ktsp mi persis rahayu 2012-2013
TRANSCRIPT
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan
dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.Berdasarkan pada tujuan tersebut MI Persis Rahayu
Kabupaten Bandung berupaya membangun landasan kegiatan pendidikan
dalam suatu kurikulum yang disebut kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum MI Persis Rahayusebagai Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar
nasional pendidikan terdiri dari standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan.Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU
20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan
KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam
1
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
UU 20/2003 dan PP 19/2005. Oleh karena itu, Tim Penyusun Kurikulum MI
Persis Rahayumenyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai
kurikulum yang dikembangkan berdasar manajemen berbasis madrasah
dengan melibatkan Komite Madrasah selaras dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan ini sangat diperlukan
untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk
meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam bidang akademis
maupun non-akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi iman dan taqwa.
Adapun yang menjadi landasan hukum sebagai pedoman operasional
dalam penyusunan sekaligus pengembangan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah
Persis Rahayu Kabupaten Bandung ini mengacu pada peraturan perundangan
yang berlaku yaitu :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1
ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35
ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38
ayat (1),(2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1
ayat(5),(13),(14),(15); Pasal 5 ayat (1),(2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1),
(2), (3), (4),(5),(6),(7),(8); Pasal 8 ayat (1),(2),(3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3);
Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1),
2
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
(2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4)(5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat
(1), (2), (3); Pasal 20.
3. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2006 tentang Standar Penilaian.
4. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Standar Isi (SI) mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada
setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006.
5. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana
yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan pada Bidang Studi PAI dan Bahasa Arab
Madrasah.
7. Rencana Pengembangan MI Persis Rahayu Kabupaten Bandung Tahun
2011
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Berdasarkan rumusan tujuan nasional serta prinsip pengembangan kurikulum tersebut,tujuan pengembangan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Persis Rahayu Kabupaten Bandung diharapkan dapat memenuhi standar kompetensi lulusan satuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dan memberi kesempatan peserta didik untuk :
(a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) Belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,
(e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar ini
dikembangkan oleh MI Persis Rahayu dan komite Madrasah dengan
berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.
3
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut :
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan,
tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat-istiadat, serta status
sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antar substansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh
karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja.Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pada akhirnya Kurikulum ini akan tetap menjadi sebuah Dokumen,
yang akan menjadi kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam Proses
pembelajaran yang baik. Pembelajaran di dalam maupun di luar kelas,
hendaknya dilakukan secara efektif yang mampu membangkitkan efektifitas
dan kreatifitas anak.Atas dasar kenyataan di atas, maka pembelajaran
hendaknya bersifat; mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan
kreatifitas, efektif, demokratif, menantang, dan menyenangkan. Dengan spirit
itulah Kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi
penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran di MI Persis Rahayu
Kabupaten Bandung.
5
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
BAB II
TUJUAN, VISI, DAN MISI
A. Tujuan Pendidikan Jenjang Dasar
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Dalam rangka mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Salah satu komponen penting demi terlaksananya sebuah Sistem
Pendidikan Nasional yang terarah adalah keberadaan kurikulum.
Keberadaan kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam
melaksanankan sebuah Sistem Pendidikan Nasional yang terarah. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusisa paripurna
sebagaimana yang tersurat dalam tujuan pendidikan nasional.Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan potensi peserta didik
harus disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Sebagai upaya mendekatkan pendidikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik, serta tuntutan
lingkungan, MI Persis Rahayumengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini disusun dengan mengacu pada Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh
pemerintah demi menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan salah
satu upaya sekolah untuk mengakomodasi potensi yang ada di daerah
Kabupaten Bandung Jawa Barat dan untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik,
6
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
memelihara/mengembangkan budaya daerah, serta menguasai
perkembangan Iptek yang dilandasi Iman dan Takwa.
B. Visi Madrasah
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak terkait (stakeholders) melakukan
musyawarah sehingga visi tersebut benar-benar mewakili aspirasi semua pihak
yang terkait.Harapannya, semua pihak yang terkait dalam kegiatan pembelajaran
(guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid) benar-benar menyadari visi
tersebut untuk selanjutnya memegang komitmen terhadap visi yang telah
disepakati bersama.
Adapun visi MI Persis Rahayu adalah “Terwujudnya manusia sebagai
khalifah di muka bumi”.Dalam mewujudkan visi sekolah tersebut, berbagai
pembenahan telah dilakukan, di antaranya :
1. pembenahan sarana dan prasarana;
2. pembenahan administrasi;
3. pembenahan mental guru, karyawan, dan peserta didik.
C. Misi Madrasah
Misi Pendidikan Persatuan Islam adalah pemanusiaan insan ulil albab selaku
Muslim yang kaffah dan tafaqquh fiddien. Adapun misi MI Persis Rahayu untuk
jangka panjang dirumuskan sebagai berikut:
1. Menanamkan aqidah, keimanan, dan ketakwaan;
2. Memahami dan mengamalkan Syari’at Islam dengan baik dan benar
sesuai tuntunan Al-Qur`an dan As-Sunnah;
3. Membina Akhlaqul Karimah;
4. Mengembangkan minat dan bakat;
Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, sekolah berusaha menerapkan
peraturan yang ketat sesuai dengan kedudukan masing-masing dan menjalin
komunikasi yang baik untuk menjamin hubungan kerja yang harmonis.
D. Tujuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyyah
7
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi, dan
misisekolah. Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan MI Persis
Rahayu adalah mencetak pribadi muslim yang :
1. Beraqidah benar dan kuat;
2. Bersih dari sifat-sifat syirik, bid’ah, takhayyul, khurafat, dan sebagainya;
3. Beribadah degan baik dan benar;
4. Berakhlakul karimah;
5. Berilmu dan berwawasan luas;
6. Berbadan sehat dan kuat;
7. Hidup terampil dan mandiri;
8. Siap menjadi guru dan juru dakwah;
9. Bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
Secara berkelanjutan, tujuan sekolah tersebut akan dimonitor, dievaluasi,
dan dikendalikan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai hasil yang
optimal.
Sedangkan tujuan madrasah pada tahun berikutnya adalah :
1. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan kualitas sikap dan amaliah
keagamaan Islam warga Madrasah dari pada sebelumnya.
2. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan kepedulian warga Madrasah
terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan Madrasah dari pada
sebelumnya.
3. Pada tahun 2011, terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
prasarana dan fasilitas yang mendukung peningkatan prestasi akademik
dan non akademik.
4. Pada tahun 2012, terjadi peningkatan skor UASBN minimal rata-rata +1,5
dari standar yang ada.
5. Pada tahun 2012, para siswa yang memiliki minat, bakat dan kemampuan
terhadap Bahasa Arab dan Inggris semakin meningkat dari sebelumnya,
dan mampu berpidato dengan 2 bahasa tersebut.
6. Pada tahun 2012, memiliki tim olahraga minimal 3 cabang yang mampu
menjadi finalis tingkat Kabupaten.
7. Pada tahun 2012, memiliki tim kesenian yang mampu tampil minimal
pada acara setingkat Kabupaten/Kota.
BAB III
8
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
A. Struktur dan Muatan Kurikulum
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi
sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik.
Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu keluasan dan
kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan. Program pendidikan terdiri dari Pendidikan Umum, Pendidikan
Kejuruan, dan Pendidikan Khusus.Pendidikan Umum meliputi tingkat satuan
pendidikan sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah pertama (SMP/MTs), dan
sekolah menengah atas (SMA/MA).Pendidikan Kejuruan terdapat pada sekolah
menengah kejuruan (SMK/MAK. Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar
luar biasa(SDLB), sekolah menengah pertama luar biasa(SMPLB), dan sekolah
menengah atas luar biasa(SMALB) dan terdiri atas delapan jenis kelainan
berdasarkan ketunaan.
Pada program pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Persis Rahayu,
jumlah jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran setiap
minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 35 menit. Jenis program
pendidikannya, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran
umum dan pelajaran agama yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan
program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan
daerah berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti
pada program umum berjumlah 7, sementara keberadaan mata pelajaran
agama adalah berjumlah 5.Muatan Lokal diberikan di MI Persis Rahayuadalah
Bahasa Sunda dan Bahasa Inggris.
Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang
telah ditentukan dalam struktur kurikulum. Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, di samping memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap
penting namun tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di
dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu, satuan pendidikan
diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian.Misalnya mengadakan
program remediasi bagi peserta didik yang belum mencapai standar
ketuntasan belajar minimal.
Muatan kurikulum MI Persis Rahayu meliputi sejumlah mata pelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai
9
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Kelas I sampai dengan Kelas VI.Materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum.
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan
keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar
melalui metode dan pendekatan tertentu.
Pada bagian ini sekolah/madrasah mencantumkan mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang akan
diberikan kepada peserta didik.
Untuk kurikulum Madrasah Ibtidaiyah, terdiri dari 14 mata pelajaran, 2
muatan lokal dan 6 pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta
didik.
Berikut disajikan Struktur Kurikulum MI Persis Rahayu:
No.
KomponenKelas dan Alokasi Waktu
Jumlah1 2 3 4 5 6
A. Mata Pelajaran
1 Matematika
TEMATIK
10 10 10 42
2 B. Indonesia 5 5 5 27
3 I P A 4 4 4 24
4 I P S 2 2 2 12
5 PKn 1 1 1 9
6 S B K 2 2 2 12
7 Penjaskes 3 3 3 18
8 Al-Qur`an;
1.1. Tilawah 4 4 2 2 2 2 16
1.2. Hifzhon 4 4 2 2 2 2 16
1.3. Tarjamah/Tafsier - - 2 1 1 1 5
1.4. Tajwied - - 1 1 1 1 4
9 Al-Hadits 2 2 2 2 2 2 12
10 Tauhid 2 2 2 1 1 1 9
11 Akhlaq 2 2 2 1 1 1 9
12 Syari'ah;
2.1. Fiqih 4 4 4 4 4 4 24
10
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
2.2. Ushul Fiqih - - - - 1 1 2
13 Bahasa Arab;
6.1. Qiro`ah 4 2 2 2 2 2 14
6.2. Kitabah/Imla 2 2 2 4 4 4 18
6.3. Hiwar/Insya - 2 2 4 2 2 12
6.4. Shorof - - - 3 2 2 7
6.5. Nahwu - - - 2 3 3 8
14 Tarikh Islam - - 1 1 2 2 6
B. Muatan Lokal
8 B. Inggris 2 2 2 2 2 2 9
9 Basa Sunda 2 2 2 1 1 1 9
C. Pengembangan Diri
1 Seni Musik Tradisional 1 1 1 1 1 1 6
2 Marching Band 1 1 1 1 1 1 6
3 Tari-Tarian 1 1 1 1 1 1 6
4 Seni Vokal Nasyid 1 1 1 1 1 1 6
5 Atraksi Ketangkasan 1 1 1 1 1 1 6
6 Futsal 1 1 1 1 1 1 6
7 Baca Tulis Al-Quran 1 1 1 1 1 1 6
JUMLAH TOTAL JAM PELAJARAN PERMINGGU
52 52 52 67 67 67 324
*) Ekuivalen 2 jam pelajaran Tabel 3: Struktur Kurikulum SD/MI
Adapun muatan Kurikulum di MI Persis Rahayumeliputi mata pelajaran
sebagai berikut :
a. Pendidikan Agama (Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, SKI) :
Tujuan :
1). Memberi wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia
2). Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa terhadap Allah SWT sesuai
dengan agama yang dianutnya melalui pemberian, pemupukan dan
11
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, dan
pembiasaan.
3). Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berilmu, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
berdisiplin, etis, toleran, harmonis secara personal dan sosial, serta
mengembangkan budaya beragama di sekolah.
b. Pendidikan Kewarganegaraan :
Tujuan :
1. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia
2. Menanamkan wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme, bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak azasi manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup. Kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan terhadap hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
c. Bahasa Indonesia :
Tujuan :
Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman iptek.
d. Bahasa Inggris :
Tujuan :
Membina keterampilan berbahasa Inggris dan berkomunikasi secara lisan dan
tertulis untuk menghadapi perkembangan iptek dalam menyongsong era
globalisasi.
e. Matematika :
Tujuan :
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam
rangka penguasaan iptek.
f. Ilmu Pengetahuan Alam :
Tujuan :
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa untuk mernguasai
dasar sains dalam rangka penguasaan iptek.
g. Ilmu Pengetahuan Sosial :
12
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Tujuan :
Memberikan pengetahuan sosial kultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat, serta melatih ketrampilan
hidup secara mandiri.
h. Seni Budaya (Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater) :
Tujuan :
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional.
i. Pendidian Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan :
Tujuan :
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
keterampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung
jawab, disiplin, dan rasa percaya diri pada siswa.
Madrasah ini menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu untuk beberapa pelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi, dan/atau dimanfaatkan untuk mata pelajaran
lain yang dianggap penting dengan mengungkapkan beberapa alasannya.
Misalnya Marching Band sebagai bagian dari Pengembangan Diri pada
struktur di atas, merupakan penambahan dari mata pelajaran kesenian.
Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa:
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
per- minggu.
Di sekolah kami, MI Persis Rahayu, terdapat program intra kurikuler
seperti tabel di atas dan juga ekstra kurikuler yang dikembangkan dalam
program Pengembangan Diri. Waktu belajar di sekolah kami dibagi menjadi
dua proses KBM yang dimulai dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 11.00 dan
pukul 13.00 sampai 16.00 selama 6 hari dari hari Sabtu hingga Kamis. Khusus
hari Sabtu, ada tambahan kegiatan upacara hingga jam pelajaran dimulai
pukul 07.30 sampai dengan 11.30 (6 jam pelajaran). Pengembangan diri
Tahsin dan Tahfidz Al-Quran dilaksanakan tiap hari sesuai jadwal dimulai
pukul 13.00-16.00, sebelum KBM dimulai di kelas.Adapun pengembangan diri
meliputi kesenian yaitu seni musik tradisional (Calung), seni tari, nasyid,
atraksi ketangkasan, marching band, dan futsal dilaksanakan setiap hari
Jumat pukul 13.00-16.00 WIB.Serta baca tulis al-Quran sesuai jadwal.
13
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas
pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata
pelajaran lainnya, seperti Bahasa Sunda.Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan.Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran
muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam
satu tahun.
Muatan lokal yang diterapkan di MI Persis Rahayuadalah:
- Bahasa Sunda wajib bagi seluruh siswa dari kelas I sampai VI. Alokasi
waktu 2 jam pelajaran.
- Bahasa Inggris 2 jam pelajaran/minggu
Berikut ini tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran Muatan Lokal yang
diselenggarakan di MI Persis Rahayu.
