new tesis resistensi janda batak terhadap dominasi …repository.unair.ac.id/80339/3/jurnal_tso.11...

30
i TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI SISTEM PATRIARKI BUDAYA BATAK DI SURABAYA Nama: Sherly Deasy Anjuwita Gultom, S.Sos NIM: 071614753003 PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2018

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

i

TESIS

RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI SISTEM

PATRIARKI BUDAYA BATAK DI SURABAYA

Nama: Sherly Deasy Anjuwita Gultom, S.Sos

NIM: 071614753003

PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2018

Page 2: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

ii

ABSTRAK

Perempuan dalam budaya patriarki merupakan sosok yang berada pada posisi

nomor dua atau second level di lingkungannya. Janda Batak dalam lingkungan

keluarga Batak mendapatkan perilaku yang tersub-ordinasi tidak hanya dari kaum

pria namun perlakuan tersebut juga mereka dapatkan dari kaum perempuan

penganut budaya patriarki tersebut. Dominasi patriarki menjadi sebuah

permasalahan tersendiri bagi janda Batak. Dominasi patriarki menciptakan

resistensi bagi janda Batak untuk tetap mempertahankan diri dan eksistensi diri

dalam kehidupannya.

Penelitian RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI SISTEM

PATRIARKI BUDAYA BATAK DI SURABAYA menggunakan perspektif

gender dalam mengkaji permasalahan yang ada. Metode kualitatif dengan

pendekatan fenomenologis mendasari proses analisis penulisan tesis ini. Sudut

pandang patriarki Sylvia Walby dalam hal patriarki dan Michel Foucault dalam hal

relasi kekuasaan menjadi sebuah acuan dalam menganalisis fokus penelitian yang

ada berkaitan dengan bentuk dominasi patriarki dan resistensi terhadap dominasi

patriarki tersebut.

Distribusi kekuasaan yang berbeda antara kaum perempuan dengan laki – laki

memiliki garis yang sangat tegas terlihat. Seorang janda Batak secara realitas (de

facto) dalam lingkungan keluarga tentunya tidak memiliki sebuah status dan peran

yang sama persis ketika posisinya masih memiliki pasangan hidup (de jure).

Falsafah Batak berbunyi “maponggol uluna” (patah kepalanya) merupakan salah

satu cerminan nilai dominasi laki – laki. Nilai boru ni raja, parumaen na burju

merupakan salah satu bagian dari dominasi patriarki yang menuntut keberadaan

perempuan menjadi sosok yang sempurna. Hal – hal ini pula yang menciptakan

sebuah resistensi janda Batak untuk tetap mempertahankan eksistensinya melalui

usaha peningkatan kesejahteraan ekonomi, pembatasan eksistensi diri pada ranah

keluarga atau adat bahkan memposisikan diri untuk diam dan tidak terlibat dalam

keputusan – keputusan keluarga.

Kata kunci : Patriarki, Wacana feminis, Janda, Batak, Dominasi, Patriarki.

Page 3: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

iii

ABSTARCT

Women in patriarchal culture is a figure who is in position number two or second

level in the environment. Batak widow in Batak family environment get behavior

that is subdivided ordinasi not only from men but also they also get treatment from

women adherents patriarchy culture. The dominance of patriarchy becomes a

separate issue for Batak's widow. Patriarchal dominance creates resistance for the

Batak widow to maintain self-defense and self-existence in his life.

RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI SISTEM

PATRIARKI BUDAYA BATAK DI SURABAYA uses a gender perspective in

assessing the existing problems. Qualitative methods with phenomenological

approach underpin the process of writing analysis of this thesis. The patriarchal

viewpoint of Sylvia Walby in terms of patriarchy and Michel Foucault in terms of

power relations becomes a reference in analyzing the existing research focus

regarding the form of patriarchal dominance and resistance to the dominance of the

patriarchy.

The different distribution of power between women and men has a very firm line

of sight. A Batak widow in reality (de facto) in a family environment certainly does

not have an exact status and role when her position still has a life partner (de jure).

The Batak philosophy reads "maponggol uluna" (broken head) is one reflection of

male domination value. The value of boru ni raja, parumaen na burju is one part of

the patriarchal domination that demands the existence of women to be a perfect

figure. It also creates a resistance Bataks widow to maintain its existence through

efforts to improve the economic welfare, the limitation of self-existence in the

family or adat even positioned themselves to be silent and not involved in family

decisions.

Keywords: Patriarchy, Feminist Discourse, Widow, Batak, Domination, Patriarchy.

Page 4: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

ABSTARCT ........................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB 1...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Fokus Penelitian...................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

BAB II ..................................................................................................................... 8

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ............................................ 8

2.1 Gender Dalam Budaya Patriarki ...................................................... 8

2.2 Struktur Masyarakat Patriarki ......................................................... 9

2.3 Budaya Patriarki dalam Sebuah Mayarakat Batak ...................... 10

BAB III.................................................................................................................. 12

BENTUK – BENTUK DOMINASI PATRIARKI ............................................... 12

BAB IV ................................................................................................................. 15

BENTUK – BENTUK RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP POLA

DOMINASI PATRIARKI .................................................................................... 15

BAB V ................................................................................................................... 18

KESIMPULAN ..................................................................................................... 18

Dominasi Sistem Patriarki Dalam Kehidupan Janda Batak Di Surabaya 18

Resistensi Janda Batak Terhadap Dominasi Sistem Patriarki Budaya

Batak Di Surabaya .......................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

DAFTAR KUTIPAN ............................................................................................ 26

Page 5: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kultur patriarki pada masyarakat Batak menjadikan sosok janda Batak

berada pada status yang tersub-ordinasi tidak hanya oleh laki – laki namun juga

oleh perempuan. Pada sistem perkawinan adat Batak, ketika seorang perempuan

diambil sebagai istri, maka secara otomatis istri akan memiliki hak status dan peran

sebagai raja didalam lingkungan kerabat suami. Pada sisi yang lain suami istri

tersebut akan memiliki peran dan status sebagai boru (perempuan atau pihak yang

melayani) pada kerabat istri, yang perannya harus selalu siap melayani pihak hula

– hula (saudara laki – laki kerabat istri). Menurut Tambun dalam pernikahan pada

suku Batak bukan masalah perseorangan, tetapi masalah keluarga (Tambun 2004).

