unud-294-146503710-tesis artha

84
TESIS PENGARUH DIVERSITAS GENDER DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DEWAN DIREKSI TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA I MADE SUDIARTANA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

Upload: recca-damayanti

Post on 24-Oct-2015

84 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

asasa

TRANSCRIPT

Page 1: unud-294-146503710-tesis artha

TESIS

PENGARUH DIVERSITAS GENDER DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DEWAN DIREKSI

TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA

I MADE SUDIARTANA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2011

Page 2: unud-294-146503710-tesis artha

TESIS

PENGARUH DIVERSITAS GENDER DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DEWAN DIREKSI

TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2008)

I MADE SUDIARTANA

NIM 0891662004

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2011

Page 3: unud-294-146503710-tesis artha

PENGARUH DIVERSITAS GENDER DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DEWAN DIREKSI

TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I MADE SUDIARTANA NIM 0891662004

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2011

Page 4: unud-294-146503710-tesis artha

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 26 JULI 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. I.B. Putra Astika SE,M.Si, AK Dr. I Ketut Budiartha, SE, M.Si,Ak NIP. 19580718 198601 001 NIP. 19591202 198702 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana

Dr. I Ketut Budiartha, SE, M.Si, Ak. NIP. 19591202 198702 1 001

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 19590215 198510 2 001

Page 5: unud-294-146503710-tesis artha

PENETAPAN PANITIA PENGUJI

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 26 Juli 2011 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK. Rektor Universitas Udayana

No. 1299/UN14.4/HK/2011 Tanggal 19 Juli 2011

Ketua : Dr. I.B Putra Astika,SE.,M.Si.,Ak

Sekretaris : Dr. I Ketut Budiartha, SE., M.Si., Ak

Anggota :

1. Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si 2. Dr. I Wayan Suartana, SE.,M.Si,Ak 3. Drs. I Gede Suparta Wisadha, M.Si., Ak

Page 6: unud-294-146503710-tesis artha

PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA TULIS TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya tulis

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan

menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,

berarti gelar dan ijasah yang diberikan oleh universitas batal saya terima.

Denpasar,26 Juli 2011

Yang membuat pernyataan,

I Made Sudiartana

v

Page 7: unud-294-146503710-tesis artha

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Hyang Widhi Waca, karena atas

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh

Diversitas Gender dan Latar Belakang Pendidikan Dewan Direksi Terhadap

Luas Pengungkapan Sukarela”. Tesis ini merupakan hasil penelitian sebagai

persyaratan akhir jenjang Strata-2, dibidang Akuntansi, Program Studi Magister

Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar.

Berbagai pihak telah berkontribusi besar dalam penyelesaian tesis ini sehingga pada

kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Dr. I.B. Putra Astika, SE, MSi., Ak., sebagai pembimbing

Akademik dan Pembimbing I dan bapak Dr. I Ketut Budiartha,

SE,MSi.,Ak sebagai pembimbing II, yang telah membimbing,

memberikan nasehat kepada penulis dengan tulus dan penuh kesabaran

baik selama perkuliahan maupun dalam rerangkaian penulisan proposal

sampai dengan tahap penyelesaian tesis.

2. Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., MSi., Bapak Dr. I Wayan

Suartana, SE.,MSi., Ak., dan Bapak Drs. I Gede Suparta Wisadha, MSi.,

Ak., sebagai tim penguji yang telah memberikan masukan dan saran

dalam menyempurnakan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.DP (KHOM) selaku Rektor

Universitas Udayana dan Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S(K) selaku

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana atas kesempatan dan

fasilitas yang diberikan kepada penulis selama menyelesaikan proses

perkuliahan.

4. Bapak Dr. Ketut Budiartha, SE, MSi., Ak., Bapak Dr. I Dewa Nyoman

Badera, SE., MSi Ibu Ni Made Dwi Ratnadi, SE, MSi., Ak dan Ibu Ni

Luh Supadmi, SE, MSi., Ak., selaku pengelola Program Magister

vi

Page 8: unud-294-146503710-tesis artha

Akuntansi Universitas Udayana yang memberi perhatian dan bantuan

selama mengikuti perkuliahan.

5. Para Dosen pengajar Program Magister Akuntansi Universitas Udayana

yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti perkuliahan.

Terima kasih pula kepada segenap rekan-rekan MAKSI angkatan II khususnya

Bayu Wicaksana dan Yuniasih. yang telah memberikan banyak masukan, dorongan

dan memovitasi penulis selama perkuliahan sampai penyelesaian tesis ini.

. Terima kasih yang tak terhingga dipersembahkan kepada keluarga, kedua

orang tua, Bapak I Nyoman Mudrana, SE.,MM, Ibu Ni Luh Lotreni, SE dan istriku

Made Christin Dwitrayani, SE dan Anakku Ni Luh Tania Kharisma Putri, atas

kesabarannya dalam memberikan dorongan, dukungan, motivasi materi serta doa

restu selama mengikuti perkuliahan sampai dengan penyelesaian tesis ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusi kepada

penulis. Penulis mohon maaf kepada semua pihak jika ada kekuangan yang

pastinya tidak disengaja dalam tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat.

Denpasar,Juli 2011

Penulis,

I Made Sudiartana

vii

Page 9: unud-294-146503710-tesis artha

ABSTRAK

PENGARUH DIVERSITAS GENDER DAN LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN DEWAN DIREKSI TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN

SUKARELA

(Kajian Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2008)

Teori keagenan menjelaskan hubungan antara agen dengan prinsipalnya,

termasuk juga berkaitan dengan masalah yang timbul sebagai akibat hubungan

tersebut. Salah satu cara meminimalisasi masalah keagenan adalah dengan

menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Salah satu prinsip

tata kelola perusahaan yang baik adalah transparansi. Transparansi dapat dikaitkan

dengan seberapa banyak perusahaan mengungkapkan informasi mengenai dirinya

Dalam Resource dependence theory, karakteristik latar belakang dewan sering

dianggap berpengaruh terhadap keputusan yang dihasilkan perusahaan. Sehingga

akan berpengaruh terhadap seberapa banyak informasi yang akan diungkapkan

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara karakteristik latar

belakang dewan terhadap luas pengungkapan sukarela yang dilakukan perusahaan.

Defenisi dewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dewan direksi, karena

merekalah yang memiliki tanggung jawab pembuatan keputusan yang menentukan

arah dari perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

gender yang di proksikan dengan persentase wanita dalam dewan direksi, dan latar

belakang pendidikan dewan direksi yang diproksikan dengan variasi latar belakang

pendidikan anggota dewan direksi terhadap luas pengungkapan sukarela yang

diproksikan menggunakan indek pengungkapan.

Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di bursa Efek Indonesia

tahun 2007-2008. Dengan menggunakan purposive sampling diperoleh sampel

sebesar 357 amatan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi binary

Hasil pengujian hipotesis pertama, ditemukan bahwa gender tidak memiliki

pengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela. Pengujian hipotesis kedua

viii

Page 10: unud-294-146503710-tesis artha

menunjukan bahwa latar belakang pendidikan yang bervariasi berpengaruh

terhadap luas pengungkapan sukarela.

Kata Kunci: Teori Keagenan, Resource dependence theory, gender, latar

belakang pendidikan dewan, luas pengungkapan sukarela

ix

Page 11: unud-294-146503710-tesis artha

ABSTRACT

THE EFFECT OF GENDER AND BOARD OF DIRECTOR’S

EDUCATIONAL BACKGROUND ON VOLUNTARY DISCLOSURE

(An Empirical Study on Companies Listed in Indonesian Stock Exchange

Year 2007-2008)

Agency theory explained the relation between agent and their principal,

include the problems that arise as the result of this relationship. One of the

solutions to minimize the problems is to applied the good corporate governance.

One of the GCG principal are transparency. Transparency can be defined as how

many information disclose by company. Based on Resource Dependence Theory,

board background characteristic often assumed have effect on decision made by

company.

The purpose of this study is to examine the effect of board characteristic to the

voluntary disclosure does by the company. Board in this study, defined as board of

director, since they have the responsibility and power to made decision that will

affect the company progress. The purpose of this study is to examine the effect of

gender, as measured by the percentage of woman director on board, and the

director’s educational background on the voluntary disclosure made by company.

Samples consisted of companies that listed in Indonesian Stock Exchange

during period 2007-2008. Based on the purposive sampling method that used in

this study, we collected 357 observations. The analysis that used in this study is

binary regression analysis.

The first hypothesis testing showed that gender does not have any significant

effect on voluntary disclosure made by company. The second hypothesis test shows

that director’s educational backgrounds do have a significant effect on voluntary

disclosure.

Keyword: Agency Theory, Resource dependences theory, gender, director’s

educational background, voluntary disclosure

x

Page 12: unud-294-146503710-tesis artha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DALAM ..................................................................... i

PERSYARATAN GELAR................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI .................................................................. iv

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................. vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACK ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6 1.4 Kegunaan Penelitian..................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan ............................................................................ 7 2.2 Teori Pensinyalan ........................................................................ 9 2.3 Teori Ketergantungan Sumberdaya .............................................. 10 2.4 Good Corporate Governance ........................................................ 13 2.5 Diversitas Dewan ......................................................................... 15 2.6 Diversitas Gender dalam Dewan .................................................. 17 2.7 Diversitas Latar Belakang Pendidikan .......................................... 18 2.8 Pengungkapan Informasi .............................................................. 18 2.9 Pengungkapan Sukarela ............................................................... 21

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 25 3.2 Konsep Penelitian ........................................................................ 27

xi

Page 13: unud-294-146503710-tesis artha

3.3 Hipotesis Penelitian ...................................................................... 28

BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ................................................................... 31 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 33 4.3 Penentuan Sumber Data ............................................................... 33

4.3.1 Jenis data ............................................................................. 33 4.3.2 Sumber data ........................................................................ 33 4.3.3 Metoda penentuan sampel ................................................... 34

4.4 Variabel Penelitian ....................................................................... 34 4.4.1 Identifikasi variabel ............................................................. 34 4.4.2 Definisi operasional variabel ............................................... 35

4.5 Teknik Analisis Data .................................................................... 36

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Statistik Desktiptif........................................................................ 39 5.2 Hasil Pengujian Hipotesis............................................................. 40

5.2.1 Uji kelayakan model regresi ................................................ 40 5.2.2 Menilai Keseluruhan Model ................................................ 41 5.2.3 Koefisien Determinasi ......................................................... 41 5.2.4 Uji Multikolinearitas ........................................................... 42 5.2.5 Model Regresi Logistik yang Terbentuk .............................. 42

5.3 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 43

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Pengaruh Gender pada Luas Pengungkapan Sukarela ................... 46 6.2 Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dewan Direksi pada

Luas Pengungkapan Sukarela ....................................................... 47

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Penelitian ..................................................................... 51 7.2 Keterbatasan dan Saran ................................................................ 51 7.3 Implikasi Penelitian ..................................................................... 52

DAFTARPUSTAKA.......................................................................................... 54

LAMPIRAN....................................................................................................... 57

xii

Page 14: unud-294-146503710-tesis artha

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Ringkasan Penelitian sebelumnya ........................................................... 22

5.1 Statistik Deskriptif .................................................................................. 39

5.2 Matrik Korelasi antar Variabel Bebas ..................................................... 42

5.3 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ....................................................... 42

xiii

Page 15: unud-294-146503710-tesis artha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ......................................................................... 27

Gambar 3.2 Konsep Penelitian .......................................................................... 28

Gambar 3.3 Model Penelitian ............................................................................ 30

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 32

xiv

Page 16: unud-294-146503710-tesis artha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Daftar Item dan indeks Pengungkapan ................................. 57

Lampiran 2 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ................... 58

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif...................................................... 67

xv

Page 17: unud-294-146503710-tesis artha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap tahun, perusahaan yang go public menerbitkan laporan tahunannya.

Laporan yang berisi baik data keuangan maupun non keuangan digunakan oleh

investor, kreditur, dan pengguna lainnya dalam menganalisis kondisi perusahaan

untuk keperluannya masing-masing. Apabila dihubungkan dengan peningkatan

nilai perusahaan, ketika terjadi asimetri informasi, manajer dapat memberikan

sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimalisasikan

nilai saham perusahaan. Sinyal yang diberikan dapat melalui pengungkapan

(disclosure) informasi akuntansi. Informasi yang diungkapkan dalam laporan

tahunan dapat dikelompokkan menjadi pengungkapan wajib (mandatory

disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure).

Besarnya biaya dan manfaat pengungkapan informasi tertentu berbeda antara

perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Biaya dan manfaat

pengungkapan informasi secara sukarela kemungkinan dipengaruhi oleh faktor-

faktor yang akan mengakibatkan perbedaan luas pengungkapan dalam laporan

tahunan perusahaan.

Dalam struktur organisasi perusahaan, Dewan direksi memiliki tanggung

jawab membuat keputusan-keputusan yang akan mempengaruhi arah kebijakan

perusahaan. Direktur perusahaan adalah orang yang mempunyai keahlian dan

pengetahuan tentang operasional perusahaan dan mengetahui dengan pasti apa yang

terjadi di dalam perusahaan (Bhagat and Black, 1999), dan berpotensi memberikan

Page 18: unud-294-146503710-tesis artha

suatu informasi kepada pihak luar. Di bawah asumsi teori pensinyalan, direksi

memiliki insentif untuk mengungkapkan segala macam informasi yang baik (good

news) mengenai perusahaan untuk mengatraksi pasar. Teori upper echelon

menyatakan bahwa hasil perusahaan yang meliputi pilihan-pilihan strategis dan

tingkat kinerja setengahnya dapat diramalkan dari karakteristik latar belakang

direksi (Hambrick dan Mason, 1984).

Beberapa hal penting dalam karakteristik latar belakang direksi yang

dianggap dapat berpengaruh terhadap keputusan yang dihasilkan perusahaan

adalah gender, ras, dan budaya dari dewan. Isu ini menjadi perhatian publik

sebagai akibat dari pemberitaan di media, permintaan pemegang saham, dan

persyaratan yang diajukan oleh investor institusional besar. Sebagai contoh,

Interfaith Center for Corporate Responsibility (ICCR) telah mensponsori

permintaan pemegang saham yang mewajibkan perusahaan besar untuk

meningkatkan dan melaporkan diversitas dewan direksi (Carter et al, 2002)

Lebih lanjut, menurut Carter et al (2002), Blue Ribbon Commite

merekomendasikan keragaman gender, ras, umur dan kebangsaan harus

dipertimbangan dalam pemilihan direktur. Ada dua aspek dari keragaman dewan

direksi, salah satunya adalah bahwa keragaman direksi akan meningkatkan nilai

pemegang saham.

