nina dismenore

8
Skenario 1 Anamnesis 1. Identitas Nama : Rina Umur : 23 tahun Jenis kelamin : perempuan Alamat : Pekerjaan : 2. Keluhan utama aid dan rasa n!eri pada perut "a#ah$ a#aln!a n!eri di perut dan menjalar ke "a%ian pin%%an%$ rasa mual$ muntah dan sakit kepala. 3. Ri#a!at pen!akit dahulu a. Riwayat medis, tanyakan mengenai adanya diabetes, hipertensi, asma, hepatiti dan informasi riwayat opname. b. Riwayat operasi, tanyakan mengenai waktu, indikasi, dan jenis operasi yang c. Riwayat ginekologis, tanyakanmengenai riwayat obstetrik, riwayat menstruasi, keluarga berencana, dan fungsi seksual d. RiwayatPsikiatrik, tanyakanmengenai waktu,diagnosis, riwayat opname, dan pengobatan yang dijalani &. Ri#a!at keluar%a Dalam memperoleh informasi ini, tanyakan mengenai usia, penyebab kematian, atau peny yang dialami oleh keluarga terdekat pasien seperti orang tua, kakeknenek, saudara, cucu. !. "epribadian dan Riwayat #osial Hal ini mencakup kepribadian pasien dan minat, sumber dukungan, cara mengatasi masal kekuatan, dan ketakutan. #ebaiknya ditanyakan mengenai$ pekerjaan dan tingkat pendid sumber stress, baik yang baru muncul atau yang telah kronik% pengalaman h kegiatan pengisi waktu, dan akti&itas hidup seharihari 'acti&ities of daily li&i dasar minimal harus ditanyakan, terutama pada pasien lansia dan orang cacat. "epriba riwayat sosial juga melingkupi kebiasaan hidup yang sehat atau menciptakan resiko, s olahraga atau pola makan, tanyakanfrekuensi olahraga, pola makan harian, suplemene, konsumsi kopi atau teh. )nda dapat pula menanyakan riwayat pengobatan alternatif yan diikuti pasien. Dibawah ini merupakan daftar pertanyaan untuk tiap sistem. -ika anda telah berpengal menanyakan halhal dibawah ini tidak memerlukan banyak waktu $ a. Keadaan umum, beratbadan sebelum keluhan, perubahan beratbadan. "elemahan, kelelahan, demam b. Kulit , gatal, bercak, benjolan, kering, perubahan warna, perubahan rambut dan kuku c. Telinga-Hidung-Tenggorok-Mata-Kepala, Kepala$ #akitkepala, cedera kepala, pusing, merasa kepala ringan% ata$ tajam pandangan, penggunaan kaca mata, pemeriksaan terak nyeri, kemerahan, air mata berlebih, penglihatan ganda, penglihatan kabur, katarak,

Upload: karina-janneta

Post on 01-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

information

TRANSCRIPT

Skenario 1Anamnesis1. IdentitasNama : RinaUmur : 23 tahunJenis kelamin : perempuanAlamat :Pekerjaan :

2. Keluhan utamaHaid dan rasa nyeri pada perut bawah, awalnya nyeri di perut dan menjalar ke bagian pinggang, rasa mual, muntah dan sakit kepala.

3. Riwayat penyakit dahulua. Riwayat medis, tanyakan mengenai adanya diabetes, hipertensi, asma, hepatitis, HIV, dan informasi riwayat opname.b. Riwayat operasi, tanyakan mengenai waktu, indikasi, dan jenis operasi yang dilakukanc. Riwayat ginekologis, tanyakan mengenai riwayat obstetrik, riwayat menstruasi, keluarga berencana, dan fungsi seksuald. Riwayat Psikiatrik, tanyakan mengenai waktu, diagnosis, riwayat opname, dan pengobatan yang dijalani

4. Riwayat keluarga Dalam memperoleh informasi ini, tanyakan mengenai usia, penyebab kematian, atau penyakit yang dialami oleh keluarga terdekat pasien seperti orang tua, kakek-nenek, saudara, anak, atau cucu.

