Investor akan mencermati data Trade Balance Indonesia yang akan segera dirilis.

Pada penutupan Rabu (14/4), IHSG ditutup menguat di level 6,050.27 (+2.07%). Pergerakan didorong oleh Finance (+3.07%) dan Misc-Ind (+2.44%). IHSG ditutup menguat setelah melemah signifikan dua hari terakhir didorong aksi bargain hunting investor setelah pergerakan menyen-tuh level jenuh jual. Pergerakan masih dibayangi banyak sentimen negatif.

BeritaSatu Photo/Humas BEIed

NPGF Resmi Melantai di BursaDirektur Utama PT Nusa Palapa Gemilang Tbk (NPGF) Uus Sudianto (kanan) bersama Komisaris Utama NPGF Ujang Suparman memperlihatkan Sertifikat Pencatatan Saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (14/4/2021). NPGF merupakan emiten ke-15 yang mencatatkan sahamnya di BEI sepanjang 2021 yang dalam penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), melepas 648,04 juta saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran sebesar Rp100.

JAKARTA – PT Lima Dua Lima Tiga Tbk, pemilik dan pengelola Lucy in The Sky, ber-encana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan melakukan pena-waran umum perdana (initial public offering/IPO). Perseroan siap melepas 337,5 juta saham baru atau setara 32,61%. Adapun target dana dari hasil IPO sebesar Rp 40,5 miliar.

Perseroan juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 236,25 juta waran. PT Indo

Capital Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Masa penawaran awal ber-langsung pada 13-19 April 2021. Pencatatan sa-ham dan waran pada 5 Mei 2021. Saham emiten baru dari industri food and beverage (F&B) ini nantinya akan tercatat di papan akselerasi.

“Sektor F&B merupakan salah satu industri yang sangat terdampak pandemi. Namun, Lucy in The Sky mampu bertahan dan bahkan terus bertumbuh karena konsep outdoor restaurant

yang kami miliki sejak tahun 2011 mampu beradaptasi kala pandemi Covid-19,” kata Felly Imransyah, presiden komisaris Lima Dua Lima Tiga dalam keterangan tertulis, Rabu (14/4).

Dia menegaskan, setelah IPO, pihaknya akan ekspansi dengan membuka tujuh gerai yang menawarkan konsep menarik. “Kami akan agresif untuk membuka tujuh gerai baru den-gan konsep yang lebih segar yaitu, Lucy in The Sky – Rooftop Garden dan Lucy by The Beach

dengan suasana tropical bohemian dengan tem-pat duduk outdoor dan semi outdoor,” jelasnya.

Selain itu, menurut Felly, pihaknya akan membuka Park by Lucy in The Sky yang juga mengusung konsep outdoor dan semi outdoor yang dapat digunakan untuk berkumpulnya berbagai komunitas. “Kami pastikan konsep ini merupakan yang pertama di Indonesia yang menawarkan pengalaman menyenangkan dan menghibur bagi masyarakat,” tutur dia. (lov)

Aset Lancar Kas dan setara kas 63.736.650 31.631.973 Bank garansi 3.219.177 27.193.468 Piutang usaha Pihak ketiga 238.051.321 404.574.468 Pihak berelasi 193.955.082 193.691.352 Piutang lain-lain Pihak ketiga 640.212 1.131.563 Pihak berelasi 279.324 615.756 Persediaan 349.820.263 505.950.582 Pajak dibayar di muka 55.666.873 100.685.448 Uang muka 15.737.170 18.740.488 Biaya dibayar di muka 10.038.590 3.265.143

Jumlah Aset Lancar 931.144.662 1.287.480.241

Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan 32.746.462 22.512.849 Taksiran klaim pajak penghasilan 4.183.777 3.470.190 Aset keuangan tersedia untuk dijual 5.640.000 4.980.000 Aset tetap 539.011.509 569.087.841 Aset tidak lancar lainnya 1.222.731 1.222.729

