representasi ideologi pemberitaan aksi 212 di...

140
i REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI ERAMUSLIM DAN NU ONLINE Tesis Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Sosial (M.Sos) Oleh: Yudin Taqyudin NIM: 21140510000011 PROGRAM MAGISTER KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: duongduong

Post on 11-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

i

REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212

DI ERAMUSLIM DAN NU ONLINE

Tesis

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Magister Sosial (M.Sos)

Oleh:

Yudin Taqyudin

NIM: 21140510000011

PROGRAM MAGISTER

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU

KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yudin Taqyudin

NIM : 21140510000011

Jenjang : Magister

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa naskah tesis berjudul “Representasi Ideologi

Pemberitaan Aksi 212 di Eramuslim dan NU Online” ini secara

keseluruhan adalah hasil penelitian karya sendiri, kecuali pada bagian-

bagian yang dirujuk sumbernya.

Jakarta, 25 Januari 2018

Saya yang menyatakan,

Yudin Taqyudin

NIM: 21140510000011

Page 3: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

iii

REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212

DI ERAMUSLIM DAN NU ONLINE

Tesis

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Magister Sosial (M.Sos)

Oleh:

Yudin Taqyudin

NIM: 21140510000011

Pembimbing

Dr. Rulli Nasrullah, M.Si.

NIP: 19750318 200801 1008

PROGRAM MAGISTER

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 4: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

iv

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

Tesis yang berjudul “Representasi Ideologi Pemberitaan Aksi 212 di

Eramuslim dan NU Online” telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada 25 Januari 2018. Tesis ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sosial (M.Sos)

pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Jakarta, 25 Januari 2018

Sidang Munaqasyah

Ketua

Dr. Sihabudin Noor, MA

NIP. 19690221 199703 100

Sekretaris

Ahmad Fatoni, S.Sos., M.Sos.

Penguji I

Suparto, M.Ed., Ph.D.

NIP. 19710330 199803 1 004

Penguji II

Dr. Syamsul Yakin, MA

Pembimbing

Dr. Rulli Nasrullah, M.Si.

NIP. 19750318 200801 1008

Page 5: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

v

Abstrak

Kehadiran media siber dewasa ini membuat masyarakat dalam

waktu singkat mampu menerima informasi dan berita. Dalam pandangan

kaum konstruksionis, berita yang disajikan media bukan refleksi dari

realitas melainkan hanya sebuah konstruksi dari realitas. Media

memproduksi berita dengan perspektifnya masing-masing. Satu isu yang

sama memungkinkan untuk diberitakan dengan sudut pandang berbeda

oleh dua portal. Aksi 212 yang merupakan aksi umat Islam di Indonesia

disajikan secara berbeda oleh portal Eramuslim dan NU Online.

Perbedaan cara penyajian disebabkan representasi ideologi dari kedua

portal tersebut.

Untuk mengetahui representasi ideologi dalam pemberitaan Aksi

212 di Eramuslim dan NU Online, maka diperlukan rumusan masalah.

Adapun rumusan masalahnya adalah Bagaimana representasi ideologi

dalam teks pemberitaan? Bagaimana ideologi dalam portal berita Islam?.

Representasi ideologi pemberitaan Aksi 212 dapat dilihat dari

struktur tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris.

Tematik berbicara tentang apa yang dikatakan, skematik tentang

bagaimana pendapat disusun dan dirangkai, semantik tentang makna

yang ingin ditekankan dalam teks berita, sintaksis tentang bagaimana

pendapat disampaikan, stilistik tentang pilihan kata apa yang dipakai,

dan retoris tentang bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah

konstruktivis. Penelitian ini merupakan penelitian analisis teks media

dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun pisau analisisnya

adalah analisis wacana model Teun van Dijk. Van Dijk tidak hanya

meneliti perihal wacana teks yang dikonstruksikan saja tapi juga mental

dari pengarang serta menganalisis wacana yang berkembang di

masyarakat.

Hasil penelitian adalah bagaimana pemberitaan Aksi 212 dikemas

dan disajikan oleh dua portal Islam dilakukan dengan beberapa cara

antara lain: pemilihan tema, penggunaan latar, detail, maksud, pemilihan

bentuk kalimat, leksikon, dan menempatkan grafis maupun gambar

untuk mendukung wacana pemberitaan. Dari analisis wacana terhadap

kedua portal tersebut terdapat perbedaan sudut pandang dalam

menyajikan berita dan tulisan seputar aksi 212.

Dalam tataran teoretis, ideologi merupakan bagian dari proses

wacana. Struktur wacana mengespresikan ideologi secara tidak langsung

dan instan dalam model konkret. Apa yang terkandung dalam struktur

Page 6: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

vi

tersebut mengandung bias mental yang dikendalikan secara ideologis.

Pemberitaan Aksi 212 tidak lepas dari representasi ideologi media,

apalagi agama sebagai salah satu entitas masyarakat dengan ideologi

yang mapan tidak lepas daro kepentingan media.

Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

struktur analisis wacana model van Dijk terlihat dari struktur tematik,

skematik, semantik, sintaksis, stilistik dan retoris menunjukkan

representasi yang mendukung serta mencitrakan Aksi 212 sebagai aksi

yang positif dan harus didukung masyarakat. Sedangkan di NU Online

jika dilihat dari enam struktur yang sama, terlihat media ini mengemas

berita dan tulisan bertolak belakang dengan apa yang disajikan portal

Islam pada umumnya. Di sinilah terjadi produksi makna dan realitas

sesuai dengan teori representasi yang merepresentasikan ideologi melalui

pemberitaan.

Kata Kunci: Representasi, Ideologi, Aksi 212, Eramuslim, NU Online,

Wacana

Page 7: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahir Rahmaanir Rahiim

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas berkat Rahmat-

Nya sempurnalah segala kebajikan. Salawat serta salam semoga tetap

tercurah atas utusan Allah, sebagai rahmat untuk semesta alam pada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan

para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master

Sosial (M.Sos) Progam Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dalam penyusunan Tesis hingga terselesaikannya tugas akhir

ini, peneliti mendapat bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan bidang Akademik, Dr.

Hj. Roudhonah, MA selaku Wakil Bidang Administrasi Umum,

Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan,

Alumni dan Kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Sihabuddin Noor, MA, Dr. Rulli Nasrullah, M.Si selaku ketua

dan Sekretaris Program Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 8: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

viii

4. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si sebagai Pembimbing Tesis yang telah

banyak meluangkan waktu dan membimbing sehingga

terselasaikannya penulisan tesis.

5. Seluruh Dosen Program Magister Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti

selama perkuliahan.

6. Pengelola Perpustakaan baik Fakultas maupun Universitas yang

memberikan ruang untuk peneliti mencari refensi sampai

selesainya penulisan tesis.

7. Kedua Orang Tua Bapak K.H. M. Isa „Abbas (alm) dan Ibunda

tercinta Hj. Ruqoyah yang tulus ikhlas mendidik dan memberikan

support hingga saat ini semoga Allah membalas semuanya.

8. Istri Imas Nurbayati S.Pd., M Fayyad Ibadurrahman dan Azwa

Rozaf Pangesti (anak) yang selalu ada dan memberikan semangat

dukungannya untuk menyelesaikan tesis.

9. Dan semua pihak yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan tesis yang tidak bisa disebutkan satu persatunya.

Peneliti berharap tugas akhir yang telah disusun ini dapat

bermanfaat bagi yang membutuhkannya, khususnya bagi peneliti dan

bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin.

Peneliti

Yudin Taqyudin

Page 9: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ..................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................... ii

LEMBAR PENGESAHAN TESIS .............................................. iii

ABSTRAK ....................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Pembatasan Masalah ................................................................. 12

C. Pertanyaan Penelitian ................................................................ 13

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 14

E. Manfaat Penelitian .................................................................... 14

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan .......................................... 16

G. Kerangka Konsep ...................................................................... 19

H. Metodologi Penelitian ............................................................... 20

1. Data Penelitian ................................................................... 20

2. Paradigma Penelitian .......................................................... 20

3. Objek Penelitian ................................................................. 22

4. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ............................ 22

I. Asumsi Penelitian ..................................................................... 23

J. Sistematika Penulisan .............................................................. 24

Page 10: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

x

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................ 25

A. Teori Representasi ................................................................... 25

B. Ideologi Dalam Media ............................................................. 30

C. Media Massa Sebagai Agen Konstruksi Sosial atas Realitas ... 36

D. Internet Sebagai Media Baru .................................................... 41

E. Analisis Wacana van Dijk ......................................................... 49

BAB III PROFIL ERAMUSLIM DAN NU ONLINE ............... 60

A. Profil Eramuslim ...................................................................... 60

B. Profil NU Online ....................................................................... 67

BAB IV GAMBARAN UMUM AKSI 212 .................................. 71

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ........................ 75

A. Analisis Struktur Teks Pemberitaan Aksi 212 di Eramuslim dan NU

Online ........................................................................................ 76

1. Analisis Teks 1 ................................................................... 76

2. Analisis Teks 2 .................................................................... 81

3. Analisis Teks 3 .................................................................... 85

4. Analisis Teks 4 ................................................................... 88

5. Analisis Teks 5 ................................................................... 92

6. Analisis Teks 6 ................................................................... 95

7. Analisis Teks 7 ................................................................... 98

8. Analisis Teks 8 .................................................................. 102

B. Diskusi Hasil Analisis ............................................................. 106

Page 11: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

xi

BAB VI PENUTUP ....................................................................... 112

A. Kesimpulan .............................................................................. 112

B. Saran-Saran .............................................................................. 113

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................... 123

Page 12: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 1 ........................................................................................ 125

TABEL 2.1 ..................................................................................... 51

TABEL 2.1 ..................................................................................... 53

TABEL 3.1 ..................................................................................... 66

TABEL 3.2 ..................................................................................... 70

TABEL 4.1 ..................................................................................... 75

TABEL 4.2 ..................................................................................... 79

TABEL 4.3 ..................................................................................... 83

TABEL 4.4 ..................................................................................... 86

TABEL 4.5 ..................................................................................... 90

TABEL 4.6 ..................................................................................... 94

TABEL 4.7 ..................................................................................... 97

TABEL 4.8 .................................................................................... 100

TABEL 4.9 .................................................................................... 103

TABEL 4.10 .................................................................................. 109

Page 13: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

xiii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 ................................................................................ 51

GAMBAR 3.1 ................................................................................ 61

Page 14: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peristiwa yang sering diberitakan media massa

seringkali berbeda dengan peristiwa sebenarnya. Ini karena

media tidak semata-mata sebagai saluran pesan yang pasif

akan tetapi media pun aktif melakukan konstruksi terhadap

peristiwa. Media massa tak ubahnya seperti obat bius yang

membuat masyarakat percaya tanpa adanya respon untuk

menolak ataupun menilai suatu berita. Akan tetapi, pada

dasarnya media adalah saluran yang dimanfaatkan untuk

mengendalikan arah dan memberikan dorongan terhadap

perubahan sosial.1

Dalam pandangan kaum konstruksionis, berita yang

disajikan media bukan refleksi dari realitas melainkan

hanya sebuah konstruksi dari realitas.2 Berita yang kita baca

pada dasarnya adalah hasil dari konstruksi kerja jurnalistik,

bukan kaidah baku jurnalistik. Semua proses kontruksi

(mulai dari memilih fakta, sumber, pemakaian kata,

gambar, sampai penyuntingan) memberi andil bagaimana

realitas tersebut hadir di hadapan khalayak.3 Konstruksi

realitas yang dilakukan awak media memang tidak lepas

1 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar (Jakarta:

Erlangga, 1996), edisi ke-2, h. 35. 2 Eriyanto, Analisis Framing; Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media,

Cet. III (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2005), h. 24. 3 Ibid, h. 26.

Page 15: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

2

dari peran manusia –dalam pandangan Simmel dan Weber--

sebagai agen yang aktif dalam mengkonstruksi realitas

sosial, di mana mereka bertindak tergantung kepada

pemahaman atau pemberian makna pada perilaku mereka.4

Kaitannya dengan konstruksi pesan, media juga

memiliki representasi atau berafiliasi kecenderungan

terhadap pihak terentu. Branston5 menyebutkan, ada tiga

poin penting yang menunjukkan representasi sebuah media.

Pertama, setiap berita atau gambar di media massa tidak

hadir begitu saja seperti sebuah realita. Media selalu

berupaya mengonstruksi dan merepresentasi muatan dalam

berita tersebut dan bahkan itu bukan seperti jendela

transparan yang terlihat nyata. Kedua, pengulangan dalam

proses penyampaian berita tertentu oleh sebuah media

dengan berbagai gaya penulisan, gambar, atau letak

penyajian berita merupakan bentuk penanaman kesan

kepada khalayak pembaca agar mereka merasa berita

tersebut penting. Inilah bentuk penekanan yang dilakukan

media terhadap berita tertentu dengan memilih satu berita

dan memilah berita lainnya. Ketiga, representasi media

dalam penyajian berita biasanya ditunggangi kepentingan

politik perwakilan, kelompok kepentingan, atau

pemerintah.

4 I.B. Wirawan, Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma; Fakta Sosial,

Definisi Sosial, & Perilaku Sosial (Jakarta: Kencana, 2013), Cetakan ke-2,

hlm. 100. 5 Gill Branston with Roy Stafford, The Media Student‟s Book, Fifth

Edition (Chapter 4), (London: Rotledge, 2010), h. 106.

Page 16: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

3

Media dalam merepresentasikan gagasan dan ide

kelompok tertentu dengan cara memproduksi makna agar

sampai kepada khalayak. Tentang teori representasi ini

Stuart Hall6 menegaskan, Representation is an essential

part of the process by which meaning is produced and

exchanged between members of culture. Jadi, melalui

representasi ini suatu makna diproduksi dan dipertukarkan

antaranggota, khususnya dalam konteks ini adalah media

yang bertindak sebagai fasilitatornya.

Agama sebagai salah satu entitas masyarakat dengan

ideologi yang mapan tidak lepas dari kepentingan media.

Ibnu Hamad7 menegaskan, sebuah media yang lebih

ideologis umumnya muncul dengan konstruksi realitas yang

bersifat pembelaan terhadap kelompok sealiran; dan

penyerangan terhadap kelompok berbeda haluan. Dalam

sistem libertarian, kecendrungan ini akan melahirkan

fenomena media partisan dan media non-partisan.

Dalam perkembangan media komunikasi dan informasi

saat ini, beragam kepentingan sudah masuk ke dalam

media; mulai media cetak, audio, audio-visual, hingga

berbasis online. Stanley J Baran8 menyebutkan, teknologi

telah menyebabkan terjadinya konvergensi, hilangnya

6 Stuart Hall (Ed.), ―The Work of Representation‖. Representation:

Cultural Representation and Signifying Practices (London: Sage Publication,

2003), h. 17. 7 Ibnu Hamad, Konstruksi realitas politik dalam media massa, (Jakarta:

Granit, 2004), h. 26. 8 Stanley J Baran dan Dennis K Davis, Teori Komunikasi Massa: Dasar,

Pergolakan, dan Masa Depan, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), Edisi 5, h.

28.

Page 17: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

4

perbedaan antarmedia, semenjak pengenalan personal

computer pada akhir 1970-an dan awal tahun 1980-an.

Teknologi memungkinkan orang untuk memindahkan

ulang acara televisi yang mereka tonton di rumah ke laptop

atau telepon seluler mereka di manapun mereka berada. Ini

dapat dilakukan dengan mudah dan relatif murah. Jaringan

internet tanpa kabel (Wi-Fi) telah semakin meluas dan

meningkatkan penggunaan video bergerak secara langsung

serta menonton film dan televisi melalui internet. Fasilitas

ini telah memperkaya beberapa fasilitas yang sebelumnya

belum ada, seperti penerimaan panggilan telepon, surat

elektronik (e-mail), halaman Web, mengunduh music, data

teks tertulis, video game interaktif, dan foto tidak bergerak.9

Dalam pekembangan teknologi informasi tersebut

muncul media portal yang terkoneksi melalui internet.

Menurut Thurlow et al. (2004: 4-5) seperti dikutip Rulli

Nasrullah10

menjelaskan, portal adalah pintu untuk

memasuki ruang di siber atau bisa juga bermakna sebagai

gerbang yang mengantarkan pengguna untuk berselancar

(surfing) lebih jauh. Portal dalam bahasa Indonesia juga

diartikan sebagai gerbang atau terowongan yang

mengarahkan seseorang ke suatu tempat. Penting untuk

digarisbawahi bahwa portal bukanlah akhir, portal

merupakan pengalaman pertama atau ―first-hand

experience‖ dari satu titik yang akan menuju titik-titik

9 Ibid., h. 28.

10 Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta:

Kencana, 2014), h. 23-24.

Page 18: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

5

lainnya. Bahkkan Miller (2000: 17, sebagaimana dikutip

Thurlow et al. 2004: 4), menjelaskan, bahwa kata ―portal‖

menjadi kata baru dalam mengakses media bahwa melalui

portal-lah perjalanan di web itu dimulai, ―the idea of a

portal site is that all your web journey should start here.‖

Misalnya, ketika ingin berselancar di internet, kita

membuka peramban (browser) seperti Internet Explorer

atau Mozilla Firefox kemudian memasukkan alamat situs

(website atau juga dikenal dengan kata homepages). Atau,

tidak perlu membuka peramban, siapa pun bisa terkoneksi

dan melakukan percakapan (chatting) melalui perangkat

seperti Yahoo! Messenger (YM). Peramban, alamat, situs,

atau perangkat inilah yang dikatakan sebagai portal.

Sejumlah survey yang dilakukan mengenai agama dan

internet memperlihatkan kaitan penting antara agama dan

internet. Sebuah penelitian yang digelar oleh Dawson dan

Cowan berhasil mengungkap bahwa ada sekitar 28 juta

orang Amerika menggunakan internet untuk memperoleh

informasi agama dan spiritual dan berhubungan dengan

orang lain untuk berbagai informasi mengenai keyakinan

mereka. Dawson dan Cowan menyebut mereka dengan

istilah Religion Surfers. Keduanya memperlihatkan hasil

penelitian yang diselenggarakan Pew Internet and

American Life Project di atas sebagai berikut:11

11

Moch Fakhruroji, Islam Digital; Ekspresi Islam di Internet, (Bandung:

Sajjad Publishing, 2011), h. 84.

Page 19: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

6

1. Dua puluh lima persen pengguna internet memperoleh

informasi agama dan spiritual secara online. Hal ini

meningkat dari temuan survey pada akhir 2000, yang

memperlihatkan bahwa 21 persen dari pengguna

internet–atau antara 19 juta dan 20 juta orang—

memperoleh materi-materi agama dan spiritual secara

online.

2. Lebih dari 3 juta orang setiap hari memperoleh materi-

materi agama dan spiritual.

3. Sebagai bahan perbandingan, penting dicatat bahwa

lebih banyak orang yang menggunakan internet untuk

mendapatkan informasi agama atau spiritual secara

online daripada menggunakannuya untuk hiburan.

Aktifitas pemanfaatan internet untuk kepentingan

agama berkembang hingga kini dengan bermunculannya

media portal yang memiliki kecenderungan, bahkan

mengidentitaskan dirinya sebagai portal Islam. Dalam

kaitannya dengan Aksi 212 pada 2 Desember 2016,

terdapat media portal Islam yang memiliki kecenderungan

kepada aksi tersebut. Sebagian kecenderungan

mendukung, dan sebagian lagi justru mengkritisi bahkan

seakan menunjukkan ketidaksepakatannya.

Masing-masing portal tentunya memiliki

kepentingan, bahkan merepresentasikan ide dan

keyakinannya melalui media portal. Representasi melalui

media adalah sebuah keniscayaan di masa kini ketika

masyarakat sedang berada di era digital, mereka tidak

Page 20: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

7

sekedar menjadi konsumen, namun bisa juga berperan

sebagai produsen yang menyajikan konten melalui media

online. Dalam tatanan global dewasa ini, internet sudah

seperti sarana utama, termasuk bagi kelompok dalam

Islam. Fakhruroji12

menegaskan, internet telah

mengekspos individu dan komunitas pada pemahaman

dan pengaruh baru, memenuhi kebutuhan bagi mereka

yang mencari pengetahuan yang tidak dapat mereka

temukan dalam konteks domestik mereka. Sebagai

konsekuensinya, penggunaan internet akan melahirkan

efek transformasional pada bagaimana umat Islam dalam

mempraktikkan Islam, bagaimana norma-norma Islam

direpresentasikan di dunia yang lebih luas, dan bagaimana

masyarakat Islam mempersepsikan dirinya kepada orang

lain.

Kehadiran media siber dipandang sebagai bentuk

cara berkomunikasi gaya baru. Artinya, jika selama ini

pola komunikasi terdiri dari one to many atau dari satu

sumber ke banyak audiences (seperti buku, radio, dan

TV), dan pola dari satu sumber ke satuaudience atau one

to one (seperti telepon dan surat), maka pola komunikasi

yang ada di media siber bisa menjadi many to many dan

few to few.13

12

Ibid., h. 106. 13

Manunggal K Wardaya dan Ahmad Komari, ―Revolusi Media,

Jurnalisme Global, dan Hukum Pers Indonesia‖, Jurnal Dinamika Hukum Vol.

11 No. 2 Mei 2011, h. 366-367

Page 21: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

8

Komunikasi yang terjadi ini pada intinya terjadi

karena ada koneksi perangkat komputer dengan perangkat

komputer yang lain; dari penjelasan inilah kata internet itu

muncul, yaitu menghubungkan (interconnected) komputer

secara global.14

Konteks kata global di sini tidak

selamanya diterjemahkan dalam pengertian lintas negara

atau wilayah, namun lebih menunjukan bahwa cara kerja

yang terhubung di dalam jaringan (online) terjadi tanpa

mempertimbangkan batasan lokasi, perangkat keras, atau

program apa yang digunakan.15

Pemanfaatan internet untuk kepentingan Islam

terkadang dilakukan dengan cara menegaskan satu ide

yang sudah menjadi pemahaman khalayak, atau bisa pula

dengan mengkritisi bahkan mengaggap salah pemikiran

yang sudah umum dengan tujuan meluruskannya.16

Kehadiran internet yang dimanfaatkan komunitas

muslim merupakan kesempatan baik untuk

menyampaikan pesan-pesan agama. Bahkan dengan

kebangkitan Islam yang pada intinya merupakan upaya

perjuangan menegakkan cita-cita Islam, secara normatif

dipandang akan dapat memberikan suatu kepastian hidup

14

Dave Evans, ―The Internet of Things How the Next Evolution of the

Internet Is Changing Everything‖, White Paper Cisco Internet Business

Solutions Group, 2011, p. 2-4. Diakses 22 April 2016 dari

http://www.cisco.com/c/dam/en_us/about/ac79/docs/innov/IoT_IBSG_0411FINAL.pdf 15

Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia) h. 23 16

Arifuddin, ―Dakwah Through Internet: Challenges and Opportunities

for Islamic Preachers in Indonesia‖, Ar-Raniry: International Journal of

Islamic Studies Vol. 3, No. 1, June 2016, p. 176. Jurnal diakses 22 April 2017

dari http://journalarraniry.com/ojs/index.php/jar/article/view/80/54

Page 22: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

9

di masa hidup. Namun Abuddin Nata17

menyebutkan,

kebangkitan tersebut –yang tentunya difasilitasi media

semacam internet di masa kini—akan memunculkan

keragaman artikulasi keagamaan. Pada masa selanjutnya,

keragaman inilah yang memunculkan persoalan

keagamaan yang pelik, terlebih dengan adanya beragam

corak keberagamaan dalam Islam: fundamentalis,

normatif-teologis, eksklusif, rasional, pluralis-inklusif,

transformatif, aktual, kontekstual, kultural, politis,

dinamis-modernis, liberal dan lain sebagainya.

