no.docx

8
No Kata yang Salah Kata yang Benar 1 Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan di lapangan yaitu metode pemasangan dengan memakai perancah, dimana cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi. Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan di lapangan , yaitu metode pemasangan dengan memakai perancah, dimana cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi. 2 Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan di lapangan yaitu metode pemasangan dengan memakai perancah, dimana cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi. Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan di lapangan yaitu metode pemasangan dengan memakai perancah . Lagi pula cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi. 3 Sedangkan metode yang digunakan untuk pemodelan menggunakan metode eksperimen/ pengujian laboratorium. Di samping itu, metode yang digunakan untuk pemodelan menggunakan metode eksperimen/ pengujian laboratorium. 4 Hasil pengujian di laboratorium mengenai model jembatan yang telah dibuat sebelumnya dengan dimensi yang telah direncanakan menunjukkan bahwa pada pembebanan 60 kg sudah mencapai defleksi maksimum atau bisa dikatakan runtuh. Hasil pengujian di laboratorium mengenai model jembatan yang telah dibuat sebelumnya dengan dimensi yang telah direncanakan menunjukkan bahwa pada pembebanan 60 kg sudah mencapai defleksi maksimum ataupun runtuh. 5 Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain , sehingga solusi yang bisa diambil adalah dengan cara merevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya. Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain sehingga solusi yang bisa diambil adalah dengan cara merevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya. 6 Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain, sehingga solusi yang bisa diambil adalah dengan cara merevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya. Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain, sehingga solusi yang bisa diambil adalah dengan cara merevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya. 7 Hasil revisi desain dalam SAP2000 apabila jembatan dibebani dengan beban 60 kg harus sudah mencapai defleksi maksimum yaitu 0,6 mm. Hasil revisi desain dalam SAP2000 apabila jembatan dibebani dengan beban 60 kg harus sudah mencapai defleksi maksimum , yaitu 0,6 mm.

Upload: rizky-noviandri

Post on 18-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: No.docx

No Kata yang Salah Kata yang Benar1 Metode yang akan digunakan untuk

pelaksanaan di lapangan yaitu metode pemasangan dengan memakai perancah, dimana cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi.

Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan di lapangan, yaitu metode pemasangan dengan memakai perancah, dimana cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi.

2 Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan di lapangan yaitu metode pemasangan dengan memakai perancah, dimana cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi.

Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan di lapangan yaitu metode pemasangan dengan memakai perancah. Lagi pula cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi.

3 Sedangkan metode yang digunakan untuk pemodelan menggunakan metode eksperimen/ pengujian laboratorium.

Di samping itu, metode yang digunakan untuk pemodelan menggunakan metode eksperimen/ pengujian laboratorium.

4 Hasil pengujian di laboratorium mengenai model jembatan yang telah dibuat sebelumnya dengan dimensi yang telah direncanakan menunjukkan bahwa pada pembebanan 60 kg sudah mencapai defleksi maksimum atau bisa dikatakan runtuh.

Hasil pengujian di laboratorium mengenai model jembatan yang telah dibuat sebelumnya dengan dimensi yang telah direncanakan menunjukkan bahwa pada pembebanan 60 kg sudah mencapai defleksi maksimum ataupun runtuh.

5 Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain, sehingga solusi yang bisa diambil adalah dengan cara merevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya.

Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain sehingga solusi yang bisa diambil adalah dengan cara merevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya.

6 Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain, sehingga solusi yang bisa diambil adalah dengan cara merevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya.

Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain, sehingga solusi yang bisa diambil adalah dengan cara merevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya.

7 Hasil revisi desain dalam SAP2000 apabila jembatan dibebani dengan beban 60 kg harus sudah mencapai defleksi maksimum yaitu 0,6 mm.

Hasil revisi desain dalam SAP2000 apabila jembatan dibebani dengan beban 60 kg harus sudah mencapai defleksi maksimum, yaitu 0,6 mm.

8 Untuk itu solusi yang dilakukan yaitu merubah dimensi pada perencanaan sebelumnya sesuai dengan hasil pengujian pada laboratorium.