Jumlah Aset Tidak Lancar 582.804.479 601.273.609

JUMLAH ASET 1.513.949.141 1.888.753.850

LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank 326.222.586 681.623.418 Utang usaha Pihak ketiga 156.945.058 160.970.142 Pihak berelasi 61.930.343 102.117.138 Utang lain-lain 14.024.020 14.638.841 Utang pajak 26.143.017 16.653.854 Uang muka penjualan Pihak ketiga 75.740.655 26.730.910 Pihak berelasi 92.349 57.297 Beban akrual 4.564.326 6.628.589 Liabilitas imbalan kerja 6.622.476 6.638.786 Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank 5.410.000 5.410.000 Sewa pembiayaan 6.278.971 6.795.323 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 683.973 .802 1.028.264.298 Liabilitas Jangka Panjang Utang bank 2.835.387 8.245.387 Utang sewa pembiayaan jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 8.004.433 14.283.592 Liabilitas imbalan kerja 84.084.348 81.828.849 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 94.924.167 104.357.828 JUMLAH LIABILITAS 778.897.969 1.132.622.126 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 600.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 151.200.000 saham 75.600.000 75.600.000 Agio saham 3.900.000 3.900.000 Laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan - 4.580.000 Surplus revaluasi aset tetap 296.543.123 296.543.123 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 25.000.000 18.000.000 Tidak ditentukan penggunaannya 338.012.378 365.479.012 Komprehensif lainnya (3.997.959) (7.938.982)Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 735.057.542 756.163.153 Kepentingan non-pengendali (6.370) (31.429)JUMLAH EKUITAS 735.051.172 756.131.724 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.513.949.141 1.888.753.850

PENJUALAN BERSIH 1.575.004.597 2.926.098.892 BEBAN POKOK PENJUALAN 1.430.708.039 2.575.444.536 LABA KOTOR 144.296.558 350.654.356 BEBAN USAHA Beban penjualan (43.310.126 ) (77.186.763 )Beban umum dan administrasi (48.035.105 ) (60.107.620 )Keuntungan atas penjualan aset tetap 9.568 890.228 Pendapatan bunga 603.798 1.641.107 Beban bunga (27.484.555 ) (50.453.888 )Rugi selisih nilai tukar mata uang asing - Bersih (212.698 ) 9.294.218 Provisi dan administrasi bank (6.146.804 ) (11.851.264 )(Beban) pendapatan lain-lain - Bersih 1.527.118 (17.909.937 )LABA SEBELUM (BEBAN) MANFAAT PAJAK 21.247.754 144.970.437 (BEBAN) MANFAAT PAJAK Pajak kini (8.133.596 ) (42.462.081 )Pajak tangguhan (1.190.046 ) 9.512 Beban Pajak - Bersih (9.323.642 ) (42.452.569 )LABA BERSIH 11.924.112 102.517.868 PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN:Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali imbalan kerja 5.052.595 (7.912.763 )Surplus atas revaluasi aset tetap - - Pajak penghasilan yang terkait pos-pos yangtidakakandireklasifikasikelabarugi (1.111.571) 1.978.191 3.941.024 (5.934.572)Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugiPerubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual - (420.000)Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak 3.941.024 (6.354.572)JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 15.865.136 96.163.296 Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 11.923.930 102.515.615 Kepentingan non-pengendali 182 2.253 J u m l a h 11.924.112 102.517.868 Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 15.864.954 96.161.043 Kepentingan non-pengendali 182 2.253 J u m l a h 15.865.136 96.163.296LABA PER SAHAM (dalam angka penuh) 79 678

