ngirim tgs pbl (1)

3
LI 7. Memahami dan Mempelajari Mengenai Rencana Tindakan Perawatan Gingivitis Peradangan baik ringan maupun berat merupakan sumber infeksi penyakit – penyakit pada tubuh. Sebagaimana umumnya dalam bidang kedokteran gigi, perawatan untuk peradangan gingiva harus menekankan penjagaan oral higiene. Pembuangan plak dan semua faktor retensinya harus diutamakan dan dituntaskan segera (Mustaqimah, 2009) Berikut perawatan yang dapat dilakukan pada peradangan gingiva, yaitu: Sceling dan Root Scealing Scealing adalah suatu proses membuang plak dan kalkulus dari permukaan gigi, baik supragingiva maupun subgingiva. Sedangkan root scealing adalah proses membuang sisa-sisa kalkulus yang terpendam dan jaringan nekrotik pada sementum untuk menghasilkan permukaan akar gigi yang licin dan keras. Tujuan utama sceling dan root scealing adalah untuk mengembalikan kesehatan gingiva dengan cara membuang semua elemen yang menyebabkan gingivitis baik plak maupun kalkulus dari permukaan gigi (Putri dkk., 2010). Prosedur sceling dan root scealing perlu dilakukan dan banyak memakan waktu. Penelitian menunjukkan, pada kondisi yang klinis terjadi peningkatan secara umum setelah root scealing. Namun demikian, terdapat beberapa daerah yang tidak memberikan respon terhadap terapi ini. Faktor yang dapat membatasi keberhasilan perawatan root scealing yaitu anatomi akar gigi, furkasi, dan kedalaman probing. Beberapa minggu setelah root scealing, evaluasi ulang harus dilakukan untuk melihat respon perawatan (Putri dkk., 2010). Instrumen sceling, root scealing, dan kuretase digunakan untuk pembersihan plak dan deposit yang terkalsifikasi pada mahkota dan akar gigi, dan pembersihan jaringan lunak yang membentuk poket. Instrument skeling dan kuretase diklasifikasikan sebagai berikut (Newman dkk., 2002): Sceler sickle merupakan instrumen berat yang digunakan untuk membersihkan kalkulus supragingiva. Kuret merupakan instrumen yang digunakan untuk skeling subgingiva, root scealing dan pengangkatan jaringan lunak yang membentuk poket. Sceler hoe, chisel, dan file digunakan untuk membersihkan kalkulus subgingiva yang keras, dan sementum yang mengalami perubahan. Instrumen ultrasonik dan sonik digunakan untuk skeling dan pembersihan permukaan gigi, dan kuretase dinding jaringan lunak pada poket periodontal. Penyikatan gigi Dalam suatu penelitian mengenai kebiasaan menyikat gigi di Amerika menunjukkan hanya 60% masyarakat melakukannya dengan ketat. Hasil ini menunjukkan pentingnya motivasi dan penyuluhan tentang penjagaan kebersihan mulut. Selain itu kesempurnaan hasil penyikatan lebih

Upload: puji-amalia

Post on 05-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Ngirim Tgs Pbl (1)

LI 7. Memahami dan Mempelajari Mengenai Rencana Tindakan Perawatan Gingivitis

Peradangan baik ringan maupun berat merupakan sumber infeksi penyakit – penyakit pada tubuh.

Sebagaimana umumnya dalam bidang kedokteran gigi, perawatan untuk peradangan gingiva harus

menekankan penjagaan oral higiene. Pembuangan plak dan semua faktor retensinya harus

diutamakan dan dituntaskan segera (Mustaqimah, 2009)

Berikut perawatan yang dapat dilakukan pada peradangan gingiva, yaitu:

Sceling dan Root Scealing

Scealing adalah suatu proses membuang plak dan kalkulus dari permukaan gigi, baik supragingiva

maupun subgingiva. Sedangkan root scealing adalah proses membuang sisa-sisa kalkulus yang

terpendam dan jaringan nekrotik pada sementum untuk menghasilkan permukaan akar gigi yang

licin dan keras. Tujuan utama sceling dan root scealing adalah untuk mengembalikan kesehatan

gingiva dengan cara membuang semua elemen yang menyebabkan gingivitis baik plak maupun

kalkulus dari permukaan gigi (Putri dkk., 2010).

Prosedur sceling dan root scealing perlu dilakukan dan banyak memakan waktu. Penelitian

menunjukkan, pada kondisi yang klinis terjadi peningkatan secara umum setelah root scealing.

Namun demikian, terdapat beberapa daerah yang tidak memberikan respon terhadap terapi ini.

Faktor yang dapat membatasi keberhasilan perawatan root scealing yaitu anatomi akar gigi,

furkasi, dan kedalaman probing. Beberapa minggu setelah root scealing, evaluasi ulang harus

dilakukan untuk melihat respon perawatan (Putri dkk., 2010).

Instrumen sceling, root scealing, dan kuretase digunakan untuk pembersihan plak dan deposit

yang terkalsifikasi pada mahkota dan akar gigi, dan pembersihan jaringan lunak yang membentuk

poket. Instrument skeling dan kuretase diklasifikasikan sebagai berikut (Newman dkk., 2002):

Sceler sickle merupakan instrumen berat yang digunakan untuk membersihkan kalkulus

supragingiva.