5. Kepribadian dan Riwayat SosialHal ini mencakup kepribadian pasien dan minat, sumber dukungan, cara mengatasi masalah, kekuatan, dan ketakutan. Sebaiknya ditanyakan mengenai: pekerjaan dan tingkat pendidikan; sumber stress, baik yang baru muncul atau yang telah kronik; pengalaman hidup penting; kegiatan pengisi waktu, dan aktivitas hidup sehari-hari (activities of daily living/ADL). Fungsi dasar minimal harus ditanyakan, terutama pada pasien lansia dan orang cacat. Kepribadian dan riwayat sosial juga melingkupi kebiasaan hidup yang sehat atau menciptakan resiko, seperti olahraga atau pola makan, tanyakan frekuensi olahraga, pola makan harian, suplemene, konsumsi kopi atau teh. Anda dapat pula menanyakan riwayat pengobatan alternatif yang pernah diikuti pasien.

Dibawah ini merupakan daftar pertanyaan untuk tiap sistem. Jika anda telah berpengalaman, menanyakan hal-hal dibawah ini tidak memerlukan banyak waktu :a.Keadaan umum, berat badan sebelum keluhan, perubahan berat badan. Kelemahan, kelelahan, demamb.Kulit, gatal, bercak, benjolan, kering, perubahan warna, perubahan rambut dan kukuc.Telinga-Hidung-Tenggorok-Mata-Kepala, Kepala: Sakit kepala, cedera kepala, pusing, merasa kepala ringan; Mata: tajam pandangan, penggunaan kaca mata, pemeriksaan terakhir, nyeri, kemerahan, air mata berlebih, penglihatan ganda, penglihatan kabur, katarak, dll; Telinga: pendengaran, suara mendengung, vertigo, nyeri, infeksi, cairan keluar dari telinga; Hidung dan sinus: riwayat flu, sumbatan hidung, hingus, gatal, hidung berdarah, dan masalah sinus;Tenggorok (atau mulut dan faring): keadaan gigi, gusi, riwayat nyeri tenggorokan, sakit menelan, dan suara parau.d.Leher, benjolan, pembesaran kelenjar, gondok, nyeri, atau kekakuan pada leher.e.Payudara, benjolan, nyeri, cairan puting, riwayat pemeriksaan mandiri (Sadari)f.Respiratorik, batuk, sputum, batuk darah, sesak napas, mengik. Anda dapat pula menanyakan ada tidaknya riwayat tuberkulosis, pneumonia, emphisema, asma, dan bronkhitis.g.Kardiovaskuler, permasalahan jantung, tekanan darah tinggi, demam rematik, nyeri dada atau rasa tidak nyaman, palpitasi, sesak pada saat baring, paroxismal nocturnal dispnea, edema, riwayat EKG atau pemeriksaan jantung lainnya.h.Gastrointestinal, sulit menelan, nyeri perut dan lokasinya, nafsu makan, mual, muntah, warna dan konsistensi feses, perdarahan anus, hemorrhoid, konstipasi, diare. Nyeri perut, intoleransi makanan, sendawa berlebihan.i.Urinarius,frekuensi berkemih, poliuria, nokturia, urgensi, nyeri pada saat berkemih, batu ginjal, inkontinensi.j.Genitalia, Pria: hernia, cairan dari penis, nyeri penis atau testis, riwayat penyakit menular seksual, kebiasaan seksual, kepuasan, metode KB, penggunaan kondom. Wanita: usia menarke; keteraturan, frekuensi dan durasi haid; jumlah darah, perdarahan diantara masa haid atau setelah berhubungan seksual; dismenore, gangguan pre-menstruasi; usia menopause, gejala menopause, perdarahan post-menapuse; sekret vagina, gatal, perih, benjolan, riwayat penyakit menular seksual dan pengobatannya; jumlah kehamilan dan kelahiran, metode KB, riwayat keguguran, komplikasi kehamilan; preferensi seksual, fungsi, kepuasan, permasalahan lain seperti dispareunia; terpapar dengan infeksi HIV.k.Vaskuler perifer,klaudikasio intermitten, keram, varises.l.Muskuloskeletal,nyeri otot dan sendi, kekakuan, arthritis, riwayat gout, dan nyeri punggung. Jika dirasakan, tanyakan lokasi dari otot atau sendi yang mengalaminya, ada tidaknya bengkak, kemerahan, nyeri, kekakuan, kelemahan, atau pergerakan yang terbatas; termasuk waktu gejala tersebut terjadi, durasi, dan riwayat traumam.Neurologik,pingsan, kejang, kelemahan, paralisis, rasa baal, kesemutan, tremor atau pergerakan involunter lainnya.n.Hematologik, anemia, gusi mudah berdarah, riwayat reaksi post transfusio.Endokrin, masalah thyroid, intoleransi panas dan dingin, keringat berlebih, haus dan lapar berlebih, poliuria, perubahan ukuran sepatu yang mendadakp.Psikiatrik,kecemasan, ketegangan, mood termasuk deresi, gangguan memori, percobaan bunuh diri jika ada.