Untuk itu solusi yang dilakukan ,yaitu merubah dimensi pada perencanaan sebelumnya sesuai dengan hasil pengujian pada laboratorium.

9 Dimana fungsi jembatan menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api dan perlintasan lainnya.

Dimana fungsi jembatan menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api, dan perlintasan lainnya.

10 Kriteria perencanaan struktur adalah memenuhi syarat kekuatan, kekakuan dan daktilitas.

Kriteria perencanaan struktur adalah memenuhi syarat kekuatan, kekakuan, dan daktilitas.

11 Struktur bangunan bawah jembatan memiliki Struktur bangunan bawah jembatan memiliki

Page 2: No.docx

fungsi untuk mendukung dan meneruskan gaya-gaya dari bangunan atas ke pondasi, kemudian pondasi meneruskan ke lapisan tanah di bawahnya.

fungsi untuk mendukung dan meneruskan gaya-gaya dari bangunan atas ke fondasi, kemudian pondasi meneruskan ke lapisan tanah di bawahnya.

12 Pada umumnya struktur bawah dapat berupa kepala jembatan (abautment) dan pilar (piers).

Pada umumnya struktur bawah dapat berupa kepala jembatan (abautment) dan pilar (piers).

13 Kepala jembatan / abautment adalah struktur bawah jembatan yang berada di kedua ujung jembatan yang berfungsi untuk menerima beban langsung dan struktur atas.

Kepala jembatan (abautment) adalah struktur bawah jembatan yang berada di kedua ujung jembatan yang berfungsi untuk menerima beban langsung dan struktur atas.

14 Pilar/ piers terletak di tengah jembatan (di tengah sungai) yang memiliki kesamaan fungsi dengan kepala jembatan yaitu mentransfer gaya jembatan rangka ke tanah.

Pilar (piers) terletak di tengah jembatan (di tengah sungai) yang memiliki kesamaan fungsi dengan kepala jembatan yaitu mentransfer gaya jembatan rangka ke tanah.

15 Pilar/ piers terletak di tengah jembatan (di tengah sungai) yang memiliki kesamaan fungsi dengan kepala jembatan yaitu mentransfer gaya jembatan rangka ke tanah.

Pilar/ piers terletak di tengah jembatan (di tengah sungai) yang memiliki kesamaan fungsi dengan kepala jembatan, yaitu mentransfer gaya jembatan rangka ke tanah.

16 Sistem sambungan merupakan bagian yang paling penting pada perencanaan konstruksi baja, dimana sambungan yang merupakan titik buhul menghubungkan beberapa rangka batang menjadi sebuah rangka batang.

Sistem sambungan merupakan bagian yang terpenting pada perencanaan konstruksi baja, dimana sambungan yang merupakan titik buhul menghubungkan beberapa rangka batang menjadi sebuah rangka batang

17 Sistem sambungan merupakan bagian yang paling penting pada perencanaan konstruksi baja, dimana sambungan yang merupakan titik buhul menghubungkan beberapa rangka batang menjadi sebuah rangka batang

Sistem sambungan merupakan bagian yang paling penting pada perencanaan konstruksi baja karena sambungan yang merupakan titik buhul menghubungkan beberapa rangka batang menjadi sebuah rangka batang

18 Karena sambungan berperan menyalurkan gaya ke komponen-komponen, maka sambungan tersebut harus memenuhi kriteria umum sebagai berikut : (1) Kekuatan (strength) ; (2) Kekakuan (stiffness) ; (3) Ekonomis.

Karena sambungan berperan menyalurkan gaya ke komponen-komponen maka sambungan tersebut harus memenuhi kriteria umum sebagai berikut : (1) Kekuatan (strength) ; (2) Kekakuan (stiffness) ; (3) Ekonomis.

19 Macam-macam alat sambung yaitu : (1) Baut (bolt) ; (2) Paku keling (rivet) ; (3) Las (welding) ; (4) Paku pin.

Macam-macam alat sambung, yaitu : (1) Baut (bolt) ; (2) Paku keling (rivet) ; (3) Las (welding) ; (4) Paku pin.