Kuret merupakan instrumen yang digunakan untuk skeling subgingiva, root scealing dan

pengangkatan jaringan lunak yang membentuk poket.

Sceler hoe, chisel, dan file digunakan untuk membersihkan kalkulus subgingiva yang keras, dan

sementum yang mengalami perubahan. Instrumen ultrasonik dan sonik digunakan untuk skeling

dan pembersihan permukaan gigi, dan kuretase dinding jaringan lunak pada poket periodontal.

Penyikatan gigi

Dalam suatu penelitian mengenai kebiasaan menyikat gigi di Amerika menunjukkan hanya 60%

masyarakat melakukannya dengan ketat. Hasil ini menunjukkan pentingnya motivasi dan

penyuluhan tentang penjagaan kebersihan mulut. Selain itu kesempurnaan hasil penyikatan lebih

penting daripada teknik penyikatannya (Mustaqimah, 2003).

Penggunaan dental floss

Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa hanya 25% masyarakat terbiasa melakukannya.

Penggunaan dental floss bermanfaat untuk membuang plak dari daerah proksimal yang tidak dapat

dicapai oleh penyikatan gigi. Telah terbukti bahwa penggunaan di daerah proksimal dapat

mengurangi terjadinya peradangan dan perdarahan gingiva pada orang dewasa (Mustaqimah,

2003).

Berkumur dengan obat

Berbagai obat kumur hanya sedikit yang berisi bahan kimia yang mampu mematikan bakteri plak,

sehingga hanya obat kumur tertentu yang mendapatkan pengakuan dari American Dental

Assosiation. Keunggulan obat kumur adalah dapat menyerap ke daerah subgingiva walaupun

Page 2: Ngirim Tgs Pbl (1)

hanya beberapa milimeter saja. Jadi obat kumur tetap paling efektif terhadap plak supragingiva

(Mustaqimah, 2003).

Irigasi gingiva

Air yang digunakan sebagai irigator selain berhasil membuang partikel makanan, juga dapat

membuang produk bakteri sehingga lebih efektif daripada berkumur. Irigasi ini bermanfaat karena

dapat dilakukan ke dalam sulkus maupun poket sehingga ditemukan jumlah spesies Actinomyces

maupun Bacteroides dapat berkurang (Mustaqimah, 2003).

Pengurutan gingiva (fisiotherapy oral)

Mengurut gingiva dengan sikat gigi menyebabkan penebalan epitel, peningkatan keratinisasi dan

aktivitas mitotik dalam epitel dan jaringan ikat, serta terbuangnya plak. Semua keadaan ini

meningkatkan kesehatan gingiva sehingga dapat dianjurkan untuk melakukan terapi pada gingiva

yang mudah berdarah (Mustaqimah, 2003).

Mustaqimah D. N. 2003. Jurnal Gingiva yang Mudah Berdarah serta Pengelolaannya. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Mustaqimah D. N. 2009. Jurnal Inflamasi Gingiva dan Penanggulangan Praktisnya. Cakradonya

Dental Journal.

Putri M. H., Herijulianti E., Nurjannah N. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan

Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Newman, Michael G., Takei, Henry., Klokkevoid, Perry R. Carranza, Fermin A. 2002. Carranza's

clinical periodontology, 9th Edition. Philadelphia: W B Saunders Company.

5.1 Terapi/ Perawatan

Perawatan gingivitis terdiri dari tiga komponen yang dapat dilakukan bersamaan yaitu:1

Interaksi kebersihan mulut

Menghilangkan plak dan calculus dengan scaling

Memperbaiki faktor-faktor retensi plak.

Ketiga macam perawatan ini saling berhubungan. Pembersihan plak dan calculus tidak dapat

dilakukan sebelum faktor-faktor retensi plak diperbaiki. Membuat mulut bebas plak ternyata tidak

memberikan manfaat bila tidak dilakukan upaya untuk mencegah rekurensi deposit plak atau tidak

diupayakan untuk memastikan pembersihan segera setelah deposit ulang.1

5.2 Pencegahan

Menurut Depkes RI. (2002), untuk mencegah terjadinya gingivitis, kita harus berusaha agar

bakteri dan plak pada permukaan gigi tidak diberi kesempatan untuk bertambah dan harus

dihilangkan, sebenarnya setiap orang mampu, tetapi untuk melakukannya secara teratur dan

berkesinambungan diperlukan kedisiplinan pribadi masing-masing. Caranya :13

Menjaga kebersihan mulut, yaitu : sikatlah gigi secara teratur setiap sesudah makan dan sebelum

tidur.

Mengatur pola makan dan menghindari makan yang merusak gigi, yaitu makanan yang banyak

gula.

Periksalah gigi secara teratur ke dokter gigi, Puskesmas setiap enam bulan sekali

Manson J.D. dan Eley B.M. 1993. Buku Ajar Periodonti. Edisi Kedua p. 45.

Depkes RI. 2002. Buku Pegangan materi Kesehatan Gigi dan Mulut untuk Kegiatan KIA di

Page 3: Ngirim Tgs Pbl (1)

Posyandu (UKGMD). Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Direktorat Kesehatan Gigi p.13

Jakarta.