6. riwayat haidbanyaknya darah yang keluar selama haid, lamanya haid, disertai nyeri/tdk. Catatan tentang periode haid. Usia menarche regularitas haid durasi banyaknya jumlah perdarahan haid, PMS (kejang haid,meteorismus,nyeri kepala),

2. PF ku : tnrsPemeriksaan fisik untuk dismenorea adalah dengan pemeriksaan panggul. Pemeriksaan panggul adalah pemeriksaan fisik organ panggul wanita oleh seorang profesional kesehatan. Pemeriksaan panggul membantu mengevaluasi ukuran dan posisi dari vagina, leher rahim,rahim dan ovarium.4. Pp Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus seperti pasien adalah : USG Laparoskopi atau histeroskopiPada pemeriksaan ini dinilai ukuran, bentuk uterus; ukuran dan struktur adnexa; serta nodul atau fibrosis ligamentum uterosakral atau septum retrovaginal (Berek & Jonathan, 2007).Pemeriksaan penunjang pertama yang dapat dilakukan adalah USG karena pertimbangan biaya yang lebih terjangkau. Pada pemeriksaan laparoskopi harus dimasukkan lewat abdomen dan ini menimbulkan daerah perlukaan. Pada Histeroskopi tidak dianjurkan karena harus memasukkan alat lewat pada serviks padahal pasien belum menikah. Kemungkinan hasil pemeriksaan penunjang pada pasien adalah tidak terdapat kelainan.Pemeriksaan tambahan : B-USG : deteksi kondisi rahim, ovarium, dan panggul. Sitologi : untuk pemeriksaan fungsi ovarium serta menghilangkan lesi ganas. Biopsy : untuk menentukan jenis penyakit, lebih sering digunakan untuk mendiagnosis tumor. Penentuan endokrin : dapat digunakan untuk mengukur gonadotropin hipofisis, prolaktin, ovarium, tiroid, dan hormon adrenal. Secara klinis untuk memahami fungsi ovarium dapat menggunakan cara pap smear vagina, mucus serviks, suhu tubuh basal, dan biopsi endometrium. X-Ray, pemeriksaan uterin lipiodol dapat digunakan untuk memahami kondisi rongga rahim, apakah terdapat fibroid mukosa atau polip. Juga untuk memahami apakah terdapat tumor hipofisis. Laparoskopi dan histeroskopi: untuk mendeteksi lesi uterine serta panggul. Pemeriksaan fungsi hati, ginjal, serta aliran darah. Lakukan pemeriksaan kromosom bila diperlukan.

4. DuSesuai kasus nyeri perut bagian bawah menjalar ke pinggang, merasa mual, muntah dan sakit kepala, cepat marah dan mudah tersinggung. Nyeri kram di perut bawah dan menjalar ke arah paha dan daerah pinggang merupakan gejala yang tersering. Sakit kepala, mual, konstipasi atau diare, dan muntah kadang dapat terjadi. Karakteristik nyeri dijumpai pada hari pertama dari menstruasi, bersamaan dengan keluarnya darah menstruasi.