NoMata Pelajaran Muatan Lokal
Alokasi Waktu (JP)
I – II III – IV V VI
1 Bahasa Daerah ( Sunda ) 2 2 2
2 Bahasa Inggris 2 2 2
Sedangkan tujuan diberikan Muatan Lokal tersebut adalah :
a. Bahasa Sunda :
Tujuan :
Membina keterampilan berbahasa Sunda baik lisan maupun tulis dalam
upaya mempertahankan nilai-nilai budaya Sunda masyarakat setempat dalam
wujud komunikasi dan apresiasi sastra dan dalam upaya meningkatkan
relevansi terhadap keadaan dan kebutuhan daerah khusus di Provinsi Jawa
Barat sebagimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5
14
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah dan
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 423.5/Kep.674-Disdik/2006 tanggal 25
Juli 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta KTSP Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda.
b. Bahasa Inggris :
Tujuan :
Membina kemampuan untuk bisa menggunakan bahasa Inggris dalam
percakapan sehari-hari.
Pengembangan Muatan Lokal
A. Konsep dan Sifat Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada.Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan
oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum
yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan.Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar
penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkat
relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.Hal
ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga
keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum
nasional.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan
harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester.Ini
berarti bahawa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan
dua mata pelajaran muatan lokal.
B. Mata Pelajaran Muatan Lokal
1. Proses Pengembangan
Mata Pelajaran Muatan lokal pengembangannya sepenuhnya ditangani
oleh sekolah dan komite sekolah yang membutuhkan penanganan secara
profesional dalam merencanakan, mengelola, dan melaksanakannya.Dengan
15
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
demikian di samping mendukung pembangunan daerah dan pembangunan
nasional, perencanaan, pengelolaan, maupun pelaksanaan muatan lokal
memperhatikan keseimbangan dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan.Penanganan secara profesional muatan lokal merupakan tanggung
jawab pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu sekolah dan komite
sekolah.
Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal oleh sekolah dan komite
sekolah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
2. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
3. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal
4. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
5. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus,
dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP.
Lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
Kegiatan ini dilakukan untuk menelaah dan mendata berbagai keadaan
dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.Data tersebut dapat diperoleh dari
berbagai pihak yang terkait di daerah yang bersangkutan seperti
Pemda/Bappeda, Instansi vertikal terkait, Perguruan Tinggi, dan dunia
usaha/industri.Keadaan daerah seperti telah disebutkan di atas dapat ditinjau
dari potensi daerah yang bersangkutan yang meliputi aspek sosial, ekonomi,
budaya, dan kekayaan alam. Kebutuhan daerah dapat diketahui antara lain
dari:
1) Rencana pembangunan daerah bersangkutan termasuk prioritas
pembangunan daerah, baik pembangunan jangka pendek, pembangunan
jangka panjang, maupun pembangunan berkelanjutan (sustainable
development);
2) Pengembangan ketenagakerjaan termasuk jenis kemampuan-kemampuan
dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan;
3) Aspirasi masyarakat mengenai pelestarian alam dan pengembangan
daerahnya, serta konservasi alam dan pemberdayaannya.
b. Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi muatan lokal
16
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Berdasarkan kajian dari beberapa sumber seperti di atas dapat
diperoleh berbagai jenis kebutuhan. Berbagai jenis kebutuhan ini dapat
mencerminkan fungsi muatan lokal di daerah, antara lain untuk:
1) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
2) Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu;
3) Meningkatkan kemampuan berwiraswasta;
4) Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan sehari-hari;
c. Menentukan bahan kajian muatan lokal
Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagai
kemungkinan muatan lokal yang dapat diangkat sebagai bahan kajian sesuai
dengan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Penentuan bahan kajian
muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut:
1) Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;
2) Kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan;
3) Tersedianya sarana dan prasarana
4) Tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa
5) Tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan
6) Kelayakan berkaitan dengan pelaksanaan di sekolah;
7) Lain-lain yang dapat dikembangkan sendiri sesuai dengan kondisi dan
situasi daerah.
d. Menentukan Mata Pelajaran Muatan Lokal
Berdasarkan bahan kajian muatan lokal tersebut dapat ditentukan
kegiatan pembelajarannya.Kegiatan pembelajaran ini pada dasarnya
dirancang agar bahan kajian muatan lokal dapat memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka
memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan
mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan
nasional.Kegiatan ini berupa kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek
pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Serangkaian kegiatan pembelajaran yang sudah ditentukan oleh
sekolah dan komite sekolah kemudian ditetapkan oleh sekolah dan komite
sekolah untuk dijadikan nama mata pelajaran muatan lokal.
Substansi muatan lokal di MI Persis Rahayu terdiri atas :
1. Bahasa Daerah (Sunda)
17
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai budaya (Sunda) masyarakat
setempat dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra.
2. Bahasa Inggris
Sebagai upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara Bahasa
Inggris.
e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta
silabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP.
1) Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah
langkah awal dalam membuat mata pelajaran muatan lokal agar dapat
dilaksanakan di sekolah. Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
a) Pengembangan Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah menentukan kompetensi yang didasarkan
pada materi sebagai basis pengetahuan.
b) Pengembangan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa.
Penentuan ini dilakukan dengan melibatkan guru, ahli bidang kajian, ahli
dari instansi lain yang sesuai.
2) Pengembangan silabus secara umum mencakup:
a) Mengembangkan indikator
b) Mengidentifikasi materi pembelajaran
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran
d) Pengalokasian waktu
e) Pengembangan penilaian
f) Menentukan Sumber Belajar.
Langkah-langkah tersebut dapat mengacu pada penyusunan silabus mata
pelajaran.
2. Pihak yang Teribat dalam Pengembangan
Sekolah dan komite sekolah mempunyai wewenang penuh dalam
mengembangkan program muatan lokal. Bila dirasa tidak mempunyai SDM
dalam mengembangkan sekolah dan komite sekolah dapat bekerjasama
dengan unsur-unsur Depdiknas seperti Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di
daerah, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Perguruan Tinggi dan
instansi/lembaga di luar Depdiknas, misalnya pemerintah Daerah/Bapeda,
Dinas Departemen lain terkait, dunia usaha/industri, tokoh masyarakat.
18
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Peran, tugas dan tanggung jawab TPK secara umum adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah masing-masing;
2. Menentukan komposisi atau susunan jenis muatan lokal;
3. Mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan daerah masing-masing;
4. Menentukan prioritas bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan;
5. Mengembangkan silabus muatan lokal dan perangkat kurikulum muatan
lokal lainnya, yang dilakukan bersama sekolah, mengacu pada Standar Isi
yang ditetapkan oleh BSNP.
Peran Perguruan Tinggi dan LPMP antara lain memberikan bimbingan dan
bantuan teknis dalam:
1. Mengidentifikasi dan menjabarkan keadaan, potensi, dan kebutuhan
lingkungan ke dalam komposisi jenis muatan lokal;
2. Menentukan lingkup masing-masing bahan kajian/pelajaran;
3. Menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan jenis bahan kajian/pelajaran.
Peran instansi/lembaga di luar Depdiknas secara umum adalah:
1. Memberikan informasi mengenai potensi daerah yang meliputi aspek
sosial, ekonomi, budaya, kekayaan alam, dan sumber daya manusia yang
ada di daerah yang bersangkutan, serta prioritas pembangunan daerah di
berbagai sektor yang dikaitkan dengan sumber daya manusia yang
dibutuhkan;
2. Memberikan gambaran mengenai kemampuan-kemampuan dan
keterampilan yang diperlukan pada sektor-sektor tertentu;
3. Memberikan sumbangan pemikiran, pertimbangan, dan tenaga dalam
menentukan prioritas muatan lokal sesuai dengan nilai-nilai dan norma
setempat.
3. Rambu-rambu
Berikut ini rambu-rambu untuk diperhatikan dalam pelaksanaan muatan lokal.
a. Sekolah yang mampu mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar beserta silabusnya dapat melaksanakan mata
pelajaran muatan lokal. Apabila sekolah belum mampu mengembangkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar beserta silabusnya sekolah
dapat melaksanakan muatan lokal berdasarkan kegiatan-kegiatan yang
direncanakan oleh sekolah, atau dapat meminta bantuan kepada sekolah
yang terdekat yang masih dalam satu daerahnya.Bila beberapa sekolah
19
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
dalam satu daerah belum mampu mengembangkan dapat meminta
bantuan TPK daerah, atau meminta bantuan dari LPMP di propinsinya.
b. Bahan kajian hendaknya sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik yang mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir,
emosional, dan sosial peserta didik. Pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar diatur sedemikian rupa agar tidak memberatkan peserta didik
dan tidak mengganggu penguasaan pada kurikulum nasional.Oleh karena
itu dalam pelaksanaan muatan lokal dihindarkan adanya pekerjaan rumah
(PR).
c. Program pengajaran hendaknya dikembangkan dengan melihat kedekatan
dengan peserta didik yang meliputi dekat secara fisik dan secara psikis.
Dekat secara fisik maksudnya terdapat dalam lingkungan tempat tinggal
dan sekolah peserta didik, sedangkan dekat secara psikis maksudnya
bahwa bahan kajian tersebut mudah dipahami oleh kemampuan berpikir
dan mencernakan informasi sesuai dengan usianya. Untuk itu, bahan
pengajaran hendaknya disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1)
bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yang
diketahui ke yang belum diketahui; (3) dari pengalaman lama ke
pengalaman baru; (4) dari yang mudah/sederhana ke yang lebih
sukar/rumit. Selain itu bahan kajian/pelajaran hendaknya bermakna bagi
peserta didik yaitu bermanfaat karena dapat membantu peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bahan kajian/pelajaran hendaknya memberikan keluwesan bagi guru
dalam memilih metode mengajar dan sumber belajar seperti buku dan
narasumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan dapat
mengembangkan sumber belajar yang sesuai dengan memanfaatkan
potensi di lingkungan sekolah, misalnya dengan memanfaatkan
tanah/kebun sekolah, meminta bantuan dari instansi terkait atau dunia
usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh masyarakat. Selain itu
guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan strategi yang
melibatkan peserta didik aktif dalam proses belajar mengajar, baik secara
mental, fisik, maupun sosial.
e. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti
mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna
kepada peserta didik. Bahan kajian muatan lokal juga dapat disusun dan
diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester atau
satu tahun ajaran.
20
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
f. Alokasi waktu untuk bahan kajian/pelajaran muatan lokal perlu
memperhatikan jumlah minggu efektif untuk mata pelajaran muatan lokal
pada setiap semester.
C. Kegiatan Pengembangan Diri
1. Konsep dan Sifat Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan pengembangan karir peserta didik, serta kegiatan ekstra
kurikuler. Untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri,
khususnya pelayanan konseling ditujukan untuk pengembangan kreativitas
dan karir.Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan
peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi/dilaksanakan oleh konselor,
dan kegiatan ekstra kurikuler dapat diselenggarakan oleh konselor, guru dan
atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan
kewenangannya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan
pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler dapat megembangkan
kompetensi.
1. Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik dengan
memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
2. Tujuan Khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan:
a. Bakat
b. Minat
c. Kreativitas
d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e. Kemandirian
f. Kemampuan kehidupan keagamaan
g. Kemampuan sosial
21
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
h. Kemampuan belajar
i. Wawasan dan perencanaan karir
j. Kemampuan pemecahan masalah
2. Bentuk dan Sasaran Kegiatan Pengembangan Diri
Bentuk kegiatan pengembangan diri di MI Persis Rahayu adalah sebagai
berikut.
1. Terprogram, adalah kegiatan yang dirancang secara khusus dalam kurun
waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara
individual, kelompok, dan klasikal melalui penyelenggaraan layanan dan
kegiatan pendukung konseling, krida, karya ilmiah, latihan/lomba
keberbakatan/prestasi, seminar, workshop, bazar, dan kegiatan lapangan.
2. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara baiat,
tadarus Al-Quran, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
3. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada
tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
4. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti:
berpakaian rapi, menutup aurat, berbahasa yang baik, rajin membaca,
memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu,
berjabat tangan dengan bapak atau ibu guru, karyawan madrasah serta
dengan teman-teman.
Adapun bentuk-bentuk kegiatan pengembangan diri terprogram
adalah
1. Seni Baca Al-Qur’an (Murattal)
Tujuan dari diadakannya seni baca Al-Qur’an secara murattal adalah :
Menghargai dan menghormati kitab sucinya.
Menumbuhkembangkan sifat cinta terhadap agama khususnya pada kitab
Suci Al-Qur’an.
Melestarikan budaya islami.
Mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa dalam bidang seni baca
Al- Qur’an secara murattal
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam seni baca Al
Qur’an
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas IV s.d kelas VI.
22
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
SILABUS
1. Tajwid1. Fashahah1. Suara1. Lagu dan bacaan
1. Makhariful khuruf2. Sifat Al huruf3. Ahkan Al huruf4. Ahkam Almad wal qasor
1. Ahkan Al waqof wal ibtida’2. Mura’at Al huruf Wal harokat
1. Muro’at Al kalimat Wal ayat1. Kejernihan / kebeningan
1. Kehalusan2. Kenyaringan3. Keutuhan4. Pengaturan nafas
1. Lagu pertama2. Jumah lagu3. Perhatian, keutuhan, dan tempo lagu4. Irama dan gaya
1. Variasi
Pembinaan baca Al-Qur’an
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmu tajwid
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi kandungan Al-Qur’an
SILABUS
Membaca Alqur-an (tadarus) dengan fasikh menurut kaidah ilmu tajwid.
- Membaca huruf hi.iaiyyah sesuai dengan makhraj (tepat)
- Mengenal tanda baca serta membacanya dengan fasikh
- Menghafal Surat pendek dan bacaan sholat
- Mengenal tanda-tanda nun sukun, tanwin dan mim sukun, qolqolah serta membacanya dengan fasikh
- Menghafal bacaan sholat- Membaca dan mengetahui tanda tanda
waqof, bacaan panjang/mad, bacaan dengung, alit’syamsiyal dan Al qomariyah
Menghafal Al Qur’an dengan benar dan fasikh menurut kaidah ilmu tajwid
- Menghafal Al Quran Juz 1 sampai ke Juz ke 30
Menghafal Al Qur’an dengan benar dan fasikh menurut kaidah ilmu tajwid
- Menghafal surat-surat pilihan (Juz Amma):
Dari mulai QS. An-Nas sampai dengan QS.
23
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
An-Naba.
3. Seni Musik Tradisional (Calung)
Tujuan seni musik tradisional adalah :
Melestarikan budaya daerah.
Memberikan bekal kecakapan hidup berupa seni musik tradiosional.
Menumbuhkembangkan sifat cinta terhadap budaya daerah.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas IV s.d kelas VI.
4. Marching Band
Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Membantu peserta didik agar mahir dalam bakat seni yang di
iramakan dalam kekompakkan.
2. Melatih peserta didik untuk mengilustrasikan seni lewat kerjasama
dalam kelompok.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas III s.d kelas VI.
5. Bimbingan Belajar Bagi Kelas VI
Tujuan :
Melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal Mata Pelajaran yang di UASBN kan
SILABUS
1. Menguasai materi SKL dari pelajaran ujian nasional2. Memahami Soal- Soal Ujian Nasional3. Menguji kemampuan dengan mengikuti try out ujian nasional
1. Memahami materi-materi penting di kelas IV 2. Memahami materi-materi penting di kelas V3. Memahami materi-materi penting di kelas VI1. Memahami soal Ujian Nasional Tahun. 2009.2. Memahami soal Ujian Nasional Tahun 2010.3. Memahami soal Ujian Nasional Tahun 2011.1. Mengikuti try out yang pertama2. Mengikuti try out yang kedua3. Mengikuti try out yang ketiga3. Mengikuti try out dengan dua paket soal
yang berbeda.
