no ideal leadhership for anywhere

Upload: nfaeli

Post on 17-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PKO

TRANSCRIPT

Muchamad Fikrisani 12030111130063Yulika Wahyu Adi . P12030111130088Najibul Fuad Agustian12030111130092

NO IDEAL LEADHERSHIP TO ANYWHERE

Tidak ada pemimpin yang ideal di semua tempat kami sependapat dengan pernyataan tersebut. Karena setiap Negara tentu akan memiliki budaya yang berbeda-beda. Oleh karenanya pemimpin yang ideal di tiap Negara itu akan memiliki karekteristik yang berbeda. Ketika seseorang dianggap sebagai seorang pemimpin yang ideal di suatu Negara, belum tentu dia bisa menjadi pemimpin yang ideal juga di Negara lain. Sebagai contoh kebudayaan yang ada di Indonesia, Diana menyapa tamu yang dating dengan senyuman merupakan sesuatu yang harus dilakukan agar para tamu merasa dihormati. Namun, di salah satu Negara lain, ada yang menganggap bahwa menyambut tamu dengan senyuman itu adalah suatu bentuk ketertarikan antara si tamu dengan penjamu. Berdasarkan contoh tersebut, pemimpin di Indonesia dapat menerapkan peraturan pada perusahaan yang mengharuskan para karywannya untuk bersikap ramah terhadap semua pelanggan. Namun tidak pada pemimpin di Negara lain. Karena jika pemimpin memiliki gaya kepemimpinan tersebut di Negara x, maka itu bukanlah sesuatu hal yang dianggap baik oleh pelanggan di Negara tersebut.Sedangkan untuk gender, kepemiminan sekarang ini tidak banyak dipengaruhi oleh gender. Sekarang banyak bermunculan pemimpin-pemimpin yang bergender perempuan. Contohnya PERTAMINA. Dan ada juga Merry Riana yang telah mendirikan perusahaan di Singapura. Ini menunjukan bahwa gender bukanlah sebuah hal yang dapat mengurangi peluang seseorang untuk dapat menjadi pemimpin. Seorang bawahan tidak melihat pemimpinnya hanya dari sisi gendernya saja, kompetensi orang tersebut lebih memgang peranan yang lebih penting. Karena gaya pemimpinan dapat dipelajari oleh laki-laki maupun perempuan. Hal lain yang berkaitan dengan tema tidak ada gaya kepemimpinan yang ideal, bahwa masalah gender ikut berpengaruh dalam pernyataan tersebut. Karena sampai saat ini pun belum ada penelitian yang mampu mendefinisikan gender secara pasti, hal ini dikarenakan ketika membahas mengenai gender tidak cukup dengan menentukan ciri-ciri fisik dari seorang manusia. Karakteristik gender yang menentukan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dapat dilihat dari segi fisik maupun psikis. Namun demikian kedua sudut pandang tersebut terkadang memiliki pandangan yang berlawanan seperti contoh, seorang laki-laki biasanya digambarkan dengan penampilan fisik yang gagah, suara yang besar, memiliki anatomi tubuh selayaknya seorang laki-laki, bekerja pada bidang yang membutuhkan tenaga yang lebih besar dalam beberapa hal (buruh bangunan) sedangkan seorang perempuan sering digambarkan sebagai seorang yang lembut, berambut panjang, memiliki suara yang halus, pandai memasak, menjadi asisten rumahtangga dan lain sebagainya. Kedua kriteria tersebut dapat berlawanan ketika terdapat seorang laki-laki yang pandai memasak, menjadi asisten rumah tangga, atau seorang perempuan yang bekerja sebagai buruh bangunan, berambut pendek dan memiliki beberapa kriteria yang mengarahkan seorang perempuan tersebut ke arah laki-laki.Dalam kaitannya dengan kepemimpinan yang ideal, tidak dapat ditentukan jenis gender yang mana yang dapat dikatakan lebih ideal untuk menjadi seorang pemimpin. Hal ini dikarenakan, tidak adanya batasan yang pasti mengenai pendefinisian gender. Ketika mendefinisikan seorang pemimpin yang ideal seperti dalam Al-Quran dikatakan bahwa para laki-laki adalah imam bagi para perempuan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam menjadi seorang pemimpin dituntut untuk menjadi seorang yang memiliki ketegasan, pemberani, memimpin dengan hati, dan lain sebagainya.Menilik kearah sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, sifat-sifat tersebut dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis gender yaitu laki-laki dan perempuan. Ketika berbicara dari sisi laki-laki sifat yang pada umumnya dimiliki oleh seorang laki-laki adalah pemberani, tegas, kharismatik, sedangkan dari sisi perempuan, sifat-sifat yang pada umumnya dimiliki seorang perempuan adalah penggunaan perasaan dalam mengambil tindakan, memiliki kepedulian yang tinggi, lemah lembut dan sebagainya. Berdasarkan pengklasifikasian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang spesifik mengenai perbedaan gender dalam hal kepemimpinan. Dilihat dari segi fisik, sampai pada sekarang ini kebanyakan seorang pemimpin dalam suatu kelompok maupun organisasi merupakan seorang laki-laki, akan tetapi akhir-akhir ini berkembang paham emansipasi yaitu paham kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sehingga seorang perempuan pada saat ini mulai menunjukkan dirinya bahwa mereka mampu menjadi seorang pemimpin.Dalam hal dua jenis gender yaitu laki-laki dan perempuan, gaya kepemimpinan keduanya dapat dilihat dengan jelas. Seorang pemimpin laki-laki biasanya lebih menggunakan logika daripada perasaan yang mana hal ini berkebalikan dengan seorang perempuan yang lebih menggunakan perasaan daripada logika. Namun demikian, hal tersebut tidak mutlak adanya karena seperti yang telah disebutkan diatas, terkadang seorang pemimpin laki-laki juga memiliki sifat yang dimiliki oleh seorang perempuan maupun sebaliknya.Berdasarkan argument diatas, dapat dikatakan bahwa tidak adanya perbedaan yang jelas secara psikis mengenai perbedaan gaya kepemimpinan yang terdapat pada laki-laki maupun perempuan. Namun secara fisik, perbedaan gender tersebut masih didominasi oleh seorang laki-laki dalam gaya kepemimpinannya.