Beragam corak keagamaan dalam Islam, khususnya

di Indonesia, tentunya akan terrepresentasikan melalui

kelompok atau komunitas tertentu, baik secara formal

dalam bentuk organisasi resmi, maupun secara nonformal

dalam bentuk kelompok tidak resmi yang tidak terstruktur

tapi memiliki kesamaan ideologi. Kelompok-kelompok

tersebut pun dewasa ini mencoba menyampaikan

gagasannya –dan bahkan menyebarkannya dengan

memanfaatkan media portal berbasis internet.

Dalam pemberitaan Aksi Bela Islam 212 terdapat

perbedaan sudut pandang dalam penyajiannya. Di antara

portal berita Islam yang menyajikan dukungan terhadap

Aksi tersebut adalah Eramuslim. Portal ini sejak dinihari

saat Aksi 2 Desember 2016 sudah menyajikan berita

kepastian Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid untuk

17

Abuddin Nata, Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia

(Jakarta: Rajawali Pers, 2001), Ed. 1, Cet. 2, h. 5-6.

Page 23: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

10

bisa hadir18

, bahkan untuk mengajak masyarakat

menghadiri aksi, portal ini mengabarkan bahwa sejak

malam sudah ada dua juta peserta aksi berkumpul di

Jakarta19

. Di sisi lain justru ada portal berita Islam yang

menyajikan tulisan yang cenderung melontarkan kritik

terhadap aksi. NU Online di antara portal tersebut.

Meskipun sebuah tulisan Dwiyanto Indiahono20

menyebut

sikap PBNU bukan kontra terhadap Aksi Bela Islam 212

melainkan mengambil posisi sebagai mediator antara

Gerakan Aksi Bela Islam dan Negara, namun pada

beberapa tulisan yang disajikan NU Online bila

dihadapkan dengan berita dan tulisan yang disajikan

18

https://www.eramuslim.com/berita/nasional/wakil-ketua-mpr-hidayat-

nur-wahid-ikut-aksi-212.htm, diakses pada Jum‘at, 22 Desember 2017, pukul

07.34 WIB. 19

https://www.eramuslim.com/berita/nasional/malam-ini-sudah-dua-juta-

peserta-aksi-212-berkumpul-di-jakarta.htm, diakses pada Jum‘at, 22 Desember

2017, pukul 07.39 WIB. 20

http://www.nu.or.id/post/read/74359/memahami-sikap-pbnu-sebuah-

tanggapan, diakses Sabtu, 23 Desember 2017, pukul 06.30. Judul opini:

―Memahami Sikap PBNU (Sebuah Tanggapan)‖. Dalam tulisan tersebut ada

empat sikap PBNU terhadap Aksi Bela Islam (ABI).

Pertama, PBNU dan PP Muhammadiyah dalam beberapa waktu terakhir

mengambil posisi sebagai mediator antara Gerakan Aksi Bela Islam dan

Negara.

Kedua, PBNU dan PP Muhammadiyah secara struktural memang tidak

menyatakan seruan untuk turun mengikuti ABI. Tetapi secara kultural dua

lembaga tersebut harus diakui memiliki andil dalam ―membiarkan‖ warga

mereka untuk ikut ABI.

Ketiga, mendudukkan posisi PBNU struktural sebagai ―kontra‖ dengan ABI

sebenarnya justru menjadikan PBNU seakan-akan tidak memiliki peran dalam

ABI. Padahal di sana ada KH. Ma‘ruf Amin selaku Rais Aam PBNU,

pimpinan tertinggi dalam organisasi NU yang didaulat menjadi Ketua Umum

MUI.

Keempat, sikap kepada ABI yang seakan-akan ―mendua‖ merupakan

bentuk keluwesan PBNU untuk bertahan dan melawan rezim yang otoriter

kepada Umat Islam.

Page 24: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

11

Eramuslim akan berseberangan. Di saat portal berita yang

mendukung Aksi ini dengan menyebut peserta mencapai

jutaan orang, sedangkan NU Online melalui tulisan yang

berjudul ―Memaknai Guyuran Hujan dalam Aksi 212‖21

mengutip data kepolisian bahwa peserta aksi hanya sekitar

200.000 orang. Tentu ini memiliki maksud tertentu dan

mencitrakan yang seakan kontra dengan apa yang

disajikan Eramuslim.

Pertentangan dan perbedaan sudut pandang dalam

menyajikan sebuah realita memang sebuah keniscayaan.

Al Qur‘an menyebut di antara karakter mendasar manusia

adalah pada potensinya yang besar untuk berkonflik

sebagaimana ditegaskan dalam QS Al Kahfi ayat 54.22

Berbagai potensi yang berbeda, bahkan saling berlawanan,

kebutuhan, dan keinginan, yang kadang saling bertabrakan

telah memicu munculnya dinamika konflik.23

21

http://www.nu.or.id/post/read/73445/memaknai-guyuran-hujan-dalam-

aksi-212, diakses pada Seabtu, 23 Desember 2017, pukul 10.23 WIB. Tulisan

itu menyebut, ―Data kepolisian menyebutkan, Aksi 212 ini mencapai 200.000

orang yang datang dari berbagai daerah. Meskipun menurut taksiran penulis,

massa yang kompak berkumpul dengan mengenakan dress code putih-putih itu

bisa mencapai 450.000 orang. Bahkan ada yang bilang jutaan. Kemungkinan

data tersebut jika digabung dengan mereka yang juga mengadakan aksi serupa

di berbagai daerah di Indonesia.‖

22

Terjemahan QS Al Kahfi ayat 54: ―Dan sesungguhnya Kami telah

menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al Qur‟an ini dengan

bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang

paling banyak membantah‖. (Al Qur‘an dan Terjemahannya, terbitan

Kementerian Agama RI, tahun 2012)

23

Agus Ahmad Safei, Sosiologi Islam; Transformasi Sosial Berbasis

Tauhid, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2017), h. 38.

Page 25: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

12

Berdasarkan pada fenomena penyajian berita yang

memiliki kesan berbeda tersebut menarik bagi peneliti

untuk menelusuri bagaimana pemanfaatan portal berita

Islam oleh komunitas muslim untuk merepresentasikan

portal dan ideologinya masing-masing.

B. Pembatasan Masalah

Kecenderungan kelompok tertentu dewasa ini

melakukan pemaknaan tentang identitas diri melalui media.

Fenomena bermunculannya media portal merupakan di

antara faktanya, sebab masing-masing pihak

menyampaikan gagasannya melalui media sehingga pesan

yang diproduksinya dapat ditangkap khalayak dengan baik.

Di sinilah terlihat kental nuansa representasi dalam media

oleh kelompok tertentu, khususnya kelompok agama.

Upaya media dalam merepresentasikan gagasan

menunjukkan bahwa media mengkonstruksi pesan melalui

bahasa. Ini seperti ditegaskan Stuart Hall24

, Things don‟t

mean: we construct meaning, using representational

systems-concept and sign. Untuk itu kelompok seperti

dalam agama melakukan pemaknaan dengan

mengkonstruksi serta memproduksi makna sehingga

khalayak mengetahui representasi media tertentu berafiliasi

ke dalam kelompok tertentu pula, dalam hal ini kelompok

agama.

24

Stuart Hall (Ed.), Representation, h. 25.

Page 26: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

13

Agar batasan masalah ini lebih terarah dan fokus, maka

permasalahan yang dikaji dibatasi terhadap analisis wacana

teks yang terdapat dalam pemberitaan seputar Aksi Bela

Islam 212 di Era Muslim dan NU Online pada saat

berlangsungnya aksi tersebut, yakni sepanjang 2 Desember

2016. Mengingat banyaknya tulisan yang disajikan pada

kedua portal tersebut, maka kami membatasi pada berita-

berita yang saling bertolak belakang antar kedua portal

berita.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasar pembatasan masalah di atas, maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pertanyaan mayor: 1) Bagaimana representasi ideologi

dalam teks pemberitaan?, 2) Bagaimana ideologi

dalam portal berita Islam?

2. Pertanyaan minor: 1) Bagaimana struktur tematik

berita Aksi 212 di Eramuslim dan NU Online?, 2)

Bagaimana struktur skematik berita Aksi 212 di

Eramuslim dan NU Online?, 3) Bagaimana struktur

semantik berita Aksi 212 di Eramuslim dan NU

Online?, 4) Bagaimana struktur sintaksis berita Aksi

212 di Eramuslim dan NU Online?, 5) Bagaimana

struktur stilistik berita 212 di Eramuslim dan NU

Online?, 6) Bagaimana struktur retoris berita Aksi 212

di Eramuslim dan NU Online?

Page 27: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

14

D. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui representasi ideologi dalam teks

pemberitaan

2) Untuk mengetahui bagaimana ideologi dalam portal

berita Islam

3) Untuk mengetahui struktur tematik berita Aksi 212 di

Eramuslim dan NU Online

4) Untuk mengetahui struktur skematik berita Aksi 212 di

Eramuslim dan NU Online

5) Untuk mengetahui struktur semantik berita Aksi 212 di

Eramuslim dan NU Online

6) Untuk mengetahui struktur sintaksis berita Aksi 212 di

Eramuslim dan NU Online

7) Untuk mengetahui struktur stilistik berita 212 di

Eramuslim dan NU Online

8) Untuk mengetahui struktur retoris berita Aksi 212 di

Eramuslim dan NU Online

E. Manfaat Penelitian

1) Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat untuk memberikan kontribusi terhadap

kekayaan khazanah studi Kajian Media Baru (New

Media Studies) khususnya pada teori representasi dan

konstruksi media yang dikembangkan Stuart Hall.

Karena objek penelitian ini terfokus pada media siber

berupa portal, maka tentunya penelitian ini sangat

Page 28: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

15

berperan dalam mengembangkan riset di media siber

seperti yang dilakukan Rulli Nasrullah dalam Teori dan

Riset Media Siber (Cybermedia).

2) Dari segi metodologis, penelitian ini diharapkan akan

semakin memperkaya sumber-sumber penelitian yang

menggunakan metode analisis wacana, khususnya

analisis wacana yang terfokus pada objek media virtual

berupa internet.

3) Dari segi praktis

a. Bagi akademisi dan mahasiswa yang berkonsentrasi

memperdalam Kajian Media Baru, penelitian ini

dapat dijadikan data awal untuk melakukan

penelitian lebih lanjut terhadap teks-teks yang

digunakan untuk merepresentasikan kepentingan

kelompok melalui media portal.

b. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan

menjadi salah satu sumber pengetahuan yang mampu

menggambarkan bagaimana media portal Islam

memproduksi pesan untuk disampaikan kepada

khalayak sesuai dengan ide dan gagasan yang

dimiliki kelompok penyampai pesan, dalam hal ini

Islam.

c. Penelitian ini juga bisa sebagai upaya

mengkonfirmasi bentuk penyajian dan representasi

portal berita Islam yang diteliti. Melalui penelitian

ini masyarakat bisa mengenali corak penyajian dan

Page 29: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

16

identitas dari portal berita Islam sesuai dengan

representasinya.

F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian ini fokus tentang bagaimana media

merepresentasikan ideologi melalui berita dengan

menggunakan analisis wacana model van Dijk terhadap

isu Aksi 212. Karena itu, penelitian terdahulu yang

relevan tidak hanya tentang analisis wacana, tapi juga

tentang representasi dan pemberitaan Aksi 212.

Beberapa penelitian terdahulu yang fokus pada

pembahasan seputar representasi di antaranya adalah

sebuah tesis dengan judul Representasi Budaya Tionghoa-

Jawa Dalam Motif Batik Lasem yang meneliti bagaimana

representasi Budaya Tionghoa-Jawa dalam motif Batik

Lasem, di mana penelitian ini menggunakan studi

kualitatif dengan pendekatan semiotik mengenai

representasi budaya.25

Adapula artikel berjudul Representasi „Laki-Laki‟

Pada Media Massa (Studi Kasus Pada Majalah Men‟s

Health): Suatu Kajian Semantik26

. Penelitian yang

dilakukan Nova Risky ini memfokuskan pada bagaimana

25

Doddy C Iskandar, Representasi Budaya Tionghoa-Jawa Dalam Motif

Batik Lasem (Tesis S2, Program Magister Universitas Padjajaran, 2012), h.32

26

Nova Risky, Representasi „Laki-Laki Pada Media Massa 9Studi Kasus

Pada Majalah Men‟s Health): Suatu Kajian Semantik, artikel diunduh dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74131&val=4705 pada

Ahad, 22 Desember 2017, pukul 07.22 WIB.

Page 30: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

17

media massa mengkonstruksi dan merepresentasikan

majalah Men‟s Healt sebagai representasi superioritas

laki-laki dalam media.

Penelitian serupa yang berbicara dengan representasi

juga pernah dilakukan Inne Wahyu Ambarsiwi. Dalam

penelitian yang berjudul Representasi Ideologi Patriarki

Dalam Lirik Lagu Mulan Jameela, peneliti tersebut

membahas tentang penggambaran makna ideologi

patriarkhi dalam lirik lagu yang berupa simbol-simbol

patriarkhi yang direpresentasikan melalui lirik lagu dalam

bentuk teks.27

Representasi tidak lepas dari upaya wacana media

menyajikan sebuah berita. Dalam jurnal Global Media and

Communication, salah satu penelitian yang berjudul The

Arab conflicts and the media discource: A Brazilian

Perspective28

memfokuskan bagaimana wacana media

tentang konflik di kawasan Arab dalam perspektif

masyarakat Brazil.

Sementara itu penelitian yang meneliti menggunakan

pisau analisis wacana model van Dijk di antaranya

Analisis Wacana Van Dijk Terhadap Berita “Sebuah

Kegilaan Di Simpang kraft”Di Majalah Pantau.

27

Inne Wahyu Ambarsiwi, Representasi Ideologi Patriarki Dalam Lirik

Lagu Mulan Jameela, (Skripsi S1, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN

Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2012), h. 5 28

Fernando Resende and Ana Beatriz Paes. The Arab conflicts and the

media discouce: A Brazilian Perspective. (Global Media and Communication,

2011), h. 215.

Page 31: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

18

Penelitian yang dilakukan Tia Agnes Astuti ini

memfokuskan tentang wacana teks, dimensi kognisi

sosial, dan konteks sosial pada suatu berita. Penelitian

yang sama menggunakan analisis wacana van Dijk juga

dilakukan Fauziah Mursid dengan judul Analisis Wacana

Teun A Van Dijk Dalam Pemberitaan Laporan Utama

Majalah Gatra Seruan Boikot Israel Dari Newyork.

Penelitian ini berkonsentrasi tentang deskripsi teks, model

kognisi sosial, dan konteks sosial pada pemberitaan

laporan utama di Majalah Gatra seputar ―Seruan Boikot

Israel dari New York‖.29

Sementara itu penelitian yang fokus meneliti Aksi

212 pernah dilakukan Widi Putra Mahesa dengan judul

Analisis Framing Pemberitaan Aksi Super Damai 212 Di

Media Online Kompas dan Republika. Penelitian tersebut

memiliki dua kesamaan dengan penelitian ini, yaitu objek

penelitiannya tentang Aksi 212 dan media yang diteliti

berupa media online dengan menggunakan analisis

framing. Namun yang menarik dari penelitian ini adalah

mencoba meneliti ideologi dari kedua media yang

didasarkan pada visi dan misi perusahaan.30

29

Mursid, Fauziah. Analisis Wacana Teun A Van Dijk dalam

Pemberitaan Laporan Utama Majalah Gatra Tentang Seruan Boikot Israel

dari New York. (Skripsi S1, Konsentrasi Jurnalistik, Program Studi

Komunikasi dan penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h.

17 30

Widi Putra Mahesa. Analisis Framing Pemberitaan Aksi Super Damai

212 Di Media Online Kompas dan Republika (Skripsi S1, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, 2017), h. 9

Page 32: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

19

Merujuk pada berbagai penelitian terdahulu yang

relevan tersebut, belum ada penelitian yang berupaya

melihat representasi ideologi pemberitaan Aksi 212 yang

dianalisis menggunakan analisis wacana van Dijk. Karena

itulah penelitian ini untuk menindaklanjuti penelitian-

penelitian terdahulu yang relevan.

G. Kerangka Konsep

Kerangka konsep atau kerangka berfikir sangat

diperlukan dalam sebuah penelitian, sehingga penelitian

ini juga menggunakan kerangka konsep yang

divariabelkan dari kerangka teori dan alat analisis wacana

model van Dijk. Karena itu, berikut ini adalah bagan

kerangka konsep dalam penelitian ini.

Bagan 1.1. Kerangka Konsep

Berita Aksi 212 di Eramuslim dan NU Online

Analisis Wacana model van Dijk

Struktur Tematik, Struktur Skematik,

Struktur Semantik, Struktur Sintaksis,

Struktur Stilistik, Struktur Retoris

Hasil Penelitian

Page 33: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

20

Dari hasil analisis wacana ini dapat mengetahui

bagaimana konstruksi makna serta representasi ideologi

dalam pemberitaan Aksi 212 di Eramuslim dan NU

Online.

H. Metodologi Penelitian

1. Data Penelitian

Penelitian ini akan menganalisis dengan

mengobservasi teks. Dalam hal ini dibedakan menjadi dua

bagian, yaitu teks berupa data primer dan data sekunder.

Data primer merupakan sasaran utama dalam analisis,

sedangkan data sekunder diperlukan guna mempertajam

analisis data primer sekaligus dapat dijadikan bahan

pelengkap ataupun pembanding.

a) Data primer (primary-sources), yaitu teks berita dari

Eramuslim dan NU Online.

b) Data sekunder (secondary-sources), yaitu berupa

buku-buku, website, literatur-literatur lain yang

memiliki relevansi dengan materi penelitian untuk

selanjutnya dijadikan bahan argumentasi, untuk

kemudian menjadi bahan penelitian.

2. Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini

Page 34: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

21

adalah metode Analisis Wacana yang berupaya melihat

representasi agama dalam media portal Islam.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian kali ini

konstruktivis. Dalam paradigma ini, bahasa tidak lagi

hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas

objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai

penyampai pernyataan. Konstruktivisme justru

menganggap subjek sebagai faktor sentral dalam kegiatan

wacana serta hubungan-hubungan sosialnya.31

Paradigma konstruksionis memperhatikan interaksi

kedua belah pihak, komunikatordan komunikan untuk

menciptakan pemaknaan atau tafsiran dari suatu pesan.

Paradigma konstruktivis menekankan pada politik

pemaknaan dan proses bagaimana seseorang membuat

gambaran tentang realitas. Paradigma ini memandang

kegiatan komunikasi sebagai proses yang dinamis. Titik

perhatian tidak terletak pada bagaimana seseorang

mengirimkan pesan, melainkan bagaimana masing-

masing pihak yang terlibat dalam lalu lintas komunikasi

produksi pesan tersebut dan mempertukarkan maknanya.

Dalam pandangan konstruktivisme ini adalah cara berpikir

bagi peneliti dalam penelitiannya, bahwa segala peristiwa

maupun berita yang ada tidak lahir sebagai realitas murni

saja namun di balik realitas peristiwa yang dibangun

terdapat orang-orang tertentu yang turut mengkonstruksi

31

Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media,

(Yogyakarta: LkiS, Cet VII, 2009), h. 5

Page 35: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

22

berita. Oleh karena itu, analisis wacana dimaksudkan

sebagai suatu analisis untuk membongkar maksud-

maksud dan makna-makna tertentu. Maka dalam

penelitian ini ingin menelusuri representasi sebuah portal

media Islam dalam memberitakan Aksi Bela Islam 212.

3. Objek Penelitian

Penelitian dengan analisis wacana ini akan meneliti

objek berupa dua media portal Islam yang menyajikan

berita dan tulisan seputar Aksi Bela Islam 212. Kedua

portal tersebut adalah www.eramuslim.com dan

www.nu.or.id. Pemilihan kedua portal ini dipilih karena

keduanya diduga memiliki kecenderungan yang berbeda

dalam mencitrakan isu Aksi Bela Islam. Karena itu,

penelitian ini bermaksud mendalami dan mengkonfirmasi

dugaan tersebut.

4. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

metode observasi teks (document research). Observasi

atau pengamatan langsung dilakukan kepada teks yang

akan diteliti. Dalam pengertian psikologik, observasi atau

disebut dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan

perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan

Page 36: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

23

seluruh alat indera.32

Analisis data merupakan cara yang

dipakai untuk menganalisis

I. Asumsi Penelitian

Secara keseluruhan asumi dalam penelitin ini adalah

sebagai berikut:

1. Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat

dari enam struktur analisis wacana model van Dijk

terlihat dari struktur tematik, skematik, semantik,

sintaksis, stilistik dan retoris menunjukkan

representasi yang mendukung serta mencitrakan Aksi

212 sebagai aksi yang positif dan harus didukung

masyarakat.

2. Pengemasan berita dan tulisan Aksi 212 di NU Online

jika dilihat dari enam struktur analisis wacana model

van Dijk terlihat media ini mengemas berita dan

tulisan bertolak belakang dengan apa yang disajikan

portal Islam pada umumnya.

3. Media mengkonstruksi makna dalam pesan melalui

berita untuk menyajikan berita maupun tulisan untuk

merepresentasikan ideologi dalam pemberitaan aksi

212.

32

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,

(Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. V, 2002), h. 133.

Page 37: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

24

J. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan membahas latar belakang masalah,

pembatasan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka (riset terdahulu dan

penelitian terbaru), metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II Kerangka Teori

Pada bab ini akan membahas teori representasi, ideologi

dalam media, media massa sebagai agen konstruksi sosial atas

relitas, internet sebagai media baru, dan analisis wacana

model van Dijk.

Bab III Gambaran Umum Aksi Bela Islam 212 yang akan

membahas seputar Aksi 212

Bab IV Profil Eramuslim dan NU Online

Pada bab ini akan membahas secara ringkas profil Eramuslim

dan profil NU Online.

Bab V Hasil Penelitian dan Analisis

Pada bab ini akan menyajikan analisis data yaitu analisis

wacana berita Aksi Bela Islam 212 di Eramuslim dan NU

Online, dan Diskusi hasil analisis.

Bab VI Penutup, meliputi Kesimpulan dan saran

Page 38: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

25

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Representasi

Representasi merupakan istilah atau hasil penyerapan

bahasa dari kata representation. Sebuah kata dalam bahasa

Inggris yang memiliki pengertian sederhana sebagai

produksi makna melalui bahasa. Representasi adalah

konsep yang dapat dipahami dalam beberapa pengertian.

Representasi menunjuk pada proses maupun produk dari

pemaknaan suatu tanda. Representasi juga bisa berarti

proses perubahan konsep-konsep ideologi yang abstrak

dalam bentuk-bentuk yang kongkret.33

Reperesentasi dapat diartikan sebagai makna melalui

bahasa yang mempunyai dua prinsip. Pertama, untuk

mengartikan sesuatu, yaitu untuk menjelaskan atau

menggambarkannya dalam pikiran dengan sebuah

gambaran imajinasi. Prinsip kedua adalah representasi

digunakan untuk menjelaskan (konstruksi) media makna

sebuah simbol.34

Jadi, makna objek dapat dikomunikasikan

melalui bahasa kepada orang lain yang bisa mengerti dan

memahami konvensi bahasa yang sama. Representasi juga

33

Fakhruroji, Islam Digital; Ekspresi Islam di Internet, h. 101-102. 34

Stuart Hall, Culture, The Media and The Ideological Effect, (London:

London University, 1982), h. 16.

Page 39: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

26

bisa diartikan sebagai proses perekonstruksian dunia dan

proses memaknainya. 35

Judy Giles36

memberikan tiga definisi terhadap istilah

representasi yang berasal dari kata to represent.