BENTUK KEGIATAN YANG RUTIN ADALAH :
a) Upacara Baiat (Janji Santri)
24
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Tujuan :
Meningkatkan kedisiplinan
Melatih siswa mempunyai rasa kasih saying, hormat pada guru, orang tua,
dan sesama santri
Melatih siswa agar jujur, amanah, terikat oleh janji, dan saling menasihati
SILABUS
1. Pejabat Upacara1. Petugas Upacara1. Bentuk Barisan1. Sarana Upacara1. Pelaksanaan Upacara 1. Acara Pokok
1.1. Pembina Upacara Baiat1.2. Pemimpin Upacara Baiat1.3. Pengatur Upacara Baiat1.4. Pembaca Baiat (Janji santri)1.5. Naskah Upacara baiatSusunan upacara- Acara persiapan- Acara pendahuluan- Acara pokok- Acara penutup- Acara tambahanTehnis pelaksanaan- Persiapan upacara- Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara- Laporan- Pembina upacara memasuki lapangan upcara- Laporan pemimpin upacara- Pembacaan Baiat (janji santri)- Amanat pembina upacara- Laporan pemimpin upacara- Pembina upcara meninggalkan lapangan upacara- Upacara selesai upacara di bubarkan
b) Sholat Zhuhur dan Ashar Berjamaah
Tujuan :
Membiasaan siswa dalam melaksanakan ibadah sholat wajib secara
berjamaah.
Meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai-nilai ajaran agama yang
diyakini menuju pembentukan manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa secara utuh.
SILABUS
1. Wudhu 2. I’tikaf3. Sholat berjamaah4. Sholat sunnah
1.1. Praktek penerapan / pelaksanaan syarat dan rukun wudhu
1.2. Do’a sesudah wudhu1.3. Sunah wudhu2.1. I’tikaf sebelum pelaksanaan jamaah
25
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
2.2. Sholat sunnah sebelum jamaah3.1. Pelaksanaan sholat jama’ah secara baik dan
benar3.2. Do’a sesudah sholat jama’ah4.1. Sholat sunnah sesudah sholat fardhu
26
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
c) Menjaga Kebersihan Kelas dan Lingkungan :
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk selalu menjaga kebersihan.
Mengingatkan siswa akan pentingnya menjaga kesehatan
d) Berdo’a bersama setiap awal dan akhir pelajaran :
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk selalu berdo’a setiap melaksanakan kegiatan
yang positif sebagai penguat batin.
Mengingatkan siswa betapa kecilnya manusia di hadapan Tuhan Yang Maha
Esa.
e) Berjabat tangan dengan guru setiap awal dan akhir pelajaran :
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk menyadari persaudaraan.
Membiasakan siswa untuk saling memaafkan.
Mengingatkan siswa bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan.
f) Menjaga Kerapian Berpakaian (menutup aurat):
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk selalu berpenampilan rapi.
Membiasakan siswa menyadari pentingnya menghargai diri sendiri.
Membiasakan siswa menjaga aurat sebagai kewajiban muslim.
g) Berbicara sopan setiap saat kepada setiap warga sekolah :
Tujuan :
Membiasakan siswa selalu berkata sopan terhadap sesama.
Membiasakan siswa menyadari pentingnya menghargai diri.
BENTUK KEGIATAN YANG SPONTAN ADALAH :
1. Membiasakan mengucap salam kepada setiap warga sekolah yang baru
ditemui
Tujuan :
Membiasakan siswa menunjukkan sikap ramah.
Membiasakan siswa mendo’akan sesama.
1. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya :
Tujuan :
Membiasakan siswa menjaga kebersihan dan kesehatan.
3. Membiasakan mengatasi silang pendapat dengan benar :
Tujuan :
Membiasakan siswa bersikap demokratis, jujur, sportif, dan cinta damai.
4. Kujungan kepada teman yang sakit :
27
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Tujuan :
Membiasakan siswa saling mengasihi sesama dan membantu orang lain
yang sedang menderita.
1. Mengadakan Ta’ziah :
Tujuan :
Membiasakan siswa saling berbagi rasa terhadap orang lain yang sedang
kesusahan.
BENTUK KEGIATAN KETELADANAN ADALAH :
1) Memberi contoh berpakaian rapi dan menutup aurat :
Tujuan :
Membiasakan memberi contoh yang baik dalam berpakaian sebagai bentuk
menghargai diri sendiri dan orang lain.
2) Memberi contoh datang dan pulang tepat waktu :
Tujuan :
Membiasakan berdisiplin dan menjauhkan diri dari hal-hal yang bersifat
melanggar peraturan sekolah.
3) Memberi contoh hidup sederhana :
Tujuan :
Membiasakan siswa menjaga perasaan orang lain yang kurang beruntung.
Membiasakan siswa hidup hemat.
4) Memberi contoh memuji hasil karya yang baik :
Tujuan :
Membiasakan siswa menyukai hal-hal yang baik dan positif.
Membiasakan siswa tidak merendahkan karya orang lain.
Membiasakan siswa menjaga keutuhan dan persatuan.
C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Secara Keseluruhan, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kegiatan
Pengembangan diri dan Pelajaran lain telah tertuang pada bab sebelumnya.
D. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri
a) Kegiatan Pengembangan Diri yang bersifat terprogram dilaksanakan pada
waktu pembelajaran efektif dengan mengalokasikan waktu khusus dalam
jadwal pelajaran dibina oleh guru dan konselor sekolah.
28
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
b) Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram (Ekstrakurikuler) dilaksanalan
di luar jam pembelajaran dibina oleh guru, praktisi, atau alumni yang
memiliki kualifikasi yang berdasarkan surat keputusan Kepala Sekolah.
c) Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram (rutin, spontan dan
keteladanan) dilaksanakan pada waktu jam pembelajaran efektif dibina
oleh guru dan konselor sekolah.
d) Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri
No Nama Kegiatan Kelas Hari Waktu
1 Terprogram
a. Wajib Baca Surat-surat Pendek
I s/d VI Sesuai jadwal Sesuai jadwal
b. Kegiatan Pentas Seni I s/d VI Sesuai jadwal Sesuai jadwal
Ekstrakurikuler;
1. Baca Tulis Al-Qur’an I s/d VI Sesuai jadwal Sesuai jadwal
1. Seni Musik Tradisional (Calung)
IV s/d VI
Sesuai jadwal Sesuai jadwal
1. Marching Band IV s/d VI
Sesuai jadwal 13.00 – 16.00
2. Tari-tarian I s/d VI Sesuai jadwal 13.00 – 16.00
Atraksi Ketangkasan I s/d VI Sesuai jadwal 13.00 – 16.00
Futsal I s/d VI Sesuai jadwal 13.00 - 16.00
2 Tak Terprogram
A. Rutin
1. Upacara Baiat I s/d VI Sabtu 06.30-07.30
1. Sholat Dhuhur Berjamaah I s/d VI Sabtu s/d Kamis
Sesuai jadwal
1. Menjaga Kebersihan Kelas dan Lingkungan
I s/d VI Sabtu s/d Kamis
07.00 – 12.05
e. Berdo’a bersama setiap awal dan akhir pelajaran
I s/d VI Sabtu s/d Kamis
Sesuai jadwal
f. Berjabat tangan dengan I s/d VI Sabtu s/d Sesuai jadwal
29
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
guru setiap awal dan akhir pelajaran
Kamis
g. Menjaga Kerapian Berpakaian
I s/d VI Sabtu s/d Kamis
07.00 – 12.05
h. Berbicara sopan setiap saat kepada setiap warga sekolah
I s/d VISabtu s/d Kamis 07.00 – 12.05
B. Spontan
1. Membiasakan mengucap salam kepada setiap warga sekolah yang baru ditemui
I s/d VISabtu s/d Kamis Situasional
1. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
I s/d VI Sabtu s/d Kamis
Situasional
1. Membiasakan mengatasi silang pendapat dengan benar
I s/d VISabtu s/d Kamis Situasional
1. Kunjungan Kepada Teman yang sakit
I s/d VI Sabtu s/d Kamis
Situasional
1. Mengadakan Ta’ziah I s/d VI Sabtu s/d Kamis
Situasional
C. Keteladanan
1. Memberi contoh berpakaian rapi
I s/d VISabtu s/d Kamis Situasional
1. Memberi contoh datang dan pulang tepat waktu
I s/d VISabtu s/d Kamis Situasional
1. Memberi contoh hidup sederhana
I s/d VISabtu s/d Kamis Situasional
1. Memberi contoh memuji hasil karya yang baik
I s/d VISabtu s/d Kamis Situasional
e) Alokasi Waktu
30
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Pengembangan diri untuk kelas IV s/d kelas VI dialokasikan 2 jam pelajaran
(ekuivalen 2 X 35 menit). Pengembangan diri untuk kelas VI diarahkan pada
program pembelajaran intensif dalam rangka persiapan menghadapi Ujian
Nasional.
31
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
f) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap
akhir semester) kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif :
A, B, C, atau D.
D. Pendidikan Kecakapan Hidup (Liffe Skill)
A. Konsep dan Sifat Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Kecakapan Hidup (life skill)
Banyak pendapat dan literatur yang mengemukakan bahwa pengertian
kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan untuk bekerja (vokasional)
tetapi memiliki makna yang lebih luas.WHO (1997) mendefinisikan bahwa
kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat
beradaptasi dan berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu
menghadapi berbagai tuntutan dan tanangan dalam kehidupan secara lebih
efektif. Kecakapan disini mencakup lima jenis, yaitu: (1) kecakapan mengenal
diri, (2) kecakapan berpikir, (3) kecakapan sosial, (4) kecakapan akademik,
dan (5) kecakapan kejuruan.
Barrie Hopson dan Scally (1981) mengemukakan bahwa kecakapan
hidup merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan
berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan
baik secara individu, kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi
situasi tertentu. Sementara Brolin (1989) mengartikan lebih sederhana yaitu
bahwa kecakapan hidup merupakan interaksi dari berbagai pengetahuan dan
kecakapan sehingga seseorang mampu hidup mandiri. Pengertian kecapan
hidup dalam pandangan ini tidak semata memiliki kemampuan tertentu
(vocational job), namun juga memiliki kemampuan dasar pendukung secara
fungsional seperti: membaca, menulis, dan berhitung, merumuskan dan
memecahklan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam kelompok,
dan menggunakan teknologi (Dikdasmen, 2002).
Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan kecakapan
hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praksis dapat
membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup
dan kehidupan.Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang
didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang
berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu
menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dan kehidupan.Pendidikan
kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler untuk
32
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik,
emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya
menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada.Penentuan isi dan bahan
pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal dalam
menjalankan kehidupan dikemudian hari.Isi dan bahan pelajaran tersebut
menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur
tidak berdiri sendiri.
A. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life skill concept)
Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dipilah menjadi dua jenis utama,
yaitu:
a) Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS), dan
b) Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Masing-masing jenis kecakapan itu dapat dipilah menjadi sub
kecakapan. Kecakapan hidup generik terdiri atas kecakapan personal
(personal skill), dan kecakapan sosial (social skill).Kecakapan personal
mencakup kecakapan dalam memahami diri (self awareness) dan kecakapan
berpikir (thinking skill). Kecakapan mengenal diri pada dasarnya merupakan
penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota
masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki sekaligus sebagai modal dalam meningkatkan
dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi lingkungannya. Kecapakan
berpikir rasional mencakup antara lain kecakapan mengenali dan menemukan
informasi, mengolah, dan mengambil keputusan, serta kecakapan
memecahkan masalah secara kreatif. Sedangkan dalam kecakapan sosial
mencakup kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan
bekerjasama (collaboration skill).
Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi
pekerjaan atau keadaan tertentu.Kecakapan ini terdiri dari kecakapan
akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan
vokasional (vocational skill).Kecakapan akademik terkait dengan bidang
pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja intelektual.Kecakapan
vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan
keterampilan motorik.Kecakapan-kecakapan ini mencakup kecakapan
vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus
(occupational skill).
33
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Menurut konsep di atas, kecakapan hidup adalah kemampuan dan
keberanian untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif
dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya.Konsep
kecakapan hidup lebih luas dari keterampilan vokasional atau keterampilan
untuk bekerja.Orang yang tidak bekerja, misalnya ibu rumah tangga atau
orang yang sudah pensiun tetap memerlukan kecakapan hidup.Seperti halnya
orang yang bekerja, mereka juga menghadapi berbagai masalah yang harus
dipecahkan, orang yang sedang menempuh pendidikan pun memerlukan
kecakapan hidup, karena mereka tentunya juga memiliki permasalahan
kehidupan.
Pendidikan berorientasi kecakapan hidup bagi peserta didik adalah
sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan
kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun
sebagai warga negara. Apabila hal ini dapat dicapai, maka faktor
ketergantungan terhadap lapangan pekerjaan yang sudah ada sebagai akibat
tingginya pengangguran, dapat diturunkan, yang berarti produktivitas
nasional akan meningkat secara bertahap.
B. Komponen Pendidikan Kecakapan Hidup
Konsep kecakapan-kecakapan tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut:
1. Internalisasi Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Semua Mata
Pelajaran
Pendidikan kecakapan hidup sudah menjadi suatu kebijakan seiring
dengan berlakunya Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Standar isi
dan standar kompetensi ini akan menjadi acuan daerah/sekolah dalam
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada masing-
masing jenjang pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kecakapan hidup
dengan sendirinya harus mengacu kepada standar-standar yang telah ditetap
pemerintah.Standar isi dan standar kompetensi lulusan merupakan salah satu
bagian dari Standar Nasional Pendidikan.Standar isi adalah ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang
kompertensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan.
Dokumen standar isi mencakup: (1) kerangka dasar kurikulum, (2) struktur
kurikulum, (3) standar kompetensi dan kompetensi dasar, (4) beban belajar,
dan (5) kalender pendidikan.
34
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum adalah: pendidikan
agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu
pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan
jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan, pembiasaan dan muatan lokal.
Masing-masing muatan memiliki tujuan pendidikan yang berbeda dan peluang
untuk memasukkan kecakapan hidup secara terintegratif.Berikut ini disajikan
contoh muatan wajib, tujuan, dan pengembangan kecakapan hidup.
