novel canting

18
BAB III METODE PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data dokumen berupa novel Canthing karya Arswendo Atmowiloto sebagai objek penelitannya, maka penelitian ini tidak terikat atau terpancang tempat. B. Metode Penelitian Kata metode berasal dari kata methodos (bahasa latin), sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, cara, arah. Dalam pengertian yang lebih luas metode dianggap sebagai cara-cara strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaina sebab-akibat berikutnya. Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah untuk 97

Upload: adiariandi

Post on 26-Sep-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab III Makalah Sastra

TRANSCRIPT

100

BAB III

METODE PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data dokumen berupa novel Canthing karya Arswendo Atmowiloto sebagai objek penelitannya, maka penelitian ini tidak terikat atau terpancang tempat. B. Metode PenelitianKata metode berasal dari kata methodos (bahasa latin), sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, cara, arah. Dalam pengertian yang lebih luas metode dianggap sebagai cara-cara strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaina sebab-akibat berikutnya. Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah untuk dapat dipecahkan dan dipahami (Ratna,2009:34).

Metode penelitian adalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran penelitian. Langkah-langkah dalam menganalisis menggunakan metode sosiologi sastra pertama yaitu menganalisis unsur intrinsiknya (strukturalisme). Analisis karya sastra dengan pendekatan apapun tidak boleh melupakan analisis unsur intrinsiknya. Setelah dijabarkan unsur-unsur intrinsiknya, dikaitkan permasalahan dengan menggunakan teori sosiologi, misalnya hubungan antar individu, perubahan sosial dan kondisi masyarakat sosial.

Metode Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang melakukan kajian terhadap novel Canthing karya Arswendo Atmowiloto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta -fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2006:53).Melalui metode penelitian desktriptif analisis , peneliti bermaksud mendekripsikan masalah -masalah yang terdapat dalam novel Canthing karya Arswendo Atmowiloto. Metode deskriptif ini digunakan untuk memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan, kemudian menginterpretasikannya.

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih bermakna dan lebih mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata dari pada sekedar kajian angka atau frekuensi. Penelitian menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, dan mendalam, yang menggambarkan situasi yang sebenarnya guna mendukung penyajian data. Oleh sebab itu, penelitian ini disebut sebagai penelitian kualitatif deskriptif.

Pengertian di atas bertolak dari dua pengertian yaitu tentang metode kualitatif dan metode deskripsi. Menurut Maleong (2010:11) ada beberapa pertimbangan mengapa metode kualitatif digunakan yaitu Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antar penelitian dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola- pola nilaqi yang dihadapi.C. Data dan Sumber Data1. Data

Data atau informasi penting yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang berwujud kata, frase, kalimat, ungkapan, atau kalimat yang ada dalam novel Canthing karya Arswendo Atmowiloto.Menurut Lofland dan Lofland (dalam sumber dalam Maleong, 2010:157) data dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain

Adapun data yang dikumpulkan harus sesuai dengan pendekatan sosiologi sastra yang menfokuskan diri pada data:

a. Bagaimana latar sosiohistoris Arswendo Atmowiloto

b. Bagaimanakah struktur novel Canthing

c. Bagaimanakah aspek edukatif novel Canthing dan kajian sosiologisnya

d. Bagaimana Implementasi hasil penelitian sebagai bahan ajar di SMA.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian yang digunakan berupa dokumen dan arsip berupa bahan tertulis yaitu isi novel Canthing karya Arswendo Atmowiloto, diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama 2007, tebal 406 halaman.

D. Teknik Cuplikan (Sampling)

Sutopo, (2006:63) Teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan sumber data dalam penelitian yang mengarah pada seleksi dari sifatnya yang internal tersebut mengarah pada kemungkinan generalisasi teoritis.

Oleh karena itu pada penelitian ini meggunakan teknik cuplikan Purposive sampling, yaitu: sumber data yang digunakan tidak sebagai sumber data yang mewakili populasinya tetapi seperti telah disebutkan di depan, lebih mewakili informasinya, dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. (Sutopo, 2006: 64).

Peneliti mencuplik bagian- bagian dalam novel Canthing karya Arswendo Atmowiloto yang mewakili informasi penting agar bisa digunakan untuk Selain itu, peneliti juga mencuplik bagian pokok artikel, jurnal, buku, dan internet yang bisa memberikan informasi penunjang.

