new reza kristian juldri - upnvjrepository.upnvj.ac.id/212/1/awal.pdf · 2019. 4. 23. · v kerja...
TRANSCRIPT
-
Implementasi AATHP (ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollutio)
Dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia Periode 2014-
2017
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan
dalam memperoleh gelar Sarjana Hubungan Internasional
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
REZA KRISTIAN JULDRI
1310412042
-
IMPLEMENTASI AATHP (ASEAN AGREEMENT ON TRANSBOUNDARY
HAZE POLLUTIO) DALAM PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN
LAHAN DI INDONESIA PERIODE 2014-2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Hubungan Internasional
REZA KRISTIAN JULDRI
1310412042
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2018
-
ii
-
iv
-
v
Kerja Sama Indonesia-ASEAN Dalam Menangani Kasus Kebakaran Hutan Di
Indonesia Dalam Kerangka AATHP (ASEAN Agreement on Transboundary Haze
Pollutio) 2014-2017
Reza Kristian Juldri
Abstrak
Penelitian ini berjudul “Kerja Sama Indonesia-ASEAN Dalam Menangani Kebakaran
Hutan Di Indonesia Dalam Kerangka AATHP (ASEAN Agreement on Transboundary
Haze Pollutio) Periode 2014-2017”. Kasus Kebakaran hutan dan lahan di Indoensia
telah menjadi permasalahan bersama, khususnya untuk negara tetangga Indonesia,
permasalahan ini meluas hingga ke wilayah ASEAN. Kasus ini ditangani secara
bersama-sama dengan negara-negara ASEAN, bahwa kebakaran hutan/lahan dan
pencemaran kabut asap lintas batas sudah sampai pada kondisi yang sangat
memprihatinkan. ASEAN sebagai organisasi yang menaungi negara-negara di Asia
Tenggara telah membuat kesepakatan yang berfokus untuk menangani kasus
kebakaran hutan/lahan dan pencemaran udara lintas batas, yang dikenal dengan
ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP). Indonesia adalah
negara terakhir yang meratifikasi agreement tersebut pada tahun 2013. Alasan
Indonesia meratifikasi perjanjian tersebut dikarenakan adanya desakan dari negara-
negara anggota yang telah terlebih dulu meratifikasi dan persetujuan yang disepakati
akan digunakan penulis untuk menjawab pertanyaan dari penelitian yang dilakukan,
penulis menggunakan beberapa konsep dan teori. Penulis menggunakan teori
Organisasi Internasional untuk menjelaskan proses terbentuknya kerjasama yang
menghasilkan AATHP. Setelah itu penulis menggunakan konsep ASEAN dan konsep
penyelesaian masalah di ASEAN untuk memperjelas kerjasama Indonesia dengan
ASEAN melalui proses penyelesaian yang ada di ASEAN. Kemudian penulis
menggunakan konsep AATHP itu sendiri, untuk menjelaskan bagian AATHP dan
pengimplementasiannya. Penulis juga menggunakan teori hijau (Green Theory) untuk
menjelaskan sebarapa pentingnya kasus lingkungan untuk menjadi salah satu
perhatian utama dunia internasional. Penulis juga menggunakan metode kualitatif
dengan menjelaskan kasusnya, serta pengumpulan data primer dan sekunder melalui
analisis data dan wawancara. Hasil penelitian ini menjelaskan implementasi yang
telah terealisasikan oleh AATHP semenjak ratifikasi yang dilakukan oleh Indonesia.