35
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Tabel 1: Muatan Wajib, Tujuan Pendidikan, dan Pengembangan Kecakapan
Hidup
No Mata Pelajaran
Tujuan Pendidikan
Pengembangan Kecakapan Hidup
Kecakapan
Personal
Kecakapan Sosial
Kecakapan
Akademik
Kecakapan
Vokasional
1Pendidikan agama
Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
√ √ √ √
2Pendidikan Kewargane-garaan
Membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memiliki wawasan dan rasa kebersamaan, cinta tanah air, serta bersikap dan berperilaku demokratis
√ √ √ √
3 Bahasa Membentuk peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
√ √ √ √
36
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
baik secara lisan maupun tulisan
4 Matematika
Mengembangkan logika dan kemampuan berpikir peserta didik
√ √ √ √
5Ilmu Pengetahuan Alam
Mengembangkan pengetahuan, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan alam dan sekitarnya
√ √ √ √
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat
√ √ √ √
7 Seni dan Budaya
Membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya
√ √ √ √
37
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
8Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, serta menumbuhkan rasa sportivitas
√ √ √ √
9
Keterampilan/ Bahasa Asing/TIK
Membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki keterampilan
√ √ √ √
10 Muatan Lokal
Membentuk pemahaman terhadap potensi sesuai dengan ciri khas di daerah tempat tinggalnya
√ √ √ √
11Pengembangan Diri
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakat
√ √ √ √
2. Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sangat
ditentukan oleh program/rancangan yang disusun dan kreativitas guru dalam
38
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
merumuskan dan menentukan metode pembelajaran. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam penyusunan program pembelajaran sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar
2. Mengidentifikasi bahan kajian/materi
3. Mengembangkan indikator kompetensi
4. Mengembangkan pengalaman belajar yang bermuatan kecakapan hidup
5. Menentukan bahan/alat/sumber yang digunakan
6. Mengembangkan alat penilaian yang sesuai dengan aspek kecakapan
hidup
3. Prinsip-prinsip Pengembangan Model Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan memperhatikan
beberapa hal berikut:
1. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan,
ketaqwaan, dan akhlak mulia.
2. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menujang
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia, serta meningkatkan
toleransi dan kerukunan antar umat beragama dengan
mempertimbangkan norma-norma agama yang berlaku
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,
kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya
4. Tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupan
5. Program kecakapan hidup hendaknya memungkinkan untuk membekali
peserta didik dalam memasuki dunia kerja/usaha serta relevan dengan
kebutuhan kehidupan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik,
khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikan.
6. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan
personal, sosial, akademis, dan vokasional.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
8. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
D. Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup
39
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
1. Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal dikembangkan melalui
pembelajaran mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, Seni
Budaya, Ketrampilan, Muatan Lokal, dan Kegiatan Pengembangan Diri.
2. Pendidikan Kecakapan Hidup meliputi :
1) Pendidikan Kecakapan Hidup dilaksanaan secara integral dalam pendidikan/
pembelajaran semua mata pelajaran. Pengintegrasian dilaksanaan dengan
menganalisis kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang berpotensi
untuk mengembangkan kecakapan hidup tertentu. Proses analisis
dilakukan oleh tim guru setiap mata pelajaran melalui kegiatan KKG /
MGMPS. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru mengimplementasikan
kecakapan hidup sebagai muatan tambahan dalam kegiatan pembelajaran.
Kecakapan personal
Kecakapan Akademik
Kecakapan Sosial
« Berfikir kritis « Berfikir logis« Komitmen« Mandiri« Percaya diri« Tanggung jawab« Menghargai dan menilai diri« Menggali dan mengolah informasi« Mengambil keputusan
- Menguasai pengetahuan
- Bersikap ilmiah- Berfikir strategis- Berkomunikasi
ilmiah- Merancang
penelitian ilmiah- Melaksanakan
penelitian- Menggunakan
teknologi- Bersikap kritis
rasional
Bekerja samaMengendalikan emosiInteraksi dalam kelompokMengelola KonflikBerpartisipasiMembudayakan sikap sportifDisiplinMembudayakan hidup sehatMendengarBerbicaraMembacaKecakapan menuliskan pendapat/gagasanBekerja sama dengan teman sekerjaKecakapan memimpin
2) MI Persis Rahayu Kabupaten Bandung memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada peserta didik untuk mengembangkan kecakapan hidupnya
dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau nonformal di luar
sekolah.
2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan pada
semua mata pelajaran dan muatan lokal yang dilakukan dengan cara
mengembangkan pelajaran dengan memperhatikan, menyesuasikan, dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
40
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
2) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global lebih difokuskan pada
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Arab, IPA, Muatan
Lokal, Bahasa Sunda, serta pengembangan diri
3) Sekolah memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk
mengikuti pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dari satuan
pendidikan formal yang lain dan atau nonformal yang sudah terakreditasi.
Pada intinya pendidikan kecakapan hidup membantu peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan belajar, menyadari dan mensyukuri
potensi diri untuk dikembangkan dan diamalkan, berani menghadapi
problema kehidupan, serta memecahkannya secara kreatif.Pendidikan
kecakapan hidup bukanlah mata pelajaran, sehingga dalam pelaksanaannya
tidak perlu merubah kurikulum dan menciptakan mata pelajaran baru.Yang
diperlukan disini adalah mereorientasi pendidikan dari mata pelajaran ke
orientasi pendidikan kecakapan hidup melalui pengintegrasian kegiatan-
kegiatan yang pada prinsipnya membekali peserta didik terhadap
kemampuan-kemampuan tertentu agar dapat diterapkan dalam kehidupan
keseharian peserta didik. Dengan prinsip ini, mata pelajaran dipahami sebagai
alat untuk dikembangkan kecakapan hidup yang nantinya akan digunakan
oleh peserta didik dalam menghadapi kehidupan nyata.
Prinsip-prinsip pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sebagai berikut:
1. Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku
2. Tidak mengubah kurikulum yang berlaku
3. Pembelajaran menggunakan prinsip empat pilar, yaitu: belajar untuk tahu,
belajar menjadi diri sendiri, belajar untuk melakukan, dan belajar untuk
mencapai kehidupan bersama
4. Belajar konstekstual dengan menggunakan potensi lingkungan sekitar
sebagai wahana pendidikan
5. Mengaitkan dengan kehidupan nyata
6. Mengarah kepada tercapainya hidup sehat dan berkualitas, memperluas
wawasan dan pengetahuan, memiliki akses untuk memenuhi standar
hidup secara layak
E. Pengaturan Beban Belajar
1. Ketentuan Beban Belajar
1) Madrasah Ibtidaiyah PersisRahayuKabupaten Bandung
menyelenggarakan pendidikan dengan menggunakan sistem paket.
41
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
2) Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku .
3) Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket
adalah enam tahun yang dibagi dalam dua belas semester.
4) Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
5) Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
6) Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
pendidik untuk mencapai standar kompetensi dengan waktu penyelesaian
ditentukan oleh pendidik.
7) Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang pendidik untuk mencapai standar kompetensi dengan waktu
penyelesaian ditentukan sendiri oleh peserta didik.
Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester
ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel
dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi,
di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting
dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam
Standar Isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket untuk MI Persis Rahayuadalah antara 0% –
50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
42
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan dua jam tatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah kami,
misalnya pada kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung
selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka, sesuai
yang tertulis pada Struktur Kurikulum MI Persis Rahayu.
43
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
1. b. Tabel Beban Belajar Siswa
SATUAN PENDIDIKAN
KELAS
SATUJAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA(MENIT)
JML JAM / MINGGU
MINGGU EFEKTIF PER TAHUN PELAJARAN
WAKTU PEMBELAJARAN PER TAHUN
JUMLAH JAMPER TAHUN(@ 60 MENIT)
MI Persis Rahayu
I s/d III 35
Kelas :I. 32II. 32III. 42
36
Kelas :I. 1050II. 1085III. 1120jam pembelajaranKelas :I. 37.800 menitII. 39.060 menitIII. 40.320 menit
Kelas :I. 630II. 651III. 672
IV s/d VI
35 43 36
1.260jam pembelajaran(45.360 menit)
756
1. Sistem Pembelajaran
1. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam :
Pembelajaran PAI diarahkan pada aspek penguasaan konsep dan
penerapan. Pembelajaran PAI disajikan dengan cara tatap muka, penugasan
terstruktur dan penugasan mandiri tidak terstruktur di dalam maupun di luar
kelas. Pendekatan yang digunakan antara lain tanya jawab, diskusi, praktek
dan simulasi.
2. Sistem Pembelajaran PKn :
Sistem Pembelajaran PKn menekankan sikap dan tingkah laku peserta didik
supaya tahu akan hak dan kewajibannya. Meningkatkan kesadaran dan
wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme, bela negara, demokrasi, ketaatan
hukum, ketaatan membayar pajak, kesetaraan jender dan sikap serta perilaku
anti KKN yang disajikan melalui tatap muka, tugas terstruktur dan tugas
44
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
mandiri tidak terstruktur. Pendekatan CTL, ceramah bervariasi, tanya jawab,
inquiry, diskusi, role playing, simulasi, PBI, sosiodrama.
3. Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia :
Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan pada aspek yaitu
mendengar, berbicara, membaca dan menulis dengan menekankan
kemampuan berbahasa lisan dan tulis. Dan penyajian mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan pendekatan CTL, ceramah bervariasi, tanya jawab, inquiry,
diskusi, role playing, simulasi, PBI, sosiodrama melalui tatap muka, praktik,
penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tak terstruktur.
4. Sistem Pembelajaran Matematika :
Sistem pembelajaran Matematika diarahkan pada tiga aspek, yaitu
pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi dan pemecahan
masalah.Penyajian mata pelajaran Matematika dilakukan melalui tatap muka,
tugas mandiri terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur. Pendekatan
yang digunakan antara lain CTL, diskusi,tanya jawab, demonstrasi, PBI.
5. Sistem Pembelajaran IPA :
Pembelajaran IPA diarahkan pada pemahaman dan penerapan konsep serta
kinerja yang menekankan pada cara-cara mengetahui gejala alam secara
sistematis dengan mengutamakan pemberian pengalaman secara langung
melalui observasi dan proses penemuan.
Pembelajaran IPA disajikan dengan cara tatap muka, penugasan terstruktur
dan penugasan mandiri tak terstruktur di dalam maupun di luar kelas.
Pendekatan yang digunakan antara lain CTL, DI, PBI, cooperative learning,
demonstrasi, ekspositori, diskusi, observasi, eksperimen, inkuiri, studi
pustaka, wawancara, kunjungan kerja.
6. Sistem Pembelajaran IPS :
Pembelajaran IPS menekankan pada penguasaan konsep, pengamatan,
pengkajian, pengidentifikasian, mendiskusikan dan aplikasi.Penerapan IPS
diantaranya melalui tatap muka, pemahaman, pengamatan,pengkajian,
pengidentifikasian, pendiskusian dan aplikasi.
Pedekatan yang digunakan antara lain CTL, cooperative learning,
demonstrasi, diskusi, observasi, studi pustaka.
7. Sistem Pembelajaran Seni Budaya :
Pembelajaran Seni Budaya diarahkan pada aspek apresiai dan kreasi seni
budaya lokal dan modern.
Pembelajaran Seni Budaya disajikan melalui tatap muka, penugasan
terstruktur dan penugasan mandiri tidak terstruktur. Pendekatan yang
45
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
digunakan antara lain CTL, cooperative learning, demonstrasi, diskusi,
observasi, studi pustaka.
8. Sistem Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan :
Pembelajaran Penjaskes diarahkan pada aspek permainan dan olahraga,
aktivitas pengembangan, uji diri dan senam, aktivitas ritmik, dan pilihan.
Pembelajaran Penjaskes disajikan melalui tatap muka, penugasan
terstruktur dan penugasan mandiri tidak terstruktur.Pendekatan yang
digunakan antara lain pemodelan, cooverative learning, demonstrasi.
9. Sistem Pembelajaran Bahasa Sunda :
Pembelajaran Bahasa Sunda diarahkan pada mendengar, berbicara,
membaca, menulis dan apresiasi sastra.
Penyajian mata pelajaran Bahasa Sunda dilaksanakan melalui tatap muka,
penugasan terstruktur dan penugasan mandiri tidak terstruktur. Pendekatan
yang digunakan antara lain CTL, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi.
1. Sistem Pembelajaran Bahasa Inggris :
Sistem Pembelajaran Bahasa Ingris diarahkan pada empat aspek yaitu
mendengar, berbicara, membaca dan menulis dengan menekankan pada
kemampuan berbahasa lisan dan tulis.Dan penyajian mata pelajaran Bahasa
Inggris melalui tatap muka dan praktik serta penugasan terstruktur dan
penugasan mandiri tak terstruktur.Pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran Bahasa Inggris adalah CTL.
F. Kriteria Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar didasarkan hasil analisis SKBM/KKM tiap mata
pelajaran yang telah dilakukan oleh guru.Tinjauan analisis didasarkan
kompleksitas tiap KD, tingkat kemampuan siswa memahami pelajaran
(intake), serta daya dukung (kemampuan guru, dukungan masyarakat, sarana
dan prasarana).
Berdasarkan hasil analisis di atas, MI Persis RahayuKabupaten
Bandungmenetapkan SKBM/KKM (Ketuntasan Kompetensi Minimal)
sebagaimana dalam tabel berikut.
Penentuan KKM tersebut berdasarkan pada :
1. Kompleksitas KD / Indikator
Kompleksitas artinya kesulitan / kerumitan setiap indikator / KD yang harus
dicapai oleh siswa.
INTERVAL ANALISIS
46
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
KOMPLEKSITAS Rentang Angka Keterangan
Tinggi < 65 Sederhana Mudah Dicapai
Sedang 65 – 79 Cukup Sulit Dicapai
Rendah 80 – 100 Rumit Sulit Dicapai
2. Kemampuan Sumber Daya Pendukung
Kemampuan sumber daya pendukung meliputi tenaga pendidik , sarana
pendidikan yang sangat esensial , menejemen Madrasah, kepedulian stake
holder sekolah.
INTERVAL ANALISIS
DAYA DUKUNG Rentang Angka Keterangan
Tinggi 80 – 100 Menunjang
Sedang 65 – 79 Cukup menunjang
Rendah < 65 Kurang menunjang
3. Intake ( Tingkat Kemampuan Siswa )
- SKBM Kelas I : didasarkan pada hasil seleksi PSB
- SKBM Kelas II dan Kelas VI : Didasarkan pada tingkat pencapaian SKBM
siswa pada semester atau kelas sebelumnya.
KOMPLEKSITASRentang
AngkaKeterangan
Tinggi 80 – 100 Cepat Mencapai Target
Sedang 65 – 79 Cukup Mencapai Target
Rendah < 65 Sulit Mencapai Target
47
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung
tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:
55 + 86 + 70 = 70,3
3
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 70
48
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
MI PERSIS RAHAYUKABUPATEN BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
No
Mata Pelajaran KKMKls I – II
KKMKls III-IV
KKMKls IV-VI
1
Agama 1. Qur’an Hadits2. Aqidah Akhlaq3. Fiqih4. Bahasa Arab5. SKI
7575757075
7575757075
7575757075
2 Pendidikan Kewarganegaraan
70 70 70
3 Bahasa Indonesia 70 70 70
4 Bahasa Inggris 70 70 70
5 Matematika 65 65 65
6 IPA 70 70 70
7 IPS 70 70 70
8 Seni Budaya 75 75 75
9 Pendididkan Jasmani 75 75 75
10 Bahasa sunda 70 70 70
CATATAN DAN KETERANGAN :
1. Peserta didik yang belum mencapai SKBM/KKM harus mengikuti program
remedi sampai mencapai SKBM/KKM. Pelaksanaan remedi maksimal dua
kali.