Singhvi dan Desai (1971) melakukan penelitian tentang variabel yang memiliki

pengaruh terhadap kualiatas pengungkapan. Penelitian ini dilakukan dengan

mempergunakan analisis regresi berganda dan menggunakan indeks pengungkapan

yang terdiri atas 34 item pengungkapan dengan bobot tertentu, hasilnya

Page 19: unud-294-146503710-tesis artha

menunjukkan bahwa besar perusahaan, jumlah pemegang saham, return, kualitas

laba, status pendaftaran, dan KAP yang mengaudit berkaitan secara signifikan

dengan kualitas pengungkapan.

Carter et al (2002) menyelidiki hubungan antara diversitas dewan dengan nilai

perusahaan pada perusahaan Fortune 1000. Board diversity didefenisikan sebagai

persentase wanita, Afrika-Amerika, Asia dan Hispanik. Hasil penelitian

menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara proporsi wanita,

atau minoritas terhadap nilai perusahaan.

Roberson dan Park, (2007) yang meneliti pengaruh diversitas reputasi dan

diversitas ras pemimpin terhadap hasil-hasil kinerja keuangan menunjukan adanya

hubungan berbentuk U-shape antara diversitas ras pemimpin terhadap pendapatan,

laba bersih dan book to market equity.

Randoy et al. (2006) yang meneliti hubungan antara diversitas dewan yang

diproksikan dengan gender, umur dan kebangsaan terhadap kinerja yang di

proksikan dengan kinerja pasar dan ROA, tidak menemukan adanya hubungan

antara gender, umur, dan kebangsaan terhadap kinerja pasar dan ROA. Penelitian

yang dilakukaan Eklund et al. (2008) yang meneliti hubungan antara struktur

kepemilikan, board diversity dan nilai perusahaan yang diproksikan dengan kinerja

investasi pada perusahaan yang listing di Swedia menunjukan pengaruh kecil tapi

negatif antara gender dengan kinerja investasi.

Zhou dan Panbunyuen (2008), menyelidiki hubungan antara komposisi dewan

dengan berbagai tipe pengungkapan perusahaan yang terdaftar di Shanghai Stock

Exchenge dan OMX Nordic Exchange Stockholm. Proksi yang digunakan untuk

Page 20: unud-294-146503710-tesis artha

mengukur komposisi dewan adalah proporsi outside director dan pengungkapan

sukarela diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu: informasi strategis, informasi

non-keuangan, dan informasi keuangan. Hasilnya menunjukan tidak ada hubungan

signifikan antara komposisi dewan dengan pengungkapan perusahaan sampel yang

berasal dari China dan Swedia.

Nalikka (2009), melakukan penelitian terhadap pengaruh gender direksi

perusahaan terhadap pengungkapan sukarela pada laporan tahunan (annual report).

Dengan menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Helsinki Stock Exchange

pada tahun 2005-2007 dengan memfokuskan pada gender Chief Executive

Officer(CEO), Chief Financial Officer (CFO), dan board of director. Hasilnya

menunjukan bahwa perusahaan dengan CFO wanita berhubungan dengan tingkat

pengungkapan yang lebih tinggi pada laporan tahunan. CEO wanita dan proporsi

anggota BOD wanita ditemukan tidak memiliki dampak signifikan terhadap

pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan.

Ponnu (2008) menyelidiki dampak kualifikasi akademis anggota BOD

terhadap kinerja perusahaan, dengan menggunakan sampel 30 perusahaan yang

terdaftar di Bursa Malaysia. Hasilnya menunjukan tidak ada perbedaan signifikan

antara kualifikasi akademis anggota BOD dengan kinerja perusahaan.

Bayu (2010), melakukan penelitian terhadap pengaruh diversitas dewan pada

kinerja pasar perusahaan yang terdaftar di BEI, menunjukan bahwa diversitas

dewan tidak berpengaruh terhadap kinerja pasar perusahaan,sedangkan ukuran dan

jenis industri berpengaruh terhadap kinerja pasar perusahaan. Dalam penelitian ini,

diversitas dewan diproksikan dengan keragaman gender, latar belakang pendidikan,

Page 21: unud-294-146503710-tesis artha

kebangsaan dan umur, sedangkan kinerja pasar diproksikan dengan rasio price to

book value

Di Indonesia, penelitian mengenai pengaruh komposisi dewan dengan luas

pengungkapan masih sangat jarang. Sehingga penelitian ini termotivasi untuk

mereplikasi penelitian yang dilakukan Nalikka (2009). Dimana dalam penelitian ini

proksi yang digunakan untuk mengukur komposisi dewan adalah keragaman

gender dewan direksi dan keragaman latar belakang pendidikan terhadap luas

pengungkapan sukarela perusahaan. Komposisi dewan direksi dipilih sebagai objek

penelitian karena dewan direksilah yang menentukan seberapa luas pengungkapan

yang akan dilakukan perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah

Berbagai litaratur tata kelola perusahaan telah memberikan argumen bahwa

komposisi dewan direksi akan berpengaruh terhadap baik kinerja maupun nilai

perusahaan. Komposisi dewan yang tepat akan meningkatkan kualitas pembuatan

keputusan, begitu juga dengan keputusan seberapa luas pengungkapan sukarela

yang akan diungkapkan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1) Apakah diversitas gender dewan direksi berpengaruh pada luas

pengungkapan sukarela?

2) Apakah latar belakang pendidikan dewan direksi berpengaruh pada luas

pengungkapan sukarela?

Page 22: unud-294-146503710-tesis artha

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian ini untuk mengetahui secara empiris :

1) Pengaruh diversitas gender dewan direksi pada luas pengungkapan

sukarela?

2) Pengaruh latar belakang pendidikan dewan direksi pada luas

pengungkapan sukarela.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas, maka penelitian ini diharapkan memberikan

manfaat sebagai berikut:

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan

referensi penelitian pengaruh gender dan latar belakang pendidikan dewan

direksi pada luas pengungkapan sukarela.

2) Manfaat Praktis

a) Bagi para investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

tambahan informasi yang berkaitan dengan keberadaan gender dan

latar belakang dewan direksi pada luas pengungkapan sukarela.

b) Bagi Regulator, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi terutama berkaitan dengan keberadaan gender dan latar

belakang dewan direksi pada luas pengungkapan sukarela.

Page 23: unud-294-146503710-tesis artha

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Menurut Jensen dan Meckling dalam Andri dan Hanung (2007) teori keagenan

menjelaskan hubungan antara agent (manajemen perusahaan) dan principal

(pemegang saham). Dalam hubungan keagenan (agency relationship) terdapat

suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) memerintah agent untuk

melakukan suatu jasa atas nama principal dan memberi wewenang kepada agent

untuk membuat keputusan yang terbaik bagi principal. Pihak principal juga dapat

membatasi divergensi kepentingannya dengan memberikan tingkat insentif yang

layak kepada agen dan bersedia mengeluarkan biaya pengawasan (monitoring cost)

untuk mencegah hazard dari agen. Namun, sebaliknya teori keagenan juga dapat

mengimplikasikan adanya asimetri informasi.

Konflik antar kelompok atau agency problem merupakan konflik yang timbul

antara pemilik dan manajer perusahaan ada kecenderungan manajer lebih

mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan. Menurut Suad Husnan

& Enny Pudjiastuti (2002:12) masalah keagenan sering terjadi pada perusahaan

yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang sering kali terjadi pemisahan antara

pengelola perusahaan dengan pemilik perusahaan. Di samping itu, untuk

perusahaan yang berbentuk PT tanggung jawab hanya terbatas pada modal yang

disetorkan, artinya apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka modal

7

Page 24: unud-294-146503710-tesis artha

(ekuitas) yang telah disetorkan oleh pemilik perusahaan mungkin sekali akan

hilang, tetapi harta kekayaan pribadi tidak akan diikutsertakan untuk menutup

kerugian tersebut. Dengan demikian memungkinkan masalah-masalah keagenan

(agency problems).

Beberapa faktor yang menyebabkan munculnya masalah keagenan antara lain.

1) Moral Hazard (MH)

Hal ini umumnya terjadi pada perusahaan besar dengan kompleksitas yang

tinggi, manajer cenderung untuk memanfaatkan insentif yang sesuai dengan

kepentingannya atau berdasarkan keahliannya untuk bayaran yang diterima

dari perusahaan dan kemungkinan hal tersebut tidak termasuk dalam

kontrak.

2) Penahanan Laba (Earning Retention)

Masalah ini berkisar pada kecenderungan untuk melakukan investasi yang

berlebihan oleh agent (pihak manajemen) melalui peningkatan dan

pertumbuhan dengan tujuan untuk memperbesar kekuasaan, prestise, atau

penghargaan bagi dirinya, namun dapat menghancurkan kesejahteraan

pemegang saham.

3) Horison Waktu

Konflik ini muncul sebagai akibat dari kondisi arus kas, dengan mana

principal lebih menekankan pada arus kas untuk masa depan yang

kondisinya belum pasti, sedangkan manajemen cenderung menekankan

kepada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.

Page 25: unud-294-146503710-tesis artha

4) Penghindaran Risiko Manajerial

Masalah ini muncul ketika ada batasan diversifikasi portofolio yang

berhubungan dengan pendapatan manajerial atas kinerja yang dicapainya,

sehingga manajer akan berusaha meminimalkan risiko saham perusahaan

dari keputusan investasi yang meningkatkan risikonya. Misalnya

manajemen lebih senang dengan pendanaan ekuitas dan berusaha

menghindari peminjaman utang, karena mengalami kebangkrutan atau

kegagalan.

Dapat disimpulkan bahwa timbulnya masalah-masalah keagenan terjadi karena

terdapat pihak-pihak yang memiliki perbedaan kepentingan namun saling bekerja

sama dalam pembagian tugas yang berbeda. Konflik keagenan dapat merugikan

pihak principal (pemilik) karena pemilik tidak terlibat langsung dalam pengelolaan

perusahaan sehingga tidak memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang

memadai. Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan suatu mekanisme yang

dapat melindungi pemilik sehingga manfaat yang diperolehnya dari perusahaan

memiliki nilai wajar dan tinggi. Corporate governance merupakan suatu

mekanisme pengelolaan perusahaan yang didasarkan pada teori keagenan.

Corporate governance diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul

akibat pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan.

2.2. Teori Pensinyalan (Signaling Theory)

Teori sinyal membahas bagaimana sebaiknya dan seharusnya sinyal-sinyal

keberhasilan atau kegagalan harus disampaikan. Teori sinyal menjelaskan mengapa

Page 26: unud-294-146503710-tesis artha

perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan

pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi

disebabkan terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar. Asimetri

informasi terjadi karena perusahaan mengetahui lebih banyak informasi perusahaan

dan prospek yang akan datang dibandingkan pihak luar terutama investor dan

kreditor. Kurangnya informasi yang dimiliki mengenai perusahaan menyebabkan

pihak luar melindungi diri dengan memberikan harga yang rendah untuk

perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai tersebut dengan memperkecil

asimetri informasi. Salah satu cara untuk memperkecilnya adalah dengan

memberikan sinyal pada pihak luar berupa informasi keuangan yang dapat

dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang

akan datang. Berdasarkan teori tersebut perusahaan akan melakukan pengungkapan

untuk meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan tersebut tercermin dalam harga

saham perusahaan. Apabila terjadi peningkatan maka nilai perusahaan juga akan

meningkat.

2.3 Teori Ketergantungan Sumberdaya (Resource Dependence Theory)

Teori ketergantungan sumberdaya dikemukakan oleh Aldrich dan Pfeffer

tahun 1976. Teori ini awalnya dikembangkan untuk memberikan perspektif

alternatif bagi para ahli ekonomi mengenai merger dan board interlocks, dan

memahami tipe hubungan interorganisasional yang memiliki peranan besar dalam

“market failure” belakangan ini. Dasar dari teori ini adalah pernyataan Emerson

pada tahun 1962 yang menyatakan bahwa kekuasaan (power) A atas B berasal

Page 27: unud-294-146503710-tesis artha

dari kontrol atas sumberdaya yang dibutuhkan B, dimana sumberdaya tersebut

tidak ditemukan ditempat lain. Sehingga pengelola perusahaan memiliki motivasi

untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan meningkatkan otonomi

perusahaan yang mereka kelola.

Penekanan pada kekuasaan dan penelaahan yang hati-hati terhadap taktik yang

tersedia bagi pengurus perusahaan merupakan cici-ciri dari teori ketergantungan

sumberdaya yang membedakannya dengan pendekatan lainnya. Beberapa taktik

yang dapat digunakan sebagai contoh adalah jika perusahaan tergantung kepada

satu sumber saja untuk keperluan bahan baku, maka cara untuk menjadi lebih

otonom adalah dengan mencari dan memelihara sumber alternatif. Taktik lain

yang dapat digunakan adalah dengan menjadi besar.

Perusahaan besar, memiliki kecenderungan gagal yang lebih kecil

dibandingkan perusahaan kecil. Keuntungan lainnya yang diperoleh dari ukuran

perusahaan yang besar adalah perusahaan dapat meminta bantuan pemeritah

ketika perusahaan tersebut menghadapai masalah. Alternatif taktik yang sedikit

lebih berisiko adalah dengan memasukan perwakilan dari supplier ke dalam

dewan untuk mendapatkan dukungan, atau dengan memasukan wakil dari

kelompok pelanggan yang besar ke dalam dewan, atau dengan memasukan bekas

pejabat pemerintahan ke dalam dewan untuk mendapatkan legitimasi (Davis dan

Cobb, 2009).

Strategi dan taktik pemilihan komposisi anggota BOD sebagai salah satu

cara untuk mengatasi ketergantungan dan menjadi lebih otonom merupakan suatu

Page 28: unud-294-146503710-tesis artha

hal yang mendapat perhatian akhir-akhir ini. Dengan menggunakan komposisi

BOD yang tersebar, akan meningkatkan paling tidak lima hal yaitu:

1) Meningkatkan pemahaman akan pasar. Dengan makin tersebarnya pasar,

perusahaan harus dapat memahami karakteristik pelanggannya. Cara yang

baik adalah dengan menggunakan tenaga penjualan yang tesebar pula.

2) Meningkatkan kreatifitas dan inovasi. Sikap, fungsi kognitif, dan keyakinan

tidak tersebar secara acak dalam populasi, tetapi cenderung berbeda secara

sistematis sesuai dengan variabel demografi seperti umur, ras, dan gender.

