ninibe, ninindi, ninagla misik wilil yalimo yabuk sukuk fileintegrasi seluruh kebijakan nasional dan...

29
NINIBE, NININDI, NINAGLA MISIK WILIL YALIMO YABUK SUKUK MENUJU SATU HATI, SATU PIKIRAN, SATU TUJUAN | MANDIRI, BERDAYA SAING, DAN SEJAHTERA

Upload: ngokien

Post on 16-Jul-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NINIBE, NININDI, NINAGLA MISIK WILIL YALIMO YABUK SUKUK MENUJU SATU HATI, SATU PIKIRAN, SATU TUJUAN | MANDIRI, BERDAYA SAING, DAN SEJAHTERA

PERUBAHAN RTRW PENGAKSELERASIAN EKONOMI DAN PROTEKSI LINGKUNGAN

Production area

Gudang/pengolahan

ENGINE!

Gudang/pengolahan Outlet sekunder

Gudang/pengolahan Outlet sekunder

Warehouse + primary outlet

PPK

PKL

PKW/PKN

PDRB = {PA*QA + PB*QB + PC*QC + PD*QD + PE*QE} P = price Q = quantity

PPL

Transforming: model ekonomi ke model land-use

diakselerasi oleh infrastruktur Growth pole theory + supply demmand

STRUKTUR RUANG

KAWASAN STRATEGIS

POLA RUANG

2033

Review

KABUPATEN YALIMO

SPATIAL MODEL

P e r u b a h a n

G r a n d c o n c e p t

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

Kawasan strategis ekonomi/kampung:pusat produksi

PPL/PPK:pusat pengumpul hasil produksi

PKL:pusat pengumpul, Pengolahan, dan outlet sekunder

PKN:pusat pengumpul pengolah, outlet utama

RRTRbertanggung jawab menyiapkan ruang daninfrastruktur pendukung untuk fasilitasi produksihingga transporting “local champion” ke outlet.RRTR menganalisa local champion yang akandikembangkan, local champion toll, kapasitassupply-demand, ketenagakerjaan, kebutuhanruang, dll:1. Tujuan, kebijakan, dan strategi2. Rencana struktur ruang3. Rencana pola ruang4. Ketentuan pemanfaatan ruang5. Ketentuan pengendalian

DEVELOPMENT PLANbertanggung jawab merumuskan:1. City marketing2. Perencanaan pembiayaan3. Tahapan pengembangan4. Serangkaian kebijakan yang harus disiapkan

oleh pemerintah daerah setempat termasukpetunjuk-petunjuk teknis perizinan danoperasionalisasi kawasan bagi para investor

PKW:pusat pengolahan dan outlet utama/sekunder

2033

Review

KABUPATEN YALIMO

SPATIAL MODEL

P e r u b a h a n

G r a n d c o n c e p t

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

MODEL SPASIAL = RTRW

2033

Review

KABUPATEN YALIMO

SPATIAL MODEL

P e r u b a h a n

G r a n d c o n c e p t

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

Kawasan strategis ekonomi/kampung: pusat produksi

Pengumpul & pemasok tenaker

Pengumpul, pengolah, outlet sekunder

Pusat pengolahan & outlet

Outlet utama

KEPALA DAERAH

BUMD

JOINT CORPORATION

INVESTOR DI LUAR PEMILIK HGU (masy pendatang atauSinar Mas, misalnya)

Investor profesionalmenjadi pelaksana

KOPERASI MASYARAKAT

(PEMILIK HGU)

BANK: Memberikan pinjaman dana dengan dasar letter guarantee pemerintah daerah

PEMERINTAH DAERAH: - Menyiapkan kelapangan sumber daya

alam, akses modal, pengelola profesional, pekerja trampil, perizinan, sertifikasi, sarana dan prasarana pada kawasan penyangga

- Kerjasama dengan skema “Konsesi” terbatas: menyerahkan tanggungjawab pada pihak swasta u/ pengembangan, pemeliharaan, pembangunan, pengoperasian. Keputusan penting dilakukan secara bersama-sama. Saham mayoritas dimiliki pemda (BKPRD +)

- Memberikan letter guarantee (sertifikasi tanah menjadi prioritas u/ diselesaikan) pada pihak bank agar digunakan sebagai jaminan bagi investor/lembaga

- Modal dalam bentuk penyertaan BUMD - Attract investor

KEY: pemerintah daerah harus proaktif

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP + (PPP+)

INVESTOR/LEMBAGA

jaminan

Tata cara sertifikasi tanah ulayat

Tata cara pendirian koperasi/HGU

Tata cara perizinan dan tahapan investasi

Pembagian profit sharing

Alur produksi barang hingga ke pusat pengumpul/pengolah

Tata cara penerimaan tenaga kerja dari luar daerah

dll

2033

Review

KABUPATEN YALIMO

SPATIAL MODEL

P e r u b a h a n

G r a n d c o n c e p t

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

PERDA LAMA : 71 PASAL , 5 lampiran Lampiran 1 peta rencana struktur ruang Lampiran 2 peta rencana pola ruang Lampiran 3 peta penetapan kawasan strategis Lampiran 4 indikasi program Lampiran 5 ketentuan umum peraturan zonasi

PERDA BARU : 2 PASAL, 7 lampiran Lampiran 1 peta rencana struktur ruang Lampiran 2 jaringan jalan lokal dan lingkungan Lampiran 3 jembatan Lampiran 4 peta rencana pola ruang Lampiran 5 peta penetapan kawasan strategis Lampiran 6 indikasi program Lampiran 7 ketentuan umum peraturan zonasi

