newsletter - nielsen television audience nielsen newsletter april... · ing banyak di-tonton adalah...

5
Edisi ke-8 , April 2007 Prime Time = Sinetron? Benarkah? 1 Ketika Televisi Bersaing di Tingkat Lokal 2 NEWSLETTER NEWSLETTER Data Highlight Edisi ini: Edisi ini: Edisi ini: Edisi ini: NEWSLETTER p.1 Data Highlight Client’s Update Simulasi Sederhana un- tuk Merencanakan Kampanye 4 Arianna Customer Ex- perience Survey 5 Tanggal Subjek Level 5-Apr VB Beginner 12-Apr PE Beginner 19-Apr VB Beginner 26-Apr PE Beginner Jadwal Training Arianna Setiap Kamis, 09.30-12.00 Silahkan hubungi tim Client Service kami untuk keikut- sertaan Anda. Tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa sinetron adalah program yang sangat penting bagi sebagian besar stasiun TV dan prime time adalah jam tayang yang dipenuhi oleh pro- gram ini. Beberapa channel bahkan masih bersaing dengan program sinetron hingga tengah malam. Pemirsa pun diha- dapkan pada ber- agam pilihan judul sinetron. Kalau mereka tidak menyu- kai satu judul sine- tron, mereka bisa memilih judul lain- nya. Dengan mudah, mereka bisa berpin- dah di antara dua atau lebih sinetron pada saat yang ber- samaan. Hingga saat ini, tampaknya sine- tron masih meru- pakan program yang paling banyak diton- ton. Berdasarkan data kepemirsaan AGB Nielsen Media Research di bulan Maret (1-24 Maret 2007), meski porsi jam tayang sinetron hanya 10% (sekitar 925 jam/bulan) dari total jam tayang, porsi waktu yang di- habiskan pemirsa untuk menonton sinetron adalah yang terbesar, yaitu sekitar 24% (rata- rata 19 jam/bulan). Lebih lama 1 hingga 18 jam dibandingkan waktu yang dihabiskan pemirsa untuk menonton program-program lainnya. Dengan memuncaknya potensi pemirsa di jam tayang utama dan ketatnya persaingan program sinetron di jam tersebut, tak ayal pemeringkatan program televisi berdasarkan rating pun acapkali menempatkan sinetron di posisi dengan pemirsa terbanyak. Lalu, pro- gram apa yang tertinggal seandainya sinetron tidak disertakan dalam urutan program yang paling banyak ditonton? Masih berdasarkan data kepemirsaan di periode yang sama, tanpa menyertakan si- netron (termasuk FTV) di antara program dengan pemirsa paling banyak, ternyata pro- gram yang pal- ing banyak di- tonton adalah program hibu- ran musik. Se- cara umum, program hibu- ran adalah pro- gram yang jam tayangnya pal- ing besar di antara pro- gram-program lainnya. Pro- gram hiburan yang dimaksud ini mencakup musik, hiburan tradisional, va- riety show, re- ality show, light entertain- ment, komedi, kuis, dan game show. Total jam tayang hi- buran di semua channel adalah sebanyak 2134 jam/bulan (22% dari total jam ta- yang), sementara pemirsa hanya menghabiskan 10 jam/bulan (13% dari waktu yang dihabiskan untuk menonton TV). Di antara jenis program hiburan, ternyata program hiburan musiklah yang memperoleh pemirsa terbanyak. Berdasarkan durasi ta- yangnya, program musik sendiri memiliki komposisi terbesar, yaitu 47% di antara pro- gram hiburan lainnya. Waktu yang dihabis- kan oleh pemirsa untuk menonton program musik pun yang paling besar di antara pro- gram hiburan lainnya, yaitu sebesar 4 jam 25 menit selama bulan Maret. Prime Time = Sinetron? Benarkah? Prime Time = Sinetron? Benarkah? Persentase jam tayang program hiburan - Periode 1-24 Maret 2007 We’re on the Web! www.agbnielsen.co.id

Upload: vanque

Post on 24-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NEWSLETTER - Nielsen Television Audience Nielsen Newsletter April... · ing banyak di-tonton adalah program hibu- ... all people Share channel lokal di Jakarta dan Bandung, ... gan

Edisi ke-8, April 2007

Prime Time = Sinetron? Benarkah?