Sehingga konsekuensi yang dapat diharapkan dari peningkatan keragaman

budaya dalam organisasi adalah munculnya perspektif yang berbeda-beda

yang akan meningkatkan kinerja dari tugas yang kreatif. Sebagai tambahan,

karyawan yang merasa dihargai dan didukung oleh organisasinya, cenderung

akan lebih inovatif.

3) Meningkatkan kualitas pemecahan masalah. Kelompok yang heterogen

cenderung menghasilkan pemecahan masalah yang lebih inovatif. Perbedaan

diantara anggota kelompok menyebabkan anggota kelompok dapat melihat

permasalahan dari berbagai perspektif berdasarkan pengalaman anggota

kelompok. Hal ini menyebabkan pembuat keputusan mengevaluasi lebih

banyak alternatif dan menelaah dengan lebih hati-hati konsekuensi dari

alternatif yang diberikan.

4) Meningkatkan keefektifitasan pemimpin. Komposisi demografi pada level top

management mempengaruhi strategi kompetitif dan keefektifitasan finansial

perusahaan.

Page 29: unud-294-146503710-tesis artha

5) Membina hubungan global yang efektif. Tantangan yang dihadapi manajer

puncak adalah mengubah keragaman etnokultural menjadi keunggulan

diferensial dalam persaingan pasar global yang semakin meningkat. Sehingga

manejemen terhadap diversitas dapat berdampak terhadap baik kinerja

finansial jangka panjang maupun terhadap kinerja saham jangka pendek

perusahaan (Robinson dan Dechant, 1997).

2.4. Good Corporate Governance (GCG)

Tata kelola perusahaan (corporate governance) menjelaskan rerangka

bagaimana perusahaan diarahkan dan diawasi misalnya penetapan tujuan

perusahaan dan pe-monitor-an terhadap kinerja sehubungan dengan tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan. Tata kelola perusahaan yang baik bertujuan untuk

memberikan dorongan kepada dewan dan manajemen untuk mencapai tujuan

tersebut, yang merupakan kepentingan perusahaan dan pemegang sahamnya

(Meier, 2005).

Rerangka ini menggabungkan komponen struktural dan perilaku. Komponen

struktural melibatkan pemisahan peran antara komisaris dan direktur, dan

seberapa banyak jumlah komisaris independen dalam dewan. Sedangkan

komponen perilaku meliputi tingkat kehadiran komisaris dalam rapat dewan,

pengungkapan remunerasi komisaris dan kebijakan remunerasi. Permasalahan

diversitas dewan dan kode etik perusahaan juga dipertimbangan ketika menilai

keefektivitasan dari pembuatan keputusan perusahaan. Namun tidak seperti

elemen tradisional, diversitas dewan dan kode etik perusahaan dipandang sebagai

indikator independensi dan akuntabilitas pembuatan keputusan.

Page 30: unud-294-146503710-tesis artha

Corporate governance menjelaskan seperangkat hubungan antara manajemen

perusahaan, dewan komisarisnya, pemegang saham dan pemangku

kepentingannya. Corporate governance merupakan proses dimana komisaris dan

auditor me-manage tanggung jawab mereka terhadap pemegang saham dan

pemangku kepentingannya. Sedangkan bagi pemegang saham corporate

governance dapat meningkatkan keyakinan mereka pada return yang adil dari

invetasi mereka (Meier, 2005). Sedangkan bagi stakeholder perusahaan adanya,

corporate governance memberikan jaminan bahwa perusahaan akan mengelola

dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat dalam cara-cara yang

bertanggungjawab.

Corporate governance menggabungkan kombinasi antara hukum, aturan-

aturan, aturan listing, dan praktek-praktek sukarela sektor swasta yang

menyebabkan perusahaan dapat menarik modal, berkinerja efisien, menghasilkan

laba, memenuhi kewajiban legal, dan memenuhi ekspektasi sosial umum.

Menurut Rondoy dan Oxellheim, (2001) Corporate governance menekankan

mekanusme legal, institusional dan budaya. Sistem corporate governance dapat

dikarateristikan menjadi dua yaitu variabel good governance utama dan variabel

internasional. Variabel good governance utama meliputi independensi dewan,

ukuran dewan, adanya blockholders, dan tekanan hutang. Variabel kedua adalah

adanya orang asing dalam dewan, dan foreign exchange listing.

Menurut Kusumatuti dkk. (2006), Corporate Governance merupakan sistem

tata kelola yang diselenggarakan dengan mempertimbangkan semua faktor yang

mempengaruhi proses institusional termasuk semua faktor yang berkaitan dengan

Page 31: unud-294-146503710-tesis artha

regulator. Corporate governance suatu perusahaan dikatakan baik jika perusahaan

memenuhi prinsip-prinsip fairness, transparancy, accountability, dan

responsibility.

Dengan penerapan good coprorate governance oleh perusahaan akan

meningkatkan keyakinan calon investor akan keadilan, transparansi, akuntabilitas

dan tanggung jawab pengelolaan perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai

pasar perusahaan (Meier, 2005).

Penelitian ini hanya memfokuskan pengungkapan pada laporan tahunan, tidak

termasuk pengungkapan pada laporan keuangan yang tercantum pada Catatan Atas

Laporan Keuangan, meskipun laporan keuangan merupakan bagian dari laporan

tahunan.

2.5 Diversitas Dewan

Menurut Rondoy et al. (2006), mekanisme corporate governance membantu

pemegang saham dan stakeholder untuk menerapkan kontrol terhadap manajemen

dan corporate insiders. Literatur corporate governance menekankan bahwa good

corporate governance memfasilitasi penciptaan nilai jangka panjang untuk

kepentingan pemilik dan stakeholder. Corporate governance seperti ini

memerlukan interaksi optimal antara pemilik, manajemen, dan dewan.

Menurut Goodstein et al. (1994), Randoy et al. (2006), dalam teori

ketergantungan sumberdaya, dewan dapat memfasilitasi akses terhadap

sumberdaya. Teori ketergantungan sumberdaya (resource dependences)

berpendapat bahwa penggunaan diverse constitunces dan stakeholder dalam

Page 32: unud-294-146503710-tesis artha

dewan memfasilitasi perolehan sumberdaya yang penting bagi perusahaan. Para

ahli corporate governance juga menyatakan bahwa diversitas dewan dapat secara

langsung maupun tak langsung memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dengan

adanya diversitas dewan dapat memberikan altenatif-alternatif keputusan yang

bervariasi untuk pengambilan keputusan yang optimal.

Menurut Robinson dan Deschant, (1997), Charter et al. (2002) dan

Kusumatuti dkk. (2006) menunjukan lima preposisi mengenai diversitas board

yaitu: pertama corporate diversity mendorong pemahaman yang lebih baik akan

pasar, dimana hal ini berhubungan dengan kondisi demografi suplier dan

customer yang juga beragam sehingga kemampuan penetrasi pasar perusahaan

akan meningkat. Kedua, diversitas meningkatkan kreatifitas dan inovasi. Menurut

pandangan ini, sikap, fungsi kognitif, dan kepercayaan tidak terdistribusi secara

acak dalam populasi, tetapi cenderung bervariasi secara sistematis sesuai dengan

variabel demografi seperti umur, ras, dan gender. Ketiga diversitas menghasilkan

penyelesaian masalah yang lebih efektif. Diversitas memang menghasilkan lebih

banyak konflik dalam proses pembuatan keputusan, namun berbagai perspektif

yang muncul menyebabkan pembuat keputusan mengevaluasi lebih banyak

alternatif dan meng-explore dengan lebih hati-hati konsekuensi dari alternatif

yang diberikan. Keempat diversifikasi meningkatkan efektifitas kepemimpinan

perusahaan. Kelima diversitas mendorong hubungan global yang lebih efektif.

Page 33: unud-294-146503710-tesis artha

2.6 Diversitas Gender dalam Dewan

Menurut teori resource dependence, segala bentuk sumberdaya manusia yang

dimiliki perusahaan harus digunakan semaksimal mungkin. Hal ini akan

mendorong perusahaan meningkatkan kinerja dan potensi penciptaan

kemakmuran. (Mitchell. S.M., 2001). Diversifikasi struktur sumberdaya manusia

yang berkaitan dengan ras dan campuran gender seringkali dipandang sebagai hal

penting untuk memaksimalkan sumberdaya penting perusahaan (Siciliano, 1996).

Dalam literatur corporate governance dan teori resource dependence, sering

kali diungkapkan bahwa BOD yang diversed dan well-ballanced dapat secara

signifikan meningkatkan kinerja perusahaan (Mitchell, 2001). BOD merupakan

mekanisme penting yang dapat meningkatkan dan menciptakan koalisi antara

BOD dan pemegang saham dalam mengontrol sumberdaya yang dibutuhkan

perusahaan. Masing-masing anggota dewan akan memberikan kumpulan dari

pengalaman, attachment, dan pandangan yang unik dan berbeda-beda bagi dewan.

Jika persepsi, pandangan dan latar belakang anggota dewan relatif homogen,

maka ada kemungkinan besar strategi-strategi pembuatan keputusan dari

mekanisme corporate governance akan menjadi single-minded, dapat ditebak dan

tidak fleksibel. Dewan yang memiliki diversitas anggota yang lebih tinggi akan

lebih mampu menghadapi tantangan dan dinamika lingkungan bisnis.

Menurut Kusumatuti dkk. (2007), wanita memiliki sikap kehati-hatian yang

sangat tinggi, cenderung menghindari risiko, dan lebih teliti dibandingkan pria. Sisi

inilah yang membuat wanita tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Page 34: unud-294-146503710-tesis artha

Untuk itu dengan adanya wanita dalam jajaran direksi dikatakan dapat membantu

mengambil keputusan yang lebih tepat dan berisiko lebih rendah.

2.7 Diversitas Latar Belakang Pendidikan

Menurut Ponnu, (2008) BOD seharusnya terdiri dari orang-orang profesional

dengan keahlian dalam bidang hukum, perpajakan akuntansi, keuangan, dan

lainnya. Dengan adanya anggota board yang memiliki keahlian, dapat memberikan

perspektif yang bermanfaat terhadap penilaian risiko, keunggulan bersaing, dan

pemahaman mengenai tantangan yang dihadapi dalam bisnis.

Diversitas latar belakang dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan, merupakan hal penting bagi komposisi dewan secara keseluruhan. hal

ini disebabkan oleh kebutuhan perusahaan akan latar belakang pendidikan dan

pengalaman tertentu yang terus berubah seiring perubahan waktu. board

seharusnya memonitor keahlian dan pengalaman anggota board dengan kriteria

keanggotaan yang telah ditetapkan untuk menilai pada tiap tahapan daur hidup

perusahaan apakah dewan telah memiliki alat untuk melaksanakan fungsinya secara

efektif. Namun tanpa kualifikasi keahlian, seseorang masih bisa berkontribusi

kepada perusahaan, membuat keputusan yang berbeda, memiliki pandangan yang

independen, dan bertindak tanpa rasa takut.

2.8 Pengungkapan Informasi

Undang-undang (UU) No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyatakan

secara jelas bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan berkala dan

Page 35: unud-294-146503710-tesis artha

laporan insidental lainnya kepada Bapepam. Ketentuan yang lebih spesifik tentang

pelaporan perusahaan publik diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2,

Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-38/PM/2003 tentang Laporan

Tahunan yang berlaku sejak tanggal 17 Januari 1996. Kemudian pada tanggal 7

Desember 2006, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi kepada

publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor

X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-134/BL/2006

tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan

Publik.

Pada tahun 1996, Bapepam mengeluarkan Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam Nomor: KEP-80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan

perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan

laporan auditor independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir

bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan.

Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam semakin memperketat

peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran

Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban

Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.

Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan

tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan

disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90

hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dalam Peraturan Bapepam dan LK

Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud

Page 36: unud-294-146503710-tesis artha

melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur

dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan

Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan

penyampaian laporan keuangan tahunan.

Corporate governance merupakan suatu cara untuk menjamin bahwa

manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan stakeholders. Penerapan

corporate governance menuntut adanya perlindungan yang kuat terhadap hak-hak

pemegang saham, terutama pemegang saham minoritas. Prinsip-prinsip good

corporate governance disusun dengan tujuan untuk melindungi investor dan

stakeholder lainnya dari asimetri informasi. Salah satu yang mendasari keputusan

investor dalam pengambilan keputusan investasi adalah laporan keuangan

perusahaan. Pengungkapan yang detil akan memberikan gambaran kinerja

perusahaan yang sesungguhnya. Pada kondisi ketidakpastian pasar, nilai informasi

yang relevan dan reliabel yang tercermin di dalam pengungkapan informasi

perusahaan menjadi faktor penting.

Tujuan umum pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang

perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai

pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda. Pengungkapan juga dapat

diwajibkan untuk tujuan melindungi, informatif atau melayani kebutuhan khusus.

Pengungkapan wajib meliputi komponen laporan keuangan, catatan atas laporan

keuangan dan informasi pelengkap.

Page 37: unud-294-146503710-tesis artha

2.9 Pengungkapan Sukarela

Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan informasi oleh perusahaan

dalam laporan tahunan (annual report) yang disajikan secara bebas sesuai dengan

pilihan manajemen perusahaan dalam rangka menyediakan informasi yang dapat

digunakan dalam pembuatan keputusan, (Meek et al.,1995; Eng and Mak, 2003;

Cheng and Courtenay, 2006; Chen and Jaggi, 2000).

Sebagai tambahan terhadap pelaporan keuangan yang diwajibkan, beberapa

perusahaan menambahkan pengungkapan dengan pengungkapan sukarela seperti

ramalan manajemen (Healy and Palepu, 2001). Pengungkapan sukarela dapat

diukur dengan jumlah dan detail dari informasi yang tidak diwajibkan dalam

laporan tahunan perusahaan (Eng and Mak, 2003). Untuk mendukung penelitian ini

teori yang digunakan disajikan pada Tabel 1.

Page 38: unud-294-146503710-tesis artha

BAB III

RERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Rerangka Berpikir

Menurut Jensen dan Meckling dalam Andri dan Hanung (2007) teori keagenan

menjelaskan hubungan antara agent (manajemen perusahaan) dan principal

(pemegang saham). Dalam hubungan keagenan (agency relationship) terdapat

suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) memerintah agent untuk

melakukan suatu jasa atas nama principal dan memberi wewenang kepada agent

untuk membuat keputusan yang terbaik bagi principal. Pihak principal juga dapat

membatasi divergensi kepentingannya dengan memberikan tingkat insentif yang

layak kepada agen dan bersedia mengeluarkan biaya pengawasan (monitoring cost)

untuk mencegah hazard dari agen. Namun, sebaliknya teori keagenan juga dapat

mengimplikasikan adanya asimetri informasi.