Pertama, to stand in for. Ini dapat dicontohkan dalam

kasus bendera suatu negara, yang jika dikbarkan dalam

sebuah event olahraga, maka bendera tersebut menandakan

keberadaan negara yang bersangkutan dalam event tersebut.

Kedua, to speak or act on behalf of. Sebagai

contohnya adalah Presiden Joko Widodo yang berbicara

forum resmi kenegaraan yang bertindak atas nama

pemerintah Republik Indonesia.

Ketiga, to re-present. Dalam arti ini, misalnya sejarah

atau biografi yang dapat menghadirkann kembali kejadian-

kejadian di masa lalu.

Pada kenyataannya, ketiga makna dari definisi

representasi ini dapat saling tumpang tindih. Karena itu,

untuk mendapat pemahaman lebih lanjut mengenai apa

makna dari representasi dan bagaimana caranya beroperasi

dalam masyarakat budaya, Stuart Hall menyebutkan,

―Representation connects meaning and language culture…

Representatin is an essential part of process by wich

meaning is produced and exchanged between members of

35

Pappilon Halomoan Manurung, Membaca Representasi Tubuh dan

Identitas Sebagai Sebuah Tatanan Simbolik dalam Majalah Remaja, Jurnal

Komunikasi Volume 1 Nomor 1 Juni (Yogyakarta: Fisip UAJY, 2004), h. 34. 36

Judy Giles dan Tim Middleton, Studying Culture: A Practical

Introduction. (Oxford: Blackwell Publisher, 1999), h. 56-57.

Page 40: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

27

culture. Melalui representasi, suatu makna diproduksi dan

dipertukarkan antaranggota masyarakat. Jadi dapat

dikatakan bahwa representasi secara singkat adalah salah

satu cara untuk memproduksi makna.37

Proses memroduksi pesan dan pemaknaan di

dalamnya tidak bisa lepas dari upaya konstruksi terhadap

realita sosial yang dilakukan individu atau kelompok

masyarakat. Burhan Bungin menegaskan38

, realitas sosial

tidak berdiri sendiri tanpa kehadiran individu, baik di dalam

maupun di luar realitas tersebut. Realitas sosial itu memiliki

makna, manakala realitas sosial dikonstruksi dan

dimaknakan secara objektif oleh individu lain sehingga

memantafkan realitas itu secara objektif. Individu

mengonstruksi realitas sosial, dan merekonstruksinya dalam

dunia realitas, memantapkan realitas itu berdasarkan

subjektivitas individu lain dalam institusi sosialnya.

Dengan memberi makna kepada orang dan/atau pihak

lain, berarti kita memberi eksistensi kepada orang lain dan

mengakui keberadaannya. Dengan melakukan proses ini

berarti kita memberi dan menentukan identitas pada orang

tersebut. Karena itu, proses representasi erat kaitannya

dengan identitas sebab seseorang mendapatkan identitas

ketika eksistensinya dimaknai oleh orang lain. Identitas

yang dimaksud di sini adalah identitas budaya, suatu

37

Stuart Hall (Ed.), Representation, h. 17. 38

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan

Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana, 2007), h.

188-189.

Page 41: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

28

identitas cair yang berubah-ubah tergantung dengan siapa

berinteraksi, kapan, dan di mana ia berada.39

Teori representasi berbicara pada upaya bagaimana

makna diproduksi untuk selanjutnya disampaikan kepada

khalayak.40

Tokoh yang banyak berbicara tentang proses

pemaknaan dan pertukaran makna adalah Stuart Hall.

Profesor sosiologi dari Open University, Milto Keynes

Inggris ini juga sering menulis isu ideologi sebagai latar

sebuah media yaitu bagaimana kedudukan politik sebagai

bagian dari ideologi tertentu bisa menjadi sangat berarti dan

populer ketika diartikulasikan dalam konsep yang orang-

orang kemudian mampu mengenalinya. Komunikasi

semacam itu tentu saja menggunakan sarana media massa.

Karya-karya Hall tentang media kemudian

difokuskan lebih pada aspek produksi dan representasi

daripada terhadap audiensnya, meskipun Hall berasumsi

keduanya saling terkait. Pihaknya mengatakan bahwa kita

bisa mencoba berteori tentang identitas sebagai dibentuk,

tidak di luar melainkan di dalam representasi; dan dari itu

maka sebuah sinema (atau media lain), bukan sebagai

cermin tataran kedua yang membantu kita untuk

merefleksikan apa yang sudah ada; media-media itu lebih

sebagai suatu wadah representasi yang mampu membentuk

kita menjadi sebuah subjek yang baru.41

39

Judy Giles dan Tim Middleton, Studying Culture, h. 34. 40

Stuart Hall (Ed.). Representation, hlm. 17. 41

https://sinaukomunikasi.wordpress.com/2013/07/02/mengenal-stuart-

hall/, diakses pada Jum‘at, 20 Oktober 2017, pukul 22.35 WIB.

Page 42: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

29

Representasi bekerja melalui sistem representasi.

Sistem ini terdiri dari dua komponen penting, yakni konsep

dalam pikiran dan bahasa. Kedua komponen ini saling

berelasi. Konsep dari sesuatu hal yang kita miliki dalam

pikiran kita, membuat kita mengetahui makna dari hal

tersebut. Namun patut digarisbawahi bahwa makna tidak

akan dapat dikomunikasikan tanpa bahasa. Oleh karena itu,

Hall42

menegaskan bahwa yang terpenting dalam sistem

representasi ini pun adalah kelompok yang dapat

berproduksi dan bertukar makna dengan baik adalah

kelompok tertentu yang memiliki suatu latar belakang

pengetahuan yang sama sehingga dapat menciptakan suatu

pemahaman yang hampir sama.

Konstruksi terhadap realitas yang coba dilakukan oleh

kelompok tertentu, juga dilakukan individu untuk

merepresentasikan identitasnya. Erving Goffman seperti

dikutip Rulli Nasrullah43

menyebutkan bahwa setiap

individu pada kenyataannya melakukan konstruksi atas diri

mereka dengan cara menampilkan diri. Namun menurut

Goffman, penampilan diri ini pada dasarnya dibentuk atau

untuk memenuhi keinginan audiensi atau lingkungan sosial,

bukan berasal dari diri dan bukan pula diciptakan oleh

individu itu sendiri. Begitupun portal-portal Islam yang

dikelola oleh kelompok muslim bukan sekadar keinginan

pihaknya sendiri, melainkan juga untuk memenuhi

42

Stuart Hall (Ed.), Representation, hlm. 17. 43

Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber , h. 142.

Page 43: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

30

keinginan khalayak. Dengan demikian akan terbentuk pula

segmentasi khalayak sesuai dengan konten yang disajikan

dan ideologi media portal tersebut.

Representasi kelompok agama melalui media dewasa

ini dilakukan melalui penggunaan portal media sehingga

membentuk sebuah lingkungan siber Islam (Cyber Islamic

Environments). Penggunaan media siber ini menurut Gary

R Bunt44

lingkungan siber Islam ini berpotensi untuk

mengubah aspek pemahaman dan ekspresi. Bahkan

lanjutnya, media siber tersebut mampu menjadi kekuatan

untuk mengaktifkan unsur-unsur dalam populasi untuk

membahas aspek interpretasi dan otoritas agama satu sama

lain. Melalui pemanfaatan media siber, kini khalayak bisa

berkonsultasi, megkaji ilmu agama, berdiskusi, dan bahkan

berorganisasi dengan membangun sebuah komunitas

melalui media yang sama.

B. Ideologi Dalam Media

Ideologi berasal dari bahasa Yunani, idea yang berarti

ide, gagasan dan logos yang berarti studi tentang. Idea juga

diartikan dengan pemikiran, khayalan, konsep, dan

keyakinan, sedangkan logos berarti logika.45

Dalam

pengertian umum, ideologi didefinisikan sebagai sistem

pemikiran dan keyakinan, sedangkan dalam pengertian

44

Gary R Bunt, Islam in the Digital Age: e-Jihad, Online Fatwas and

Cyber-Islamic Environments (London: Pluto Press), h. 201 45

Imam Munawar, Posisi Islam di Tengah Pertarungan Ideologi dan

Keyakinan, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1986), h. 33.

Page 44: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

31

yang lebih khusus, didefinisikan sebagai sistem pemikiran

yang membatasi bentuk perilaku manusia.46

Dari banyak definisi yang berbagai dari berbagai

disiplin, Udi Rusadi47

dengan mengutip Raymon

sebagaimana dikemukakan Fiske, menyebut ada tiga

definisi utama.

Pengertian pertama berasal dari para pakar psikologi

yang memandang ideologi sebagai pengorganisasian sikap

sehingga menjadi suatu bentuk atau pola yang koheren.

Artinya, beberapa sikap mengenai suatu objek yang satu

sama lain terkait dan menjadi suatu kepercayaan bersama,

menjadi ideologi. Oleh karena, terbentuknya ideologi

ditentukan oleh kelompok atau masyarakat dan bukan hal

yang spesiffik ditentukan individu tertentu.

Ideologi dalam pengertian kedua yaitu sistem

keyakinan ang hanya menjadi sebuah ilusi, atau kesadaran

palsu. Dalam pengertian ini ideologi diciptakan oleh kelas

yang berkuasa untuk melanggengkan dominasinya terhadap

kelompok kerja atau kelompok subordinat lainnya. Caranya

dengan melakukan pengendalian berbagai alat utama bagi

para pekerja yang tampak seperti alami dan seperti tampak

suatu yang benar.

Ideologi pada konsep ketiga digunakan untuk

menggambarkan proses produksi makna. Dalam konteks ini

46

Agus Ahmad Safei, Sosiologi Islam; Transformasi Sosial Berbasis

Tauhid, h. 68 47

Udi Rusadi, Kajian Media Isu Ideologis Dalam Perspektif, Teori dan

Metode, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 52-53

Page 45: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

32

sebagaimana pemikiran Roland Barthes, ideologi

merupakan penanda yang memiliki makna konotatif yang

disebutnya retorika ideologi yang menjadi sumber

pemaknaan tataran kedua. Tataran pertama (first order

signification), ialah tahap pembentukan makna denotatif

yang tahapannya melalui interaksi antara penanda

(signifier) dan petanda (signified). Tataran kedua (second

order) merupakan tahapan pembentukan makna konotasi

dan mitos. Oleh karena itu, nilai konotatif dan mitos

merupakan kideologi yang kegunaannhya bisa diwujudkan.

Ketiga konsep ideologi tersebut menurut Fiske saling

berkaitan. Konsep ideologi kedua merupakan implementasi

dari konsep pertama. Kemudian konsep satu dan dua berada

dalam konsep ideologi yang ketiga yaitu pada proses

produksi makna. Dalam konteks keterkaitan ini, sistem

kepercayaan yang terbentuk misalnya kapitalisme,

diimplementasikan untuk mengembangkan kesadaran palsu

dalam rangka melakukan penguasaan atau praktik

dominasi.

Dalam perkembangannya, pengertian ideologi semakin

meluas meskipun sebenarnya mind point-nya tetap sama

yakni ide atau gagasan. Secara harfiah dan sebagaimana

yang digunakan dalam metafisika klasik, ideologi

merupakan ilmu pengetahuan tentang ide-ide, studi tentang

asal-usul ide-ide. Sementara dalam penggunaan modern,

ideologi mengandung makna peyoratif (makna negatif atau

jelek) sebagai teorisasi atau spekuliasi dogmatik dan

Page 46: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

33

khayalan kosong yang tidak betul dan tidak realitas, bahkan

palsu dan menutup-nutupi realitas sebenarnya. Sedangkan

dalam arti melioratif (makna positif atau baik), ideologi

adalah setiap sistem gagasan yang mempelajari keyakinan-

keyakinan dan hal-hal atau ide-ide filosofis, ekonomis,

politis, dan sosial.48

Dengan memahami konsep ideologi

sebagai proses sebuah gagasan yang diorganisasi menjadi

pengetahuan maka dapat dikatakan bahwa ideologi di sini

memiliki pengertian positif.49

Di antara konsep ideologi adalah ideologi sebagai

sistem kepercayaan. Menurut Seliger sebagaimana

dijelaskan Udi Rusadi50

, merupakan orientasi tindakan yang

berisi kepercayaan suatu sistem tindakan yang diorganisir

dalam satu sistem yang koheren. Sistem tersebut terdiri dari

beberapa elemen yang menjadi satu kesatuan, meliputi

deskripsi faktual, analisis dan preskripsi moral tentang apa

yang dipandang baik dan benar serta pertimbangan teknis

berupa kehati-hatian dan efisiensi. Lebih lanjut ada proses

bimbingan dan tindakan yang dilakukan sebagai tahapan

implementasi dengan menempatkan aturan atau cara

bagaimana mengimplementasikan komitmen yang sudah

ditetapkan. Elemen terakhir ialah elemen penolakan atau

rejection, yaitu penolakan terhadap sistem kepercayaan

48

Imam Munawar, Posisi Islam di Tengah Pertarungan Ideologi dan

Keyakinan, , h. 616. 49

Udi Rusadi, Kajian Media Isu Ideologis Dalam Perspektif, Teori dan

Metode, h. 51 50

Ibid, h. 67

Page 47: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

34

tertentu. Elemen ini berangkat dari konsep bahwa iideologi

selalu dalam kedudukannya yang memiliki oposisi dengan

sistem kepercayaan lainnya.

Dalam perspektif kritikal untuk memaknai teks

dilandasi oleh anggapan atau kecurigaan ada penyimpangan

kekuasaan (power abuse). Pada penelitian yang

menggunakan pandangan kritikal tidaklah berhenti pada

pengungkapan ideologi yang dianut atau yang

terpresentasikan, namun juga ideologi yang dibangun

secara sadar untuk kepentingan kelas yang berkuasa.51

Dalam tataran teoretis ideologi merupakan bagian dari

proses wacana, sebagaimana dikemukakan van Dijk (1998)

ideologi sebagai proses dari keterkaitan antara tiga elemen

yang disebiut konsep triangle yang terdiri dari society,

kognisi sosial dan diskursus. Menurut pandangannya,

ideologi itu merupakan kerangka kerja yang mendasar dari

pengorganisasian kognisi sosial yang disebarkan oleh

anggota kelompok sosial, organisasi atau sebuah institusi.

Dengan demikian, struktur wacana mengekspresikan

ideologi secara tidak langsung dan instan dalam model

konkret. Apa yang tertuang dalam struktur wacana,

mengandung bias mental yang dikendalikan secara

ideologis. Meneliti ideologi dalam media atau ideologi

media bisa digali dari keseluruhan isi media dan bisa juga

pada genre tertentu dalam media. Setiap genre memiliki

51

Udi Rusadi, Kajian Media Isu Ideologis Dalam Perspektif, Teori dan

Metode, h. 76

Page 48: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

35

karakter masing-masing yang mempunyai implikasi

berbeda dalam memilih perspektif dan metode penelitian

yang digunakan.

Agama sebagai salah satu entitas masyarakat dengan

ideologi yang mapan tidak lepas dari kepentingan media.

Ibnu Hamad52

menegaskan, sebuah media yang lebih

ideologis umumnya muncul dengan konstruksi realitas yang

bersifat pembelaan terhadap kelompok sealiran; dan

penyerangan terhadap kelompok berbeda haluan. Dalam

sistem libertarian, kecenderungan ini akan melahirkan

fenomena media partisan dan media non-partisan.

Untuk mengetahui bagaimana atau penyebaran ideologi

itu dilakukan, teori Gramsci tentang hegemoni dapat

menjadi acuan. Antoni Gramsci membangun teori yang

menekankan bagaimana penerimaan kelompok yang

didominasi terhadap kehadiran kelompok dominan

berlangsung dalam suatu poros yang damai, tanpa tindakan

kekerasan. Dalam konteks ini, media dapat menjadi sarana

di mana satu kelompok meninggikan posisinya dan

merendahkan kelompok lain. Ini bukan berarti media

sebagai kekuatan jahat yang secara sengaja merendahkan

masyarakat bawah.53

Artinya, hegemoni dipandang sevagai

cara kelompok dominan untuk menguasai media massa

dalam memperkuat posisinya terhadap kelompok lainnya.

52

Ibnu Hamad, Konstruksi realitas politik dalam media massa, (Jakarta:

Granit, 2004), h. 26. 53

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,

(Yogyakarta: LkiS, 2001), h. 221

Page 49: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

36

Kelompok dominan dapat mempergunakan media massa

untuk merendahkan kelompok yang lemah.

Antonio Gramsci berpendapat bahwa kekuatan dan

dominasi kapitalis tidak hanya melalui dimensi material

dari sarana ekonomi dan relasi produksi, tetapi juga

kekuatan dan hegemoni. Jika yang pertama menggunakan

daya paksa untuk membuat orang banyak mengikuti dan

memenuhi syarat-syarat suatu cara produksi atau nilai-nilai

tertentu, maka yang terakhir meliputi perluasan dan

dominasi oleh kelas penguasa lewat penggunaan

kepemimpinan intelektual, moral dan politik. Hegemoni

menekankan pada bentuk ekspresi, cara penerapan,

mekanisme yang dijalankan untuk mempertahankan,

mengembangkan diri melalui kepatuhan para korbannya,

sehingga itu berlangsung memengaruhi dan membentuk

alam pikir mereka. Proses itu terjadi dan berlangsung

melalui pengaruh budaya yang disebarkan tentang

kenyataan. seperti yang dikatakan Raymond William,

Hegemoni bekerja melalui dua saluran: Ideologi dan

budaya melalui makna nilai-nilai itu bekerja.54

C. Media Massa Sebagai Agen Konstruksi Sosial atas

Relitas

Dalam pandangan konstruksionis, media bukanlah

sekadar saluran yang bebas, ia juga subjek yang

mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias,

54

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 104.

Page 50: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

37

dan pemihakannya. Di sini media dipandang sebagai agen

konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas. Pandangan

semacam ini menolak argumen yang menyatakan media

seolah-olah sebagai tempat saluran bebas. Berita yang kita

baca bukan hanya menggambarkan realitas, bukan hanya

menunjukkan pendapat sumber berita, tetapi juga

konstruksi dari media itu sendiri.55

Konstruksi sosial (social construction) merupakan teori

sosiologi kontemporer yang dicetuskan oleh Peter L.Berger

dan Thomas Luckman.56

Menurut kedua ahli sosiologi

tersebut, teori ini dimaksudkan sebagai satu kajian teoritis

dan sistematis mengenai sosiologi pengetahuan (penalaran

teoritis yang sistematis), dan bukan sebagai suatutinjauan

historis mengenai perkembangan disiplin ilmu. Oleh karena

itu, tidak memfokuskan pada hal-hal semacam tinjauan

tokoh,pengaruh dan sejenisnya. Tetapi lebih menekankan

pada tindakan manusia sebagai aktor yang kreatif dan

realitas sosialnya.57

Dalam proses konstruksi media massa, ada tahapan-

tahapan yang harus dilakukan, yakni sebagai berikut:

1. Tahap menyiapkan materi konstruksi, ada tiga hal

penting dalam penyiapan materi konstruksi ini, yaitu:

55

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, dan Politik Media, h. 103. 56

Peter L. Berger and Thomas Luckmann, The Social Contruction of

Reality: a Treatise in te Sociology of Knowledge, (London: Penguin University

Books, 1966), h. 30-31 57

Peter L. Berger and Thomas Luckmann, The Social Contruction of

Reality: a Treatise in te Sociology of Knowledge, (London: Penguin University

Books, 1966), h. 30-31

Page 51: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

38

a. Keberpihakan media massa kepada kapitalisme.

Media massa digunakan oleh kekuatan-kekuatan

kapital untuk menjadikan media massa sebagai

mesin penciptaan uang dan pelipatgandaan uang dan

pelipatgandaan modal. Dengan demikian, media

massa tidak ada bedanya dengan supermarket,

pabrik kertas, pabrik, uranium, dan sebagainya.

Semua elemen media massa, termasuk orang-orang

media massa berpikir untuk melayani kapitalisnya,

ideologi mereka adalah membuat media massa yang

laku di masyarakat.

b. Keberpihakan semu kepada masyarakat. Bentuk dari

keberpihakan ini adalah dalam bentuk empati,

simpati dan berbagai partisipasi kepada masyarakat,

namun ujung-ujungnya adalah juga untuk ‗menjual

berita‘ dan menaikkan rating untuk kepentingan

kapitalis.

c. Keberpihakan kepada kepentingan umum. Bentuk

keberpihakan kepada kepentingan umum dalam arti

sesungguhnya, sebenarnya adalah visi setiap media

massa, namun akhir-akhir ini visi tersebut tidak

pernah menunjukkan jati dirinya, namun slogan-

slogan tentang visi ini tetap terdengar.

2. Tahap sebaran konstruksi. Tahap sebaran konstruksi ini

memakai model one step flow (satu arah), dimana media

massa berperan penting terhadap penyebaran informasi,

sementara khalayak hanya bisa menerima tanpa adanya

Page 52: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

39

penolakan. Apa yang dipandang penting oleh media

menjadi penting pula bagi pembaca.

3. Tahap pembentukan konstruksi realita. Pembentukan

konstruksi berlangsung melalui: (1) konstruksi realitas

pembenaran; (2) kesediaan dikonstruksi oleh media

massa; (3) sebagai pilihan konsumtif.

4. Tahap konfirmasi. Konfirmasi adalah tahapan ketika

media massa maupun penonton memberi argumentasi

dan akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat

dalam pembentukan konstruksi.

Dalam kegiatannya melaporkan peristiwa yang terjadi,

pada dasarnya media menafsirkan dan merangkai kembali

kepingan-kepingan fakta dari realitas yang begitu kompleks

sehingga membentuk sebuah kisah yang bermakna dan

dapat dipahami oleh khalayak.

Realitas konstruksi merupakan konstruksi sosial yang

diciptakan oleh individu. Individu adalah manusia bebas

yang melakukan hubungan antara manusia yang satu

dengan yang lain. Individu menjadi penentu dalam dunia

sosial yang dikonstruksi berdasarkan kehendaknya.

Individu bukanlah sosok korban sosial, namun merupakan

sebagai mesin produksi sekaligus reproduksi yang kreatif

dalam mengkonstruksi dunia sosialnya.58

58

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh

Media Massa, Iklan Televisi, dan Kepuasan Konsumen Serta Kritik Terhadap

Peter L Berger & Thomas Luckman, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group:2008), h. 21

Page 53: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

40

Dalam penjelasan ontologi paradigma konstruktivis,

realitas merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh

individu. Namun demikian, kebenaran suatu realitas sosial

bersifat nisbi, yang berlaku sesuai konteks spesifik yang

dinilai relevan oleh pelaku sosial. 59

Pada kenyataannya realitas sosial tidak berdiri sendiri

tanpa kehadiran individu, baik di dalamnya maupun di luar

realitas tersebut. Realitas Sosial itu memiliki makna,

manakala realitas sosial dikonstruksi dan dimaknakan

secara subyektif oleh individu lain sehingga memantapkan

realitas itu secara obyektif.60

Individu mengkonstruksi realitas sosial, dan

merekonstruksinya dalam dunia realitas, memantapkan

realitas itu berdasarkan subyektivitas individu lain dalam

institusi sosialnya.61

Dari sisi konstruksionis, media, wartawan dan berita

memiliki keterkaitan antara lain:62

1) Fakta atau peristiwa adalah hasil konstruksi karena

melibatkan sudut pandang tertentu dari wartawan.

59

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh

Media Massa, Iklan Televisi, dan Kepuasan Konsumen Serta Kritik Terhadap

Peter L Berger & Thomas Luckman, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group:2008), h. 11 60

Peter L. Berger and Thomas Luckmann, The Social Contruction of

Reality: a Treatise in te Sociology of Knowledge, (London: Penguin University

Books, 1966), h. 134 61

Peter L. Berger and Thomas Luckmann, The Social Contruction of

Reality: a Treatise in te Sociology of Knowledge, (London: Penguin University

Books, 1966), h. 130-140 62

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, dan Politik Media, h. 19-36.