Bila seseorang menikah dengan orang lain, bukan saja dia yang mengikat tali

kekerabatan dengan keluarga istri atau suaminya, tetapi terbentuklah jaringan-

jaringan kekerabatan atau jaringan kekeluargaan yang baru. Kalau ikatan

kekerabatan sudah ada atau sudah erat sebelumnya, maka pernikahan itu berarti

memperbaharui dan memperkuat ikatan yang sudah ada. Tetapi jika diantara

mempelai itu tidak terdapat hubungan kekeluargaan atau kekerabatan sebelumnya,

maka pernikahan mereka akan membentuk suatu jaringan kekerabatan atau

jaringan kekeluargaan yang baru.

Berdasarkan hasil observasi berkaitan dengan hak status dan peranan istri

dalam kerabat suami, pengambilan keputusan oleh seorang istri ketika suami masih

Page 6: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

2

ada disampingnya, membuat sosok perempuan atau istri bebas berekspresi,

mengungkapkan ide, bertindak dan lain sebagainya. Namun hal sebaliknya akan

terjadi ketika suami meninggal, atau sang istri berubah status menjadi seorang

janda, apapun yang menjadi keputusan, baik itu keputusan secara global maupun

keputusan untuk kepentingan pribadi ditentukan oleh keputusan keluarga besar,

terlebih saudara laki – laki dari suami tanpa mempertimbangkan sudut pandang dan

kepentingan sosok janda tersebut.

Menurut Rosemary Radford Ruether (1996), masyarakat patriarki adalah

masyarakat yang dasar prinsipil pengaturan sosial, baik dalam kehidupan keluarga

maupun masyarakat secara keseluruhan ada di tangan bapak. Ruether

menambahkan ada enam hal yang menjadi ciri masyarakat patriarki, pertama, garis

keturunan mengikuti ayah; kedua, suami memiliki kekuasaan atas istri, termasuk

hak memukul, menganiaya, bahkan menjual istri dalam perbudakan; ketiga, anak

laki-laki lebih disukai daripada perempuan. Dalam budaya patrilineal Batak,

perempuan berada pada posisi inferior, dimana perempuan berada pada kondisi

yang tersubordinasi oleh laki – laki. Kedudukan kepala keluarga biasanya diberikan

kepada laki – laki. Kuasa tersebut dapat menyebabkan laki – laki akan selalu

menjadi kaum superior dalam keluarga. Laki – laki dapat mengatur seisi urusan

keluarga, sedangkan perempuan diletakkan pada posisi pendamping laki – laki yang

harus mengikuti segala apa yang diputuskan oleh suami. Sudah sangat jelas tentang

gambaran diatas bahwa ketika sosok seorang istri yang kehilangan atau

ditinggalkan suaminya mengakibatkan sosok kerabat suami harus

bertanggungjawab untuk mengatur seluruh aspek kehidupan janda tersebut.

Page 7: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

3

Orang Batak sangat memegang teguh prinsip hidup yang berkaitan dengan

harga diri pribadi maupun keluarga (marga). Dalam budaya Batak, orang Batak

akan lebih memilih label dang marTuhan (tidak ber - Tuhan) daripada dang

maradat (tidak beradat). Bagi orang Batak dang maradat merupakan label yang

menyakitkan dan tidak dapat di toleransi. Dang maradat bermakna bahwa suatu

individu itu tidak memiliki kualitas nilai diri atau dapat dikatakan sebagai manusia

yang buruk dan tidak berguna bahkan tidak diinginkan oleh masyarakat. Apabila

label dang maradat tersebut melekat pada diri pribadi atau bahkan melekat pada

kerabat seseorang maka seluruh keluarga besarpun ikut terkena imbasnya dan akan

mendapatkan konsekuensi social seperti cibiran atau cemoohan oleh lingkungan

sekitar.

Adanya konsep dang maradat ini membuat setiap orang Batak berlomba –

lomba untuk menjadi yang terbaik dalam melaksanakan status dan peran yang

diembannya. Laki – laki pada paham patrilineal tentu saja harus menujukkan sikap

yang menjunjung tinggi setiap tanggungjawab status dan perannya sehingga ia akan

memiliki label sempurna pada lingkunggannya. Konsep patrilineal memunculkan

suatu bentuk dominasi didalamnya yang menempatkan perempuan pada posisi

second level dalam suatu struktur masyarakat. Dominasi patrilineal ini tidak hanya

didukung oleh kaum laki – laki, namun juga didukung oleh kaum perempuan. Hal

ini membuat semakin kuatnya dominasi sistem patrilineal dalam suatu masyarakat

budaya Batak.

Pada titik ini sikap ideal yang sering muncul adalah berserah walaupun

terdapat keinginan lain yang harus ditahan. Memilih untuk berserah atau menuruti

Page 8: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

4

apa kata kerabat suami menunjukkan suatu keadaan dimana tidak terdapat lagi

kekuasaan yang dimiliki oleh janda tersebut. Sikap berserah atau diam dapat

dikatakan sebagai sikap ideal sebagai boru ni raja (putri seorang raja) atau

parumaen na burju (menantu yang baik) dalam lingkungan keluarga Batak.