a. Dismenore Primer Nyeri haid primer didefinisikan sebagai nyeri kram yang berulang yang terjadi saat menstruasi tanpa ada kelainan patologik pada pelvis. Nyeri haid sekunder adalah nyeri saat haid yang didasari oleh adanya kelainan patologik pada pelvis, contohnya endometriosis. Nyeri haid primer mulai saat usia remaja, saat dimana siklus ovulasi mulai teratur. Penyebab nyeri haid primer sampai saat ini masih belum jelas, tetapi beberapa teori menyebutkan bahwa kontraksi miometrium akan menyebabkan iskemia pada uterus sehingga menyebabkan rasa nyeri. Kontraksi miometrium tersebut disebabkan oleh sintesis prostaglandin. Prostaglandin disebut dapat mengurangi atau menghambat sementara suplai darah ke uterus yang menyebabkan uterus mengalami kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kontraksi miometrium dan terasa nyeri. Gejala dari nyeri haid primer berupa rasa nyeri di perut bagian bawah, menjalar ke daerah pinggang dan paha. Kadang-kadang disertai mual, muntah, diare, sakit kepala dan emosi yang labil. Nyeri timbul sebelum haid dan berangsur hilang setelah darah haid keluar. Dismenore primer didefinisikan sebagai rasa sakit berupa kram mentruasi tanpa ada bukti patologis. Bila kita merujuk dari persentase nyeri selama menstruasi maka persentasenya adalah 510% dari remaja akhir atau usia 20 tahun yang menderita dismenore primer dalam waktu singkat setiap bulannya. Nyerinya bisa rendah, menengah, berturut-turut, kram pelviks, dan nyerinya menjalar ke belakang atau sebelah dalam paha. Kram dapat terjadi dalam satu atau beberapa hari disertai mual, diare, sakit kepala dan kemerahan pada wajah. Uterus mengalami vasokontriksi, anoreksia kontraksi terus menerus karena prostaglandin PGF2 dan PGF2. Pada sebagian wanita dengan dismenore primer, terjadi peningkatan sekresi endometrial dari menstruasi dari prostaglandin F2 (PGF2) selama fase menstruasi. Pelepasan prostaglandin ke cairan menstruasi tejadi secara berkesinambungan ataupun tidak berkesinambungan sehingga jumlah cairan menstruasi ataupun prostaglandin bervariasi. Intensitas kram dan gejala dismenore sebanding dengan jumlah dilepaskannya PGF2. Radikal bebas oksigen dan terbentuknya dismenorea primer sangat berkaitan dengan kontraksi arteri dari otot polos uterus ketika uterus terkompresi, iskemik otot sehingga menghasilkan lebih banyak radikal bebas oksigen mencari klorin superoxid dismutase.Dismenorea primer hampir selalu terjadi saat siklus ovulasi (ovulatory cycles) dan biasanya muncul dalam 6-12 bulan setelah menarche (haid pertama). Pada dismenorea primer klasik, nyeri dimulai bersamaan dengan onset haid (atau hanya sesaat sebelum haid) dan bertahan/menetap selama 1-2 hari. Nyeri dideskripsikan sebagai spasmodik pada perut bagian bawah yang menyebar ke bagian belakang (punggung) atau anterior dan/atau medial paha.

DD1. Dismenore SekunderDismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainan anatomis genitalis. Tanda tanda klinik dari dismenore sekunder adalah endometriosis, radang pelvis, fibroid, adenomiosis, kista ovarium dan kongesti pelvis. Umumnya, dismenore sekunder tidak terbatas pada haid, kurang berhubungan dengan hari pertama haid, terjadi pada perempuan yang lebih tua (tiga puluhan atau empat puluhan tahun) dan dapat disertai dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan dan perdarahan yang abnormal).