Page 54: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

41

Fakta dan realitas bukanlah sesuatu yang tinggal

diambil, ada dan menjadi bahan dari berita. Fakta dapat

dikonstruksikan.

2) Media merupakan agen konstruksi karena dia bukan

saluran yang bebas. Media bukanlah sekedar saluran

yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi

realitas, lengkap dengan pandangan, bias dan

pemihakkannya. Media dipandang sebagai agen

konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas.

3) Berita bukan refleksi dari realitas, melainkan

konstruksi dari realitas tersebut. Berita adalah hasil dari

konstruksi sosial yang selalu melibatkan pandangan,

ideologi dan nilai-nilai dari wartawan dan media.

4) Wartawan merupakan agen konstruksi realitas karena

tidak dapat menyembunyikan rasa keberpihakan, etika

dan pilihan moral dalam menyusun berita. Dalam hal

ini, wartawan tidak bisa menyembunyikan pilihan

moral dan keberpihakannya, karena ia merupakan

bagian yang intrinsic dalam pembentukan media.

D. Internet Sebagai Media Baru

Istilah ‗media baru‘ telah digunakan sejak tahun

1960-an telah mencakup seperangkap teknlogi komunikasi

terapan yang semakin berkembang dan beragam.

Mencirikaan media baru tertuama yang dilambangkan oleh

internet, telah dihambat oleh keragaman dan pengawasan.

Komputer yang diterpkan pada komunikasi telah

Page 55: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

42

memproduksi banyak kemungkinan vatrian tidak ada

satupun yang dominan. 63

Perkembangan teknologi

informasi di zaman digital ini memungkinkan masyarakat

untuk memperoleh informasi dan berita secara cepat.

Media baru telah muncul sebagai hasil dari inovasi

teknologi yang sering kali dicirikan dengan cara yang

memisahkan mereka dari media massa yang lama, tetapi

teori massa yang telah muncul belum menjadi panduan

yang baik atas realitas media.64

Masih belum jelas seberapa

banyak media akan beradaptasi atau bergabung,

seperangkat kemungkinan komunikasi yang sangat beragam

yang terus menerus berkembang melalui basis uji coba

(trial and error) di pasar media. Barangkali tidak ada

logika yang hebat yang dihasilkan. Bagaimanapun, ada

63

Denis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba

Humanika), h. 150-151 64

Saat ini, mungkin tidak ada hal yang punya dampak signifikan pada

masyarakat melebihi media massa. Media massa dan teknologi media telah

memberi dampak kepada individu dan masyarakat secara global dalam level

yang lebih besar daripada yang pernah kita bayangkan. Efek yang timbul

meliputi beragam pengalaman yang dirasakan manusia termasuk kasih sayang,

kesadaran, dan perilaku dalam aktivitas, peristiwa, dan interaksi

bermasyarakat. Sedemikian pentingnya peran media massa dalam

menggerakkan perubahan dalam masyarakat, media harus diatur untuk

memastikan tercapainya perbaikan dalam kehidupan sosial, karena media pada

hakekatnya adalah perkara publik dan lingkup kerjanya selalu berada dalam

ranah publik (Habermas, 1984; 1989; juga Herman dan Chomsky, 1988;

McLuhan, 1964; Thompson, 1995). Meski demikian, mengatur media massa di

Indonesia melalui kebijakan merupakan gagasan yang berat, bahkan mungkin

mustahil. Lihat di Yanuar Nugroho, Muhammad Fafri Siregar, dan Shita

Laksmi, Memetakan Kebijakan Media di Indonesia, Terj. Sofie Syarief

(Jakarta: Centre for Innovation Policy and Governance, 2013), cet ke-1, h. 2

Page 56: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

43

logika tertentu pada titik perbandingan yang mereka

tawarkan kepada tipe ideal yang dirangkum.65

Media baru bersifat multiarah, bukan hanya searah.

Media dalam bentuk internet bersifat mendorong, bahkan

mensyaratkan respons. Media baru tidak memiliki

khalayak, sehingga tidaka ada publik massa. Mereka sangat

beragama dalam bentuk dan kontennya, dan esensinya

adalah multimedia dan multi-model. Tidak ada batasan

yang jelas antara privat dan publik. Mereka memungkinkan

akses kepada semua dan nampak menghindari struktur

kontrol. Mereka menghindari sifat kelembagaan, tetapi

sebagaimana yang tersirat, mereka tidak menawarkan

model yang koheren dari sistem komunikasi publik, hanya

ada kemungkinan yang tidak terbatas.66

Salah satu karakteristik internet itu yaitu sifat jejaring

(network), artinya jejaring ini tidak hanya diartikan sebagai

infrastruktur yang menghubungkan antarkomputer dan

perangkat keras lainnya, namun juga menghubungkan antar

individu.67

Hubungan atau jejaring itu tidak hanya bertipe

65

Yanuar Nugroho, Muhammad Fafri Siregar, dan Shita Laksmi,

Memetakan Kebijakan Media di Indonesia, Terj. Sofie Syarief (Jakarta: Centre

for Innovation Policy and Governance, 2013), cet ke-1, h. 3 66

Denis McQuail : Teori Komunikasi Massa‖ h.313 67

Revolusi internet yang terjadi dengan perkembangan media sosial

(medsos). Makin cepat, beragam, unik, merambah beragam segmen dan

berkarakteristik. Medsos tumbuh pesat berkat internet. Tentang kelahiran

internet sendiri tidak ada kesepahaman. Apakah lahir ketika adopsi TCP/IP

ataukah ketika World Wide Web (WWW) muncul. Namun, momen

monumental jaringan global tersebut terjadi pada 29 Oktober 1969. Untuk

mengetahui sejarah internet sebagai jejaring sosial lebih lanjut baca di Aini

Mulyati dkk, Panduan Optimalisasi Media Sosial untuk Kementerian

Page 57: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

44

koneksi dengan dua individu, tetapi juga bisa melibatkan

jumlah individu yang bahkan tidak dibatasi. Pada dasarnya

karakteristik jejaring ini memiliki beragam tipe jaringan

yang dibuatnya, yakni local area network (LAN atau

Ethernet) dan a wide area network (WAN).68

Dalam perspektif cultural studies, internet merupakan

ruang di mana kultur yang terjadi itu diproduksi,

didistribusikan, dan dikonsumsi. Sebagaimana sifat dasar

perspektif ini yang mengaburkan kelas-kelas sebagai

sebuah strata yang ada di tengah masyarakat, cultural

studiesmemberikan semacam perlawanan dari satu

kemapanan strukturasi kelas sosial.69

Akses terhadap media telah menjadi salah satu

kebutuhan primer dari setiap orang. Itu dikarenakan adanya

kebutuhan akan informasi, hiburan, pendidikan, dan akses

pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda. Kemajuan

teknologi dan informasi serta semakin canggihnya

perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industri seperti

menghadirkan ―dunia dalam genggaman‖.70

Perspektif kritis menggambarkan realitas teramati

(virtual reality), merupakan realitas yang terbentuk oleh

Perdagangan RI, (Jakarta: Tim Humas Kementerian Perdagangan RI, 2014), h.

10-14 68

Aini Mulyati dkk, Panduan Optimalisasi Media Sosial untuk

Kementerian Perdagangan RI, (Jakarta: Tim Humas Kementerian

Perdagangan RI, 2014), h. 10-14 69

Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di era budaya Siber, h.167 70

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, h. 1

Page 58: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

45

proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial.71

Penyusunan

realitas secara subjektif juga terjadi dalam penulisan berita.

Pada awalnya berupa data atau fakta, kemudian

dikumpulkan dan disusun secara sistematis dalam bentuk

realitas berupa berita. Dengan demikian, sesungguhnya

berita yang dikonsumsi oleh khalayak setiap hari adalah

realitas (peristiwa, keadaan, benda) yang telah dibahasakan

oleh para komunikator massa.72

Dalam perkembangan media komunikasi dan

informasi saat ini, beragam kepentingan sudah masuk ke

dalam media; mulai media cetak, audio, audio-visual,

hingga berbasis online. Stanley J Baran73

menyebutkan,

teknologi telah menyebabkan terjadinya konvergensi,

hilangnya perbedaan antarmedia, semenjak pengenalan

personal computer pada akhir 1970-an dan awal tahun

1980-an. Pendiri Microsoft, Bil Gates, mengemukakan

kemunculan era ini pada Consumer Electronic Show

tahunan. Gates menyampaikan perihal konvergensi kepada

hadirin:

71

Okta Hasbiansyah, ―Konstelasi Paradigma Objektif dan Subjektif

dalam Penelitian Komunikasi dan Sosial‖, Jurnal Mediator, Vol. 5, No. 2,

2004, h. 200-210. Jurnal diakses 25 April 2017 dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=117146&val=5336 72

Okta Hasbiansyah, ―Konstelasi Paradigma Objektif dan Subjektif

dalam Penelitian Komunikasi dan Sosial‖, Jurnal Mediator, Vol. 5, No. 2,

2004, h. 200-210. Jurnal diakses 25 April 2017 dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=117146&val=5336 73

Stanley J Baran dan Dennis K Davis, Teori Komunikasi Massa: Dasar,

Pergolakan, dan Masa Depan, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), Edisi 5,

hlm. 28.

Page 59: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

46

Konvergensi tidak akan terjadi sampai Anda memiliki

segala sesuatu dalam bentuk digital, yaitu ketika

konsumen dapat dengan mudah menggunakannya

apda semua bentuk peralatan yang berbeda. Jadi,

ketika kita membahas tiga jenis media terpenting --

foto, usik, dan video—maka kemajuan yang dapat

memberikan orang fleksibilitas terhadap penggunaan

jenis media ini sangatlah penting. Hal ini telah

diimpikan sejak lama. Dan sekarang, impian tersebut

telah menjadi kenyataan (dikutip dari Cooper, 2004,

hlm. 1).

Kenyataannya, hal tersebut telah terjadi hari ini (di era

internet) dengan keadaan yang tidak sepenuhnya terpikir

oleh Gates bertahun-tahun yang lalu. Saat ini kita dapat

menerima video bergerak melalui telepon genggam kita –

yaitu saat kita tidak sedang menggunakan telepon genggam

tersebut untuk berselancar di web atau mencari informasi

mengenai lokasi tertentu melalui global positioning di

internet. Teknologi memungkinkan orang untuk

memindahkan ulang acara televisi yang mereka tonton di

rumah ke laptop atau telepon seluler mereka di manapun

mereka berada. Ini dapat dilakukan dengan mudah dan

relatif murah. Jaringan internet tanpa kabel (Wi-Fi) telah

semakin meluas dan meningkatkan penggunaan video

bergerak secara langsung serta menonton film dan televisi

melalui internet. Fasilitas ini telah memperkaya beberapa

fasilitas yang sebelumnya belum ada, seperti penerimaan

panggilan telepon, surat elektronik (e-mail), halaman Web,

Page 60: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

47

mengunduh music, data teks tertulis, video game interaktif,

dan foto tidak bergerak.74

Dalam pekembangan teknologi informasi tersebut

muncul media portal yang terkoneksi melalui internet.

Menurut Thurlow et al. (2004: 4-5) seperti dikutip Rulli

Nasrullah75

menjelaskan, portal adalah pintu untuk

memasuki ruang di siber atau bisa juga bermakna sebagai

gerbang yang mengantarkan pengguna untuk berselancar

(surfing) lebih jauh. Portal dalam bahasa Indonesia juga

diartikan sebagai gerbang atau terowongan yang

mengarahkan seseorang ke suatu tempat. Penting untuk

digarisbawahi bahwa portal bukanlah akhir, portal

merupakan pengalaman pertama atau ―first-hand

experience‖ dari satu titik yang akan menuju titik-titik

lainnya. Bahkkan Miller (2000: 17, sebagaimana dikutip

Thurlow et al. 2004: 4), menjelaskan, bahwa kata ―portal‖

menjadi kata baru dalam mengakses media bahwa melalui

portal-lah perjalanan di web itu dimulai, ―the idea of a

portal site is that all your web journey should start here.‖

Misalnya, ketika ingin berselancar di internet, kita

membuka peramban (browser) seperti Internet Explorer

atau Mozilla Firefox kemudian memasukkan alamat situs

(website atau juga dikenal dengan kata homepages). Atau,

tidak perlu membuka peramban, siapa pun bisa terkoneksi

dan melakukan percakapan (chatting) melalui perangkat

74 Ibid., h. 28.

75 Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia), (Jakarta:

Kencana, 2014), h. 23-24.

Page 61: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

48

seperti Yahoo! Messenger (YM). Peramban, alamat, situs,

atau perangkat inilah yang dikatakan sebagai portal.

Dalam penyebaran informasi yang dilakukan

menggunakan media online ada beberapa karakteristik dan

keunggulan media online dibandingkan media konvensional

(cetak dan elektronik) antara lain:

a. Kapasitas luas, halaman web dapat menampung

naskah berita sangat panjang.

b. Pemuatan dan editing naskah bisa dilakukan kapan

saja dan di mana saja.

c. Cepat, begitu berita tersebut diupload dapat

langsung diakses oleh masyarakat.

d. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses

internet.

e. Berisi informasi yang aktual karena kemudahan

dan kecepatannya dalam menyajikan berita.

f. Pembaruan informasi dapat terus dilakukan kapan

saja.

g. Interaktif, dengan adanya fitur komentar dapat

membuat masyarakat merespon cepat mengenai

berita tersebut.76

76

Asep Syamsul M Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis

Mengelola Media Online, (Bandung: Nuansa, 2005), h. 32-34.

Page 62: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

49

E. Analisis Wacana van Dijk

Model yang dipakai van Dijk kerap disebut sebagai

―kognisi sosial‖. Istilah ini sebenarnya diadopsi dari

pendekatan lapangan psikologi sosial, terutama untuk

menjelaskan struktur dan proses terbentuknya suatu teks.

Nama pendekatan semacam ini tidak dapat dilepaskan dari

karakteristik pendekatan yang diperkenalkan oleh van Dijk.

Menurut van Dijk, penelitian atas wacaa tidak cukup hanya

didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya

hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati.77

Van Dijk juga memfokuskan kajiannya pada peranan

strategis dalam proses distribusi dan reproduksi pengaruh

hegemoni atau kekuasaan tertentu. Salah satu elemen

penting dalam proses analisis terhadap relasi kekuasaan

atau hegemoni dengan wacana adalah pola-pola akses

terhadap wacana publik yang tertuju pada kelompok-

kelompok masyarakat. Secara teoritis bisa dikatakan,

supaya relasi antara suatu hegemoni dengan wacana bisa

terlihat dengan jelas, maka kita membutuhkan hubungan

kognitif dari bentuk-bentuk masyarakat, ilmu pengetahuan,

ideologi dan beragam representasi sosial lain yang terkait

dengan pola pikir sosial, hal ini juga mengaitkan individu

dengan masyarakat, serta struktur sosial mikro dengan

makro.78

77

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 221 78

Teun van Dijk, Discourse and Society: Vol 4 (2). (London: Newbury

Park and New Delhi, 1993), h. 249

Page 63: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

50

Menurut van Dijk, analisis wacana memiliki tujuan

ganda: sebuah teoritis sistematis dan deskriptif, yaitu

struktur dan strategi di berbagai tingkatan dan wacana lisan

tertulis, dilihat baik sebagai objek tekstual dan sebagai

bentuk praktik sosial budaya, antar tindakan dan hubungan.

Sifat teks ini berbicara dengan yang relevan pada struktur

kognitif, sosial, budaya, dan sejarah konteks. Singkatnya,

studi analisis teks dalam konteks. Momentum penting dari

pendekatan tersebut terletak pada fikus khusus yang terkait

pada isu sosial-politik, dan terutama membuat eksplisit cara

penyalahgunaan kekuasaan kelompok dominan dan

mengakibatkan ketidaksetaraan, legitimasi, atau ditantang

dalam dan dengan wacana.79

Wacana digambarkan mempunyai tiga dimensi yaitu

teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Inti analisis van Dijk

adalah menggabungkan ketiga dimensi tersebut dalam suatu

kesatuan analisis. Dalam dimensi teks yang diteliti adalah

bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai

untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi

sosial dipelajari proses produksi teks berita yang

melibatkan individu penulis. Sementara itu aspek konteks

sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang

dalam masyarakat mengenai suatu masalah.80

Dapat

digambarkan seperti berikut ini:

79

Teun van Dijk, Menganalisis Rasisme Melalui Analisis Wacana

Melalui Beberapa Metodologi Reflektif, artikel diakses pada 20 Januari 2018,

pukul 22.30, dari http://www.discourse.com 80

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 224

Page 64: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

51

Gambar 2.1

Diagram Model Analisis van Dijk81

Sedangkan skema penelitian dan metode yang biasa

dilakukan dalam kerangka van Dijk adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Skema Penelitian dan Metode van Dijk82

STRUKTUR METODE

Teks

Menganalisis bagaimana strategi

wacana yang digunakan untuk

menggambarkan seseorang atau

peristiwa tertentu.

Bagaimana strategi tekstual yang

dipakai untuk memarjinalkan

suatu kelompok, gagasan atau

peristiwa tertentu.

Critical linguistic

Kognisi Sosial

Menganalisis bagaimana kognisi

penulis dalam memahami

seseorang atau peristiwa tertentu

yang akan ditulis.

Wawancara mendalam

81

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 225 82

Ibid, h. 275

Konteks sosial

Kognisi sosial

Teks

Page 65: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

52

Konteks Sosial

Menganalisis bagaimana wacana

yang berkembang dalam

masyarakat, proses produksi dan

reproduksi seseoran atau

peristiwa digambarkan.

Studi pustaka,

penelusuran sejara,

dan wawancara

Melalui berbagai karyanya, van Dijk membuat

kerangka analisis wacana yang dapat didayagunakan. Ia

meliaht suatu wacana terdiri atas berbagai

struktur/tingkatan, yang masing-masing bagian saling

mendukung. Van Dijk membaginya ke dalam tiga

tingkatan:83

(1) Struktur makro. Ini merupakan makna global/umum

dari suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat

topik dari suatu teks. Tema wacana ini bukan hanya

isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa.

(2) Superstruktur adalah kerangka suatu teks: bagaimana

struktur dan elemen wacana itu disusun dalam teks

secara utuh.

(3) Struktur makro adalah makna wacana yang dapat

diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi,

anak kaliamt, parafrase yang dipakai dan sebagainya.

83

Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), h. 74

Page 66: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

53

Struktur/elemen wacana yang dikemukakan van Dijk

ini dapat digambarkan seperti berikut:84

Tabel 2.1

Elemen Wacana van Dijk

Struktur

Wacana

Hal yang Diamati Elemen

Struktur Makro TEMATIK

(Apa yang

dikatakan?)

Topik

Superstruktur SKEMATIK

(Bagaimana

pendapat disusun

dan dirangkai?)

Skema

Struktur Mikro SEMANTIK

(Makna yang ingin

ditekankan dalam

teks berita)

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Struktur Mikro SINTAKSIS

(Bagaimana

pendapat

disampaikan?)

Bentuk kalimat,

koherensi, kata

ganti

Struktur Mikro STILISTIK

(Pilihan kata apa

yang dipakai?)

Leksikon

Struktur Mikro RETORIS

(Bagaimana dan

dengan cara apa

penekanan

dilakukan?)

Grafis, Metafora,

Ekspresi

Dalam pandangan van Dijk, segala teks bisa dianalisis

dengan menggunakan elemen tersebut. Meski terdiri atas

berbagai elemen, semua elemen itu merupakan suatu

84

Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h. 74

Page 67: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

54

kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama

lainnya.

Untuk memperoleh gambaran ihwal elemen-elemen

struktural wacana tersebut, berikut ini adalah penjelasan

singkatnya:

1) Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum

dari suatu teks. Sering disebut juga sebagai gagasan inti,

ringkasan, atau yang utama dari suatu teks. Dalam

bukunya, van Dijk menyebut topik sebagai properti dari

arti atau isi teks. Topik sangat penting dalam pemahaman

keseluruhan teks, misalnya dalam pembentukan koherensi

global, dan mereka bertindak sebagai semantik, kontrop

top-down pada pemahaman lokal di tingkat mikro. Topik

dalam teks memang memainkan peran sentral. Tanpa

topik tidak mungkin untuk memahami apa teks tentang

global, kita hanya akan dapat memahami fragmen lokal

teks, tanpa pemahaman tentang hubungan mereka secara

keseluruhan hierarki dan organisasi.85

Tema/ topik berarti sesuatu yang telah diuraikan

atau sesuatu yang telah ditempatkan atau gambaran umum

dari suatu teks. Dapat disebut juga sebagai gagasan inti,

ringkasan atau yang utama dari suatu teks. Topik

85

Teun A Van Dijk, News as Discourse, (Amsterdam: University of

Amsterdam, 1988), h. 31

Page 68: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

55

menunjukkan apa yang ingin disampaikan oleh wartawan

dalam pemberitaannya.86

2) Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunya skema atau

alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut

menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks

disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti.

Berita menurut van Dijk mempunyai dua kategori skema

besar. Pertama, summary yang umumnya ditandai dengan

dua elemen yakni headline dan lead. 87

Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan. Isi

berita ini juga mempunyai dua subkategori. Yang pertama

berupa situasi yakni proses atau jalannya peristiwa,

sedang yang kedua komentar yang ditampilan dalam teks.

Subkategori situasi yang menggambarkan kisah suatu

peristiwa umumnya terdiri atas dua bagian. Yang pertama

mengenai episode atau kisah utama dari peristiwa

tersebut, dan yang kedua latar untuk mendukung episode

yang disajikan kepada khalayak. Sedangkan subkategori

komentar yang menggambarkan bagaimana pihak-pihak

yang terlibat memberikan komentar atas suatu peristiwa

terdiri atas dua bagian. Pertama, reaksi atau komentar

verbal dari tokoh yang dikutip wartawan. Kedua,

86

Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h. 75 87

Teun A Van Dijk, News as Discourse, h. 53

Page 69: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

56

kesimpulan yang diambil oleh wartawan dari komentar

beberapa tokoh.88

3) Semantik

Semantik dalam skema van Dijk dikategorikan

sebagai makna lokal (local meaning), yakni makna yang

muncul dari hubungan antarkalimat, hubungan

antarproposisi, yang membangun makna tertentu dari

suatu teks. Analisis wacana memusatkan perhatian pada

dimensi teks, seperti makna yang eksplisit maupun

implisit.89

Yang termasuk dalam elemen semantik adalah:

latar, detail, maksud, praanggapan. Latar adalah bagian

berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang

ingin ditampilkan. Latar yang dipilih menentukan ke arah

mana pandangan khalayak akan dibawa. Latar umumnya

ditampilkan di awal sebelum pendapat wartawan yang

sebenarnya muncul dengan maksud mempengaruhi dan

memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat

beralasan.

Detail berkaitan dengan kontrol informasi yang

disampaikan penulis/wartawan, apa penulis menampilkan

informasi secara berlebihan yang menguntungkan dirinya

atau citra yang baik, atau akan menampilkan informasi

dengan jumlah sedikit bila tidak menguntungkan atau

tidak mendukung citra baik. Elemen maksud adalah

88

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 232 89

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 78

Page 70: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

57

elemen yang menunjukkan apakah informasi disampaikan

secara telanjang atau tidak, eksplisit atau tidak.