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 1.871.182.272 3.081.437.271 Pembayaran kas kepada: Pemasok (1.406.029.380 ) (2.660.040.836 ) Direksi dan karyawan (121.985.263 ) (130.510.269 )Kas dihasilkan dari operasi 343.167.629 290.886.166 Pembayaran bunga dan beban keuangan (35.695.622 ) (62.305.152 )Beban operasi dan lainnya 28.682.310 (118.474.770 )Penerimaan (pembayaran) pajak (34.614.283 ) (6.428.385 )Restitusi pajak pertambahan nilai 80.401.424 64.124.023 Pengembalian (penempatan) uang jaminan 23.974.291 12.018.591

Arus kas bersih tersedia dari aktivitas operasi 405.915.749 179.820.473

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Deposito berjangka - 1.641.107 Perolehan aset tetap (7.316.205 ) (15.266.678 )Hasil penjualan aset tetap 9.568 1.357.549 Pembayaran aset tidak lancar lainnya 1.101.910 400.637

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (6.204.727 ) (11.867.385 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) pinjaman utang bank Pembayaran hutang bank jangka pendek (574.400.831 ) (692.825.775 ) Penambahan hutang bank jangka pendek 219.000.000 512.000.000 Penambahan hutang bank jangka panjang - - Pembayaran hutang bank jangka panjang (5.410.000 ) (5.410.000 )Pembayarandividenfinaltahun2018 - (44.880.000)Penerimaan (pembayaran) utang sewa pembiayaan (6.795.511 ) (5.524.237 )

Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (367.606.342 ) (236.640.012 )

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS 32.104.680 (68.686.924)

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 31.631.972 100.318.896

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 63.736.652 31.631.972

Saldo 1 Januari 2019 75.600.000 3.900.000 5.000.000 296.543.123 (2.004.410 ) 16.500.000 312.585.898 708.124.611 (33.682 ) 708.090.929 Dividen - - - - - - (45.360.000 ) (45.360.000 ) - (45.360.000 )Jumlah laba dan penghasilan komprehensif lainnya tahun berjalan - - (420.000) - (5.934.573 ) 1.500.000 98.253.114 93.398.541 2.253 93.400.794 Saldo 31 Desember 2019 75.600.000 3.900.000 4.580.000 296.543.123 (7.938.983 ) 18.000.000 365.479.013 756.163.153 (31.429 ) 756.131.724 Penyesuaian atas penerapan PSAK No. 71 - - (4.580.000) (32.390.565 ) (36.970.565 ) - (36.970.565 )Saldo 1 Januari 2020 75.600.000 3.900.000 - 296.543.123 (7.938.983 ) 18.000.000 333.088.448 719.192.588 (31.429 ) 719.161.159 Penambahan Cadangan - - - - - 7.000.000 (7.000.000 ) - - -Dividen - - - - - - - - - - Jumlah laba dan penghasilan komprehensif lainnya tahun berjalan - - - - 3.941.024 - 11.923.930 15.864.954 182 15.865.136 Penyesuaian atas porsi NCI - - - - - - - - 24.877 24.877 Saldo 31 Desember 2020 75.600.000 3.900.000 -- 296.543.123 (3.997.959 ) 25.000.000 338.012.378 735.057.542 (6.370 ) 735.051.172

Tangerang, 15 April 2021

PT JEMBO CABLE COMPANY TbkDireksi

2020 2019 ASET 31 Des 2020 31 Des 2019 LIABILITAS DAN EKUITAS 31 Des 2020 31 Des 2019 2020 2019

Catatan :Informasi keuangan konsolidasian diatas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 diambil dari laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan disajikan secara wajar sebagaimana telah tercantum dalam laporannya tertanggal 29 Maret 2021

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIFLAIN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANPer 31 DESEMBER 2020

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal saham Agio saham

Laba yang belumdirealisasi atasperubahan nilai

wajar asetkeuangan

Surplus revaluasiaset tetap

Pendapatan komprehensif

lainnya

Ditentukanpenggunaannya

Tidak ditentukanpenggunaannya Jumlah

Saldo labaKepentingan

non-pengendali Jumlah ekuitas

KAMIS 15 APRIL 2021

| 13