Kondisi seperti ini dapat dikatakan sebagai bentuk resistensi terselubung

dalam suatu gerakan melawan patrialisme budaya Batak. Ketidakpuasan terhadap

keputusan ditunjukkan melalui sikap diam atau menurut. Namun jika janda tersebut

memilih langkah untuk melawan secara langsung, maka hal tersebut

menggambarkan suatu sikap yang siap menerima label sebagai manusia dang

maradat. Namun di satu sisi atau kondisi tertentu, pada sikap diam dapat juga

dimaknai sebagai sikap kendali terhadap sisa – sisa kekuasaan yang dimiliki. Sikap

diam menempatkan kondisi lingkungan sekitar untuk tetap mendukung janda

tersebut dalam ulaonna (hajatnya), seolah janda tersebut tidak memiliki kekuatan

dalam mengahadapi hajat yang dibuatnya. Kondisi ini pada dasarnya merupakan

kondisi dimana janda ini memiliki kuasa dalam mengendalikan lingkungannya

dalam mencapai tujuan dari kepentingannya.

Penelitian ini menganalisis resistensi janda Batak terhadap dominasi

patriarki budaya Batak di Surabaya. Resistensi kaum janda Batak terhadap kekuatan

dominasi patriarki dalam konsep perkawinan etnis Batak yang diperkuat oleh kaum

pria dan wanita dalam etnis tersebut, akan menimbulkan konflik tersendiri bagi

komunitas tersebut.

Penelitian ini hendak melihat bagaimana resistensi diwacanakan ditengah

tekanan dominasi kaum laki – laki melalui sistem patriarkinya. Dalam budaya

Page 9: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

5

Batak, pengaturan sistem perkawinan diatur kuat dalam paham patriarki.

Perempuan sebagai pihak yang dibeli oleh pihak laki – laki dari keluarga besarnya

harus mengabdikan diri secara penuh terhadap aturan main yang ada dalam

keluarga pihak suami.

Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi,

dimana apa yang terlihat diluar belum menampilkan suatu makna yang sebenarnya

terjadi. Penelitian ini didasarkan atas penelitian sebelumnya yang berjudul

Resistensi Perempuan Batak Terhadap Dominasi Sistem Patrilineal Budaya Batak

Pada Film Demi Ucok Karya Sammaria Simanjuntak Oleh Riste Isabella yang

mengkaji tentang resistensi perempuan Batak terhadap dominasi sistem

patrilineal budaya Batak pada sebuah konteks perkawinan. Penelitian berikutnya

yang menjadi dasar acuan dalam penulisan thesis ini adalah penelitian Subordinasi

Perempuan Melalui Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Dalam Adat Batak Toba,

oleh Nora Evangeline Pasaribu, pada penelitian ini mengkaji tentang subordinasi

yang terjadi pada perempuan sebagai orangtua tunggal serta ketidakseimbangan

perlakuan terhadap perempuan yang bertolak belakang dengan Dalihan Na Tolu.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mendeskripsikan proses – proses

pengambilan keputusan yang dilakukan perempuan atau kaum janda dan hubungan

pengaruh timbal balik antara situasi di lingkungan domestik sebagai faktor yang

sangat menentukan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan

perlawanan dalam sistem patriarki pada budaya Batak di Surabaya.

Page 10: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

6

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, melalui studi ini peneliti

berusaha menjawab fenomena tentang kehidupan janda Batak di Surabaya

berkaitan dengan pola resistensi yang terjadi, maka rumusan masalah yang hendak

diteliti adalah:

1. Bagaimana sistem dominasi patriarki dalam kehidupan janda Batak di kota

Surabaya

2. Bagaimana bentuk resistensi dan relasi kuasa janda Batak terhadap

dominasi sistem patriarki budaya Batak di Surabaya

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mendapatkan suatu gambaran atau deskripsi yang mendalam dan

menyeluruh mengenai pola resistensi yang dilakukan oleh janda Batak yang ada di

Surabaya. Bagaimana mereka beradaptasi dan tetap eksis dalam lingkungan

dominasi partriarki. Secara ilmiah hasil penelitian ini akan menambah khasanah

teori Feminisme Liberal dari Silvia Walby tentang partriarki dan teori distribusi

kekuasaan oleh Michel Foucault tentang pengetahuan dan kekuasaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat yaitu, manfaat akademis dan manfaat

praktis. Manfaat akademis penelitian ini adalah guna pengembangan dan

memperkaya analisa – analisa tentang pola resistensi terhadap sebuah dominasi

Page 11: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

7

partriarki dari sudut pandang teori feminisme liberal dan distribusi kekuasaan.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat dijadikan satu wacana atau acuan

dalam menangani permasalahan – permasalahan pada konteks sosial – budaya

berkaitan dengan pola dominasi partiarki yang ada di tengah – tengah masyarakat.

Page 12: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

2.1 Gender Dalam Budaya Patriarki

Secara etimologi, gender bermakna jenis kelamin. Gender adalah suatu

konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan (distinction) dalam hal peran,

perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan

yang berkembang dalam masyarakat. Maka dalam hal ini perbedaan gender tidaklah

hanya dipandang pada aspek perbedaan dari segi fisik saja, namun juga melihat dan

memilah pada aspek peran sosial maupun budaya yang mendukung didalamnya.

Sering pembedaan akan gender ini berpusat pada perbedaan fisik yang menjadi

landasan utama dalam membedakan suatu peran di tengah masyarakat. Postur tubuh

pria secara umum yang relatif lebih besar dan tinggi dari pada postur tubuh wanita,

menciptakan suatu pandangan bahwa pria lebih kuat, lebih cerdas, lebih unggul

dibandingkan wanita. Seperti yang ditulis oleh Haryatmoko pada bukunya yang

berjudul Dominasi Penuh Muslihat (Haryatmoko 2010) :

“Bentuk tubuh laki – laki menentukan aturan main dalam

kebanyakan cabang olah raga dan profesi. Selain itu siklus hidup

laki – laki menentukan dalam mendefinisikan syarat – syarat

keberhasilan profesi.”