Kata Kunci ; Indonesia, Kebakaran hutan dan lahan, AATHP, Implementasi
-
vi
Indonesia-ASEAN Cooperation on Dealing with Forest Fires in Indonesia in the
AATHP Framework (ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution)
2014-2017 Period
Reza Kristian Juldri
Abstract
This research entitled "Indonesia-ASEAN Cooperation on Dealing with Forest Fires
in Indonesia in the AATHP Framework (ASEAN Agreement on Transboundary Haze
Pollution) 2014-2017 Period". Cases of forest and land fires in Indonesia has been a
common problem especially for Indonesia's neighbors, which has led into spreading
to the ASEAN region. The case is handled jointly with ASEAN countries, that forest /
land fires and cross-border smoke haze pollution has reached a very apprehensive
condition. ASEAN as an umbrella organization in Southeast Asian countries has made
an agreement that focuses on dealing with cases of forest / land fires and cross-border
air pollution, known as the ASEAN Agreement on Transboundary Hazard Pollution
(AATHP). Indonesia is the last country to ratify the agreement in 2013. The reason
Indonesia ratified the agreement is because of the insistence of member countries that
has first ratified and the agreement will be used by the author to answer questions
from research conducted, the author uses several concepts and theory. The author uses
the theory of International Organization to explain the process of formation of
cooperation that produces AATHP. After that the authors use the concept of ASEAN
and the concept of problem solving in ASEAN to clarify the cooperation of Indonesia
with ASEAN through the existing settlement process in ASEAN. Then the author
uses the AATHP concept itself, to explain the AATHP section and its
implementation. The author also uses the green theory (Green Theory) to explain how
important environmental cases to become one of the world's major concerns. The
author also uses the qualitative method by explaining the case, as well as the
collection of primary and secondary data through data analysist and interviews. The
results of this study will explain the implementation that has been realized by AATHP
since the ratification made by Indonesia.
Keywords : Indonesia, Forest Fires, AATHP, Implentation
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur serta kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian
skripsi yang berjudul Implementasi ASEAN Agreement on Transboundary Haze
Pollution (AATHP) dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
Periode 2014-2017
Penulis percaya, Penelitian skripsi ini tentu tidak dapat terselesaikan dengan baik
tanpa adanya motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Kristono, Ibunda Tri Setyawati,
Adik penulis Larasati Kristia Wardani yang saya sayangi terimakasih untuk
dukungannya dari segi apapun. pembimbing saya yang selalu sabar memberikan
arahan dan masukan terhadap proses penelitian skripsi saya yaitu, Dr. Asep
Kamaluddin Nashir, S,Ag,M.Si dan Mas Yugolastrob Komeini, SS.,M.Si. terimaksih
banyak pak dan mas untuk bantuannya. Tidak lupa juga saya ucapkan kepada teman
SOLIDIR 13 Nofa, Katob a.k.a Dicky, Alif, Dwiki, Danil, Bagus, Kiki, Yessa, Ratih,
Munayya, Rifka, Ersa, Niken, Karen, Kresna (mamek) dan Kawan yang sangat
memiliki peran penting dalam tema skripsi penulis juga sebagai tempat awal penulis
shareing dan memberikan banyak masukan pada penulis yaitu Yuliandra, dan wanita
yang berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini Rabiah Al Adawiyah
(penyemangat yang telah berlalu). Beserta Teman-teman BNI (Belikan Nenek Intis)
yang tidak bisa saya sebutkan oleh saya satu persatu. Terimakasih untuk semangat,
masukan, kenangan, kenyamanan, yang sangat membantu saya selama proses
penelitian skripsi ini berlangsung.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kesalahan ataupun kekurangan. Untuk itu, besar harapan penulis agar skripsi ini dapat
menjadi inspirasi bagi mahasiswa/i lainnya.
