nf. -...

1
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR DAN BAKTERI YANG BERPERAN PADA PROSES PENGOMPOSAN CAMPURAN FESES AYAM BURAS DAN SAMPAH ORGANIK Hidayati, Y.A., Tb. Benito A.K nf. Marlina Fakultas Pe te rnakan (Jnivers i tcts padj adj aran Bondung Em a i I : yu I i _tj ip nrdyahoo. co m ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui jamur dan bakteri yang berperan dalam proses pengomposan campuran feses ayam buras dan sampah oryanic. Metode yang digunakan datam penelitian ini adalah metode diskriptif. Peubah yang diamatr adalah temperature, pH, isolasi dan identifikasi jamur dan bakteri selarna proses pengomposan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi temperature pada awal proses pengomPosan 26 - 35{,, kemudian temperature naik mencap ai 4l - 54oC sampai hari ke 24, kemudian temperature mulai turun sampai 33"C pada hari ke 30, selanjutnya temperature turun sampai 30rC pada akhir proses pengomposan. Nilai pH pada awal proses pengomposan mencapai pH 5,5 - 6,5 sampai hari ke 10, selanjutnya pH naik sampai mencapai pH 8 pada hari ke 24, berikutnya pH turun mencapai pH 7 sampai akhir proses pengomposan. Jamur yang berhasit diidentifikasi adalah Niurospora sitopila, Mizophus sp, Aspergillus sp. Bakteri yang berhasil diidentifikasi Enterobacter sp, Bacittus sp, Escherichia coli, Pseudomonas sp. Kata ktmci : feses ayam buras, sampah organik, pengomposan, jamni bakteri PENDAHULUAN Feses ayam buras dan sampah organic merupakan bahan organic yang mengandung mikroorganisme dan berpotensi mencemari lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan limbah organic meliputi penanganan limbah dan pengolahan limbah. Pengolahan limbah organic, dapat ditakukan dengan proses pengomposan. Dalam proses pengomposan, bahan organic limbah didegradasi oleh mikroorganisme menjadi bahan yang lebih sederhana dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman (unsure N, p dan K) Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengomposan adalah : nisbah CA.I = 26 - 35 (campuran limbah yang digunakan), mikoorganisme, kadar air 50-60yo, temperatur 40- 60oC , pH 5,5 - 8, aerasi. Mikroorganisme utama meliputi jamur, bakteri, actinomycetes, diperlukan jumlah populasi yang cukup (+ 106 cflr/g) unt:k membangkitkan proses pengomposan. populasi meningkat atau berkurang sesuai kondisi tingkungan untuk masing-masing species selama pengomposan. Pada awalnya jarnur dan bakteri penghasil asam muncul selama fase mesophilik (20 - 40"C), mikroorganisme ini menghabiskan gula, zat tepung dan protein. Proses degradasi bahan organic ditandai dengan meningkatnya temperature. Fase selanjutnya digantikan oleh bakteri-bakteri thermophilik (>40'C), pada tingkat ini lemak, hemicellulosa dan cellulose didekomposisi. Pada akhirnya temperature turun, bakteri dan jamur mesophilik muncul lagi. Jenis mikroorganisme dalam proses pengomposan dipengaruhi oleh perubahan temperatur, apabila temperature pengomposan berkisar antara temperature ambient dan 40"C maka mikroorganisme mesophilik yang dominan. Aktivitas mikroorganisme tersebut menghasilkan panas yang akan meningkatkan temperature diatas 40oC, maka mikroorganisme mesophilik akan pindah ke lapisan luar, sedangkan mikroorganisme thermophilik mulai melakukan aktivitasnya. Temperatur maksimum dalam tumpukan bahan oryanic ciicapai pada selang waktu 30 - 4C hari, setelah ifu temperature tumpukan mulai menurun hingga mendekati temperature ambient, hal ini menunjukkan baliwa aktivitas mikroorganisme mulai menurun, sejalan dengan berkurangnya bahan oqganic yang tersedia. Isolasi dan identifikasi mikroorganisme perlu Prosiding Seminar Nasiona! dan Kongres I ISAA, lg-2A Oiiober 20lt 5i