Menurut teori resource dependence, segala bentuk sumberdaya manusia yang

dimiliki perusahaan harus digunakan semaksimal mungkin. Hal ini akan

mendorong perusahaan meningkatkan kinerja dan potensi penciptaan kemakmuran

(Mitchell. S.M., 2001). Diversifikasi struktur sumberdaya manusia yang berkaitan

dengan campuran gender seringkali dipandang sebagai hal penting untuk

memaksimalkan sumberdaya penting perusahaan (Siciliano, 1996).

Dalam literatur corporate governance dan teori resource dependence, sering

kali diungkapkan bahwa BOD yang diversed dan well-ballanced dapat secara

Page 39: unud-294-146503710-tesis artha

signifikan meningkatkan kinerja perusahaan (Mitchell, 2001). BOD merupakan

mekanisme penting yang dapat meningkatkan dan menciptakan koalisi antara

BOD dan pemegang saham dalam mengontrol sumberdaya yang dibutuhkan

perusahaan. Masing-masing anggota dewan akan memberikan kumpulan dari

pengalaman, attachment, dan pandangan yang unik dan berbeda-beda bagi dewan.

Jika persepsi, pandangan dan latar belakang anggota dewan relatif homogen,

maka ada kemungkinan besar strategi-strategi pembuatan keputusan dari

mekanisme corporate governance akan menjadi single-minded, dapat ditebak dan

tidak fleksibel. Dewan yang memiliki diversitas anggota yang lebih tinggi akan

lebih mampu menghadapi tantangan dan dinamika lingkungan bisnis.

Menurut Ponnu, (2008) BOD seharusnya terdiri dari orang-orang profesional

dengan keahlian dalam bidang hukum, perpajakan akuntansi, keuangan, dan

lainnya. Dengan adanya anggota board yang memiliki keahlian, dapat memberikan

perspektif yang bermanfaat terhadap penilaian risiko, keunggulan bersaing, dan

pemahaman mengenai tantangan yang dihadapi dalam bisnis.

Diversitas latar belakang dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan, merupakan hal penting bagi komposisi dewan secara keseluruhan. hal

ini disebabkan oleh kebutuhan perusahaan akan latar belakang pendidikan dan

pengalaman tertentu yang terus berubah seiring perubahan waktu. Dewan

seharusnya memonitor keahlian dan pengalaman anggota board dengan kriteria

keanggotaan yang telah ditetapkan untuk menilai pada tiap tahapan daur hidup

perusahaan apakah dewan telah memiliki alat untuk melaksanakan fungsinya secara

efektif.

Page 40: unud-294-146503710-tesis artha

Namun tanpa kualifikasi keahlian, seseorang masih bisa berkontribusi kepada

perusahaan, membuat keputusan yang berbeda, memiliki pandangan yang

independen, dan bertindak tanpa rasa takut.

Rerangka berpikir dalam penelitian ini dapat disajikan pada Gambar 3.1

sebagai berikut.

Gambar 3.1 Rerangka Berpikir

3.2 Konsep Penelitian

Berdasarkan rerangka berpikir yang telah dijelaskan sebelumnya, kemudian

disusun konsep penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel dalam

penelitian ini. Konsep penelitian ini merupakan hubungan logis dari landasan teori

dan kajian empiris yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Konsep terdapat

disajikan dalam Gambar 3.2 pada halaman berikut.

Keragaman gender

Luas Pengungkapan

sukarela

Latar belakang pendidikan

Page 41: unud-294-146503710-tesis artha

Gambar 3.2 Konsep Penelitian

3.3 Hipotesis Penelitian

Penelitian ini menguji pengaruh diversitas gender pada pengungkapan sukarela

perusahaan dengan pemikiran bahwa keanekaragaman gender dan latar belakang

pendidikan di dalam satu perusahaan akan berpengaruh terhadap luas

pengungkapan sukarela perusahaan

Nalikka (2009), melakukan penelitian terhadap pengaruh gender direksi

perusahaan terhadap pengungkapan sukarela pada laporan tahunan (annual report).

Dengan menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Helsinki Stock Exchange

pada tahun 2005-2007 dengan memfokuskan pada gender Chief Executive

Officer(CEO), Chief Financial Officer (CFO), dan board of director. Hasilnya

menunjukan bahwa perusahaan dengan CFO wanita berhubungan dengan tingkat

pengungkapan yang lebih tinggi pada laporan tahunan. CEO wanita dan proporsi

Diversitas Gender

Latar belakang pendidikan

Pengungkapan sukarela

H1

H22

Kajian Teoritis 1. Agency Theory

2. Signaling Theory

3. RDT

Kajian Empiris 1. Nalikka (2009)

2. Ponnu (2008)

3. Zhou dan Panbuyuen (2008)

Page 42: unud-294-146503710-tesis artha

anggota BOD wanita ditemukan tidak memiliki dampak signifikan terhadap

pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis pertama yang diajukan adalah

sebagai berikut.

H1: Diversitas gender dewan direksi berpengaruh pada luas pengungkapan

sukarela

Resource Dependence theory (RDT), mengungkapkan bahwa diversitas

meningkatkan kreatifitas dan inovasi. Menurut pandangan ini, sikap, fungsi

kognitif, dan kepercayaan tidak terdistribusi secara acak dalam populasi, tetapi

cenderung bervariasi secara sistematis sesuai dengan variabel demografi seperti

umur, ras, latar belakang pendidikan dan gender.

Penelitian Nalikka (2009) menemukan bahwa CFO wanita berhubungan

dengan tingkat pengungkapan yang lebih tinggi pada laporan tahunan. Hal ini

menunjukan bahwa latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap luas

pengungkapan.

Ponnu (2008) menyelidiki dampak kualifikasi akademis anggota BOD

terhadap kinerja perusahaan, dengan menggunakan sampel 30 perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Malaysia. Hasilnya menunjukan tidak ada perbedaan

signifikan antara kualifikasi akademis anggota BOD dengan kinerja perusahaan.

Sehingga hipotesis ke dua yang diajukan adalah sebagai berikut

H2: Latar belakang pendidikan dewan direksi berpengaruh pada luas

pengungkapan sukarela

Page 43: unud-294-146503710-tesis artha

Kedua hipotesis diatas dapat digambarkan dalam model penelitian seperti

disajikan dalam Gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3 Model Penelitian

Diversitas gender

Latar Belakang Pendidikan

Pengungkapan Sukarela

H1

H2

Page 44: unud-294-146503710-tesis artha

BAB IV

METODA PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menjelaskan rencana dari struktur riset yang

mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif,

efisien, dan efektif. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan latar belakang, masalah,

tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Tahapan selanjutnya yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah mempersiapkan data penelitian dan menguji

hipotesis sehingga dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan hasil yang diperoleh.

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang diperoleh dengan

mengakses website www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan, diidentifikasi dua jenis variabel dalam

penelitian ini; yang pertama adalah variabel independen yaitu diversitas gender dan

latar belakang pendidikan dewan, kedua adalah variabel dependen yaitu luas

pengungkapan sukarela

Pengujian pengaruh keraganman gender dan latar belakang pendidikan dewan

direksi pada luas pengungkapan sukarela menggunakan analisis regresi bineri. Alat

analisis ini digunakan karena variabel dependen/terikat yaitu luas pengungkapan

sukarela merupakan variabel dummy. Jika variabel dependen/terikat merupakan

variabel dummy, yang bersifat biner (yang diberi kode 1 atau 0) maka analisis yang

digunakan adalah analisis regresi bineri. Teknik analisis ini tidak memerlukan lagi

uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya. Tahapan-tahapan

diatas disajikan pada Gambar 4.1 berikut ini 29

31

Page 45: unud-294-146503710-tesis artha

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian

Latar Belakang

Masalah Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

Hipotesis Rancangan Penelitian

Data Penelitian

Kuantitatif dan Kualitatif

Purposive Sampling

Data Sekunder BEI

Luas pengungkapan

sukarela

Keragaman Gender

Regresi Binominal

Saran dan implikasi

Kesimpulan Penelitian

Hasil Pengujian dan pembahasan

Variabel Penelitian

Latar belakang pendidikan

Page 46: unud-294-146503710-tesis artha

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Bursa Efek Indonesia (selanjutnya disingkat

menjadi - BEI) dengan alamat komplek perkantoran Jl. Jenderal Sudirman Kav.

52-53 Jakarta 12190, data diperoleh dengan mengakses melalui website

www.idx.co.id. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 dan 2008.

4.3 Penentuan Sumber Data

4.3.1 Jenis Data

1) Data Kuantitatif adalah data dalam bentuk angka–angka atau data

kualitatif yang diangkakan, Sugiyono (2009). Data kuantitatif yang

digunakan adalah laporan keuangan perusahaan non keuangan yang

terdaftar di BEI tahun 2008.

2) Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan

gambar, Sugiyono (2009). Data kualitatif yang digunakan adalah daftar

perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2008.

4.3.2 Sumber Data

Menurut sumbernya, penelitian ini menggunakan data sekunder eksternal, yaitu

data yang diperoleh dari penelitian secara tidak langsung melalui perantara, seperti

orang lain atau dokumen, Sugiyono (2009). Data sekunder eksternal dalam

penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2007

dan 2008.

Page 47: unud-294-146503710-tesis artha

4.3.3 Metoda Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor non

keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008. Pemilihan sampel penelitian

didasarkan pada metode nonprobability sampling tepatnya metode purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan/kriteria tertentu,

Sugiyono (2009).

Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Perusahaan yang terdaftar di BEI untuk tahun 2007 dan 2008.

2) Menerbitkan laporan tahunan (annual report) tahun 2007 dan 2008.

3) Tahun buku per 31 Desember

4) Terdapat informasi mengenai gender dan latar belakang pendidikan

anggota dewan direksi pada laporan tahunan (annual report).

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Identifikasi Variabel

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka

variabel–variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Variabel bebas/independen adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh

variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keragaman

gender dan keragaman latar belakang pendidikan dewan direksi.

Page 48: unud-294-146503710-tesis artha

2) Variabel terikat/dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah luas pengungkapan

sukarela.

4.4.2 Definisi Operasional Variabel

a). Keragaman gender

Menurut WHO gender didefenisikan sebagai perbedaan status dan peran

antara pria dan wanita yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya

yang berlaku dalam periode tertentu. Keragaman gender diukur dengan

menggunakan persentase jumlah wanita dibandingkan seluruh jumlah anggota

dewan dalam dewan direksi.

b). Keragaman Latar belakang pendidikan

Latar belakang pendidikan dewan diukur dengan terlebih dahulu

mengelompokkan latar belakang pendidikan menjadi beberapa bidang, yaitu

akuntansi dan keuangan, manajemen pemasaran dan manajemen strategis, hukum,

engineering, sosial ekonomi, dan lainnya. Kemudian perusahaan dibagi menjadi

kelompok tersebar (diverse) dan tidak tersebar (non diverse). Suatu perusahaan

dikatakan tersebar ketika kurang dari 40 persen anggota dewan direksinya memiliki

latar belakang pendidikan sama (Ponnu, 2008). Untuk kelompok tersebar diberikan

nilai 1, sedangkan kelompok tidak tersebar diberi nilai 0.

c) Luas pengungkapan sukarela .

Luas pengungkapan sukarela diukur dengan menggunakan daftar

pengungkapan item-item (index) seperti yang digunakan Mahayana, 2010. Dari

indeks ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok yang memiliki

Page 49: unud-294-146503710-tesis artha

indeks diatas nilai indeks rata-rata dinyatakan sebagai kelompok yang memiliki

luas pengungkapan sukarela yang tinggi, kemudian diberikan nilai 1. Kelompok

yang memiliki nilai indeks dibawah nilai indeks rata-rata dikatakan sebagai

kelompok dengan luas pengungkapan sukarela yang rendah, dan kemudian

diberikan nilai 0.

4.5 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif yaitu

analisis yang bersifat objektif dengan berdasarkan pada angka-angka dalam

melakukan penilaian apakah keragaman gender dan latar belakang pendidikan

dewan direksi dapat mempengaruhi luas pengungkapan sukarela. Alat analisis yang

digunakan adalah regresi binary. Teknik ini digunakan karena variabel terikat yaitu

luas pengungkapan sukarela merupakan variabel dummy. Jika variabel dependen

merupakan variabel dummy, yang bersifat biner ( yang diberi kode 1 atau 0) maka

analisis yang digunakan adalah analisis regresi binary. Tehnik analisis ini tidak

memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya

(Ghozali, 2005).

Model regresi binary ditunjukkan dalam persamaan sebagai berikut.

Y = β0 +β1X1 + β2X2 + e ....................................................................................(1)

Keterangan :

Y = Luas pengungkapan sukarela β0 = Konstanta β1,β2 = Koefisien Regresi X 1 = keragaman gender X 2 = keragaman latar belakang pendidikan

Page 50: unud-294-146503710-tesis artha

Hipotesis dinyatakan diterima apabila Pvalue < 0,05, artinya variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen secara statistis signifikan.

Penelitian ini menggunakan variabel dependen bersifat dikotomi

(pengungkapan sukarela tinggi dan pengungkapan sukarela rendah), maka

pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji binary logistic

regression. Tahapan dalam pengujian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Menguji kelayakan model regresi

Menurut Gozali (2006) hasil statistik Hosmer and Lemeshow’s menguji

hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak

ada perbedaaan antara model dengan data sehingga model dikatakan fit).

Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test statistik sama

dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada

perbedaan antara model dengan nilai observasinya sehingga model

dikatakan tidak baik karena tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari

0,05, berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat

dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

2) Menilai keseluruhan model (overall model fit)

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log

Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log

Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Nilai -2LL awal adalah

sebesar 490,638. Setelah dimasukkan tiga variabel independen, maka nilai

-2LL akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 486,521. Penurunan

Page 51: unud-294-146503710-tesis artha

likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau

dengan kata lain model yang dihipotesiskan bisa menjelaskan fenomena

yang diteliti

3) Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik

ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square

adalah sebesar 0,015 yang berarti variabilitas variabel dependen yang

dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 1,5% sedangkan

sisanya sebesar 98,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model

penelitian

4) Uji Multikolinearitas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi

yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan matrik korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya

korelasi antar variabel independen.

5) Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi dibawah 0,05 menunjukkan

variabel independen berpengaruh pada luas pengungkapan sukarela,

sedangkan apabila nilai signifikansi di atas 0,05 berarti variabel

independen tidak berpengaruh pada luas pengungkapan sukarela

Page 52: unud-294-146503710-tesis artha

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan untuk memberikan

informasi karakteristik variabel penelitian khususnya mengenai mean dan deviasi

standar. Pengukuran mean merupakan cara yang paling umum digunakan untuk

mengukur nilai sentral dari suatu distribusi data. Deviasi standar merupakan

perbedaan antara nilai data yang diteliti dengan nilai rata-ratanya. Statistik

deskriptif dari pengungkapan sukarela, gender dan latar belakang pendidikan dapat

dilihat seperti pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Voluntary Disclousure (VD) 357 ,00 1,00 ,4454 ,49771

Gender 357 ,00 1,00 ,1322 ,17798 Education ( EDU) 357 ,00 1,00 ,5378 ,49927 Valid N (listwise) 357

Sumber: Lampiran 3

Statistik deskriptif pada Tabel 5.1 memperlihatkan nilai terendah

(minimum), nilai tertinggi (maximum), rata-rata (mean), dan deviasi standar

(standart deviation) dari masing-masing variabel. Deviasi standar menunjukkan

perbedaan nilai data yang diteliti dengan nilai rata-ratanya. Voluntary Disclousure

(VD) dan gender merupakan variabel dummy yang memiliki nilai terendah 0 dan

nilai tertinggi 1. Menurut Ghozali (2006) statistik deskriptif yang sesuai untuk

variabel dummy adalah berdasarkan counting, yaitu nilai modus. Modus merupakan

39

Page 53: unud-294-146503710-tesis artha

nilai yang paling sering muncul dari serangkaian pengamatan. Lampiran 2

menunjukkan nilai VD yang paling sering muncul adalah 0, nilai -0 muncul

sebanyak 198 kali sedangkan nilai 1 muncul 159 kali. Hal ini berarti 45%

pengamatan perusahaan memiliki tingkat pengungkapan tinggi, sedangkan sisanya

55% memiliki tingkat pengungkapan sukarela rendah. Edu menunjukkan variabel

latar belakang pendidikan. Lampiran 2 menunjukkan nilai Edu yang paling sering

muncul adalah 1, nilai 1 muncul sebanyak 192 kali sedangkan nilai 1 muncul 165

kali. Hal ini berarti 54% pengamatan perusahaan memiliki anggota direksi dengan

latar pendidikan tersebar, sedangkan sisanya 46% memiliki latar belakang

pendidikan yang homogen.

Variabel gender memiliki nilai terendah sebesar 0,00 dan nilai tertinggi

sebesar 1,00. Rata-rata (mean) gender dari seluruh pengamatan adalah sebesar

0,1322 dengan deviasi standar sebesar 0,17798. Ini berarti persentase rata-rata

anggota dewan perempuan dibandingkan seluruh anggota dewan adalah sebesar

13,22 persen.

5.2 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel dependen bersifat dikotomi

(pengungkapan sukarela tinggi dan pengungkapan sukarela rendah), maka

pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji binery logistic

regression. Tahapan dalam pengujian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Menguji kelayakan model regresi

Menurut Gozali (2006) hasil statistik Hosmer and Lemeshow’s menguji

hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada

Page 54: unud-294-146503710-tesis artha

perbedaaan antara model dengan data sehingga model dikatakan fit). Jika nilai

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test statistik sama dengan atau kurang

dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan antara model

dengan nilai observasinya sehingga model dikatakan tidak baik karena tidak dapat

memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of

Fit Test lebih besar dari 0,05, berarti model mampu memprediksi nilai observasinya

atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test sebesar 3,222 dengan signifikansi (nilai p)

sebesar 0,666 (lampiran 3.d). Berdasarkan hasil tersebut, terlihat bahwa signifikansi

(nilai p) lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima

atau layak.

2. Menilai keseluruhan model (overall model fit)

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood

(-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada

akhir (Block Number = 1). Nilai -2LL awal adalah sebesar 490,638. Setelah

dimasukkan tiga variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan

menjadi sebesar 486,521 (Lampiran 3.c). Penurunan likelihood (-2LL) ini

menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang

dihipotesiskan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti.

3. Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik

ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square adalah

Page 55: unud-294-146503710-tesis artha

sebesar 0,015 ( lampiran 3.c) yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 1,5% sedangkan sisanya sebesar

98,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.

4. Uji Multikolinearitas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi

yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan matrik korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi

antar variabel independen.

Tabel 5.2

Matrik Korelasi antar Variabel Bebas

Constant Gender Edu Step 1 Constant 1,000 -,377 -,631

Gender -,377 1,000 -,133 Edu -,631 -,133 1,000

Sumber: Lampiran 3.d.

Tabel 5.2 menunjukkan tidak ada koefisien korelasi antar variabel yang

nilainya lebih besar dari 0,8. Korelasi antara variabel gender dan edukasi hanya

sebesar -0,133. Hal ini menunjukkan tidak terdapat gejala multikolinearitas antar

variabel bebas dalam model regresi.

5. Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada Tabel 5.3 berikut ini:

Tabel 5.3 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

B Wald. Sig. Gender ,005 ,000 ,994 Edu ,435 4,012 ,045 Constant -,457 7,010 ,008

. Sumber: Lampiran 3.d

Page 56: unud-294-146503710-tesis artha

6. Hasil Pengujian Hipotesis

6.1 Pengujian hipotesis pertama

Hasil pada Tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi dibawah 0,05

menunjukkan variabel independen berpengaruh pada luas pengungkapan sukarela,

sedangkan apabila nilai signifikansi di atas 0,05 berarti variabel independen tidak

berpengaruh pada luas pengungkapan sukarela.

Hasil pengujian sampel seperti yang ditunjukan pada Tabel 5.3 menunjukkan

variable gender memiliki koefisien regresi β1 sebesar 0,005 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,994 lebih besar dari 0,05 artinya variabel gender tidak

berpengaruh pada luas pengungkapan sukarela sehingga,.hipotesis pertama tidak

dapat didukung. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa variabel gender

tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Nalikka (2009). Nalikka (2009),

melakukan penelitian terhadap pengaruh gender direksi perusahaan terhadap

pengungkapan sukarela pada laporan tahunan (annual report). Dengan

menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Helsinki Stock Exchange pada

tahun 2005-2007 dengan memfokuskan pada gender Chief Executive Officer(CEO),

Chief Financial Officer (CFO), dan board of director. Hasilnya menunjukan bahwa

perusahaan dengan CFO wanita berhubungan dengan tingkat pengungkapan yang

lebih tinggi pada laporan tahunan. CEO wanita dan proporsi anggota BOD wanita

ditemukan tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengungkapan sukarela

dalam laporan tahunan

Page 57: unud-294-146503710-tesis artha

6.2 Pengujian hipotesis kedua.

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah latar belakang

pendidikan dewan direksi yang tersebar berpengaruh terhadap luas pengungkapan

sukarela. Kesimpulan ditarik berdasarkan nilai signifikansinya. Nilai signifikansi

dibawah 0,05 menunjukkan variabel latar belakang pendidikan dewan direksi yang

tersebar berpengaruh pada luas pengungkapan sukarela, sedangkan apabila nilai

signifikansi di atas 0,05 berarti variabel latar belakang pendidikan dewan direksi

yang tersebar tidak berpengaruh pada luas pengungkapan sukarela.

Berdasarkkan hasil pengujian yang dilakukan menggunakan analisa regresi

binary seperti yang disajikan pada Tabel 5.3 diketahui bahwa variabel latar

belakang pendidikan menunjukkan koefisien regresi β2 sebesar 0,435 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,045 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel latar

belakang pendidikan berpengaruh positif pada luas pengungkapan sukarela.

Sehingga hipotesis kedua diterima, dan dapat disimpulkan bahwa latar

belakang pendidikan dewan direksi yang tersebar berpengaruh positif terhadap

luas pengungkapan sukarela. Hasil penelitian ini sesuai dengan Resource

Dependence Theory yang menyatakan bahwa dengan menggunakan komposisi

BOD yang tersebar, akan meningkatkan kualitas pemecahan masalah. Kelompok

yang heterogen cenderung menghasilkan pemecahan masalah yang lebih inovatif.

Perbedaan diantara anggota kelompok men yebabkan anggota kelompok dapat

melihat permasalahan dari berbagai perspektif berdasarkan pengalaman anggota

kelompok. Hal ini menyebabkan pembuat keputusan mengevaluasi lebih banyak

Page 58: unud-294-146503710-tesis artha

alternatif dan menelaah dengan lebih hati-hati konsekuensi dari alternatif yang

diberikan.

Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian Ponnu (2008) yang menyelidiki

dampak kualifikasi pendidikan akademis anggota BOD terhadap kinerja

perusahaan. Penelitian Ponnu (2008) menggunakan sampel yang terdiri dari 30

perusahaan yang terdaftar di bursa efek Malaysia, menunjukan bahwa tidak ada

perbedaan signifikan antara kualifikasi akademis anggota BOD dengan kinerja

perusahaan.

Page 59: unud-294-146503710-tesis artha

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Pengaruh Gender pada Luas Pengungkapan Sukarela

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa gender tidak

berpengaruh pada luas pengungkapan sukarela. Hal ini berarti hasil pengujian tidak

dapat mendukung hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Nalikka (2009).

Nalikka (2009), melakukan penelitian terhadap pengaruh gender direksi

perusahaan terhadap pengungkapan sukarela pada laporan tahunan (annual report).

Dengan menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Helsinki Stock Exchange

pada tahun 2005-2007 dengan memfokuskan pada gender Chief Executive

Officer(CEO), Chief Financial Officer (CFO), dan board of director. Hasilnya

menunjukan bahwa perusahaan dengan CFO wanita berhubungan dengan tingkat

pengungkapan yang lebih tinggi pada laporan tahunan. CEO wanita dan proporsi

anggota BOD wanita ditemukan tidak memiliki dampak signifikan terhadap

pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan.

Hofstede (1991) menyatakan ada empat dimensi yang berpengaruh terhadap

nilai nilai sosial dalam suatu masyarakat. Salah satunya adalah Power distance.

Power Distance Index (PDI) didefinisikan sebagai sejauh mana masayarakat dapat

menerima ketidaksetaraan (inequality). Di negara-negara Asia, Indonesia

menempati peringkat kedua setelah Malaysia untuk skor PDI-nya. Hal ini dapat

berarti bahwa masyarakat di Indonesia dapat menerima ketidaksetaraan dan

menggangapnya hal yang biasa. Adalah suatu hal yang wajar bagi bawahan untuk

46

Page 60: unud-294-146503710-tesis artha

menghormati keputusan atasannya atau orang yang lebih tua dalam artian orang

yang lebih dihormati. Hal ini berpotensi menimbulkan group think.

Group think, merupakan fenomena yang sering terjadi dalam pembuatan

keputusan kelompok, didefinisikan sebagai suatu situasi dimana kelompok

mayoritas berusaha untuk meredam pandangan yang kritis, tidak biasa, atau berasal

dari kelompok minoritas (Robbins dan Judge, 2001).

Berdasarkan statistik deskriptif dapat dilihat bahwa proporsi wanita dalam

dewan rata-rata hanya 13 persen. Ini menunjukkan keberadaaan perempuan dalam

dewan masih tergolong kecil (minoritas) sehingga tidak memiliki hak suara

mayoritas dalam menentukan keputusan yang dibuat dewan terkait dengan luas

pengungkapan sukarela. Keputusan yang dibuat tidak hanya ditentukan oleh jumlah

anggota perempuan dalam dewan tetapi juga kualitas orang-orang tersebut. Faktor

pengalaman, ras, dan umur mungkin mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh

masing-masing anggota dewan berkaitan dengan luas pengungkapan sukarela yang

akan dilakukan perusahaan. Hal tersebut mungkin mempengaruhi hasil penelitian

ini. Faktor-faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya dan

dalam menentukan kualifikasi anggota dewan.

6.2 Pengaruh Latar Belakang Pendidikan pada Luas Pengungkapan

Sukarela

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan

anggota dewan berpengaruh positif pada luas pengungkapan sukarela. Hal ini

berarti hipotesis kedua yang diajukan dapat didukung.

Page 61: unud-294-146503710-tesis artha

Pemilihan anggota dewan perusahaan harus berpedoman pada persyaratan

mengenai pencapaian pendidikan, kecukupan kompetensi dan pemahaman

mengenai bisnis, persyaratan umur, integritas/kejujuran, dan ketekunan seseorang.

Ponnu (2008) menyebutkan bahwa seorang anggota dewan perusahaan harus

memiliki kredibilitas dan skill serta pengalaman yang diperlukan, sehingga mampu

memberikan judgment independen dalam isu yang berkaitan dengan strategi,

kinerja, dan sumber daya perusahaan.

Dewan komisaris dan direksi harus terdiri dari anggota profesional, dengan

keahlian dalam bidang hukum, pajak, atau akuntansi. Keberadaan anggota dewan

komisaris dan direksi yang memiliki pengalaman dalam industri dan bisnis relevan

sangat bermanfaat bagi dewan perusahaan secara keseluruhan. Keberadaan mereka

memberikan perspektif mengenai risiko signifikan dan keuntungan kompetitif, serta

lebih memahami mengenai tantangan yang akan dihadapi dalam bisnis perusahaan

(Ponnu, 2008).

Latar belakang pendidikan formal anggota dewan komisaris dan direksi

merupakan karakteristik kognitif yang dapat memengaruhi kemampuan dewan

dalam pengambilan keputusan bisnis serta mengelola bisnis (Kusumastuti dkk.,

2006). Siciliano (1996) menemukan bahwa diversitas latar belakang pendidikan

yang berasosiasi dengan latar belakang pekerjaan anggota dewan direksi

perusahaan berpengaruh positif pada kinerja organisasi terutama pada kinerja

sosial. Wallace dan Cooke (1990) anggota direksi yang memiliki latar belakang

pendidikan akuntansi dan bisnis mungkin melakukan tingkat pengungkapan yang

lebih luas untuk meningkatkan citra perusahaan maupun kredibilitas manajemen.