2. EndometriosisDefinisiEndometriosis adalah satu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Menurut urutan yang tersering endometrium ditemukan ditempat-tempat sebagai berikut : 1) ovarium; 2) peritoneum dan ligamentum sakrouterinum, kavum Douglasi, dinding belakang uterus, tuba fallopi, plika fesiko uterina, ligamentum rotundum dan sigmoid; 3) septum rekto vaginal; 4) kanalis inguinalis; 5) apendiks; 6) umbilikus; 7) serviks uteri; 8) parut laparotomi; 9) kelenjar limfe; 10) lengan , paha, pleura dan perikardium. ( Prawirohardjo,2009)EtiologiTeori histogenesis dari endometriosis yang paling banyak penganutnya adalah teori dari Sampson. Menurut teori ini, endometriosis terjadi karena darah haid yang mengalir kembali (regurgitasi) melalui tuba kedalam rongga pelvis. Sudah dibuktikan bahwa dalam darah haid didapati sel-sel endometrium yang masih hidup. Sel-sel endometrium yang masih hidup ini kemudian mengadakan implantasi di pelvis. (Prawirohardjo,2009)Sekali jaringan endometrium melekat pada lokasi ektopik, masih harus dijelaskan mengapa jaringan dapat terus hidup dan tumbuh di lokasi tersebut, bukan dihilangkan oleh makrofag. Teori baru menyatakan bahwa pada suatu defek imunitas seluler yang memungkinkan jaringan endometrium tetap dapat hidup. Agar dapat tumbuh pada tempat-tempat ektopik ini jaringan endometrium harus berespon terhadap siklus esterogen dan siklus progesteron. Jika lingkungan esterogen berlangsung konstan, seperti pada kehamilan lesi ini cenderung mendapat serangan dari makrofag dan menjadi fibrotik. ( Llewllyn, 2002)PatologiLokasi yang sering terdapat adalah pada ovarium, dan biasanya disini didapati pada kedua ovarium. Pada ovarium tampak kista-kista biru kecil sampai kista besar (kadang-kadang sebesar tinju) berisi darah tua menyerupai coklat (kista coklat atau endometrioma).Darah tua dapat keluar sedikit-sedikit karena luka pada dinding kista dan dapat menyebabkan perlekatan antara permukaan ovarium dengan uterus, sigmoid dan dinding pelvis. Kista coklat kadang-kadang dapat mengalir dalam jumlah banyak kedalam rongga peritoneum karena robekan dinding kista dan menyebabkan acute abdoment. Tuba pada endometriosis biasanya normal. Pada salah satu atau kedua ligamentum sakrouterinum pada kavum douglasidan pada permukaan uterus sebelah belakang dapat ditemukan satu atau beberapa bintik sampai benjolan kecil yang berwarna kebiruan. Juga pada permukaan sigmoid atau rektum juga ditemukan benjolan berwarna kebiruan. ( Prawirohardjo,2009)Manifestasi KlinisTanda dan gejala endometriosis antara lain :NyeriNyeri kram abdomen bawah terjadi mulai premenstruasi, mencapai puncak beberapa hari terakhir menstruasi dan lambat laun menghilang.Gangguan menstruasiMenstruasi tidak teratur terdapat pada 60% wanita penderita. Pasien mungkin mengeluh bercak merah premenstruasi, perdarahan menstruasi dalam jumlah banyak atau frekuensi menstruasi yang lebih sering dan banyak mengeluarkan darah.DispareuniaJika lesi endometrium mengenai cul de sac, terutama jika uterusnya retroversi dan terfiksir karena perlengketan, pasien dapat mengeluh dispareunia pada penetrasi penis yang dalam, sedangkan jika terkena peritoneum usus, keluhan dapat berupa nyeri sewaktu defekasi.InfertilitasWalaupun endometriosis dikaitkan dengan infertilitas, apakah kelainan ini menyebabkan infertilitas masih diperdebatkan, kecuali lesinya sangat berat dan menimbulkan distorsi anatomi. Endometriosis biasanya tidak diduga sampai dilakukan laparoskopi untuk menyelidiki infertilitas. Endometriosis ringan yang disertai infertilitas diobati dengan hormon oleh beberapa spesialis. (Llewellyn,2002)PatofisiologiTeori Sampson : endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali ( regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis. Sudah dibuktikan bahwa dalam darah haid terdapat sel-sel endometrium yang masih hidup. Sel-sel endometrium yang masih hidup ini kemudian dapat mengadakan implantasi di pelvis.( Prawirohardjo,2009)Pemeriksaan fisikEndometriosis dapat dicurigai berdasarkan pada gejala-gejala dari nyeri pelvis dan penemuan-penemuan selama pemeriksaan-pemeriksaan. Adakalanya, sewaktu suatu pemeriksaan rectovaginal (satu jari tangan dalam vagina dan jari tangan lain dalam rektum), dokter dapat merasakan nodul-nodul (endometrial implants) dibelakang kandungan dan sepanjang ligamen-ligamen yang menempel pada dinding pelvis. Pada waktu-waktu yang lain, tidak ada nodul-nodul yang dirasakan, namun pemeriksaannya sendiri menyebabkan nyeri yang tidak biasa atau ketidaknyamanan.

3.