PERUBAHAN PENTING DAN MENDASAR

1. Integrasi seluruh kebijakan nasional dan provinsi ke dalam RTRW perubahan 2. Integrasi dinamika pembangunan, inter dan intra wilayah. 3. Eksistensi dan shows up Kamika sebagai pusat pertumbuhan baru 4. Integrasi seluruh output dari kegiatan Perencanaan Infrastruktur Dasar 5. Proteksi pada masyarakat 6. Perubahan seluruh lampiran perda (asas keterpaduan batang tubuh dan lampiran) 7. Penyesuaian peta sesuai standarisasi nasional dari Badan Informasi Geospasial 8. Penyesuaian ketentuan penulisan peraturan daerah 9. Pendelegasian operasionalisasi RTRW

RTRW

R e v i e w

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

FORMAT PERDA PERUBAHAN BUPATI YALIMO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN YALIMO NOMOR … TAHUN …

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN YALIMO

TAHUN 2013 – 2033 … … dst Menetapkan : PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN YALIMO NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA

TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN YALIMO TAHUN 2013-2033

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Yalimo Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 08) diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Yalimo. 2. Pemerintah kabupaten adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; ….dst

14. Ketentuan pasal 69 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 69

Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Yalimo adalah 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

15. Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Yalimo No 08 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Yalimo Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 08), diubah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Yalimo.

F o r m a t Struktur Ruang Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Menimbang: a. bahwa untuk mengarahkan

pembangunan di Kabupaten Yalimo dengan

memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya guna,

berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan

berkelanjutan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan pertahanan

keamanan, perlu disusun Rencana Tata Ruang

Wilayah;

b. bahwa dalam rangka mewujudkan keterpaduan

pembangunan antar sektor, daerah, dan masyarakat

maka rencana tata ruang wilayah merupakan arahan

lokasi investasi pembangunan yang dilaksanakan

Pemerintah, masyarakat, dan/atau dunia usaha;

c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 78 ayat

( 4 ) butir c Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang perlu membentuk

Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Yalimo;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu

menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Yalimo dengan peraturan daerah.

Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 Undang-

undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,

rencana tata ruang wilayah dapat ditinjau 1 (satu) kali dalam 5

(lima) tahun.

b. bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten

Yalimo Tahun 2013-2033 perlu dilakukan penyesuaian kembali

sesuai dengan dinamika pembangunan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, Perubahan Atas Peraturan Daerah

Nomor 08 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Yalimo Tahun 2013-2033.

Pasal 1

Ketentuan umum…

Terdapat 73 ketentuan umum

Pasal 1

Ketentuan umum…

Terdapat 34 ketentuan umum

Format Struktur Ruang Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian U m u m

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 69

(1) Pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Yalimo sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 huruf a, terdiri atas:

a. PKL;

b. PPK; dan

c. PPL

(2) Pusat Kegiatan Lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari :

a. Elelim di Distrik Elelim; dan

b. Abenaho di Distrik Abenaho.

(3) Pusat Pelayanan Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdiri

dari:

a. Apalapsili di Distrik Apalapsili; dan

b. Welarek di Distrik Welarek.

(4) Pusat Pelayanan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,

yatu Benawa di Distrik Benawa.

Pasal 8

(1) Pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Yalimo sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 huruf a, terdiri atas:

a. PKL;

b. PPK; dan

c. PPL

d. PKLp

(2) Pusat kegiatan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas:

a. Elelim di Distrik Elelim; dan

b. Abenaho di Distrik Abenaho.

(3) Pusat pelayanan kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdiri

atas:

a. Apalapsili di Distrik Apalapsili;

b. Benawa di Distrik Benawa;

c. Welarek di Distrik Welarek; dan

d. Kamika di Distrik Elelim.

(4) Pusat pelayanan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,

terdiri atas:

a. Kampung Gilika;

b. Kampung Ambera;

c. Kampung Trikora;

d. Kampung Yabema;

e. Kampung Aluis;

f. Kampung Yarema;

g. Kampung Sebi;

h. Kampung Dosumo;

i. Kampung Mabualem; dan

j. Kampung Pisanggo.

(5) Pusat pelayanan kawasan di Kamika sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf

d dipromosikan menjadi pusat kegiatan lokal.

Format Struktur Ruang Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian U m u m

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 10

(1) Sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a,

terdiri atas:

a. jaringan jalan;

b. jaringan prasarana lalu lintas;

c. jaringan layanan lalu lintas; dan

d. jaringan sungai.

(2) Jaringan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:

a. Jaringan jalan Nasional dengan fungsi Arteri Primer yaitu ruas jalan Jayapura –

Elelim – Wamena

b. jaringan jalan Provinsi dengan fungsi kolektor primer, meliputi ruas jalan Elelim

–Witlanggo – Mamberamo Tengah;

c. Jaringan jalan kolektor sekunder K-3 dengan status jalan kabupaten, terdiri

atas:

1. ruas jalan Elelim-Apalapsili-Welarek;

2. ruas jalan Dombomi-Sombule-Yarema-Apahapsili;

3. ruas jalan Elelim-Lohomabel-Landikma-Sombule;

4. ruas jalan Hulikma-Landikma;

5. ruas jalan Abenaho-Hulhule-Eliyekma;

6. ruas jalan Uwambo - Yahatma-Sohombunu;

7. ruas jalan Apahapsili-Hubliki;

8. ruas jalan Welarek – Werenggi; dan

9. ruas jalan Apahapsili-Yarema.