Upload: others

Post on 04-Sep-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR DAN BAKTERI YANG BERPERAN PADA PROSESPENGOMPOSAN CAMPURAN FESES AYAM BURAS DAN SAMPAH ORGANIK

Hidayati, Y.A., Tb. Benito A.K nf. MarlinaFakultas Pe te rnakan (Jnivers i tcts padj adj aran Bondung

Em a i I : yu I i _tj ip nrdyahoo. co m

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui jamur dan bakteri yang berperan dalamproses pengomposan campuran feses ayam buras dan sampah oryanic. Metode yang digunakan datampenelitian ini adalah metode diskriptif. Peubah yang diamatr adalah temperature, pH, isolasi dan identifikasijamur dan bakteri selarna proses pengomposan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi temperaturepada awal proses pengomPosan 26 - 35{,, kemudian temperature naik mencap ai 4l - 54oC sampai hari ke24, kemudian temperature mulai turun sampai 33"C pada hari ke 30, selanjutnya temperature turun sampai30rC pada akhir proses pengomposan. Nilai pH pada awal proses pengomposan mencapai pH 5,5 - 6,5sampai hari ke 10, selanjutnya pH naik sampai mencapai pH 8 pada hari ke 24, berikutnya pH turunmencapai pH 7 sampai akhir proses pengomposan. Jamur yang berhasit diidentifikasi adalah Niurosporasitopila, Mizophus sp, Aspergillus sp. Bakteri yang berhasil diidentifikasi Enterobacter sp, Bacittus sp,Escherichia coli, Pseudomonas sp.

Kata ktmci : feses ayam buras, sampah organik, pengomposan, jamni bakteri

PENDAHULUAN

Feses ayam buras dan sampah organicmerupakan bahan organic yang mengandungmikroorganisme dan berpotensi mencemarilingkungan bila tidak dikelola dengan baik.Pengelolaan limbah organic meliputi penangananlimbah dan pengolahan limbah. Pengolahan limbahorganic, dapat ditakukan dengan prosespengomposan. Dalam proses pengomposan, bahanorganic limbah didegradasi oleh mikroorganismemenjadi bahan yang lebih sederhana dan dapatdimanfaatkan oleh tanaman (unsure N, p dan K)Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalammelakukan pengomposan adalah : nisbah CA.I = 26- 35 (campuran limbah yang digunakan),mikoorganisme, kadar air 50-60yo, temperatur 40-60oC , pH 5,5 - 8, aerasi. Mikroorganisme utamameliputi jamur, bakteri, actinomycetes, diperlukanjumlah populasi yang cukup (+ 106 cflr/g) unt:kmembangkitkan proses pengomposan. populasi

meningkat atau berkurang sesuai kondisi tingkunganuntuk masing-masing species selama pengomposan.

Pada awalnya jarnur dan bakteri penghasil asam

muncul selama fase mesophilik (20 - 40"C),

mikroorganisme ini menghabiskan gula, zat tepungdan protein. Proses degradasi bahan organic ditandaidengan meningkatnya temperature. Fase selanjutnyadigantikan oleh bakteri-bakteri thermophilik(>40'C), pada tingkat ini lemak, hemicellulosa dancellulose didekomposisi. Pada akhirnya temperatureturun, bakteri dan jamur mesophilik muncul lagi.

Jenis mikroorganisme dalam prosespengomposan dipengaruhi oleh perubahantemperatur, apabila temperature pengomposanberkisar antara temperature ambient dan 40"C makamikroorganisme mesophilik yang dominan.Aktivitas mikroorganisme tersebut menghasilkanpanas yang akan meningkatkan temperature diatas40oC, maka mikroorganisme mesophilik akanpindah ke lapisan luar, sedangkan mikroorganismethermophilik mulai melakukan aktivitasnya.Temperatur maksimum dalam tumpukan bahanoryanic ciicapai pada selang waktu 30 - 4C hari,setelah ifu temperature tumpukan mulai menurunhingga mendekati temperature ambient, hal inimenunjukkan baliwa aktivitas mikroorganismemulai menurun, sejalan dengan berkurangnya bahan

oqganic yang tersedia.

Isolasi dan identifikasi mikroorganisme perlu

Prosiding Seminar Nasiona! dan Kongres I ISAA, lg-2A Oiiober 20lt 5i