Elaine Showalter menegaskan bahwa gender lebih dari sekedar pembedaan

laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi sosial-budaya (Showalter 1990).

Dari beberapa konsep yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa gender merupakan satu kesatuan akan sikap, tanggung jawab, peran, status,

Page 13: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

9

hak, kewajiban dan perilaku yang melekat pada diri setiap laki – laki maupun wanita

yang merupakan hasil sebuah proses konstruktif sosial budaya dimana individu itu

tinggal dan anut. Adanya suatu pembedaan yang khas dalam konteks maskulinitas

dan feminitas seseorang tercipta pada proses sosialisasi berulang dalam jangka

waktu yang tidak sedikit.

2.2 Struktur Masyarakat Patriarki

Pada perkembangannya masyarakat memerlukan pelegalan atas identitas

dirinya. Identitas diri ini mencakup pada ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat

itu. Satu cerminan kebanggaan ketika suatu kelompok sosial memiliki ciri khas

yang patut untuk dipertahankan dan berbeda dengan ciri khas yang dimiliki

kelompok lain.

Dalam masyarakat patriarki tentu saja laki – laki sebagai sebuah patron atau

pedoman, memegang kendali didalamnya. Nilai – nilai yang mempengaruhi dalam

pembentukan struktur yang ada ditengah – tengah masyarakat tentu saja

dipengaruhi oleh nilai – nilai patriarki. Pelegalan dimana laki – laki harus menjadi

pemimpin dalam sebuah tatanan struktur menjadi hal yang biasa dan dapat diterima

dengan baik. Berbeda dengan perempuan, dimana ada sub – sub tatanan tertentu

tidak dapat dimasuki oleh gender perempuan.

Struktur – struktur strategis ataupun sacret dalam sebuah masyarakat,

menjadi satu penghalang tersendiri bagi kaum perempuan untuk meraih dan

berkarya didalamnya. Semisal sebagai tetua adat, perempuan akan tetap berada

Page 14: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

10

pada level dua yang hanya bertugas memberi masukan atau bisa jadi hanya pada

status dan peran sebagai penerima dan pelaksana keputusan dari seorang pemimpin.

2.3 Budaya Patriarki dalam Sebuah Mayarakat Batak

Sylvia Walby dalam bukunya Theorizing Patriarchy (Wiley-Blackwell,

1990) menarasikan kondisi ketaksetaraan gender dalam konsep patriarki. Dalam

The Future of Feminism (Polity Press, 2011), Walby secara impresif menyediakan

ringkasan dinamika, kontroversi dan prediksi atas masa depan teori feminisme.

Bagaimana feminisme berhubungan dengan negara, bagaimana perspektif

feminisme disebarkan (mainstreaming), bagaimana anti-esensialisme diusahakan

dalam memperbaiki citra feminisme, bagaimana distribusi pengakuan dan konteks

yang berubah dari neoliberalisme dijabarkan dan bahkan juga prediksi dalam

kerangka posfeminisme.

Walby mendeskripsikan bagaimana patriarki berubah dan mengalami

evolusi serta migrasinya, dari rumah (private) menuju luar rumah (public).

Perempuan tidak lagi atau masih dieksploitasi oleh leluhur – individu yaitu ayah

atau suami tetapi dieksploitasi oleh orang – orang secara kolektif di ruang publik

dalam profesi dan pekerjaannya. Dalam buku terbarunya Gender Transformations

(Walby, 1997), Walby juga menguraikan bagaimana patriarki melakukan

transformasi dengan berubah bentuk wajah yang diakselerasi oleh percepatan

globalisasi. Segolongan perempuan muda (generasi baru) telah lebih maju secara

pendidikan dari ibu – ibunya yang lebih tua. Perempuan-perempuan muda ini

mendapatkan banyak ruang dalam perjuangan-perjuangan sosial demokrasi,

Page 15: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

11

perlindungan alam, dan melawan perdagangan manusia, misalnya. Tetapi mereka,

kelompok perempuan baru ini, masih memiliki ciri ketertindasannya, yaitu sebagai

ibu tunggal, atau sebagai perempuan single, atau justru masih bergantung

sepenuhnya pada suaminya, dan lain-lain, yang kemudian membuatnya sulit untuk

mencapai posisi yang adil dalam struktur kerja kapitalisme. Walby

menggarisbawahi patriarki sebagai sebuah sistem tempat dimana laki-laki

mendominasi, melakukan opresi dan melakukan eksploitasi atas perempuan

(Walby 1990). Bagi Bennet, medan pertempuran dan kontestasilah yang menjadi

fokus perhatian dalam teorisasi patriarki.

Page 16: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

12

BAB III

BENTUK – BENTUK DOMINASI PATRIARKI

Aspek utama dari ketidaksamaan gender dikaitkan erat pada sosok peran

dalam rumah tangga antara perempuan dengan laki – laki. Terlepas dari status

seorang perempuan dari pekerjaannya yang memiliki upah, perempuan dituntut

lebih dalam bertanggug jawab terhadap kondisi keluarganya dibandingkan dengan

laki – laki. Tuntutan ini mencakup bentuk pelayanan, perlindungan dan tanggung

jawab dalam keluarga terlebih pada anak – anak. Konsep merawat anak – anak oleh

kaum wanita masih dilegalkan secara ideologis oleh masyarakat manapun, terlebih

masyarakat yang menganut paham patrilineal. Peran merawat anak merupakan

salah satu aspek relasi atau peran diskriminatif pada kehidupan privat seorang

wanita.