E. Teknik Pengumpulan DataTeknik berasal dari bahasa Yunani, tekhnikos, yang berarti alat atau seni menggunakan alat. Lebih lanjut juga dikatakan bahwa teknik berarti alat, teknik bersifat paling kongkret, sebagai instrument penelitian teknik dapat dideteksi secara indrawi (Ratna,2004:37). Penyediaan data dilakukan dengan metode membaca berulang-ulang secara cermat terhadap naskah yang dijadikan objek penelitian dalam hal ini adalah novel Canthing. Metode pembacaan ini penting dilakukan untuk memahami isi dari novel Canthing. Tahap penyediaan data diatas dibantu dengan teknik pencatatan untuk menghindari terjadinya data yang terlupakan akibat keterbatasan ingatan yang dimiliki oleh peneliti, serta teknik terjemahan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif menurut Nugrahani (2010:99),dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni teknik interaktif dan noninteraktif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik noninteraktif dengan analisis dokumentasi yang berupa cerpen Canting karya Arswendo Atmowiloto. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan

data ini dengan menyimak dan mencatat hal-hal penting dalam cerpen Canting karya Arswendo Atmowiloto yang berkaitan dengan struktur novel, sosio historis, dan nilai pendidikan.

Teknik yang digunakan selama pengumpulan data yaitu pustaka simak catat dan teknik noninteraktif meliputi mencatat dokumen atau arsip (content analysis).

Sumber data yang berupa arsip dan dokumen biasanya merupakan data pokok dalam penelitian, terutama data untuk mendukung proses interpretasi dari setiap peristiwa yang diteliti. Dokumen yang ditemukan wajib dikaji kebenarannya, baik secara eksternal (kritik eksternal) yang berkaitan dengan keaslian dokumen, dan juga secara internal (krtik internal) yang berkaitan dengan kebenaran isi dokumen atau pernyataan yang ada, (Sutopo, 2006: 81).

Krippendorff (2004: 18) mendefinisikan content analysis is a research method for making replicable and valid reference from data or their contexs. Analisis isi adalah teknik penelitian untuk membuat untuk membuat inferensi- inferensi (cara data dikaitkan dengan konteksnya ) yang dapat ditiru (replicable) dan data sahih dengan memperhatikan konteksnya.

F. Uji Validitas DataKeabsahan data menurut Nugrahani (2010:140-142), merupakan konsep penting yangdiperbarui dari konsep validitas atau kesahihan dan reliabilitas atau keandalan data menurut versi positivisme yang disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya. Dalam paradigma kualitatif untuk memperoleh keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Tekniktersebut antara lain meliputi; perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamat, dan triangulasi. Trianggulasi merupakan teknik yng didasari pola pikir fenomenologi yang bersifatmultiperspektif.

Sutopo (2006: 92) Trianggulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu cara pandang.Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu peneliti memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh. Guna menjamin dan mengembangkan validitas data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi, Sutopo(1996:70) Trianggulasi adalah proses pengumpulan data secara representatif. Data dikatakan representatif apabila sudah tidak lagi menemukan fenomena baru dalam pengumpulan data. Triangulasi data dapat dibedakan menjadi beberapa jenis , yaitu : a.Triangulasi data (data triangulation), peneliti menggunakan beberapa data untuk mengumpulkan data yang sama.

b.Triangulasi peneliti (investor triangulation) yaitu pengecekan keabsahan data dengan memanfaatkan peneliti lain.

c.Triangulasi metode (methodological triangulation) yaitu pengecekan keabsahan data dengan beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda atu pengecekan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

d. Triangulasi teori (theoretical triangulation) yaitu mengecek data dengan menggunakan beberapa perspektif teori yang berbeda Dari keempat macam teknik triangulasi ,peneliti menggunakan triangulasi data untuk mengumpulkan data yang sama. Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu bisa lebih teruji bilamana dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda.G.Teknik Analisis DataNugrahani (2010:158), analisis data pada dasarnya dilakukan secarainduktif, dan interaktif dari setiap unit datanya, Analisis dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data, dan dengan proses siklus. Analisis induksi prosesnya dilakukan dengan tiga macam kegiatan sebagai berikut: (1) analisis dilakukan di lapangan bersama dengan proses pengumpulan data, (2) bentuk interaktif, setiap data yang diperoleh, akan dikomparasikan dengan data lain secara berkelanjutan, (3) bersifat siklus, setiap simpulan yang ditarik dimantapkan dengan proses pengumpulan data berkelanjutan, sampai pada tahap akhir atau verifikasi.