(3) Jaringan prasarana lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b,meliputi:

a. terminal penumpang tipe B berada di Elelim di Distrik Elelim; dan

b. terminal penumpang tipe C berada di Abenaho di Distrik Abenaho dan

Apalapsili di Distrik Apalapsili.

Pasal 10

(1) Sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a,

terdiri atas:

a. jaringan jalan;

b. jaringan prasarana lalu lintas;

c. jaringan layanan lalu lintas;

d. jaringan kereta api; dan

e. jaringan sungai.

(2) Jaringan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:

a. Jaringan jalan Nasional dengan fungsi Arteri Primer yaitu ruas jalan Jayapura –

Elelim – Wamena

b. jaringan jalan Provinsi dengan fungsi kolektor primer, meliputi ruas jalan:

1. Elelim – Welarek – Yahukimo; dan

2. Elelim – Kobakma.

c. Jaringan jalan lokal dan lingkungan dengan status jalan kabupaten tercantum

dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Daerah ini.

(3) Jaringan prasarana lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf

b,meliputi:

a. terminal penumpang tipe B berada di Elelim di Distrik Elelim;

b. terminal penumpang tipe C berada di seluruh pusat pelayanan kawasan

sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (3);

c. jembatan tercantum dalam lampiran III yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Format S t r u k t u r R u a n g

Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

(4) Jaringan layanan lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c, meliputi trayek angkutan penumpang:

a. Elelim – Abenaho – Wamena PP;

b. Elelim – Lereh – Sentani – Jayapura PP;

c. Elelim-Kobakma PP;

d. Elelim -Apalapsili-Welarek – Werenggik PP;

e. Landikma-Hulikma-Hubliki PP;

f. Elelim-Abenaho PP;

g. Elelim-Apalapsili-Kulet PP; dan

h. Elelim-Benawa PP.

(5) Jaringan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri

atas :

a. Alur pelayaran sungai yaitu sungai Mamberamo yang

menghubungkan Kampung Bakai Kabupaten Jayapura – Kampung

Benawa Distrik Benawa PP;

b. Pelabuhan sungai yaitu Pelabuhan Benawa di Distrik Benawa.

(4) Jaringan layanan lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

meliputi trayek angkutan penumpang dan angkutan barang

mengikuti jaringan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a.

(5) Jaringan kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,

terdiri atas:

a. stasiun yaitu di Benawa, Kamika, Elelim, Welarek, Apalapsili,

dan/atau Abenaho.

b. jalur kereta api yaitu Benawa, Kamika, Elelim, Welarek, Apalapsili,

dan/atau Abenaho.

(6) Jaringan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, terdiri

atas:

a. Alur pelayaran sungai yaitu sungai Mamberamo yang

menghubungkan Jayapura–Kamika, Kamika–Benawa, Jayapura-

Benawa

b. Pelabuhan sungai dan dermaga di Kamika dan Benawa.

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format S t r u k t u r R u a n g

Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 11

(1) Sistem jaringan transportasi udara sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 9 huruf b, terdiri atas :

a. tatanan kebandarudaraan; dan

b. ruang udara untuk penerbangan.

(2) Tatanan kebandarudaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, terdiri atas bandar udara pengumpan, meliputi;

a. Bandar udara Eelelim di Distrik Elelim;

b. Bandar udara Benawa di Distrik Benawa;

c. Bandar udara Walarek di Distrik Walarek;

d. Bandar udara Apalapsili di Distrik Apalapsili;

e. Bandar udara Hukliki di Distrik Abenaho;

f. Bandar udara Landikma di Distrik Abenaho;

g. Bandar udara Kilika di Distrik Benawa;

h. Bandar udara Kulet di Distrik Apalapsili;

i. Bandar udara Poik di Distrik Welarek; dan

j. Bandar udara Abenaho di Distrik Abenaho.

(3) Ruang udara untuk penerbangan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b diatur lebih lanjut dalam rencana induk bandar udara.

Pasal 11

(1) Sistem jaringan transportasi udara sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 9 huruf b, terdiri atas:

a. tatanan kebandarudaraan; dan

b. ruang udara untuk penerbangan.

(2) Tatanan kebandarudaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a, terdiri atas bandar udara pengumpan, meliputi;

a. bandar udara Eelelim di Distrik Elelim;

b. bandar udara Abenaho di Distrik Abenaho.

c. bandar udara Benawa di Distrik Benawa;

d. bandar udara Walarek di Distrik Walarek;

e. bandar udara Apalapsili di Distrik Apalapsili;

f. bandar udara Hubliki di Distrik Abenaho;

g. bandar udara Landikma di Distrik Abenaho;

h. bandar udara Kilika di Distrik Benawa;

i. bandar udara Kulet di Distrik Apalapsili;

j. bandar udara Poik di Distrik Welarek;

k. bandar udara Kamikadi Distrik Elelim; dan

l. helipad di Kamika dan seluruh distrik.

(3) Ruang udara untuk penerbangan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b diatur lebih lanjut dalam rencana induk bandar udara.

Format S t r u k t u r R u a n g

Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 13

(1) Sistem jaringan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf

a, terdiri atas:

a. pembangkit tenaga listrik; dan

b. jaringan prasarana energi.