Page 62: unud-294-146503710-tesis artha

Berdasarkan Resource dependence theory (RDT) dijelaskan bahwa dengan

menggunakan komposisi BOD yang tersebar, akan meningkatkan paling tidak

lima hal yaitu:

(1) Meningkatkan pemahaman akan pasar. Dengan makin tersebarnya pasar,

perusahaan harus dapat memahami karakteristik pelanggannya. Cara yang

baik adalah dengan menggunakan tenaga penjualan yang tesebar pula.

(2) Meningkatkan kreatifitas dan inovasi. Sikap, fungsi kognitif, dan

keyakinan tidak tersebar secara acak dalam populasi, tetapi cenderung

berbeda secara sistematis sesuai dengan variabel demografi seperti umur,

ras, dan gender. Sehingga konsekuensi yang dapat diharapkan dari

peningkatan keragaman budaya dalam organisasi adalah munculnya

perepektif yang berbeda-beda yang akan meningkatkan kinerja dari tugas

yang kreatif. Sebagai tambahan, karyawan yang merasa dihargai dan

didukung oleh organisasinya, cenderung akan lebih inovatif.

(3) Meningkatkan kualitas pemecahan masalah. Kelompok yang heterogen

cenderung menghasilkan pemecahan masalah yang lebih inovatif.

Perbedaan diantara anggota kelompok memnyebabkan anggota kelompok

dapat melihat permasalahan dari berbagai perspektif berdasarkan

pengalaman anggota kelompok. Hal ini menyebabkan pembuat keputusan

mengevaluasi lebih banyak alternatif dan menelaah dengan lebih hati-hati

konsekuensi dari alternatif yang diberikan.

Page 63: unud-294-146503710-tesis artha

(4) Meningkatkan keefektifitasan pemimpin. Komposisi demografi pada level

top management mempengaruhi strategi kompetitif dan keefektifitasan

finansial perusahaan.

(5) Membina hubungan global yang efektif. Tantangan yang dihadapi manajer

puncak adalah mengubah keragaman etnokultural menjadi keunggulan

diferensial dalam persaingan pasar global yang semakin meningkat.

Sehingga manejemen terhadap diversitas dapat berdampak terhadap baik

kinerja finansial jangka panjang maupun terhadap kinerja saham jangka

pendek perusahaan (Robinson dan Dechant, 1997).

Page 64: unud-294-146503710-tesis artha

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1) Gender tidak berpengaruh pada luas pengungkapan sukarela. Hal ini

disebabkan karena keberadaan perempuan dalam dewan rata-rata hanya 13%

sehingga tidak dominan dalam pembuatan keputusan terkait dengan luas

pengungkapan sukarela. Hasil ini juga dipengaruhi oleh faktor individu dari

anggota dewan seperti pengalaman, ras, dan umur.

2) Latar belakang pendidikan berpengaruh positif pada luas pengungkapan

sukarela. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman latar belakang pendidikan

anggota dewan mempengaruhi keputusan mereka dalam melakukan

pengungkapan informasi kepada publik. Semakin beragam latar belakang

pendidikan anggota dewan, semakin luas pengungkapan sukarela yang

dilakukan.

7.2 Keterbatasan dan Saran

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :

1) Pada penelitian ini menggunakan variabel dummy untuk mengukur variabel

dependennya. Penelitian berikutnya dapat menggunakan kombinasi antara

indeks pengungkapan dan jumlah item yang diungkapkan.

2) Koefisien determinasi (Adjusted R2) adalah sebesar 0,015 yang berarti

variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen

51

Page 65: unud-294-146503710-tesis artha

adalah sebesar 1,5 persen, sedangkan sisanya sebesar 98,5 persen dijelaskan

oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. Hal ini berarti masih ada

variabel lain yang perlu diidentifikasi untuk menjelaskan luas pengungkapan

sukarela yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, variabel

diversitas dewan lain yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan

pengungkapan sukarela adalah diversitas kognitif seperti pengalaman, skill

dan kompetensi (Coffey dan Wang, 1998) dan diversitas demografi seperti

status perkawinan (Slocum dan Hellriegel, 2007 dalam Marimuthu, 2008).

3) Pada penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan untuk memasukan variabel

kontrol. Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Dalam hal ini dapat digunakan

variabel jenis industri, yang memisahkan antara industri keuangan dengan non

keuangan. Karena dari sisi aturan, ada ukuran tertentu yang harus dipenuhi

oleh lembaga keuangan yang tidak diberlakukan bagi perusahaan non

keuangan khususnya berkaitan dengan pengungkapan yang diwajibkan (Bayu,

2010).

7.3 Implikasi Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gender tidak berpengaruh terhadap luas

pengungkapan sukarela, di sisi lain, latar belakang pendidikan dewan direksi yang

tersebar berpengaruh positif signifikan secara statistik, sehingga penelitian ini

memiliki implikasi sebagai berikut

Page 66: unud-294-146503710-tesis artha

1) Implikasi Teoretis

Penelitian ini diharapkan memberikaan tambahan pengetahuan berkaitan

dengan pengaruh gender dan latar belakang pendidikan dewan direksi

yang tersebar terhadap luas pengungkapan sukarela

2) Implikasi Praktis

Penelitian ini memiliki implikasi praktis bagi manajemen perusahaan

berkaitan dengan strategi pemilihan anggota direksinya. Ketika perusahaan

memilih anggota dewan direksi, sebaiknya dipertimbangkan juga kualifiasi

akademisnya.

Page 67: unud-294-146503710-tesis artha

DAFTAR PUSTAKA

Adams, R.B., dan Ferreira, D. 2004. Gender Diversity In The Boardroom. ECGI Finance Working Paper No.58. Available at http://ssm.com/abstracth =594506. Diakses pada tanggal 28 Juli 2010.

Bhagat,S., dan Black, B. 1999. The Uncertain Relationship Between Board Composition and Firm Performance. Columbia Law School, Center for Law and Economics Studies Working Paper No.137. Available at http://papers.ssrn.com/papers.taf?abstract_id=11417. Diakses tanggal 28 Juli 2010

Carter, D.A., D’Souza, F., Simkins, B. J., dan Simpson, W.G. 2007. The Diversity of Corporate Board Committees and Financial Performance. Available at http://www.fma.org/Prague/Papers/DiversityofCorporateBoardCommittees. Diakses 28 Juli 2010

Carter, D.A., Frank, D., Simkin, B.J., dan Simpson. W.G. 2007. The Diversity of Corporate Boards comities and Firm Financial performance. http://ssrn/abstract=972763.

Carter, D.A., Simkins, B.J., dan Simpson, W.G. 2003. Corporate Governance, Board Diversity, and Firm Value. The Financial Review. No. 38:33 – 53.

Coffey, B.S., dan Jia Wang. 1998. Board Diversity and Managerial Control as Prediction of Corporate social Performance. Journal of Bussiness Ethics 17. hal 1595-1603

Davis, G.F., dan Cobbs, J.A.2009. Resource Dependence Theory: Past and Future. Available at www/webuser bus umich edu/gfdavis_cobbs_09_RSO pdf, di akses pada tanggal 20 April 2010.

Eklund, J.E., Palmberg, J., dan Wilberg, D. 2008. Ownership Structure, Board Composition And Investment Performance. Available at http://www.cesis.abe.kth.se/documents/WP172.pdf. Diakses pada 12 Maret 2010

Gandz, J., dan Orange, M.E. 2001. A Business Case for Diversity. Available at www.equaloppurtunity.on.ca, diakses pada tanggal 20 April 2010

Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Goodstein, J., Gautam, K., dan Becker, W. 1994. The Effect Of Board Diversity On Strategic Change. Stategic Management Journal. Vol 15 hal 241-250.

Page 68: unud-294-146503710-tesis artha

Haniffa, R., dan Cooke, T. 2000. Culture, Corporate Governance , and Disclosure in Malaysian Corporation, Makalah. Disampaikan pada The Asian AAA World Conference di Singapura 28-30 Agustus.

Hofstede. G, 1991, Cultures and Organization: Software of the Mind. McGraw-Hill International (UK).

Ketut Arya Bayu W. 2010. Pengaruh Diversitas Dewan pada Kinerja Pasar Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Tesis. Universitas Udayana

Khomsiyah. 2005. “Analisis Hubungan Struktur dan Indeks Corporate Governance Dengan Kualitas Pengungkapan” (disertasi). Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Kochan, T., Bezrukova, K., Ely, R., Jackson, S., Joshi, A., Jehn, K., Leonard, J., Levine, D., dan Thomas, D. 2002. The Effects of Diversity on Business Performance: Report of The Diversity Research Network. Available at http://www.solargeneral.com/library/diversity-at-work.pdf. Diakses tanggal 28 Juli 2010

Kusumastuti, S., Supatmi, dan Perdana S. 2006. Pengaruh Board Diversity Terhadap Nilai Perusahaan dalam Perspektif Corporate Governance. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 9 No. 2 Nopember 2007. Hal 88-98.

Marimuthu, M. 2008. Ethnic Diversity on Boards of Directors and Its Implications on Firm Financial Performance. The Journal of International Social Research. Vol. 1(4): 431-445.

Marimuthu, M., dan Kolandaisamy, I. 2009. Can Demographic Diversity In Top Management Team Contribute For Greater Financial Performance? An Empirical Discussion. The Journal of International Social Research Vol 2/8. Available at http://www.sosyalarastimalar.com/ cilt2/sayi8pdf/ marimuthu_kolandaisamy.ppd. Diakses tanggal 28 Juli 2010.

McLeod, P.L., Lobel, S.A., dan Cox, Jr., T.H. 1996. Ethnic Diversity and Creativity in Small Groups. Small Groups Research Vol. 27 No.2 hal 248-264. Avalaible at http://deepblue.lib.umich.edu/ bitstream/ 2027.42/ 68515/2/10.1177_1046496271046.pdf. Diakses tanggal 28 Juli 2010.

McMilan-Capehart, A., dan Simerly, R.L. 2008. Effects of Managerial Racial and gender Diversity on Organizational Performance: An empirical Study. International Journal Of Management. Vol 25 No.3 Hal 446-592

Page 69: unud-294-146503710-tesis artha

Meier, S. 2005. How Global is Good Corporate Governance. Ethical Investment Research Services. Available at http://www.eiris.org/files/research publication/howglobaliscorpgov05.pdf. Diakses pada 12 Maret 2010.

Nalikka, A. 2009. Impact of Gender Diversity on Voluntary Disclosure in Annual Reports. Accounting & Taxation. Vol. 1, No. 1.

Ponnu, C.H. 2008. Academic Qualifications of Board of Directors and Company Performance. The Business Review Cambridge. Vol. 10. No.1: 177-181.

Randoy, T., dan Oxelheim, L, 2001. The Impact Of Foreign Board Membership On Firm Value. Available at http://www.ifn.se/wfiles/wp/WP567.pdf. Diakses pada 12 Maret 2010.

Randoy, T., Oxellheim, L., dan Thomsen, S. 2006. A Nordic Perspective on Board Diversity.Nordic Inovation Centre. Available at http: //www. nordicinovation.net/img/anordicperspectiveonboard//diversity//final.web.pdf. Diakses pada 12 Maret 2010

Richard, O.C., Bannett, T., Dwyer, S., dan Chadwick, K. 2004. Cultural Diversity In Management, Firm Performance, And The Moderating Role Of Entrepreneurial Orientation Dimension. Academy of Management Journal. Volume 47 No 2. hal 255-266.

Roberson, Q.M., dan Hyeon Jeong Park. 2007. Examining the Link between diversity and Firm Performance: The Effects of Diversity Reputation and Leader Racial Diversity. Group & Organization Management, vol 32 No.5 hal 548-568

Robin, S.P., and Judge. T.A. 2001. Organizational Behaviour. Pearson Prentice Hall.

Robinson, G., dan Dechant, K. 1997. Building A Business Case For Diversity. Academy of Management Executive, vol 11, hal 21-30.

Rosalina, S. 2005. Board Size, Board Composition, And Property Firm Performance. Available at http://www.press.net/Paper/Roselina_Board_ Size_ Board Composition_ And_ Property_Firm.pdf. Diakses pada 12 Maret 2010.

Siciliano, J.I. 1996. The Relationship Of Board Member Diversity To Organizational Performance. Journal Of Bussiness Ethics 15 hal 1313-1320

Wardani, R. 2008. Pengaruh Konsentrasi Pemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Makalah. Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi ke XI di Pontianak 23-24 Juli.

Page 70: unud-294-146503710-tesis artha

Lampiran 1

Tabel Daftar Item Pengungkapan Number Item Disclosure

1 Company name disclosed 2 Company location disclosed 3 Date of establishment of company disclosed 4 Legal form of company disclosed 5 Number of employees disclosed 6 Number of executive employees disclosed 7 Amount of personnel expenditures disclosed 8 Aggregate executive compensation disclosed 9 Aggregate compensation of board members disclosed

10 Board members names disclosed 11 Organization Structure disclosed 12 Audit opinion presented 13 How many years balance sheets (2,1 count as two items, 1 per year) 14 Number of shares of contributed capital disclosed 15 Amount of reserves disclosed 16 Changers in owners equity disclosed 17 How many years income statement (2,1 count this as two items) 18 Distribution of last years profits disclosed 19 How many years cash flows statement (2,1 count this as two items) 20 Indirect method of cash flow statement used 21 Inventory valuation method disclosed 22 Marketable securities (current asset) valuation method disclosed 23 Investment securities (noncurrent assets) valuation method disclosed 24 Depreciation method disclosed 25 Market value of fixed assets disclosed 26 Valuation method of intangibles disclosed 27 Evidence of bad debts accounts disclosed 28 Overdue accounts receivable disclosed 29 Contingent liability disclosed 30 Line of product sales disclosed 31 Future oriented information disclosed

Page 71: unud-294-146503710-tesis artha

Lampiran 2.a

No Kode Nama Perusahaan TAHUN Gender

Latar Belakang Tinggi=1

Pendidikan Rendah=0

1 ABBA Abdi Bangsa Tbk 2007 0.00 0 0 2 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2007 0.25 1 0 3 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk 2007 0.00 1 0 4 ADMF Adira Dinamika Multi Finance 2007 0.00 1 1 5 AGRO Bank Agroniaga Tbk. 2007 0.25 0 0 6 AHAP Asuransi Harta Aman P Tbk 2007 0.00 1 0 7 AIMS Akbar Indo Makmur Stimec Tbk 2007 0.00 0 0 8 AKRA AKR Corporindo Tbk 2007 0.20 1 0 9 AKSI Asia Kapitalindo Securities Tb 2007 0.50 1 0