Pranggapan (presuppotion) merupakan pernyataan

yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks,

upaya mendukung pendapat dengan menggunakan premis

yang dipercaya kebenarannya. Berbeda dengan latar, latar

berupaya mendukung pendapat dengan jalan memberikan

latar belakang, maka praanggapan adalah upaya

mendukung pendapat dengan memberikan premis yang

dipercaya kebenarannya. Praanggapan hadir dengan

pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak

perlu dipertanyakan.90

4) Sintaksis

Segi sintaksis berhubungan dengan penataan bentuk

dan susunan kalimat untuk membangun penggungkapan

gagasan, ide yang logis. Bagian kalimat atau kalimat yang

satu dijalin dengan bagian atau kalimat yang lain sehingga

membentuk kesatuan yang padu. Bentuk kalimat aktif

atau pasif sering digunakan untuk menonjolkan objek

ataukah pelaku peristiwa atau kejadian, sering digunakan

untuk menyembunyikan pelaku peristiwa yang

diberitakan.

Dalam analisis wacana koherensi adalah pertalian

atau jalinan antarkata, proposisi atau kalimat. Koherensi

digunakan untuk menghubungkan dua buah kalimat atau

90

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 256

Page 71: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

58

paragraf sehingga yang berbeda gagasannya menjadi

selaras mendukung gagasan utama yang disampaikan.

Koherensi dapat ditandai dengan penunjuk hubungan

(atau disebut kohesi) dalam kalimat. Penunjuk hubungan

itu di antaranva: 1) kata penghubung dan, sebab akibat,

meskipun, 2) kata ganti, 3) pemindahan gagasan/ transisi,

4) bentuk kalimat: aktif, pasif

5) Stilistik

Segi stilistik adalah gaya yaitu cara yang digunakan

penulis atau pembicara untuk menyatakan maksudnya

dengan menggunakan gaya bahasa. Gaya bahasa

mencakup diksi atau pilihan kata untuk membentuk citra

makna tertentu. Melalui pemilihan kata peristiwa yang

sama dapat digambarkan dengan kata yang berbeda. Hal

itu berkaitan dengan sikap dan pandangan penulis atau

pembicara dalam memaparkan suatu informasi atau

persoalan tertentu. Dengan demikian melalui penggunaan

gaya bahasa dapat diketahui sikap dan pandangan penulis

atau pembicara.

6) Retoris

Retoris merupakan gaya interaksi pembicara/penulis

ketika menyampaikan tulisan atau pembicaraannva, yakni

bagaimana pembicara menempatkan/ memposisikan

dirinya di depan khalayak, apakah formal atau informal.

Bagian ini berkaitan dengan ekspresi untuk menonjolkan

atau menghilangkan bagian tertentu dari suatu teks.

Bagian retoris ini merupakan bagian untuk menampilkan

Page 72: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

59

citra visual, misal mengenai kelompok yang ditonjolkan

dan kelompok yang dimarginalkan. Yang termasuk ke

dalam elemen ini dalah eksprsi, grafis, metafora.

Grafis adalah bentuk tulisan, apakah penulisan itu

huruf kapital atau huruf kecil, ukuran besar atau kecil,

cetak miring, tebal atau bergaris bawah, berwarna atau

tidak. Bentuk tulisan tersebut digunakan untuk

menyatakan bagian yang ditonjolkan atau dipentingkan

dan bagian yang tidak dipentingkan atau dimarginalkan.

Bagian yang dicetak berbeda adalah bagian yang

dianggap penting oleh komunikator, di sana ia

menginginkan khalayak menaruh perhatian lebih pada

bagian tersebut.91

91

Ibid, h. 257

Page 73: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

60

BAB III

PROFIL ERAMUSLIM DAN NU ONLINE

A. Eramuslim

Portal Eramuslim dengan alamat situs

www.eramuslim.com merupakan salah satu media online di

Indonesia dengan belatar belakang Islaam, ikut berperan

dalam menampung luapan kegelisahan dan keprihatinan

warga dalam menanggapi suatu fenomena. Redaksi

eramuslim.co mena mpung seluruh karya jurnalistik dari

para pembaca, baik berupa surat pembaca, artikel, berita,

gambar ataupun video.92

Eramsuslim.com merupakan website atau situs Islami

yang berusaha memberikan informasi dan berita-berita

kepada masyarakat terutama tentang masyarakat muslim

atau Islam di dunia dalam media online yang selama ini

belum dikerjakan oleh media-media lain. Hal itu

merupakan peluang yang mampu dibaca oleh

eramuslim.com sehingga mampu menguatkan tekad untuk

mendirikan website eramsmuslim.com.93

92

Amin Chanafi, ―Peran Jurnalisme Warga dalam

www.eramusllim.com‖, (Skripsi S1, Konsentrasi Jurnalistik, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 49 93

Risda Sefrinanita, ―Peranan Situs www.eramuslim.com dalam

Menyosialisasikan Nilai-Nilai Keislaman‖, (Skripisi S1, Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam Fakultas Dakah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011)

Page 74: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

61

Gambar 3.1

Tampilan Eramuslim (www.eramuslim.com)

Tingkat pengunjung Eramuslim.com mulai sangat

meningkat pada tahun 2000-an pada saat terjadinya

peningkatan konflik antara Palestina dan Israel.94

Salah satu

faktor menyebar dan berkembanganya situs eramuslim.com

adalah tragedi serangan yang dilancarkan Israel kepada

warga Palestina di tahun 2000an tersebut. Hal inipun

terlihat pada konflik antara Palestina dan Israel di tahun

2008 yang menunjukkan peningkatan pengunjung situs

eramuslim.com.95

Pada awalnya dari forum diskusi dan kajian tentang

fenomena nilai-nilai Islam di kampus, perserta diskusi

94

Amar Ahmad, ―Online Media Development and Phenomenon of

Disinformation (Analysis of Islamic sites)‖, Jurnal Pekommas, Vol. 16 No. 3,

Desember 2013:177-186, h. 183. Jurnal diakses 17 November 2017 dari

https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/view/1160305/135 95

Amar Ahmad, ―Online Media Development and Phenomenon of

Disinformation (Analysis of Islamic sites)‖, Jurnal Pekommas, Vol. 16 No. 3,

Desember 2013:177-186, h. 183. Jurnal diakses 17 November 2017 dari

https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/view/1160305/135

Page 75: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

62

menangkap adanya ketidakseimbangan yang dihadapi umat

Islam, yakni kurangnya ruang berekspresi.96

Ditambah

dengan kerasnya informasi yang memberitakan umat Islam

secara tidak berimbang dalam pemberitaan global maka

dibutuhkan suatu media pemberitaan tersendiri yang bisa

memberikan informasi yang proporsional dan objektif,

khususnya umat Islam. Kondisi inilah yang menimbulkan

rasa empati beberapa jurnalis Islam untuk mendirikan situs

yang menyajikan berita-beriga seputar dunia Islam secara

berimbang, akurat, continue, dan up to date.97

Berawal dari pemikiran tersebut, maka dibentuk suatu

wadah komunikasi massa yang berisi informasi seputar

Islam. Didorong semangat kebersamaan, ditambah dengan

melihat adanya kekosongan di lahan media massa online

tentang situs berita yang mengusung semangat advokasi

terhadap Islam dan nilai-niliainya, khususnya di Indonesia,

semakin membulatkan tekad untuk membuat suatu media

massa yang berbeda. Alhasil, dibentuklah

www.eramuslim.com sebagai situs berita Islam pertama di

Indonesia pada 1 Agustus 2000.98

96

Amin Chanafi, ―Peran Jurnalisme Warga dalam

www.eramusllim.com‖, (Skripsi S1, Konsentrasi Jurnalistik, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 28 97

Amin Chanafi, ―Peran Jurnalisme Warga dalam

www.eramusllim.com‖, (Skripsi S1, Konsentrasi Jurnalistik, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 28 98

Amin Chanafi, ―Peran Jurnalisme Warga dalam

www.eramusllim.com‖, (Skripsi S1, Konsentrasi Jurnalistik, Jurusan

Page 76: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

63

Eramuslim pernah diblokir oleh pemerintah karena

dianggap radikal dan dianggap menyebarkan konten

radikal. Kepala Pusat Informasi dan Humas

Kemenkominfo, Ismail Cawidu, mengatakan kepada para

wartana jika akan ada 9 tambahan situs lagi yang sudah

disampaikan kepada penylnggara ISP (Internet Service

Provider) untuk diblokir karena sudah menyebarkan paham

kebencian dan radikal.99

Tuduhan radikal tersebut tidak

lepas dari tokoh-tokoh dan organisasi yang dimunculkan.

Beberapa tokoh yang sering disajikan di antaranya

Hasan Al Banna dan Sayyid Qutb. Keduanya merupakan

tokoh pergerakan Ikhwanul Muslimin yang lahir di Mesir.

Seruan pergerakan itu ialah kembali kepada Islam

sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Qur‘an dan As-

Sunnah serta mengajak kepada penerapan syari‘at Islam

dalam kehidupan nyata.100

Sanjungan Eramuslim kepada

Ikhwanul Muslimin melalui sajian berita merepresentasikan

corak ideologi portal tersebut. Beberapa pesan keagamaan

yang disajikan sering menggunakan pijakan pemikiran

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 28 99

Lihat di Rini Masriyah, ―Situs Eramuslim.com Masuk Daftar Situs

Yang Dinilai Memuat Paham Radikal‖, diakses 17 November 2017 dari

http://www.harianindo.com/2016/01/28/76035/situs-eramuslim-com-masuk-

daftar-situs-yang-dinilai-memuat-paham-radikal/ 100

https://www.eramuslim.com/berita/gerakan-dakwah/lebih-dekat-

mengenal-ikhwanul-muslimin-dari-kairo-menuju-penjuru-dunia.htm, diakses

pada Jum‘at, 26 Januari 2018, pukul 10.16 WIB.

Page 77: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

64

Hasan Al Banna, termasuk dalam landasan keimanan

bahkan politik Islam.101

Fokus ideologi Ikhwanul Muslimin sejatinya bukan

terletak pada masalah peribadatan yang bersifat ritual,

namun mencakup gagasan aktivisme politik, tanggung

jawab sosial, mengorganisir kegiatan amal, serta program

dukungan sosial untuk mereka yang berpenghasilan

rendah.102

Hasan Al Banna sebagai pendirinya menetapkan

fikrah Ikhwan pada:103

1) Hukum-hukum Islam dan seluruh ajarannya dapat

mengatur urusan hidup manusia di dunia dan akhirat,

2) Dasar pengajaran Al-Ikhwan dan seluruh

pemahamannya adalah Al Qur‘an dan Sunnah Nabi

SAW.

3) Sebagai agama yang kaffah, Islam memiliki

kemampuan mengatur persoalan hidup dan semua

bangsa dan umat pada segala zaman.

Kecenderungan Eramuslim terhadap tokoh-tokph

Ikhwanul Muslimin bila disinkronkan dengan sajian berita

tentang politik di Indonesia bisa dimaklumi, karena

101

https://www.eramuslim.com/islamic-quotes/hasan-al-banna-jadikan-

la-ilaaha-illallah-sebagai-slogan-kalian.htm, diakses pada Jum‘at, 26 Januari

10.20 WIB. 102

https://www.kiblat.net/2017/06/09/inilah-fakta-seputar-ikhwanul-muslimin-

organisasi-islam-tertua-di-tanah-arab/, diakses pada Jum‘atm 26 Januari 2018,

pukul 10.33 WIB. 103

https://mjamzuri.com/index.php/artikel/politik-hub-internasional/136-ide-

politik-dan-dakwah-ikhwanul-muslimin, diakses pada Jum‘at, 26 Januari 2018,

pukul 10.34 WIB.

Page 78: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

65

berkaitan dengan Aksi 212, Eramuslim sangat mendukung.

Apalagi jika Aksi tersebut dikaitkan dengan isu politik

menjelang Pilkada DKI Jakarta saat itu yang

menghadapkan salah satu kandidat yang didukung

kelompok yang mengatasnamakan Bela Islam dengan

kandidat yang diduga melakukan penistaan agama. Dari

sini bisa terlihat ideologi Eramuslim yang lebih fokus

kepada politik Islam dan gerakan mengembalikan kepada

Al Qur‘an dan As Sunnah.

Eramuslim menegaskan pihaknya bisa menjadi

corong dan aspirasi umat Islam di tengah arus globalisiasi.

Kesadaran untuk mengakses informasi seputar dunia Islam

akan terus meningkat. Seiring dengan itu, pihaknya akan

konsisten memposisikan dirinya sebagai media yang

berorientasi pada upaya menegakkan amar maruf nahi

mungkar. Menurut salah satu mantan pemimpin redaksi

Eramuslim, Ustadz Mashadi, situs Islam harus

memposisikan dirinya untuk menghadapi gerakan ghazwul

fikr dari kalangan Yahudi, Nasrani, dan kaum

sekuler. Karenanya, situs Islam seperti Era Muslim, Voa

Islam, Ar Rahmah dan situs Islam lainnya, diharapkan

menjadi bacaan alternatif dengan menciptakan arus sendiri

dalam pemberitaan yang berkaitan dengan nilai-nilai ke-

islaman. Era Muslim senantiasa berkomitmen untuk terus

memberikan pencerahan kepada umat Islam, terutama

Page 79: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

66

prinsip-prinsip Islam yang harus diamalkan oleh setiap

muslim.104

Tabel 3.1

Rubrik-rubrik di Eramuslim

Nama Rubrik Isi

1. Berita Editorial, Dunia Islam, Palestina,

Silaturrahim, Nasional, Info Umat,

Historia, Catatan Redaksi

2. Oase Iman Kisah, Dakwah Mancanegara

3. Peradaban Ekonomi Syariah, Pemikiran Islam,

Bercermin pada Salaf, Sirah Tematik,

Mukjizat Qur‘an & Sunnah. Tafsir fi

Zhilalil Qur‘an

4. Fokus Analisa, Laporan Khusus, Tahukah

Anda, Bincang-bincang

5. Muslimah Wanita bicara, Inspirasi wanita,

Qur‘anic Parenting, Lifestyle

Muslimah, Kuliner

6. Hikmah Tafakur, Bisnis itu Jihad

7. Pendidikan &

Keluarga

Pendidikan, Keluarga, Konsultasi

Pendidikan & Keluarga

8. Bisnis Info Bisnis, Resensi Buku, Info

Produk, Resensi, E-Market, E-Plaza

9. Ustadz Ustadz Menjawab, Nasehat Ulama,

Khutbah Jum‘at

10. Suara Langit Penetrasi Ideologi, Ringan Berbobot,

Menuju Kehidupan Sejati, Undangan

ke surga

11. Novel Novel

12. Konsultasi Klinik Sehat, Di Balik Konspirasi,

Konsultasi Keluarga, Thibbun

Nabawi, Konsultasi Arsitektur,

Konsultasi Zakat, Wakaf

104

http://www.voa-

islam.com/read/indonesiana/2011/06/23/15391/pemimpin-redaksi-eramuslim-

situs-islam-bersatu-tak-bisa-dikalahkan/;#sthash.BGaLzbQT.dpbs, diakses

pada Sabtu, 23 Desember 2017, pukul 23.00 WIB.

Page 80: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

67

B. Profil NU Online

NU Online dengan alamat situs www.nu.or.id

merupakan situs satu atap media informasi internet yang

berada di bawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Rubrik-rubriknya tidak sekedar berisi berita saja, namun juga

dalam bentuk opini, panduan praktik ibadah, teks khutbah,

informasi acara, informasi pesantren, hingga tentang humor.

Gambar 3.2

Tampilan NU Online (www.nu.or.id)

Nahdlatul ‗Ulama (NU) selain sebagai ormas Islam, NU

memiliki garis pikir yang senantiasa terbuka dengan tradisi

baru dan berupaya merawat tradisi lama yang baik, al

Muhafazhatu „alal qodimis shalih wal akhdzu bil jadidil

ashlah. Ada empat prinsip yang mendasari NU yang

merupakan nilai-nilai Ahlussunnah wal jama‘ah.

1. at-Tawazun alias harmoni. Harmoni akan terwujud

manakala ada berbagai anasir yang berkaitan. Dalam

konteks kebangsaan, wujud at-Tawazun adalah bagaimana

NU selalu berusaha menjaga harmoni kemajemukan,

Page 81: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

68

kerukunan antar umat beragama, sekaligus juga memberi

berbagai keputusan Siyasi yang menghindarkan

keterpecahan Indonesia. Kontribusi NU semenjak 1926

hingga ini, dalam berbagai peristiwa penting (Resolusi

Jihad, pemberian gelar waliyyul amri ad-dharuri bisy-

syaukah, membela NKRI dari rongrongan PKI,

penerimaan asas tunggal Pancasila, hingga keputusan

NKRI adalah final), merupakan pengejawantahan harmoni

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. al-‗Adalah alias keadilan. Adil secara bahasa dimaknai

sebagai wadh‘u syai‘ fi mahallihi alias meletakkan

sesuatu pada tempatnya. Hal ini bermakna representatif,

seimbang antara hak dan kewajiban, dan sebagainya.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, konsep al-

‘adalah dijadikan sebagai salah satu pertimbangan

terwujudnya kehidupan yang sejahtera dan tenteram.

Indonesia, bagi NU, tidak semata-mata harus diwujudkan

sebagai Negara Islam. Yang diwujudkan adalah

―masyarakat Islam(i)‖, bukan Negara Islam. Proyeksi NU

adalah ―Islamisasi Masyarakat‖ terlebih dulu. Jika

masyarakat sudah Islam(i) otomatis pula negara ikut

Islam(i). Ini khas Walisongo, taktik bottom up. Taktik

bottom up ini evolutif namun bertahan lama, berbeda

dengan implementasi top-down yang revolutif dan banyak

konsekwensi logisnya.

3. at-Tasamuh alias toleransi. Bangsa Indonesia semenjak

dulu memang kuat watak toleransinya. Budhaisasi,

Page 82: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

69

Hinduisasi, hingga Islamisasi Nusantara terjadi dengan

jalan damai (kecuali Kristenisasi yang disokong VOC).

Watak demikian merupakan mindset yang menghargai

adanya perbedaan dan hidup berdampingan dengan orang

lain. At-Tasamuh masih merupakan sebuah hal yang

absurd manakala tidak diwujudkan dalam kehidupan yang

nyata. Dalam hal ini, kita belajar dari para kiai-kiai di

masa lampau yang mendirikan pesantren dengan cara

yang khas tanpa pertumpahan darah. At-Tasamuh juga

menjadi parameter dakwah di masyarakat, karena dengan

toleransi inilah keberhasilan dakwah bisa dibuktikan.

4. at-Tawassuth alias moderasi. Dalam banyak hal,

moderasi alias moderatisme telah dijalankan oleh NU.

Watak moderat ini telah mendarah daging dan menjadi

identifikasi bagaimana ―menjadi anak mbarep‖ di

Indonesia. NU tidak bersikap radikal karena sikap ini

hanya menimbulkan resiko jangka panjang. NU juga tidak

bersikap reaktif dan keras, karena keduanya hanya akan

membuat NU gampang ―dijebak‖. NU juga tidak bersikap

sebagaimana avonturir yang pragmatis, melainkan

menjalankan prinsip-prinsip yang faktual-realistis.

Platform dan nilai-nilai NU tersebut menjadi landasan

bagi NU Online dalam mengemas dan menyajikan berita

maupun tulisan kepada khalayak sehingga dapat mencerahkan

warganya sesuai manhaj Ahlussunnah wal Jama‘ah,

Page 83: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

70

bernegara dengan landasan Pancasila, dan berupaya menjaga

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tabel 3.2

Rubrik-rubrik di NU Online

Nama Rubrik Isi

13. Warta Berita seputar nasional, daerah,

internasional, dan Risalah Redaksi

14. Keislaman Panduan Ubudiyah, Syari‘ah, Bahtsul

Masail, Ekonomi Syari‘ah, Thaharah,

Nikah/keluarga, Ilmu Hadits, Zakat,

Jum‘at.

15. Khutbah Teks khutbah

16. Wawancara Hasil wawancara dengan tokoh

17. Hikmah Hikmah dalam agama

18. Taushiyah Pesan-pesan penting PBNU

19. Do‘a Panduan do‘a sehari-hari

20. Tokoh Profil tokoh-tokoh ulama NU

21. Fragmen Kisah unik seputar NU dan Tokoh

NU

22. Pesantren Profil Pondok Pesantren

Page 84: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

71

BAB IV

GAMBARAN UMUM AKSI 212

Aksi 2 Desember atau yang akrab disebut dengan Aksi 212

merupakan aksi demonstrasi umat Islam dalam bentuk doa

bersama. Aksi ini juga sebagai kelanjutan dari aksi-aksi

sebelumnya dengan tujuan menuntut agar Gubernur DKI Jakarta

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus penistaan agama

segera ditangkap. Oleh karena itu aksi ini disebut juga dengan

Aksi Bela Islam jilid III.105

Aksi tersebut merupakan peristiwa

penuntutan kedua terhadap Ahok pada tahun 2016 setelah unjuk

rasa sebelumnya terjadi pada 4 November. Pada awalnya, aksi

tersebut rencana diadakan pada 25 November, namun kemudian

disepakati diadakan pada tanggal 2 Desember 2016.106

Betapapun aksi 212 ini menuntut salah satu kandidat calon

gubernur Jakarta, Habib M Riziq Sihab107

sebagai salah satu

penanggungjawab acara menegaskan, Aksi Bela Islam bukan aksi

SARA ataupun politik, dan tidak akan mencaci serta menghina

agama apapun atau tuhan sesembahan agama mana pun. Dirinya

menyebut bahwa Aksi 212 hanya akan mencaci dan menghina

orang yang mencaci serta menghina Al Qur‘an. Lanjutnya lagi,

105

https://www.eramuslim.com/berita/nasional/aksi-212-gemparkan-

media-dunia-ini-komen-mereka.htm#.WmhL06iWbDc diakses pada Sabtu, 23

Desember 2017, pukul 22.30 WIB. 106

http://nasional.kini.co.id/2016/11/18/18504/demo-25-november-batal-

diganti-2-desember diakses pada Sabtu, 23 Desember 2017, pukul 22.50 WIB 107

Pipiet Senja (Ed.), Cahaya di Langit Jakarta (Antologi Kesaksian Aksi

1410-411-212), (Bekasi: Abisatya Patala Indonesia, 2016). h. 5.

Page 85: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

72

Aksi Bela Islam adalah aksi mengagungkan Allah Swt dan

memuliakan Rasulullah Saw.

Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman

mengatakan aksi yang dilakukan berupa gelar sajadah untuk

shalat Jumat berjamaah dengan imam berada di bundaran Hotel

Indonesia. Aksi tersebut ditujukan untuk mempersatukan umat

dan mendoakan Indonesia agar selamat serta tidak diadu domba.

Selain shalat Jumat berjamaah, aksi juga diikuti dengan

istighatsah dan kegiatan damai lainnya.108

Banyak tokoh agama dan negara ikut hadir secara langsung.

Seperti Presiden Jokowi, Panglima TNI Gatot Nurmantio, Habib

Rizieq, Ustaz Bachtiar Nasir, Aa Gym, Ustaz Arifin Ilham, KH

Luthfi Fatlullah, Ustaz Erick Yusuf, dan masih banyak lagi tokoh

ulama dan nasional lainnya yang turut hadir dalam aksi 212.109

Begitu menariknya aksi yang berlangsung di Monumen

Nasional (Monas) Jakarta ini turut menarik perhatian media

asing. Seperti Dailymail misalnya hanya menuliskan ―Indonesia

Blasphemy Protest Swells to Crowd of 200,000‖. Sementara,

situs asal Inggris lainnya The Guardian mengunggah artikel

mengenai aksi 2 Desember, yang menulis aksi ini dipandang

sebagai ujian dari toleransi beragama di Indonesia. Selain dari

media Inggris, harian Thailand, Bangkok Post juga menyoroti

108

http://semarang.bisnis.com/read/20161124/9/90837/aksi-2-desember-

pro-kontra-ini-alasan-mereka diakses pada Sabtu, 23 Desember 2017, pukul

22.32 109

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/02/23/oltplw354-

miliki-segera-buku-potret-aksi-bela-islam-212 diakses pada Sabtu, 23

Desember 2017, pukul 22.35 WIB

Page 86: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

73

aksi bela Islam jilid III ini. Begitu dengan koran Hong Kong,

South China Morning Post, lewat edisi online-nya.110

Aksi ini sempat menuai banyak pro dan kontra, baik tentang

teknis pelaksanaan shalat Jum‘at di jalan protokol maupun

tentang substansi aksi. Sebagai contoh, Kepala Polri Jenderal

Polisi Tito Karnavian melarang rencana shalat Jumat di Bundaran

HI dan sekitarnya, termasuk di Jalan Sudirman dan Jalan MH

Thamrin. Tito mempersilakan GNPF-MUI melakukan aksi damai

pada 2 Desember 2016 asal tidak mengganggu ketertiban umum.