(2) Pembangkit tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,

meliputi:

a. Pembangkit Listrik Tenaga Dieseil (PLTD) di Distrik Elelim;

b. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro diseluruh distrik;

c. Pembangkit Listrik Tenaga Surya di seluruh distrik; dan

d. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Distrik Abenaho, Apalapsili,

Welarek, Benawa.

(3) Jaringan prasarana energi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

meliputi:

a. Gardu Induk di Distrik Elelim, Abenaho, dan Welarek; dan

b. jaringan distribusi di Distrik Abenaho, Apalapsili, Benawa, Elelim, dan

Welarek.

Pasal 13

(1) Sistem jaringan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf

a, terdiri atas:

a. pembangkit tenaga listrik; dan

b. jaringan prasarana energi.

(2) Pembangkit tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,

meliputi:

a. pembangkit listrik tenaga dieseil (PLTD) di Kamika dan seluruh distrik;

b. pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Kamika dan seluruh

distrik;

c. pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kamika dan seluruh distrik;

d. pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kamika dan seluruh distrik;

e. pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kamika dan seluruh distrik;

dan

f. pembangkit listrik minyak nabati dan/atau biomass di Kamika dan

seluruh distrik.

(3) Jaringan prasarana energi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

meliputi:

a. gardu induk di Kamika, Distrik Elelim, Abenaho, dan Welarek; dan

b. jaringan distribusi di Kamika, Distrik Abenaho, Apalapsili, Benawa,

Elelim, dan Welarek.

c. jaringan transmisi tenaga listrik Wamena-Elelim (SUTT).

Format S t r u k t u r R u a n g

Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 14

(1) Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12 ayat (1) huruf b, terdiri atas :

a. Sistem jaringan Teresterial;

b. sistem jaringan Nirkabel; dan

(2) Sistem jaringan teresterial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, melayani Distrik Abenahodan Distrik Elelim.

(3) Sistem jaringan Nirkabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b, melayani Distrik Abenaho, Distrik Apalapsili, Distrik Benawa,

Distrik Elelim, dan Distrik Welarek.

Pasal 14

(1) Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12 ayat (1) huruf b, terdiri atas :

a. sistem jaringan teresterial;

b. sistem jaringan nirkabel; dan

(2) Sistem jaringan teresterial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a, melayani Kamika, Distrik Abenaho, Distrik Elelim, dan

menghubungkan dengan Kawasan Andalan Wamena.

(3) Sistem jaringan nirkabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

baik berupa jaringan satelit dan teknologi lainnya untuk melayani

Kamika, Distrik Abenaho, Distrik Apalapsili, Distrik Benawa, Distrik

Elelim, dan Distrik Welarek.

(4) Penyediaan menara telekomunikasi (base transceiver station) di

Kamika dan pada setiap distrik.

Format S t r u k t u r R u a n g

Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 15

(1) Sistem jaringan sumberdaya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1)

huruf c, terdiri atas :

a. wilayah sungai;

b. Cekungan Air Tanah (CAT)

c. Daerah Irigasi;

d. prasarana air baku untuk air bersih;

e. jaringan air bersih ke kelompok pengguna;

f. Sistem pengendalian banjir;

g. Sistem pengendalian banjir; dan

h. Sistem pengendalian longsor.

(2) Rencana pengembangan sumberdaya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi aspek konservasi sumberdaya air, pendayaguaan sumberdaya air, dan

pengendalian daya rusak air

(3) Wilayah sungai (WS) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi WS

Lintas Negara Mamberamo, Daerah Aliran Sungai (DAS) Mamberamo.

(4) Cekungan Air Tanah (CAT) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah

CAT Wamena dan CAT Enarotali yang merupakan CAT dalam kabupaten yang

merupakan potensi air tanah yang pemanfaatannya harus efisien dan diatur

dengan mengutamakan air permukaan yang ada sera pemantauan dengan

jaringan monitoring muka air tanah.

(5) Daerah Irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas :

a. Daerah irigasi kewenangan Pemerintah Pusat terdiri dari :

1. Daerah Irigasi Benawa; dan

2. Daerah Irigasi Elelim.

b. Daerah irigasi kewenangan Pemerintah Provinsi terdiri dari :

1. Daerah Irigasi Benawa; dan

2. Daerah Irigasi Elelim.

c. Daerah irigasi kewenangan Pemerintah kabupaten Yalimo yaitu Daerah

Irigasi Abenaho.

Pasal 15

(1) Sistem jaringan sumberdaya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1)

huruf c, terdiri atas :

a. wilayah sungai;

b. daerah aliran sungai;

c. daerah irigasi;

d. prasarana air baku untuk air bersih;

e. jaringan air bersih ke kelompok pengguna;

f. Sistem pengendalian banjir;

g. Sistem pengendalian longsor.

(2) Wilayah sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi wilayah

sungai lintas negara Mamberamo-Tami-Apauvar dan wilayah sungai Einlanden-

Digul-Bikuma.

(3) Daerah aliran sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi

daerah aliran sungai Mamberamo dan daerah aliran sungai Einlanden.

(4) Daerah irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdiri atas daerah

irigasi Elelim dan Benawa.