20 Pada proses analisa pembebanan yang kami lakukan yaitu dengan 3 tahap, yaitu: (1) Tahap 1/4 bentang dengan beban tetap sebesar 20 KN, 40 KN, 60 KN, sampai dengan 200 KN ; (2) Tahap 1/2 bentang dengan beban tetap ; (3) Tahap mati

Pada proses analisa pembebanan yang kami lakukan ada 3 tahap, yaitu: (1) Tahap 1/4 bentang dengan beban tetap sebesar 20 KN, 40 KN, 60 KN, sampai dengan 200 KN ; (2) Tahap 1/2 bentang dengan beban tetap ; (3) Tahap mati bentang sama dengan tahap

Page 3: No.docx

bentang sama dengan tahap 1/2 bentang. 1/2 bentang.

21 1. Pangkal Jembatan (abutment), meliputi : (a) Dinding belakang ; (b) Dinding penahan ; (c) Dinding sayap ; (d) Oprit, plat injak ; (e) Konsol pendek untuk jacking ; (f) Tumpuan.

1. Pangkal Jembatan (abutment), meliputi : (a) Dinding belakang ; (b) Dinding penahan ; (c) Dinding sayap ; (d) Oprit, plat injak ; (e) Konsol pendek untuk jacking ; (f) Tumpuan.

22 1. Dasar Sungai berpasir atau tanah keras, sehingga memudahkan pemasangan tiang perancah

1. Dasar Sungai berpasir atau tanah keras sehingga memudahkan pemasangan tiang perancah

23 2. Dangkal, atau tidak terlalu dalam, sehingga tidak memerlukan tiang perancah yang terlalu tinggi

2. Dangkal atau tidak terlalu dalam, sehingga tidak memerlukan tiang perancah yang terlalu tinggi

24 2. Dangkal, atau tidak terlalu dalam, sehingga tidak memerlukan tiang perancah yang terlalu tinggi

2. Dangkal, atau tidak terlalu dalam sehingga tidak memerlukan tiang perancah yang terlalu tinggi

25 Perawatan jembatan mencakup 3 jenis yaitu :

Perawatan jembatan mencakup 3 jenis, yaitu :

26 Perawatan rutin pada dasarnya menjaga jembatan dalam keadaan seperti semulanya dan mencangkup pekerjaan yang berulang, yang secara teknis cukup sederhana.

Perawatan rutin pada dasarnya menjaga jembatan dalam keadaan, seperti semulanya dan mencangkup pekerjaan yang berulang, yang secara teknis cukup sederhana.

27 pemeliharaan rutin harus di mulai pada waktu jembatan selesai di bangun ( jembatan masih dalam keadaan baru ) dan di lanjutkan pada seumur jembatan tersebut.

Pemeliharaan rutin harus di mulai pada waktu jembatan selesai di bangun ( jembatan masih dalam keadaan baru ) dan di lanjutkan pada seumur jembatan tersebut.

28 pemeliharaan rutin harus di mulai pada waktu jembatan selesai di bangun ( jembatan masih dalam keadaan baru ) dan di lanjutkan pada seumur jembatan tersebut.

pemeliharaan rutin harus dimulai pada waktu jembatan selesai di bangun ( jembatan masih dalam keadaan baru ) dan di lanjutkan pada seumur jembatan tersebut.

29 pemeliharaan rutin harus di mulai pada waktu jembatan selesai di bangun ( jembatan masih dalam keadaan baru ) dan di lanjutkan pada seumur jembatan tersebut.

pemeliharaan rutin harus di mulai pada waktu jembatan selesai dibangun ( jembatan masih dalam keadaan baru ) dan di lanjutkan pada seumur jembatan tersebut.

30 pemeliharaan rutin harus di mulai pada waktu jembatan selesai di bangun ( jembatan masih dalam keadaan baru ) dan di lanjutkan pada seumur jembatan tersebut.

pemeliharaan rutin harus di mulai pada waktu jembatan selesai di bangun ( jembatan masih dalam keadaan baru ) dan dilanjutkan pada seumur jembatan tersebut.