1

Ketika Televisi Bersaing di Tingkat Lokal

2

NEWSLETTERNEWSLETTER

Data Highlight

Edisi ini:Edisi ini:Edisi ini:Edisi ini:

NEWSLETTER p.1

Data Highlight

Client’s Update

Simulasi Sederhana un-tuk Merencanakan Kampanye

4

Arianna Customer Ex-perience Survey

5

Tanggal Subjek Level

5-Apr VB Beginner

12-Apr PE Beginner

19-Apr VB Beginner

26-Apr PE Beginner

Jadwal Training Arianna

Setiap Kamis, 09.30-12.00

Silahkan hubungi tim Client Service kami untuk keikut-sertaan Anda.

Tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa sinetron adalah program yang sangat penting bagi sebagian besar stasiun TV dan prime time

adalah jam tayang yang dipenuhi oleh pro-gram ini. Beberapa channel bahkan masih bersaing dengan program sinetron hingga tengah malam. Pemirsa pun diha-dapkan pada ber-agam pilihan judul sinetron. Kalau mereka tidak menyu-kai satu judul sine-tron, mereka bisa memilih judul lain-nya. Dengan mudah, mereka bisa berpin-dah di antara dua atau lebih sinetron pada saat yang ber-samaan. Hingga saat ini, tampaknya sine-tron masih meru-pakan program yang paling banyak diton-ton. Berdasarkan data kepemirsaan AGB Nielsen Media Research di bulan Maret (1-24 Maret 2007), meski porsi jam tayang sinetron hanya 10% (sekitar 925 jam/bulan) dari total jam tayang, porsi waktu yang di-habiskan pemirsa untuk menonton sinetron adalah yang terbesar, yaitu sekitar 24% (rata-rata 19 jam/bulan). Lebih lama 1 hingga 18 jam dibandingkan waktu yang dihabiskan pemirsa untuk menonton program-program lainnya. Dengan memuncaknya potensi pemirsa di jam tayang utama dan ketatnya persaingan program sinetron di jam tersebut, tak ayal pemeringkatan program televisi berdasarkan rating pun acapkali menempatkan sinetron di posisi dengan pemirsa terbanyak. Lalu, pro-gram apa yang tertinggal seandainya sinetron

tidak disertakan dalam urutan program yang paling banyak ditonton? Masih berdasarkan data kepemirsaan di periode yang sama, tanpa menyertakan si-netron (termasuk FTV) di antara program dengan pemirsa paling banyak, ternyata pro-

gram yang pal-ing banyak di-tonton adalah program hibu-ran musik. Se-cara umum, program hibu-ran adalah pro-gram yang jam tayangnya pal-ing besar di antara pro-gram-program lainnya. Pro-gram hiburan yang dimaksud ini mencakup musik, hiburan tradisional, va-riety show, re-ality show, light entertain-

ment, komedi, kuis, dan game show. Total jam tayang hi-

buran di semua channel adalah sebanyak 2134 jam/bulan (22% dari total jam ta-yang), sementara pemirsa hanya menghabiskan 10 jam/bulan (13% dari waktu yang dihabiskan untuk menonton TV). Di antara jenis program hiburan, ternyata program hiburan musiklah yang memperoleh pemirsa terbanyak. Berdasarkan durasi ta-yangnya, program musik sendiri memiliki komposisi terbesar, yaitu 47% di antara pro-gram hiburan lainnya. Waktu yang dihabis-kan oleh pemirsa untuk menonton program musik pun yang paling besar di antara pro-gram hiburan lainnya, yaitu sebesar 4 jam 25 menit selama bulan Maret.

Prime Time = Sinetron? Benarkah?Prime Time = Sinetron? Benarkah?

