neurosains prof. eddy
DESCRIPTION
nTRANSCRIPT
NEUROSAINS
Prof. dr. Eddy Mart Salim, Sp.PD-KAI
• Beban hidup masyarakat makin berat• Harga barang meningkat• Korupsi marak• Lembaga penegak hukum tidak dipercaya• Terbelakang dalam pendidikan• Paling lemah dalam kesehatan• Paling miskin dalam ekonomi
POTRET MASYARAKAT KITA SAAT INI
Ada apa dengan bangsa ini ??Siapa yang bertanggung jawab ??
DARI SEGI NEUROBIOLOGI, JAWABANNYA ADALAH
BERKURANGNYA ASPEK PERILAKU, MORAL DAN SPIRITUALITAS DARI
OTAK
Manusia adl mahluk komplex yang dilengkapi dengan kecerdasan intelektual, emosional, dan juga kecerdasan spiritual.
Saat ini urgent menenkankan pentingnya kecerdasan spiritual, terutama dlm masyarakat yang berorientasi pada materialisme dan konsumerisme
Spiritualitas membantu kita keluar dari budaya sakit masyarakat
Integrasi antara kecerdasan spiritual dgn kecerdasan intetektual dan emosional bisa memperbaiki komunikasi, perilaku, respek terhadap lingkungan disekitar kita
Dgn integrasi itu menjadikan kita sbg bagian dari komunitas hidup dari planet kita yang begitu besar dan sekaligus menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi
SPIRITUAL DALAM HIDUP MANUSIA
KAITAN ASPEK SPIRITUAL OTAK
OTAK
SISTIM LIMBIC
SPIRITUAL
PERILAKU
Otak Sehat
Terdiri dari :• Otak Normal• Mental yang sehat• Spiritual yang Baik
ANATOMI DAN FISIOLOGI OTAK
SISTIM LIMBIC
• HYPOTHALAMUS• AMYGDALA• HIPPOCAMPUS• SEPTAL NUCLEI• CINGULATE• ANTERIOR THALAMIC NUCLEI• LIMBIC CORTEX• FORNIX• PART OF TEMP LOBE
SISTIM LIMBIC
• EMOTION• BEHAVIOR• MOTIVATION• MEMORY• SPIRITUAL
1. Prefrontal Cortex2. Hypothalamus3. Temporal lobe4. Amygdala5. Hippocampus
STRUKTUR OTAK YANG TERKAIT DENGANPERILAKU DAN SPIRITUAL
Otak melakukan transformasi objek luar menjadi persepsi dan niat untuk melakukan tindakan. Dengan demikian, pola dlm otak menjadi variabel utama berfungsinya kesadaran dalam bertindak secara objektif dalam aspekk pengalaman spiritual dan perilaku etis.
OTAK, PERILAKU DAN SPIRITUAL
Otak berfungsi secara fundamental dalam
pengalaman spiritual dan perilaku etis. Pengalaman spiritual dapat mengubah
dampak negatif fungsi otak menjadi pengalaman hidup
yang membahagiakan.
Area frontalis otak bertindak sebagai Boss (Ceo). Seluruh informasi dari setiap daerah
otak masuk ke area frontalis otak.Daerah otak ini mengatur emosi, memori,
proses bawah sadar, persesi, niat hati, rencana kedepan dan lain – lain.
AREA FRONTALIS OTAK
Selanjutnya, semua informasi itu disimpan dalam konteks pengalaman masa lalu, kini
dan yang akan datang.Melalui area frontalis, individu
tahu mana tindakan yang benar dan salah.
Aktivasi cortex menurun ketika individu menonton film kekerasan.
Studi social learning membuktikan bahwa seorang anak yang sering bermain video
game kekerasan, dia memiliki perilaku agresif terhadap temannya.
AREA PREFRONTAL CORTEX
Pengalaman bisa mengubah otak. Dengan pemeriksaan
neuro imaging dapat dibuktikan bahwa aktivitas cortex ini bisa menghentikan perilaku salah
atau tidak benar.
• Untuk memandu inteligensi dan akal sehat.
• Mengontrol perilaku dan emosi.• Menghambat pikiran, tindakan, perasaan, perilaku tidak senonoh.
• Menciptakan kreativitas.
FUNGSI PREFRONTAL CORTEX
• Melakukan kontrol dari berbagai proses termasuk perencanaan, mengambil keputusan, mempertimbangkan, seleksi, memelihara dan mengupdate aktivitas.• Mengatur stabilitas emosi.• Merupakan representasi dari The higher executive function of the brain (fungsi otak yang paling tinggi)
SPIRITUALITAS
Spiritualitas adl suatu konsep tentang realitas imaterial atau suatu substansi mendalam sehingga memungkinkan
individu menyadari esensi keberadaan dirinya; atau nilai terdalam untuk apa manusia hidup.
Praktek spiritual, termasuk meditasi, sholat adalah upaya untuk mengembangkan individual’s Inner life.
Pengalaman spiritual bisa menghubungkan individu pada realitas yang lebih luas, menjadikan diri yang lebih
komprehensif; merasa menyatu dengan individu lain atau komunitas manusia dengan alam kosmos yang besar.