2. Peserta didik yang mencapai nilai 80 % – 90 % dapat mengikuti program
pengayaan.
3. Peserta didik yang mencapai nilai 91% – 100% dapat mengikuti program
percepatan (accelerated) kelompok.
4. Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan di luar jam tatap muka
(sepulang sekolah) dengan jadwal sebagaimana yang telah dirancang oleh
masing-masing guru Mata Pelajaran / Guru Kelas.
49
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
B. SISTEM PENILAIAN :
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar
peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu,
diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan sudah
atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi
penilaian kelas merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan kurikulum
berbasis kompetensi.
Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat
dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai
dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan dinilai. Oleh sebab itu,
penilaian kelas lebih merupakan proses pengumpulan dan penggunaan
informasi oleh guru untuk memberikan keputusan, dalam hal ini nilai terhadap
hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini,
diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui
langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar
peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar
peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti
penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper
and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui
kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam
suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik
menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar
seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta
didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut
sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru
tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.
1. Kriteria Penilaian Kelas
a. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam pelajaran
bahasa Indonesia misalnya, guru menilai kompetensi berbicara. Penilaian valid
50
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
jika menggunakan tes lisan.Jika menggunakan tes tertulis penilaian tidak
valid.
51
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
b. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil
penilaian.Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan
yang reliable dan menjamin konsistensi. Misalnya guru menilai dengan
proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama
bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk
menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan
penskorannya harus jelas.
c. Terfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian harus
terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya
pada penguasaan materi (pengetahuan).
d. Keseluruhan/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan
alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar
profil kompetensi peserta didik.
e. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian
harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria yang jelas
dalam pemberian skor.
f. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru
dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
2. Prinsip Penilaian Kelas
Dalam melaksanakan penilaian, guru sebaiknya:
1. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.
2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian
sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran
untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta
didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi
dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas
dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja,
proyek, dan pengamatan tingkah laku.
52
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
7. Melakukan Penilaian kelas secara berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan
kelas. Hal ini berarti suatu aktivitas penilaian dapat dilakukan setelah
peserta didik mempelajari setiap kompetensi. Guru menetapkan tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik berdasarkan hasil belajarnya pada
kurun waktu tertentu (akhir semester atau akhir tahun).
Agar penilaian objektif, guru harus berupaya secara optimal untuk (1)
memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dan tingkah laku dari
sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang penguasaan
kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan hasil kerja (karya)
3. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran
a. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Teknik penilaian Pendidikan Agama Islam
dilakukan dengan cara tes dan non tes. Bentuk penilaian berupa tes tertulis,
tes lisan dan unjuk kerja.
b. Sistem Penilaian Mata Pelajaran PKn :
Teknik penilaian PKn dilakukan dengan cara tes dan non tes. Bentuk penilaian
berupa portofolio, unjuk kerja, penilaian sikap, penilaan tertulis dan non
tertulis.
c. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia :
Sistem penilaian menggunakan PBK.Penilaian ini diarahkan pada
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan sastra.Penilaian
dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar.Teknik
penilaian berupa tes dan non tes.
d. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Matematika :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Teknik penilaian matematika dilakukan
dengan cara tes dan non tes. Bentuk penilaian berupa tes tertulis, tes lisan,
unjuk kerja, penugasan dan portofolio.
e. Sistem Penilaian Mata Pelajaran IPA :
Sistem penilaian menggunakan PBK.Penilaian ini diarahkan pada pemahaman
dan penerapan konsep serta kinerja ilmiah.Penilaian dilaksanakan untuk
mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian IPA dilakukan
dengan cara tes dan non tes. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dasar dan indikator.Bentuk penilaian berupa tes
53
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
tertulis, tes lisan, tes identifikasi, unjuk kerja, tugas proyek, penilaian sikap
dan portofolio.
f. Sistem Penilaian Mata Pelajaran IPS :
Sistem penilaian menggunakan PBK.Penilaian ini diarahkan pada pemahaman
dan penerapan konsep.Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan
belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian dilakkan dengan cara tes tulis, tes
lisan dan penugasan. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dasar dan indikator.Bentuk penilaian berupa uraian
singkat, pilihan ganda, tugas rumah, kuis, unjuk kerja, dan portofolio.
g. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Seni Budaya :
Sistem penilaian menggunakan PBK.Penilaian ini diarahkan pada penguasaan
konsep dan praktek.Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar
dan hasil belajar. Teknik penilaian dilakkan dengan cara tes tulis, tes lisan dan
praktek. Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dasar dan indikator.Bentuk penilaian berupa uraian singkat,
pilihan ganda, tugas rumah, unjuk kerja, dan portofolio.
h. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Penjaskes :
Sistem penilaian menggunakan PBK.Penilaian ini diarahkan pada penguasaan
konsep dan praktek.Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar
dan hasil belajar. Teknik penilaian dilakkan dengan cara tes tulis, tes lisan dan
praktek. Bentuk penilaian berupa uraian singkat, pilihan ganda, dan unjuk
kerja.
i. Sistem Penilaian Mata Pelajaran TIK :
Sistem penilaian menggunakan PBK.Penilaian ini diarahkan pada pemahaman
dan penerapan konsep.Penilaian dilaksanakan untuk mengukur kemajuan
belajar dan hasil belajar.Teknik penilaian dilaksanakan dengan tes dan non
tes.Penentuan teknik penilaian disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
dasar dan indikator.Bentuk penilaian berupa tes tulis (tes identifikasi), unjuk
kerja dan penilaian sikap.
j. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Sunda :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Teknik penilaian Bahasa Sunda dilakukan
dengan cara tes dan non tes. Bentuk penilaian berupa tes tertulis, tes lisan
dan unjuk kerja.
k. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Inggris :
Sistem penilaian menggunakan PBK.Penilaian ini diarahkan pada
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan sastra.Penilaian
54
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
dilaksanakan untuk mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar.Teknik
penilaian berupa tes dan non tes.
C. PINDAH MADRASAH
MI Persis RahayuKabupaten Bandungmemfasilitasi siswa yang pindah
Madrasah/Sekolah :
- Antar madrasah/sekolah pelaksana KTSP
- Antarmadrasah/sekolah pelaksana KTSP dengan madrasah/sekolah yang
belum melaksanakan KTSP.
1. Untuk pelaksanaan pindah madrasah/sekolah lintas
Propinsi/Kabupaten/Kota, dikoordinasikan dengan Kandepag Kanwil
Propinsi dan Mapenda Kab/Kota, serta Dinas Pendidikan Setempat.
2. Madrasah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai
dengan prinsip managemen berbasis Madrasah, antara lain mencangkup
hal-hal sebagai berikut :
Menyesuaikan bentuk Laporan Hasil Belajar ( LHBS ) dari Sekolah /
Madrasah Asal sesuai dengan bentuk Raport yang digunakan oleh
Madrasah tujuan.
Melakukan Test Masuk pengendali Mutu ( UPM ) daerah atau Madrasah
tertentu bagi siswa Pindahan.
G. KRITERIA KENAIKAN KELAS
Kenaikan Kelas :
- Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
- Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas II dan seterusnya, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 mata
pelajaran
- Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas VI, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 mata pelajaran
- Siswa yang tidak naik kelas, diwajibkan mengulang, yaitu mengikuti seluruh
kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran
berikutnya.
- Madrasah melaporkan hasil penilaian kepada peserta didik, orang tua, dan
pihak-pihak yang berkepentingan.
- Laporan memuat deskripsi kemajuan dan hasil belajar secara utuh dan
menyeluruh.
55
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
- Hasil penilaian dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memberikan
umpan balik untuk perbaikan pembelajaran dan program pendidikan
berikutnya.
Kriteria Kenaikan Kelas
Berdasarkan hasil rapat Dewan Guru MI MI Persis RahayuKabupaten
Bandunghari Senin 30 Juni 2010 bahwa peserta didik dinyatakan naik kelas
apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas
yang diikuti.
2. Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 mata pelajaran pada
semester yang diikuti.
3. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan
kerajinan pada semester yang diikuti.
4. Ketidakhadiran tanpa izin (alpa) maksimal 10% dari jumlah hari efektif.
- Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk semua pelajaran didasarkan
pada KKM yang berlaku di MI Persis RahayuKabupaten Bandungyaitu :
KKM untuk Matematika, IPA, Bhs. Inggris, Bhs. Arab, dan Bhs. Sunda =
70 , sedangkan selain pelajaran tersebut KKMnya = 75.
- Mulai Tahun Pelajaran 2011/2012 kenaikan kelas diperketat terutama
kenaikan kelas dari kelas V ke kelas VI dengan tujuan untuk memotivasi
siswa agar :
1. belajar dengan sungguh-sungguh
2. berperilaku dan berkepribadian yang baik
3. aktif masuk sekolah.
H. Kriteria Kelulusan Peserta Didik
Berdasarkan PP 19/2005 pasal 27 ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus jika
memenuhi syarat sebagai berikut.
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. memperoleh nilai minimal 65 (enam puluh lima pada penilaian akhir untuk
seluruh kelompok mata pelajaran:
1. agama dan akhlak mulia
2. kewarganegaraan dan kepribadian
3. estetika
4. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
5. Lulus Ujian Sekolah untuk mata pelajaran Non Ujian Nasional
56
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
6. Lulus Ujian Nasional ( Sesuai dengan Peraturan Pemerintah atau
Permendiknas )
Persyaratan Kelulusan lainya didasarkan atas 2 Aspek sebagai berikut :
Aspek Akademik, meliputi :
1. Memiliki nilai Raport yang lengkap untuk Kelas I s/d VI
2. Telah memiliki nilai Ujian untuk seluruh Mata Pelajaran yang diujikan
3. Tidak terdapat nilai Kurang dari/sama dengan 5,50 baik untuk ujian tulis
maupun praktik seluruh Mata Pelajaran yang diujikan dengan nilai rata-rata
Ujian Nasional Maupun Ujian Madrasah tidak boleh kurang dari/sama dengan
5,51
Aspek Non Akademik, meliputi :
1) Nilai rata-rata kepribadian ( Kelakuan, kerajinan, dan Kerapian ) pada
Kelas VI Semester II minimal Baik
2) Kehadiran di Madrasah pada Semester I dan II kelas VI minimal 90 % dari
jumlah hari efektif
Seorang Siswa dinyatakan TIDAK LULUS apabila tidak memenuhi Aspek
Akademik dan Non Akademik seperti tersebut diatas.
H. STANDAR KOMPETENSI
A. Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Ibtidaiyyah
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak;
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri;
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya;
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi di lingkungan sekitarnya;
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis,
dan kreatif;
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan
bimbingan guru/pendidik;
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya;
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari;
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan
sekitar;
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan;
57
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan
tanah air Indonesia;
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya
local;
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang;
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun;
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri
dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya;
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis;
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis,
dan berhitung;
B. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) MI adalah :
2. Agama dan Akhlak Mulia;
3. Estetika;
4. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
5. Bahasa Inggris
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan
berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/atau kegiatan setiap kelompok
mata pelajaran, yakni:
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui
muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan
budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
3. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan bertujuan:
membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan
menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu
pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
58
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk
MI Persis Rahayu selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Agama dan Akhlak Mulia
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja
2. Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan
3. Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi
4. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun yang
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
5. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang sesuai dengan tuntunan agamanya
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara
bertanggung jawab
7. Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran agama
2. Seni Budaya dan Keterampilan
2.1. Seni Musik
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan
memperhatikan dinamika melalui berbagai ragam lagu daerah dan wajib
dengan iringan alat musik sederhana daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan ansambel
sejenis dan gabungan terhadap berbagai musik/lagu wajib, daerah dan
Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan
menyanyikan lagu wajib, daerah dan Nusantara dengan memainkan alat
musik sederhana daerah setempat
2.2. Seni Tari
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan
memperhatikan simbol dan keunikan gerak, busana, dan perlengkapan
tari daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan
memperhatikan simbol dan keunikan gerak, busana, dan perlengkapan
tari Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan perpaduan karya seni tari dan
musikNusantara
2.3. Keterampilan
59
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
1. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan daerah setempat dengan
teknik konstruksi
2. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan dan benda permainan
dengan teknik meronce dan makrame
3. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan anyaman dengan
menggunakan berbagai bahan
4. Mengapresiasi dan membuat karya benda mainan beroda dengan
menggunakan berbagai bahan
3. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
1. Mempraktekkan gerak dasar lari, lompat, dan jalan dalam permainan
sederhana serta nilai-nilai dasar sportivitas seperti kejujuran, kerjasama,
dan lain-lain
2. Mempraktekkan gerak ritmik meliputi senam pagi, senam kesegaran
jasmani (SKJ), dan aerobik
3. Mempraktekkan gerak ketangkasan seperti ketangkasan dengan dan tanpa
alat, serta senam lantai
4. Mempraktekkan gerak dasar renang dalam berbagai gaya serta nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya
5. Mempraktekkan latihan kebugaran dalam bentuk meningkatkan daya tahan
kekuatan otot, kelenturan serta koordinasi otot
6. Mempraktekkan berbagai keterampilan gerak dalam kegiatan penjelajahan
diluar sekolah seperti perkemahan, piknik, dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, mengenal makanan sehat, mengenal berbagai penyakit dan
pencegahannya serta menghindarkan diri dari narkoba.
C. Bahasa Inggris
1. Mendengarkan
Memahami instruksi, informasi, dan cerita sangat sederhana yang
disampaikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan
sekitar
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal
dantransaksional sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi
dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar
3. Membaca
60
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi, informasi,
teksungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana
yangdisampaikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah, dan
lingkungansekitar
4. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sangat sederhana
dengan ejaan dan tanda baca yang tepat
D. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Sebagaimana tertuang dalam surat edaran dirjen Pendidikan Islam
Nomor DJ II.1/PP.00/ED/681/2006 tentang pelaksanan standar isi, bahwa
madrasah dapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang telah tinggi
daripada standar isi dan standar kompetensi lulusan dengan melakukan
inovasi.
Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tiap-tiap mata pelajaran
adalah sebagai berikut :
1. Al-Qur’an-Hadis
Kelas I, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih
1.1 Melafalkan, surat al-Faatihah, an-Naas, al-Falaq, al-Ikhlaas, dan surat al-Lahab secara benar dan fasih
1.2 Menghafalkan, surat al-Faatihah, an-Naas,al-Falaq, al-Ikhlaas, dan surat al-Lahab secara benar dan fasih
Kelas I, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya
2.1 Mengidentifikasi huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya
2.2 Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai Makhrajnya
1. Menghafal surat-surat pendek3.1 Melafalkan surat al-Nashr, al-Quraisy
3.2 Menghafalkan al-Nashr, al-Quraisy
1. Memahami hadis tentang kebersihan secara sederhana
4.1 Menerjemahkan hadis tentang kebersihan secara sederhana
61
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
4.2 Menghafalkan hadis tentang kebersihan
4.3 Menunjukkan perilaku bersih di Lingkungannya
Kelas II, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menulis huruf hijaiyah secara terpisah dan bersambung
1.1 Menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dengan benar
1.2 Menulis huruf-huruf hijaiyah secara bersambung dengan benar
2 Memahami kaidah ilmu tajwid
2.1 Menerapkan tanda baca wakaf dan wasal
3 Menghafal surat pendek
3.1 Melafalkan surat al-Kausar secara benar dan fasih
3.2 Menghafalkan surat al-Kausar secara benar dan fasih
Kelas II, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih
4.1Melafalkan surat al-Kaafirun, al-Maa’un, al-Fiil,al-‘Ashr, dan surat al-Qadr secara benar dan fasih
4.2 Menghafalkan surat al-Kaafirun, al-Maa’un,al-Fiil, al-‘Ashr, dan surat al-Qadr secara benar dan fasih
1. Memahami hadis tentang hormat kepada kedua orang tua
5.1 Menerjemahkan hadis tentang hormat kepada orang tua secara sederhana
5.2 Menunjukkan perilaku hormat kepada orang tua
Kelas III, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih
1.1 Membaca surat al-Humazah, at-Takaatsur, danal-Zalzalah secara benar dan fasih
1.2 Menghafalkan surat al-Humazah, at-
62
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Takaatsur, dan al-Zalzalah secara benar dan fasih
1. Memahami kaidah ilmu tajwid
2.1 Memahami bacaan ghunnah, “Al-Qamariyah” dan “Al-Syamsiyah”
2.2 Menerapkan bacaan ghunnah, “Al-Qamariyah” dan “Al-Syamsiyah”
1. Membaca hadis tentang salat berjamaah
3.1 Menghafalkan hadis tentang salat berjamaah
3.2 Menerapkan perilaku salat berjamaah dalam kehidupan sehari-hari
Kelas III, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih
4.1Membaca surat al-Qaari’ah dan surat at-Tinsecara benar dan fasih
4.2 Menghafalkan surat al-Qaari’ah dan surat at-Tin secara benar dan fasih
1. Memahami arti surat-surat pendek
5.1 Mengartikan surat al-Faatihah dan surat al-Ikhlaas
5.2 Menerapkan kandungan surat al-Faatihah dan al-Ikhlas
1. Memahami kaidah ilmu tajwid
6.1 Mengenal bacaan Mad Thabi’i, Mad Waajib Muttasil, dan Mad Jaa’iz Munfasil
6.2 Menerapkan bacaan Mad Thabi’i, Mad Waajib Muttasil dan Mad Jaa’iz Munfasil
1. Memahami hadis tentang persaudaraan secara benar dan fasih
7.1 Menghafalkan hadis tentang persaudaraan
7.2 Menerapkan perilaku persaudaraan dengan Sesame
Kelas IV, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih
1.1Membaca surat al-‘Adiyat dan surat al-Insyiraah secara benar dan fasih
1.2.Menghafalkan surat al-‘Adiyat secara
63
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
benar dan fasih
2. Memahami arti surat-surat pendek
2.1 Mengartikan surat an-Nashr dan surat al-Kautsar
2.2. Memahami isi kandungan surat an-Nashrdan al-Kautsar secara sederhana
1. Memahami kaidah ilmu tajwid
3.1 Memahami hukum bacaan idhar dan ikhfa’
3.2 Menerapkan hukum bacaan idhar dan ikhfa’
Kelas IV, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
4. Memahami arti surat pendek dan hadis tentang niat dan silaturahmi
4.1Mengartikan surat al-Lahab
4.2 Menjelaskan isi kandungan surat al-Lahabsecara sederhana
4.3 Menerjemahkan isi kandungan hadis tentang niat dan silaturahmi
4.4 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang niat dan silaturahmi secara sederhana
5. Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid
5.1 Memahami hukum bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab
5.3 Menerapkan hukum bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab
Kelas V, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami arti surat pendek
1.1 Menerjemahkan surat al-Kaafirun , surat al-Maa’un, dan surat at-Takaatsur
1.2 Menjelaskan isi kandungan surat al-Kaafirun,surat al-Maa’un,dan surat at-Takaatsursecara sedarhana
2. Memahami arti hadis tentang menyayangi anak yatim
2.1 Menerjemahkan hadis tentang menyayangi anak yatim
64
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
2.3 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang menyayangi anak yatim secara sedarhana
Kelas V, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3. Menghafalkan surat-surat pendek secara benar dan fasih
3.1 Membaca surat al-‘Alaq secara benar dan fasih
3.2 Menghafal surat al-‘Alaq secara benar dan fasih
4. Memahami arti surat pendek
4.1 Menerjemahkan surat al-Qadr
4.2 Menjelaskan isi kandungan surat al-Qadrtentang malam Lailatul Qadr secara sederhana
5. Memahami arti hadis tentang takwa dan ciri-ciri orang munafik
5.1 Menerjemahkan hadis tentang takwa dan ciri-ciri orang munafik
5.2 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang takwa dan ciri-ciri orang munafik secara sederhana
Kelas VI, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menghafal surat pendek secara benar dan fasih
1.1 Membaca surat ad-Dhuhaa secara benar dan fasih
1.2 Menghafal surat ad-Dhuhaa secara benar dan fasih
2. Memahami arti surat pendek pilihan
2.1 Menerjemahkan surat ad-Dhuhaa
2.2 Menjelaskan isi kandungan surat ad-Dhuhaa tentang meyakini kehidupan akhirat lebih baik daripada kehidupan dunia dengan sederhana
3. Memahami hadis tentang keutamaan memberi
3.1 Menerjemahkan hadis tentang keutamaan member
3.2 Menjelaskan hadis tentang
65
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
keutamaan memberi secara sederhana
Kelas VI, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
4. Menghafalkan surat pendek secara benar dan fasih
4.1 Membaca surat al-Bayyinah dengan baik dan fasih
4.2 Menghafal surat al-Bayyinah dengan baik dan fasih
5. Memahami arti arti hadis tentang amal salih
5.1 Menerjemahkan hadis tentang amal salih
5.2 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang amal salih secara sederhana
5.3 Menerapkan isi kandungan hadis tentang amal salih kaitannya dengan berakhlak dengan sesama
2. Fikih
Kelas I, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal lima rukun Islam 1.1 Menyebutkan lima rukun Islam 1.2 Menghafalkan syahadatain dan artinya
2. Mengenal tata cara bersuci dari najis
2.1 Menjelaskan pengertian bersuci dari najis 2.2 Menjelaskan tata cara bersuci dari najis2.3 Menirukan tata cara menyucikan najis.2.4 Membiasakan hidup suci dan bersihdalam kehidupan sehari-hari
Kelas I, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3. Mengenal tata cara wudu 3.1 Menjelaskan tata cara wudu 3.2 Mempraktikkan tata cara wudu3.3 Menghafal doa sesudah wudu
4. Mengenal tata cara salat fardu
4.1 Menyebutkan macam-macam salat Fardu 4.2 Menirukan gerakan salat fardu4.3 Menghafal bacaan salat fardu
66
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Kelas II, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mempraktikkan salat fardu
1.1 Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu 1.2 Mempraktikkan keserasian gerakan danbacaan salat fardu
2. Mengenal azan dan iqamah
2.1 Menyebutkan ketentuan azan dan iqamah 2.2 Melafalkan azan dan iqamah2.3 Mempraktikkan azan dan iqamah
Kelas II, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3. Mengenal tata cara salat berjamaah
3.1 Menjelaskan ketentuan tata cara salat berjamaah 3.2 Menirukan salat berjamaah
4. Melakukan zikir dan doa 4.1 Melafalkan zikir setelah salat fardu 4.2 Melafalkan doa setelah salat fardu
Kelas III, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal salat sunah rawatib
1.1 Menjelaskan ketentuan salat sunah rawatib 1.2 Mempratikkan tata cara salat rawatib
2. Mengenal salat Jumat 2.1 Mengenal ketentuan salat Jumat 2.2 Membiasakan mengikuti salat Jumat
3. Mengenal tata cara salat bagi orang yang sakit
3.1 Menjelaskan tata cara salat bagi orang yang sakit3.2 Mendemonstrasikan cara salat dalam keadaan sakit
Kelas III, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal puasa Ramadan1.1 Menjelaskan ketentuan puasa Ramadan 1.2 Menyebutkan hikmah puasa Ramadan
2. Mengenal amalan-amalan di 2.1 Menjelaskan ketentuan salat tarawih
67
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
bulan Ramadan2.2 Menjelaskan ketentuan salat witir2.3 Menjelaskan keutamaan-keutamaan yang ada dalam bulan Ramadan
Kelas IV, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengetahui ketentuan zakat 1.1 Menjelaskan macam-macam zakat 1.2 Menjelaskan ketentuan zakat fitrah1.3 Mempraktekkan tata cara zakat fitrah
2. Mengenal ketentuan infak dan sedekah
2.1 Menjelaskan ketentuan infak dan sedekah 2.2 Mempraktikkan tata cara infak dan sedekah
Kelas IV, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3. Mengenal ketentuan salat Id3.1 Menjelaskan macam-macam salat Id 3.2 Menjelaskan ketentuan salat Id3.3 Mendemonstrasikan tata cara salat Id
Kelas V, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram.
1.1 Menjelaskan ketentuan makanan dan minuman yang halal dan haram 1.2 Menjelaskan binatang yang halal dan haram dagingnya1.3 Menjelaskan manfaat makanan dan minuman halal1.4 Menjelaskan akibat makanan dan minuman haram
Kelas V, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
2. Mengenal ketentuan kurban 2.1 Menjelaskan ketentuan kurban 2.2 Mendemonstrasikan tata cara kurban
3. Mengenal tata cara ibadah haji 3.1 Menjelaskan tata cara haji 3.2 Mendemonstrasikan tata cara haji
Kelas VI, Semester 1
68
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal tata cara mandi wajib
1.1 Menjelaskan ketentuan mandi wajib setelah haid
2. Mengenal ketentuan khitan 2.1 Menjelaskan ketentuan khitan 2.2 Menjelaskan hikmah khitan
Kelas VI, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3. Mengenal ketentuan jual beli dan pinjam meminjam.
3.1 Menjelaskan tata cara jual beli dan pinjam meminjam 3.2 Mempraktikkan tata cara jual beli dan pinjam meminjam
3. Akidah-Akhlak
Kelas I, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal rukun iman, syahadat tauhiddan syahadat rasul, al-asma’ al-husna(al-Ahad dan al- Khaliq)
1.1 Menghafal enam rukun iman1.2 Menghafal dua kalimatsyahadat1.3 Mengartikan dua kalimatsyahadat1.4 Mengenal sifat-sifat Allah (al-Ahad dan al-Khaliq) melalui kisah Nabi Ibrahim AS mencari Tuhannya
1. Membiasakan akhlak terpuji
2.1 Membiasakan berakhlak terpuji: hidup bersih, kasih sayang, dan rukun dalam kehidupan sehari-hari. 2.2 Adab mandi dan berpakaian
1. Menghindari akhlak tercela.
3.1 Membiasakan diri untuk menghindari akhlak tercela: hidup kotor, bohong/dusta, dan berbicara kotor dalam kehidupan sehari-hari.
Kelas I, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah (basmalah)dan al-asma’ al-husna (ar- Rahman, ar-Rahiim dan as- Sami’)
4.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah(basmalah) 4.2 Mengenal Allah melalui sifat-
69
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’al husna (ar-Rahman, ar-Rahiim dan as-Sami’)
1. Membiasakan akhlak terpuji
5.1 Membiasakan adab belajar dan bermain 5.2 Membiasakan adab makan dan minum
1. Menghindari akhlak tercela
6.1 Membiasakan diri untuk menghindari berbicara jorok/kotor dan bohong dalam kehidupan sehari-hari
Kelas II, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah (hamdalah), dan al-asma’ al-husna (ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid, dan asy-Syakuur)
1.1 Mengenal Allah melaluikalimat thayyibah(hamdalah) 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid, dan asy-Syakuur)1.3 Mengenal Allah melalui pengenalan terhadap salat lima waktu
1. Membiasakan akhlak terpuji
2.1 Membiasakan bersikap syukur nikmat, hidup sederhana, dan rendah hati dalam kehidupan sehari-hari 2.2 Membiasakan berakhlak baik ketika berpakaian, makan-minum, dan bersin dalam kehidupan sehari-hari
1. Menghindari akhlak tercela 3.1 Menghindari sifat sombong melalui kisah masa kecil Nabi Muhammad SAW
Kelas II, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah (tasbiih)dan al-asma’ al-husna (al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, dan al Badii’).
4.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(tasbiih) 4.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, dan al Badii’)
70
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
1. Membiasakan akhlak terpuji
5.1 Membiasakan bersifat jujur, rajin, dan percaya diri 5.2 Membiasakan berakhlak baik ketika belajar, mengaji, dan bermain dalam kehidupan sehari-hari
1. Menghindari akhlak tercela 6.1 Menghindari sifat malas melalui kisah masa remaja Nabi Muhammad SAW
Kelas III, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah(Subhaanallaah, Maasyaallah), al-asma’ al-husna (al-Mushawwir, al-Haliim, danal-Kariim)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(Subhanallaah, Maasyaallah) 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Mushawwir, al-Haliim, dan al-Kariim)
2. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah
2.1 Mengenal malaikat-malaikat Allah
3. Membiasakan akhlak terpuji
3.1 Membiasakan sifat rendah hati, santun, ikhlas, dan dermawan dalam kehidupan sehari-hari 3.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap kedua orang tua dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ismail
4. Menghindari akhlak tercela 4.1 Menghindari sikap bodoh, pemarah, kikir, dan boros
Kelas III, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah (ta’awudz),al-asma’ al-husna (al-Baathin, al-Walii, al-Mujiib dan al-Wahhaab)
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(ta’awudz) 5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Baathin, al-Walii, al-Mujiib, dan al-Wahhaab)