Persentase jam tayang program hiburan - Periode 1-24 Maret 2007

We’re on the Web!

www.agbnielsen.co.id

Page 2: NEWSLETTER - Nielsen Television Audience Nielsen Newsletter April... · ing banyak di-tonton adalah program hibu- ... all people Share channel lokal di Jakarta dan Bandung, ... gan

NEWSLETTER

Data Highlight

Edis i ke-8 , Apri l 2007 NEWSLETTER

p.2 NEWSLETTER

Kolaborasi band Ungu dan Nidji pada periode Maret lalu dalam program Duet Superband Ungu-Nidji (RCTI) meru-pakan program musik dengan jumlah pemirsa terbanyak. Sementara kontes musik dangdut KDI (Kontes Dangdut TPI)

4 mulai mencuri perhatian pemirsa sejak dimulai akhir De-sember lalu. Program variannya, yang juga termasuk dalam kategori program musik, Gerbang pun meluncur ke urutan atas program dengan pemirsa terbanyak. Tidak ketinggalan Perjalanan Cinta Sang Raja dan Radja di Raja (keduanya di TPI) pun termasuk program musik yang paling banyak ditonton pemirsa. Selain musik, program lainnya yang juga cukup mendapat perhatian dari pemirsa di bulan Maret adalah program tinju spesial, Fight Back WBA Weather Fight, antara petinju kenamaan Indonesia Chris John melawan pentinju asal Venezuela, Jose Rojas. Insiden nasional yang melibatkan maskapai penerbangan nasional pun memancing perhatian cukup banyak pemirsa dengan ditayangkannya

program berita spesial Garuda Terbakar (TRANS). Sementara program sepakbola internasional Liga Italia Serie A: Inter

Milan vs Milan (Indosiar) juga masih mendapat tempat di antara program-program hiburan lainnya. Program hiburan lainnya adalah program bincang-bincang Empat Mata (TRANS7) yang sampai saat ini masih menunjukkan keperkasaannya sebagai program bincang-bincang terfavorit. Disusul kemudian oleh program variety show Extravaganza (TRANS) yang sudah cukup lama, namun keberadaannya masih dinanti pemirsa. Televisi memang merupakan kotak ajaib yang menyediakan ragam hiburan dan informasi bagi pemirsa. Namun dibandingkan informasi, tampaknya fungsi menghibur dari televisi masih merupakan fungsi yang lebih diutamakan oleh pemirsa di negeri ini. Sehingga tanpa sinetron, program-program hiburan jualah, khususnya musik, baik pop maupun dangdut, yang berhasil merebut perhatian pemirsa.*

Periode 1-24 Maret 2007, 5+, 10 kota, tidak termasuk sinetron dan FTV

What is it?

TV Telebus Surveys is a syndicated study providing information about audience opin-ion in a quick and relatively low cost man-ner as clients share the setup and field-work cost. It avoids all the hassles of fi-nancing and organizing a full market re-search study.

How does it work?

Numbers of telephone interviews are con-ducted on a regular basis. Respondents are aged 10 and above randomly recruited, in home among all Socio - Economic Status Group.

TV TELEBUS SURVEY

For further information, please contact: Ardiansyah (193), Christina (228), Hellen (193)

Provide Quick Answers to:

• Questions of audience habit/preference

• Understand audience reason for choosing a

program

• Know the opinion/perception about certain pro-

gram genres

Area Coverage: Fieldwork is conducted in ten urban cities of Indone-sia : Greater Jakarta, Bandung, Medan, Semarang, Greater Surabaya, Makassar, Greater Yogyakarta, Palembang, Denpasar, and Banjarmasin

Page 3: NEWSLETTER - Nielsen Television Audience Nielsen Newsletter April... · ing banyak di-tonton adalah program hibu- ... all people Share channel lokal di Jakarta dan Bandung, ... gan