Spiritual sering menjadi sumber inspirasi dan orientasi hidup.
SPIRITUALITAS
• Sejak awal hidupnya, setiap individu memiliki kesadaran, yang dipandang sbg potensi universal yang berorientasi kepada kebaikan dan kebenaran.
• Ritual (praktek spiritual) dipandang sbg upaya untuk memelihara kesadaran agar jiwa tetap bersih dan bercahaya.
• Praktek spiritual yang baik, misalnya sholat khusu’, akan mencegah individu dari perbuatan jahat.
• Dalam kontek ini, aktifitas ritual dapat berfungsi sbg usaha memelihara dan meningkatkan kepercayaan diri terhadap Tuhan YME.
FUNGSI SPIRITUAL DALAM HIDUP
SISTIM LIMBIC DAN SPIRITUALITAS
Dengan spiritualitas, secara sadar individu membuka diri untuk memahami secara mendalam keberadaan
dirinya dihadapan tuhan.
Bila proses ini berlangsung baik, maka individu itu merasa lebih damai. Vitalitas dan antusiasme
meningkat karena merasa memiliki tuhan dlm dirinya.
Studi ilmiah membuktikan bahwa kedalam spiritual memiliki dasar biologis. Studi modern menggunakan imaging otak, menemukan sesuatu yang disebut sbg
“the god point in the brain” (GOD SPOT)
TITIK TUHAN
Pemeriksaan neuroimaging menunjukan bahwa individu yang secara signifikan melaksanakan upaya spiritual yang begitu dalam, ditemukan hipereksitasi
lobus frontalis.
Lobus ini berhubungan secara erat dg sistim limbic, sbg pusat emosi.
Spiritual dan pikiran mistis diterima sbg suatu realitas ilmiah untuk menerangkan The complex brain behavior.“GOD SPOT” menjadi aktif bila emosi seorang individu terlibat secara mendalam menyangkut makna hidup,
kesucian atau merasa sedang berhadapan langsung dg tuhan.
FIKIRAN MISTIK
Penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa ada beberapa area otak yang
distimulasi oleh pengalaman sakral. Area – area ini disebut “God
Network” yang terdiri dari zone yang secara normal berhubungan dg kedalaman emosi dan makna hidup. Diperkirakan God Network
ini berada di sisti limbic.
GOD NETWORK
Penelitian lain menunjukkan bahwa lobus parietalis memainkan peranan penting dalam modulasi self-
transcendence properties.Gangguan fungsi lobus parietalis menyebabkan
gangguan status spiritual individu.
Pada saat terjadinya spiritual state (sholat khusyu’) maka sistim limbic yang terdiri dari
amygdala, hippocampus dan lobus temporalis menjadi aktif (ON).
Pada saat yang sama neocortex menjadi pasif (OFF).
SPIRITUAL STATE
Dalam konteks ini, “silencing the mind” selama proses meditasi, dapat dipandang sbg proses
memisahkan diri dari aktivitas neorcortex yang merupakan representasi aktivitas kehidupan.
Ketika individu melakukan ritual yang mendalam (khusu’), maka terjadi perubahan dalam otak sbb :
1. Lobus frontalis menjadi aktif. Pikiran menjadi aktif dan fokus zat yang maha besar yaitu Tuhan.
2. Pada saat yg sama lobus parietalis menjadi tidak aktif. Lobus ini menghubungkan individu dg lingkungan. Saat itu individu
merasa hilang kontak dg dirinya, hilang kontak dg lingkungan dan hilang kontak dg waktu.
3. Beberapa bagian sistim limbic menjadi tidak aktif. Namun bagian lainnya seperti amyglada, hippocampus dan temporalis
mengalami hiperstimulasi. Hiperstimulasi amyglada dan hippocampus menjadikan individu serasa berada dalam
keadaan mimpi yg disebut dream-like states, mengalami rasa mistik mendalam dan kehilangan rasa kontak dg dirinya sendiri.
Penelitian menunjukkan bahwa pada stadium ini, otak mengalami pola reaksi yang spesifik.
KEDALAMAN RITUAL
Kepercayaan dan perilaku adalah aspek penting dalam kehidupan individu.
Penetian membuktikan bahwa mereka mempraktekan kepercayaannya (agama) secara baik, terbukti dapat hidup
lebih lama, sedikit mengalami strokes, penyakit jantung, tekanan darah lebih rendah dan sistim imun lebih baik.
Kepercayaan dapat memperbaiki kesehatan mental dan emosi.
Sholat kyusu’ berdampak pada kesehatan. Dari sudut neurobiologi, agama memiliki kekuatan besar menangkal
stres dan pengaruh buruk lingkungan. Agama memberi arti dan tujuan hidup seseorang.
KEPERCAYAAN, PERILAKU DAN KESEHATAN
• Aspek perilaku dan spiritual diatur oleh sistim limbic.
• Perilaku dan spiritual yang baik memerlukan otak dan sistim limbic sehat.
• Esensi spiritualitas adalah kesadaran universal untuk berbuat baik dan jujur.
• Praktek spiritualitas yang baik akan meningkatkan ketakwaan, memperbaiki perilaku, moral dan meningkatkan derajat kesehatan.
RINGKASAN
TERIMA KASIH