Menurut dia, shalat Jumat di jalan protokol akan mengganggu

ketertiban umum. Lebih dari itu Kepala Polda Metro Jaya Irjen

Pol M Iriawan menerbitkan surat maklumat terkait rencana aksi

unjuk rasa yang merupakan lanjutan dari aksi serupa pada 4

November 2016 itu.111

Beragam upaya untuk meredam aksi dan pencegahan

terjadinya kekerasan pun dilakukan Jenderal Gatot Nurmantyo

dengan menggelar ―Apel Nusantara Bersatu‖. Jauh sebelum itu

Kapolri Tito Karnavian juga melakukan ―tawar menawar‖ dengan

pihak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama

Indonesia (GNPF MUI) yang menjadi inisiator Aksi 2 Desember.

Tawar menawar harus dilakukan karena GNPF MUI sempat

bersikeras agar diizinkan melakukan salat Jumat di Jalan Thamrin

dan Sudirman dengan alasan jumlah massa yang besar.

110

https://www.eramuslim.com/berita/nasional/aksi-212-gemparkan-

media-dunia-ini-komen-mereka.htm#.WmhL06iWbDc diakses pada Sabtu, 23

Desember 2017, pukul 22.43 WIB 111

http://semarang.bisnis.com/read/20161124/9/90837/aksi-2-desember-

pro-kontra-ini-alasan-mereka, diakses pada Sabtu, 23 Desember 2017, pukul

22.36 WIB.

Page 87: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

74

Kesepakatan akhirnya tercapai. Setelah dilakukan pertemuan

antara Kapolri dan GNPF di tempat netral, yakni Kantor MUI di

Jalan Proklamasi, Jakpus, pada Senin (28/11/2016), dengan

ditengahi Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin, disepakati bahwa

aksi dilakukan di Monas. Tak hanya itu, aksi 2 Desember juga

diberi tajuk "Aksi Super Damai".112

Menjelang aksi 212, sebanyak 11 orang aktivis yang

menginisasi acara tersebut ditangkap sebab diduga melakukan

makar alias penggulingan terhadap pemerintahan yang sah.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian penangkapan tersebut

dilakukan sesuai strategi yang dilakukan jajarannya. Namun

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin ikut angkat

bicara terkait penangkapan 11 orang yang diduga ingin

melakukan makar. Din menilai tuduhan makar terlalu

berlebihan.113

Sementara itu, pro dan kontra juga banyak terlihat dari

pemberitaan di berbagai media massa, khususnya media online,

karena saat itu media online merupakan salah satu media yang

paling cepat dalam penyampaian informasi ke masyarakat. Ada

media yang menyajikan berita secara masif tentang Aksi 212,

adapula media lain yang kontra atau melemparkan kritikan.

Masing-masing media berbeda dalam memberitakan jumlah

peserta aksi, rangkaian acara, muatan politis acara, suasana lokasi

aksi, tokoh-tokoh yang hadir, dan sudut pandang aksi.

112

https://tirto.id/manuver-jenderal-tito-meredam-aksi-2-desember-b6w2

diakses pada Sabtu, 23 Desember 2017, pukul 22.48 WIB. 113

https://myrepro.wordpress.com/2017/01/11/pro-dan-kontra-tentang-

makar-saat-aksi-212/, diakses pada 23 Desember 2017, pukul 22.50 WIB.

Page 88: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

75

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini penulis akan menguraikan temuan data dan

analisis pemberitaan Aksi Bela Islam 212 yang disajikan portal

Eramuslim dan NU Online pada hari yang sama dan memiliki

tema yang sama, namun memiliki perbedaan sudut pandang.

Penulis penggunakan pendekatan kualitatif analisis wacana model

Teun A Van Dijk. Model analisis wacana van Dijk ini

menganalisis dari segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

Dari dua portal berita Islam; Eramuslim dan NU Online, ada

empat tulisan yang memiliki kecenderungan yang berbeda.

Tabel 4.1

Judul Berita Aksi 212 di Eramuslim dan NU Online

Judul Sumber

Hasil Evaluasi GNPF MUI: Jumlah Massa

Aksi 212 Capai 7,5 Juta Orang

Redaksi – Senin, 6 Rabiul Awwal 1438 H /

5 Desember 2016 09:30 WIB

Eramuslim

Doa Bersama, Kawasan Seputar Monas

Padat

Jumat, 02 Desember 2016 10:10

NU Online

Ustaz Arifin Ilham Pimpin Ratusan Ribu

Massa Aksi 212 Berdzikir

Redaksi – Jumat, 2 Desember 2016 10:50 WIB

Eramuslim

Menahan Emosi Demi NKRI

Jumat, 02 Desember 2016 14:05

NU Online

Ust. Yusuf Mansyur Ingatkan Aksi 212

Adalah Aksi Doa, Bukan Ancaman

Eramuslim

Page 89: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

76

Redaksi – Jumat, 2 Desember 2016 07:52 WIB

Menjaga Indonesia Tetap Damai

Jumat, 02 Desember 2016 17:00

NU Online

Walau Diguyur Hujan, Jamaah Jumat Aksi

212 Tetap Berlangsung Khusyuk

Redaksi – Jumat, 2 Desember 2016 12:54 WIB

Eramuslim

Memaknai Guyuran Hujan dalam Aksi 212

Jumat, 02 Desember 2016 19:23

NU Online

A. Analisis Struktur Teks Pemberitaan Aksi 212 di

Eramuslim dan NU Online

1. Analisis Teks 1

Judul : Hasil Evaluasi GNPF MUI: Jumlah Massa

Aksi 212 Capai 7,5 Juta Orang

Sumber: Eramuslim

1) Tematik

Tema termasuk ke dalam tingkatan analisis teks

pertama yakni struktur makro. Tema merupakan

gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu

teks. Tema atau kadang disebut topik ini

menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh

pemberitaan dalam berita yang disajikannya.

Tema yang terkandung dalam teks berita ―Hasil

Evaluasi GNPF MUI: Jumlah Massa Aksi 212 Capai

7,5 Juta Orang‖ ini adalah tentang jumlah aksi massa

212 mencapai 7,5 juta untuk memastikan dan

mencitrakan kepada masyarakat bahwa aksi tersebut

Page 90: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

77

didukung oleh jutaan umat Islam dari berbagai

penjuru tanah air.

2) Skematik

Skematik ini merupakan bagian dalam tingkatan

super struktur. Teks wacana pada umumnya

mempunyai skema atau alur dari pendahuluan serta

akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-

bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga

membuat kesatuan arti. Alur dari skema ini memiliki

bentuk yang beragam. Namun pada umumnya berita

terbagi menjadi dua skema besar yaitu, summary yang

terdiri dari judul dan lead, dan yang kedua adalah

story yaitu isi berita secara keseluruhan.

Skema berita dalam teks berita ―Hasil Evaluasi

GNPF MUI: Jumlah Massa Aksi 212 Capai 7,5 Juta

Orang‖ ini dimulai dengan judul berita, kemudian

dilanjutkan dengan paragraf lead atau teras berita,

yaitu ―Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI

(GNPF-MUI) memaparkhan hasil evaluasi aksi damai

212 di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta, Ahad

(4/12). Dari hasil pemaparan tersebut, jumlah peserta

yang mengikuti aksi damai pada Jumat (2/12) itu

diperkirakan mencapai 7,5 juta orang.‖

Skema yang kedua adalah Story yang menguraikan

situasi yakni proses atau jalannya peristiwa. Story

dalam teks berita ini muncul setelah lead. Berita

diuraikan dengan menyajikan data pendukung yang

Page 91: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

78

menggunakan aplikasi GoogleMap yang menyebut

jumlah peserta Aaksi Bela Islam 212 diperkirakan dua

kali lipat dari jumlah peserta Aksi Bela Islam 411 (4

November 2016).

Beberapa paragraf selanjutnya masih berbicara fakta

dan data untuk menguatkan banyak jumlah peserta

aksi yang mencapai angka 7,5 juta.

Skema ini disusun sedemikian rupa untuk meyakinkan

bahwa aksi bela Islam ini didukung oleh banyak umat

Islam. Di paragraf terakhir dipaparkan bahwa “Ia

(Habib Riziq) menyatakan tidak ada seorang habib,

kiai, ulama, ormas, atau parpol manapun yang bisa

mengumpulkan orang sebanyak itu untuk satu tujuan.

Itu semua pertolongan Allah SWT.”

3) Semantik

Latar berita ―Hasil Evaluasi GNPF MUI: Jumlah

Massa Aksi 212 Capai 7,5 Juta Orang‖ berupa

pernyataan Habib Riziq di Markaz Syariah Jakarta,

detailnya penyebutan jumlah peserta Aksi sebanyak

7,5 juta orang. Sedangkan maksud pada semantik

berita tersebut adalah data berita disajikan secara apa

adanya.

4) Sintaksis

Koherensi pada berita ―Hasil Evaluasi GNPF MUI:

Jumlah Massa Aksi 212 Capai 7,5 Juta Orang‖

terdapat kata penghubung ―dengan‖, kata sebab akibat

―sehingga‖, penggunaan kalimat aktif ―memaparkan‖,

Page 92: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

79

―mengikuti‖, ―menggunakan‖, ―mengumpulkan‖,

―menyatakan‖, serta kata pasif seperti ―ditotal‖.

5) Stilistik

Leksikon pilihan kata yang digunakan adalah

―pemaparan‖, ―evaluasi‖, ―googlemap‖,

―mendekakti‖, ―logis‖, ―diprediksi‖.

6) Retoris

Grafis yang digunakan adalah gambar kondisi di

sekitaran lokasi acara yang dipadati peserta aksi yang

mayoritas memakai serba putih.

Tabel 4.2

Kerangka Analisis Teks 1

Hal yang

Diamati

Elemen Keterangan

TEMATIK

Topik Tentang jumlah aksi

massa 212 mencapai 7,5

juta

SKEMATIK

Skema Dimulai dengan judul

berita, kemudian

dilanjutkan dengan

paragraf lead atau teras

berita, yaitu ―Gerakan

Nasional Pengawal

Fatwa MUI (GNPF-

MUI) mema-parkan hasil

evaluasi aksi damai 212

di Markaz Syariah,

Petamburan, Jakarta,

Ahad (4/12). Dari hasil

pemaparan tersebut,

jumlah peserta yang

mengikuti aksi damai

pada Jumat (2/12) itu

Page 93: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

80

diperkirakan mencapai

7,5 juta orang.‖

Story dalam teks berita

ini muncul setelah lead.

Berita diuraikan dengan

menyajikan data

pendukung yang

menggunakan aplikasi

GoogleMap yang

menyebut jumlah peserta

Aaksi Bela Islam 212

diperkirakan dua kali

lipat dari jumlah peserta

Aksi Bela Islam 411 (4

November 2016).

SEMANTIK

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Latar: Pernyataan Habib

Riziq di Markaz Syariah

Jakarta

Detail: penyebutan

jumlah peserta Aksi

sebanyak 7,5 juta orang.

Sedangkan maksud pada

semantik berita tersebut

adalah data berita

disajikan secara apa

adanya.

SINTAKSIS

Bentuk kalimat,

koherensi, kata

ganti

Kata penghubung

―dengan‖, kata sebab

akibat ―sehingga‖,

penggunaan kalimat aktif

―memaparkan‖,

―mengikuti‖,

―menggunakan‖,

―mengumpulkan‖,

―menyatakan‖, serta kata

pasif seperti ―ditotal‖.

STILISTIK

Leksikon Leksikon pilihan kata

yang digunakan adalah

―pemaparan‖, ―evaluasi‖,

Page 94: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

81

―googlemap‖,

―mendekakti‖, ―logis‖,

―diprediksi‖.

RETORIS

Grafis,

Metafora,

Ekspresi

Grafis yang digunakan

adalah gambar kondisi di

sekitaran lokasi acara

yang dipadati peserta

aksi yang mayoritas

memakai serba putih.

2. Analisis Teks 2

Judul : Do‘a Bersama, Kawasan Seputar Monas Padat

Sumber: NU Online

1) Tematik

Jika dalam berita teks 1 disebutkan angka jumlah

peserta aksi massa 212 mencapai 7,5 juta, sedangkan

NU Online pada berita ―Do‘a Bersama, Kawasan

Seputar Monas Padat‖ dengan tema kawasan Monas

padat, tidak menyebutkan jumlah yang signifikan

seperti disampaikan Eramuslim. NU Online hanya

menyebut lautan jutaan ummat Muslim.

2) Skematik

Skema pada berita ―Do‘a Bersama, Kawasan

Monas Padat‖ dimulai dengan judul berita, kemudian

lead yang menyebutkan “Doa bersama yang hari ini,

Jum‟at (2/12) diselenggarakan dengan titik pusat di

Monumen Nasional membuat kawasan tersebut sangat

padat. Jl Medan Merdeka Selatan dan Medan

Merdeka Timur dipenuhi massa yang sebagian besar

Page 95: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

82

berbaju putih. Jl Merdeka Utara di mana Istana

Negara berada sengaja ditutup. Demikian pula Jl

Merdeka Barat di mana terdapat kantor Mahkamah

Konstitusi, RRI, Museum Nasional, Indosat, dan

beberapa kantor kementerian, juga ditutup.” Adapun

skema berupa story-nya memotret serta

mendeskripsikan kondisi di lokasi Aksi Bela Islam

dan sekitarnya.

3) Semantik

Latar berita ―Do‘a Bersama, Kawasan Monas Padat‖

dengan menyebut pemandangan Monas yang dipadati

peserta aksi, detailnya dengan mendeskripsikan

bagaimana kondisi di lokasi, rangkaian acara, dan

segala yang terjadi. Maksud pada semantik berita ini

disajikan sesuai pengamatan. Adapun pengandaian

pada berita ini tidak digunakan.

4) Sintaksis

Koherensi pada berita ―Do‘a Bersama, Kawasan

Monas Padat‖ adalah ―diselenggarakan‖, ―membuat‖,

―dipenuhi‖, ―demikian pula‖, ―mengarah‖,

―menerima‖, ―membutuhkan‖,

5) Struktur Stilistik

Leksikon berupa ―sangat padat‖, ―sebagian besar

berbaju putih‖, ―menerima donasi‖, ―berorasi‖,

―mengikuti komando‖, ―menikmati suasana pagi‖,

―swafoto‖, ―pedagang berkeliling‖, ―di mana ada gula

di situ ada semut‖.

Page 96: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

83

6) Struktur Retoris

Grafis berupa gambar dari udara yang

menggambarkan suasana shalat Jum‘at para peserta

aksi 212 yang mengelilingi Monas.

Tabel 4.3

Kerangka Analisis Teks 2

Hal yang

Diamati

Elemen Keterangan

TEMATIK

Topik Tema: kawasan Monas

padat, tidak menyebutkan

jumlah yang signifikan

seperti disampaikan

Eramuslim

SKEMATIK

Skema Lead yang menyebutkan

“Doa bersama yang hari

ini, Jum‟at (2/12)

diselenggarakan dengan

titik pusat di Monumen

Nasional membuat kawasan

tersebut sangat padat. Jl

Medan Merdeka Selatan

dan Medan Merdeka Timur

dipenuhi massa yang

sebagian besar berbaju

putih. Jl Merdeka Utara di

mana Istana Negara berada

sengaja ditutup. Demikian

pula Jl Merdeka Barat di

mana terdapat kantor

Mahkamah Konstitusi, RRI,

Museum Nasional, Indosat,

dan beberapa kantor

kementerian, juga ditutup.”

Adapun skema berupa

story-nya memotret serta

mendeskripsikan kondisi di

Page 97: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

84

lokasi Aksi Bela Islam dan

sekitarnya.

SEMANTIK

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Latar berita ―Do‘a Bersama,

Kawasan Monas Padat‖

dengan menyebut

pemandangan Monas yang

dipadati peserta aksi,

detailnya dengan

mendeskripsikan bagaimana

kondisi di lokasi, rangkaian

acara, dan segala yang

terjadi. Maksud pada

semantik berita ini disajikan

sesuai pengamatan. Adapun

pengandaian pada berita ini

tidak digunakan.

SINTAKSIS

Bentuk

kalimat,

koherensi,

kata ganti

Koherensi:

―diselenggarakan‖,

―membuat‖, ―dipenuhi‖,

―demikian pula‖,

―mengarah‖, ―menerima‖,

―membutuhkan‖,

STILISTIK

Leksikon Leksikon berupa ―sangat

padat‖, ―sebagian besar

berbaju putih‖, ―menerima

donasi‖, ―berorasi‖,

―mengikuti komando‖,

―menikmati suasana pagi‖,

―swafoto‖, ―pedagang

berkeliling‖, ―di mana ada

gula di situ ada semut‖.

RETORIS

Grafis,

Metafora,

Ekspresi

Grafis berupa gambar dari

udara yang menggambarkan

suasana shalat Jum‘at para

peserta aksi 212 yang

mengelilingi Monas.

Page 98: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

85

3. Analisis Teks 3

Judul : Ustaz Arifin Ilham Pimpin

Ratusan Ribu Massa Aksi 212 Berdzikir

Sumber: Eramuslim

1) Tematik

Tema pada berita ―Ustaz Arifin Ilham Pimpin Ratusan

Ribu Massa Aksi 212 Berdzikir‖ mengandung tema

aktifitas dzikir yang dilakukan dalam Aksi tersebut.

2) Skematik

Skema pada berita ―Ustaz Arifin Ilham Pimpin

Ratusan Ribu Massa Aksi 212 Berdzikir‖ menyajikan

judul dan dilanjut dengan teras berita yang berisi

rangkaian lanjutan dalam Aksi Bela Islam 212 berupa

kegiatan dzikir, sedangkan skema story-nya berisi

gambaran Ustadz Arifin Ilham yang terlihat menangis

dalam memimpin dzikir.

3) Semantik

Latar berita ―Ustaz Arifin Ilham Pimpin Ratusan Ribu

Massa Aksi 212 Berdzikir‖ disajikan dengan latar

rangkaian acara yang sedang terjadi di lokasi,

detailnya berita menggambarkan jamaah terbawa

suasana dzikir, maksudnya disajikan apa adanya.

4) Sintaksis

Koherensi berita ―Ustaz Arifin Ilham Pimpin Ratusan

Ribu Massa Aksi 212 Berdzikir‖ adalah kata

―memasuki‖, ―memimpin‖, ―mengikuti‖,

Page 99: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

86

―menariknya‖, ―memasuki‖, ―mengelilingi‖,

―mengangkat‖, ―mengelilingi‖.

5) Stilistik

Leksikon pilihan kata yang digunakan dalam

penyajian teks ini adalah ―aktivitas‖, ―dzikir‖,

―khidmat‖, ―tampak seperti menangis‖.

6) Retoris

Grafis yang digunakan adalah suasana peserta aksi

dalam keadaan duduk bersimpuh posisi di antara dua

sujud seperti dalam shalat.

Tabel 4.4

Kerangka Analisis Teks 3

Hal yang

Diamati

Elemen Keterangan

TEMATIK

Topik Tema aktifitas dzikir

yang dilakukan dalam

Aksi

SKEMATIK

Skema Lead yang berisi

rangkaian lanjutan

dalam Aksi Bela Islam

212 berupa kegiatan

dzikir, sedangkan

skema story-nya berisi

gambaran Ustadz Arifin

Ilham yang terlihat

menangis dalam

memimpin dzikir.

SEMANTIK

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Latar berita ―Ustaz

Arifin Ilham Pimpin

Ratusan Ribu Massa

Aksi 212 Berdzikir‖

disajikan dengan latar

rangkaian acara yang

Page 100: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

87

sedang terjadi di lokasi,

detailnya berita

menggambarkan

jamaah terbawa suasana

dzikir, maksudnya

disajikan apa adanya.

SINTAKSIS

Bentuk kalimat,

koherensi, kata

ganti

Koherensi berita ―Ustaz

Arifin Ilham Pimpin

Ratusan Ribu Massa

Aksi 212 Berdzikir‖

adalah kata

―memasuki‖,

―memimpin‖,

―mengikuti‖,

―menariknya‖,

―memasuki‖,

―mengelilingi‖,

―mengangkat‖,

―mengelilingi‖.

STILISTIK

Leksikon Leksikon pilihan kata

yang digunakan dalam

penyajian teks ini

adalah ―aktivitas‖,

―dzikir‖, ―khidmat‖,

―tampak seperti

menangis‖.

RETORIS

Grafis,

Metafora,

Ekspresi

Grafis yang digunakan

adalah suasana peserta

aksi dalam keadaan

duduk bersimpuh posisi

di antara dua sujud

seperti dalam shalat.

Page 101: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

88

4. Analisis Teks 4

Judul : Menahan Emosi Demi NKRI

Sumber: NU Online

1) Tematik

Tulisan NU Online berujudul ―Menahan Emosi Demi

NKRI‖ bertemakan tentang menahan emosi dan

ajakan agar tidak menjadikan agama sebagai alat

pemecah bangsa Indonesia. Tulisan tersebut

menegaskan, agama Islam saja sangat banyak ragam

madzhabnya, dan itu harus disatukan.

2) Skematik

Skema pada tulisan ini diawali dengan paragraf

“Umat Islam Indonesia menunjukkan kemuliaan di

hadapan dunia internasional. Do'a bersama untuk

kedamaian negeri dalam rangkaian aksi super damai

212 begitu luar biasa hingga tulisan ini selesai. Sejak

pagi lautan jama'ah berjumlah jutaan muslim

Indonesia berkumpul di Ibukota.” Adapun story-nya

berisi paparan dan argumentasi untuk menjaga NKRI,

bahkan pada paragraf terakhir, ditulis “Indonesia

milik umat Islam dan semua umat beragama lainnya.

Agama bukan pemecah bangsa. Ulama sangat mulia

menyeru kebaikan dan menahan umatnya untuk tertib.

NKRI harga mati. Indonesia tetap satu nusa, bangsa

dan bahasa. Dunia menyapa dengan penuh mulia.”

Page 102: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

89

3) Semantik

Latar tulisan ―Menahan Emosi Demi NKRI‖ berupa

sanjungan penulis kepada Umat Islam Indonesia yang

menunjukkan kemuliaan di hadapan dunia

internasional, bahkan dideskripsikan pula kondisi

Monas yang dibanjiri lautan umat Islam. Detail tulisan

ini dilengkapi dengan gambaran Umat Islam

Indonesia, kondisi politik Indonesia, dan komitmen

kebhinekaan.Maksud pada berita ini disajikan dengan

lugas.

4) Sintaksis

Koherensi tulisan ini adalah kata ―menunjukkan‖,

―menjadi‖, ―menampung‖, ―menyatukan‖,

―melaksanakan‖, ―dipegang‖, ―mengandung‖,

―menahan‖, dan sebagainya.