1. Beriman kepada makhluk gaib selain Malaikat.
6.1. Mengenal makhluk gaib selain Malaikat (jin dan setan)
1. Membiasakan akhlak terpuji 7.1 Membiasakan sikap rukun dan tolong-menolong
71
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
7.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap saudara dalam kehidupan sehari-hari
8. Menghindari akhlak tercela
8.1 Menghindari sifat khianat, iri, dan dengki melalui kisah kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf AS
Kelas IV, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah (inna lillaahi wa innaa ilaihi rajiuun) dan al-asma’ al-husna (al-Mukmin, al-Azhim, al- Haadii, al-Adlu, dan al-Hakam)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (inna lillaahi wa innaa ilaihi rajiuun) 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Mukmin, al-Azhim, al- Haadii, al-Adlu, dan al-Hakam)
1. Beriman kepada kitab-kitab Allah 2.1 Mengenal kitab-kitab Allah
1. Membiasakan akhlak terpuji
3.1 Membiasakan sikap hormat dan patuh dalam kehidupan sehari-hari 3.2 Membiasakan sikap tabah dan sabar dalammenghadapi cobaan melelui kisah Mashithah
4. Menghindari akhlak tercela 4.1 Menghindari akhlak tercela melalui kisah Tsa’labah
Kelas IV, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah(assalaamu’alaikum) dan al-Asma’ al-husna (as- Salaam, al-Mukmin, dan al- Latiif)
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(assalaamu’alaikum) 5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-Asma’ al-husna (as- Salaam, al-Mukmin, dan al- Latiif)
1. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah 6.1 Mengenal Rasul dan Nabi Allah
1. Membiasakan akhlak terpuji 7.1 Membiasakan akhlak sidik, amanah, tablig, fatanah dalam kehidupan sehari-hari 7.2 Membiasakan akhlak terpuji
72
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
terhadap teman dalam kehidupan sehari-hari7.3 Mencintai dan meneladani akhlak mulia lima Rasul Ulul Azmi
8. Menghindari akhlak tercela 8.1 Menghindari sifat munafik dalam kehidupan sehari-hari
Kelas V, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat thayyibah(Alhamdulillaah dan Allahu Akbar), al-asma’ al-husna (al-Wahhaab, ar-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, danal-Mughni)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(Alhamdulillaah dan Allahu Akbar) 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Wahhaab,ar-Rozzaaq, al-Fattaah, asy-Syakuur, dan al-Mughni)
1. Beriman kepada hari akhir (kiamat) 2.1 Mengenal adanya hari akhir (kiamat)
1. Membiasakan akhlak terpuji
3.1 Membiasakan sikap optimis, qanaah, dan tawakkal dalam kehidupan sehari-hari 3.2 Membiasakan akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan tempat umum
4. Menghindari akhlak tercela4.1 Menghindari sifat pesimis, bergantung, serakah, dan putus asa dalam kehidupan sehari-hari
Kelas V, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5. Memahami kalimat thayyibah (tarji’)dan al-asma’ al-husna (al-Muhyii, al-Mumiit)
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(tarji’) 5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Muhyii, al-Mumiit dan al-Baaqii)
6. Membiasakan akhlak terpuji 6.1 Membiasakan sikap teguh pendirian dan dermawan dalam kehidupan sehari-hari 6.2 Membiasakan akhlak yang baik
73
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat
7. Menghindari akhlak tercela
7.1 Membiasakan diri untuk menghindari sifat kikir dan serakah melalui kisah Qarun
Kelas VI, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal kalimat thayyibah(astaghfirullaahal‘aziim) dan al-asma’ al-husna (al-Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan al-Qadir)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(astaghfirullaahal‘aziim) 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Qawwiy, al-Hakim, al-Mushawwir dan al-Qadir)
1. Beriman kepada takdir Allah 2.1 Mengenal adanya Qada dan Qadar Allah (takdir)
1. Membiasakan akhlak terpuji3.1 Membiasakan sifat tanggung jawab, adil dan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari
1. Menghindari akhlak tercela 4.1 Membiasakan diri untuk menghindari sifat marah, fasik, murtad
Kelas VI, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal kalimat thayyibah (taubat), danal-asma’ al-husna (al-Ghafuur, ash- Shabuur dan al-Haliim)
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat thayyibah(taubat) 5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma’ al-husna (al-Ghafuur, al-Afuwwu, ash- Shabuur dan al-Haliim)
1. Membiasakan akhlak terpuji
6.1 Membiasakan sifat sabar dan taubat dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ayub AS dan kisah Nabi Adam AS 6.2 Membiasakan berakhlak baik terhadap binatang dan tumbuhan dalam hidup sehari-hari.
4. Sejarah Kebudayaan Islam
74
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Kelas III, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal sejarah masyarakat Arab pra- Islam
1.1 Menceritakan kondisi alam, sosial, dan perekonomian masyarakat Arab pra-Islam
1.2 Menjelaskan keadaan adat-istiadat dan kepercayaan masyarakat Arab pra-Islam
1.3 Menjelaskan masa remaja atau masa muda Nabi Muhammad SAW 1.4 Mengambil ibrah dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam
Kelas III, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
2. Mengenal sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW
2.1 Menceritakan kejadian luar biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad SAW
2.2 Menceritakan sejarah kelahiran dan silsilah Nabi Muhammad SAW
2.3 Mengambil ibrah dari kenabian dan kerasulan Muhammad SAW
3. Mengenal peristiwa kerasulan Muhammad SAW
3.1. Mendeskripsikan peristiwa kerasulan Muhammad SAW 3.2 Mengambil ibrah peristiwa kerasulan Muhammad SAW
Kelas IV, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya
1.1 Menjelaskan dakwah Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya
1.2 Menunjukkan contoh ketabahan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya dalam berdakwah
1.3 Meneladani ketabahan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam berdakwah
75
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
2. Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW
2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam
2.2 Menunjukkan contoh perilaku yang meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam
2.3 Meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam
Kelas IV, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif dan Habsyah
3.1 Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif dan Habsyah
3.2 Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif dan Habsyah
3.3 Meneladani kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa hijrah ke Thaif dan Habsyah
4. Memahami peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
4.1 Mendeskripsikan peristiwa Isra’-Mi’raj Nabi Muhammad SAW
4.2 Mengambil hikmah dari peristiwa Isra’-Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Kelas V, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib
1.1 Mengidentifikasi sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib
1.2 Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib
1.3 Mengambil hikmah dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib
2. Memahami keperwiraan Nabi 2.1 Mendeskripsikan upaya yang
76
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Muhammad SAW
dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam membina masyarakat Madinah (sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan)
2.2 Meneladani keperwiraan Nabi Muhammad SAW dalam membina masyarakat Madinah
Kelas V, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3. Mengenal peristiwa Fathu Makkah
3.1 Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinyaFathu Makkah
3.2 Menceritakan kronologi peristiwa Fathu Makkah
3.3 Mengambil ibrah dari peristiwa Fathu Makkah
4. Mengidentifikasi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW
4.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa di akhir hayat Rasulullah SAW 4.2 Mengambil hikmah dari peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW
77
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Kelas VI, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal sejarah khalifah Abu Bakar as-Shiddiq
1.1 Menjelaskan arti dan tugas khulafaurrasyidin
1.2 Menceritakan silsilah, kepribadian Abu Bakar as-Shiddiq dan perjuangannya dalam dakwah Islam
1.3 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari khalifah Abu Bakar as-Shiddiq
1.4 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq
2. Mengenal sejarah khalifah Umar bin Khattab
2.1 Menceritakan silsilah, kepribadian Umar bin Khattab dan perjuangannya dalam dakwah Islam
2.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari khalifah Umar bin Khattab.
2.3 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Umar bin Khattab
3. Mengenal sejarah khalifah Utsman bin Affan
3.1 Menceritakan silsilah, kepribadian Utsman bin Affan dan perjuangannya dalam dakwah Islam
3.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari khalifah Utsman bin Affan
3.3 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Utsman bin Affan
Kelas VI, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
4. Mengenal sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib
4.1 Menceritakan silsilah, kepribadian, dan perjuangan khalifah Ali bin Abi Thalib
4.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari kekhalifahan Ali bin Abi Thalib
78
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
4.3 Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Ali bin Abi Thalib
5. Mengenal sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
5.1 Mengidentifikasi tokoh-tokoh agama Islam di daerah masing-masing
5.2 Menceritakan sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing
5.3 Meneladani perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing
5. Bahasa Arab
Kelas IV, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menyimak Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi
1.1
Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran ( kata, kalimat ) tentang
المدرسية، التعارف، األدواتالمهنة
1.2
Menemukan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana tentang
المدرسية، التعارف، األدواتالمهنة
2. Berbicara Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi
2.1
Melakukan dialog sederhana tentang
المدرسية، التعارف، األدواتالمهنة
2.2
Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang
المدرسية، التعارف، األدواتالمهنة
3. Membaca Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi
3.1
Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana tertulis tentang
المدرسية، التعارف، األدواتالمهنة
3.2 Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis
79
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
tentang المدرسية، التعارف، األدوات
المهنة
4. Menulis Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sederhana tentang perkenalan, alat-alat madrasah, dan profesi
4.1
Menyalin kata, kalimat dan menyusun kata menjadi kalimat sempurna tentang
المدرسية، المهنة، األدواتالتعارف
Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang meliputi
علم/ اسم + إشارة اسم مفردdan
( أنا،) ضمائر هي هو، ، lأنِت أنِت،+ / اسم / علم مؤنث مذكر مفرد
Kelas IV, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5. Menyimak Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang alamat, keluarga, dan kehidupan keluarga
5.1
Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran ( kata, kalimat ) tentang
العائلية العنوان، الحياة األسرة،
5.2
Memukan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana tentang
العائلية العنوان، الحياة األسرة،
6. Berbicara Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang tentang alamat, keluarga, dan kehidupan keluarga
6.1Melakukan dialog sederhana tentang
العائلية العنوان، الحياة األسرة،
6.2
Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang
العائلية العنوان، الحياة األسرة،
7. MembacaMemahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang alamat, keluarga, dan kehidupan keluarga
7.1
Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana tertulis tentang
العائلية العنوان، الحياة األسرة،
7.2
Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis tentang
العائلية العنوان، الحياة األسرة،
80
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
8. Menulis Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sederhana tentang tentang alamat, keluarga, dan kehidupan keluarga
8.1
Menyalin kata, kalimat dan menyusun kata menjadi kalimat sempurna tentang
العائلية العنوان، الحياة األسرة،
Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang meliputi
أو وضمير 10-1 األرقام مذكر مفرد متصلمؤنث
Kelas V, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menyimak Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang lingkungan rumah dan kebun.
1.1
Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran (kata, kalimat ) tentang
الحديقة في في األلوان + البيِت،
1.2Memahami makna kata informasi tentang
الحديقة في في األلوان + البيِت،
2. Berbicara Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang lingkungan rumah dan kebun.
2.1Melakukan dialog sederhana tentang
الحديقة في في األلوان + البيِت،
2.2
Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang
الحديقة في في األلوان + البيِت،
3. MembacaMemahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang lingkungan rumah dan kebun.
3.1
Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana tertulis tentang
الحديقة في في األلوان + البيِت،
3.2
Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis tentang
الحديقة في في األلوان + البيِت،
4. Menulis Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sederhana tentang lingkungan rumah dan kebun.
4.1
Menyalin kata, kalimat dan menyusun kata menjadi kalimat sempurna tentang
الحديقة في في األلوان + البيِت،
81
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
Tema-tema tersebut diatas menggunakan pola kalimat yang meliputi
هذه/ صفة اسم + اسم + ال + هذا
Kelas V, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5. Menyimak Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang lingkungan madrasah, perpustakaan, dan kantin.
5.1
Mengidentifikasibunyi huruf hijaiyah dan ujaran ( kata, kalimat ) tentang
المقصف في في المكتبة، في المدرسة،
5.2Memukan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana tentang
المقصف في في المكتبة، في المدرسة،
6. Berbicara Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang lingkungan madrasah perpustakaan, dan kantin.
6.1 Melakukan dialog sederhana tentang المقصف في في المكتبة، في المدرسة،
6.2Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang
المقصف في في المكتبة، في المدرسة،
7. MembacaMemahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang lingkungan madrasah perpustakaan, dan kantin.
7.1Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana tertulis tentang
المقصف في في المكتبة، في المدرسة،
7.2Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis tentang
المقصف في في المكتبة، في المدرسة،
8. Menulis Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sederhana tentang lingkungan madrasah perpustakaan, dan kantin.
8.1
Menyusun kata menjadi kalimat sempurna, membuat karangan sederhana tentang
المقصف في في المكتبة، في المدرسة،
Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang meliputi
ومجرور ظرف + خبر + مبتدأ جار أومقد�م أو نعِت مؤخ�ر+ مبتدأ + خبر
Kelas VI, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menyimak 1.1 Mengidentifikasi bunyi huruf
82
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang kegiatan sehari-hari
hijaiyah dan ujaran ( kata, kalimat ) tentang
الساعة األعمال اليومية،
1.2Memukan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana tentang
الساعة األعمال اليومية،
2. Berbicara Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang kegiatan sehari-hari
2.1Melakukan dialog sederhana tentang
الساعة األعمال اليومية،
2.2
Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang
الساعة األعمال اليومية،
3. Membaca Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang tentang kegiatan sehari-hari
3.1Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana tertulis tentang
الساعة األعمال اليومية،
3.2Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis tentang
الساعة األعمال اليومية،
4. Menulis Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sederhana tentang tentang kegiatan sehari-hari
4.1Menyusun kalimat dan membuat karangan sederhana tentang
الساعة األعمال اليومية،
Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang meliputi
فعل/ فعل به مفعول + أمر مضارع
Kelas VI, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5. Menyimak Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang kegiatan yang telah dilakukan
5.1
Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran ( kata, kalimat ) tentang
المنـزلي� الرحلة، الواجب
5.2Memukan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana tentang
المنـزلي� الرحلة، الواجب
6. Berbicara 6.1 Melakukan dialog sederhana
83
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang kegiatan yang telah dilakukan
tentang المنـزلي� الرحلة، الواجب
6.2
Menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhana tentang
المنـزلي� الرحلة، الواجب
7. Membaca Memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang kegiatan yang telah dilakukan
7.1Melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat dan wacana tertulis tentang
المنـزلي� الرحلة، الواجب
7.2Menemukan makna, gagasan atau ide wacana tertulis tentang
المنـزلي� الرحلة، الواجب
8. Menulis Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sederhana tentang kegiatan yang telah dilakukan
8.1Menyusun kalimat dan membuat karangan sederhana tentang
المنـزلي� الرحلة، الواجب
Tema-tema tersebut menggunakan pola kalimat yang meliputi
به مفعول + فاعل + ماض فعل
84
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
Pengorganisasian bahan kajian ke dalam mata pelajaran di madrasah
kami memperhatikan dan mempertimbangkan antara lain hal-hal sebagai
berikut:
1. Perkembangan psikologis dan fisik anak
2. Kebermanfaatan atau kegunaan atau pragmatik bagi anak
3. Beban belajar anak
4. Disiplin ilmu.
Pengorganisasian bahan kajian tersebut di atas ke dalam mata
pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam (Al-Qur’an, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Bahasa Arab dan
SKI)
2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial
3. Bahasa dan Sastra Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Pengetahuan Alam
7. Kesenian
8. Pendidikan Jasmani
9. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
10. Muatan Lokal
Kondisi riil MI Persis Rahayu dalam pencapaian SKL, terutama SKL-MP
serta SK dan KD (standar isi) mata pelajaran dan implikasinya dapat dipetakan
ke dalam tiga kategori, yaitu :
2. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP serta SK dan KD
masih berada di bawah standar isi (sebagaimana tertuang dalam
Permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006), sehingga dituntut untuk
memenuhi standar isi agar berada sama/sejajar dengan standar yang ada.
3. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP serta SK dan KD
masih sama atau sejajar dengan standar isi (sebagaimana tertuang dalam
Permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006) sehingga dituntut untuk
memenuhi dan meningkatkan pencapaian standar isi.
85
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
4. Siswa yang kemampuannya dalam mencapai SKL-MP serta SK dan KD
sudah berada di atas standar isi (sebagaimana tertuang dalam
Permendiknas nomor 23 dan 22 tahun 2006), sehingga dituntut untuk
meningkatkannya dengan standar yang lebih tinggi.
Adapun madrasah kami dalam mengembangkan SKL-MP serta SK dan
KD dengan menggunakan cara sebagai berikut :
1. Subject Centered Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan
standar isi bertolak dari atau didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu
(batang tubuh keilmuan) masing-masing atau urutan-urutan pembahasan
yang terdapat dalam suatu mata pelajaran.
2. Learner Centered Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan
standar isi bertolak dari atau didasarkan pada kebutuhan dan minat
peserta didik secara individual dan menekankan prosedur pemecahan
masalah.
3. 3. Problem Centerd Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan
standar isi bertolak dari atau didasarkan pada problem atau isu-isu aktual
dalam kehidupan yang perlu dipecahkan oleh para peserta didik dalam
rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat
86
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di madrasah
kami menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu belajar di madrasah kami mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun
kalender pendidikan sebagai berikut:
- Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan
Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
- Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
- Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
- Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
- Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester,
libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
87
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
- Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal
tahun.
- Madrasahmemerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari
libur keagamaan tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
- Madrasah memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
- Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
pada MI Persis RahayuKabupaten Bandung berdasarkan Kalender Pendidikan
MI Persis RahayuKabupaten BandungTahun Pelajaran 2011/2012 adalah
sebagai berikut :
NO KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
KETERANGAN
1 Minggu Efektif Belajar
antara 34 – 38 minggu.
Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif.
2 Jeda tengah semester
2 minggu Satu minggu setiap semester
3 Jeda antar semester 2 minggu antara semester I dan II
4Libur akhir tahun
pelajaran
2 minggu
Digunakan untuk persiapan
kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran.
5 Hari libur keagamaan
2 – 4 minggu
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan / Keputusan Menteri Agama
6 Hari libur umum Maksimum 2 Disesuaikan dengan
88
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
nasional minggu peraturan pemerintah
7 Hari libur khusus 1 minggu
8 Kegiatan khusus
madrasah
2 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus tanpa mengurangi Jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
Proses Belajar Mengajar
Proses Belajar Mengajar dilaksanakan setiap hari efektif sesuai dengan
kalender Pendidikan dilaksanakan pada pagi hingga siang hari mulai pukul
07.30 s.d 13.00 WIB dengan alokasi waktu tiap jam pelajaran 35 menit.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai
kompetensi dasar. Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada
peserta didik.Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu
dikuasai peserta didik.
Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan
pendekatan pembelajaran yang bervareasi dan berpusat pada peserta didik,
sehingga tercipta Proses Belajar Mengajar yang efektif dengan ciri-ciri :
Menyenangkan (Joy full learning)
Mampu meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa
Membantu siswa dalam mencapai kompetensi sesuai dengan KKM.
Disamping itu proses pengalaman belajar memuat kecakapan hidup
( life skill) yang perlu dikuasai peserta didik .Kegitan proses belajar
dilaksanakan sebagai berikut:
- Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada peserta
didik, khususnya guru agar dapat amelaksanakan proses pembelajaran
secara profesional.
- Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
- Penentuan urutan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi
pembelajaran.
89
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
- Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung
2 unsur yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa yaitu
kegiatan siswa dan materi pelajaran.
Tugas guru dalam pengelolaan Kegiatan pembelajaran meliputi :
1. Menyusun Prota , Prosem dan RPP
2. Menyusun pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
indikator hasil belajar
3. Menyusun Silabus
4. Menyusun Model ( Strategi ) pembelajaran
5. Menyusun RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )
6. Menyusun bahan ajar
7. Menyiapkan sarana pembelajaran , termasuk media pembelajaran
Dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas, menggunakan
tehnik Cooperative Learning. Yaitu pembelajaran yang dirancang secara
kelompok- kelompok kecil dimana siswa belajar dan bekerja sama sampai
pada pengalaman belajar yang optimal baik individu maupun kelompok.
Dalam kelas kooperatif guru harus menciptakan suasana siswa saling
kebergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,
komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. Dalam proses
pengelompokan siswa, guru harus menggunakan sistem pengelompokan
heterogen berdasarkan tingkat kemampuan akademiknya. Satu kelompok
beranggotakan satu siswa pandai (apper) tiga siswa normal (middle), dan
satu siswa katagori kurang ( lower).
TabelJUMLAH HARI EFEKTIF SEKOLAH, EFEKTIF FAKULTATIF,DAN HARI
LIBUR MI PERSIS RAHAYUKABUPATEN BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SEMESTER I
NO BULAN
JME
HES
HEF
KTS LU
LHB
LS
LPP
LHR
JML
1 Juli 2011 2 12 2 2 16
90
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
2 Agustus 2011 2 12 4 4 11 31
3 September 2011
3 18 5 7 30
4 Oktober 2011 4 27 6 4 31
5 November 2011
3 20 4 6 30
6 Desember 2011
3 17 6 16 5 2 1 31
JML 17
106
6 24 24 2 1 6 24 169
91
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
SEMESTER II
NO BULAN
JME
HES
HEF
KTS LU
LHB
LS
LPP
LHR
JML
1 Januari 2012 4 20 4 7 31
2 Februari 2012 4 25 4 29
3 Maret 2012 4 26 6 5 31
4 April 2012 4 26 4 30
5 Mei 2012 4 27 6 4 31
6 Juni 2012 2 15 5 13 5 7 30
7 Juli 2012 2 13 15
JML 22
137 5 25 28 27 197
Keterangan :
JME : Jumlah Minggu Efektif LU : Libur Umum
JPE : Jumlah Minggu Efektif LHB : Libur Hari Besar
HES : Hari Efektif Sekolah LS : Libur Semester
HEF : Hari Efektif Fakultatif LPP : Libur Permulaan Puasa
KTS : Kegiatan Tengah Semester LHR : Libur Hari Raya
PENGATURAN WAKTU KBM :
Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan Tahun Pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga
bulan Juli, atau apa bila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan
tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.
Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan
pengaturan sebagai berikut:
- Kelas I melaksanakan Masa Orientasi Siswa
- Kelas II – VI melaksanakan Tes Awal
Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (lima) hari, yaitu:
92
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
HARIWAKTU BELAJAR
KBM PAGI KBM SIANG
SABTU 07.00-11.00 13.00-16.00
AHAD 07.00-11.00 13.00-16.00
SENIN 07.00-11.00 13.00-16.00
SELASA 07.00-11.00 13.00-16.00
RABU 07.00-11.00 13.00-16.00
KAMIS 07.00-11.00 13.00-16.00
ALOKASI WAKTU KBM
MI PERSIS RAHAYUKABUPATEN BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
I. KBM Pagi (Jalur Kementerian Agama)
SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS
06.55-07.00
Membaca Al-Quran
06.55-07.00
Membaca Al-Quran
06.55-07.00
Membaca Al-Quran
06.55-07.00
Membaca Al-Quran
06.55-07.00
Membaca Al-Quran
06.55-07.00
Membaca Al-Quran
07.00-07.35
07.00-07.35
07.00-07.35
07.00-07.35
07.00-07.35
07.00-07.35
07.35-08.10
07.35-08.10
07.35-08.10
07.35-08.10
07.35-08.10
07.35-08.10
08.10-08.45
08.10-08.45
08.10-08.45
08.10-08.45
08.10-08.45
08.10-08.45
08.45-09.20
08.45-09.20
08.45-09.20
08.45-09.20
08.45-09.20
08.45-09.20
09.20-09.50
Istirahat
09.20-09.50
Istirahat
09.20-09.50
Istirahat
09.20-09.50
Istirahat
09.20-09.50
Istirahat
09.20-09.50
Istirahat09.50-10.25
09.50-10.25
09.50-10.25
09.50-10.25
09.50-10.25
09.50-10.25
10.25-11.00
10.25-11.00
10.25-11.00
10.25-11.00
10.25-11.00
10.25-11.00
93
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
II. KBM Siang (Jalur Persatuan Islam)
SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS
13.00-13.10Shalat Duhur
Berjama’ah
13.00-13.10Shalat Duhur
Berjama’ah
13.00-13.10Shalat Duhur
Berjama’ah
13.00-13.10Shalat Duhur
Berjama’ah
13.00-13.10Shalat Duhur
Berjama’ah
13.00-13.10Shalat Duhur
Berjama’ah
13.10-13.45Iqra/
Membaca Al-Quran
13.10-13.45Iqra/
Membaca Al-Quran
13.10-13.45Iqra/
Membaca Al-Quran
13.10-13.45Iqra/
Membaca Al-Quran
13.10-13.45Iqra/
Membaca Al-Quran
13.10-13.45Iqra/
Membaca Al-Quran
13.45-14.00
Istirahat
13.45-14.00
Istirahat
13.45-14.00
Istirahat
13.45-14.00
Istirahat
13.45-14.00
Istirahat
13.45-14.00
Istirahat
14.00-16.00
14.00-16.00
14.00-16.00
14.00-16.00
14.00-16.00
14.00-16.00
16.00-16.10Shalat Ashar
Berjama’ah
16.00-16.10Shalat Ashar
Berjama’ah
16.00-16.10Shalat Ashar
Berjama’ah
16.00-16.10Shalat Ashar
Berjama’ah
16.00-16.10Shalat Ashar
Berjama’ah
16.00-16.10Shalat Ashar
Berjama’ah
Cat: di MI Persis Rahayu hari libur KBM adalah hari Jum’at.
Kegiatan Tengah Semester
Kegiatan tengah semester diisi dengan penilaian hasil belajar berupa ulangan
harian, hasil ulangan murni disampaikan ke wali murid dalam bentuk raport
sisipan tengah semester 1.
Tengah semester 2 tidak ada kegiatan, karena mendesaknya ujian nasional.
LIBUR SEKOLAH
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan sekolah, pemerintah pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di
sekolah ditambah Pimpinan Pusat Persatuan Islam.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini:
- Keputusan menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
94
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
- Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan
hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang
dan jenis pendidikan.
Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut ini:
1. Libur Awal Puasa
2. Hari Raya
3. Libur Semester 1
4. Libur Semester 2
5. Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
6. Tahun Baru
7. Idul Adha
8. Tahun Baru Imlek
9. Tahun Baru Hijriah
10. Hari Raya Nyepi
11. Maulid Nabi Muhammad SAW
12. Wafat Isa Al masih
13. Hari Raya Waisak
14. Kenaikan Isa Al masih
15. Hari Kemerdekaan R I
16. Isra ’Miraj Nabi Muhammad
17. Idul Fitri dan Cuti Bersama
18. Hari Raya Natal
Nb: untuk di MI Persis Rahayuhari libur pemerintah hanya diikuti sebagiannya
saja (insidentil), karena untuk hari libur mengacu pada kurikulum Bidang
Tarbiyyah PP Persis.
Rincian Kegiatan Sekolah
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2011/2012 adalah sebagaimana
tertera pada tabel berikut ini.
95
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
RINCIAN KEGIATAN MADRASAH TAHUN 2011/2012
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET.
1 Rapat Persiapan PSB 29 Juni 2011
2Penerimaan Peserta didik Baru 1 – 11 Juli 2011
3Rapat Persiapan KBM Semester 1 11 Juli 2011
4 Hari pertama TP 2011/2012 13 Juli 2011
5 MOS peserta didik kelas I 13 – 15 Juli 2011
6Permulaan Tatap muka KBM 16 Juli 2011
7 Rapat koordinasi Wali kelas 16 Juli 2011
8 Peringatan Kemerdekaan RI 17Ags 2011
9 Kegiatan ekstra/Praktek Sesuai jadwal
10 Libur Awal Puasa 30 Jul-4 Ags 2011
11 Libur Idul Fitri 31 Ags-9 Sep 2011
12Rapat Persiapan Ujian Akhir Semester I (Ganjil) 05 Des 2011
13Pelaksanaan Ulangan Smt. Ganjil 07-12 Des 2011
14Koreksi dan pengumpulan Nilai
14-16 Desember 2011
15 Kegiatan Extrakurikuler 17-23 Des 2011
16 Pembagian LHB 24 Desember 2011
17 Libur Semester I25 Des -08 Jan 2012
18Hari Pertama Semester II (KBM) 09 Jan. 2012
19 Rapat Panitia US/UN/Smt 02 Apr 2012
23 Uji Kompetensi Smt 2 kls VI Apr 2012
24 UN Utama Apr 2012
96
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
25 UN susulan Mei 2012
26 Ujian Praktek Mei 2012
27 Ujian Madrasah utama Mei 2012
28 UM susulan Mei 2012
29 Koreksi bersama UM Mei 2012
30 Setor nilai Ke Ketua KKM Mei 2012
31 Pengumuman hasil UN Juni minggu ke 3
32Pelaksanaan Ulangan Smt Genap 07 Jun-12 Jun 2012
33 Rapat Pleno Kelulusan 23 Jun 2012
34 Rapat Pleno Kenaikan Kelas 24 Jun 2012
35 Pembagian SKHU/ Ijazah 26 Juni 2012
36Pembagian Raport Kenaikan Kls 26 Juni 2012
37 Rapat Kerja Sekolah 2 – 3 Juli 2012
38 Libur Semester Genap09 Juni–12 Juli 2012
39 Masuk Sekolah kembali 14 Juli 2012
Ket :
Rincian Kegiatan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kondisi
yang berlangsung
97
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Persis Rahayu
P E N U T U P
Kurikulum yang disusun ini disesuaikan dengan potensi sumber daya
dan kemampuan nyata yang ada di madrasah dengan tetap mengakomodasi
budaya setempat yakni budaya Sunda dengan dialek bahasa Sunda yang
khas.Implementasi kurikulum ini melibatkan seluruh komponen yang ada di
sekolah, baik kepala sekolah, komite, siswa, konselor, dan guru mata
pelajaran maupun stakeholder untuk mencapai tujuan sekolah sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.
Walaupun kurikulum ini telah disusun dengan seksama dan
melibatkan tim yang diwakili oleh segenap unsur yang ada di sekolah, namun
masih ada kekurangannya, maka saran dan kritik dari semua pihak yang
bersifat membangun tetap kami harapkan agar kurikulum ini menjadi lebih
sempurna.
Kurikulum ini dilengkapi Silabus dan RPP sebagaimana terlampir, untuk
memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan.
Kurikulum ini setiap tahun terus dievaluasi oleh semua warga sekolah,
karena itu setiap tahun diadakan perbaikan-perbaikan demi menuju kebaikan
dan kesempurnaan yang menjadi harapan kita bersama.
Akhirnya kami berharap agar kurikulum ini dapat menjadi pedoman
operasional dalam melaksanakan kegiatan Pembelajaran di Madrasah
Ibtidaiyah Persis RahayuKabupaten Bandung tahun pelajaran 2011/2012 dan
tahun berikutnya.
98