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format S t r u k t u r R u a n g

Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

(6) Prasarana air baku untuk air bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c, terdiri atas:

a. mata air Kali Biru/Hambulan di Distrik Elelim;

b. mata air Kali Bion di Distrik Abenaho;

c. mata air Lek di Distrik Apalapsili;

d. mata air Welarek di Distrik Welarek; dan

e. mata air Benawa di Distrik Benawa.

(7) Jaringan air bersih sebagaimana kekelompok pengguna dimaksud pada

ayat (1) huruf d, yaitu pengembangan perpipaan di Ibukota Kabupaten dan

Ibukota Distrik.

(8) Sistem pengendalian banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f

dilakukan melalui :

a. pembangunan dan operasi serta pemeliharaan prasarana pengendali

banjir;

b. normasilasi sungai;

c. rehabilitasi konstruksi, pemeliharaan bantaran dan tanggul subngai;

dan

d. pengelolaan DAS.

(9) Sistem pengendalian longsor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g

dilakukan dengan :

a. pengendalian prasarana pengendali longsor; dan

b. normalisasi sungai.

(5) Prasarana air baku untuk air bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf d, terdiri atas:

a. mata air Kali Biru/Hambulan di Distrik Elelim;

b. mata air Kali Bion di Distrik Abenaho;

c. mata air Lek di Distrik Apalapsili;

d. mata air Welarek di Distrik Welarek; dan

e. mata air Benawa di Distrik Benawa.

(6) Jaringan air bersih sebagaimana kekelompok pengguna dimaksud pada ayat

(1) huruf e, yaitu pengembangan perpipaan di Kamika da seluruh ibukota

distrik.

(7) Sistem pengendalian banjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f

dilakukan melalui:

a. pembangunan dan operasi serta pemeliharaan prasarana pengendali

banjir;

b. normasilasi sungai;

c. rehabilitasi konstruksi, pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai; dan

d. pengelolaan daerah aliran sungai

(8) Sistem pengendalian longsor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f

dilakukan melalui:

a. pengendalian prasarana pengendali longsor; dan

b. normalisasi sungai.

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format S t r u k t u r R u a n g

Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 16

(1) Rencana sistem prasarana pengelolaan lingkungan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 10 ayat (1) huruf d, terdiri atas :

a. sistem jaringan persampahan;

b. sistem pengolahan limbah;

c. sistem jaringan air minum;

d. sistem jaringan drainase; dan

e. jalur evakuasi bencana.

(2) Rencana sistem jaringan persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, meliputi:

a. pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Distrik Benawa dengan

menggunakan sistem Sanitary landfill;

b. pengembangan Tempat Pengolahan Sementara Terpadu (TPST) di Distrik

Elelim, Abenaho, dan Welarek;

c. pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis

sampah rumah tangga melalui pengurangan sampah;

d. pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada huruf c, meliputi

kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah,

dan/atau pemanfaatan kembali sampah; dan

e. penanganan sampah sebagaimana dimaksud pada huruf c meliputi

kegiatan pemilahan, pengumpulan dan pemindahan sampah dari sumber

sampah ke TPST, pengangkutan dari TPST ke TPA, dan/atau pemrosesan

akhir sampah.

(3) Rencana sistem pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b, meliputi:

a. pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Distrik Benawa;

dan

b. pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kawasan

industri.

Pasal 16

(1) Rencana sistem prasarana pengelolaan lingkungan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 10 ayat (1) huruf d, terdiri atas :

a. sistem jaringan persampahan;

b. sistem pengolahan limbah;

c. sistem jaringan air minum;

d. sistem jaringan drainase; dan

e. jalur evakuasi bencana.

(2) Rencana sistem jaringan persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, meliputi:

a. pengembangan tempat pemrosesan akhir di Distrik Elelim dan Benawa

dengan menggunakan sistem Sanitary landfill;

b. pengembangan tempat pengolahan sementara terpadu di setiap PKL dan

PPK.

c. pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis

sampah rumah tangga melalui pengurangan sampah;

d. pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada huruf c, meliputi

kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau

pemanfaatan kembali sampah; dan

e. penanganan sampah sebagaimana dimaksud pada huruf c meliputi kegiatan

pemilahan, pengumpulan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke

TPST, pengangkutan dari TPST ke TPA, dan/atau pemrosesan akhir sampah.

(3) Rencana sistem pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b, meliputi:

a. instalasi pengolahan lumpur tinja di setiap PKL dan PPK.

b. instalasi pengolahan air limbah di setiap PKL dan PPK.

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format S t r u k t u r R u a n g

Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

(4) Rencana sistem jaringan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c, meliputi:

a. sumber air Kali Biru/Hambulan melayani Distrik Elelim;

b. sumber air Kali Bion melayani Distrik Abenaho;

c. sumber air Kali Landik melayani Distrik Abenaho;

d. sumber air Lek melayani Distrik Apalapsili;

e. sumber air Welarek melayani Distrik Welarek; dan

f. sumber air Benawa melayani Distrik Benawa.

(5) Rencana sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf d, meliputi:

a. Pemeliharaan drainase primer, yaitu sungai-sungai besar yang langsung

bermuara ke laut ;

b. Pembangunan sistem drainase sekunder, yaitu saluran yang bermuara

ke sungai besar ;

c. Pembangunan sistem drainase tersier di setiap jaringan jalan di

kawasan perkotaan ;

d. Operasional dan pemeliharaan saluran pembuangan permukiman ;dan

e. Perbaikan dan peningkatan fungsi pelayanan sistem drainase

perkotaan yang ada dengan rehabilitasi dan pemeliharaan saluran ;

f. Penyusunan rencana induk drainase perkotaan.