Manurung menjelaskan bahwa dikarenakan patriarki merupakan dominasi

atau kontrol laki-laki atas perempuan, atas badannya, seksualitasnya, pekerjaannya,

peran dan statusnya, baik dalam keluarga maupun masyarakat dan segala bidang

kehidupan yang bersifat ancolentrisme berpusat pada laki-laki dan perempuan

(Manurung 2002, 95). Patriarki sebagai sebuah sistem pembagian hak – hak

maupun kewajiban yang terkonstruksi berdasarkan gender yang lebih

mengutamakan dan mengelu – elukan laki – laki sebagai patron sangatlah kental

dalam kebudayaan adat Batak.

Laki – laki sebagai sumber pertimbangan dan pengambil keputusan,

sangatlah berharga status dan perannya. Tidak adanya keturunan laki – laki dalam

Page 17: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

13

sebuah keluarga, akan menjadikan putusnya trah atau garis keturunan dalam

keluarga tersebut. Hal ini akan menjadikan sebuah permasalahan tersendiri dalam

keluarga inti maupun keluarga besar tersebut. Harapan akan adanya anak laki – laki

dalam keluarga merupakan harapan yang paling berharga, dikarenakan laki – laki

adalah penerus marga. Patriarki dapat dianut siapapun tanpa melihat jenis kelamin

baik laki-laki maupun perempuan. Ironisnya banyak perempuan yang justru

melanggengkan budaya patriarki dikarenakan mereka sendiri adalah korban dari

patriarki terdahulu, sehingga adanya pembenaran dalam keluarga bahwa anak laki-

laki dapat bersekolah diluar atau mendapatkan akses public lebih besar

dibandingkan anak perempuan yang hanya bekerja di rumah. Konsep anak laki-laki

lah yang akan meneruskan marga atau keturunan dalam keluarga sehingga anak laki

– laki berhak untuk memperoleh pendidikan dan konsep anak perempuan akan

hidup bersama suaminya, maka anak perempuan tidak perlu mendapatkan

pendidikan dan sekolah yang tinggi.

Penghargaan – penghargaan akan status dan peran tersebut sangatlah

terlihat dari segala bentuk aktifitas yang ada pada lingkungan keluarga Batak

disemua lini kehidupan. Semisal bagaimana perempuan secara otomatis dalam

sebuag acara akan mempersilahkan laki – laki untuk mengambil makanan terlebih

dahulu, setelah barisan laki – laki selesai mengambil makanan baru perempuan

yang mengambil makanan. Tatacara seperti diataspun masih ada urutan –

urutannya, dimana pihak hula – hula akan menjadi urutan yang pertama dalam

mengambil makanan, lau diikuti pihak boru, setelah itu pihak istri dari hula – hula

atau paniarani hula – hula mengambil urutan berikutnya dan diikuti oleh boru.

Page 18: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

14

Dimana terkadang dalam proses ini pun pihak boru harus selesai melayani pihak –

hula – hula terlebih dahulu baru mereka akan mengambil makanan mereka.

Pada kondisi ini seperti yang dikemukakan oleh Walby pada salah satu

struktur patriarkinya dimana keluarga dapat dianalogikan sebagai negara kecil yang

menjaga dan mengkondusifkan aturan – aturan yang merugikan kepentingan kaum

perempuan (Walby 1990). Keluarga merupakan dasar dan cerminan dari kondisi

masyarakatnya secara keseluruhan. Keluarga melestarikan tradisi – tradisi yang

mengekang kebebasan kaum wanita ke ranah publik untuk terus berkecimpung

dalam lingkup domestik. Glorifikasi keberadaan kaum wanita melalui nilai – nilai

atau konsep sosok wanita idaman, wanita terbaik menjadi salah satu bentuk

pengalihan melalui penghargaan agar perempuan tetap berada pada tugas

domestiknya.

Page 19: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

15

BAB IV

BENTUK – BENTUK RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP POLA

DOMINASI PATRIARKI

Resistensi merupakan pola perlawanan yang dilakukan seseorang ataupun

kelompok baik secara tersembunyi ataupun terbuka atas sebuah ketimpangan

keadaan dalam suatu masyarakat. Resistensi memiliki ciri kultural yang diakibatkan

dari munculnya sebuah ekspresi dalam tindakan keseharian masyarakat. Resistensi

menurut kacamata Antonio Gramsci lebih dilihat pada persoalan ideologi yang ada

daripada aspek material. Pada konsep lainnya resistensi didefinisikan sebagai

bentuk strategi sebuah kelompok ataupun individu minoritas yang menghindari

konfrontasi atau kontak yang menimbulkan sebuah konflik dengan kelompok

dominan dengan cara melakukan segregasi (proses pemisahan diri antara kelompok

dominan dengan minoritas).

Resistensi merupakan bentuk perlawanan yang dilakukan oleh individu

atau kelompok secara diam – diam maupun terang – terangan terhadap sebuah

keputusan atau kebijakan yang diciptakan suatu pihak. Menurut Foucault proses

distribusi wacana akan mengakibatkan sebuah rezim kebenaran yang akan

menentukan apa yang dianggap benar dan tidak benar, penting dan tidak penting

dalam sejarah. Pada konsep dimana wacana menjadi rel atau acuan khalayak dalam

menginteprtasikan sesuatu, maka tidaklah menutup kemungkinan dimana ketika

konsep wanita itu muncul dan dilegalkan pada penekanan intepretasi dimana

perempuan itu pasti lemah, tidak dapat berpikir efektif, tidak lincah dan lain

sebagainya, sedangkan laki – laki adalah sosok yang kuat, lincah, dapat berpikir

Page 20: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

16

efektif dan kreatif menyebabkan sosok wanita adalah sosok yang dibatasi kuasanya

pada berbagai sektor. Hal inilah yang memunculkan suatu sikap dan tindakan

resistensi terhadap pola dominasi patriarki yang ada.