Jakarta, 5 Juli 2018
Penulis,
Reza Kritian Juldri
-
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
PERNYATAAN ORISINAITAS ii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI iii
HAL PENGESAHAN iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
KATA PENGANTAR vii
DAFAR ISI viii
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR SINGKATAN xiii
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 7
I.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 8
I.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 8
I.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Literatur Review 10
II.2 Kerangka Pemikiran 13
II.2.1 Teori Organisasi Internasional 14
II.2.2 Konsep ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) 15
II.2.3 Konsep Penyelesaian Masalah di ASEAN (ASEAN WAY) 16
-
ix
II.2.4 Konsep ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP)
19
II.2.5 Green Theory 21
II.3 Alur Pemikiran 24
II.4 Asumsi 24
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Jenis Penelitian 25
III.2 Sumber Data 26
III.3 Teknik Pengumpulan Data 26
III.4 Teknik Analisa Data 26
III.5 Waktu dan Lokasi Penelitian 27
BAB IV KERJASAMA INDONESIA DALAM UPAYA MENANGGULANGI KEBAKARAN HUTAN SERTA PENCEMARAN KABUT ASAP
IV.1 Kerjasama ASEAN 28
IV.2 Organisasi Kerjasama Fungsional ASEAN dalam Masalah Kabut Asap
32
IV.2.1 ASOEN Haze Technical Taskk Force (AHTTF) 32
IV.2.2 Regional Haze Action Plan (RHAP) 33
IV.2.3 Sub-Regional Fire Fighting Arrangements (SRFA) 39
IV.2.4 Southeast Asia Fire Danger Rating Sytem (SEA FDRS) 41
IV.2.5 ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution 42
IV.2.6 Upaya-upaya ASEAN dalam Menanggulangi Kebakaran Hutan dan
Pencemaran Kabut Asap Lintas Batas 47
IV.2.6.1 Zero Burning dan Controlled Burning 47
IV.2.6.2 Pembangunan Internet dan Intranet 48
IV.2.6.3 Implementation of immediate Plans (IAPs) 48
-
x
IV.2.6.4 Pengadaan Latihan Simulasi Percobaan (Land and Forest Fire
Disaster Simulation Exercise) 48
IV.2.7 Peluang dan Tantangan Kerjasama Indonesia – ASEAN Dalam Upaya
49
BAB V IMPLEMENTASI KERJA SAMA AATHP DALAM UPAYA
MENANGGULANGI KEBAKARAN HUTAN DI INDONESIA 2014-2017
V.1 Kondisi Hutan Indonesia 51
V.2 Program Kerja AATHP 53
V.3 Implementasi AATHP 57
V.3.1 Upaya Dalam Menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan 2014-2017
57
V.4 Kondisi Kebakaran Hutan dan Lahan 2015-2017 63
BAB VI PENUTUP
VI.1 Kesimpulan 68
VI.2 Saran 69
DAFTAR PUSTAKA 70
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
-
xi
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
Tabel I.1 Negara yang telah meratifikasi ASEAN Agreement on Transboundary
Haze Pollution 6
Tabel V.1 ASEAN Regional Haze Action Plan 34
GrafikV.4.1 Hotspot di Provisi Rawan Karhutla berdasarkan MODIS (Terta/Aqua)
64
GrafikV.4.2 Hotspot di Provisi Rawan Karhutla berdasarkan NOAA 18/19 65
GrafikV.4.3 Perbandingan Luas Karhutla berdasarkan Perhitungan dengan Citra
Satelit 66
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Skema 1 Perangkat ASEAN dalam Masalah Pencemaran Kabut
Asap Lintas Batas 31
Gambar V.1 Sistem Peringatan Bahaya HHutan dan Lahan 60
-
xiii
DAFTAR SINGKATAN
AATHP : ASEAN Agreement on Transbounndary Haze Pollution
HTTF : Haze Technical Task Force
KTT : Konferensi Tingkat Tinggi
ASSC : ASEAN Socio-Cultural Community
ASEAN : Association of Southeast Asian Nations
ZOPFAN : Zone of Peace, Freedom and Neutrality
ASEP : ASEAN Environment Programme
ASMSC : ASEAN Specialized Meteorological
AMMH : ASEAN Ministerial Meeting on Haze
RHAP : Regional Haze Action Plan
SRFA : Sub-Regional Fire Fighting Arragement
AHTTF : ASOEN Haze Technical Taskk Force
NHAP : National Haze Action Plan
DIP : Detailed Implementation Plan
SEA FDRS : Southeast Asia Fire Danger Rating Sytem
BMG : Badan meteorology dan geofisika
IAPs : Implementation of immediate Action Plans
UNEP : United nation Environment Programme
SOP : Standard Operating Procedure
-
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 A2.2
Lampiran 2 A5
Lampiran 3 Surat Riset
Lampiran 4 Sertifikat