(6) Jalur evakuasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, yaitu

berada pada kawasan yang aman dan mengikuti ruas jalan yang ada.

(4) Rencana sistem jaringan air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c, meliputi:

a. sumber air Kali Biru/Hambulan;

b. sumber air Kali Bion;

c. sumber air Kali Landik;

d. sumber air Lek;

e. sumber air Welarek;

f. sumber air Benawa; dan

g. sumber air di kawasan Kamika.

(5) Rencana sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf d, meliputi:

a. pemeliharaan drainase primer, yaitu sungai-sungai besar yang langsung

bermuara ke laut;

b. pembangunan sistem drainase sekunder, yaitu saluran yang bermuara

ke sungai besar;

c. pembangunan sistem drainase tersier di setiap jaringan jalan di kawasan

perkotaan;

d. operasional dan pemeliharaan saluran pembuangan permukiman; dan

e. perbaikan dan peningkatan fungsi pelayanan sistem drainase perkotaan

yang ada dengan rehabilitasi dan pemeliharaan saluran;

(6) Jalur evakuasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, yaitu

berada pada kawasan yang aman dan mengikuti ruas jalan yang ada.

(7) Penetapan jalur evakuasi bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (6)

ditindaklanjuti dengan petunjuk operasionalisasi penanganan kebencanaan

melalui Peraturan Bupati.

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format S t r u k t u r R u a n g

Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 25

Kawasan lindung lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf g, berupa

kawasan keanekaragaman hayati.

Pasal 29

(1) Kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf c,

terdiri atas :

a. kawasan peruntukan tanaman pangan;

b. kawasan peruntukan hortikultura;

c. kawasan peruntukan perkebunan; dan

d. kawasan peruntukan peternakan;

(2) Kawasan peruntukanan tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, terdapat di Distrik Abenaho, Elelim, Apalapsili, Welarek, dan Benawa.

(3) Kawasan peruntukan tanaman hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b, terdapat di Distrik Abenaho, Elelim, Apalapsili, Welarek, dan

Benawa.

(4) Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

c, terdapat di Distrik Abenaho, Elelim, Apalapsili, Welarek, dan Benawa.

(5) Kawasan peruntukan peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,

terdapat di Distrik Abenaho, Elelim, Apalapsili, Welarek, dan Benawa.

Pasal 25

Kawasan lindung lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf f berupa

kawasan keanekaragaman hayati, kawasan lindung spiritual, dan kearifan lokal.

Pasal 29

(1) Kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf c,

terdiri atas:

a. kawasan peruntukan tanaman pangan;

b. kawasan peruntukan hortikultura;

c. kawasan peruntukan perkebunan; dan

d. kawasan peruntukan peternakan;

(2) Kawasan peruntukan tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, terdapat di Distrik Abenaho, Elelim, Apalapsili, Welarek, dan Benawa.

(3) Kawasan peruntukan tanaman hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b, terdapat di Distrik Abenaho, Elelim, Apalapsili, Welarek, dan

Benawa.

(4) Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,

terdapat di Distrik Abenaho, Elelim, Apalapsili, Welarek, dan Benawa.

(5) Kawasan peruntukan peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,

terdapat di Distrik Abenaho, Elelim, Apalapsili, Welarek, dan Benawa.

(6) Sebagian kawasan peruntukan tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) ditetapkan sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan seluas

……………………….. hektar.

(7) Penetapan kawasan peruntukan tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada

ayat (6) ditindaklanjuti pengaturannya oleh peraturan daerah dan/atau

peraturan Bupati tentang penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan.

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format Struktur Ruang P o l a R u a n g

Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 32

(1) Kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26

huruf f, terdiri atas:

a. Kawasan Peruntukan pertambangan mineral dan batu bara; dan

b. Kawasan peruntukan pertambangan rakyat.

(2) Kawasan peruntukan pertambangan mineral dan batu bara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdapat di Distrik Elelim, Benawa, Welarek,

Apalapsili dan Abenaho

(3) Kawasan peruntukan batuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,

terdapat di Distrik Elelim, Benawa, Welarek, Apalapsili, dan Abenaho.

Pasal 32

(1) Kawasan peruntukan pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26

huruf f, terdiri atas:

a. Kawasan peruntukan mineral dan batu bara;

b. Kawasan peruntukan mineral batuan; dan

c. Kawasan peruntukan pertambangan rakyat.

(2) Kawasan peruntukan pertambangan mineral dan batu bara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdapat di Distrik Elelim, Benawa, Welarek,

Apalapsili dan Abenaho

(3) Kawasan peruntukan mineral batuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c, terdapat di Distrik Elelim, Benawa, Welarek, Apalapsili, dan Abenaho.

(4) Kawasan peruntukan pertambangan rakyat berada di ………………….

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format Struktur Ruang P o l a R u a n g

Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 34

(1) Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26

huruf h terdiri atas :

a. kawasan peruntukan permukiman perkotaan; dan

b. kawasan peruntukan permukiman perkampungan.

(2) Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a, terdapat di perkotaan Elelim, perkotaan Abenaho, perkotaan Apalapsili,

perkotaan Benawa, dan perkotaan Welarek.

(3) Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b, yaitu tersebar diseluruh kampung-kampung di Kabupaten Yalimo; dan

(4) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan dan perdesaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b dapat dirinci sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan.