Besarnya dominasi budaya patriarki pada masyarakat Batak di Surabaya

secara sadar atau tidak telah menciptakan pola resistensi terhadap pihak – pihak

yang merasa dirugikan. Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya dimana

kaum perempuan akan selalu menjadi second level pada masyarakat Batak, baik

dalam hal status dan peran, hak – hak istimewa maupun kewajiban – kewajiban

yang diemban. Terlebih pada golongan kaum janda yang merasa peran dan hak

mereka terkikis ketika ditinggalkan oleh suami mereka. Beberapa keputusan harus

mereka ambil dengan sengaja, terpaksa atau secara alami demi mempertahankan

keberadaan dan eksistensi mereka.

Resistensi atau perlawanan yang dilakukan dapat melalui kekerasan,

seperti balas memukul, mencakar, menampar, dan lain - lain. Namun juga ada

perlawanan yang hanya sebatas melawan secara verbal dengan kata-kata kasar dan

suara dengan intonasi tinggi. Tidak hanya itu, perlawanan juga dapat dilakukan

dengan diam membisu ketika diperlakukan tidak berkenan, dalam hal ini

perempuan hanya menerima saja (Irianto dkk, 2006, hal.59).

Bentuk – bentuk resistensi yang muncul pada dominasi sistem patriarki

budaya Batak di Surabaya berupa usaha yang besar dalam memperbaiki status

ekonomi keluarga kecilnya, tidak hadir dalam acara pertemuan keluarga atau adat,

berikut menempatkan diri pada posisi diam jika diminta memberikan masukan.

Page 21: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

17

Usaha memperbaiki status ekonomi ini merupakan usaha paling penting

karena dengan peningkatan ekonomi keluarga akan memutuskan ketergantungan

keluarga inti seorang janda dengan keluarga besar suaminya yang mendominasi

segala tindakan dan keputusan bagi kehidupan keluarga kecil janda tersebut. Yang

kedua sikap untuk tidak hadir akan menjadi bentik resistensi yang langsung

dirasakan oleh anggota keluarga disekitar kehidupan janda Batak tersbut.

Ketidakhadiran didalam acara kekeluargaan akan menjadi tanda tanya tersendiri

bagi keluarga besar, mau tidak mau keluarga besar akan menanyakan alasan

ketidakhadiran janda tersebut terlebih ketika hal tersebut dilakukan secara berulang.

Tindakan untuk diam dalam mengambil keputusan merupakan cara lain yang

digunakan oleh seorang janda Batak dalam mengekspresikan bentuk resistensinya.

Ketidaksetujuan akan suatu keputusan tidak hanya bisa dilawan dengan sikap

destruktif. Bagai janda Batak pengetahuan akan konsep nilai ideologi budaya

tentang sosok boruni raja atau perempuan yang baik harus tetap dicerminkan

walapun dalam tindakan perlawanan. Diam merupakan tindakan yang langsung

terlihat oleh keluarga besar suami dan merupakan sinyal untuk dapat lebih

menghargai janda Batak tersebut.

Page 22: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

18

BAB V

KESIMPULAN

Dominasi Sistem Patriarki Dalam Kehidupan Janda Batak Di Surabaya

Sub – ordinasi kaum perempuan dalam masyarakat budaya Batak tidaklah

dapat dielakkan. Konsep dimana wanita menjadi bagian dari lapis kedua dari

sebuah tatanan masyarakat sudah menjadi salah satu ketetapan yang harus

dilaksanakan. Wanita sebagai kaum penunjang aktifitas maupun pendukung dalam

segala pola yang ditetapkan oleh kaum pria harus dapat dijalankan dengan baik

guna keberlangsungan hidup dalam sebuah masyarakat.

Sub – ordinasi ini bukanlah suatu nilai yang kurang dalam esensi hidup

masyarakat Batak. Setiap wanita yang mampu menjalankan perannya dalam

menunjang segala kegiatan yang didominasi nilai – nilai patrilineal merupakan

sosok wanita yang dianggap baik dan memiliki citra tersendiri.

Pengetahuan akan konsep wanita sebagai sosok yang harus melayani dan

menyokong segala aktifitas yang ada dan menjadikan dirinya menjadi sosok wanita

yang bernilai, menjadi dasar bagi wanita Batak untuk menempatkan dirinya pada

level tersebut.

Dominasi patriarki sangat melekat bagi masyarakat pendukung kebudayaan

Batak yang ada di kampung halaman maupun yang ada di Surabaya. Hal tersebut

dilegalkan oleh kaum laki – laki itu sendiri maupun kaum perempuan. Nilai yang

tersosialisasikan sejak kecil menciptakan satu pemahamn yang mandarah daging

bagi setiap pribadi penganut kebudayaan Batak tersebut.

Page 23: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

19

Distribusi wacana tentang pengetahuan akan nilai anak do raja (anak adalah

raja) melegalkan sebuah tindakan dimana dominasi patrilineal dilegalkan dalam

sebuah pola tindakan maupun ide dalam masyarakat Batak di Surabaya maupun di

kampung halaman.

Semua konsep yang diciptakan tidaklah lepas dari sebuah pandangan

mengedepankan laki – laki sebagai seorang pemimpin, pelindung dan pengambil

keputusan. Ketidakhormatan berperilaku seorang perempuan terhadap seorang laki

– laki akan memunculkan konsekuensi social didalam hidup perempuan tersebut

dan tidak menutup kemungkinan berdampak bagi keluarga besar perempuan

tersebut.