NEWSLETTER Edisi ke-8 , Apr i l 2007

NEWSLETTER p.3

Data Highlight

Semenjak mengisi ruang publik di awal tahun 2000-an, stasiun-stasiun TV lokal di berbagai daerah memberi warna baru bagi dunia pertelevisian di Indonesia. Setelah lebih dari 10 tahun dunia pertelevisian kita didominasi oleh beberapa stasiun TV swasta nasional dan satu stasiun TV publik, masyarakat mendapat alternatif tontonan dengan menjamurnya TV-TV lokal. Khususnya di Jakarta dan Bandung saja tercatat ada delapan stasiun TV lokal yang beroperasi. Berdasarkan data kepemirsaan AGB Nielsen Media Research, stasiun-stasiun TV tersebut adalah O-Channel, Jak TV, Space Toon, dan Cahaya TV Banten di Jakarta, serta Bandung TV, Space Toon, STV, City Channel, dan Padjajaran TV. Hampir sama dengan pola kepemirsaan TV nasional, potensi pemirsa untuk TV lokal pun cenderung memuncak di jam tayang utama. Khususnya di Bandung, puncak potensi pemirsa terjadi pada jam 11.00 dan jam 17.00 hingga 22.00. Dengan tingginya potensi pemirsa di jam tayang utama, TV-TV lokal di Bandung memiliki kesempatan untuk berkompetisi dengan TV nasional. Sementara pola kepemirsaan TV lokal di Jakarta cenderung datar tanpa penambahan jumlah pemirsa yang berarti dari pagi hingga malam hari. Dari pola kepemirsaan tersebut, tampaknya stasiun TV lokal Bandung mulai menjadi pilihan pemirsa di antara TV-TV nasional yang mengudara. Sebaliknya, kompetisi TV di Jakarta tampaknya masih didominasi oleh TV nasional. Dilihat dari raihan share-nya, TV lokal di Bandung berhasil meraih share yang cukup besar. Dibandingkan Jakarta, raihan share TV lokal di Bandung memang lebih besar. Dengan persaingan yang cukup kompetitif di antara stasiun TV nasional, TV lokal mencoba bermain dalam ceruk yang berbeda dengan TV nasional. Jika TV nasional bersaing

ketat dengan program sinetron, TV lokal mencoba menghadirkan alternatif tontonan dengan program-program non-sinetron, seperti program-program impor alias produksi luar negeri. Atau banyak juga yang menghadirkan program lokal bermuatan tradisi atau budaya setempat. Hal itu terlihat dari top program berdasarkan rating. Khusunya di Jakarta, program yang paling banyak ditonton adalah program impor, seperti dokumenter, film, kartun anak, jurnal olahraga, dan sebagainya. Sementara di Bandung, meski kategori program yang paling banyak ditonton cukup variatif, namun program-program tersebut cenderung bermuatan lokal. Pada periode Maret, program jurnal olahraga Persib on Bandung TV menjadi program dengan jumlah penonton terbanyak. TV lokal juga memiliki keunikan tersendiri yang bisa mereka tawarkan untuk memenangkan pemirsa. Dari data di atas tergambar ternyata pemirsa Jakarta cenderung menyukai film asing, sementara pemirsa Bandung lebih banyak menonton program lokal, khususnya yang terkait dengan kota Bandung. Namun muara pilihan tetap ada di tangan pemirsa yang dengan mudah memindahkan channel dengan pengendali jarak jauh mereka. Pada akhirnya, akan sangat menarik untuk menanti apa kira-kira yang akan terjadi pada TV-TV lokal ini.*

Top program on local channels, Bandung, March 1-24, 2007, all people Top program on local channels, Jakarta, March 1-24, 2007, all people

Share channel lokal di Jakarta dan Bandung, Periode 1-24 Maret 2007, 5+

Ketika Televisi Lokal Bersaing di Tingkat Lokal

Page 4: NEWSLETTER - Nielsen Television Audience Nielsen Newsletter April... · ing banyak di-tonton adalah program hibu- ... all people Share channel lokal di Jakarta dan Bandung, ... gan

Simulasi adalah modul yang memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan kampanye dengan memodifikasi kampanye iklan yang sudah tayang. Simulasi juga memungkinkan pengguna untuk menambah (mungkin saja dari merek lain) atau menghilangkan spot dari kampanye yang sudah dijalankan. Simulasi hasil dari kampanye virtual tersebut nantinya berguna dalam mengoptimalkan kampanye mendatang dan belanja iklan. Analisis ini membantu pengguna dengan menganalisis kampanye terdahulu untuk dijadikan acuan bagi kampanye yang berikutnya. Contohnya, sebuah produk makanan ringan, sebut saja Snack X, sedang membuat perencanaan kampanye. Untuk mendapatkan hasil yang baik pada kampanye barunya, Snack X bisa mensimulasikan kampanyenya dengan mengacu pada kampanye terdahulu dari produk lainnya, misalnya produk kompetitor utamanya, Snack Y. Tabel berikut memperlihatkan simu-lasi kampanye Snack Y di tiga stasiun TV dalam periode seminggu. Kampanye Snack Y