31 Perawatan berkala adalah usaha untuk menjaga jembatan agar tetap dalam kondisi dan daya layan yang baik setelah pembaangunan yang mencangkup beberapa kegiatan yaitu :

Perawatan berkala adalah usaha untuk menjaga jembatan agar tetap dalam kondisi dan daya layan yang baik setelah pembaangunan yang mencangkup beberapa kegiatan, yaitu :

Page 4: No.docx

32 Perbaikan darurat pada hakikatnya merupakan kejadian yang tak terduga.

Perbaikan darurat pada hakikatnya merupakan kejadian yang tidak terduga.

33 Perbaikan darurat dapat berbentuk dari yang paling sederhana yaitu perbaikan sandaran jembatan yang rusak atau pemasangan jembatan sementara diatas jembatan yang runtuh akibat banjir atau beban yang berlebihan.

Perbaikan darurat dapat berbentuk dari yang paling sederhana, yaitu perbaikan sandaran jembatan yang rusak atau pemasangan jembatan sementara diatas jembatan yang runtuh akibat banjir atau beban yang berlebihan.

34 Tujuan pemeriksaan jembatan adalah membantu untuk menyakinkan bahwa jembatan masih berfungsi dan aman serta diperlukan pemeliharaan atau perbaikan pada waktu yang sudah di tentukan.

Tujuan pemeriksaan jembatan adalah membantu untuk menyakinkan bahwa jembatan masih berfungsi dan aman serta diperlukan pemeliharaan atau perbaikan pada waktu yang sudah ditentukan.

35 Terdapat 5 jenis pemeriksaan jembatan yang di laksanakan di bawah BMS, yaitu :

Terdapat 5 jenis pemeriksaan jembatan yang dilaksanakan di bawah BMS, yaitu :

36 Pemeriksaan invertarisasi mendaftar secara detail semua fisik jembatan yang terkait yaitu, panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi, lalu lintas, dan sebagainya. Pemeriksaan ini di lakukan hanya sekali yaitu pada saat awal pekerjaan sistem manajemen jembatan.

Pemeriksaan invertarisasi mendaftar secara detail semua fisik jembatan yang terkait, yaitu panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi, lalu lintas, dan sebagainya. Pemeriksaan ini di lakukan hanya sekali yaitu pada saat awal pekerjaan sistem manajemen jembatan.

37 Pemeriksaan invertarisasi mendaftar secara detail semua fisik jembatan yang terkait yaitu, panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi, lalu lintas, dan sebagainya. Pemeriksaan ini di lakukan hanya sekali yaitu pada saat awal pekerjaan sistem manajemen jembatan.

Pemeriksaan invertarisasi mendaftar secara detail semua fisik jembatan yang terkait yaitu, panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi, lalu lintas, dan sebagainya. Pemeriksaan ini dilakukan hanya sekali yaitu pada saat awal pekerjaan sistem manajemen jembatan.

38 Pemeriksaan invertarisasi mendaftar secara detail semua fisik jembatan yang terkait yaitu, panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi, lalu lintas, dan sebagainya. Pemeriksaan ini di lakukan hanya sekali yaitu pada saat awal pekerjaan sistem manajemen jembatan.

Pemeriksaan invertarisasi mendaftar secara detail semua fsik jembatan yang terkait yaitu, panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi, lalu lintas, dan sebagainya. Pemeriksaan ini di lakukan hanya sekali, yaitu pada saat awal pekerjaan sistem manajemen jembatan.

39 Pemeriksaan rutin di lakukan setiap tahun untuk menjamin sesuatu yang tidak di harapkan terjadi dan untuk mengecek atau memeriksa bahwa pemeliharaan rutin di laksanakan secara efektif.

Pemeriksaan rutin dilakukan setiap tahun untuk menjamin sesuatu yang tidak di harapkan terjadi dan untuk mengecek atau memeriksa bahwa pemeliharaan rutin di laksanakan secara efektif.