Pasal 34

(1) Kawasan peruntukan permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf

h terdiri atas:

a. kawasan peruntukan permukiman perkotaan; dan

b. kawasan peruntukan permukiman perkampungan.

(2) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a ditetapkan pada pusat kegiatan lingkungan dan pusat pelayanan

kawasan sebagaimana dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a dan b.

(3) Kawasan peruntukan permukiman perkampungan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b ditetapkan pada seluruh perkampungan selain kawasan yang

ditetapkan sebagaimana pada ayat (2).

(4) Pemanfaatan ruang pada kawasan permukiman perkotaan dan permukiman

perkampungan yang termasuk dalam kawasan hutan sebagaimana ditetapkan

Pemerintah dapat diakomodasi dengan radius tidak lebih dari 500 meter.

(5) Untuk operasionalisasi pada kawasan permukiman sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), disusun rencana rinci tata ruang berupa rencana detail tata ruang

kawasan perkotaan dan rencana rinci tata ruang kawasan perkampungan sesuai

ketentuan perundang-undangan.

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format Struktur Ruang P o l a R u a n g

Kawasan strategis Indikasi program Pengendalian Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 39

(1) Kawasan strategis kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat

(1) huruf b, terdiri atas:

a. kawasan strategis ekonomi;

b. kawasan strategis sosial budaya; dan

c. kawasan strategis daya dukung ligkungan.

(2) Kawasan strategis ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,

terdiri atas:

a. kawasan strategis cepat tumbuh Elelim dan sekitarnya; dan

b. kawasan strategis agropolitan di Distrik Apalapsili, Welarek dan Distrik

Abenaho.

(3) Kawasan strategis sosial budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b, yaitu budaya Yali terdapat di Distrik Apalapsili, Welarek, dan

Benawa.

(4) Kawasan strategis Daya Dukung Lingkungan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf c, terdapat di Distrik Welarek, Abenaho dan Apalapsili.

Pasal 39

(1) Kawasan strategis kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat

(1) huruf b, terdiri atas:

a. kawasan strategis ekonomi;

b. kawasan strategis sosial budaya; dan

c. kawasan strategis daya dukung ligkungan.

(2) Kawasan strategis ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,

terdiri atas:

a. kawasan strategis cepat tumbuh Elelim dan sekitarnya;

b. kawasan strategis agropolitan di Distrik Apalapsili, Welarek dan Distrik

Abenaho; dan

c. kawasan strategis pusat pertumbuhan baru di Kamika.

(3) Kawasan strategis sosial budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b, yaitu budaya Yali terdapat di Distrik Apalapsili, Welarek, dan Benawa.

(4) Kawasan strategis daya dukung lingkungan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf c, terdapat di Distrik Welarek, Abenaho dan Apalapsili.

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format Struktur Ruang Pola Ruang K a w a s a n s t r a t e gi s

Indikasi program Pengendalian Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 43

(1) Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dilaksanakan secara

terkoordinasi oleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangan.

(2) Koordinasi pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dilakukan oleh Bupati

bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi.

(3) Dalam pengendalian pemanfaatan ruang wilayah, setiap orang dan/atau

koorporasi yang memiliki lahan diatas 5.000 ha harus melaporkan

perkembangan pemanfaatan ruang wilayah setiap 6 (enam) bulan kepada

Bupati Yalimo.

(4) Setiap orang dan/atau koorporasi yang memiliki lahan diatas 5.000 ha

harus memberikan akses dan informasi kepada Pemerintah Kabupaten

Yalimo dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang wilayah.

(5) Ketentuan lebih lanjut batas luasan izin usaha perkebunan dan izin usaha

pertanian serta izin usaha kehutanan didasarkan pada kebijakan nasional

tentang perkebunan, pertanian dan kehutanan serta diatur dalam

Peraturan Bupati.

Pasal 43

(1) Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dilaksanakan secara

terkoordinasi oleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangan.

(2) Koordinasi pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dilakukan oleh Bupati

bekerjasama dengan Gubernur.

(3) Setiap orang dan/atau korporasi yang memiliki lahan lebih dari 5.000 (lima

ribu) hektar harus melaporkan pjerkembangan pemanfaatan ruangnya

setiap 6 (enam) bulan kepada Gubernur Papua dan Pemerintah Kabupaten

Yalimo.

(4) Setiap orang dan/atau korporasi yang memiliki lahan lebih dari 5.000 (lima

ribu) hektar harus memberikan akses dan informasi kepada Pemerintah

Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Yalimo.

(5) Luasan lahan yang dapat dimohonkan perizinannya oleh 1 (satu) dan/atau

kelompok koorporasi:

a. perkebunan kelapa sawit seluas 100.000 (seratus ribu) hektar;

b. perkebunan teh seluas 20.000 (dua puluh ribu) hektar;

c. perkebunan tebu seluas 150.000 (seratus lima puluh ribu) hektar;

d. perkebunan kelapa seluas 40.000 (empat puluh ribu) hektar;

e. perkebunan karet seluas 20.000 (dua puluh ribu) hektar;

f. perkebunan kopi seluas 10.000 (sepuluh ribu) hektar;

g. perkebunan kakao seluas 10.000 (sepuluh ribu) hektar;

h. perkebunan jambu mete seluas 10.000 (sepuluh ribu) hektar;

i. perkebunan lada seluas 1.000 (seribu) hektar;

j. perkebunan cengkeh seluas 1.000 (seribu) hektar;

k. perkebunan kapas seluas 20.000 (dua puluh ribu) hektar; dan

l. pertanian tanaman pangan seluas 20.000 (dua puluh ribu) hektar.