5) Stilistik

Leksikon berupa ―kemuliaan di hadapan dunia

internasional‖, ―lautan jamaah‖, ―visi kerasulan‖,

―titik utama‖, ―menampung jamaah‖, ―lintas

ideologi‖, ―titik baku‖, ―manajemen keulamaan‖,

―menghadirkan kebersamaan‖, ―komitmen

kebhinekaan‖, ―agama bukan pemecah bangsa‖,

―menyeru kebaikan.

6) Retoris

Grafis berupa gambar dari udara yang

menggambarkan suasana shalat Jum‘at para peserta

aksi 212 yang mengelilingi Monas.

Page 103: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

90

Tabel 4.5

Kerangka Analisis Teks 4

Hal yang

Diamati

Elemen Keterangan

TEMATIK

Topik Tema: tentang menahan

emosi dan ajakan agar

tidak menjadikan agama

sebagai alat pemecah

bangsa Indonesia.

SKEMATIK

Skema Skema pada tulisan ini

diawali dengan paragraf

“Umat Islam Indonesia

menunjukkan kemuliaan di

hadapan dunia

internasional. Do'a

bersama untuk kedamaian

negeri dalam rangkaian

aksi super damai 212

begitu luar biasa hingga

tulisan ini selesai. Sejak

pagi lautan jama'ah

berjumlah jutaan muslim

Indonesia berkumpul di

Ibukota.” Adapun story-

nya berisi paparan dan

argumentasi untuk

menjaga NKRI, bahkan

pada paragraf terakhir,

ditulis “Indonesia milik

umat Islam dan semua

umat beragama lainnya.

Agama bukan pemecah

bangsa. Ulama sangat

mulia menyeru kebaikan

dan menahan umatnya

untuk tertib. NKRI harga

mati. Indonesia tetap satu

nusa, bangsa dan bahasa.

Dunia menyapa dengan

penuh mulia.”

Page 104: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

91

SEMANTIK

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Latar tulisan ―Menahan

Emosi Demi NKRI‖

berupa sanjungan penulis

kepada Umat Islam

Indonesia yang

menunjukkan kemuliaan di

hadapan dunia

internasional, bahkan

dideskripsikan pula

kondisi Monas yang

dibanjiri lautan umat

Islam. Detail tulisan ini

dilengkapi dengan

gambaran Umat Islam

Indonesia, kondisi politik

Indonesia, dan komitmen

kebhinekaan.Maksud pada

berita ini disajikan dengan

lugas dan tidak

menggunakan

pengandaian.

SINTAKSIS

Bentuk

kalimat,

koherensi,

kata ganti

Bentuk kalimat yang dipak

lebih banyak dalam

bemtuk kata aktif:

―menunjukkan‖,

―menjadi‖, ―menampung‖,

―menyatukan‖,

―melaksanakan‖,

―dipegang‖,

―mengandung‖,

―menahan‖, dan

sebagainya.

STILISTIK

Leksikon Leksikon berupa

―kemuliaan di hadapan

dunia internasional‖,

―lautan jamaah‖, ―visi

kerasulan‖, ―titik utama‖,

―menampung jamaah‖,

―lintas ideologi‖, ―titik

Page 105: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

92

baku‖, ―manajemen

keulamaan‖,

―menghadirkan

kebersamaan‖, ―komitmen

kebhinekaan‖, ―agama

bukan pemecah bangsa‖,

―menyeru kebaikan.

RETORIS

Grafis,

Metafora,

Ekspresi

Grafis berupa gambar dari

udara yang

menggambarkan suasana

shalat Jum‘at para peserta

aksi 212 yang mengelilingi

Monas.

5. Analisis Teks 5

Judul : Ust. Yusuf Mansur Ingatkan Aksi 212 Adalah

Aksi Do‘a Bukan Ancaman

Sumber: Eramuslim

1) Tematik

Tema pada berita ―Ust. Yusuf Mansur Ingatkan Aksi

212 Adalah Aksi Doa, Bukan Ancaman‖ yang

diturunkan Eramuslim berisi tentang peringatan

Ustadz Yusuf Mansur kepada masyarakat bahwa aksi

tersebut bukan sebuah ancaman, melainkan aksi untuk

mendoakan semoga derajat bangsa Indonesia

ditinggikan.

2) Skematik

Skema pada berita ini dibuka dengan teras berita yang

berisi harapan agar aksi berjalan damai sebab itu

Page 106: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

93

adalah aksi do‘a. Adapun skema story berita tersebut

adalah ajakan Ust. Yusuf Mansur untuk menjaga aksi

agar tetap aman, tertib, dan selesai dalam keadaan

bersih.

3) Semantik

Latar berita ―Ust. Yusuf Mansyur Ingatkan Aksi 212

Adalah Aksi Doa, Bukan Ancaman‖ berupa

peringatan Ust Yusuf Mansur tentang aksi 212,

detailnya berupa pernyataan Ust. Yusuf Mansur untuk

menjaga agar acara tetap tertib, maksudnya

disampaikan dengan jelas.

4) Sintaksis

Koherensi berita ―Ust. Yusuf Mansyur Ingatkan Aksi

212‖ adalah ‗diguyur‖, ―menggelar‖, ―dibuka‖,

―mengikuti‖, dan sebagainya.

5) Stilistik

Leksikon pilihan kata yang digunakan adalah

―berharap‖, ―super damai‖, ―aman dan lancar‖, ―doa

bukan ancaman‖, ―derajat bangsa‖.

6) Retoris

Grafis yang digunakan adalah gambar meme yang

juga menjadi simbol Aksi 212, yakni gambar Monas

yang diapit angka 2 sehingga membentuk angka 212.

Page 107: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

94

Tabel 4.6

Kerangka Analisis Teks 5

Hal yang

Diamati

Elemen Keterangan

TEMATIK

Topik Tema: Peringatan Ustadz

Yusuf Mansur kepada

masyarakat bahwa aksi

tersebut bukan sebuah

ancaman

SKEMATIK

Skema Lead: harapan agar aksi

berjalan damai sebab itu

adalah aksi do‘a. Adapun

skema story berita

tersebut adalah ajakan

Ust. Yusuf Mansur untuk

menjaga aksi agar tetap

aman, tertib, dan selesai

dalam keadaan bersih.

SEMANTIK

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Latar berita ―Ust. Yusuf

Mansyur Ingatkan Aksi

212 Adalah Aksi Doa,

Bukan Ancaman‖ berupa

peringatan Ust Yusuf

Mansur tentang aksi 212,

detailnya berupa

pernyataan Ust. Yusuf

Mansur untuk menjaga

agar acara tetap tertib,

maksudnya disampaikan

dengan jelas, dan tidak

menggunakan

pengandaian.

SINTAKSIS

Bentuk kalimat,

koherensi, kata

ganti

Koherensi berita ―Ust.

Yusuf Mansyur Ingatkan

Aksi 212‖ adalah

‗diguyur‖, ―menggelar‖,

―dibuka‖, ―mengikuti‖,

dan sebagainya.

STILISTIK

Leksikon Leksikon pilihan kata

yang digunakan adalah

Page 108: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

95

―berharap‖, ―super

damai‖, ―aman dan

lancar‖, ―doa bukan

ancaman‖, ―derajat

bangsa‖.

RETORIS

Grafis,

Metafora,

Ekspresi

Grafis yang digunakan

adalah gambar meme

yang juga menjadi

simbol Aksi 212, yakni

gambar Monas yang

diapit angka 2 sehingga

membentuk angka 212.

6. Analisis Teks 6

Judul : Menjaga Indonesia Tetap Damai

Sumber : NU Online

1) Tematik

Tema pada tulisan ―Menjaga Indonesia Tetap Damai‖

adalah ajakan untuk menjaga Indonesia agar tetap

damai.

2) Skematik

Skema tulisan ―Menjaga Indonesia Tetap Damai‖

dibuka dengan paragraf pertama berupa ungkapan

syukur terhadap Indonesia sebagai negara demokrasi.

―Dalam negara demokrasi, setiap orang berhak

menyampaikan aspirasinya secara damai. Melakukan

demonstrasi kini menjadi hal yang umum yang

dilaksanakan oleh publik, terkait dengan isu-isu yang

menjadi perhatian mereka.‖ Sementara story-nya

adalah: ajakan umat Islam untuk menjaga

Page 109: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

96

kekompakan, penegasan umat Islam mencintai NKRI,

mengawal kasus dugaan penistaan agama,

dan harapan agar tidak ada aksi-aksi serupa yang

mengatasnamakan agama.

3) Semantik

Latar tulisan ―Menjaga Indonesia Tetap Damai‖

berupa fenomena betapa demokratisnya Indonesia

sehingga membolehkan siapa saja melakukan aksi

demonstrasi. Detilnya berupa pengungkapan

rangkaian Aksi Bela Islam. Maksudnya disampaikan

dengan jelas, dan tidak menggunakan pengandaian.

4) Sintaksis

Koherensi tulisan ini berupa kata ―menjadi‖,

―menghina‖, ―tersinggung‖, mengejar‖, menerima‖,

―menginginkan‖, ―menyampaikan‖, dan sebagainya.

5) Stilistik

Leksikon berupa penggunaan kata ―negara

demokrasi‖, ―aspirasi‖, ―demonstrasi‖, ―isu-isu‖,

―koridor UU‖, ―menjaga kekompakan‖, ―komitmen‖,

―mengawal proses hukum‖, ―isu SARA‖, ―perasaan

emosional‖, ―tersinggung‖.

6) Retoris

Grafis menggunakan gambar bendera merah putih

besar di arak di atas puluhan orang di sekitaran

Monumen Nasional (Monas).

Page 110: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

97

Tabel 4.7

Kerangka Analisis Teks 6

Hal yang

Diamati

Elemen Keterangan

TEMATIK

Topik Tema: ajakan untuk

menjaga Indonesia agar

tetap damai.

SKEMATIK

Skema Lead: ungkapan syukur

terhadap Indonesia sebagai

negara demokrasi. ―Dalam

negara demokrasi, setiap

orang berhak

menyampaikan aspirasinya

secara damai. Melakukan

demonstrasi kini menjadi

hal yang umum yang

dilaksanakan oleh publik,

terkait dengan isu-isu yang

menjadi perhatian mereka.‖

Sementara story-nya adalah:

ajakan umat Islam untuk

menjaga kekompakan,

penegasan umat Islam

mencintai NKRI, mengawal

kasus dugaan penistaan

agama, dan harapan agar

tidak ada aksi-aksi serupa

yang mengatasnamakan

agama.

SEMANTIK

Latar, detail,

maksud,

praanggapa

n,

nominalisasi

Lead berupa fenomena

betapa demokratisnya

Indonesia sehingga

membolehkan siapa saja

melakukan aksi

demonstrasi. Detilnya

berupa pengungkapan

rangkaian Aksi Bela Islam.

Maksudnya disampaikan

Page 111: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

98

dengan jelas, dan tidak

menggunakan pengandaian.

SINTAKSIS

Bentuk

kalimat,

koherensi,

kata ganti

Koherensi tulisan ini berupa

kata ―menjadi‖,

―menghina‖, ―tersinggung‖,

mengejar‖, menerima‖,

―menginginkan‖,

―menyampaikan‖, dan

sebagainya.

STILISTIK

Leksikon Leksikon berupa

penggunaan kata ―negara

demokrasi‖, ―aspirasi‖,

―demonstrasi‖, ―isu-isu‖,

―koridor UU‖, ―menjaga

kekompakan‖, ―komitmen‖,

―mengawal proses hukum‖,

―isu SARA‖, ―perasaan

emosional‖, ―tersinggung‖.

RETORIS

Grafis,

Metafora,

Ekspresi

Grafis menggunakan

gambar bendera merah putih

besar di arak di atas puluhan

orang di sekitaran

Monumen Nasional

(Monas)

7. Analisis Teks 7

Judul : Walau Diguyur Hujan, Jamaah Jum‘at Aksi 212

Tetap Berlangsung Khusyuk

Sumber : Eramuslim

1) Tematik

Tema pada berita ―Walau Diguyur Hujan, Jamaah

Jum‘at Aksi 212 Tetap Berlangsung Khusyuk‖ yang

diturunkan Eramuslim adalah ungkapan motivasi dan

Page 112: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

99

sanjungan betapapun hujan tetap turun, shalat Jum‘at

tetap berlangsung khusyuk.

2) Skematik

Skema berita ―Walau Diguyur Hujan, Jamaah Jum‘at

Aksi 212 Tetap Berlangsung Khusyuk‖ diawali

dengan lead “Diguyur hujan, jamaah sholat Jumat di

Tugu Tani tetap khusyuk, Jumat (2/12). Tidak ada

jamaah yang bergerak karena hujan.‖ Sedangkan

story-nya adalah deskripsi jamaah yang menggelar

sajadah, koran dan tikar. Bahkan disajikan pula

tentang kehadiran Presiden Joko Widodo dalam

gelaran shalat Jum‘at tersebut.

3) Semantik

Latar berita ―Walau Diguyur Hujan, Jamaah Jum‘at

Aksi 212 Tetap Berlangsung Khusyuk‖ berupa

deskripsi pemandangan hujan saat aksi, Detilnya

berupa reaksi peserta aksi saat turunnya hujan,

maksudnya disampaikan dengan jelas.

4) Sintaksis

Koherensi berita ini mernggunakan kata ―meskipun‖,

―apalagi‖, ―menyebutkan‖, ―dilakukannya‖,

―mengadakan‖, ―menunggu‖, ―menembus‖, ―di

antara‖, ―digabung‖, ―namun demikian‖.

5) Stilistik

Leksikon pemilihan kata yang digunakan pada teks

berita ini adalah ―khusyuk‖ pada kalimat ―Shalat

Jumat di Tugu Tani tetap khusyuk‖, ―bergerak‖ pada

Page 113: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

100

kalimat ―Tidak ada jamaah yang bergerak‖,

―komando‖ sebagai pengganti kata perintah.

6) Retoris

Grafis pada teks ini menggunakan gambar situasi saat

aksi, namun tidak dalam situasi turun hujan.

Tabel 4.8

Kerangka Analisis Teks 7

Hal yang

Diamati

Elemen Keterangan

TEMATIK

Topik Tema: ungkapan

motivasi dan sanjungan

betapapun hujan tetap

turun, shalat Jum‘at

tetap berlangsung

khusyuk.

SKEMATIK

Skema Lead: “Diguyur hujan,

jamaah sholat Jumat di

Tugu Tani tetap

khusyuk, Jumat (2/12).

Tidak ada jamaah yang

bergerak karena

hujan.‖ Sedangkan

story-nya adalah

deskripsi jamaah yang

menggelar sajadah,

koran dan tikar. Bahkan

disajikan pula tentang

kehadiran Presiden

Joko Widodo dalam

gelaran shalat Jum‘at

tersebut.

SEMANTIK

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Latar berita ―Walau

Diguyur Hujan, Jamaah

Jum‘at Aksi 212 Tetap

Berlangsung Khusyuk‖

Page 114: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

101

berupa deskripsi

pemandangan hujan

saat aksi, Detilnya

berupa reaksi peserta

aksi saat turunnya

hujan, maksudnya

disampaikan dengan

jelas.

SINTAKSIS

Bentuk kalimat,

koherensi, kata

ganti

Koherensi berita ini

mernggunakan kata

―meskipun‖, ―apalagi‖,

―menyebutkan‖,

―dilakukannya‖,

―mengadakan‖,

―menunggu‖,

―menembus‖, ―di

antara‖, ―digabung‖,

―namun demikian‖.

STILISTIK

Leksikon Leksikon pemilihan

kata yang digunakan

pada teks berita ini

adalah ―khusyuk‖ pada

kalimat ―Shalat Jumat

di Tugu Tani tetap

khusyuk‖, ―bergerak‖

pada kalimat ―Tidak

ada jamaah yang

bergerak‖, ―komando‖

sebagai pengganti kata

perintah.

RETORIS

Grafis,

Metafora,

Ekspresi

Grafis pada teks ini

menggunakan gambar

situasi saat aksi, namun

tidak dalam situasi

turun hujan.

Page 115: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

102

8. Analisis Teks 8

Judul : Memaknai Guyuran Hujan Dalam Aksi 212

Sumber: NU Online

1) Tematik

Tulisan NU Online berjudul ―Memaknai Guyuran

Hujan dalam Aksi 212‖ bertemakan makna hujan

sebagai turunnya keberkahan pada aksi tersebut dan

hujan sebagai pembentuk suasana kedamaian.

2) Struktur Skematik

Skema pada tulisan ―Memaknai Guyuran Hujan dalam

Aksi 212‖ diawali dengan lead yang berisi kejutan

dengan kehadiran Presiden RI Joko Widodo di arena

Aksi Bela Islam 212. “Tidak ada yang mengetahui

persis Presiden RI Joko Widodo akan hadir di tengah

ratusan ribu massa aksi damai 2 Desember di Monas

dan sekitarnya. Meskipun pada akhirnya, Jokowi

sendiri yang memutuskan sangat perlu hadir dan

shalat Jumat bersama mereka di detik-detik terkahir

menjelang kumandang adzan.‖ Sementara itu, story-

nya adalah : makna turunnya hujan dari berbagai

pendapat, sajian data jumlah peserta yang hadir, dan

ajakan untuk menjaga kepala tetap dingin.

3) Semantik

Latar tulisan ―Memaknai Guyuran Hujan dalam Aksi

212‖ berupa kejutan kehadiran Presiden Joko Widodo

di Aksi Bela Islam 212. Detilnya berupa pemaknaan

hujan bagi peserta aksi dan bagi bangsa Indonesia.

Page 116: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

103

4) Sintaksis

Koherensi tulisan ―Memaknai Guyuran Hujan dalam

Aksi 212‖ adalah kata ―mengetahui‖, ―meskipun‖,

―menembus‖, ―menemui‖. ―memutuskan‖,

―menunggu‖, dan lain sebagainya.

5) Stilistik

Leksikon yang digunakan adalah ―memutuskan‖,

―menembus hujan deras‖, ―begitu menggelitik‖,

―gorong-gorong‖, ―menembus kepungan‖, ―

merangsek‖, ―memadati‖, ―kerugian jiwa raga‖,

―pewaris para founding fathers”, ―pandangan

nyinyir‖.

6) Retoris

Grafis berupa gambar dari udara yang

menggambarkan suasana shalat Jum‘at para peserta

aksi 212 yang mengelilingi Monas.

Tabel 4.9

Kerangka Analisis Teks 8

Hal yang

Diamati

Elemen Keterangan

TEMATIK

Topik Tema: makna hujan

sebagai turunnya

keberkahan pada aksi

tersebut dan hujan

sebagai pembentuk

suasana kedamaian.

SKEMATIK

Skema Lead: kejutan berupa

kehadiran Presiden RI

Joko Widodo di arena

Page 117: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

104

Aksi Bela Islam 212.

“Tidak ada yang

mengetahui persis

Presiden RI Joko

Widodo akan hadir di

tengah ratusan ribu

massa aksi damai 2

Desember di Monas dan

sekitarnya. Meskipun

pada akhirnya, Jokowi

sendiri yang

memutuskan sangat

perlu hadir dan shalat

Jumat bersama mereka

di detik-detik terkahir

menjelang kumandang

adzan.‖ Sementara itu,

story-nya adalah :

makna turunnya hujan

dari berbagai pendapat,

sajian data jumlah

peserta yang hadir, dan

ajakan untuk menjaga

kepala tetap dingin.

SEMANTIK

Latar, detail,

maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Latar: kejutan kehadiran

Presiden Joko Widodo

di Aksi Bela Islam 212.

Detilnya berupa

pemaknaan hujan bagi

peserta aksi dan bagi

bangsa Indonesia.

SINTAKSIS

Bentuk

kalimat,

koherensi, kata

ganti

Bentuk kata yang

digunakan adalah kata

aktif: ―mengetahui‖,

―meskipun‖,

―menembus‖,

―menemui‖.

―memutuskan‖,

―menunggu‖, dan lain

sebagainya.

Page 118: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

105

STILISTIK

Leksikon Leksikon yang

digunakan adalah

―memutuskan‖,

―menembus hujan

deras‖, ―begitu

menggelitik‖, ―gorong-

gorong‖, ―menembus

kepungan‖, ―

merangsek‖,

―memadati‖, ―kerugian

jiwa raga‖, ―pewaris

para founding fathers”,

―pandangan nyinyir‖.

RETORIS

Grafis,

Metafora,

Ekspresi

Grafis berupa gambar

dari udara yang

menggambarkan suasana

shalat Jum‘at para

peserta aksi 212 yang

mengelilingi Monas.

Page 119: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

106

B. Diskusi Hasil Analisis

Dari hasil analisis wacana model van Dijk terhadap

kedelapan teks berita yang disajikan Eramuslim dan NU

Online dapat terlihat upaya merepresentasikan ideologi

dalam pemberitaan Aksi 212. Ideologi media mengandung

pengertian ideologi yang dimiliki oleh media sebagai

sebuah institusi atau yang menjadi landasan hidup media.114

Pada teks 1 yang disajikan Eramuslim seakan

bertolak belakang dengan teks 2 yang disajikan NU Online,

di mana Eramuslim menyebut angka jumlah peserta aksi

7,5 juta, sedangkan NU Online hanya menyebut kata

―lautan jamaah‖. Pemilihan tema dan pilihan kata yang

digunakan membuktikan keduanya memiliki perbedaan

cara pandang. Dengan menggunakan pisau analisis wacana

van Dijk, dilihat dari enam elemen seperti di atas, akan

terlihat penyampaian wacana melalui berita atau tulisan.

Pada teks 3 yang disajikan Eramuslim mengangkat

tema ―aktvitas dzikir‖ dalam rangkaian aksi 212, sedangkan

NU Online pada teks 4 lebih memilih tema tulisan

―menahan emosi‖. Dua teks yang berseberangan ini

menunjukkan bahwa aksi damai dicitrakan sebagai aksi

yang diisi dengan aktivitas dzikir dan shalawat yang

menyejukkan, sedangkan NU Online melalui teks 4

mengajak untuk menahan emosi dan tidak menjadikan

agama sebagai pemecah bangsa. Tentu dari kedua teks ini

114

Udi Rusadi, Kajian Media Isu Ideologis, h.82.

Page 120: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

107

akan terlihat perbedaannya, dan terlihat pula representasi

ideologi keduanya.

Pada teks 5 yang disajikan Eramuslim mengambil

tema penegasan kepada masyarakat bahwa Aksi 212 adalah

aksi doa, bukan sebuah ancaman. Sementara itu teks 6 yang

disajikan NU Online mengajak agar Indonesia tetap damai,

dan harapannya aksi seperti itu tidak berulang lagi. NU

Online selain memberikan pujian kepada aksi, pada teks ini

pula melemparkan kritikan. Di mana demi mempertahankan

NKRI, sebaiknya energi yang dimiliki bangsa bisa

digunakan untuk ―PR‖ yang lain dan lebih penting.

Pada teks 7 yang disajikan Eramuslim bermaksud

menampakkan bahwa betapapun hujan mengguyuri lokasi

aksi 212, tidak membuat jamaah meninggalkan acara, justru

mereka tetap terlihat khusyuk dan khidmat dalam beribadah

shalat Jum‘at. Adapun pada teks 8, NU Online menurunkan

tulisan yang menafsirkan makna-makna guyuran hujan saat

aksi 212. Di sini terlihat kedua teks ini saling memberikan

hikmah positif dan tidak melakukan kritik.

Apa yang dilakukan kedua media tersebut memang

untuk merepresentasikan portal tersebut masing-masing.