40 Pemeriksaan rutin di lakukan setiap tahun untuk menjamin sesuatu yang tidak di harapkan terjadi dan untuk mengecek atau memeriksa bahwa pemeliharaan rutin di

Pemeriksaan rutin di lakukan setiap tahun untuk menjamin sesuatu yang tidak diharapkan terjadi dan untuk mengecek atau memeriksa bahwa pemeliharaan rutin di

Page 5: No.docx

laksanakan secara efektif. laksanakan secara efektif.

41 Pemeriksaan rutin di lakukan setiap tahun untuk menjamin sesuatu yang tidak di harapkan terjadi dan untuk mengecek atau memeriksa bahwa pemeliharaan rutin di laksanakan secara efektif.

Pemeriksaan rutin di lakukan setiap tahun untuk menjamin sesuatu yang tidak di harapkan terjadi dan untuk mengecek atau memeriksa bahwa pemeliharaan rutin dilaksanakan secara efektif.

42 Pemeriksaan khusus akan di lakukan apabila inspektur jembatan yang telah melakukan pemeriksaan detail tidak begitu yakin atas masalahnya atau tidak bisa menganalisa kerusakan secara tepat.

Pemeriksaan khusus akan dilakukan apabila inspektur jembatan yang telah melakukan pemeriksaan detail tidak begitu yakin atas masalahnya atau tidak bisa menganalisa kerusakan secara tepat.

43 Peletakan dek beton harus diperiksa terhadap potensi keretakan yang dapat terjadi dipermukaan dan dibagian bawah. Pemeriksaan meliputi lebar, panjang, piosisi, kepadatan dan daerah retak.

Peletakan dek beton harus diperiksa terhadap potensi keretakan yang dapat terjadi dipermukaan dan dibagian bawah. Pemeriksaan meliputi lebar, panjang, piosisi, kepadatan, dan daerah retak.

44 Panjang retakan ditepi sayap tarik melebihi 5 mm, dan panjang retakan pada sambungan las melebihi 10 mm

Panjang retakan ditepi sayap tarik melebihi 5 mm dan panjang retakan pada sambungan las melebihi 10 mm

45 Dari ketiga model di atas, maka dipilih model dengan defleksi terkecil yaitu pada model 1 dengan defleksi 0,6 mm.

Dari ketiga model di atas maka dipilih model dengan defleksi terkecil yaitu pada model 1 dengan defleksi 0,6 mm.

46 Dari ketiga model di atas, maka dipilih model dengan defleksi terkecil yaitu pada model 1 dengan defleksi 0,6 mm.

Dari ketiga model di atas, maka dipilih model dengan defleksi terkecil, yaitu pada model 1 dengan defleksi 0,6 mm.

47 dimensi bentang atas 2x 1,8 cm, dimensi bentang bawah jembatan ini dibebani di laboratorium dengan keadaan seperti gambar di bawah ini.

dimensi bentang bawah jembatan ini dibebani di laboratorium dengan keadaan, seperti gambar di bawah ini.

48 Karena hasil laboratorium jauh berbeda dengan desain, maka perlu dilakukan re-design hingga desain sesuai dengan hasil laboratorium.

Karena hasil laboratorium jauh berbeda dengan desain maka perlu dilakukan re-design hingga desain sesuai dengan hasil laboratorium.

49 Ada lima cara penyambungan papan sambung dan bilah sambung tegak (butt joint), sambungan jari (finger joint), sambungan miring (scraft joint), sambungan lidah dan alur (tongue and groove joint) dan sambungan bangku (desk joint).

Ada lima cara penyambungan papan sambung dan bilah sambung tegak (butt joint), sambungan jari (finger joint), sambungan miring (scraft joint), sambungan lidah dan alur (tongue and groove joint), dan sambungan bangku (desk joint).

50 Baut yang kami gunakan yaitu baut berkekuatan tinggi dan baut hitam.

Baut yang kami gunakan, yaitu baut berkekuatan tinggi dan baut hitam.