10 ALFA Alfa Retailindo Tbk 2007 0.25 1 0 11 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk 2007 1.00 0 0 12 ANTA Anta Express Tour & Travel Se 2007 0.50 0 0 13 APIC Pan Pacific International Tbk 2007 0.50 0 0 14 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 2007 0.17 1 0 15 ARTA Arthavest Tbk 2007 0.00 0 1 16 ASBI Asuransi Bintang Tbk 2007 0.13 1 0 17 ASDM Asuransi Dayin MitraTbk 2007 0.00 1 1 18 ASGR Astra Graphia Tbk 2007 0.00 0 0 19 ASII Astra International Tbk 2007 0.00 0 0 20 ASJT Asuransi Jasa Tania Tbk 2007 0.00 0 0 21 BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk 2007 0.33 0 0 22 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 2007 0.25 0 0 23 BAYU Bayu Buana Tbk 2007 0.25 1 0 24 BBCA Bank Central Asia Tbk 2007 0.14 1 0 25 BBIA Bank UOB Buana Tbk 2007 0.00 1 1 26 BBKP Bank Bukopin Tbk 2007 0.00 0 0 27 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 2007 0.00 0 0 28 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2007 0.13 0 0 29 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 2007 0.10 1 1 30 BCAP Bhakti Capital Indonesia Tbk 2007 0.00 0 0 31 BCIC Bank Century Tbk 2007 0.20 1 1 32 BDMN Bank Danamon Tbk 2007 0.13 1 0 33 BFIN BFI Finance Indonesia Tbk 2007 0.00 1 1 34 BHIT Bhakti Investama Tbk 2007 0.25 1 1 35 BKDP Bukit Darmo Property Tbk 2007 0.40 0 1 36 BKSL Sentul City Tbk 2007 0.00 0 0

Page 72: unud-294-146503710-tesis artha

37 BKSW Bank Kesawan Tbk 2007 0.00 0 0 38 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 2007 0.20 1 0 39 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 2007 0.00 1 0 40 BMTR Global Mediacom Tbk 2007 0.00 0 1 41 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2007 0.33 1 1 42 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 2007 0.20 1 1 43 BNGA Bank Niaga Tbk 2007 0.00 0 1 44 BNII Bank International Ind. Tbk 2007 0.00 0 0 45 BNLI Bank Permata Tbk 2007 0.13 0 1 46 BTEL Bakrie Telecom Tbk 2007 0.00 0 1 47 BVIC Bank Victoria Int l. Tbk 2007 0.29 0 1 48 CENT Centrin Online Tbk. 2007 0.00 0 0 49 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk 2007 0.20 0 1 50 CKRA Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk 2007 0.00 0 1 51 CMNP Citra Marga Nushapala P. Tbk 2007 0.09 1 1 52 CMPP Centris Multi Persada P. Tbk 2007 0.00 0 1 53 COWL Cowell Development Tbk 2007 0.17 1 1 54 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk. 2007 0.67 0 1 55 CTRP Ciputra Property Tbk 2007 0.33 1 1 56 CTRS Ciputra Surya Tbk 2007 0.00 0 1 57 DART Duta Anggada Realty Tbk 2007 0.11 0 0 58 DEWA Darma Henwa Tbk 2007 0.25 1 1 59 DGIK Duta Graha Indah Tbk 2007 0.00 0 1 60 DKFT Duta Kirana Finance Tbk. 2007 0.25 0 0 61 DNET Dyviacom Intrabumi Tbk 2007 0.33 1 1 62 DUTI Duta Pertiwi Tbk 2007 0.10 0 0 63 EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk 2007 0.20 0 0 64 EXCL Excelcomindo Pratama Tbk 2007 0.00 1 0 65 FAST Fast Food Indonesia Tbk 2007 0.17 0 1 66 FORU Fortune Indonesia Tbk 2007 0.33 0 1 67 FREN Mobile-8 Telecom Tbk 2007 0.25 1 1 68 GEMA Gema Grahasarana Tbk 2007 0.33 0 0 69 GMCW Grahamas Citrawisata Tbk. 2007 0.00 0 0

70 GMTD Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk 2007 0.00 1 0

71 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 2007 0.00 0 0 72 GSMF Equity Development Investment 2007 0.25 0 0 73 HADE Hortus Danavest Tbk 2007 0.00 0 0 74 HERO Hero Supermarket Tbk 2007 0.20 1 0 75 HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk 2007 0.00 1 0 76 HITS Humpuss Intermoda Trans. Tbk 2007 0.00 1 0

LLampiran 2.b

75

Page 73: unud-294-146503710-tesis artha

77 IATA Indonesia Air Transport Tbk 2007 0.00 0 0 78 ICON Island Concepts Indonesia Tbk. 2007 0.00 0 0 79 IDKM Indosiar Karya Media Tbk 2007 0.00 1 0 80 INCF Indo Citra Finance Tbk 2007 0.00 0 0 81 INDX Indoexchange Tbk 2007 0.00 0 0 82 INPC Bank Artha Graha Internasional 2007 0.00 0 1 83 INPP Indonesian Paradise Property 2007 0.33 1 1 84 INTA Intraco Penta Tbk 2007 0.22 0 1 85 INTD Inter Delta Tbk 2007 0.33 1 0 86 ISAT Indosat Tbk 2007 0.00 0 0 87 ITTG Integrasi Teknologi Tbk 2007 0.33 1 1 88 JAKA Jaka Inti Realtindo Tbk 2007 0.00 0 1 89 JASS Jasa Angkasa Semesta Tbk. 2007 0.00 0 1 90 JIHD Jakarta Int l Hotel & Dev. Tbk 2007 0.00 0 1 91 JKON Jaya Konstruksi Manggala Prata 2007 0.00 1 0 92 JRPT Jaya Real Property Tbk 2007 0.00 1 0 93 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk 2007 0.00 1 1 94 JSPT Jakarta Setiabudi Internasiona 2007 0.00 1 0 95 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk 2007 0.50 0 0 96 KARK Dayaindo Resources Int l Tbk 2007 0.00 0 0 97 KBLV First Media Tbk. 2007 0.11 1 1 98 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 2007 0.00 1 0 99 KOIN Perdana Bangun Pusaka Tbk 2007 0.00 0 0

100 KPIG Global Land Development Tbk 2007 0.20 1 1 101 KREN Kresna Graha Sekurindo Tbk 2007 0.17 0 1 102 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk 2007 0.29 1 0 103 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk 2007 0.00 1 0 104 LPBN Bank Lippo Tbk 2007 0.00 1 1 105 LPCK Lippo Cikarang Tbk 2007 0.00 0 0 106 LPGI Lippo General Insurance Tbk 2007 0.25 1 0 107 LPKR Lippo Karawaci Tbk 2007 0.00 0 0 108 LPLI Lippo E-NET Tbk 2007 0.00 0 0 109 LPPF Pacific Utama Tbk 2007 0.00 0 0 110 LPPS Lippo Securities Tbk 2007 0.00 0 0 111 LTLS Lautan Luas Tbk 2007 0.00 0 0 112 MAMI Mas Murni Indonesia Tbk 2007 0.00 1 0 113 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk 2007 0.29 1 0 114 MAYA Bank Mayapada Tbk 2007 0.25 1 0 115 MCOR Bank Wiindu Multicor Tbk 2007 0.14 1 0 116 MDLN Modernland Realty Ltd. Tbk 2007 0.20 1 0 117 MDRN Modern Internasional Tbk 2007 0.00 0 0

LLampiran 2.c

Page 74: unud-294-146503710-tesis artha

118 MEGA Bank Mega Tbk 2007 0.17 0 0 119 META Nusantara Infrastructure Tbk 2007 0.00 0 0 120 MFIN Mandala Multifinance Tbk 2007 0.50 0 0 121 MIRA Mitra Rajasa Tbk 2007 0.00 1 0 122 MITI Mitra Investindo Tbk 2007 0.67 1 0 123 MNCN Media Nusantara Citra Tbk 2007 0.00 1 0 124 MPPA Matahari Putra Prima Tbk 2007 0.20 0 0 125 MREI Maskapai Reasuransi Ind. Tbk 2007 0.17 0 0 126 MTDL Metrodata Electronics Tbk 2007 0.00 1 0 127 MTFN Capitalinc Investment Tbk 2007 0.00 0 0 128 MTSM Metro Supermarket Realty Tbk 2007 0.40 1 0 129 MYOH Myoh Technology Tbk. 2007 0.00 0 0 130 NISP Bank NISP Tbk 2007 0.20 1 0 131 OCAP Okansa Capital Tbk. 2007 0.20 1 0 132 OKAS Okansa Persada Tbk. 2007 0.00 0 0 133 PANR Panorama Sentrawisata Tbk 2007 0.00 1 0 134 PANS Panin Sekuritas Tbk 2007 0.25 0 0 135 PEGE Panca Global Securities Tbk 2007 1.00 0 0 136 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 2007 0.10 1 1 137 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk 2007 0.00 1 0 138 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 2007 0.00 1 1 139 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 2007 0.00 1 1 140 PNSE Pudjiadi & Sons Estate Tbk 2007 0.50 1 1 141 POOL Pool Advista Indonesia Tbk 2007 0.00 0 0 142 PSAB Pelita Sejahtera Abadi Tbk. 2007 0.00 1 0 143 PUDP Pudjiadi Prestige Limited Tbk 2007 0.00 1 1 144 PWON Pakuwon Jati Tbk 2007 0.00 1 1 145 PWSI Panca Wiratama Sakti Tbk 2007 0.00 0 0 146 RAJA Rukun Raharja Tbk 2007 0.00 1 1 147 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk 2007 0.00 1 1 148 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati T 2007 0.50 1 1 149 RELI Reliance Securities Tbk 2007 0.00 0 0 150 RIGS Rig Tenders Tbk 2007 0.25 1 1 151 RIMO Rimo Catur Lestari Tbk 2007 0.25 1 1 152 RODA Roda Panggon Harapan Tbk. 2007 0.25 1 1 153 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk 2007 0.00 1 1 154 SAFE Steady Safe Tbk 2007 0.00 0 1 155 SCBD Danayasa Arthatama Tbk. 2007 0.00 0 0 156 SCMA Surya Citra Media Tbk 2007 0.00 1 0 157 SDPC Millennium Pharmacon Int. Tbk 2007 0.00 1 1 158 SHID Hotel Sahid Jaya Tbk 2007 0.20 1 0

Lampiran 2.d

Page 75: unud-294-146503710-tesis artha

159 SIIP Suryainti Permata Tbk 2007 0.00 1 0 160 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk 2007 0.25 0 0 161 SMDR Samudera Indonesia Tbk 2007 0.13 1 0 162 SMMA Sinar Mas Multiartha Tbk 2007 0.00 1 1 163 SMRA Summarecon Agung Tbk 2007 0.29 1 1 164 SONA Sona Topas Tourism Inds.Tbk 2007 0.25 1 0 165 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 2007 0.00 0 1 166 SUGI Sugi Samapersada Tbk 2007 0.00 1 1 167 TGKA Tigaraksa Satria Tbk 2007 0.25 0 1 168 TIRA Tira Austenite Tbk 2007 0.33 1 0 169 TKGA Toko Gunung Agung Tbk 2007 0.20 1 1 170 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 2007 0.00 1 1 171 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk 2007 0.33 1 1 172 TOTL Total Bangun Persada Tbk 2007 0.33 1 1 173 TRIM Trimegah Securities Tbk 2007 0.25 0 1 174 TRUB Truba Alam Manunggal E. Tbk 2007 0.33 1 1 175 TRUS Trust Finance Indonesia Tbk 2007 0.00 0 1 176 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk 2007 0.00 0 1 177 UNTR United Tractors Tbk 2007 0.00 0 1 178 WEHA Panorama Transportasi Tbk 2007 0.00 1 1 179 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 2007 0.00 1 1 180 WOMF Wahana Ottomitra Multiartha Tb 2007 0.40 1 0 181 ZBRA Zebra Nusantara Tbk 2007 0.00 0 0 182 ABBA Abdi Bangsa Tbk 2008 0.00 0 0 183 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2008 0.25 1 0 184 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk 2008 0.00 1 1 185 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 2008 0.00 1 1 186 ADMF Adira Dinamika Multi Finance 2008 0.25 1 1 187 AHAP Asuransi Harta Aman P Tbk 2008 0.00 1 1 188 AKRA AKR Corporindo Tbk 2008 0.20 1 0 189 AKSI Asia Kapitalindo Securities Tb 2008 0.33 1 1 190 ALFA Alfa Retailindo Tbk 2008 0.25 1 0 191 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk 2008 1.00 0 1 192 ANTA Anta Express Tour & Travel Se 2008 0.33 1 0 193 APIC Pan Pacific International Tbk 2008 0.50 0 0 194 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 2008 0.17 1 1 195 ARTA Arthavest Tbk 2008 0.00 0 1 196 ASBI Asuransi Bintang Tbk 2008 0.25 1 1 197 ASDM Asuransi Dayin MitraTbk 2008 0.00 0 1 198 ASGR Astra Graphia Tbk 2008 0.00 0 1 199 ASII Astra International Tbk 2008 0.00 1 1

Lampiran 2.e

Page 76: unud-294-146503710-tesis artha

200 ASJT Asuransi Jasa Tania Tbk 2008 0.00 0 1 201 ASRI Alam Sutera Realty Tbk. 2008 0.20 1 0 202 ASRM Asuransi Ramayana Tbk 2008 0.00 1 1 203 BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk 2008 0.33 1 1 204 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. 2008 0.00 1 1 205 BAYU Bayu Buana Tbk 2008 0.00 0 1 206 BBCA Bank Central Asia Tbk 2008 0.00 1 1 207 BBKP Bank Bukopin Tbk 2008 0.00 1 1 208 BBLD Buana Finance Tbk 2008 0.00 0 1 209 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 2008 0.00 1 1 210 BCAP Bhakti Capital Indonesia Tbk 2008 0.00 0 0 211 BCIC Bank Century Tbk 2008 0.00 0 1 212 BDMN Bank Danamon Tbk 2008 0.13 1 1 213 BEKS Bank Eksekutif International T 2008 0.00 0 1 214 BFIN BFI Finance Indonesia Tbk 2008 0.00 0 0 215 BHIT Bhakti Investama Tbk 2008 0.25 1 0 216 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk 2008 0.00 1 0 217 BKDP Bukit Darmo Property Tbk 2008 0.40 1 0 218 BKSL Sentul City Tbk 2008 0.33 1 0 219 BKSW Bank Kesawan Tbk 2008 0.00 0 0 220 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 2008 0.20 1 0 221 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 2008 0.00 1 0 222 BMTR Global Mediacom Tbk 2008 0.00 0 0 223 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 2008 0.33 1 0 224 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 2008 0.60 1 1 225 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 2008 0.00 0 0 226 BNII Bank International Ind. Tbk 2008 0.00 0 0 227 BNLI Bank Permata Tbk 2008 0.13 1 1 228 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 2008 0.43 1 1 229 BSWD Bank Swadesi Tbk 2008 0.50 1 1 230 BTPN Bank Tabungan Pensiunan N. Tbk 2008 0.00 0 1 231 BVIC Bank Victoria Int l. Tbk 2008 0.29 0 1 232 CENT Centrin Online Tbk. 2008 0.00 0 1 233 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk 2008 0.60 0 1 234 CKRA Citra Kebun Raya Agri Tbk 2008 0.00 0 1 235 CMNP Citra Marga Nushapala P. Tbk 2008 0.08 1 1 236 CMPP Centris Multi Persada P. Tbk 2008 0.00 0 1 237 COWL Cowell Development Tbk 2008 0.17 1 1 238 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk. 2008 0.20 0 1 239 CTRA Ciputra Development Tbk 2008 0.22 1 1 240 CTRP Ciputra Property Tbk 2008 0.33 1 1