Kaum perempuan menjadi salah satu agen pelegalan dominasi patriarki

yang ada dalam masyarakat Batak itu sendiri. Kaum perempuan akan menjadi baris

pertama dalam menghadapi sebuah penyimpangan dari pemberontakan akan

dominasi patriarki yang ada. Sub – penyimpangan dari dominasi patriarki

merupakan bentuk kegagalan kaum perempuan sebagai agen sosialisai yang ada,

dimana perempuan yang telah ditetapkan dalam fungsi domestiknya harus dapat

melaksanakan tugas tersebut dengan baik dan sempurna.

Resistensi Janda Batak Terhadap Dominasi Sistem Patriarki Budaya Batak

Di Surabaya

Janda Batak merupakan sosok yang tidak lagi memiliki hak suara dalam

keluarga besarnya. Janda Batak merupakan bentuk peralihan status yang semula

Page 24: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

20

memiliki suara dikarenakan adanya sosok pendamping berubah menjadi sosok yang

harus mengikuti apa yang menjadi keputusan keluarga besar.

Pola adaptasi terhadap keadaan dari segi ekonomi, hubungan keluarga,

moral, nilai buadaya menjadikan seorang janda Batak harus mengikuti apa saja

yang menjadi keputusan keluarga besar, baik untuk keluarga kecilnya maupun

untuk kepentingan pribadinya. Pertimbangan – pertimbangan akan

keberlangsungan hidup keluarga kecil terlebih anak – anak menciptakan satu pola

tindakan yang dianggap dapat memfasilitasi setiap kepentingan pribadi maupun

keluarga besar.

Dalam sebuah pola kekuasaan pasti terdapat sebuah resistensi bagi pihak

yang merasa dirugikan. Kepentingan – kepentingan yang muncul dari sebuah

keadaan haruslah terfasilitasi dalam sebuah pola tindakan , dan disanalah muncul

tindakan – tindakan resistensi yang didasarkan atas pola adaptasi pemenuhan

kebutuhan hidup.

Sikap diam dan mengalah merupakan salah satu tindakan yang ditekankan

guna menciptakan keadaan kondusif guna keberlangsungan hubungan keluarga

yang harmonis. Pencapaian nilai boru na basa (wanita yang baik atau bijak) dan

boru ni raja (putri raja) merupakan bagian lain dari falsafah hidup yang harus

dicapai dalam kehidupan masyarakat budaya Batak.

Resistensi yang dimunculkan bukanlah merupakan sebuah tindakan

pemberontakan yang destruktif, namun sikap diam, menurut, pasrah dianggap

merupakan sebuah tindakan resistensi yang lebih pas dan tepat guna mencapai

Page 25: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

21

tujuan yang diinginkan. Diam, menurut, pasrah bukanlah suatu sikap yang kalah,

namun tindakan – tindakan tersebut merupakan sebuah cerminan resistensi yang

terselubung dalam sebuah pola adaptasi hidup. Sikap menarik mundur diri atau

ketidakhadiran dalam acara pertemuan keluarga ataupun adat juga menjadi salah

satu sikap resistensi yang dimunculkan guna tetap menempatkan diri pada status

mandiri yang tidak bergantung pada keluarga besar. Sebuah usaha peningkatan

kesejahteraan keluarga atau status ekonomi keluarga dengan cara bekerja sebagai

pedagang atau usaha lainnya, merupakan cara yang biasa dilakukan oleh janda

Batak di Surabaya.

Page 26: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

22

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi dan Sukidin. Metode Penelitian Perspektif Mikro : Grounded Theory,

Fenomenologi, Etnometodologi, Etnografi, Dramaturgi, Interaksi Simbolik,

Hermeneutik, Konstruksi Sosial, Analisis Wacana, dan Metodologi

Refleksi, Insan Cendekia, Surabaya, 2002

Bennett, Judith M. 2006. History Matters: Patriarchy and the Challenge of

Feminism. Philadelphia: Univ of Pennsylvania Press.

Bertens, K. Filsafat Barat Kontemporer Prancis. Jakarta: Gramedia, 2001.

Best, Steven dan Kellner, Douglas. Teori Postmodern, Interogasi Kritis. Terj. Indah

Rohmani. Malang: Boyan Publishing, 2003.

Bhasin, Kamla dan Khan, Night Said. Feminisme dan Relevansinya. Gramedia

Pustaka Utama, 1995.

Budiman, Arief. Pembagian Kerja Secara Seksual. Jakarta: Gramedia, 1981

Eriyanto, “Analisis Wacana” Pengantar Analisis Teks Media, LKiS, 2003.

Eriyanto. Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks

Berita Media. Jakarta: Kencana, 2013.

Faqih, Mansour, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2007

Foucault, Michel.Power/Knowledge: Selected Interviews and Other Writings,

1972-1977. New York: Phanteon Books. George ritzer, Teori Sosial

Postmodern, terj. (Jojakarta, Kreasi Wacana, 2003)

Foucault, M. Seks dan Kekuasaan. Terj. S. H. Rahayu. Jakarta: Gramedia, 2000.

——-. Arkeologi Ilmu-ilmu Kemanusiaan, Terj. B. Priambodo dan Pradana Boy.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Page 27: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

23

Ginting, Pdt.DR.E.P. Adat Perjabun I Bas Masyarakat Karo. Kabanjahe:

Percetakan GBKP Abdi Karya. 1996.

Herman, L. & Vervaeck, B. Handbook of Narrative Analysis. London: University

of Nebraska Press, 2005.

Haryatmoko, “Kekuasan melahirkan Anti Kekuasaan” dalam Jurnal Basis No 01-

02 Tahun ke-51, Januari-Februari 2002.

Haryatmoko, Dominasi Penuh Muslihat Akar Kekerasan dan Diskriminasi, Jakarta:

Gramedia, 2010, h. 127

Helen Tierney (ed), Womens Studies Encyclopedia, Vol 1, New York: Green Wood

Press

Kebung, Konrad. Michel Foucault Parrhesia dan Persoalan Mengenai Etika.