Format Struktur Ruang Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program P e n g e n d a l i a n Umum

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

(6) Setiap perusahaan yang mendapatkan izin pengelolaan usaha diwajibkan

memberikan jaminan kesungguhan usaha lebih lanjut diatur dalam

Peraturan Bupati.

(7) Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui:

a. Ketentuan peraturan zonasi sistem kabupaten;

b. ketentuan perizinan;

c. Ketentuan insentif dan disinsentif; dan

d. Ketentuan sanksi

(6) Setiap perusahaan yang mendapatkan izin pengelolaan usaha diwajibkan

memberikan jaminan kesungguhan usaha lebih lanjut diatur dalam

Peraturan Bupati.

(7) Pengalihan hak dan atau kepemilikan ruang diprioritaskan kepada Orang

Asli Papua.

(8) Pemanfaatan ruang untuk kepentingan komersial wajib melibatkan pemilik

lahan dengan skema yang ditetapkan oleh Peraturan Bupati.

(9) Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui:

a. ketentuan peraturan zonasi sistem kabupaten;

b. ketentuan perizinan;

c. ketentuan insentif dan disinsentif; dan

d. ketentuan sanksi

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format Struktur Ruang Pola Ruang Kawasan strategis Indikasi program P e n g e n d a l i a n Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

LAMA BARU

Pasal 69

(1) Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Yalimo adalah 20 (dua

puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(2) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam

skala besar dan/atau perubahan batas teritorial wilayah yang ditetapkan dengan

peraturan perundang-undangan, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Yalimo

dapat ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(3) Peninjauan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga dilakukan apabila

terjadi perubahan kebijakan nasional dan strategi yang mempengaruhi

pemanfaatan ruang kabupaten dan/atau dinamika internal wilayah.

(4) Peraturan Daerah tentang RTRW Kabupaten Yalimo tahun 2013-2033 dilengkapi

dengan Rencana dan Album Peta yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Peraturan Daerah ini.

(5) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai

teknis pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah, diatur lebih lanjut dengan

Peraturan Bupati.

Pasal 69

(1) Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Yalimo adalah 20 (dua

puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.

(2) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana

alam skala besar dan/atau perubahan batas teritorial wilayah yang ditetapkan

dengan peraturan perundang-undangan, Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Yalimo dapat ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima)

tahun.

(3) Peninjauan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga dilakukan

apabila terjadi perubahan kebijakan nasional dan strategi yang mempengaruhi

pemanfaatan ruang kabupaten dan/atau dinamika internal wilayah.

(4) Peraturan Daerah tentang RTRW Kabupaten Yalimo tahun 2013-2033

dilengkapi dengan Rencana dan Album Peta yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(5) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang

mengenai teknis pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah, diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Bupati.

(6) Dalam hal terdapat kawasan yang dinotasikan dampak penting, cakupan luas,

serta bernilai strategis atau outline sebagaimana pada Lampiran IV, izin dan

pemanfaatan ruangnya mengikuti ketentuan perundang-undangan bidang

kehutanan.

13. Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Yalimo No 08 Tahun 2013 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Yalimo Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Tahun

2013 Nomor 08), diubah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang

mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Yalimo.

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

Format Struktur Ruang Pola Ruang Kawasan strategis I n d i k a s i p r o g r a m

Pengendalian Umum

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

5 11 0 3 0 0 1 1 10 0 16

139

85

5 43

1 3 2 11 1

STRUKTUR RUANG

Lama Baru

254.839

98.853

8.993 53.268

449 6.815 0 6.815

251.524

98.694 8.986 0 449 6.654

52.681 16.547

Hutan Lindung KSA Gambut HPK HPT Sempadan Pertanian Permukiman

POLA RUANG

Lama Baru

Can be a parameters but can also be variables Variables

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S

RENCANA TATA RUANG WILAYAH

PERATURAN DAERAH: Rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi kawasan perkotaan di PKL & PPK Rencana rinci tata ruang di PPL dan/atau kawasan perkampungan Rencana rinci tata ruang KSK Ekonomi Perda /Keputusan Bupati ttg LP2B

PERATURAN BUPATI/KEPUTUSAN BUPATI Mekanisme koordinasi pengendalian pemanfaatan ruang dengan Gubernur Mekanisme pelaporan perkembangan pemanfaatan ruang dari korporasi pemilik

lahan > 5.000 ha Mekanisme pemberian akses dan informasi dari korporasi pemilik lahan > 5.000 ha Mekanisme pemberian jaminan kesungguhan usaha Mekanisme pelaporan izin pemanfaatan ruang pada DPRD Mekanisme pemberian izin pemanfaatan ruang Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif Mekanisme penggantian yang layak Pembentukan BKPRD Skema keterlibatan pemilik lahan untuk kepentingan komersial

RTRW

Review

KABUPATEN YALIMO

2013-2033

P e r u b a h a n

Grand concept

D a l a m a n g k a

D i r e k t i f

P e t a s t r u k t u r

P e t a p o l a

P e t a K S LAIN-LAIN: Rencana induk bandar udara Identifikasi potensi

pertambangan RIPDA

END 2033

Yalimo Spatial Model Economy=Environment