Konsep representasi bisa berubah dan berbeda-beda. Selalu

ada pemaknaan baru dalam konsep representasi yang sudah

pernah ada. Karena makna sendiri juga tidak pernah tetap,

ia selalu berada dalam proses negosiasi dan disesuaikan

dengan situasi yang baru. Intinya, makna tidak inheren

Page 121: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

108

ddalam sesuatu di dunia ini, ia selalu dikonstruksikan,

diproduksi, lewat proses representasi.115

Representasi ideologi yang disampaikan Eramuslim

pada empat teks yang diteliti menegaskan portal tersebut

sesuai dengan visinya, yakni menyuarakan suara umat

Islam dan media Islam rujukan. Sedangkan NU Online

dengan basis kaum muslim tradisional memiliki corak

pemikiran keagamaan bergerak antara fiqh dan tasawwuf.

Interaksi antara dua pendekatan yang menonjol ini

membuat produk pemikiran NU tegas tetapi lentur. Tegas

dalam kedudukan hukumnya, tetapi lentur dalam proses

penerapannya. Dalam banyak kasus, kesan lentur lebih

dominan sehingga dianggap plin-plan oleh kalangan yang

ketat dengan syariah. Walaupun, dalam kenyataannya,

kelenturan itu justru menguntungkan kepentingan orang

banyak.116

Di sini NU Online menunjukkan jati dirinya

sebagai portal Islam yang moderat, tidak kaku, dan tetap

bisa berkompromi dengan negara. Masing-masing media

memiliki karakteristik sendiri dalam mencitrakan sebuah

fakta melalui realitas simbolik yang dibuatnya.117

Pada dasarnya kedua portal berita Islam yang menjadi

objek penelitian ini memiliki ideologi yang sama, yakni

Islam sebagai agama. Namun keduanya memiliki pola

115

Moch. Fakhruroji, Islam Digital, h. 104. 116

Opini ―NU Pasca Peristiwa Aksi 212‖, dari

http://www.nu.or.id/post/read/73568/nu-pasca-peristiwa-aksi-212 diakses pada

Senin, 22 Januari 2018, Pukul 07.30 WIB. 117

Fathurin Zen, NU Politik; Analisis Wacana Media (Yogyakarta: LkiS,

2004), h. 60

Page 122: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

109

pandang yang berbeda dalam cara menyajikan satu objek.

Dedy N Hidayat118

mengingatkan, sulit untuk

mengharapkan agar setiap media membuat pemberitaan

yang ―objektif‖, misalnya seperti Aksi 212 ini. Realitas

konflik maupun fenomena semacam itu sebenarnya

merupakan sebuah konstruksi sosial, produk suatu

pertarungan wacana yang melibatkan media serta berbagai

unsur publik.

Ini artinya realitas objektif tentang suatu peristiwa

adalah penjumlahan atau agregasi dari berbagai realitas

simbolik yang ditampilkan dan dipertarungkan masing-

masing media dengan versi dan pandangannya sendiri.

Begitupun apa yang terjadi dengan pengemasan berita aksi

212 yang disajikan dengan versinya masing-masing.

Tabel 4.10

Ideologi Eramuslim dan NU Online

Dalam Pemberitaan Aksi 212

Elemen Eramuslim NU Online

TEMATIK

Menampilkan

tema-tema yang

menegaskan dasar

Aksi 212 sebagai Aksi

Bela Islam

Menampilkan tema-

tema yang berisi kritik

dan ajakan untuk

meredakan emosi

dalam perpolitikan

nasional

SKEMATIK

Menyusun skema

berita mulai dari lead

hingga story dan

uraiannya yang

menunjukkan Aksi

Menyusun Skema

berita dan tulisan

mulai dari lead hingga

story yang

menonjolkan kritikan

118

Agus Sudibyo, Politik Media dan Pertarungan Wacana, (Yogyakarta:

Lkis, 2001), h. viii.

Page 123: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

110

212 sebagai aksi

damai

terhadap Aksi

SEMANTIK

Menggunakan latar

pada fenomena

gambaran aksi yang

sejuk dan damai

Menggunakanlatar

pada fenomena

kondisi politik dan

alam demokrasi yang

baik

SINTAKSIS

Bentuk kalimat yang

digunakan berupa

kalimat-kalimat aktif

yang mendukung Aksi

Bentuk kalimat yang

digunakan berupa

kalimat-kalimat aktif

yang mengkritik Aksi

STILISTIK

Pilihan kata yang

memperlihatkan aksi

positif pada Aksi 212

Pilihan kata yang

lebih fokus kepada

keunggulan Indonesia

dan Presiden Joko

Widodo

RETORIS

Grafis yang digunakan

berupa gambar yang

mencitrakan aksi 212

dan bersifat umum

Grafis yang

digunakan berupa

gambar yang

mencitrakan aksi 212

dan bersifat umum

IDEOLOGI

SECARA

UMUM

- Politik Islam

- Kritis terhadap

pemerintah

- Islam berwawasan

kebangsaan

- Lentur terhadap

kompromi negara

Analisis wacana yang dilakukan pada penelitian ini

tidak hanya didasarkan pada analisis teks semata. Disini

harus dilihat juga bagaimana produksi teks itu bekerja.

Proses produksi itu melibatkan suatu proses yang disebut

sebagai kognisi sosial. Pendekatan ini membantu

memetakan bagaimana produksi teks yang melibatkan

proses yang kompleks tersebut dapat dipelajari atau

dijelaskan.

Page 124: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

111

Dalam bahasan penelitian ini yang menarik adalah

tentang pemberitaan Aksi 212 oleh NU Online, di mana

meski secara kelembagaan PBNU119

bukan kontra terhadap

Aksi Bela Islam 212 melainkan mengambil posisi sebagai

mediator antara Gerakan Aksi Bela Islam dan Negara,

namun Mahfud MD120

menyebut mayoritas peserta Aksi

tersebut bukanlah pengikut Habib Riziq sebagai pemimpin

aksi, melainkan sebagian warga NU dan Muhammadiyah

non-struktural. Artinya, peserta aksi itu sendiri mayoritas

warga NU, sementara portal NU Online menyajikan berita

dan tulisan --yang berdasarkan analisis wacana—cenderung

bertolak belakang dengan apa yang disajikan Eramuslim

atau kebanyakan portal Islam pada umumnya saat itu.

Melihat fenomena seperti ini maka analisis wacana

van Dijk tidak sekedar meneliti rangkaian struktur teks dan

bahasa serta individu yang menyajikan berita, tapi

dibutuhkan sebuah analisis yang lebih tajam dalam

mengetahui relasi media portal satu ormas besar dengan

warganya, sehingga antara ormas secara struktural,

kemudian menyampaikan pesan melalui portal berita, akan

linier dengan warga dan memiliki garis yang sama dalam

perjuangan Islam.

119

http://www.nu.or.id/post/read/74359/memahami-sikap-pbnu-sebuah-

tanggapan, diakses Sabtu, 23 Desember 2017, pukul 06.30. Judul opini:

―Memahami Sikap PBNU (Sebuah Tanggapan)‖. 120

http://www.muslimoderat.net/2017/05/mahfud-md-mayoritas-peserta-

aksi-di-jakarta-bukan-pengikut-habib-rizieq.html, diakses Kamis, 25 Januari

2018, pukul 16.24 WIB.

Page 125: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

112

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada berita

seputar Aksi Bela Islam 212 di Eramuslim dan NU Online,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut

1) Eramuslim berupaya mencitrakan gerakan Aksi Bela

Islam 212 sebagai aksi yang didukung jutaan umat

Islam, mendapatkan sambutan dari berbagai kalangan,

Islam sebagai agama damai, Islam menjunjung

keadilan, dan aksi yang memiliki banyak keunggulan.

2) NU Online berupaya mencitrakan gerakan Aksi Bela

Islam 212 dengan tidak berlebihan, cenderung

melontarkan kritik, dan sering berseberangan dengan

kelompok yang mengatasnamakan agama untuk

kepentingan politik.

3) Eramuslim merepresentasikan diri sebagai media portal

Islam yang berideologi sebagai portal yang berupaya

tegas dan menegakkan amar ma‘ruf serta nahi munkar.

Sedangkan NU Online merepresentasikan diri sebagai

media portal Islam yang berideologi sebagai portal yang

berlandaskan ahlussunnah wal jama‘ah dan

melandaskan pada nilai-nilai Pancasila serta NKRI.

4) Sesuai analisis wacana dengan metode van A Dijk,

Eramuslim maupun NU Online merepresentasikan

ideologinya dengan menyajikan berita dan tulisan

Page 126: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

113

dengan memperhatikan tematik, skematik, semantik,

sintaksis, stilistik, dan retoris.

5) Representasi ideologi dalam pemberitaan ditegaskan

dengan melakukan konstruksi realitas melalui

pendekatan wacana dalam teks berita sehingga masing-

masing media menampilkan objek sesuai perspektifnya

sendiri. Ini pada kenyataannya memungkinkan

terjadinya pertentangan antarmedia tentang satu objek.

6) Ideologi dalam portal berita Islam tidak bisa dilepaskan

dari ekspresi dan cara penyajian berita yang dikemas

dengan melakukan pemilihan tema, kata, makna, dan

bahasa seperti apa yang tercermin dalam analisis

wacana van Dijk.

B. Saran

1) Dalam bidang akademik, penelitian ini dapat digunakan

teori dan konsep tentang bias media. Sehingga, dalam

penelitian selanjutnya pihak yang meneliti tema yang

sama, dapat diketahui sejauh mana pengaruh ideologi

media dalam menyampaikan pemberitaan kepada

khalayak.

2) Penelitian ini hanya terbatas menggunakan dua medai

online yaitu Eramuslim dan NU Online, maka penelitian

Page 127: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

114

selanjutnya akan lebih lebih baik jika menggunakan

banyak media.

3) Untuk penelitian selanjutnya, dapat dipertajam lagi dalam

penggunaan objek dan isu penelitian sehingga

menghasilkan kajian ilmu baru.

4) Seacara praktis bahwa masyarakat bisa mengetahui bahwa

berita yang disajikan bukan sebagai peristiwa apa adanya,

tapi media melakukan konstruksi realitas dan

merepresentasikan ideologinya.

Page 128: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

115

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’anul Karim

Buku

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktik.( Cet. V). Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Baran, Stanley J dan Dennis K Davis. 2010. Teori Komunikasi

Massa: Dasar, Pergolakan, dan Masa Depan (Edisi

5). Jakarta: Salemba Humanika.

Bell, David (Ed.). 2006. The Cybercultres Reader (Volume II).

London: Rountledge.

Berger, Peter L. and Thomas Luckmann. 1966. The Social

Contruction of Reality: a Treatise in te Sociology of

Knowledge. London: Penguin University Books.

Branston, Gill with Roy Stafford. 2010. The Media Student‟s

Book, Fifth Edition. London: Rotledge.

Bungin, Burhan. 2007. Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma,

dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.

Jakarta: Kencana.

Bunt, Gary R. 2003. Islam in the Digital Age: e-Jihad, Online

Fatwas and Cyber-Islamic Environments. London:

Pluto Press.

Dijk, Teun van. 1993. Discourse and Society: Vol 4 (2). London:

Newbury Park and New Delhi.

__________. 1988. News as Discourse. Amsterdam: University

of Amsterdam.

Page 129: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

116

Eriyanto. 2005. Analisis Framing; Kontruksi, Ideologi, dan

Politik Media, (Cet. III). Yogyakarta: LKiS

Yogyakarta.

_________. 2009. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks

Media (Cet. VII). Yogyakarta: LkiS.

Fakhruroji, Moch. 2011. Islam Digital; Ekspresi Islam di

Internet, (Bandung: Sajjad Publishing.

Giles, Judy dan Tim Middleton. 1999. Studying Culture: A

Practical Introduction. Oxford: Blackwell Publisher.

Hall, Stuart (Ed.). 2003. Representation: Cultural Representation

and Signifying Practices London: Sage Publication.

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi realitas politik dalam media

massa. Jakarta: Granit.

McQuail, Denis. 1996. Teori Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar (Edisi ke-2). Jakarta: Erlangga.

Mulyati, Aini dkk. 2014. Panduan Optimalisasi Media Sosial

untuk Kementerian Perdagangan RI. Jakarta: Tim

Humas Kementerian Perdagangan RI,.

Munawar, Imam. 1986. Posisi Islam di Tengah Pertarungan

Ideologi dan Keyakinan. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber

(Cybermedia). Jakarta: Kencana.

__________. 2014. Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya

Siber. Jakarta: Kencana. Cet. Ke-2

Nata, Abudin. 2001. Peta Keragaman Pemikiran Islam di

Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Ed. 1, cetakan ke-

2.

Page 130: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

117

Nugroho, Yanuar dkk. Memetakan Kebijakan Media di

Indonesia, Terj. Sofie Syarief. Jakarta: Centre for

Innovation Policy and Governance, 2013.

Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Online: Panduan

Praktis Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa.

Ross, Karen and Virginia Nightingale. 2003. Media and

Audiences New Perspectives. London: Open

University Press.

Rusadi, Udi. 2015. Kajian Media Isu Ideologis Dalam Perspektif,

Teori dan Metode. Jakarta: Rajawali Pers.

Safei, Agus Ahmad. 2017. Sosiologi Islam; Transformasi Sosial

Berbasis Tauhid. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Senja, Pipiet (Ed.). 2016. Cahaya di Langit Jakarta (Antologi

Kesaksian Aksi 1410-411-212. Bekasi: Abisatya

Patala Indonesia.

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk

Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis

Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana.

Yogyakarta: LKiS.

Zen, Fathurin. 2004. NU Politik; Analisis Wacana Media.

Yogyakarta: LKiS.

Jurnal

Resende, Fernando and Ana Beatriz Paes. The Arab conflicts and

the media discouce. Global Media and

Communication, 2011, 7. Published by SAGE.

Page 131: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

118

Ahmad, Amar. Online Media Development and Phenomenon of

Disinformation (Analysis of Islamic sites). Jurnal

Pekommas, Vol. 16 No. 3, Desember 2013:177-186.

Wardaya, Manunggal K dan Komari, Ahmad. ―Revolusi Media,

Jurnalisme Global, dan Hukum Pers Indonesia‖,

Jurnal Dinamika Hukum Vol. 11 No. 2 Mei 2011.

Manurung, Pappilon Halomoan. 2004. ―Membaca Representasi

Tubuh dan Identitas Sebagai Sebuah Tatanan

Simbolik dalam Majalah Remaja‖, Jurnal

Komunikasi, Volume 1 Nomor 1 Juni, Yogyakarta:

Fisip UAJY.

Tesis

Iskandar, Doddy C. ―Representasi Budaya Tionghoa-Jawa Dalam

Motif Batik Lasem‖. Tesis S2, Program Pascasarjana

Universitas Padjajaran, Bandung, 2012.

Skripsi

Chanafi, Amin. ―Peran Jurnalisme Warga dalam

www.eramuslim.com‖. Skripsi S1, Konsentrasi

Jurnalistik, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011.

Mursid, Fauziah. ―Analisis Wacana Teun A Van Dijk dalam

Pemberitaan Laporan Utama Majalah Gatra Tentang

Seruan Boikot Israel dari New York‖. Skripsi S1,

Konsentrasi Jurnalistik, Program Studi Komunikasi

dan penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013.

Page 132: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

119

Sefrinanita, Risda. ―Peranan Situs www.eramuslim.com dalam

Menyosialisasikan Nilai-Nilai Keislaman‖. Skripisi

S1, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Mahesa, Widi Putra. ―Analisis Framing Pemberitaan Aksi Super

Damai 212 Di Media Online Kompas dan

Republika‖. Skripsi S1, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Pasundang, Bandung, 2017.

Internet

Adi, Tri Nugroho. ―Mengenal Stuart Hall‖,

https://sinaukomunikasi.wordpress.com/2013/07/02/

mengenal-stuart-hall/, diakses pada Jum‘at, 20

Oktober 2017, pukul 22.35 WIB.

Ahmad, Fathoni. ―Memaknai Guyuran Hujan Dalam Aksi 212‖,

http://www.nu.or.id/post/read/73445/memaknai-

guyuran-hujan-dalam-aksi-212, diakses pada Seabtu,

23 Desember 2017, pukul 10.23 WIB.

Arifuddin. ―Dakwah Through Internet: Challenges and

Opportunities for Islamic Preachers in Indonesia‖, Ar-

Raniry: International Journal of Islamic Studies Vol.

3, No. 1, June 2016, p. 176. Jurnal diakses 22 April

2017 dari

http://journalarraniry.com/ojs/index.php/jar/article/vie

w/80/54

Dijk, Teun van. ―Menganalisis Rasisme Melalui Analisis Wacana

Melalui Beberapa Metodologi Reflektif‖, artikel

diakses pada 20 Januari 2018, pukul 22.30, dari

http://www.discourse.com

Evans, Dave. ―The Internet of Things How the Next Evolution of

the Internet is Changing Everything‖, White Paper

Page 133: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

120

Cisco Internet Business Solutions Group, 2011, p. 2-

4. Diakses 22 April 2016 dari

http://www.cisco.com/c/dam/en_us/about/ac79/docs/i

nnov/IoT_IBSG_0411FINAL.pdf

Hasbiansyah, Okta. ―Konstelasi Paradigma Objektif dan Subjektif

dalam Penelitian Komunikasi dan Sosial‖, Jurnal

Mediator, Vol. 5, No. 2, 2004, h. 200-210. Jurnal

diakses 25 April 2017 dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=

117146&val=5336

Indiahono, Dwiyanto. ―Memahami Sikap PBNU (Sebuah

Tanggapan)‖.

http://www.nu.or.id/post/read/74359/memahami-

sikap-pbnu-sebuah-tanggapan, diakses Sabtu, 23

Desember 2017, pukul 06.30.

Maftuh, Fatih. ―NU Pasca Peristiwa Aksi 212‖.

http://www.nu.or.id/post/read/73568/nu-pasca-

peristiwa-aksi-212 diakses pada Senin, 22 Januari

2018, Pukul 07.30 WIB.

Rini Masriyah, ―Situs Eramuslim.com Masuk Daftar Situs Yang

Dinilai Memuat Paham Radikal‖.

http://www.harianindo.com/2016/01/28/76035/situs-

eramuslim-com-masuk-daftar-situs-yang-dinilai-

memuat-paham-radikal/, diakses 17 November 2017

Redaksi Eramuslim. ―Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Ikut

Aksi 212‖,

https://www.eramuslim.com/berita/nasional/wakil-

ketua-mpr-hidayat-nur-wahid-ikut-aksi-212.htm,

diakses pada Jum‘at, 22 Desember 2017, pukul 07.34

WIB.

Redaksi Eramuslim. ―Malam ini sudah dua juta peserta Aksi

212‖,

https://www.eramuslim.com/berita/nasional/malam-

ini-sudah-dua-juta-peserta-aksi-212-berkumpul-di-

Page 134: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

121

jakarta.htm, diakses pada Jum‘at, 22 Desember 2017,

pukul 07.39 WIB.

__________. ―Lebih dekat mengenal Ikhwanul Muslimin‖.

https://www.eramuslim.com/berita/gerakan-

dakwah/lebih-dekat-mengenal-ikhwanul-muslimin-

dari-kairo-menuju-penjuru-dunia.htm, diakses pada

Jum‘at, 26 Januari 2018, pukul 10.16 WIB.

__________. ―Hasan Al Banna: Jadikan Lailaha illallah sebagai

slogan kalian!‖. https://www.eramuslim.com/islamic-

quotes/hasan-al-banna-jadikan-la-ilaaha-illallah-

sebagai-slogan-kalian.htm, diakses pada Jum‘at, 26

Januari 10.20 WIB.

__________. ―Aksi 212 Gemparkan Media Dunia, Ini Komen

Mereka‖.

https://www.eramuslim.com/berita/nasional/aksi-212-

gemparkan-media-dunia-ini-komen-

mereka.htm#.WmhL06iWbDc diakses pada Sabtu, 23

Desember 2017, pukul 22.30 WIB.

Redaksi Kini. ―Demo 25 November Batal, Diganti 2 Desember‖.

http://nasional.kini.co.id/2016/11/18/18504/demo-25-

november-batal-diganti-2-desember diakses pada

Sabtu, 23 Desember 2017, pukul 22.50 WIB

Redaksi Voa Islam. ―Pemimpin Redaksi Eramuslim: Situ Islam

Bersatu Tak Bisa Dikalahkan‖. http://www.voa-

islam.com/read/indonesiana/2011/06/23/15391/pemi

mpin-redaksi-eramuslim-situs-islam-bersatu-tak-bisa-

dikalahkan/;#sthash.BGaLzbQT.dpbs, diakses pada

Sabtu, 23 Desember 2017, pukul 23.00 WIB.

Redaksi Semarang Bisnis. ―Aksi 2 Desember, Pro-Kontra, Ini

Alasan Mereka‖.

http://semarang.bisnis.com/read/20161124/9/90837/a

ksi-2-desember-pro-kontra-ini-alasan-mereka diakses

pada Sabtu, 23 Desember 2017, pukul 22.32

Page 135: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

122

Redaksi Republika. ―Miliki Segera Buku Potret Aksi Bela Islam

212‖.

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/

17/02/23/oltplw354-miliki-segera-buku-potret-aksi-

bela-islam-212 diakses pada Sabtu, 23 Desember

2017, pukul 22.35 WIB

Redaksi Tirto. ―Manuver Jenderal Tito Meredam Aksi 2

Desember‖. https://tirto.id/manuver-jenderal-tito-

meredam-aksi-2-desember-b6w2 diakses pada Sabtu,

23 Desember 2017, pukul 22.48 WIB.

Risky, Nova. ―Representasi ‗Laki-Laki‘ Pada Media Massa

(Studi Kasus Pada Majalah Men‘s Health): Suatu

Kajian Semantik‖,

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=

74131&val=4705 pada Ahad, 22 Desember 2017,

pukul 07.22 WIB.

―Pro dan kontra tentang makar saat aksi 212‖.

https://myrepro.wordpress.com/2017/01/11/pro-dan-

kontra-tentang-makar-saat-aksi-212/, diakses pada 23

Desember 2017, pukul 22.50 WIB.

Page 136: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

123

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Teks ―Evaluasi GNPF MUI: Jumlah Massa 212 Capai

7,6 Juta Orang‖ (Eramuslim)

Lampiran Teks ―Ustaz Arifin Ilham Pimpin Ratusan Ribu Massa

Aksi 212 Berdzikir‖ (Eramuslim)

Page 137: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

124

Lampiran Teks ―Ust. Yusuf Mansur Ingatkan Aksi 212 Adalah

Aksi Do‘a Bukan Ancaman‖ (Eramuslim)

Lampiran Teks ―Walau Diguyur Hujan, Jamaah Jum‘at Aksi 212

Tetap Berlangsung Khusyuk‖ (Eramuslim)

Page 138: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

125

Lampiran Teks ―Doa Bersama, Kawasan Seputar Monas Padat‖

(NU Online)

Lampiran Teks ―Menahan Emosi Demi NKRI‖ (NU Online)

Page 139: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

126

Lampiran Teks ―Menjaga Indonesia Tetap Damai‖

Lampiran Teks ―Memaknai Guyuran Hujan dalam Aksi 212‖

(NU Online)

Page 140: REPRESENTASI IDEOLOGI PEMBERITAAN AKSI 212 DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38265/1/YUDIN... · Pengemasan berita Aksi 212 di Eramuslim jika dilihat dari enam

127

BIODATA PENELITI

Nama : Yudin Taqyudin

TTL : Bogor, 15 Juli 1986

Alamat : Kp. Ciapus, No. 33, Gg. Masjid Assa‘adah

RT 02/01, Desa Sukamakmur, Ciomas, Bogor

No. HP : 085694261297

E-mail : [email protected]

Website : www.gustaqi.com

Pekerjaan : Guru

Pengalaman

Organisasi : - Ketua BEM Konsentrasi Jurnalistik UIN Jakarta

- Ketua IPNU Kota Bogor

- Wakil Ketua GP Ansor Kota Bogor

- Wakil Bendahara PCNU Kota Bogor

- Anggota Komisi Dakwah MUI Kota Bogor