Ratna,(2009:47) Pada tahap analisis data, metode yang digunakan adalah metode kulitatif. Metode kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya. Metode Kualitatif dianggap sebagai multimetode sebab penelitian pada gilirannya melibatkan sejumlah besar gejala sosial yang relevan.Ratna,(2009:49) dalam tahapan ini juga didukung dengan teknik deskriftik analitik. Secara etimologi deskripsi dan analisis berarti menguraikan. Metode deskriptif analitik dapat digabungkandenganmetodeformal.Metode formalyaitu analisis yang mempertimbangkan aspek-aspek formal, aspek-aspek bentuk, yaitu berupa unsur- unsur dalam karya sastra.Tahap akhir yaitu tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam tahapan ini adalah metode deskriptif formal dan informal, yaitu dengan memaparkan hasil penelit ian dengan tanda-tanda dan kata-kata yang tepat. Di dalam penerapan metode formal dan informal, tentunya dibantu dengan teknik deduktif dan induktif. Teknik induktif adalah penyajian dengan mengemukakan hal-hal yang bersifat khusus kemudian dikemukakan dengan hal-hal yang bersifat umum.Untuk menjawab rumusan masalah, teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis, yaitu sosiologi sastra.Sesuai dengan permasalah penelitian ini,sosiologi sastra yangdigunakan jenis sosiologi sastra yang mengacu kepada bagan Ian Watt dan Wallek dan Warren. Penelitian ini terfokus pada analisis sosiologi karya dan sastra sebagai cerminan masyarakat. Teknik penelitian yang digunakan yaitu teknik representasi yang mengacu pada pandangan bahwa seni sebagai tiruan atau pandangan alam. Langkah kerja dalam penelitian ini antara lain: 1) peneliti membaca teks sastra yang diteliti secara intensif, yaitu pembacaan secara berulang-ulang;2) mencari data serta mengklasifikasi data sesuai dengan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Pengumpulan data ini dilakukan oleh penulis melalui studi pustaka; 3)melakukan analisis struktur pada novel Canthing yang meliputi analisis plot, tema, latar, penokohan, gaya bahasa, sudut pandang dan tipe penceritaan; 4) mendeskripsikan kemudian menganalisis kajian semiotic apa saja yang ada dalam novel dan bagaimana representasinya,dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra, yaitu teori representasi; 5) peneliti kemudian menelaah bagaimana hubungan representasi semiotik dengan persoalan sosial yang muncul dalam novel; 6)selanjutnya peneliti menganalisis bagaimana model representasi yang muncul dalam novel ini;7)peneliti menarik kesimpulan pada setiap hasil analisis;8) bagaimana hasil penelitian diimplementasikan dalam pembelajaran sastra di SMA; 9) langkah terakhir adalah merumuskan simpulan dari keseluruhan analisisyang telah dilakukan. Bungin (2008: 157) Ada beberapa bentuk klasifikasi dalam analisis isi. Janis menjelaskan klasifikasi sebagai berikut:

1. Analisis isi pragmatis, dimana klasifikasi dilakukan terhadap tanda menurut sebab akibatnya yang mungkin. Misalnya, berapa kali suatu kata diucapkan yang dapat mengakibatkan munculnya sikap suka pada seseorang2. Analisis isi semantik, di lakukan untuk mengklasifikasikan: tanda menurut maknanya. Analisis ini terdiri dari tiga jenis sebagai berikut:

a) Analisis penunjukan (designation), menggambarkan frekuensi seberapa sering objek tertentu (orang, benda, kelompok, atau konsep) dirujuk.

b) Analisis penyifatan (attributions), menggambarkan frekuensi seberapa sering karakterisasi dirujuk (misalnya referensi kepada ketidakjujuran, kenakalan, penipuan, dan sebagainya).

c) Analisis pernyataan (assertions), menggambarkan frekuensi seberapa sering objek tertentu dikarakteristikkan secara khusus. Analisis ini secara kasar di sebut analisis tematik. Contohnya, referensi terhadap perilaku nyontek di kalangan mahasiswa sebagai maling, pembohong dan sebagainya

3. Analisis sarana tanda (sign-vechile), dilakukan untuk mengklasifikasi isi pesan melalui sifat psikofisik dari tanda, misalnya berapa kali kata cantik muncul, kata seks muncul.

Dalam penelitian kualitatif, penggunaan analisis isi lebih banyak ditekankan pada bagaimana simbol-simbol yang ada pada komunikasi itu terbaca dalam interaksi sosial, dan bagimana simbol-simbol itu terbaca dan dianalisis oleh peneliti. Dan sebagaimana penelitian kualitatif lainnya, kredebilitas peneliti menjadi amat penting. Analisis isi memerlukan peneliti yang mampu menggunakan ketajaman analisisnya untuk merajut fenomena isi komunikasi menjadi fenomena sosial yang terbaca oleh orang pada umumnya.Burhan Bungin (2003:65) menggambarkan Teknik Content Isi seperti gambar di bawah ini :

Gambar: Teknik Content Analysis

Klasifikasi Data

Menganalisis Data

Menemukan Lambang atau Simbol

97