Dengan angka simulasi ini, pengguna dapat mengukur biaya beriklan dan hasil yang akan diperoleh dari kampanye mendatang. Simulasi den-gan menggunakan kampanye milik kompetitor me-mungkinkan Snack X menciptakan acuan dengan cara berbeda. Misalnya, untuk meraih GRP (Gross Rating Point) sebesar 200, daripada membeli slot untuk 94 spot (seharga 642,6 juta), Snack X cukup membeli slot untuk 84 spot (seharga 553,8 juta). Pada akhirnya, simulasi ini membantu menghemat pengeluaran hingga 88,8 juta. Berdasarkan simulasi tersebut, kampanye Snack X nantinya akan ditonton sebanyak 1,07 kali, dibandingkan jika diiklankan sebanyak 94 spot yang akan ditonton sedikit lebih tinggi, yaitu 1,11 kali. Secara kumulatif, jangkauannya (cum. reach%) akan mencapai 46,83% yang mewakili persentase orang yang terpapar iklan tersebut minimal satu kali.

Dengan mengkampanyekan 84 spot, raihan kumulatif ini lebih rendah daripada jika menayangkan 94 spot (mencapai 48,52%). Tetapi jika Snack X ingin mendapatkan raihan kumulatif yang lebih besar, maka Snack X harus menambah spot iklannya. Arti-nya, pengeluaran pun bertambah. Pada gilirannya, kampanye ini tergantung pada tujuan kampanyenya, apakah hendak me-memperbesar GRP ataukah memperbesar jangkauan. Selain mengacu pada satu produk kompetitor, Snack X juga bisa mengacu pada dua atau lebih produk kompetitor. Dengan mengkombinasikan dua atau lebih kompetitor, kemungkinan Snack X akan memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Tabel berikut adalah contoh simulasi lain yang menambahkan dua merek kompetitor. Kampanye Kombinasi Snack W, Snack Y, dan Snack Z

Dengan mengkombinasikan kampanye tiga produk, Snack X akan memperoleh GRP sebesar 200 poin hanya dengan 77 spot (588,6 juta) pada kam-panye barunya. Berdasarkan kampanye kombinasi ini, den-gan jumlah spot yang lebih sedikit dan biaya lebih tinggi, jangkauannya pun lebih tinggi (48.45%). Simulasi yang akan dipilih tergantung pada strategi dan tujuan dari Snack X. Den-gan angka GRP yang sama yang ingin diraih (misalnya 200 poin), Snack X bisa memilih kampanye dengan jumlah spot yang ban-yak, harga rendah, tetapi jang-kauannya juga lebih rendah, atau kampanye dengan jumlah spot yang lebih sedikit, biaya lebih tinggi, tetapi jang

kauannya juga lebih tinggi.*

Page 4

NEWSLETTER p.4

NEWSLETTER Edisi ke-8 , Apr i l 2007

Client’s Update

Simulasi Sederhana untuk Merencanakan KampanyeSimulasi Sederhana untuk Merencanakan Kampanye

Based on all people 15+, in all dayparts

Based on all people 15+, in all dayparts

Page 5: NEWSLETTER - Nielsen Television Audience Nielsen Newsletter April... · ing banyak di-tonton adalah program hibu- ... all people Share channel lokal di Jakarta dan Bandung, ... gan

Seperti Anda ketahui bahwa setiap kali Arianna diinstal atau di-upgrade, Anda akan diminta untuk ikut serta dalam “Customer Experience Survey”. Karena hasil survei ini akan memberikan in-formasi timbal balik yang sangat berharga mengenai penggunaan Arianna secara statistik, kami akan sangat berterima kasih jika Anda berpartisipasi dalam survei ini.

Informasi yang terkumpul tersebut akan dianalisa untuk memberi-kan data statistika yang lebih baik dalam hal penggunaan Arianna. Survei ini tidak memerlukan informasi personal dan yang perlu Anda lakukan tinggal klik tombol participate (accept) pada tampilan muka survei.

Anda juga bisa berhenti sewaktu-waktu di tengah partisipasi Anda dalam survey ini melalui menu “help” di frame utama. Untuk perkembangan Arianna yang berkelanjutan, partisipasi Anda san-gat kami harapkan. Terima kasih.

NEWSLETTER Edisi ke-8 , Apr i l 2007

NEWSLETTER p.5

Client’s Update

Arianna Customer Experience Survey