Lampiran 2.f

Page 77: unud-294-146503710-tesis artha

241 CTRS Ciputra Surya Tbk 2008 0.25 1 1 242 DEFI Danasupra Erapacific Tbk 2008 0.50 1 0 243 DEWA Darma Henwa Tbk 2008 0.25 1 1 244 DGIK Duta Graha Indah Tbk 2008 0.00 0 1 245 DILD Intiland Development Tbk 2008 0.00 0 1 246 DNET Dyviacom Intrabumi Tbk 2008 0.33 1 1 247 ELTY Bakrieland Development Tbk 2008 0.25 1 1 248 ELNUSA Elnusa Tbk 2008 0.00 1 1 249 EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk 2008 0.25 1 0 250 EXCL Excelcomindo Pratama Tbk 2008 0.20 1 0 251 FAST Fast Food Indonesia Tbk 2008 0.17 1 1 252 FREN Mobile-8 Telecom Tbk 2008 0.25 0 1 253 GMCW Grahamas Citrawisata Tbk. 2008 0.00 0 1 254 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 2008 0.13 1 1 255 GSMF Equity Development Investment 2008 0.25 0 0 256 HERO Hero Supermarket Tbk 2008 0.20 0 0 257 HOME Hotel Mandarine Regency Tbk 2008 0.00 1 0 258 IATA Indonesia Air Transport Tbk 2008 0.00 0 0 259 ICON Island Concepts Indonesia Tbk. 2008 0.00 0 0 260 IDKM Indosiar Karya Media Tbk 2008 0.00 1 0 261 INCF Indo Citra Finance Tbk 2008 0.00 0 0 262 INDX Indoexchange Tbk 2008 0.00 0 0 263 INDY Indika Energy Tbk 2008 0.00 1 0 264 INTA Intraco Penta Tbk 2008 0.22 0 0 265 INTD Inter Delta Tbk 2008 0.33 1 0 266 ISAT Indosat Tbk 2008 0.00 0 0 267 ITTG Leo Investments Tbk 2008 0.25 1 0 268 JASS Jasa Angkasa Semesta Tbk. 2008 0.00 0 1 269 JKON Jaya Konstruksi Manggala Prata 2008 0.00 1 1 270 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk 2008 0.00 1 1 271 JSPT Jakarta Setiabudi Internasiona 2008 0.00 1 1 272 KARK Dayaindo Resources Int l Tbk 2008 0.00 0 1 273 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 2008 0.00 1 1 274 KONI Perdana Bangun Pusaka Tbk 2008 0.00 0 1 275 KPIG Global Land Development Tbk 2008 0.20 1 1 276 KREN Kresna Graha Sekurindo Tbk 2008 0.17 0 1 277 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk 2008 0.33 1 1 278 LCGP Laguna Cipta Griya Tbk 2008 0.00 1 1 279 LMAS Limas Centric Indonesia Tbk 2008 0.67 0 1 280 LPCK Lippo Cikarang Tbk 2008 0.00 0 0 281 LPGI Lippo General Insurance Tbk 2008 0.25 1 0

Lampiran 2.g

Page 78: unud-294-146503710-tesis artha

282 LPKR Lippo Karawaci Tbk 2008 0.00 0 0 283 LPLI Lippo E-NET Tbk 2008 0.00 0 0 284 LPPF Pacific Utama Tbk 2008 0.00 0 0 285 LPPS Lippo Securities Tbk 2008 0.00 0 0 286 LTLS Lautan Luas Tbk 2008 0.00 0 0 287 MACO Courts Indonesia Tbk. 2008 0.13 1 0 288 MAMI Mas Murni Indonesia Tbk 2008 0.00 1 0 289 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk 2008 0.29 1 0 290 MAYA Bank Mayapada Tbk 2008 0.25 1 0 291 MCOR Bank Windu Kentjana Int l Tbk 2008 0.14 1 0 292 MDLN Modernland Realty Ltd. Tbk 2008 0.20 1 0 293 MDRN Modern Internasional Tbk 2008 0.00 0 0 294 MEGA Bank Mega Tbk 2008 0.17 0 0 295 META Nusantara Infrastructure Tbk 2008 0.00 0 0 296 MICE Multi Indocitra Tbk 2008 0.33 0 1 297 MLPL Multipolar Tbk 2008 0.00 1 1 298 MNCN Media Nusantara Citra Tbk 2008 0.00 1 1 299 MPPA Matahari Putra Prima Tbk 2008 0.20 0 1 300 MREI Maskapai Reasuransi Ind. Tbk 2008 0.17 0 1 301 MTDL Metrodata Electronics Tbk 2008 0.00 1 1 302 MTSM Metro Supermarket Realty Tbk 2008 0.40 1 1 303 MYOH Myoh Technology Tbk. 2008 0.00 0 1 304 OCAP JJ NAB Capital Tbk 2008 0.50 1 1 305 OKAS TD Resources Tbk. 2008 0.00 0 1 306 PANR Panorama Sentrawisata Tbk 2008 0.00 1 1 307 PANS Panin Sekuritas Tbk 2008 0.25 0 1 308 PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk 2008 0.00 0 1 309 PEGE Panca Global Securities Tbk 2008 0.33 0 1 310 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 2008 0.09 1 1 311 PGLI Pembangunan Graha Lestari Inda 2008 0.00 0 0 312 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk 2008 0.00 1 0 313 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 2008 0.00 1 0 314 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 2008 0.00 1 0 315 POOL Pool Advista Indonesia Tbk 2008 0.00 0 0 316 PSAB Pelita Sejahtera Abadi Tbk. 2008 0.00 1 0 317 PSKT Pusako Tarinka Tbk. 2008 0.40 1 0 318 PTRO Petrosea Tbk 2008 0.00 0 0 319 PTSP Pioneerindo Gourmet Int l Tbk 2008 0.00 0 0 320 PWON Pakuwon Jati Tbk 2008 0.00 1 0 321 PWSI Panca Wiratama Sakti Tbk 2008 0.00 0 0 322 RIGS Rig Tenders Tbk 2008 0.25 1 0

Lampiran 2.h

Page 79: unud-294-146503710-tesis artha

323 RIMO Rimo Catur Lestari Tbk 2008 0.50 1 0 324 RMBA Bentoel International Inv. Tbk 2008 0.20 0 0 325 RODA Royal Oak Development Asia Tbk 2008 0.20 1 0 326 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk 2008 0.00 1 0 327 SCMA Surya Citra Media Tbk 2008 0.00 1 0 328 SDPC Millennium Pharmacon Int. Tbk 2008 0.00 1 0 329 SHID Hotel Sahid Jaya Tbk 2008 0.20 1 0 330 SIIP Suryainti Permata Tbk 2008 0.00 1 0 331 SING Singer Indonesia Tbk. 2008 0.00 0 0 332 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk 2008 0.25 0 0 333 SMMT Eatertainment International 2008 0.00 0 0 334 SMRA Summarecon Agung Tbk 2008 0.29 1 0 335 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 2008 0.00 0 0 336 SUGI Sugi Samapersada Tbk 2008 0.00 1 0 337 TGKA Tigaraksa Satria Tbk 2008 0.33 0 0 338 TIRA Tira Austenite Tbk 2008 0.25 1 0 339 TKGA Toko Gunung Agung Tbk 2008 0.20 0 0 340 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 2008 0.00 1 1 341 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk 2008 0.40 1 0 342 TMPO Tempo Inti Media Tbk 2008 0.00 0 0 343 TOTL Total Bangun Persada Tbk 2008 0.29 1 0 344 TRAM Trada Maritime Tbk 2008 0.00 1 1 345 TRIL Triwira Insanlestari Tbk. 2008 0.00 1 0 346 TRUB Truba Alam Manunggal E. Tbk 2008 0.33 1 1 347 TRUS Trust Finance Indonesia Tbk 2008 0.00 0 0 348 TURI Tunas Ridean Tbk 2008 0.00 1 1 349 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk 2008 0.00 0 1 350 UNTR United Tractors Tbk 2008 0.00 0 1 351 WAPO Wahana Phonix Mandiri Tbk 2008 0.00 0 1 352 WEHA Panorama Transportasi Tbk 2008 0.00 1 1 353 WICO Wicaksana Overseas Int l Tbk 2008 0.00 0 0 354 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 2008 0.00 1 1 355 WOMF Wahana Ottomitra Multiartha Tb 2008 0.40 1 0 356 YULE Yulie Sekurindo Tbk 2008 0.50 0 0 357 ZBRA Zebra Nusantara Tbk 2008 0.00 0 0

Lampiran 2.i

Page 80: unud-294-146503710-tesis artha

Logistic Regression Notes Output Created 17-JUN-2011 11:57:18 Comments Input Data D:\JOB\SUDIARTANA\data.sav

Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File 357

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing

Syntax LOGISTIC REGRESSION VARIABLES VD /METHOD = ENTER Gender Edu /SAVE = COOK RESID /CASEWISE OUTLIER(2) /PRINT = GOODFIT CORR ITER(1) /CRITERIA = PIN(.05) POUT(.10) ITERATE(20) CUT(.5) .

Resources Elapsed Time 0:00:00,02 Processor Time

0:00:00,03

Variables Created or Modified

COO_1 Analog of Cook's influence statistics RES_1 Difference between observed and

predicted probabilities [DataSet1] D:\JOB\SUDIARTANA\data.sav

Lampiran 3.a.

Page 81: unud-294-146503710-tesis artha

Case Processing Summary Unweighted Cases(a) N Percent Selected Cases Included in Analysis 357 100,0

Missing Cases 0 ,0 Total 357 100,0

Unselected Cases 0 ,0 Total 357 100,0

a If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value ,00 0 1,00 1

Block 0: Beginning Block Iteration History(a,b,c)

Iteration

-2 Log likelihood Coefficients

Constant Constant Step 0 1 490,638 -,218

2 490,638 -,219 a Constant is included in the model. b Initial -2 Log Likelihood: 490,638 c Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than ,001. Classification Table(a,b)

Observed

Predicted

VD Percentage

Correct

,00 1,00 ,00 Step 0 VD ,00 198 0 100,0

1,00 159 0 ,0 Overall Percentage 55,5

a Constant is included in the model. b The cut value is ,500

Lampiran 3.b

Page 82: unud-294-146503710-tesis artha

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 0 Constant -,219 ,106 4,243 1 ,039 ,803

Variables not in the Equation

Score df Sig. Step 0 Variables Gender ,077 1 ,781

Edu 4,106 1 ,043 Overall Statistics 4,106 2 ,128

Block 1: Method = Enter Iteration History(a,b,c,d)

Iteration

-2 Log likelihood Coefficients

Constant Gender Edu Constant Step 1 1 486,521 -,449 ,005 ,427

2 486,518 -,457 ,005 ,435 3 486,518 -,457 ,005 ,435

a Method: Enter b Constant is included in the model. c Initial -2 Log Likelihood: 490,638 d Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than ,001. Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig. Step 1 Step 4,120 2 ,127

Block 4,120 2 ,127 Model 4,120 2 ,127

Model Summary

Step -2 Log

likelihood Cox & Snell R

Square Nagelkerke R

Square 1 486,518(a) ,011 ,015

a Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than ,001.

Lampiran 3.c

Page 83: unud-294-146503710-tesis artha

Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 3,222 5 ,666

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

VD = ,00 VD = 1,00 Total

Observed Expected Observed Expected Observed Step 1 1 70 67,959 41 43,041 111

2 20 21,420 15 13,580 35 3 11 11,621 8 7,379 19 4 39 41,442 43 40,558 82 5 22 20,208 18 19,792 40 6 20 16,668 13 16,332 33 7 16 18,682 21 18,318 37

Classification Table(a)

Observed

Predicted

VD Percentage

Correct

,00 1,00 ,00 Step 1 VD ,00 198 0 100,0

1,00 159 0 ,0 Overall Percentage 55,5

a The cut value is ,500 Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1(a)

Gender ,005 ,610 ,000 1 ,994 1,005 Edu ,435 ,217 4,012 1 ,045 1,545 Constant -,457 ,173 7,010 1 ,008 ,633

a Variable(s) entered on step 1: Gender, Edu. Correlation Matrix

Constant Gender Edu Step 1 Constant 1,000 -,377 -,631

Gender -,377 1,000 -,133 Edu -,631 -,133 1,000

Lampiran 3.d

Page 84: unud-294-146503710-tesis artha

Casewise List(a) a The casewise plot is not produced because no outliers were found. SAVE OUTFILE='D:\JOB\SUDIARTANA\data.sav' /COMPRESSED. DESCRIPTIVES VARIABLES=VD Gender Edu /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX .

Descriptives Notes Output Created 17-JUN-2011 12:04:08 Comments Input Data D:\JOB\SUDIARTANA\data.sav

Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File 357

Missing Value Handling

Definition of Missing User defined missing values are treated as missing.

Cases Used All non-missing data are used. Syntax DESCRIPTIVES

VARIABLES=VD Gender Edu /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX .

Resources Elapsed Time

0:00:00,00

Processor Time 0:00:00,00 [DataSet1] D:\JOB\SUDIARTANA\data.sav Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VD 357 ,00 1,00 ,4454 ,49771 Gender 357 ,00 1,00 ,1322 ,17798 Edu 357 ,00 1,00 ,5378 ,49927 Valid N (listwise) 357

Lampiran 3.e