Jakarta: Obor, 1997.

Ihromi, T.O. Paradigma Baru bagi Pengkajian Masalah Wanita dan Jender dalam

Antropologi. Jurnal Antropologi Indonesia ed.60, 1999

Ihromy, T.O. Kajian Wanita Dalam Pembangunan, Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 1995.

Isbella, Riste, Resistensi Perempuan Batak Terhadap Dominasi Sistem Patrilineal

Budaya Batak Pada Film Demi Ucok Karya Sammaria Simanjuntak, diakses

darihttp://repository.unair.ac.id/17887/14/RISTE%20ISABELLA%20ABS

TRAK.pdf, pada tanggal 14 April 2017 pukul 15.23

Li, Tania Muray. 1999. ―Compromising Power: Development, Cul-ture, and Rule

in Indonesia‖. Cultural Anthropology, Vol. 14

-----. 1999. Transforming the Indonesian Upland: Marginality, Power, and

Production. OPA. Netherland.

-----. 2007. The Will To Improve: Governmentality, Development, and the Practice

of Politics. London: Duke University Press.

Page 28: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

24

Lash, Scott. 2007. ―Power after Hegemony; Cultural Studies in Muta-tion?‖.

Theory, Culture and Society, Vol. 24

Lydia Alix Fillingham, “Foucault Untuk Pemula” Kanisius, 2001

Lutters, Elizabeth. Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta: Grasindo, 2010

Maleong, Lexy J. Metode Penelitian Kealitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2007.

Murniati, Nunuk. Getar Gender. Magelang: Indonesiatera, 2004.

Prints, Darwin. Adat Karo. Medan: Bina Media Perintis,2008.

Pasaribu, Evangeline, Subordinasi Perempuan Melalui Komunikasi Verbal Dan

Nonverbal Dalam Adat Batak Toba, diakses dari

https://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/13854, pada tanggal 27

september 2017 pukul 17.14

Seno Joko Suyono, Tubuh Yang Rasis, Telaah Kritis Michel Foucault atas Dasar-

dasar pembentukan Diri Kelas Menengah Eropa, (Jogjakarta, Pustaka

Pelajar, 2001)

Showalter, Elaine, Speaking of Gender. Routledge, 1990

Subordinasi Perempuan Melalui Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Dalam Adat

Batak Toba, diakses dari

https://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/13854 pada tanggal 27

Sepetember 2017 Pukul 17:14

Soerjono Soekanto, 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT Raja Grafindo

Persada : Jakarta.

Suyono, S. J. Tubuh Yang Rasis. Yogyakarta: Pustaka Relajar, 2002.

Ruether, Rosemary Radford. Woman Healing Earth:Third World Woman on

ecology. Feminism and Religion. University of Virginia:Orbits Book, 1996.

Sen, Krishna. Sinema Indonesia Membingkai Orde Baru. Yogyakarta: Rumah

Sinema, 2013.

Page 29: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

25

Stokes, Jane. How To Do Media and Cultural Studies. Yogyakarta: Bentang, 2006.

Tarigan, Sarjani. Dinamika Orang Karo, Budaya dan Modernisme. B N B –

BABKI, Ergaji : Perpustakaan Nasional, 2008.

Tarigan, Sarjani. Lentera Kehiduapan Orang Karo dalam Berbudaya. Medan,

2009.

Tambun, R. Hukum Adat Dalihan Natolu, Medan : Mitra, 2004

Walby, Sylvia. 1990. Theorizing Patriarchy. London: Wiley-Blackwell.

___________. 2011. The Future of Feminism. London: Polity Press.

Zubir, Zaiyardam. Radikalisme Kaum Pinggiran: Studi tentang ideologi, isu,

strategi, dan dampak gerakan. Yogyakarta: Insist Press, 2002

Page 30: New TESIS RESISTENSI JANDA BATAK TERHADAP DOMINASI …repository.unair.ac.id/80339/3/JURNAL_TSO.11 18 Gul r.pdf · 2019. 2. 20. · yang sama persis ketika posisinya masih memiliki

26

DAFTAR KUTIPAN

Alaine Showlater [ed], Speaking of Gender, New York & London: Rouytledge,

1989, hal. 3

Bennett, J. M. (2006). "History Matters: Patriarchy and the Challenge of

Feminism." 56.

Faqih, M. (2007). "Analisis Gender dan Transformasi Sosial." 8-9.

Fillingham, L. A. (2001). "Foucault Untuk Pemula." 100.

Foucault, M. (2003). "Power/Knowledge."

Haryatmoko (2010). "Dominasi Penuh Muslihat Akar Kekerasan dan

Diskriminasi." 127.

Helen Hilary M Lips, di tahun 1993 menulis, Sex and Gender: An Introduction

Ihromi, T. O. (1999). "Paradigma Baru bagi Pengkajian Masalah Wanita dan Jender

dalam Antropologi." 60: 54.

Isabella, R. "Resistensi Perempuan Batak Terhadap Dominasi Sistem PAtrilineal

Linda L Lindsaey, Gender Roles: A Sociological Perspective, New Jersy, Prientice

Hall, hal. 28

Budaya Batak Pada Film Demi Ucok Karya Sammaria Simanjuntak."

Pasaribu, E. "Subordinasi Perempuan melalui Komunikasi Verbal dan Nonverbal

dalam Adat Batak Toba."

Showalter, E. (1990). "Speaking of Gender."

Soekanto, S. (2003). "Sosiologi Suatu Pengantar."

Tambun (2004). "Hukum Adat Dalihan Natolu." 56.

Tierney, H. "Womens Studies Encyclopedia." 1: 153.

Walby, S. (1990). "Theorizing Patriarchy." 56, 57, 151,155